Analisa pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan balanced scorecard : studi kasus pada perusahaan jasa content provider di jakarta
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
ANALISA PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN
MENGGUNAKAN
(Studi Kasus Pada P erus ahaan J asa
di Jakarta)
Oleh
Aryanto
NIM : 2050 82000697
JURUSAN AKUNTANSI
F AKULTAS EKONOM I DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
BALANCED SCORECARD
(2)
JAK ARTA
1431 H/2010 M
ANALISA PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN
MENGGUNAKAN
(Studi Kasus P ada P erus ahaan Jasa
di Jakarta)
Skrips i
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sos ial Untuk emenuhi
Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Aryanto
NIM: 20 5082000697
Di Bawah Bimbingan
P embimbing I
Pembimbing II
P rof. Dr. Abdul hamid., MS Dr. Amilin., SE., Ak.,
M.Si
NIP . 19570601 71985031002
NIP.
197306 15200501100 9
JURUSAN AKUNTANSI
F AKULTAS EKONOM I DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
BALANCED SCORECARD
(3)
JAK ARTA
1431 H/2010 M
Hari ini Rabu Tanggal 07 Juli Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan
Ujian Komprehensif atas nama Aryanto NIM: 205082000 697 deng an
judul Skripsi “ANALISA P ENGUKURAN KINERJA P ERUSAHAAN
DENGAN M ENGGUNAKAN
(Studi Kasus
P ada P erus ahaan Jas a
di J akarta)”. M emperhatikan
penampilan mahas iswa ters ebut selama ujian berlangsung, maka
skripsi ini s udah dapat diterima sebagai salah s atu s yarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntans Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Univers itas Islam Negeri Syari Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, 07 juli 2010
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Penguji I
Penguji II
Rini, SE., Ak., M.Si
Rahmawati., SE., M M
Ketua
Sekretaris
P enguji Ahli
BALANCED SCORECARD
Content Provider
(4)
P rof. Dr. Ahmad Rodoni
Hari ini Rabu Tanggal 15 Bulan Des ember Tahun Dua Ribu Sepuluh telah
dilakukan Ujian “ ANALISA PENGUKURAN KINERJA P ERUSAHAAN
DENGAN M ENGGUNAKAN
(Studi Kasus Pada
P erus ahaan J asa
di Jakarta)”. Memperhatikan penampilan
mahas iswa ters ebut selama ujian berlangsung, maka skri s i ini s udah dapat
diterima sebagai s alah satu syarat untuk memperoleh ge ar Sarjana Ekonomi
pada J urusan Akuntansi F akultas Ekonomi dan Ilmu Sos ia Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 15 Des ember 2010
Tim Penguji Skripsi
P embimbing I
P embimbing II
BALANCED SCORECARD
Content Provider
(5)
P rof. Dr. Abdul hamid., MS Dr. Amilin., SE., Ak.,
M.Si
P enguji I
Penguji II
P rof. Dr. Ahmad Rodoni
Erika Amelia
M.Si
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS P RIBADI
Nama
: Ary anto
Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 04 Agu stus 1984
Alamat
: Jl. Poncol Rt. 002/10 No. 3f
Kec. Ciman ggis kel.Tugu kota
Depok
(6)
P ENDIDIKAN
LATAR BELAKANG KELUARGA
ANALYSIS OF BUSINESS PERF ORM ANCE MEASUREM ENT
USING BALANCED SCORECARD
(Case Studies On The Service Company Content P rov ider n Jakarta)
SDN 05 petang Penjarin gan Jakarta
Tahun 1993-1999
SLTPN 250 Jakarta
Tahun 1999-2002
SMUN 46 Jakarta
Tahun 2002-2005
S1 Ekon omi UIN Syarif Hidayatu llah Jakarta Tahun 200 -2010
Ayah
: Sarkim Dirja
Ibu
: Suhartini
Alamat
: Jl. Kapuk Raya Rt. 007/06 No. 63
Jakarta Barat 11610
Telepon
: (021) 85350242
ABSTRACT
By: Aryanto
The go al of this research is to obtain empirical evidence about the
performance of the service company in Jakarta, The performance measurement
using Balanced Scorecard
.
Processing data by
using descriptive method
,
(7)
Distributed questionnaires is 210, return ed q uestionnaires 210 and th at can be
processed is numb ered 205.
The Results of this study indicate that by using the b an ced scorecard
meth od of performance measurement in general th e finan al perspective,
perspective of customer satisfaction, internal busines perspective, process of
learning and growth perspective showin g results which as a máximum and
app rop riate to achieve some improvement.
Key Wo rds: Balanced Scorecard
,
Fin ancial perspective, Perspective of customer
satisfaction, In ternal b usiness perspective, Pro cess o learnin g and
growth perspective.
ABSTRAK
Oleh: Aryanto
Tujuan yang in gin dicapai dalam penelitian ini adalah tuk mendapatkan
ANALISA PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN
MENGGUNAKAN
(Studi Kasus P ada P erus ahaan Jasa
di Jakarta)
BALANCED SCORECARD
(8)
bukti empiris mengenai pengu kuran kinerja perusahaan jasa c
d i
Jakarta dengan metode pengu kuran
k
inerja
. Pengolah an data
den gan menggunakan metode deskriptif. Kuesioner yang disebarkan berjumlah
210, yan g kembali 210 dan yan g bisa diolah 205.
Hasil p enelitian ini mengindikasikan bahwa d engan menggunakan metode
pen gukuran kinerja
Secara umum pada perspektif keuangan ,
perspektif kep uasan konsu men, persp ektif p roses bisnis internal d an perspektif
proses pembelajaran dan pertu mbuhan menu njukan hasil y g sudah maksimal
dan tepat, dengan tercapainya b eberapa peningkatan.
Kata kunci:
, Perspektif keuangan,
P
erspektif kepuasan
ko
nsumen, Perspektif p roses bisnis internal dan
P
erspektif proses
pem belajaran dan pertumb uhan
.
Segala puji bagi Allah S.W .T y ang telah memberikan rah at dan
karunia-Nya kep ada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesa kan skripsi ini yang
ontent pro vider
balan ced scorecard
ba lanced sco recard
Bala nced Scorecard
(9)
berjudu l
Peny usunan skripsi ini dimaksud kan un tu k memenuhi seba an
syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonom i di Un iversi Islam Negeri Sy arif
Hid ayatu llah Jakarta.
Pada kesempatan ini, pen eliti ingin menyampaikan ucapa terima kasih
dan penghargaan yang sebesar-besarny a kepada semua pih k yang telah
mem bantu dalam p enyusunan skripsi ini terutama kep ada:
Allah S.W .T atas rahmat dan karun ia-Nya yang diberikan kepada p eneliti sehingga
dap at menyelesaikan skripsi ini.
Kedua orang tua y ang telah memberikan d oa yang tiad a h ti-hen tinya kepada
peneliti.
Istri pen eliti Ade Meigawati, S.Pd yang selalu memberi seman gat, masukan ,
dan doa serta anak p eneliti Lakeisha Najla Anawa yang em berikan energi
untuk menyelesaikan skripsi
Keluarga yang telah menyem angati dan memberikan banyak inspirasi dalam
men yelesaikan skripsi ini.
Bapak Prof. Dr. Abd ul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas omi dan Ilmu
Sosial UIN Syarif Hiday atullah Jakarta. S
erta
sebagai pembim bing skripsi I
Bapak Dr. Amilin., SE., Ak., M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah
bersedia meluan gkan waktu, memberikan pengarahan d an b mbingan dalam
pen elitian skripsi ini.
Selu ruh staf pen gajar dan karyawan Universitas Islam N ri yang telah
mem berikan bantuan kepada peneliti.
Analis a Pengukuran Kinerja P erusahaan Dengan M enggunakan
(Studi Kasus P ada P erus ahaan Jasa
di
Jakarta).
(10)
Peneliti menyadari sepenuh nya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yan dimiliki peneliti. Oleh
karena itu, peneliti mengharapkan segala bentu k saran erta masukan bahkan kritik
yan g memb angun dari berb agai pihak.
Jakarta, 14 Oktober 2010
(11)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN SKRIP SI
LEMBAR PENGESANAN UJI KOMP REHENSIF
LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRACT
ABSTRAK.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMP IRAN
BAB I P ENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN P USTAKA
...
…… ……… ……… ..…… ..……… ……… ……… i
……
.… ….… ……… ……… ……. ii
...…… ……… ….. iii
……… ……… ……… ……… .
iv
……… ……… ……… .……… ……… ….
v
… .……… ……… ……… ……… ……… .…… .…... vi
… ……… ……… ……… ……… ……… …….… ..…… ……… vii
… …….……… ……… ……… ……… ……… …… viii
…… .……… ……… ..…… ……… ……… ……… ……… … x
… ……… ……… ……… ..…… ……… ……… ……… xiii
… ……… ……… ……..……… ……… ……… …
xiv
. Latar Belakang Penelitian…...
1
B. Perumusan Masalah…… ……… ……… ……... 7
C. Tujuan Penelitian...
.
8
(12)
A. Kerangka Teoritis...
9
1. Penguku ran Kin erja...
9
2. Penguku ran Kin erja berdasarkan kondisi keuangan... 11
3. Pengertian
... 14
4. Penguku ran Kin erja dengan
... 17
5. Manfaat
... 19
6. Metode Pengukuran
a. Kinerja Perspektif Keuangan ...
