2
sangat populer. Selama 60 tahun lebih radio menduduki peran sebagai media yang utama, meskipun tentu saja arti pentingnya bervariasi satu negara ke
negara lainnya. Jefkins : 1992 : 87. Seiring dengan perkembangan reformasi, maka kebebasan radio
sebagai media informasi mengalami perkembangan dengan bermunculannya stasiun-stasiun radio, dan terjadi pesaingan. Berangkat dari masalah tersebut
maka harus diadakannya upaya mensiasati untuk menjaga eksistensi sebuah radio di mata para pendengarnya dengan kegiatan-kegiatan unggulan dari radio
tersebut. Oleh karena itu radio memerlukan suatu manajemen yang profesional supaya radio tetap eksis dan bertahan dalam persaingan dengan sesama stasiun
radio lainnya. Oz Radio 103.1 FM Bandung adalah satu dari sedikit radio anak muda
yang mampu bertahan 40 tahun dan menjadi pelopor dalam berbagai inovasi sebuah radio siaran. Sejak berdiri 40 tahun yang lalu, Oz Radio 103.1 FM
Bandung memiliki konsep kesatuan kegiatan off air sebagai pendukung kegiatan on air yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hal ini menjadikan
Oz Radio 103.1 FM Bandung sebagai pelopor dalam kegiatan off air yang diselenggarakan oleh radio siaran. Oz Radio 103.1 FM Bandung menjadi
pelopor dalam siaran lintas batas negara, dimana Oz Radio 103.1 FM Bandung adalah yang pertama kali menyiarkan berbagai reportase secara langsung dari
berbagai konser musik besar yang diselenggarakan dari berbagai negara.
3
OZ radio 103.1 FM Bandung mempuyai sebuah kegiatan
“OB VAN Outside Broadcast Van
”.
OB Van adalah sebuah konsep penyiaran yang mengedepankan pendekatan liputan langsung dari jalanan yang dimungkinkan
dengan kemampuan mobilitas yang dimilikinya. Selain menekankan pada sisi fungsi, keberadaan OB Van ini juga ditujukan untuk kepentingan komersialitas.
Menurut Bpk. Kuswaryat yang menjadi penanggung jawab kelahiran OB Van OZ 103.1 FM Bandung, mobil itu menjadi alat promosi sekaligus ajang temu
langsung dengan pendengar setia mereka. Terkadang pemasang iklan juga melihat keberadaan OB Van sebagai media untuk beriklan yang potensial.
Sebagai pelopor pengguna OB Van di Bandung, Awalnya keberadaan perangkat siar luar ruangan ini adalah bentuk kepedulian dan kerjasama Oz
Radio 103.1 FM Bandung dengan pihak Poltabes Bandung untuk mengalihkan perhatian dan intensitas para remaja dan kawula muda di awal tahun 90-an yang
saat itu gemar akan kebiasaan balapan liar yang marak dilakukan di sepanjang Jl. Ir. H. Djuanda, kawasan Dago, Bandung.
Adapun konsep OB Van ini langsung diikuti pula oleh beberapa radio swasta di kota Bandung. Bahkan kemudian seolah-olah menjadi standarisasi
keberadaan sebuah radio siaran swasta di kota Bandung yang harus dilengkapi. Hal ini dapat dimaklumi mengingat peluang OB Van tak hanya sekedar mobil
berjalan, tapi juga memiliki sisi komersialitas. Dengan semakin banyaknya kegiatan OB Van ini di berbagai macam radio, membuat OZ Radio 103.1 FM
Bandung ini mencoba inovasi baru dengan membuat kegiatan OB Van agar
4
lebih di kenal pendengar setia OZ Radio khususnya masyarakat luas, dengan melakukan siaran maupun liputan tidak hanya pada satu tempat saja “Dago OZ
Area” tetapi di berbagai tempat lainnya. Sebagai radio swasta yang cukup lama dan memiliki kredibilitas tinggi di
mata pendengarnya tentu saja OZ Radio memerlukan seorang Public Relations untuk dapat mewujudkan terciptanya kegiatan OB Van dalam menjaga
eksistensi perusahaannya. Public Relations berpengaruh sangat besar terhadap suatu perusahaan. Banyak hal yang di lakukan Public Relations Oz Radio 103.1
FM Bandung dalam menjaga eksistensi perusahaannya, dimana Proses Public Relations yang tepat juga sangat dibutuhkan dalam menunjang kegiatan-
kegiatan Public Relations yang dilakukan di dalam suatu instalasilembaga, terutama di Oz Radio 103.1 FM Bandung. Pada awalnya peran Public Relations
di Oz Radio 103.1 FM Bandung dijalankan oleh staf marketing, sehingga marketing juga merangkap sebagai Public Relations dalam menjalankan
tugasnya, namun seiring perkembangan dan kebutuhan Oz Radio 103.1 FM Bandung juga membutuhkan peran seorang Public Relations dalam menyambut
kegiatan hari ulang tahun yang yang pertama yang akan diadakan bulan agustus maka pada bulan juni 2004 peran dan tugas Public Relations dikerjakan secara
terpisah dengan kedudukan Public Relations dipegang oleh Kika Ferdind, namun dalam dalam arti kedudukan Public Relations masih di bawah
marketing, Public Relations di Oz Radio 103.1 FM masih belum melembaga state of being dan mulai pada bulan Februari 2004 kedudukan Public
5
Relations berada langsung di bawah Genderal Manager, dan kedudukan Public Relations saat ini di pegang oleh Eky.
Bidang Public Relations PR atau lebih dikenal Hubungan Masyarakat Humas mengalami kemajuan cukup pesat beberapa tahun terakhir. Public
Relations menjadi fenomena tersendiri diakhir abad ke-20 dan awal ke-21. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan yang sudah menggunakan jasa para
Public Relations untuk menghadapi tantangan di dunia usaha khususnya dunia broadcast seperti radio yang semakin signifikan sehingga fungsi Public
Relations dapat mempermudah dalam mencapai tujuannya. Jefkins menyatakan dalam bukunya : Public Relations,
“Public Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun keluar, antara
suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
” Jefkins, 1992 :9
Proses Public
Relations harus
dapat menunjukan
bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam ari kata bahwa
pendekatan bisa berubah sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi. Dengan suatu proses Public Relations yang terencana, suatu perusahaan bisa
mengharapkan hasil yang ebih baik dan akan menjadi lebih eksis di banding radio-radio lainnya.
