Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Konsep Balanced Scorecard - Studi Kasus pada PT. Dirgantara Indonesia.

(1)

vii

ABSTRACT

ANALYSIS OF COMPANY PERFORMANCE MEASUREMENT USING BALANCED SCORECARD CONCEPT

CASE STUDY AT PT. DIRGANTARA INDONESIA

The company currently requires a measuring device that can measure the performance of the company's performance both financially and non-financial. Gauges the performance is the Balanced Scorecard. Balanced Scorecard to measure the company's performance from four perspectives, namely financial perspective, customer, internal business processes, learning and growth.

The study was conductedinPT. Indonesian Aerospacelocatedon the street154PajajaranBandung. The purposeof this study was: (1) todeterminewhether thecompanyhas beenimplementingperformance measurement, (2) to determinehow thecompany's performancewhenmeasured usingthe Balanced Scorecard concept.

In this study, the research method used is descriptive analytical techniques is a case study research. Necessary data obtained through field research (interviews and documentation) and the research literature by reading, studying, and understanding the literature and other literature sources.

From the results of research and analysis, performance measurement in financial perspective include measuring ROI, Profit Margin and Operating Ratio showed a fairly good performance. Customer perspective of performance measurement showed a fairly good performance, seen from the absence of complaints from customers. Performance measurement of internal business process perspective shows excellent performance, visible from the innovation of the company. Performance measurement learning and growth perspective shows excellent performance, evidenced by the training conducted.

Keywords: balanced scorecard, performance measurement, financialperspective, customer perspective,internal businessprocesses, learning and growth perspective


(2)

viii

ABSTRAK

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP BALANCED SCORECARD

STUDI KASUS PADA PT. DIRGANTARA INDONESIA

Saat ini perusahaan membutuhkan alat pengukur kinerja yang dapat mengukur kinerja perusahaan baik secara finansial maupun nonfinansial. Alat pengukur kinerja tersebut adalah Balanced Scorecard. Balanced Scorecard dapat mengukur kinerja perusahaan dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan.

Penelitian dilakukan di PT. Dirgantara Indonesia yang berlokasi di jalan Pajajaran No.154 Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui apakah perusahaan telah melaksanakan pengukuran kinerja, (2) untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan apabila diukur dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard.

Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dengan teknik penelitian yang bersifat studi kasus. Data yang diperlukan diperoleh melalui penelitian lapangan (wawancara dan dokumentasi) dan penelitian kepustakaan dengan cara membaca, mempelajari, dan memahami literatur dan sumber bacaan lain.

Dari hasil penelitian dan analisis, pengukuran kinerja pada perspektif keuangan meliputi pengukuran ROI, Profit Margin, dan Operating Ratio menunjukkan kinerja yang cukup baik. Pengukuran kinerja perspektif pelanggan menunjukkan kinerja yang cukup baik, terlihat dari tidak adanya complain dari pelanggan. Pengukuran kinerja perspektif proses bisnis internal menunjukkan kinerja yang sangat baik, terlihat dari inovasi yang dilakukan perusahaan. Pengukuran kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan kinerja yang sangat baik, terlihat dari banyaknya training yang dilakukan.

Kata kunci : Balanced Scorecard, pengukuran kinerja, perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan


(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB IPENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 3

BAB IIKAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 5

2.1 Kajian Pustaka ... 5

2.1.1 Konsep Pengukuran Kinerja ... 5

2.1.1.1 Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja ... 5

2.1.1.2 Tujuan Pengukuran Kinerja ... 6

2.1.1.3 Manfaat Pengukuran Kinerja ... 7

2.1.2 Balanced Scorecard ... 7


(4)

x

2.1.2.2 Manfaat Balanced Scorecard ... 9

2.1.2.3 Keunggulan Balanced Scorecard ... 9

2.1.2.4 Perspektif Balanced Scorecard ... 11

2.1.3 Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Konsep Balanced Scorecard Studi Kasus pada PT. Dirgantara Indonesia ... 20