.
22
b. Kinerja Perspektif Ko nsumen... 24
c. Perspektif Proses Internal Bisnis... ... 28
d. Perspektif pertumbuh an dan pembelajaran... 30
e. Rumus pengukuran dalam
... 33
7. Fu ngsi
men jadi Manajemen Strategis... 37
8. Keun ggulan
... 42
B. Kerangka Pemikiran...
47
Ruang Lingkup Penelitian...
49
Metode Penentuan Sample...
49
Metode Pengu mpulan Data...
50
Metode Analisi
s
...
...
...
51
Blanced scoreca rd
Ba lanced scorecard
Bala nced scorecard
Balanced Sco recard
balan ced sco recard
Ba lanced scorecard
Balanced Sco recard
(13)
E. Opersion alisasi Variabel Penelitian...
52
Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitan ...… …...56
1. Tempat d an W aktu Penelitian … ……… ….…… ….…… ……… …56
2. Karakteristik Responden … .…… ……… ……… ……… ...…..57
Hasil
Pembahasan…… …
...
… ……… ……… ……… ………
………...63
1. Penguku ran Kin erja Berdasarkan Perspektif Keuangan……... 63
2. Penguku ran Kin erja Berdasarkan Perspektif Kepu asan Pelanggan
..
70
3. Penguku ran Kin erja Berdasarkan Perspektif Bisnis In al...…
.
. 79
4. Penguku ran Kin erja Berdasarkan Perspektif Pembelajaran dan
Pertumbuh an…… ……… ……...… ……… … 83
Kesimp ulan … ……… ……… ……… ……… ……… ... 88
Implikasi ……… ……… ……… ……… ……… ………
…..
…
…….. 9
0
Keterbatasan .…… ……… ……… ……… ……… ……… ……… .. 91
Saran .…… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ... 9
2
… ……… ……… ……… ……… ……… ……
.
… ... 9
3
…….. ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… …
... 9
6
BAB IV PENEMUAN DAN P EMBAHASAN
BAB V P ENUTUP
DAFTAR P USTAKA
LAMP IRAN
(14)
DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
Halaman
2.1
Kerangka Pemikiran
48
3.1
Perbandingan Kin erja Ke Empat Perspektif Dalam
55
4.1
Data Distribusi Samp el Pen elitian PT.Codejawa, PT.Spotcast,
PT.Owensby
56
4.2
Data Sampel Penelitian
57
4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
58
4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
59
4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pend idikan Terakhir
61
4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
62
4.7
Tabel Perhitun gan ROI PT.Codejawa
64
Ba lanced
Sco recard
(15)
4.8
Tabel Perhitun gan ROI PT.Spotcast
65
4.9
Tabel Perhitun gan ROI PT.Owensby
66
4.10
Tabel Perhitun gan Rasio Efisiensi PT.Cod ejawa
67
4.11
Tabel Perhitun gan Rasio Efisiensi PT.Spotcast
4.12
Tabel Perhitun gan Rasio Efisiensi PT.Owensby
69
4.13
Hasil Pengukuran Kep uasan Pelanggan Dimensi Atribut La anan
Jasa PT.Co dejawa
71
4.14
Hasil Pengukuran Kepuasan Pelanggan Dimensi Citra
perusahaan PT.Codejawa
72
4.15
Hasil Penguku ran Kepuasan Pelanggan Dimensi Hubungan Dengan
Pelanggan atau Kon sumen PT.Cod ejawa
73
4.16
Hasil Pengukuran Kepuasan Pelan ggan Dimensi Atribut Layanan
Jasa PT.Spotcast
74
4.17
Hasil Pengukuran Kepuasan Pelanggan Dimensi Citra
Perusahaan PT.Spotcast
75
4.18
Hasil Penguku ran Kepuasan Pelanggan Dimensi Hubungan Dengan
Pelanggan atau Kon sumen PT.Spotcast
76
4.19
Hasil Pengukuran Kepuasan Pelan ggan Dimensi Atribut Layanan
Jasa PT.Owensby
77
4.20
Hasil Pengukuran Kepuasan Pelanggan Dimensi Citra
Perusahaan PT.Owensby
78
68(image)
(image)
(16)
4.21
Hasil Penguku ran Kepuasan Pelanggan Dimensi Hubungan Dengan
Pelanggan atau Kon sumen PT.Owensby
79
4.22
Tabel Perhitun gan COA PT.Codejawa
81
4.23
Tabel Perhitun gan COA PT.Spotcast
82
4.24
Tabel Perhitun gan COA PT.Owensby
83
4.25
Kepuasan Karyawan Pada PT.Codejawa
84
4.26
Kepuasan Karyawan Pada PT.Spo tcast
86
4.27
Kepuasan Karyawan Pada PT.Owensby
87
1.
Kuesio ner Penelitian
100
2.
Laporan Keuangan PT.Co dejawa
108
3.
Laporan Keuangan PT.Spotcast
111
4.
Laporan Keuangan PT.Owensby
114
5.
Surat Izin Penelitian Skripsi
117
DAFTAR LAMP IRAN
(17)
BAB I
P ENDAHULUAN
Latar Belakang P enelitian
Suwardi Lu is dan Prima A. Biromo (2009:54) Perusahaan merupakan
suatu u nit bisnis, yaitu suatu entitas yang mengh asilkan produk dan jasa
yan g m emberikan nilai tambah kepada pelangganny a. Selain menghasilkan
suatu produk atau jasa, su atu unit bisnis biasanya mem liki segmentasi pasar
yan g terten tu pula. pada hakikatnya perusahaan merupakan institusi pencip ta
kekayaan
Dalam lingkun gan bisnis yang
kompetitif, perusahaan tidak hanya diharapkan seb agai institusi pencip ta
(wealth creating institution).
(18)
kekayaan. Namun jauh leb ih dari itu perusahaan diharap kan sebagai in stitusi
pelipatganda kekayaan
Pelipatgandaan
kekayaan memerlukan langkah-langkah besar dan cemerlang
.
P
erusahaan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya mo dal
Perusahaan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah
den gan kekayaan pribadi pemilik p erusahaan sehingga memiliki harta
kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang
men jadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik sah am akan memperoleh
bagian keuntun gan y ang disebut dividen y ang besarnya tergantu ng pad a
besar dan kecilnya keuntungan yang diperoleh perusahaan terbatas (Ano nim,
2009, http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_terbatas)
.
Perusahaan merupakan suatu usaha yang dib angun oleh in ivid u atau
sekelompok in dividu y ang memiliki tu juan serta legalitas dalam hu kum
negara. Suatu perusahaan yang dib angun memiliki tujuan dan komitmen
yaitu menghasilkan keuntungan, agar kinerjanya semakin meningkat maka
perusahaan harus mampu membentuk manajemen yang b aik d gan
didukung o leh tenaga ahli y ang kompeten
di
bidangn ya. Menilai kinerja
suatu perusahaan semata-mata dari sisi keuangan akan dap at menyesatkan,
kinerja keuangan y ang b aik pada saat ini dapat men yesatkan karena hal
tesebut b isa dicapai dengan mengorbankan kepentingan-kepentingan jangka
pan jang perusahaan dan sebaliknya kinerja keuangan y ang ku rang baik
(19)
dalam jangka pendek dapat terjadi karena peru sah aan melakukan investasi
-investasi demi kepentingan jangka pan jang. Untuk menga asi kekurangan ini,
maka diciptakan suatu metode pendekatan y ang mengukur kinerja
perusahaan dengan m empertimb angkan 4 aspek yaitu: aspek keuangan,
aspek pelanggan, aspek proses bisnis internal serta aspek proses belajar dan
berkemban g (Mutasowifin, 2002:245)
.
Saat ini masih banyak perusahaan y ang mengukur kinerjanya hanya
berdasarkan pada tolak ukur keuangan nya saja. Pad ahal alam men ghadapi
lingkungan bisn is yang semakin kompleks seperti saat i i, pengukuran
kinerja yang hanya berdasar pada tolak u kur keu angan sud ah tidak lagi
mem adai karen a mem punyai banyak kelemah an, antara lain: Pemakaian
kinerja keuangan sebagai satu-satunya penentu kinerja perusahaan bisa
men dorong manajer untuk men gambil tin dakan jangka pendek dengan
men gorbankan kepentingan jangka panjan g. Misalnya, u ntuk menaikkan
profit atau ROI (
)
, seorang manajer bisa saja
men gurangi ko mitmennya terhadap pengembangan atau pelatihan bagi
kary awan, term asu k investasi-investasi dalam sistem dan teknolo gi untu k
kepentingan peru sah aan masa dep an. Dalam jangka pendek kinerja
keuangan men ingkat, namu n dalam jangka panjang akan men uru n.
(CP) adalah perusahaan jasa p enyed ia informasi isi
dalam indu stri telekomunikasi selular. Jenis layanan informasi yang
Return On I nvestment
(20)
diberikan b isa melalui suara d an data. Jenis lay anan b isa melalui SMS
MMS
dan VMS (
) (
An onim, 2009, http://www.imoca.or.id/home
).