Kehadiran Public Relations sangat dibutuhkan karena merupakan salah satu dari elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara
positif. Arti penting Public Relations adalah sebagai sumber informasi
6
terpercaya pada era globalisasi seperti saat ini. Public Relations mencakup semua bentuk komunikasi yang terselenggara atara organisasi yang
bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan dengannya. Setiap orang pada dasarnya juga selalu menerapkannya, selama ia masih menjalin kontak
dengan manusia lain. Anggoro, 2001. Untuk mencapai efek yang tinggi dalam kegiatan OB Van Oz Radio
bandung harus di adakannya proses Operasional Public Relations. Proses operasional Public Relations haruslah melalui 4 tahapan yaitu :
1. Fact-Finding Pencarian Fakta
2. Planning and Programming Perencanaan
3. Communicating Bentuk Komunikasi
4. Evaluation Evalusi Abdurrachman, 2001 : 31
Dari penjabaran latar belakang masalah tersebut, maka diperoleh rumusan masalah yaitu
”Bagaimana Proses Public Relations Oz Radio 103.1 FM Bandung Melalui
Kegiatan OB VAN Dalam Menjaga Eksistensi
Perusahaannya ?”
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Rumusan Masalah Makro
Bagaimana Proses Public Relations OZ Radio 103.1 FM Bandung Melalui Kegiatan OB VAN Dalam Menjaga Eksistensi Perusahaannya?
7
1.2.2 Rumusan Masalah Mikro
1. Bagaimana Pencarian Fakta Fact-Finding yang dilakukan Public
Relations OZ Radio 103.1 FM Bandung Melalui Kegiatan OB VAN Dalam Menjaga Eksistensi Perusahaannya?
2. Bagaimana Perencanaan dan pemograman Planning and
Programming yang dilakukan Public Relations OZ Radio 103.1 FM Bandung Melalui Kegiatan OB VAN Dalam Menjaga
Eksistensi Perusahaannya? 3.
Bagaimana Bentuk Komunikasi Communicating yang
disampaikan Public Relations OZ Radio 103.1 FM Bandung
Melalui Kegiatan OB VAN Dalam
Menjaga Eksistensi Perusahaannya?
4.
Bagaimana Evaluasi Evaluation yang dilakukan Public Relations
OZ Radio 103.1 FM Bandung Melalui Kegiatan OB VAN Dalam Menjaga Eksistensi Perusahaannya?
1.3 Maksud dan tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk mengtahui Proses Public Relations OZ Radio 103.1 FM Bandung Melalui Kegiatan OB VAN Dalam Menjaga
Eksistensi Perusahaannya.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
8
1. Untuk mengetahui Pencarian Fakta Fact-Finding yang dilakukan
Public Relations OZ Radio 103.1 FM Bandung Melalui Kegiatan OB VAN Dalam Menjaga Eksistensi Perusahaannya.
2. Untuk mengetahui Perencanaan dan Pemograman Planning and
Programming yang dilakukan Public Relations OZ Radio 103.1 FM Bandung Melalui Kegiatan OB VAN Dalam Menjaga
Eksistensi Perusahaannya. 3.
Untuk mengetaui Bentuk Komunikasi Communicating yang
disampaikan Public Relations OZ Radio 103.1 FM Bandung
Melalui Kegiatan OB VAN Dalam
Menjaga Eksistensi Perusahaannya.
4.
Untuk mengetahui Evaluasi Evaluation yang dilakukan Public
Relations OZ Radio 103.1 FM Bandung Melalui Kegiatan OB VAN Dalam Menjaga Eksistensi Perusahaannya.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini secara teorotis diharapkan agar lebih memperkaya wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dalam mengembangkan Ilmu
Komunikasi, khususnya dalam pengembangan Proses Public Relations dalam menjaga eksistensi perusahaannya.
9
1.4.2 Kegunaan Praktis
1. Kegunaan Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti sebagai bentuk aplikasi Ilmu Komunikasi secara umum dan lebih menguasai
materi Proses Public Relations dalam menjaga eksistensi perusahaannya melalui kegiatan OB Van dan di harapkan dapat
menambah pengalaman bagi peneliti dalam pekerjaannya sebagai Public Relations dalam suatu perusahaan.
2. Kegunaan Bagi Universitas
Penelitian ini berguna bagi mahasiswa UNIKOM secara umum, mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi konsentrasi Humas secara khusus.
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan wawasan dan konstribusi literatur tentang Strategi Public Relations dalam
menjaga eksistensi perusahaannya.
3. Kegunaan Bagi OZ Radio 103.1 FM Bandung
Bagi OZ Radio 103.1 FM Bandung, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tentang cara kerja Public Relations OZ
Radio 103.1 FM Bandung dalam kegiatan OB Van dan manfaat kerja Public Relations.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Tinjauan Tentang Penelitian Terdahulu
Dalam tinjauan pustaka, peneliti mengawali dengan menelaah penelitian terdahulu sejenis. Sehingga peneliti mendapat gambaran mengenai
penelitian yang akan dilakukan peneliti.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
no Nama
Peneliti Judul Penelitian
Obyek Metode
Perbedaan dengan Penelitian Skripsi ini
1. Fegha
Arvianti
Putri
Strategi Public Relations CBL Radio
91.7 FM Bandung Dalam Menarik
Minat pendengar Melalui Kegiatan
OFF AIR
Strategi Public
Relations
pendekatan Kualitatif,
dan
Deskriptif.
Perbedaan dengan penelitian ini adalah obyek dan subjek
penelitian, yaitu objek penelitian Fegha adalah strategi Public
Relations sedangkan peneliti adalah proses Public Relations.
Dan subjek fegha dalah CBL Radio 91.7 FM Bandung
sedangkan peneliti pengambil Subjek OZ Radio 103.1 FM
Bandung.
11
2.
