2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas yaitu alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu Ghozali, 2005. Pengukuran keandalan butir pertanyaan dengan sekali menyebarkan kuisioner
pada responden, kemudian hasil skornya diukur korelasinya antar skor jawaban pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan program komputer SPSS,
dengan fasilitas Cronbach Alpha. Menurut Ghozali 2005, instrumen penelitian dikatakan reliabel jika memiliki nilai Alpha Cronbach 0,60. Jika nilainya lebih
kecil dari 0,60 maka kuesioner penelitian ini tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini dapat dilihat melalui Tabel 3.4
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel
Cronbach Alpha Keterangan
1 X1
0,863 Reliabel
2 X2
0,814 Reliabel
3 Y
0,763 Reliabel
Sumber: Lampiran 8 3.8.2
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono, 2008. Analisis statistik deskriptif digunakan
untuk memberikan gambaran mengenai suatu data. Penelitian ini menggambarkan
penilaian dan analisis jawaban responden melalui kuesioner terhadap ibu-ibu yang pernah melakukan perilaku pembelian impulsif dan wawancara terhadap anak-
anak yang pernah terlibat dalam pembelian impulsif.
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Uji Asumsi Klasik
Uji mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas dari penyimpangan data yang terdiri dari normalitas, heterokedastisitas, multikolineritas. Pengujian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah estimasi telah memenuhi kriteria ekometrik dalam arti tidak terjadi penyimpangan yang cukup serius dari asumsi-asumsi yang
diperlukan.
A. Uji Normalitas
Menurut Ghozali 2005 uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel residual memiliki distribusi normal atau tidak. Salah satu cara
termudah untuk melihat normalitas adalah dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal. Pengujian asumsi ini dilakukan dengan melihat Normal P-P Plot of Regression
Strandardized Residual yang berguna untuk menguji apakah residual modal regresi memiliki distribusi normal ataukah tidak. Model yang baik adalah
memiliki distribusi normal atau mendekati normal.
Dasar pengambilan keputusannya adalah: a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
maka regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dantidak mengikuti arah garis diagonal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
B. Uji Heterokedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda maka disebut heterokedastisitas. Model
regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas Ghozali, 2005.
Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di Studentized.
Dasar pengambilan keputusannya adalah Ghozali, 2005: a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik point-point yang ada membentuk suatu
pola tertentu yang teratur bergelombang maka telah terjadi heterokedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas.
C. Uji Multikolineritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas variabel independent. Dalam multi regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika pada model persamaan regresi mengandung gejala multikolineritas, berarti terjadi korelasi
mendekati sempurna antar variabel bebas. Metode regresi yang baik seharusnya tidak terjadi masalah multikolinieritas, pedoman untuk mengetahui ada atau
tidaknya masalah multikolinieritas adalah: a. Mempunyai nilai Variance Inflation Factor VIF 10
b. Mempunyai nilai tolerance 0,10
3.9.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah analisis berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji hipotesis tentang antara
hubungan dua variabel bebas atau lebih secara bersama-sama dengan suatu variabel tergantung. Penggunaan analisis regresi berganda karena pada penelitian
ini memiliki 2 variabel bebas. Berikut ini adalah persamaan regresi berganda yang digunakan:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Keterangan: Y = Pembelian Impulsif
a = Nilai Konstanta
b = Koefisien Regresi
X
1
= Variabel Kemasan X
2
= Variabel Faktor-faktor Lingkungan Toko
Hasil regresi yang diperoleh kemudian dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah koefisien regresi yang diperoleh mempunyai pengaruh yang signifikan
atau tidak, baik secara simultan atau parsial dan mengetahui pula seberapa besar pengaruhnya.
3.9.3 Uji Hipotesis
1. Uji R
2
Koefisien Determinasi
Koefisien determinan R
2
pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependent. Apabila
koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh sangat kuat terhadap variabel dependen.
Sedangkan, jika R
2
kecil maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sangat rendah Ghozali, 2005. Koefisien determinasi menunjukkan
besarnya kontribusi variabel independent terhadap variabel dependent. R
2
dapat dirumuskan sebagai berikut:
R
2
=
Dimana: b
1
= Koefisien Regresi Variabel Kemasan
b
2
= Koefisien Regresi Variabel Faktor-faktor Lingkungan X
1
= Variabel Kemasan X
2
= Variabel Faktor-faktor Lingkungan Y = Pembelian Impulsif
Tabel 3.5 Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah 0,20
– 0,399 Rendah
0,40 – 0,599
Sedang 0,60
– 0,779 Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2008 2.
Uji Parsial Uji t
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dari setiap variabel independen. Uji t statistik untuk menguji antara variabel independen kemasan,
faktor-faktor lingkungan terhadap variabel dependen pembelian impulsif secara parsial dengan mengasumsikan bahwa variabel lain dianggap konstan. Dengan
rumus sebagai berikut Sugiyono, 2008:
t =
√ √
Keterangan: r = Korelasi Parsial yang di Temukan
n= Jumlah Sampel t = t Hitung yang Selanjutnya di Konsultasikan Dengan t Tabel