Metode pengukuran kinerja menggunakan laporan keuangan mem ang
cara termudah dalam menilai kinerja manajemen. Metode yang digunakan
biasanya dengan melihat tingkat p rofitabilitas,
(ROI)
,
(ROA) d an
(EVA) Ukuran
-ukuran keuangan tidak memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan
perusahaan karena tidak mem perhatikan h
al-
hal lain dilu ar sisi finansial
misalnya sisi pelanggan yang merupakan fokus penting b gi perusah aan dan
kary awan, pad ahal dua hal tersebut m erupakan roda p enggerak bagi kegiatan
perusahaan
(Kaplan dan Norton, 1996:234).
mem pertahankan perspektif keuangan karena tolok ukur keuangan bergun a
dalam m engikhtisarkan konsekuensi tindakan ekono mi terukur yang telah
diambil. Tolok u kur kinerja keuangan menunjukan apakah strategi,
implementasi dan eksekusi p erusahaan m emberi kon trib usi pada perbaikan
laba.
Tuju an
financial
biasanya
berkaitan
dengan
pengukuran
kemampulabaan, seperti laba operasi
(ROI),
(ROA) dan
(EVA). Tujuan keuangan
alternatif dapat berup a pertumbuhan penjualan yang cepat atau p erolehan
arus kas
(
Amin W Tun ggal, 2009:4).
(Sho rt
Massage Service),
(Multimedia Messaging System)
Voice
Messag ing System
Return On I nvestment
Return On Assets
Economic Value Added
.
Balanced Scorecard
Return On In vestmen t
Return
On Assets
Economic Value Added
(21)
Diabaikannya aspek pengukuran non -finansial dan intangibel asset
pad a umumny a, baik dari sumber internal maupun ekstern l akan
mem berikan suatu pandangan y ang keliru bagi para manajer mengenai
perusahaan di masa sekarang terlebih lagi di masa yang akan datang. Kinerja
keuangan hany a bertumpu p ada kinerja masa lalu dan kurang mampu
sepenu hnya untuk menuntun perusahaan kearah target atau tujuan
perusahaan. Agar sukses, setiap perusahaan harus menginvestasikan dan
men gelola asset intelektual m ereka.
K
esuksesan perusahaan tid ak dap at
dimotivasi atau diuku r dalam jangka pendek dengan model akuntansi
keuangan tradisional saja tetapi diperlukan waktu y ang sesuai dengan
kebutuhan serta pertumbu han keu angan suatu peru sah aan. Oleh karena itu
merup akan
kerangka
kerja
b aru
u ntuk
men gintegrasikan ukuran yang dip eroleh dari strategi yang ada dalam suatu
perusahaan. Dengan tetap mempertahankan ukuran keuangan d ari
sebelumnya,
memperkenalkan d river
tamb ahan yang meliputi konsum en, pro ses bisnis internal, dan p erspektif
pem belajaran dan pertumb uhan
(
Kaplan dan Norton 1996:30)
.
leb ih dari sekedar sistem pengukuran. Perusahaan
dap at men ggunakan
sebagai dasar u ntuk mengatur
kerangka kerja untuk proses manajemen mereka. Perusaha dap at
mem bangun
mula-mula dengan tujuan yang terbatas,
Balanced
Scorecard
performance
Bala nced Scorecard
Balanced Scorecard
Bala nced Scoreca rd
(22)
misalnya untuk m endapatkan klarifikasi, konsensus, d an fokus terhadap
strategi mereka, lalu mengkomunikasikan strategi terse ut kepada seluruh
anggota perusahaan.
mendidik manajemen dan organ isasi pada
umumny a untuk memandang perusahaan dari kurang lebih e pat perspektif:
keuangan, pelanggan, pembelajaran dan pertumbuh an, serta bisnis internal,
yan g menghubungkan pengen dalian operasion al jan gka pen ek ke dalam visi
dan strategi bisnis jangka panjan g. Kekuatan sebenarny a
terjadi saat mentran sformasikan sistem pengu kuran menjadi
sistem manajemen. Seperti yang telah disebutkan d iatas,
mengklasifikasikan pengukuran kinerja ke dalam 4 perspektif
,
yaitu perspektif keuan gan, perspektif pelanggan, perspektif proses b isnis
internal, dan persp ektif pembelajaran dan pertumbuh an. Keempat p erspektif
ini m enawarkan suatu keseimbangan antara tujuan jan gka p endek dan tujuan
jangka panjang, yaitu hasil yan g diinginkan, pemicu kin erja, dan tolak ukur
kinerja. Jadi BSC adalah alat yang menyediakan p ada para manajer
pen gukuran ko mprehen sif bagaimana organisasi mencapai kemajuan lewat
sasaran-sasaran strategisnya. Metode ini menjelaskan bagaimana
dimobilisasi dan dikomb inasikan dengan
u ntuk
men ciptakan propo sisi nilai pelanggan yang b erbeda dan hasil finansial yang
lebih unggul (Kaplan dan Norton, 2000:16)
.
Balanced Scorecard
Balanced
Sco recard
Balanced
Sco recard
aset
(23)
Penelitian sebelumny a ten tang
dilakukan oleh
Anik Yuniati (2005) dengan judul “Implementasi
Sebagai Meto de Pengukuran Kinerja Pada PT. Mustika Ratu, Tbk” di
Jakarta. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa inerja yang dimiliki
PT. Mustika Ratu Tbk, yaitu: Perspektif keu angan, perusahaan mengalami
pen ingkatan p endapatan yang cukup signifikan
.
Perspektif pelanggan,
pelanggan y ang loyal. Perspektif proses bisnis internal, terlihat pelayanan
yan g m emuaskan dan dari segi waktu op erasi sudah baik
.
Perspektif
pem belajaran dan pertumbuhan, terlihat bahwa produktivitas karyawan
men ingkat.
Penelitian sebelumnya yang kedua tentang
dilakukan oleh Indri Yulianti (2006) dengan judul “Analisis Penerapan
Sebagai Alternatif Alat Pengukur Kinerja PT Sepatu
Bata Tbk,”. Hasil penelitian tersebu t menyimp ulkan bah a kinerja yang
dimiliki PT Sepatu Bata Tbk, yaitu: Perspektif Keuangan, perusahaan sesuai
den gan tujuannya ternilai baik berdasarkan rasio -rasio keuangan yang
digu nakan
.
Perspektif pelanggan, memberikan pelayan an yang lebih baik
kepada pelanggan melalui komunikasi peningkatan hubungan dengan para
pen gecer m andiri dan suasana pertokoan. Perspektif proses bisnis internal,
Apabila dilihat d ari ukuran yang dipilih dalam dua proses yakni operasi dan
purna jual, kinerja perusahaan d alam perspektif in i lebih baik dibanding
Balan ced Scorecard
Balanced Scorecard
Bala nced Scorecard
(24)
tahu n lalu. Perspektif pem belajaran dan pertumbuhan , usaha-usaha y g
dilakukan perusahaan melalui karyawan ternilai cukup b k dengan
program-program pengembangan potensi karyawan melalui pelatihan dan
seminar-seminar yang d iadakan.
Berdasarkan latar belakang diatas dan penelitian sebel nya oleh Anik
Yuniati (2005) dan Indri Yu lianti (2006), serta kelebihan yang dimiliki
, maka p eneliti tertarik untu k membandin gkan kinerja
suatu p erusahaan ke dalam skripsi y ang b erjudul “ Analisis Perbandingan
Kin erja Perusahaan Sebelum dan Sesudah Menerapkan Metode Pengukuran
Kin erja Dengan Menggunakan
(Studi Kasus Pad a
Perusahaan Jasa
di Jakarta
)”
Berdasarkan latar belakang penelitian maka perumusan m asalah dari
pen elitian ini adalah bagaimana Perbandingan Kinerja Perusahaan C
di Jakarta Sebelum dan Sesudah Menerapkan Metode Pengukuran
Kin erja Dengan Menggunakan
Tujuan yang ingin dicapai d alam p enelitian ini adalah tuk
men dapatkan bukti empiris mengenai Perb andingan Kinerja Perusahaan
Balanced Scoreca rd
Balanced Scorecard
Content Provider
ontent
Pro vider
Balanced Scorecard
.
P erumus an Masalah
(25)
C
di Jakarta Sebelu m dan Sesudah Menerapkan Metod e
Pengukuran Kinerja Dengan Menggunakan
Dengan adanya penelitian ini dih arapkan semua pihak dapat
men ingkatkan kinerja sehingga tercapainy a tujuan, yaitu sebagai berikut:
Perusahaan
Dengan penelitian ini diharapakan dapat men jadi informasi y ang
bermanfaat dan perusahaan dapat meningkatkan lagi kinerja y ang
sekarang dimiliki guna tercapainya tujuan perusahaan b ik jangka
pen dek atau pu n jangka panjang.
P
emegan g saham
Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberika informasi
kepada p emegang saham dalam men gambil keputusan atau k ijakan
perusahaan
Karyawan
Dengan hasil penelitian ini d iharapkan menjadi info rma yan g dapat
men ingkatkan kinerja, motivasi serta kreatifitas p ara karyawan.
ontent Provider
Ba lanced Scorecard.
