D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: • menambah wawasan dalam bidang Mikrobiologi
• menambah wawasan masyarakat tentang khasiat
infusa tanaman sangket sekaligus meningkatkan nilai ekonomi tanaman sangket.
• Sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut
mengenai tanaman sangket terhadap penghambatan Candida albicans secara in vivo
F. Asumsi Penelitian
G. Definisi Operasional
E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
A. Biologi Candida albicans
polystachyon L. Moench
Basilicum polystachyon L. Moench
• kelompok herba yang berbau harum aromatic herb famili Lamiaceae yang terkenal memiliki khasiat
tinggi untuk pengobatan
• Rebusan daun sangket diberikan kepada penderita
epilepsi, serangan jantung, neuralgia, dan sawan Amutha, et al., 2008.
• Ekstrak rebusan dari tanaman famili Lamiaceae
dilaporkan kaya akan komponen Fenolik seperti hydroxycinnamic acids dan flavonoid, sebagian
besar terbentuk dari derivat-derivat seperti ester dan glikosida
• Senyawa polifenol yang terdapat dalam famili Lamiaceae yaitu senyawa berkhasiat
antioksidan, dan senyawa yang paling melimpah yakni rosmarinic acid dan caffeic
acid Petersen, et al., 2003.
• Rosmarinic acid ditemukan dapat melawan dan mencegah pembentukan mikroorganisme rhizosphere,
termasuk spesies patogen pada manusia Bais, et al., 2002.
• Flavonoid larut dalam air dan merupakan senyawa fenol, yang bekerja menghambat pertumbuhan
mikroorganisme dengan mendenaturasikan protein sel dan merusak membran sel Benson, 1980 dalam
Rachmatika, 2009
D. Bahan Antifungi
Antifungi adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
fungi Siswandono dan Soekardjo, 2000.
Antifungi atau sering disebut antifungal mempunyai
dua pengertian yaitu fungisidal dan fungistatik Marsh, 1977.
Mekanisme antifungi dikelompokkan menjadi empat
yaitu mempengaruhi dinding sel jamur kitin, ß glukan, dan mannooprotein, gangguan pada sterol
membran plasma sel jamur, dan sintesis asam nukleat jamur Siswandono dan Soekardjo, 2000.
E. Mekanisme Kerja Antifungi
• Mekanisme kerja obat antijamur adalah
dengan mempengaruhi sterol membran plasma sel jamur, sintesis asam nukleat
jamur, dan dinding sel jamur yaitu kitin, ß glukan, dan mannooprotein Gubbins, 2009.
• Senyawa saponin dapat merusak sel membran
sitoplasma Candida albicans dengan cara meningkatkan permeabilitas membran sel
jamur.
• Aktifitas biologis senyawa flavonoid dilakukan
dengan merusak dinding sel dari Candida albicans
yang terdiri atas lipid dan asam
amino akan bereaksi dengan gugus alkohol pada senyawa flavonoid sehingga dinding sel
akan rusak dan senyawa tersebut dapat masuk ke dalam inti sel jamur.
• Senyawa tannin diduga mempunyai
mekanisme dapat bereaksi dengan cara inaktivasi enzim esensial dan destruksi atau
inaktivasi fungsi dari material genetik Branen, 1993
F. Nistatin
• Nistatin merupakan antifungal dari golongan poliena
dengan rumus kimia C
46
H
83
NO
18
dan memiliki berat molekul ± 950.
• Konsentrasi hambat minimum M.I.C. untuk Candida
adalah antara 1-4 µgml, yang terkecil untuk C. albicans
dan tidak dipengaruhi oleh inokulum yang dipakai Suprihatin, 1982.
• Dosis rendah pada Nistatin bersifat fungistatik sedang dosis tinggi pada obat ini bersifat fungisidal.
• Nistatin merupakan antifungi yang bekerja mengikat sterol terutama ergosterol pada membran sel fungi
sehingga terjadilah lisis sel.