Shanti Ratna
Dewi
Proses Operasional Humas Dan Protokol
Sekertariat DPRD Provinsi Jawa Barat
Dalam Memfasilitasi Aspirasi Publik
Melalui Kegiatan Hearing Dialog
Proses Operasional
Humas
pendekatan Kualitatif,
dan metode
Deskriptif.
sama-sama meneliti
tentang proses Public Relations atau
Humas . penelitian Fegha melalui kegiatan
Hearing Dialog
sedangkan penelitian
peneliti melalui kegiatan OB van
Sumber : Catatan Peneliti, 2013
2.1.2 Tinjauan Tentang Ilmu Komunikasi
2.1.2.1 Pengertian Ilmu Komunikasi
Istilah komunikasi secara bebas dipergunakan oleh setiap orang dalam masyarakat. “Istilah komunikasi berasal dari kata latin
Communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makn
a.” Effendy 1998:9 Dalam penyampaian informasi dari seseorang kepada orang
lain, bukanlah hal yang mudah, sebab apabila mudah tidak akan mungkin terjadinya komunikasi yang meleset. Pada saat dua orang
berkomunikasi, ibarat dua dunia yang berbeda bertemu sebab masing- masing individu memiliki pengalaman yang berbeda atau latar belakang
yang berbeda. Dalam proses penyampaian hendaklah berusaha menimbulkan kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan.
12
Kesamaan makna dapat terlihat dari mengerti bahasa yang digunakan dan mengerti makna dari hal yang dipercakapkan. Dengan adanya
kesamaan tersebut akan memudahkan penerimaan informasi dari orang yang kita ajak berkomunikasi.
2.1.2.1 Tujuan Komunikasi
Kegiatan komunikasi yang manusia lakukan sehari-hari tentu memiliki suatu tujuan tertentu yang berbeda-beda yang nantinya
diharapkan dapat tercipta saling pengertian. Berikut tujuan komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy:
1. Perubahan sikap Attitude change 2. Perubahan pendapat Opinion change
3. Perubahan prilaku Behavior change 4. Perubahan sosial Social change Effendy, 2003 : 8
Dari empat poin yang dikemukakan oleh Onong Uchjana effendy, dapat disimpulkan bahwa komunikasi bertujuan untuk merubah sikap,
pendapat, perilaku, dan pada perubahan sosial masyarakat. Sedangkan fungsi dari komunikasi adalah sebagai penyampai informasi yang utama,
mendidik, menghibur dan yang terakhir mempengaruhi orang lain dalam bersikap dan bertindak.
2.1.2.2 Fungsi komunikasi
Komunikasi dalam pelaksanaannya memiliki berbagai macam fungsi dalam kehidupan manusia, seperti berikut ini ;
13
1. Menyampaikan informasi to inform 2. Mendidik to educate
3. Menghibur to entertain 4. Mempengaruhi to influence Effendy, 2003 :8
2.1.2.3 Proses Komunikasi
Menurut Onong Uchjana Effendy proses komunikasi terbagi dua tahap, berikut uraiannya :
1. Proses komunikasi secara primer Proses pencapaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan lambang symbol sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial,
isyarat, gambar, warna dan sebagainya yang secara langsung dapat menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Media primer atau lambang yang paling banyak digunakan dalam komunikasi adalah bahasa.
2. Proses komunikasi secara sekunder Proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Media kedua yang sering digunakan
diantaranya adalah surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film dan lain lain. Effendy, 1984 : 11-17.
14
Pentingnya peranan media yakni media sekunder dalam proses komunikasi, disebabkan oleh efisiensinya dalam mencapai komunikan
dalam jumlah yang amat banyak. Jelas efisien karena dengan menyiarkan sebuah pesan satu kali saja, sudah dapat tersebar luas
kepada khalayak yang begitu banyak jumlahnya, bukan satu jutaan, melainkan puluhan juta, bahkan ratusan juta, seperti misalnya pidato
kepala negara yang disiarkan melalui radio atau televisi
2.1.3 Tinjauan Tentang Komunikasi Massa
2.1.3.1 Definisi Komunikasi Massa
Elvinaro dan kawan-kawan dalam karyanya yang berjudul Komunikasi Massa Suatu Pengantar, mengutip berbagai definisi
komunikasi massa dari beberapa ahli. Antara lain : 1.
Gerbber 1967 mengatakan “mass communication is the technologically
and institutionally
based production
and distribution of the most broadly shared continuous flow of
massages in industrial societies ”. Artinya komunikasi massa adalah
produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinue serta paling luas dimiliki orang dalam
masyarakat industri. Rakhmat dalam Elvinaro, dkk : 2007, 3. 2.
Menurut Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka
melalui meida penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu
15
arah pada publik yang tersebar. Rakhmat dalam Elvinaro, dkk : 2007 : 3-4. Istilah tersebar menunjukan bahwa komunikan sebagai
pihak penerima pesan tidak berada di satu tempat, melainkan tersebar di berbagai tempat.
3. Sementara itu menurut Joseph A. Devito, beliau merumuskan
definisi komunikasi massa serta tentang media yang digunakan. Ia mengemukakan definisinya dalam dua item :
a. Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditunjukan
kepada massa, kepada khalayak yang khalayaknya meliputi seluruh penduduk atau semua yang menonton televisi, tetapi
ini berarti besar dan pada umumnya banyak. b.
Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan atau visual. Effendy
dalam Elvinaro, dkk : 2007, 5-6. Komunikasi
massa akan lebih udah dan
lebih logis
jika mendefinisikannya menurut bentuknya, seperti televisi, radio siaran
surat kabar, majalah, dan film.
2.1.3.2 Karakteristik Komunikasi Massa
Elvinaro dan
kawan-kawan merumuskan
karakteristik komunikasi massa sebagai berikut :
16
1. Komunikator Terlembaga
Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Kita sudah memahami bahwa komunikasi massa itu menggunakan media
massa, baik cetak maupun elektronik. Jadi, komunikasi massa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi
yang kompleks. 2.
Pesan Bersifat Umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu
ditujukan untuk semua orang dan tidak ditunjukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi
massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Pesan komunikasi massa dikemas dalam bentuk
apapun, sehingga memenuhi kriteria penting dan menarik, atau penting sekaligus menarik, bagi sebagian besar komunikan.
3. Komunikannya Anonim dan Heterogen
Dalam komunikasi
massa, komunikator
tidak mengenal
komunikannya anonim, karena komunikasinya menggunakan media dan tidak bertatap muka. Disamping itu komunikan
komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda yang dapat dikelompokan
berdasarkan faktor : usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi.
17
4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang
dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang
bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. 5.
Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan Dimensi isi menunjukan muatan atau isi komunikasi, yaitu apa yang
dikatakan, sedangkan dimensi hubungan yang menunjukan bagaimana cara mengatakannya, yang juga mengisyaratkan
bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu. Sementara Rakhmat 2003 menyebutkan sebagai proporsi unsur isi dan unsur
hubungan. Elvinaro, dkk : 2007, 7-10.
