Sistem Informasi Pengaduan Perbaikan Meteran Di Perusahaan Daerah Air MInum (PDAM) Kota Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Dizaman yang serba modern ini, banyak sekali perusahaan

  • – perusahaan yang bermunculan dalam berbagai bidang, baik perusahaan yang bergerak dibidang produksi ataupun dibidang jasa. Salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa dan produksi ialah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

  PDAM sebagai perusahaan penyedia kebutuhan air minum menawarkan jasa kebutuhan

  • – kebutuhan terhadap air minum, sehingga proses mendapatkan air minum menjadi semakin mudah dan praktis. Fungsi PDAM sebagai penyedia air minum tentu memiliki pelanggan yang mana para pelanggan tersebut harus didata oleh PDAM satu per satu setiap hari. Pada awalnya pelanggan PDAM sedikit sehingga proses pengolahan data dilakukan secara manual.

  Seiring dengan pertumbuhan penduduk maka kebutuhan akan air minum terus bertambah . dari waktu ke waktu jumlah pelanggan PDAM terus meningkat jauh sehingga PDAM sudah tidak mungkin lagi mengolah data para pelanggannya secara manual. Oleh karena itu PDAM memerlukan alat Bantu pengolahan data yang bisa mengolah data pelanggan secara cepat dan tepat.

  Dalam hal ini fungsi teknologi komputer merupakan jawaban yang tepat bagi PDAM. Fungsi teknologi komputer sangat berperan penting sebagai alat bantu dalam menjalankan kegiatan operasional PDAM. Setiap pelanggan akan dicatat atau dimasukan datanya ke database satu per satu baik mengenai tarif air, jenis tarif, pengaduan, alamat, wilayah, kubikasi pemakaian air, dan tagihan atas pemakaian air tersebut .

  Berdasarkan hal

  • – hal diatas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan kerja praktek yang akan dibahas dalam judul “SISTEM

  

INFORMASI PENGADUAN DAN PERBAIKAN METERAN AIR

TERKOMPUTERISASI DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

(PDAM) KOTA BANDUNG ”.

  1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

  1.2.1 Identifikasi Masalah Untuk memudahkan penulisan kerja praktek ini, berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas, maka penulis mencoba mengidentifikasikan beberapa masalah diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Sistem yang sedang berjalan belum terkomputerisasi.

  2. Pengarsipan data masih menggunkan kertas sehingga menyulitkan untuk pencarian berkas-berkas / data-data pelanggan atau pengaduan.

  3. Besarnya biaya opersional dan banyaknya waktu yang dihabiskan karena banyaknya proses manual di dalam system tersebut.

  1.2.2 Rumusan Masalah Maka untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang telah dijabarkan di atas, penulis menguraikan beberapa rumusan masalah untuk memperbaiki permasalahan tersebut diantaranya : 1. Bagaimana membuat system yang terkomputerisasi (perangkat lunak).

  2. Bagaimana memindahkan berkas-berkas / data-data kedalam bentuk database dgn menggunakan perangkat lunak tersebut.

  3. Bagaimana memangkas biaya opersional dan waktu dengan menggunakan perangkat lunak tersebut.

  1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian.

  Maksud dan tujuan penelitian tersebut adalah : 1. Sebagai salah satu syarat mata kuliah kerja praktek.

  2. Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh penulis selama kuliah.

  3. Untuk mengetahui sistem pengelolaan air minum di PDAM Bandung.

  4. Untuk mengetahui dunia kerja yang sebenarnya.

  1.4 Batasan Masalah Pada sistem yang kami buat terdapat batasan

  • – batasan yang bertujuan untuk memperjelas penggunaan perangkat lunak agar menghindari ketidak efektifan pada saat implementasi adapun batasan
  • – batasan tersebut adalah :

  1. Sistem yang kami buat hanya mencakup pendataan pelanggan, pengaduan, dan perbaikan.

  2. Sistem ini hanya dapat membuat laporan yang terkait dengan cakupan tersebut.

  1.5 Lokasi dan jadwal Kerja Praktek Penulis mengikuti aturan kerja yang ada di perusahaan. Masuk Kerja : 08.00 Istirahat : 11.30-12-30 Selesai : 15.30 Libur : sabtu dan minggu

  Untuk menunjang laporan ini penulis melakukan kerja praktek di kantor PDAM bandung Jl. Badak Singa No 10 , sedangkan waktu yang dipakai untuk melakukan kerja praktek tersebut kurang lebih 1 Bulan yaitu mulai tanggal 10 Agustus 2009 sampai dengan 28 Agustus 2009.

BAB II LANDASAN TEORI

  2.1 Pengertian Sistem Istilah sistem bukanlah hal yang asing bagi kebanyakan orang . sering kali sistem mengacu pada komputer, tetapi juga bisa kearah yang lebih luas seperti tatasurya atau bahkan ke hal

  • – hal yang lebih spesifik seperti sistem respirasi mamalia.

  Menurut (Abdul Kadir : 2002) Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem.