2.2 Kerangka Pemikiran ... 22

BAB IIIMETODE PENELITIAN ... 23

3.1 Objek Penelitian ... 23

3.2 Metodologi Penelitian ... 23

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 26

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 26

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 26

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 34

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 35

4.1.4 Kegiatan Usaha Perusahaan ... 35

4.2 Pengukuran Kinerja di PT. Dirgantara Indonesia ... 35

4.3 Analisis Pengukuran Kinerja Masing-Masing Perspektif ... 37

4.3.1 Analisis Pengukuran Kinerja Perspektif Keuangan ... 37

4.3.2 Analisis Pengukuran Kinerja Perspektif Pelanggan ... 40


(5)

xi

4.3.4 Analisis Pengukuran Kinerja Perspektif Pembelajaran

dan Pertumbuhan ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

5.1 Kesimpulan ... 44

5.2 Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 47

LAMPIRAN ... 49


(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(7)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman


(8)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Struktur Organisasi PT. Dirgantara Indonesia ... 49

Lampiran B Surat Izin Melaksanakan Penelitian ... 50

Lampiran C Surat Keterangan Selesai Penelitian ... 51


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini pasar global sedang mengalami perubahan yang sangat cepat. Dalam menghadapi situasi ini, setiap perusahaan harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Setiap perusahaan dituntut untuk bereaksi lebih cepat terhadap perubahan yang terjadi dan berusaha untuk mengantisipasinya (David, 2012:281). Hal ini harus dilakukan agar perusahaan dapat tetap bertahan dalam dunia usaha, oleh karena itu para penyusun strategi harus mengkaji ulang dan mengevaluasi strategi perusahaan.

Setiap perusahaan perlu melakukan evaluasi strategi. Evaluasi strategi sangat penting bagi perusahaan dalam menghadapi lingkungan bisnis yang dinamis dimana faktor-faktor eksternal dan internal sering berubah dengan cepat dan dramatis. Salah satu aktivitas yang penting dari evaluasi strategi adalah mengukur kinerja perusahaaan. Dari pengukuran kinerja ini, dapat diketahui sejauh mana efektivitas penerapan suatu strategi dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan (David, 2012:508-509).

Pada umumnya perusahaan menggunakan pengukuran kinerja tradisional yang menggunakan ukuran finansial dalam mengukur kinerja perusahaan. Namun pengukuran kinerja tradisional ini belum mencerminkan kinerja perusahaan yang sebenarnya karena hanya mengukur dari ukuran finansial saja (Kaplan dan Norton, 2000:21-22). Agar dapat mengetahui kinerja perusahaan yang sebenarnya,


(10)

BAB I PENDAHULUAN 2

perusahaan juga harus mengukur hal-hal diluar ukuran finansial, oleh karena itu perusahaan membutuhkan alat pengukur kinerja yang dapat mengukur kinerja perusahaan baik secara finansial maupun nonfinansial.

Alat pengukur kinerja tersebut adalah Balanced Scorecard. Balanced Scorecard merupakan sebuah teknik evaluasi strategi yang memungkinkan perusahaan mengevaluasi strategi dari empat perspektif, yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (David, 2012:513).

Perspektif keuangan mengacu pada konsekuensi keuangan global dari ketiga perspektif lainnya. Perspektif pelanggan mendefinisikan segmen pasar dan pelanggan dimana unit bisnis akan bersaing. Perspektif proses bisnis internal menjelaskan proses internal yang diperlukan untuk memberikan nilai pada pelanggan dan pemilik. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mendefinisikan kemampuan yang diperlukan oleh organisasi untuk memperoleh pertumbuhan jangka panjang dan perbaikan (Hansen dan Mowen, 2006:509).

Pendekatan Balanced Scorecard pada evaluasi strategi bertujuan menyeimbangkan fokus jangka panjang dengan jangka pendek, menyeimbangkan fokus internal dengan eksternal. Balanced Scorecard dapat menjadi alat manajemen yang sangat bagus untuk mengukur kinerja perusahaan.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengukuran kinerja perusahaan dengan konsep Balanced Scorecard. Adapun hasil lengkap dari penelitian ini akan penulis rangkum dalam skripsi berjudul :


(11)

BAB I PENDAHULUAN 3

“Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Konsep Balanced Scorecard Studi Kasus pada PT. Dirgantara Indonesia.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Apakah perusahaan telah melaksanakan pengukuran kinerja?

2. Bagaimana kinerja perusahaan apabila diukur dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini sesuai dengan identifikasi masalah yang

telah dikemukakan diatas, yaitu :

1. Untuk mengetahui apakah perusahaan telah melaksanakan pengukuran kinerja.

2. Untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan apabila diukur dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi yang dapat berguna bagi

pihak-pihak terkait, yaitu : 1. Penulis


(12)

BAB I PENDAHULUAN 4

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman bagi penulis mengenai pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard.

2. Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi perusahaan mengenai pengukuran kinerja dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard, serta dapat memberikan rekomendasi yang berguna untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada di dalam pelaksanaan pengukuran kinerja di perusahaan.

3. Pihak Lain

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard, serta dapat dijadikan referensi atau acuan bagi penelitian selanjutnya terhadap topik-topik yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.


(13)

44

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis mengenai pengukuran

kinerja perusahaan dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard pada PT. Dirgantara Indonesia maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengukuran kinerja pada perspektif keuangan meliputi pengukuran Return on Investment (ROI), Profit Margin, dan Operating Ratio. Hasil dari pengukuran ini menunjukkan bahwa kinerja PT. Dirgantara Indonesia cukup baik. Hal ini terlihat dari kenaikan ROI sebesar 2,23% dan Profit Margin sebesar 11,6%, walaupun pada operating ratio terjadi kenaikan sebesar 0,07%.

2. Pengukuran kinerja yang digunakan pada perspektif pelanggan adalah jumlah complain pelanggan. Hasil dari pengukuran ini menunjukkan bahwa kinerja PT. Dirgantara Indonesia cukup baik. Hal ini terlihat dari tidak adanya complain dari pelanggan mengenai produk atau jasa yang diberikan oleh PT. Dirgantara Indonesia.

3. Pengukuran kinerja yang digunakan pada perspektif proses bisnis internal adalah inovasi. Hasil dari pengukuran ini menunjukkan bahwa kinerja PT. Dirgantara Indonesia sangat baik. Hal ini terlihat dari usaha yang dilakukan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pasar, yaitu dengan mengembangkan produk baru.


(14)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 45

4. Pengukuran kinerja yang digunakan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah training. Hasil dari pengukuran ini menunjukkan bahwa kinerja PT. Dirgantara Indonesia sangat baik. Hal ini terlihat dari banyaknya karyawan/karyawati PT. Dirgantara Indonesia yang mendapatkan training, baik training yang dilakukan di dalam negeri atapun di luar negeri.

5.2 Saran

Setelah penulis mengadakan penelitian, pembahasan, dan analisis terhadap PT.

Dirgantara Indonesia, maka penulis mengemukakan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan/masukan, serta perbaikan untuk perusahaan dan penelitian selanjutnya. Adapun saran untuk perusahaan dan penelitian-penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Dalam melakukan pengukuran kinerja PT. Dirgantara Indonesia dapat menggunakan Balanced Scorecard sebagai alat pengukur kinerja, karena Balanced Scorecard dapat mengukur kinerja perusahaan baik secara finansial maupun nonfinansial.

2. PT. Dirgantara Indonesia sebaiknya melakukan perbaikan pada aspek keuangan, sehingga dapat meningkatkan Return on Investment (ROI) dan Profit Margin, serta dapat menurunkan Operating Ratio.

3. Jika memungkinkan PT. Dirgantara Indonesia, sebaiknya melakukan survei atas kepuasan pelanggan agar dapat mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk atau jasa yang diberikan oleh perusahaan.


(15)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 46

4. Penelitian ini masih menggunakan data yang terbatas, sehingga untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan data yang lebih lengkap.


(1)

BAB I PENDAHULUAN 2

perusahaan juga harus mengukur hal-hal diluar ukuran finansial, oleh karena itu perusahaan membutuhkan alat pengukur kinerja yang dapat mengukur kinerja perusahaan baik secara finansial maupun nonfinansial.

Alat pengukur kinerja tersebut adalah Balanced Scorecard. Balanced Scorecard merupakan sebuah teknik evaluasi strategi yang memungkinkan perusahaan mengevaluasi strategi dari empat perspektif, yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (David, 2012:513).

Perspektif keuangan mengacu pada konsekuensi keuangan global dari ketiga perspektif lainnya. Perspektif pelanggan mendefinisikan segmen pasar dan pelanggan dimana unit bisnis akan bersaing. Perspektif proses bisnis internal menjelaskan proses internal yang diperlukan untuk memberikan nilai pada pelanggan dan pemilik. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mendefinisikan kemampuan yang diperlukan oleh organisasi untuk memperoleh pertumbuhan jangka panjang dan perbaikan (Hansen dan Mowen, 2006:509).