M anfaat P enelitian
BAB II
(26)
Kerangka Teoritis
Pengukuran Kinerja
Mulyad i (2001:416)
mendefinisikan pen gukuran kinerja sebagai
pen entu secara p eriodik efektivitas operasio nal suatu isasi, dan
kary awan be
r
d asarkan sasaran, standar dan kinerja yang telah ditetapkan
sebelumnya. Organisasi pada dasarnya dioperasikan oleh sumber day a
man usia maka pengukuran kinerja sesungguhnya merupakan pengukuran
atas perilaku man usia dalam melaksanakan peran yang me eka mainkan
dalam organisasi. Fungsi p okok pengukuran kinerja adal h u ntuk
mem otivasi karyawan dalam mencap ai tujuan organisasi d n dalam
mem atuhi standar perilaku yang telah ditetap kan sebelumnya agar
mem buahkan tindakan d alam hasil yan g diinginkan. Pengukuran kinerja
dilakukan pula untuk menekan perilaku
yan g
tidak
semestiny a
(
dan untuk mendorong perilaku yang semestiny a
diinginkan melalui ump an balik hasil kinerja pada waktunya serta imbalan
balik yang bersifat intrin sik maupun ekstrinsik.
Sukarn o Edy, Yuwono Sony, dan Ichsan Muh ammad (2007:23)
pen gertian pen gukuran kinerja adalah sebuah pengu kuran kepad a
man ajemen men genai hasil dari suatu rencana dan beberapa analisis manajer
untuk menyesuaikan dan mengontrol suatu rencana perusa aan dimasa yang
akan datang.
(27)
Mulyad i (2001:418) Adapun manfaat dari p engukuran kinerja adalah
sebagai berikut:
Mengelola operasi organisasi secara efektif d an efesien melalu i
pem otivasian personal secara maksimuk.
Membantu pen gambilan keputusan yang berkaitan denga p enghargaan
personel, seperti: pro mosi, transfer dan pemberhenti .
Mengidentifikasikan kebutuhan penelitian dan pengemban personel
dan untuk menyediakan criteria seleksi evaluasi progra pelatihan
personel.
Menyediakan suatu dasar untuk mendistribusikan penghar aan.
P
engukuran kinerja dapat dilaksanakan dalam dua tahap utama yaitu :
Tahap persiapan terd iri tiga tahap yaitu:
1. Penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang
bertanggung jawab.
Penetapan kriteria yang dipakai un tuk men gukur kin erja.
Pengukuran kinerja sesungguhnya.
Tahap penguku ran terdiri dari tiga tahap rinci yaitu;
1. Perbandingan kinerja sesungguhnyaa dengan sasaran y ang lah
ditetapkan sebelum nya.
2.
P
enentuan
peny ebab
timbulny a
penyimpangan
kinerja
sesu ngguhnya dari yang d itetap kan dalam stan dar.
(28)
3. Penegakan yan g diinginkan dan tindakan yang digun akan untuk
men cegah perilaku yang tidak d iinginkan
.
Dari definisi-definisi diatas d apat disimpulkan bah wa engukuran
kinerja adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terh ap berbagai
aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan. Hasil pengukuran
tersebut kemudian digunakan seb agai um pan balik yang akan memberikan
informasi tentang prestasi p elaksanaan suatu ren cana d titik diman a
perusahaan
memerlukan
peny esu aian -penyesuaian
atas
aktiftitas
perencanaan dan pengendalian.
Setiap o rganisasi mengharapkan kin erja yang mem berikan kon trib usi
untuk m enjadikan organisasi sebagai suatu institu si yan g unggul dikelasnya.
Jika keberhasilan organisasi un tuk mengadakan institusi yang unggul
ditentukan perusahaan (
untuk men jadikan organisasi suatu
institusi yang u nggul tersebu t d igunakan sebagai pengukur keberhasilan
personel. Dengan demikian, dibutuhkan su atu pen gukuran kinerja yang
dap at digunakan menjadi landasan untuk mendesain sistem penghargaan
agar p erson el mengh asilkan kin erja yang sejalan dengan kinerja yang
diharapkan oleh organisasi.
Dalam masyarakat tradisio nal, u kuran kinerja yang bias digunakan
P engukuran Kinerja Berdas arkan K ondisi Keuangan.
(29)
adalah ukuran kin erja keuangan, pen gukuran kinerja in i mudah dilakukan
sehingga kinerja personel yang diukur hanyalah y ang be kaitan dengan
k
euangan. Namun ukuran keuangan tidak d apat menggambarka penyebab
yan g m enjadikan peru bahan kekayaan y ang diciptakan ol organisasi dan
lebih memfokuskan p ada pengerahan sumb er d aya organisa untuk tujuan
-tujuan jangka pendek. Tidak b isa dipungkiri bahwa keuangan merupakan hal
pen ting bagi setiap o rganisasi, terlepas apakah itu d i arapkan u ntuk
men ghasilkan laba atau tidak (nirlaba). Keuangan adalah penting karen a
diperlukan keuangan yang b aik untuk mengelola su atu organisasi, apalagi
organsisasi yang m emang bertuju an untuk men gakum ulasi aba (Suwardi
Luis dan Prima A. Biromo, 2009:25).
Sukarn o Edy, Yuwono Sony, dan Ichsan Muh ammad (2007:24)
pen gukuran kinerja berbasis informasi keuan gan su dah tidak bisa lagi
mem uaskan semua pihak. Akhirnya yang menjadi ”kam bing itam” adalah
(sistem) akuntansi. Posisinya semakin tersudut man akal ia dih arapkan
sebagai pen ghasil lapo ran keuangan yang mampu menengah berbagai
kepentingan. Sehingga, pada akhirny a akuntansi, (melal mekanisme harga)
yan g sangat m enggantungkan diri pada bukti-bukti otentik (
)
dari transaksi
pada akhirnya, akan
mem bawa konsekuensi serius terhadap kecermatan dan man t yang dap at
diperoleh dari ukuran kinerja keuangan yang dihasilkan.
o bjektive an d
verifiable evidences
input-output,
(30)
Asumsi yang mendasari pengu kuran kinerja dalam m anajem
tradisional sangat berbeda den gan asusmi yang digunaka dalam manajemen
kontemporer. Dalam manajemen tradisional, pengukuran kinerja dilakukan
den gan menetapkan secara tegas tind akan tertentu yang iharapkan akan
dilakukan oleh personel dan melakukan p engukuran kiner u ntuk
mem astikan
bahwa
personel
melaksanakan
tindakan
sebagaiman a
diharapkan. Sebaliknya, pengukuran kinerja dalam zaman teknolo gi
informasi, sebagaim ana digunakan dalam
(Mu lyadi dan
J.Setyawan, 2002: 198
).
Richard , Lynch dan Kelvin Cross (2003:328) meny atakan bah wa
man faat sistem pen gukuran kinerja yang baik adalah seba berikut:
Menelusuri kin erja terhad ap harap an pelanggan sehingga akan memb awa
perusahaan lebih dekat pada p elan ggan nya dan membuat s uruh
orang d alam organisasi terlibat dalam up aya memberi kepuasana
kepada pelanggan
.
Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai b gian d ari mata
rantai pelanggan dan pemasok internal.
Mengidentifikasi b erbagai pem borosan sekaligus mendorong upaya-upaya
pen gurangan terhadap p emborosan tersebut (
Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya m asih kab menjadi lebih
konkrit sehingga memp ercepat proses pembelajaran organ sasi.
Balanced Scorecard
(31)
Membangun konsesus untuk melakukan suatu perubahan d en n memberi
”
atas perilaku yang d iharapkan terseb ut.
Jadi, Pengukuran kinerja b erdasarkan kondisi keu angan sangat
men ekankan m enekankan hasil dan kesuksesan dari suatu erusahaan hany a
berdasarkan keuan gan saja, tanpa melihat ada faktor la n yang menyebabkan
keuangan tersebu t terlihat baik. Dan pengu kuran kinerja berdasarkan
keuangan hanya melihat kead aan perusahaan dengan kejad an-kejadian yang
sudah berlalu tanpa memperhatikan kejadian-kejadian ya g akan datang juga
han ya berfokus pada jangka pend ek bu kan jangka panjang.
Pengertian
m enurut Amin W idjaja Tunggal
(2009:2) merupakan sekelomp ok tolok u kur kinerja yang ntegrasi yang
berasal dari strategi perusahaan suatu strategi pada d rnya merupakan
suatu teori tentang bagaimana mencapai tujuan organisasi. Dalam
pen dekatan
m anajemen puncak men jabarkan
strategin ya kedalam to lok ukur kinerja sehingga karyawan memahaminy a
dan dapat melaksanakan sesuatu untu k mencapai strategi tersebut.
Pengertian
m enurut Kaplan dan Norton (1996: 71)
reward”
Balanced Scoreca rd
Balan ced Scoreca rd,
Balanced Scorecard
”a set of measures th at g ives top managers a fast but comperhensiv
e
view of the business includes financial measures that ll results of action
already taken, comp lement the financial measures with at
ional
measures on cu stomer satisfaction, internal processes, and th e
P engertian Ba lanced Score Card
(32)
organization's innova tion and improvement activities. perational
measures that are the drivers of future financia l performance
Balanced Scorecard
performance
man agement to ol
Balan ced Scorecard
converter
Balanced Scorecard
Balanced Scorecard
Balanced
Sco recard
”.
Sebu ah ukuran yang memb uat para manajer pun cak cepat tetapi
komperhensif memandang bisnis meliputi uku ran keuangan yang
men ginformasikan hasil tindakan yang telah di ambil, m engkapi informasi
keuangan d engan operasional yan g berorientasi pada kep an pelanggan,
proses internal, inofasi oleh organ isasi dan penin gkatan aktivitas. standarisasi
operasio nal yang mengacu pad a kond isi p encapaian keuan n masa depan .