2.1.4 Tinjauan Tentang Public Relations
2.1.4.1 Definisi Public Relations
Menurut W. Emerson Reck, Public Relations Director, Colgate University dalam Abdurrachman, 2001 : 25 adalah:
“Public Relations is the continued process keying policies, services andactions to the best interest of those individual and
groups whose confidence and goodwill an individual or institutions covets, and secondly, it is the interpretation of these
policies, services and actions to assure complete understanding
and appreciation”. Public Relations adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan-
pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu
18
memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka.Kedua, pelaksanaan kebijaksanaan, pelayanan dan sikap adalah untuk
menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik- baiknya.
2.1.4.2 Poses Public Relations
Proses operasional
Public Relations
menurut Oemi
Abdurrachman 2001 : 31 dalam bukunya Dasar-dasar Public Relations, yang di kutip dari Cultip Center 1961. Proses operasional
Public Relations haruslah melalui 4 tahapan yaitu : 1.
Fact-finding Mendefinisikan permasalahan yang dilakukan melalui penelitian
dengan menganalisa situasi berupa pemahaman, opini, sikap dan perilaku publik terhadap lembaga.
2. Planning and Programming
Berdasarkan pada rumusan masalah, dibuat strategi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk membuat program kerja
berdasarkan kebijakan lembaga yang juga disesuaikan dengan kepentingan publik
3. Communicating
Dalam tahap ini PRO harus mengkomunikasikan pelaksanaan program sehingga mampu mempengaruhi sikap publiknya yang
mendorong mereka untuk mendukung pelaksanaan progra tersebut.
19
4. Evaluation
Tahap ini melakukan penilaian terhadap hasil-hasil pelaksanaan program
dan perencanaan,
pelaksanaan program,
pengkomunikasian, sampai keberhasilan atau kegagalan yang terjadi dari program tersebut.
2.1.4.3 Fungsi Public Relations
Onong Uchjana Effendy dalam bukunya “Ilmu Komunikasi”
mengemukakan 4 fungsi Humas atau Public Relations, sebagai berikut: a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik public ekstern maupun intern.
c. Menciptakan komunikasi dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.
d. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.” Effendy, 1997: 31-32.
2.1.4.4 Tujuan Public Relations
Menurut Oemi Abdurachman, dalam bukunya Dasar Dasar Public Relations
, adalah “mengembangkan Goodwill dan memperoleh opini publik yang favourable image atau menciptakan kerja sama
berdasarkan hubungan
yang baik
dengan berbagai
public ”.
Abdurachman,2001 :34. Menurut Oemi Abdurachman tujuan Public Relations terbagi 2, yaitu:
20
1. Tujuan Internal Membina hubungan baik antara manajemen dengan pegawai
sehingga tercipta komuniaksi timbal balik. 2. Tujuan Eksternal
Mengeratkan hubungan dengan orang-orang di luar badan instansi, hingga terbentuk opini publik.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan Public Relations adalah untuk membentuk, menciptakan, dan mempertahankan citra positif dari suatu
perusahaan atau organisasi.
2.1.4.5 Ciri-ciri Public Relations
Adapun ciri-ciri Public Relations menurut Onong Uchjana Effendy, yaitu:
1. Public Relations adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik.
2. Public Relations merupakan penunjang tercapainya tujuanyang ditetapkan oleh manajemen suatu organisasi, sedangkan public yang
menjadi sasaran kegiatan Public Relations adalah publik eksternal dan publik internal.
3. Operasionalisasi Public Relations adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik dan mencegah terjadinya
rintangan psikologi. Baik yang timbul dari pihak organisasi maupun dari pihak publik. Effendy, 1997: 31
21
2.1.5 Tinjauan Tentang OB VAN
Outside Broadcast Van OB Van dalam sebuah Radio diperlukan sebagai image dan eklusifitas Radio tersebut Radio sebagai media penghubung
antara organisasi, audience, acvertiser, dan segala kalangan dan segmen secara on air auditif lisan, tetapi dengan adanya Outside Broadcast Van OB Van
dapat dilihat secara langsung dan nyata, baik dari tampilan, gaya dan bentuk Unit itu sendiri.
Sarana pendukung baik on air ataupun off air, dan keberadaan Outside Broadcast Van OB Van dalam sebuah Radio diperlukan sebagai image dan
eklusifitas Radio tersebut Radio sebagai media penghubung antara organisasi, audience, acvertiser, dan segala kalangan dan segmen secara on air auditif
lisan, tetapi dengan adanya Outside Broadcast Van OB Van dapat dilihat secara langsung dan nyata, baik dari tampilan, gaya dan bentuk Unit itu sendiri.
2.1.6 Tinjauan Tentang Radio
Radio adalah sebuah media utama informasi, hiburan san pendidikan masal yang sangat populer. Selama 60 tahun lebih radio menduduki peran
sebagai media yang utama, meskipun tentu saja arti pentingnya bervariasi satu negara ke negara lainnya. Jefkins : 1992 : 87.
2.1.6.1 Cara Kerja Radio
Dalam siarannya, suatu radio akan melalui suatu cara kerja. Dimana secara umum, program radi terdiri dari materi
– materi pokok sebagai berikut :
22
1. Program – program berita : Setiap stasiun radio memiliki sendiri
ruang beritanya. Mereka memakai sumber – sumber yang sama
dengan yang digunakan oleh kalangan media massa pada umumnya. Untuk radio
– radio lokal, pasokan beritanya secara khusus dilayani oleh Independent Radio News IRN.
2. Program – program siaran langsung : Umumnya, siaran – siaran
langsung ini terdiri dari berbagi jenis wawancara dengan para tokoh terkemuka.
3. Materi program rekaman : Jenisnya bervariasi, termasuk
wawancara, yang dikemas dahulu oleh stasiun radio itu sebelum disiarkan, serta program-program yang dipasok oleh sumber atau
pihak lain. 4.
Program televisi versi radio : Program ini bisa bersifat langsung atau rekaman. Versi ini tidak hanya berbeda dari segi penyajian tapi
bisa pula berbeda dari segi sudut pandang maupun waktunya. Jefkins : 1992 : 88.
Materi – materi dari program radio diatas merupakan materi
yang selalu ada pada suatu radio. Dengan program yang disajikan melalui materi yang matang maka akan membuat pendengar semakin
menarik untuk mendengarkan radio tersebut.