Pendekatan Balanced Scorecard pada evaluasi strategi bertujuan menyeimbangkan fokus jangka panjang dengan jangka pendek, menyeimbangkan fokus internal dengan eksternal. Balanced Scorecard dapat menjadi alat manajemen yang sangat bagus untuk mengukur kinerja perusahaan.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengukuran kinerja perusahaan dengan konsep Balanced Scorecard. Adapun hasil lengkap dari penelitian ini akan penulis rangkum dalam skripsi berjudul :


(2)

BAB I PENDAHULUAN 3

“Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Konsep Balanced Scorecard Studi Kasus pada PT. Dirgantara Indonesia.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Apakah perusahaan telah melaksanakan pengukuran kinerja?

2. Bagaimana kinerja perusahaan apabila diukur dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini sesuai dengan identifikasi masalah yang

telah dikemukakan diatas, yaitu :

1. Untuk mengetahui apakah perusahaan telah melaksanakan pengukuran kinerja.

2. Untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan apabila diukur dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi yang dapat berguna bagi

pihak-pihak terkait, yaitu : 1. Penulis


(3)

BAB I PENDAHULUAN 4

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman bagi penulis mengenai pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard.

2. Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi perusahaan mengenai pengukuran kinerja dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard, serta dapat memberikan rekomendasi yang berguna untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada di dalam pelaksanaan pengukuran kinerja di perusahaan.

3. Pihak Lain

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard, serta dapat dijadikan referensi atau acuan bagi penelitian selanjutnya terhadap topik-topik yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis mengenai pengukuran

kinerja perusahaan dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard pada PT. Dirgantara Indonesia maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengukuran kinerja pada perspektif keuangan meliputi pengukuran Return on Investment (ROI), Profit Margin, dan Operating Ratio. Hasil dari pengukuran ini menunjukkan bahwa kinerja PT. Dirgantara Indonesia cukup baik. Hal ini terlihat dari kenaikan ROI sebesar 2,23% dan Profit Margin sebesar 11,6%, walaupun pada operating ratio terjadi kenaikan sebesar 0,07%.

2. Pengukuran kinerja yang digunakan pada perspektif pelanggan adalah jumlah complain pelanggan. Hasil dari pengukuran ini menunjukkan bahwa kinerja PT. Dirgantara Indonesia cukup baik. Hal ini terlihat dari tidak adanya complain dari pelanggan mengenai produk atau jasa yang diberikan oleh PT. Dirgantara Indonesia.

3. Pengukuran kinerja yang digunakan pada perspektif proses bisnis internal adalah inovasi. Hasil dari pengukuran ini menunjukkan bahwa kinerja PT. Dirgantara Indonesia sangat baik. Hal ini terlihat dari usaha yang dilakukan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pasar, yaitu dengan mengembangkan produk baru.


(5)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 45

4. Pengukuran kinerja yang digunakan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah training. Hasil dari pengukuran ini menunjukkan bahwa kinerja PT. Dirgantara Indonesia sangat baik. Hal ini terlihat dari banyaknya karyawan/karyawati PT. Dirgantara Indonesia yang mendapatkan training, baik training yang dilakukan di dalam negeri atapun di luar negeri.

5.2 Saran

Setelah penulis mengadakan penelitian, pembahasan, dan analisis terhadap PT.

Dirgantara Indonesia, maka penulis mengemukakan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan/masukan, serta perbaikan untuk perusahaan dan penelitian selanjutnya. Adapun saran untuk perusahaan dan penelitian-penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Dalam melakukan pengukuran kinerja PT. Dirgantara Indonesia dapat menggunakan Balanced Scorecard sebagai alat pengukur kinerja, karena Balanced Scorecard dapat mengukur kinerja perusahaan baik secara finansial maupun nonfinansial.

2. PT. Dirgantara Indonesia sebaiknya melakukan perbaikan pada aspek keuangan, sehingga dapat meningkatkan Return on Investment (ROI) dan Profit Margin, serta dapat menurunkan Operating Ratio.

3. Jika memungkinkan PT. Dirgantara Indonesia, sebaiknya melakukan survei atas kepuasan pelanggan agar dapat mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk atau jasa yang diberikan oleh perusahaan.


(6)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 46

4. Penelitian ini masih menggunakan data yang terbatas, sehingga untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan data yang lebih lengkap.