Teori Pertumbuhan Ekonomi Adam Smith

27 Teori pertumbuhan Neo-Klasik mempunyai banyak variasi, tetapi pada umumnya didasarkan pada fungsi produksi Cobb-Douglass sebagai berikut Arsyad, 1999, 61-64 : Q t = T t K a t L b t Di mana : Q t : tingkat produksi pada tahun t T t : tingkat teknologi pada tahun t K t : jumlah stok barang modal pada tahun t L t : jumlah tenaga kerja pada tahun t a : pertambahan output yang diciptakan oleh pertambahan satu unit modal. b : pertambahan output yang diciptakan oleh pertambahan satu unit tenaga kerja.

2.2.3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Adam Smith

Adam Smith merupakan ekonom yang pertama yang banyak menumpahkan perhatian kepada masalah pertumbuhan ekonomi. Dalam bukunya An Inqury into the Nature and Causes of the Wealth of ations 1776 ia mengemukakan tentang proses pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang yang sistematis. Adam Smith membedakan dua aspek utama pertumbuhan ekonomi, yaitu Arsyad, 1999:55 : a. Pertumbuhan Output Total 28 Unsur pokok dari sistem produksi suatu negara menurut Adam Smith ada tiga yaitu: 1. Sumber daya alam yang tersedia atau faktor produksi ”tanah”. Menurut Adam Smith, sumber daya yang tersedia merupakan wadah yang paling mendasar dari kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah sumber daya alam yang tersedia merupakan ”batas maksimum” bagi pertumbuhan suatu perekonomian. 2. Sumber daya insani atau jumlah penduduk. Sumber daya insani jumlah penduduk mempunyai peranan yang pasif dalam proses pertumbuhan output. Maksudnya, jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan tenaga kerja dari suatu masyarakat. 3. Stok barang modal yang ada Stok modal, menurut Adam Smith merupakan unsur produksi yang secara aktif menentukan tingkat output. Peranannya sangat sentral dalam proses pertumbuhan output tergantung pada laju pertumbuhan stok modal sampai ”batas maksimum ” dari sumber daya alam. Spesialisasi dan pembagian kerja ini bisa menghasilkan pertumbuhan output, karena spesialisasi tersebut dapat meningkatkan ketrampilan setiap pekerja dalam bidangnya dan pembagian kerja bisa mengurangi waktu yang hilang pada saat peralihan macam pekerjaan. Menurut Smith, ada dua faktor penunjang penting dibalik proses akumulasi modal bagi terciptanya pertumbuhan output yaitu: 29 1. Makin meluasnya pasar, dan 2. Adanya tingkat keuntungan di atas tingkat keuntungan minimal. Menurut Smith, potensi pasar bisa dicapai secara maksimal jika masyarakat diberi kebebasan seluas-luasnya untuk melakukan pertukaran dan melakukan kegiatan ekonominya. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi perlu dilakukan pembenahan dan penghilangan peraturan-peraturan, undang-undang yang menjadi penghambat kebebasan berusaha dan kegiatan ekonomi. Tingkat keuntungan ini erat hubungannya dengan luas pasar yaitu jika pasar itu tidak tumbuh secepat pertumbuhan modal, maka tingkat keuntungan akan merosot, dan akan mengurangi gairah para pemilik modal untuk melakukan akumulasi modal. Menurut Smith dalam jangka panjang tingkat keuntungan akan menurun dan akhirnya akan mencapai tingkat keuntungan minimal pada posisi stasioner perekonomian tersebut Arsyad, 1992: 49-51.

2.3. Tahapan Pertumbuhan Ekonomi

Dokumen yang terkait

ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA EKSPOR DENGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO DI INDONESIA PERIODE 1987.I-2007.IV

0 3 18

ANALISIS HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA EKSPOR DENGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO DI INDONESIA PERIODE 1987.I-2007.IV

0 23 18

KAUSALITAS ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PER KAPITA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 1995-2012.

0 4 15

KAUSALITAS ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PER KAPITA KAUSALITAS ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PER KAPITA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 1995-2012.

0 3 16

PENDAHULUAN KAUSALITAS ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PER KAPITA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 1995-2012.

0 3 11

TINJAUAN PUSTAKA KAUSALITAS ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PER KAPITA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 1995-2012.

0 5 16

KESIMPULAN dan SARAN KAUSALITAS ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PER KAPITA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 1995-2012.

0 3 89

KAUSALITAS ANTARA EKSPOR DENGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KAUSALITAS ANTARA EKSPOR DENGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 1981 – 2007.

0 4 15

PENDAHULUAN KAUSALITAS ANTARA EKSPOR DENGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 1981 – 2007.

1 10 22

KESIMPULAN DAN SARAN KAUSALITAS ANTARA EKSPOR DENGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 1981 – 2007.

0 5 60