Suwardi Luis dan Prima A. Biromo
(
2009:16)
didefinisikan sebagai suatu alat manajemen kin erja (
) yang dapat membantu organisasi un tuk menerjemahkan
visi dan strategi kedalam aksi dengan memanfaatkan seku mpulan indik
ator
finan sial dan non-finansial yan g kesemuanya terjalin d lam suatu hubungan
sebab akibat. Dari definisi tersebut jelaslah bahwa
sangat berperan sebagai penerjemah atau pengubah (
) visi dan
strategi organisasi menjadi aksi. Karen a itu,
tidak
berhenti pada saat strategi selesai dibangun, tetapi terus memonitor p roses
eksekusinya.
Anth ony A. Atkinson, Rajiv D. Banker, S. Kaplan, & S. ark Young
(1997 : 27) mendefinisikan
sebagai berikut
(33)
men ggamb arkan keadaan suatu bisn is dari empat pandangan diantaranya:
keuangan, kepuasan pelanggan, kinerja internal, m empelajari dan
mem bangun ”
.
Mulyad i dan Jo hny Setyawan (2001:222)
adalah
sekumpu lan ukuran kinerja yang mencakup empat perspektif, yaitu
perspektif keuan gan, perspektif p elan ggan , perspektif roses bisnis internal,
dan perspektif pem belajaran dan pertumbuhan.
berarti
bah wa dalam pengu kuran kinerja harus terdapat keseimbangan antara
keuangan dan nonkeuangan.
Dari pengertian-pengertian
diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa
merupakan suatu sistem
man ajemen, pengukuran , dan pengendalian secara cepat, tepat dan
komperhensif yan g dapat memberikan pemahaman kepad a para manajer
men genai keadaan dan ko ndisi dalam berbisnis. Penguku ran kinerja tersebut
mem andan g unit bisnis dari empat p erspektif, yaitu: pe ektif keuangan
den gan mengukur hasil tertinggi yang dapat diberikan kepad a pemegang
saham. Pelanggan, dengan fokus terhad ap kebutuhan kepuasan pelanggan
termasuk pan gsa pasarn ya. Pro ses bisnis internal perusahaan, dengan
mem fokuskan perhatiannya pada kinerja kun ci sukses dari proses internal
yan g mendorong bisnis perusahaan serta proses pembelajaran dan
pertumb uhan, yaitu dengan memperhatikan secara langsung bisn is seluruh
Balan ced Scorecard
Balanced Scorecard
Balanced Scorecard
Balanced Scorecard
(34)
akses mendatang orang-orang dalam o rganisasi dan infra tu r.
memberikan
suatu
cara
untuk
men gkomunikasikan strategi suatu perusahaan
ke
pada para man ajer-manajer
di seluruh organisasi.
juga menunju
k
kan bagaiman a
perusahaan menyemp urn akan prestasi keuangannya (Am in, W Tunggal
.,
2002:1).
Sedangkan
men uru t Kaplan dan Norton
(2000
:6
)
adalah sebagai berikut:
terdiri dari dua kata
artinya b erkemb ang
dan
artinya alat ukur pekerjaan atau prestasi kerja seoran atau
organisasi. Kartu prestasi kerja dituangkan dalam angka-angka keuangan
atau lazim di sebut kinerja keuangan d an dapat dijadik bahan baku u ntuk
mem buat rencana kerja masa depan. Karena ia merupakan ata
strategi
s
.
Selanjutnya rencana kerja itu dibandingka den gan kartu prestasi kerja nyata,
hasilnya adalah penyimpangan.
P engukuran Kinerja dengan
Balanced Scorecard
Balanced
Scorecard
Ba lanced Sco recard
Ba lanced Scoreca rd
“The
Balanced Scorecard translates a nd strategy into objectives and
measures. Organized into four different perspectives: nancial, customer,
internal business process and learning and g rowth. The scorecard
provides a fra mework, a languag e, to communicate missio n a nd stra tegy:
it uses measurements to inform employees abou t the dri rs of current and
future success”,
Balanced Scorecard
balanced
Scorecard
(35)
Balanced
Balanced Scorecard
top-down)
Balanced
Scorecard
top-down
bottom-up
yang artinya berimbang menjelaskan bahwa kerja organ isasi
harus diukur dari sud ut kinerja keuangan dan non keu an n y ang meliputi
pelanggan, pro ses bisnis intern, dan pembelajaran dan ertumbuhan.
Darsono (Prawironegoro dan Ari Purwanti, 2009:339)
Adapun tujuan dan pengukuran dalam
bu kan
han ya penggab ungan d ari ukuran -ukuran keuangan dan non keuangan yang
ada, melainkan merupakan hasil dari suatu p roses atas awah (
berdasarkan misi dan strategi dari suatu unit usaha, m si dan strategi tersebut
harus diterjemahkan dalam tujuan dan pengukuran yang l ih nyata (Teu ku
Mirza, 1997:14).
Menurut
Mulyad i
(2005:2)
merupakan
pen dekatan yang menterjemahkan visi dan strategi perus aan kedalam
tujuan-tu ju an dan pengukuran-pengukuran yang dilihat d empat p erspektif
serta menterjemahkan visi unit b isnis dan strateginy a e dalam tujuan dan
pen gukuran yang berwujud, dimana pengukuran tersebut m cerminkan
keseimbangan antara hal-hal sebagai berikut:
P
engukuran hasil (pada masa lalu) dan pemicu kinerja ma depan
P
engukuran eksternal dengan pen gukuran internal
Pengukuran kinerja keuangan dan no n keu angan
Proses
yang meru pakan suatu penjabaran dari visi, misi dan
strategi dengan proses
dimana hasil p engukuran ditingkat
(36)
operasio nal
didorong
untu k
memberikan
umpan
balik
guna
men gevaluasi strategi tersebut.
Pengukuran-pengukuran atas hasil yang dilihat secara objektif, data
kuantitatif
dan
unsur
subjektif
yang
berwujud
pertimba
gan-pertimb angan manajerial.
Tujuan jangka pendek dan jangka panjang
Berdasarkan uraian diatas pengukuran kinerja dengan
adalah suatu sistem pengukuran kinerja perusahaan dimana saling
berhub ungan antara visi, misi dan strategi untuk menca ai tujuan.
Perusahaan yang d apat menerjemahkan strateginya kedala sistem
pen gukuran akan memiliki kemam puan yan g lebih baik dalam menjalankan
strategi tersebut, sebab mereka telah mengkomunikasikan tuju an dan
targetnya kepada para pegawai. Kom unikasi ini akan memfokuskan mereka
pad a pemicu-pemicu kritis, memungkin kan mereka u ntuk m garahkan
investasi, inisiatif, dan tindakantind akan dengan menyempurnakan tujuan
-tujuan strategi
.
Kaplan dan Norto n (2000;17) mengemukakan beb erapa manfaat dari
konsep pengukuran kinerja
yaitu:
Mengklarifikasi dan menghasilkan kon sen sus mengenai strategi.
Balanced
Sco recard
Balan ced Score Card
Manfaat Ba la nced Scorecard
(37)
Mengkomunikasikan straregi ke seluru h perusahaan
Menyelaraskan berbagai tujuan departemen dan pribadi dengan strategi
perusahaan
Mengaitkan berbagai tujuan strategis dengan sasaran ja gka panjang dan
anggaran tahunan
Mengidentifikasikan dan men yelaraskan berb agai inisiatif strategis
Melaksanakan peninjauan ulang strategis secara periodi an sistem atis
Mendapatkan u mpan balik yang dibutuhkan untuk mempelajarai dan
mem perbaiki strategis.
Mulyad i dan John y Setyawan (2001:229), dalam proses pengendalian
man ajemen,
m erupakan salah satu model sistem
pen gukuran kinerja yang memerlukan penetapan lebih duh u
sasaran-sasaran unit bisnis dan kemud ian men gukur dari perspektif keuangan,
perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis intern al, dan p erspektif
pem belajaran dan pertumbuh an. Pen gukuran kinerja yang kom prehensif
dalam perspektif keuangan dan non keuangan dapat disus dengan
langkah-langkah penetapan strategi, pen etapan ukuran strategi, implemantasi strategi,
dan review ukuran dan hasil-hasil pen gukurann ya secara in tegrasi. Sebagai
suatu sistem pengukuran kinerja yang komprehensif,
dimaksu dkan untuk menjawab empat pertanyaan po kok yaitu sebagai
berikut:
Ba lanced Scorecard
(38)
Bagaimana pemegang saham memandan g perusahaan ? (perspe f
keuangan)
Bagaimana p andangan pelanggan terhadap perusahaan? (perspektif
pelanggan)
Apa yang menjad i unggulan perusahaan dan proses bisnis apa yang
ditingkatkan atau diperbaiki? (perspektif p roses bisnis internal)
Apakah perusahaan dapat m eningkatkan dan men ciptakan
bagi
secara kesinamb ungan? (p erspektif pembelajaran dan
pertumb uhan)
Model yang ada pada
mamp u memperagakan
hubungan sebab akib at antara sasaran keuangan , pelangg , pro ses b isnis
internal, pembelajaran dan p ertumbuhan secara berjenja g sebagai ukuran
kinerjanya. Cara yang baik dan taktik yang dimiliki dalam melayani
konsumen dapat menin gkatkan pelayanan dan mengurangi tingkat kesalahan
dalam pelayanan. Peningkatan kep ercayaan pelanggan yang akhirny a
men uju pada pencapaian sasaran tersebut akan mend oro ng peningkatan
pen dapatan, dan menghasilkan peningkatan laba. Dengan empat perspektif,
yaitu perspektif keuan gan, p erspektif pelanggan, persp ktif proses b isnis
internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan maka
dap at diterapkan pada berbagai peru sah aan, baik milik swasta
mau pun perusahaan milik
Negara.