23
2.1.6.2 Karakteristik Khusus Radio
Radio merupakan suatu media yang berbeda dengan media massa lainnya. Dengan perbedaan tersebut maka radio memiliki
keunggulan dan ciri khas tertentu. Keunggulan dan ciri khas tersebut membentuk suatu karakteristik khusus radio. Menurut Frank Jefkins
dalam bukunya “Public Relations Edisi Keempat”, karakteristik khusus radio yaitu :
1. Radio mengandalkan suara manusia untuk mendekatkan diri dari
dengan khalayaknya. Oleh karena itu kualitas suara penyiar mutlak penting. Orang
– orang hanya akan mau mendengarkan siaran radio apabila suara penyiarnya menarik, meskipun mereka
tidak mengenal siapa orangnya. 2.
Materi program radio dapat diproduksi secara cepat dan murah, bahkan hanya dengan memasang pesawat telepon saja suatu acara
bisa dilangsungkan. Suatu pengumuman juga bisa disiarakan secara seketika begitu materi pengumuman tersebut diserahkan,
tanpa harus menunggu sedikit pun. 3.
Penemuan transistor dan teknik redifusi membuat radio begitu popular sehingga dinikmati oleh jutaan orang, termasuk yang buta
huruf di negara – negara berkembang.
4. Karena kesederhanaan operasinya, suatu stasiun radio bisa
memancarkan siarannya dalam berbagai bahasa. Ini sangat ideal
24
bagi negara – negara yang memiliki banyak kelompok etnik dan
bahasa daerah. Radio juga menjadi wahana komunikasi yang handal di daerah
– daerah yang kekurangan listrik. 5.
Karena sedemikian populernya, radio kadang – kadang bisa juga menggangu. Banyak orang menyukai suara radio sembari bekerja
sehingga ia tetap membunyikan radionya di kala bekerja. Baginya mungkin menarik, tapi belum tentu rekan
– rekan yang ada di sekitarnya. Selain merupakan pemborosan energi, kebiasaan
seperti ini juga menggangu dan menjadi sumber polusi udara. Jefkins : 1992 : 89.
Karakteristik khusus radio diatas merupakan karakteristik yang tidak dimiliki oleh media massa lainnya. Karakteristik khusus
radio tersebut membuat radio menjadi media utama informasi, hiburan, dan pendidikan massal yang populer.
2.1.6.3 Kelebihan Radio
Radio mendapat julukan “kekuasaan kelima” the fifth estate, terdapat beberapa faktor yang mendukungnya, yaitu:
1. Radio siaran bersifat langsung
Makna langsung sebagai sifat radio siaran ialah, bahwa suatu pesan yang akan disiarkan dapat dilakukan tanpa proses yang rumit.
2. Radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan
25
Begitu suatu pesan diucapkan oleh seseorang penyiar atau orator, pada saat itu juga dapat diterima oleh khalayak dan bagaimanapun
jauhnya sasaran yang dituju, radio dapat mencapainya. 3.
Radio siaran memiliki daya tarik Daya tarik yang dimiliki oleh Radio siaran disebabkan oleh unsur
yang melekat padanya yaitu : a.
Kata – kata lisan Spoken Word. b.
Musik Music. c.
Efek suara Sound Effect. Effendy, 2003 : 139 – 143. Kelebihan tersebut membuat radio tetap menjadi suatu menjadi
media favorit dan tetap eksis sebagai media siaran untuk mencari informasi bagi masyarakat luas. Hal ini karena radio memiliki
kemudahan akses yang tidak dimiliki oleh media massa lainnya.
2.1.6.4 Kelemahan Radio
Keberadaan radio saat ini tidak luput dari kelemahan yang dimilikinya diluar dari kelebihannya. Menurut Frank Jefkins dalam
bukunya “Public Relations edisi keempat”, kelemahan dari radio yaitu materi
–materi siarannya yang sulit dicatat atau disimpan. Jefkins : 1992 : 89.
26
2.1.7 Tinjauan Tentang Eksistesi
2.1.7.1 Pengertian Eksistensi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia 2002: 357 Eksistensi adalah keberadaan, kehadiran yang mengandung unsur bertahan. Conny
Setiawan dalam Rismawaty, 2008 : 29, mengemukakan bahwa : “Manusia hidup antara dua kutub eksistensi, yaitu
kutubeksistensi individual dan kutub eksistensi sosial, dimanakeduanya amat terjalin dan tampaknya menjadi suatu
hal yang tak terpisahkan dalam diri manusia individualisasi dan sosialisasi. Pada suatu pihak ia berhak mengemukakan
dirinya Kutub eksistensi individual, ingin dihargai, diakui dan diterima tetapi pada pihak lain ia harus mampu
menyesuaikan diri pada ketentuanketentuan yang berlaku didalam masyarakat didalamlingkungan sosialnya kutub
eksistensi sosial. Bila kedua kutub ini ada keseimbangan, maka ia akan mencapai suatu kondisi mental sehat
.”
2.2 Kerangka Pemikiran 2.2.1
Kerangka pemikiran teoritis
Agar dapat memahami masalah yang akan diteliti, perlu dikemukakan teori dan konsep yang ada dalam studi ini khususnya mengenai Proses Public
Relations. Berdasarkan pengertian diatas peneliti menggunakan tahap-tahap proses
operasional Public Relations menurut Oemi Abdurrachman 2001 : 31 dalam bukunya Dasar-dasar Public Relations, yang di kutip dari Cultip Center
1961 dimana untuk mencapai efek yang tinggi dalam kegiatan komunikasi proses operasional Public Relations haruslah melalui 4 tahapan yaitu :
27
1. Fact-finding
Fact finding adalah mencari dan mengumpulkan data atau fakta sebelum melakukan tindakan. Misalnya Public Relations sebelum melakukan suatu
kegiatan harus terlebih dahulu mengetahui, misalnya: apa yang diperlukan publik, siapa saja yang termasuk kedalam publik, bagaimana keadaan publik
dipandang dari berbagai faktor. Abdurrachman, 2001: 32 2.
Planning and Programming Perencanaan merupakan segala informasi atau data masukan atau input yang
diperoleh berkaitan dengan hal atau permasalahan yang dihadapi ke dalam bentuk rencana tindakan untuk pemecahannya. Perencanaan Public Relations
merupakan suatu proses berkesinambungan dan selalu memerlukan peninjauan agar tindakan yang diambil sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Sejumlah
prinsip yang harus diperhatikan dalam perencanaan juga harus memperhatikan situasi di dalam maupun di luar organisasi, serta pihak-pihak yang terlibat
dalam perencanaan tersebut Abdurrachman, 2001: 32 3.
Communicating Communicating merupakan tahap implementasi atau pelaksanaan sesuai
faktadata yang telah dirumuskan dalam perencanaan. Misalnya dengan mengkomunikasikan sesuai dengan bentuk-bentuk komunikasi:
- Personal communication - Group communication
- Mass communication
28
Pada tahap ini hal-hal yang harus diperhatikan adalah : - The action of strategy : Public Relations harus dapat melakukan tindakan
yang sifatnya acting responsively dan responsibility, artinya Public Relations mau mendengar keinginan public sehubungan dengan segala
kegiatan yang dilakukan. - The communication of strategy : mempertimbangkan seluruh komponen
komunikasi yang dilaksanakan dimulai pada saat menggunakan media, menggunakan sumber komunikasi, membawa komunikan ke arah yang lebih
diinginkan, memodifikasi pesan yang disampaikan sesuai kerangka pesan yang baik, dan dapat menggiring opini publik, sikap, dan perilaku publik
yang diharapkan dengan memanfaatkan sumber daya komponenkomponen komunikasi yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan pemrograman.
Abdurrachman, 2001 : 33 4.
Evaluation Tujuan utama evaluasi adalah untuk mengetahui apakah tujuan Public
Relations benar-benar telah dilaksanakan sesuai rencana berdasarkan hasil penelitian atau tidak. Penilaian untuk mengetahui sampai dimana kelancaran
kegiatan Public Relations yang telah berlangsung Abdurrachman, 2001 : 33
29
2.2.2 Kerangka pemikiran Konseptual
Dari tahap-tahap proses operasional Public Relations menurut Oemi Abdurrachman yang di kutip dari Cutlip Center 1961, peneliti
mengaplikasikannya kedalam masalah penelitian. Untuk lebih jelasnya akan dijabarkan sebagai berikut :
1. Dari segi Fact-finding Dalam tahap ini divisi Public Relations Oz Radio 103.1 FM Bandung
berusaha mencari keterangan yang merupakan data dokumentasi dari pendengar Oz Radio 103.1 FM Bandung. Dokumentasi yang mentah itu harus diolah
telebih dahulu. Disini divisi Public Relations Oz Radio 103.1 FM Bandung mengadakan perbandingan, pertimbangan dan penilaian sehingga akhirnya
dapat diperoleh sampai dimana tingkat keberhasilan divisi Public Relations Oz Radio 103.1 FM Bandung dalam menjaga eksistensi perusahaannya.
2. Dari segi Planning dan Programming Dari tahap pencarian kemudian berlanjut ke tahap perencanaan. Dalam
tahap ini divisi Public Relations dan Penyiar OZ Radio 103.1 FM Bandung menyusun perencanaan dari hasil data yang di peroleh. Dalam perencanaan
tersebut ada kegiataan yang dilakukan untuk menunjang keberhasilan pada saat melaksanakan kegiatan OB Van. Dengan adanya sebuah kegiatan tersebut akan
dapat dilakukan pemikiran cepat untuk mengatasinya. Oleh karena itu kegiatan OB Van ini merupakan salah satu tahap yang turut menentukan suksesnya
perjalanan Public Relations secara keseluruhan.
30
3. Dari segi Communicating Communicating merupakan tahap implementasi proses Public Relations
OZ Radio 103.1 FM Bandung melalui kegiatan OB Van yang telah dirumuskan dalam perencanaan. Dalam hal ini Public Relations OZ Radio 103.1 FM
Bandung mempertimbangkan seluruh kegiatan yang di laksanakan Public Relations melalu kegiatan OB Van membawa pendengar kearah yang diminati
sehingga OZ Radio 103.1 FM Bandung tetap dapat menajaga eksistensinya. 4. Dari segi Evaluation
Dalam segi evaluation ini apakah Public Relations OZ Radio 103.1 FM Bandung benar-benar telah dilaksanakan sesuai rencana berdasarkan hasil
penelitian atau tidak. Penilaian untuk mengetahui bagaimana kelancaran kegiatan OB Van yang telah berlangsung.
Untuk lebih dapat mengerti mengenai pemikiran dari masalah ini maka peneliti menyajikan Alur Pemikiran Sebagai berikut.
Alur pemikiran merupakan ringkasan pemikiran dari penelitian ini secara garis besar mengenai langkah-langkah atau tahapan-tahapan mengenai
masalah yang akan di teliti oleh peneliti, yaitu Bagaimana Proses Public Relations Oz Radio 103.1 FM Bandung Melalui Kegiatan OB VAN Dalam
Menjaga Eksistensi Perusahaannya, berikut bagan dari alur pemikiran tersebut:
31
Gambar 2.1 Bagan Alur Pemikiran Peneliti
Sumber : Peneliti, 2013
Kegiatan OB Van Proses
Public Relations
Communicating Bentuk
Komunikasi Evaluation
Evalusi Planning and
Programming Perencanaan
Fact-Finding Pencarian
Fakta
Menjaga Eksistensi Perusahaan
32
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian
3.1.1 Sejarah OZ Radio 103.1 FM Bandung
Radio Oz lahir dari sebuah ide kreatif dan semangat anak muda yang diawali pada 25 desember 1971. Radio Oz pertama kali mengudara di kota
bandung dengan membawa format untuk anak muda, yang bertahan sampai sekarang. Radio ini berawal dari kegiatan empat orang anak muda kota
Bandung yang memiliki kesamaan hobi, yang sepakat memadu ide dan kreativitas dengan membuat pemancar tanpa izin dari pemerintah. Lokasi
mereka siaran di seputar jalan Panjaitan, frekuensi Am 13,32 KHz dengan station-
call panggilan nama untuk pendengar “Young Cresendo”, dengan logo seekor kijang yang sedang loncat mengelilingi bola dunia filosofinya kurang
lebih radio “Young Cresendo” ingin menyamarkan dinamika hiburan di udara kota Bandung. Beberapa bulan kemudian mereka sepakat untuk merubah nama
menjadi Oz tanpa memiliki arti apapun. Pada tanggal 25 Desember 1971 ditetapkan sebagai hari kelahiran radio
Oz peraturan pemerintah nomor 55 tahun 1970, yang memiliki syarat bahwa nsetiap penyelenggaraan aktifitas siaran di udara menggunakan frekuensi yang
dikelola pemerintah, diwajibkan membuat lembaga badan hukum. Tahun 1972 Oz Radio 103.1 FM membentuk dan bergabung dengan
PBB Persatuan Broadcasting Bandung. Mulai tahun 1973 sampai sekarang,
33
Oz Radio 103.1 FM Bandung turut mendirikan dan menjadi anggota radio swasta PRSSNI Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia, dalam
perjalanan organisasi PRSSNI, pemilik Oz Radio 103.1 FM Bandung Kang Ganjar senantiasa mendapat kepercayaan memimpin organisasi baik tingkat
cabang Bandung, sampai pada pimpinanketua 54 umum PRSSNI pusat periode 2001-2006.