Perusahaan
yang
berorientasi
value
customer
Balanced Scorecard
Balanced
Sco recard
(39)
mem peroleh lab a dan nirlab a teknik
sangatlah tep at
digu nakan karena su dah mencaku p empat perspektif penting yang
dibutuh kan un tuk men ilai kinerja organisasi.
Amin Wijaya Tunggal (2009:1)
adalah sistem
man ajemen strategis yang m endefin isikan sistem akuntan pertanggu ng
jawaban berdasarkan strategi. Metode pengu kuran kinerja dalam
terbagi kedalam empat macam perspektif, yaitu: p erspektif
keuangan, perspektif pelanggan , perspektif proses bisn s internal, dan
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Dalam
perspektif keuangan tetap menjadi
perhatian, karen a ukuran keuangan merupakan suatu ikhtiar dari kon sekuensi
ekonomi yang terjad i yang disebabkan oleh keputusan dan tindakan
ekonomi yang diambil. Pengukuran kinerja keuangan menunjukan apakah
perencanaan , implementasi dan pelaksanaan dari strategi memberikan
perbaikan yan g mendasar. Perbaikan-perbaikan ini tercermin dari sasaran
yan g secasrsa khu sus b erhubungan dengan keuntungan yan terukur, baik
berbentuk
atau bahkan
(Teuku Mirza, 1997:15)
Balanced Scorecard
Balanced Scorecard
Balanced
Sco recard
Balanced Scorecard,
Gro ss Operating Income. Return On In vestment
Economic Value Added
Metode P engukuran dalam
Kinerja P erspektif Keuangan
(40)
Sedangkan men uru t Kaplan dan Norton,
(
2000:48), ukuran kinerja
keuangan menunju kan ap akah strategi, sasaran strategi, inisiatif strategi dan
implementasiny a mamp
u
mem berikan kontribusi dalam mengh asilkan lab a
bagi perusahaan, kemudian mengid entifikasikan tiga tah pan dari siklus
kehidupan bisn is yaitu pertum buhan
, b ertahan
, dan
men uai
yang akan dijabarkan beriku t ini:
P
ertumbuh an
adalah tahap pertama d an tahap awal dari siklus kehidupan
bisnis Pada tah ap ini suatu perusahaan mem iliki produk atau jasa yang
secara signifikan memiliki tingkat pertumb uhan y ang baik sekali atau
paling tidak memiliki p otensi untuk b erkemb ang b ia
k.
Perusahaan dalam tahap ini mungkin secara
aktual
beroperasi
dalam arus kas yang negatif dari tingkat pengembalian atas modal
investasi yang rendah. Sasaran keuangan d ari b isnis y ang berada pada
tahap ini seh arusny a menekankan pengukuran pada tingkat pertumbuhan
pen erimaan atau penju alan dalam pasar yang ditargetkan..
b.
Bertahan (
)
merup akan suatu tahap dimana perusahaan masih
melakukan investasi den gan memp ersyaratkan tin gkat pen balian
yan g terbaik. Dalam hal ini perusahaan berusaha mem pertahankan
pan gsa pasar yang ada dan mengembangkan nya apabila mun in. Secara
(growth )
(sustain stage)
(harvest)
(growth)
Growth
.
Su stain Stage
Sustain Stage
(41)
konsisten pada tahap ini perusahaan tidak lagi bertump uk pada strategi
-strategi jangka panjang. Sasaran keuntungan p ada tahap ini diarahkan
pad a besarnya tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan
perusahaan kepada pihak-pihak yang terlibat
.
Menuai (
)
Tahap ini meru pakan tahap kematangan (
), suatu tahap
dimana perusahaan melakukan panen terhadap in vestasi y g dibuat
pad a dua tahap seb elumnya. Perusahaan tid ak lagi melak investasi
lebih jauh kecuali hanya p emeliharaan p eralatan dan pe baikan fasilitas,
tidak untuk melakukan ekspansi atau membangun suatu kemampuan
baru. Tujuan utam a dalam tahap ini adalah memaksim alka kas yang
masuk ke peru sahaan.
Untuk menjadikan organisasi suatu institusi yang mampu berkreasi
diperlukan keunggulan dibidang keuangan . Melalui keunggulan dib idan
g
ini, organisasi menguasai sumber daya yan g sangat dipe lukan untuk
mewujudkan tiga persp ektif lain yaitu persp ektif p elan ggan , perspektif
proses bisnis internal dan perspektif proses pertumbuhan dan
pem belajaran.
Harvest
mature
(42)
Sukarn o Edy, Yuwono Sony, dan Ichsan Muhammad (2007:111)
perspektif konsumen menjelaskan cara-cara dimana nilai akan dicip takan
untuk pelanggan, bagaimana ia men untut nilai ini haru s d ipenuhi dan
men gapa p elan ggan mau membayarnya. Maka, berb agai proses internal
dan up aya pengemb angan p erusahaan harus diarahkan berd arkan
perspektif ini. Orang bisa mengatakan bahwa bagaimanapu n proses ini
terjadi, ini merup akan jantungn ya
. Jika perusahaan gagal
men girim produk-produk dan jasa yang tepat secara efis en dan efektif
untuk memuaskan kebutuhan pelanggan b aik jangka pendek maupun
jangka panjang maka pen dapatan tidak akan dipero leh, d bisnis akan
layu bah kan m ati. Upaya tesebu t diarahkan untuk meningkatkan dan
mey akinkan loy alitas pelanggan.
Kaplan dan Norton (2000: 58) dalam perspektif pelanggan .
melihat aspek p elan ggan mem ainkan peranan
pen ting dalam keh idupan perusahaan . Sebuah perusahaan ang tumbuh
dan tegar dalam persaingan tid ak akan mungkin bertahan (
apabila tidak didukun g oleh pelanggan. Loyalitas tolak ukur p elan ggan
dilakukan dengan terlebih dah ulu melakukan pemetaan terhadap segmen
pasar y ang akan menjadi target atau sasaran. Apapun yang menjadi
,
keinginan dan kebutuhan para pelanggan menjadi hal yan p enting
dalam perspektif ini
. P
erusahaan diharapkan m ampu membuat suatu
scorecard
Balanced Scoreca rd
(43)
segmentasi pasar dan ditentukan targer pasarnya yang aling mungkin
untuk dijad ikan sasaran sesuai dengan kemampuan sumber daya dan
recana jangka panjang p erusahaan.
Dalam perspektif ko nsumen terd apat dua kelo mpok p erusahaan
yaitu kelompo k perusahaan ini konsumen (
)
dan kelompok pengukur nilai konsumen (
).
Kelompok perusahaan tersebut akan dijelaskan yaitu
sebagai berikut:
Kelompok peru sah aan kon sumen (
)
yan g terdiri dari:
Pangsa pasar (
)
Menggambarkan seberapa besar penjualan yang dikuasai ol h
perusahaan dalam suatu segmen tertentu.
Kemampuan mempertahankan konsumen
Ting
kat kemampu an peru sahaan untuk mempertahankan
hubungan dengan konsumenn ya yang mungkin seberap a besar
perusahaan berhasil mempertahankan pelanggan lama.
K
emampuan meraih konsumen baru
Tingkat kemampuan perusahaan dem i mempero leh dan menarik
konsumen baru dalam p asar.
Tingkat kepuasan konsu men (
customer care measurement
group
customer value
measurement
customer ca re measurement grou p
market share
(customer retentio n)
(customer a cquisition)
(44)
Merupakan su atu hal yan g penting dilakukan oleh p erusahaan.
Dengan tingginya tingkat kepuasan konsumen terhadap kriteria
kinerja/nilai tertentu m aka p erusaahaan tersebut akan sangat
diperhitungkan dalam pangsa pasar.
Tingkat protab ilitas konsumen (
Mengu kur seberapa besar keuntungan y ang berhasil diperoleh
perusahaan dari pen ju alan kepada konsum en/segmen pasar.
Kelompok pengukur nilai konsumen (
Merupakan kelompok penunjang yang merupakan konsep kun i
untuk memahami pemicu-pemicu (
. Dari kelo mpok-kelompok
pen gukuran inti konsumen kelompok pengukuran nilai konsumen
yaitu terdiri dari:
Atribut - atribut produk dan jasa (
Atribut-atribut produk-produk jasa harga dan fasilitasnya.
Hub ungan dengan konsumen (
Melipu ti hubun gan dengan konsumen yang meliputi p engisian
produk/jasa kep ada konsu men, termasuk dimensi respond an
waktu p engirimannya dan bagaiman a pu la kesasn yan g tim ul
dari konsu men setelah membeli pro duk atau jasa perusah
tersebut.