Pada tahun 1975 Oz Radio 103.1 FM Bandung mendapat penghargaan dan diklaim oleh majalah Actuili, sebagai Rock Station. Oz Radio 103.1 FM
menjadi radio pertama di Indonesia yang membuat acara Off Air dengan membuat konser group musik “Deep Purple” di Istora Senayan Jakarta. Tahun
1985 Oz Radio 103.1 FM Bandung mulai melakukan aktifitas siaran dengan studio baru di jalan Setrasari ll No.14, dengan kualitas hardware, software,
brainware dan kualitas program acara. Pada tahun 1987 Oz Radio 103.1 FM Bandung mengalami pemindahan
frekuensi dari AM ke FM mengapa pindah ke FM semata-mata untuk pelayanan lebih baik kepada mojang-bujang, ihwal kualitas audio. Tahun 1991
karena ada himbauan berbau nama istilah asing, akhirnya karena Oz sebagai warga negara yang baik, Oz radio berganti nama dari PT. Ozza Mitragama
menjadi PT.Mitragamma Swara, namun untuk nama di udara tetap Oz Radio 103.1 FM Bandung.
Tahun 1993 mulai digunakan OB Van Oz Radio 103.1 FM Bandung Outdoor Broadcast Van sebuah perangkat siaran luar yang memiliki program
34
unggulan. Tahun 1996 Oz Radio 103.1 FM Bandung bergabung dengan NAB National Asociation Broadcaster yang berada di Amerika Serikat. 26 Oktober
2000 Oz Radio 103.1 FM Bandung memiliki OZ Cruiser atau OB VAN, yaitu studio siaran luar, yang dilengkapi fasilitas built-in mini stage, DJ Consule, dan
transmitter pemancar yang dapat siaran langsung dan relay, serta didukung electric system 8000 watt. Mobilnya : Mercedez Bens MB full modifiaksi,
dengan jelajah jarahh jauh, buktinya hampir semua kota-kota besar Jawa Barat, dan Jakarta, Magelang, Solo, Surabaya, bahkan nyebrang ke Lampung
Sumatera pun mampu dijelajahi. Dalam perkembangannya sebagai jejaring radio siaran, Radio Oz kini
menjangkau lima kota besar di Indonesia. Diawali dengan Radio OZ 94.4 FM Bandar Lampung, Radio OZ 89.2 FM Palembang, Radio OZ 101.2 FM Bali,
dan Radio OZ 90.8 FM Jakarta. OZ Radio mengusung tag line yang disesuaikan dengan perkembangan jaman di setiap jejaring radionya akan selalu
berpacuuntuk menjadi radio anak muda yang Dinamis, Kreatif dan menjadi Trendsetter.
3.1.2 Sejarah Divisi Public Relations Oz Radio 103.1 FM Bandung
Pada awalnya peran Public Relations PR di Oz Radio 103.1 FM Bandung ini dijalankan oleh staf marketing, sehingga marketing juga
merangkap sebagai Public Relations dalam menjalankan tugasnya, namun seiring perkembangan dan kebutuhan Oz Radio 103.1 FM Bandung juga
membutuhkan peran seorang Public Relations dalam menyambut kegiatan hari
35
ulang tahun yang yang pertama yang akan diadakan bulan agustus maka pada bulan juni 2004 peran dan tugas Public Relations dikerjakan secara terpisah
dengan kedudukan Public Relations dipegang oleh Kika Ferdind, namun dalam dalam arti kedudukan Public Relations masih di bawah marketing, Public
Relations di Oz Radio 103.1 FM bandung masih belum melembaga state of being Dan mulai pada bulan Februari 2004 kedudukan Public Relations berada
langsung di bawah Genderal Manager, dan kedudukan Public Relations saat ini di pegang oleh Eky .
3.1.3 Sejarah OB Van OZ Radio 103.1 FM Bandung
Tahun 1993, lahirlah buah karya inovasi kreatif untuk mojang-bujang OB Van OZ outdoor broadcast van, OB Van adalah sebuah konsep penyiaran
yang mengedepankan pendekatan liputan langsung dari jalanan yang dimungkinkan dengan kemampuan mobilitas yang dimilikinya. Selain
menekankan pada sisi fungsi, keberadaan OB Van ini juga ditujukan untuk kepentingan komersialitas. OB Van ini pula yang jadi elemen utama terciptanya
icon Dago-OZ area, sebuah area tujuan mojang-bujang di akhir pekan untuk nongkrong rendevouz dengan sajian kemeriahan GSM Gaya Sabtu Malam
plus DJ nya OZ. OB Van sendiri memiliki program bulanan yang disesuaikan dengan
tema bulanan di Oz Radio 103.1 FM Bandung. Dan setiap harinya OB Van juga difungsikan untuk lebih mensosialisasikan acara-acara dan program bulanan ini
kepada pendengar mereka dengan cara temu langsung melalui even yang
36
mereka selenggarakan. Studio ini dipergunakan untuk memproduksi, mengolah, mendata, mengedit, merekam, dan mencampur mixing program siaran yang
diperoleh, sebelum dikirimteruskan kepada studio transmisi. Keseluruhan sistem yang diperlukan dalam suatu radio broadcast
komersial merupakan interkoneksi antara beberapa peralatan dalam satu subsistem. Subsistem tersebut antara lain terdiri atas studio siaran on air
studio, perangkat transmisi transmission equipment, dan studio produksi production studio yang masing-masing memiliki fungsi khusus untuk
mendukung fungsi lain pada umumnya. Di samping studio produksi, biasanya diperlukan pula studio produksi outside yang berfungsi untuk mendukung
siaran luar, yang biasa disebut OB Van.
3.1.4 Visi, Misi dan Moto Oz Radio 103.1 FM Bandung A.
Visi Oz Radio 103.1 FM Bandung
Ingin menjadi radio anak muda dilihat dari : a.