Citra dan reputasi (
customer pro fitability)
customer value measurement)
driver)
product/service)
customer relationship)
(45)
D
alam dim ensi ini termuat fak
tor-faktor
yang membuat
konsumen merasa tertarik pada perusahaan seperti hasil promosi
baik secara personal
(
melalui pameran-pameran,
mau pun lewat med ia masa atau elektron ik. Ataupun
ungkapan-ungkapan yang mudah diinget oleh konsu men.
Dari uraian diatas Perspektif pelanggan memfokuskan pa a bagaimana
organisasi memperhatikan pelanggannya agar berhasil. Dalam m enyusun
strategi, kita harus m enggu nakan kacamata pelanggan yan g m enikmati
produk atau jasa pelayanan kita. Tujuan nya adalah untuk mengetahui
bagaimana pelanggan m enilai produk atau jasa, dan orga isasi kita. Dengann
adanya perspektif ini kita dapat melihat
dari p rod uk atau jasa kita
dimasyarakat. Bila
-nya negatif, dapat segera kita lakukan perbaikan
agar kinerja dapat segera meningkat. Dan b ila
-ny a po sitif, kinerja
finan sialnya pun akan ikut terpengaruh secara positif an anggota organisasi
akan termo tivasi untuk lebih baik lagi.
Perspektif p roses internal bisnis lebih menekankan p ada peciptaan
produk baru yang lebih berkuallitas sampai p rod uk tersebut siap diedarkan
kepada
. Tentuny a proses intern al bisnis tidak lepas dari p erspektif
keuangan d an perspektif pelanggan. Untu k mengoperasikan p erspektif
door to d oor)
output
output
output
customer
(46)
internal bisnis ini p erusahaan harus leb ih dahu lu meli at keuangan
perusahaan dan kemauan pelanggan. Jadi seakan-akan ketiga pespektif ini
mem bentuk rantai y ang saling berhub ungan satu dengan yang lainnya
.
Para manajer harus mem fokuskan perh atian nya pada proses bisnis
internal yang m enjadi p enentu kepuasan pelanggan kiner perusahaan d ari
perspektif pelanggan. Kin erja dari perspektif tersebut diperoleh d ari p roses
kierja bisnis internal yang diselenggarakan perusahaan Perusahaan harus
mem ilih proses dan kompetensi y ang menjadi unggulanny a dan menetukan
ukuran
-
ukuran untuk menilai kinerja-kinerja proses dan ko mpeten si yang
dilakukan perusahaan
ter
sebut. Analisis atau p roses bisnis internal
perusahaan dilakukan melalui analisis rantai nilai (
Masing masing perusahaan mempun yai seperangkat proses penciptaan ya g
unik bagi pelanggannya. Nam un secara umu m m enurut
K
apaln dan Norton
(2000:84) bahwa p roses penciptaan tersebut terbagi menjadi tiga dasar yaitu:
inovasi, operasi, dan layan an purna jual. Dan ketiga prinsip tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut:
Inovasi
Pengukuran kinerja dalam p roses ino vasi selama ini kuran g
men dapatkan perhatian, dibandingkan p engukuran kinerja yan g
dilakukan
proses
operasi.
Pada
tahap
ini
perusahaan
men gidentifikasikan keinginan dan kebutuhan para pelan an dim asa
(47)
men datang serta merumu skan cara untuk memenuhi keingin dan
kebutuhan tersebut.
Operasi
Tahap ini merupakan akh ir dimana perusahaan secara nya b erupaya
untuk memberikan solu si kep ada para p elan ggan nya dalam memen uhi
keinginan dan kebutuhan langganan dan kebutuhan mereka. Kegiatan
operasio nal berasal dari penerimaan pesanan dari pelan n dan
berakhir den gan pengiriman produk atau jasa pada pelan n. Kegiatan
ini lebih mudah d iukur kejadiannya jika dilakukan secara rutin dan
terulang-ulang
.
Layanan pu rna jual
Dalam tahap ini perusahaan berupay a m emberikan manfaat tambahan
kepada p ara pen gggan yang telah memb eli produk - pro duknya dalam
ben tuk layanan pasca transaksi.
Dalam men ghitung efisien si dari suatu produk baru yan g b erasal dari
Inovasi, proses dan layanan purna ju al harus d i hubungkan antara biay a
promosi dan jumlah pelanggan yang mendaftar. Apabila pelanggan yang
men daftar atau membeli produk kita banyak maka p roses isnis internal
yan g dilakukan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuh n pasar. Namun
apabila sebaliknya hanya sedikit yang membeli p rod uk kita maka harus
mem perbaiki lagi Inovasi, proses dan layanan purna jual (Kyber Yusuf
(48)
Hasnop utro , 2009: 3).
Dalam p erspektif ini perusahaan berusaha mengembangkan tujuan dan
ukuran yang mendorong pembelajaran dan
pertumbuhan adalah
men yediakan infrastru ktur yang m emungkinkan tujuan yan b erkaitan
den gan ketiga p erspektif lainnya dapat terwujud, sehin ga p ada akhirny a
akan dap at tercapai tujuan perusahaan. Tujuan perspektif p embelajaran dan
pertumb uhan merupakan faktor pendo ron g dihasilkann ya kinerja yang
istimewa dalam perspektif keuan gan, pelanggan (
, dan p roses
internal bisnis. Dalam perspektif ini ada tiga hal penting yang harus
diperhatikan yaitu kemampuan karyawan, kemam puan sistem informasi,
serta motivasi, pemberdayaan dan keselarasan. Dalam me entukan tujuan
dan ukuran yang berkaitan dengan kemampu an karyawan ad tiga hal yang
perlu dipertimbangkan oleh manajemen (Kaplan dan Norto 2000:112) yaitu
kepuasan karyawan, retensi karyawan dan produ ktivitas karyawan yang akan
dijelaskan b erikut in i;
K
epuasan karyawan
K
epuasan karyawan dipandang sangat penting kerna kary awan yan g
puas merupakan prakond isi meningkatnya produktivitas, nggun g
jawab, kualitas, dan
. Oleh karena itu pihak manajer
Kinerja P erspektif P ertumbuhan dan P embelajaran
customer)
(49)
harus men gamati sedini mun gkin terhadap kepuasan keryawan dan
u
ntuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan, pihak manajer dapat
melakukan s
yang dilaksanakan secara rutin.
Produktivitas karyawan
Produktivitas karyawan ad alah suatu ukuran hasil dampa keseluruhan
usaha p eningkatan modal dan keahlian pekerja, inovasi, proses internal,
dan kepuasan kostum er. Tujuannya adalah membandingkan eluaran
yan g dihasilkan oleh karyawan d engan jumlah karyawan y g
dibutuh kan un tuk men ghasilkan produk atau jasa tersebut. Ukuran yan g
sering digunakan untuk mengukur produktivitas pekerja dalah
pen dapatan perp ekerja.
Suwardi Luis dan Prim a A. Biromo
(2009:37) perspektif
pembelajaran
dan pertumbuhan ini berfokus pada sumber daya khususny a sumber day a
man usia yang ada didalam organisasi. Perspektif in i b erurusan engan
pen gembangan sumb er day a manusia, agar masing-masin g m jadi
kary awan yang kompeten yang akhirnya akan menghasilkan kinerja yang
prima b agi organisasi. Karena itu sasaran strategis harus merefleksikan
strategi dalam pelatihan dan pengemban gan karyawan. Ad tiga kategori
utam a yang d ianalisis dan diukur dalam p erspektif ini, yaitu : kompetensi
kary awan, daya dukung teknologi, budaya, motivasi, dan penghargaan.
Ketiga hal tesebut merupakan pendorong kepuasan karyawan d alam bekerja.