Aspek hiburan karena formatnya lebih banyak hiburan. b.
Informasi yang disampaikan sesuai dengan segmentasinya dan untuk kebutuhan anak muda.
c. Pendidikan
d. Sosial
B. Misi Oz Radio 103.1 FM Bandung
Misi dari Oz Radio 103.1 FM Bandung tercantum dari program acara, dilihat dari kebijakan yang berkaitan dengan studio on air dan
37
disesuaikan dengan format lagu-lagu yang ada di Oz Radio 103.1 FM Bandung sehingga sering disebut CHR Contemporary Hit Radio atau
biasa disebut chart lagu yang sedang diminati oleh anak muda, dalam lagu tersebut terdapat jenis-jenis musik yang berbeda-beda dan
terpenting lagu tersebut masuk kedalam lagu-lagu pilihan pendengar yang disesuaikan dengan isi siaran, sehingga studio on air membuat
program acaraoutput yang menguntungkan dan tidak mengganggu kepada pendengar dan penggunaan jasa radio atau bisa juga disebut
pendengar Oz Radio 103.1 FM Bandung. C.
Moto Oz Radio 103.1 FM Bandung
Mengikuti perkembangan radio siaran, Oz Radio 103.1 FM Bandung mulai dengan menambah Oz Radio 103.1 FM Bandung baru di
berbagai kota, maka lengkaplah dengan demikian Tag line “Station
Panutan” dan motto ”OZ Radio Is Everywhere” Maksud dari motto Oz Radio 103.1 FM Bandung ada dimana-mana, yaitu dimana pun setiap
mendengar radio Oz, selalu ada di hati pendengar Oz Radio 103.1 FM Bandung seperti itulah ketika penulis melakukan wawancara dengan
staff Oz Radio 103.1 FM Bandung Eky Public Relations.
3.1.5 Profile OZ Radio 103.1 FM Bandung
Oz Radio 103.1 FM Bandung adalah satu dari beberapa radio anak muda yang mampu bertahan 40 tahun dan menjadi pelopor dalam berbagai
inovasi sebuah radio siaran. Sejak berdiri 40 tahun yang lalu, Oz Radio 103.1
38
FM Bandung telah memiliki konsep kesatuan kegiatan off air sebagai pendukung kegiatan on air yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hal ini
menjadikan Oz Radio 103.1 FM Bandung sebagai pelopor dalam kegiatan off air yang diselenggarakan oleh radio siaran. Oz Radio 103.1 FM Bandung
menjadi pelopor dalam siaran lintas batas negara, dimana Oz Radio 103.1 FM Bandung adalah yang pertama kali menyiarkan berbagai reportase secara
langsung dari berbagai konser musik besar yang diselenggarakan dari berbagai negara.
Outdoor Broadcast Van OB Van Oz Radio 103.1 FM Bandung adalah perangkat siaran luar ruang mobile pertama tahun 1993 bagi Oz Radio 103.1
FM swasta di Indonesia. Outdoor Broadcast Van Oz Radio 103.1 FM yang kedua yaitu OZCRUISER tahun 2001 dengan berbagai fasilitas yang lebih
lengkap, semakin memantapkan posisi Oz Radio 103.1 FM dengan tag line “Station Panutan” dan ”OZ Radio Is Everywhere”. Oz Radio 103.1 FM adalah
juga radio pertama di Indonesia yang menjadi anggota National Association Broadcast NAB di Amerika Serikat, dimana Oz Radio 103.1 FM
mengirimkan perwakilan setiap tahun untuk mengikuti pertemuan, seminar dan pameran tahunan mengenai perkembangan dunia radio dan teknologinya.
3.1.5.1 Profile Produk Oz Radio 103.1 FM Bandung Station format
Station format Oz Radio 103.1 FM adalah format radio siaran yang menyajikan:
1. Hiburan Musik
39
2. Info Artis Idola 3. Lifestyle
4. Technology 5. Automotive
6. Sport 7. Entertainment
8. Gossips 9. Quiz
10. and Off Air Activity
A. Highlight program
Berbagai Highlight program baik on air maupun off air yang diciptakan oleh OZ Radio 103.1 FM terbukti mampu untuk menciptakan
„brand awarness’, brand image dan brand reminding’ yang baik bagi client Oz Radio 103.1 FM Bandung.
B. On air Highlight program
Oz classic hits, SLI, Oz galasin, Love cinta, Sore santai, Oz clusive, Oz riental, Morning booster, Extreme moshpit, Oz Discoland,
Gaya sabtu malam, Kamus Ozzer, Oz track, Oz weekly top 40 countdown, Oz box show .
40
C. Off air program
Oz coustic, Oz cool school, signal 2 noise, Oz musicology, Oz on the road, Oz nonton bareng, Oz pub on the air, Oz club, Oz charity car
wash, Oz gaya sabtu malam, dll.
3.1.5.2 Profile Pendengar Oz Radio 103.1 FM Bandung
Oz Radio 103.1 FM Bandung memiliki dan membangun sumber daya manusia untuk menjadi panutan, Crew Oz Radio 103.1 FM
Bandung telah terbukti menjadi : Trendsetter, Powerful, Attractive, Dynamic, Underedictable.
Segmentasi
Usia pendengar : 14
– 35 tahun. Tingkat pendidikan
: SMP, SMU, Perguruan Tinggi, Eksekutif Berjiwa Muda
Status sosial ekonomi : C, B, A, A1 very-very Life Style
: kreatif, modis, dinamis, berdaya beli tinggi.
The music
Music Oz Radio 103.1 FM Bandung adalah : pop, rock, alternative , rb, jazz, hip hop, anything kind of music top
selling. top 40, unique dengan proporsi pemutaran 60 lagu barat, 40 lagu Indonesia.
41
3.1.6 Logo OZ Radio 103.1 FM Bandung
Gambar 3.1 Logo OZ Radio 103.1 FM Bandung
Sumber : Company Profile Oz Radio 103.1 FM Bandung 2013
3.1.6.1 Filosofi Logo Oz Radio FM Bandung
Warna kuning melambangkan motto Oz Radio 103.1 FM Bandung
menuju kejayaan yakni “OZ RADIO IS EVERYWHERE” Simbol lingkaran teks OZ menunjukan bahwa Oz Radio 103.1 FM
Bandung memiliki konsep kesatuan lembaga yang kokoh Modern Maju Selalu melangkah ke depan.