(1)
P T.CODEJAWA
NERACA
31 Desember 2008 dan 20 07
(Dalam Rupiah)
P T.CODEJAWA
AKTIVA
2008
2007
ASSETS
BALANCE SHEETS
December 31, 2008 and 2007
(Exp ressed In Rupiah Amount)
129
Aktiva Lancar
Kas dan setara kas
8,573,708,367
4,937,736,258
Piutang usaha
21,542,275,138
21,926,199,608
Piutang lain-lain
161,328,944
1,400,000
Biaya dibay ar dimuka
167,142,803
58,688,893
Pajak dibayar dimu ka
553,130,814
-Jumlah Aktiva Lancar
30,997,586,066
26,924,024,759
Aktiva Tidak Lancar
Aktiva Tetap:
Harga perolehan
237,993,084,684
202,485,778,141
Akumulasi penyusu tan
(586,214,596)
(198,520,808)
Nilai Buku
237,406,870,088
202,287,257,333
Net book value
Aktiva lain-lain
7,462,642,281
1,013,063,676
Other asset
JUMLAH AKTIVA
275,867,098,435
230,224,345,768
KEW AJIBAN DAN
EKUITAS
PEMEGANG
SAHAM
Kewajiban Lan car
Hutang usaha
7,542,547,272
986,979,941
Hutang lain-lain
580,343,952
7,652,861
Hutang pajak
2,173,337,648
713,210,280
Jumlah Kewajiban
Lancar
10,296,228,872
1,707,843,082
Kewajiban Tidak
Lancar
Pesangon pensiun
71,115,092
-Jumlah Kewajiban
Tidak Lancar
71,115,092
-EKUITAS
Modal saham yang
ditempatkan dan
disetor penuh 25.000
lembar
232,375,000
232,375,000
Laba ditahan
265,267,379,471
228,284,127,686
Current Assets
Cash an d cash
equ ivalents
Tra de debtor
Others debtor
Prepaid expense
Prepaid taxes
Total Current Assets
Non Current Assets
Fixed Assets:
Total at cost
Total accumulated
dep reciatio n
TOTAL ASSETS
LIABI LITI ES AND
SHAREHOLDERS
EQUITY
Current Liabilities
Tra de cred itor
Other credito r
Taxes p ayable
Total Current Liabilities
Non Current Liabilities
Retirement benefit
Total Non Current
Liabilities
SHAREHOLDER'S
EQUITY
Authorized, issu ed and
fully
paid 25.000 sh ares
Retained earning
(2)
LAP ORAN L/R
Tahun yang berakhir 31 Desember 2 008 dan 2007
(Dalam Rupiah)
KETERANGAN
2008
2007
PT.SP OTCAST
INCOME STATEMENTS
For The Period Ending December 31, 2 008 and 2007
(Exp ressed In Rupiah Amount)
DESCRIPTION
Pend apatan
153,088,580,751
128,000,098,869
Biaya atas pendapatan
(43,091,102,029)
(13,370,569,937)
Laba kotor
109,997,478,722
114,629,528,932
Beban usaha
54,299,757,773
94,376,139,536
Laba usaha
55,697,720,949
20,253,389,396
Pend apatan dan
beb an lainnya
Pend apatan lain-lain
96,987,737
58,639,836
Beban lain-lain
(25,776,020)
-
Jumlah p endap atan
dan beban lain -lain
71,211,717
58,639,836
Laba sebelum pajak
55,768,932,666
20,312,029,232
P
rofit before tax
Pajak Penghasilan
Badan :
Pajak tah un berjalan
-
(2,426,501,600)
Pend apatan (beban)
pajak tangguhan
-
-
-
(2,426,501,600)
Laba setelah Pajak
Penghasilan Badan
55,768,932,666
17,885,527,632
Revenue
Cost of revenue
Gross profit
Operating expense
Operating p rofit
Other income dan expense
Other income
Other expense
Total other income and
expense
Corporate income tax
Current tax
I ncome (expense) Deferred
tax
Pro fit after corporate
income tax
(3)
NERACA
31 Desember 2008 dan 20 07
(Dalam Rupiah)
P T.SP OTCAST
LAP ORAN L/R
Tahun yang berakhir 31 Desember 2 008 dan 2007
(Dalam Rupiah)
KETERANGAN
2008
2007
AKTIVA
2008
2007
ASSETS
223.82 1.572.666
155.67 5.921.672
223,821,572,666155,675,921,672
BALANCE SHEETS
December 31, 2008 and 2007
(Exp ressed In Rupiah Amount)
INCOME STATEMENTS
For The Period Ending December 31, 2 008 and 2007
(Exp ressed In Rupiah Amount)
DESCRIPTION
Pend apatan
122,874,672,991 89,787,628,913Biaya atas pendapatan
(65,420,241,547) (16,376,643,786)Laba kotor
57,454,431,444
73,410,985,127Beban usaha
24,085,850,013 56,163,669,580
Laba usaha
33,368,581,431 17,247,315,547Aktiva Lancar
Kas dan setara kas
12.026.351.898
8.789.844.406
Piutang usaha
24.994.918.669
21.926.199.608
Piutang lain-lain
161.328.944
1.400.000
Biaya dibay ar dimuka
167.142.803
58.688.893
Pajak dibayar dimu ka
553.130.814
-Jumlah Aktiva Lancar
37.902.873.129
30.776.132.907
Aktiva Tidak Lancar
Aktiva Tetap:
Harga perolehan
185.947.558.915
127.937.354.045
Akumulasi penyusu tan
(7.491.501.659)
(4.050.628.956)
Nilai Buku
178.456.057.256
123.886.725.089
Net book value
Aktiva lain-lain
7,462,642,281
1,013,063,676
Other asset
JUMLAH AKTIVA
KEW AJIBAN DAN
EKUITAS
PEMEGANG
SAHAM
Kewajiban Lan car
Hutang usaha
7,542,547,272
986,979,941
Hutang lain-lain
580,343,952
7,652,861
Hutang pajak
2,173,337,648
713,210,280
Jumlah Kewajiban
Lancar
10,296,228,872
1,707,843,082
Kewajiban Tidak
Lancar
Pesangon pension
71,115,092
-Jumlah Kewajiban
Tidak Lancar
71,115,092
-EKUITAS
Modal saham yang
ditempatkan dan
disetor penuh 25.000
lembar
232,375,000
232,375,000
Laba ditahan
213,221,853,702 153,735,703,590Jumlah Eku itas
Pemegan g Saham
213,454,228,702 153,968,078,590
JUMLAH
KEW AJIBAN DAN
EKUITAS
Revenue
Cost of revenue
Gross profit
Operating expense
Operating p rofit
Current Assets
Cash an d cash
equ ivalents
Tra de debtor
Others debtor
Prepaid expense
Prepaid taxes
Total Current Assets
Non Current Assets
Fixed Assets:
Total at cost
Total accumulated
dep reciatio n
TOTAL ASSETS
LIABI LITI ES AND
SHAREHOLDERS
EQUITY
Current Liabilities
Tra de cred itor
Other credito r
Taxes p ayable
Total Current Liabilities
Non Current Liabilities
Retirement benefit
Total Non Current
Liabilities
SHAREHOLDER'S
EQUITY
Authorized, issu ed and
fully
paid 25.000 sh ares
Retained earning
Total shareholder's eq uity
TOTAL LI ABI LITI ES
AND SHAREHOLDER'S
EQUITY
(4)
Pend apatan dan
beb an lainnya
Pend apatan lain-lain
96,987,737
58,639,836
Beban lain-lain
(25,776,020)
-
Jumlah p endap atan
dan beban lain -lain
71,211,717
58,639,836
Laba sebelum pajak
33,439,793,148 17,305,955,383Profit before tax
Pajak Penghasilan
Badan :
Pajak tah un berjalan
-
(2,426,501,600)
Pend apatan (beban)
pajak tangguhan
-
-
-
(2,426,501,600)
Laba setelah Pajak
Penghasilan Badan
Aktiva Lancar
Kas dan setara kas
11,565,751,663 6,360,086,578Piutang usaha
24,534,318,434 23,348,549,928Piutang lain-lain
161,328,9441,400,000
Biaya dibay ar dimuka
167,142,80358,688,893
Pajak dibayar dimu ka
553,130,814-Jumlah Aktiva Lancar
36,981,672,659 29,768,725,398Aktiva Tidak Lancar
Aktiva Tetap:
Harga perolehan
155,840,251,185 98,074,164,631Akumulasi penyusu tan
(586,214,596) (198,520,808)Nilai Buku
155,254,036,589 97,875,643,823Net book value
Aktiva lain-lain
7,462,642,281
1,013,063,676
Other asset
JUMLAH AKTIVA
199,698,351,529 128,657,432,897KEW AJIBAN DAN
EKUITAS
PEMEGANG
SAHAM
Kewajiban Lan car
Hutang usaha
7,542,547,272
986,979,941
Hutang lain-lain
580,343,952
7,652,861
Hutang pajak
2,173,337,648
713,210,280
Jumlah Kewajiban
Lancar
10,296,228,872
1,707,843,082
Kewajiban Tidak
Lancar
Pesangon pensiun
71,115,092
-Jumlah Kewajiban
Tidak Lancar
71,115,092
-EKUITAS
Modal saham yang
ditempatkan dan
Other income dan expense
Other income
Other expense
Total other income and
expense
Corporate income tax
Current tax
I ncome (expense) Deferred
tax
Pro fit after corporate
income tax
Current Assets
Cash an d cash
equ ivalents
Tra de debtor
Others debtor
Prepaid expense
Prepaid taxes
Total Current Assets
Non Current Assets
Fixed Assets:
Total at cost
Total accumulated
dep reciatio n
TOTAL ASSETS
LIABI LITI ES AND
SHAREHOLDERS
EQUITY
Current Liabilities
Tra de cred itor
Other credito r
Taxes p ayable
Total Current Liabilities
Non Current Liabilities
Retirement benefit
Total Non Current
Liabilities
SHAREHOLDER'S
EQUITY
Authorized, issu ed and
fully
33,439,793,148
14,879,453,783
P T.OWENSBY
NERACA
31 Desember 2008 dan 20 07
(Dalam Rupiah)
AKTIVA
2008
2007
ASSETS
BALANCE SHEETS
December 31, 2008 and 2007
(Exp ressed In Rupiah Amount)
(5)
P T.OWENSBY
LAP ORAN L/R
Tahun yang berakhir 31 Desember 2 008 dan 2007
(Dalam Rupiah)
KETERANGAN
2008
2007
INCOME STATEMENTS
For The Period Ending December 31, 2 008 and 2007
(Exp ressed In Rupiah Amount)
DESCRIPTION
Pend apatan
120,635,902,315 85,612,789,416Biaya atas pendapatan
(70,201,393,198)
(21,802,312,856)Laba kotor
50,434,509,117 63,810,476,560Beban usaha
21,847,079,337 51,988,830,083Laba usaha
28,587,429,780 11,821,646,477Revenue
Cost of revenue
Gross profit
Operating expense
Operating p rofit
(6)