  2.1.1. Elemen Sistem Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu

  1. Tujuan Setiap sistem memiliki tujuan, entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang jadi pemotivasi yang mengarahkan sistem.

  Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem lain berbeda

  • – beda. Begitu pula yang berlaku pada system informasi. Setiap sistem
  • – informasi memiliki suatu tujuan, tetapi dengan tujuan yang berbeda beda. Walaupun begitu, tujuan yang umum ada tiga macam yaitu: 1) Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen. 2) Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. 3) Untuk mendukung operasi perusahaan.

  Secara lebih spesifik, tujuan sistem informasi bergantung pada kegiatan yang di tangani. Namun, kecenderungan penggunaan system informasi lebih ditunjukan pada usaha keunggulan kompetitif, yang artinya mampu bersaing dan mengungguli pesaing.

  2. Masukan Masukan ( input ) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal

  • – hal berwujud maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidakk berwujud adalah informasi ( misalnya permintaan jasa dari pelanggan ). Pada system informasi, masukan dapat berupa data transaksi, dan data non-transaksi ( misalnya surat pemberitahuan ), serta instruksi.

  3. Proses Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau tranformasi Dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bias berupa hal

  • – hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa pemanasan bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien. Pada proses informasi, proses dapat berupa suatu tindakan yang bermacam
  • –macam. Meringkas data, melakukan perhitungan, dan mengurutkan data merupakan beberapa contoh proses.

  4. Keluaran Keluaran ( output ) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada system informasi, keluaran bias berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan dan sebagainya.

  5. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik Mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan balik, yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini di gunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang sederhana, dilakukan perbandingan antara keluaran sistem dan keluaran pengiriman masukan untuk melakukan penyesuaian terhadap proses supaya keluaran berikut nya mendekati standar. Bila penyebabnya penyimpangan terletak pada proses, maka prosesnyalah yang harus diperbaiki. Pada sistem informasi, cara yang pertama dapat memberikan masukan pada setiap individu atau memberikan ringkasan kinerja terakhir untuk kegiatan manajemen. Adapun, hal yang terakhir sering terjadi pada sistem informasi karena program komputernyalah yang salah atau keluarannya dikehendaki untuk diubah.

  Umpan balik seperti yang di utarakan di depan, yaitu menyesuaikan penyimpangan terhadap standar biasa di sebut umpan balik negatif.

  2.1.2. Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat - sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen

  • – komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem . penghubung, masukan, keluaran, pengolahan dan sasaran atau tujuan.

  1. Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu satuan.komponen

  • – komponen sistem atau elemen – elemen system dapat berupa suatu subsistem atau bagian dari system. Setiap subsistem mempunyai sifat
  • – siafat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem.

  2. Batas Sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memunglunkan suatu sistem dipandang sebagai satu ke satuan. Batas sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluara batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menanggung kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber

  • – sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainya dengan melalui penghubung. Dengan pengahubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan ( maintenance input ) dan masukan sinyal ( signal input ). maintenance input adalah energy yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

  6. Keluaran Sistem Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembungan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna merupakan hasil sisa pembungan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  7. Pengolahan Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan

  • – bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

  8. Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

  2.1.3. Klasifikasi Sistem

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep.

  Misalnya, sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan.

  Sistem fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat. Misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi, dan sistem transportasi.

  2. Sistem Deterministik dan Probabilistik Sistem deterministik adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat. Misalnya sistem komputer.

  Sistem probabilistik adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem arisan dan sistem sediaan. Kebutuhan rata

  • – rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat di tentukan, tetapi nilai yang tepat untuk sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti.

  3. Sistem Tertutup dan Terbuka Sistem tertutup adalah sistem yang tidak bertukar materi, infomasi, atau energi dengan lingkungan. Dengan kata lain, system ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Ciri

  • – ciri sebuah sistem yang relatife tertutup, antara lain sistem hanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu, terkendali, dan gejolak diluar sistem tidak mempengaruhinya.

  Sistem terbuka adalah system yang berhubungan dengan lingkungan dan di pengaruhi oleh lingkungan. Ciri

  • – ciri, sistem menerima masukan yang diketahui, yang bersifat acak, maupun gangguan. Selain itu, umumnya sistem melakukan adaptasi terhadap lingkungan. Pada umunya, sistem perusahaan dagang merupakan contoh sistem yang terbuka. Perusahaan akan berusaha menyesuaikan diri tehadap lingkungan, misalnya dengan mengikuti permintaan pasa, agar ekstensinya tetap dapat dipertahankan.

  Sistem sediaan barang yang ditangani oleh computer dapat berbentuk sistem yang terbukaataupun relative tertutup. Jika penentunya dilakukan oleh manusia, sistem tersebut tergolong sebagai sistem terbuka. Namun, jika penetunya adalah komputer, sistem tergolong sebagai sistem tertutup. 1) Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

  Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena alam (tidak dibuat oleh manusia). Misalnya, sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia. Misalnya sistem komputer dan sistem mobil. 2) Sistem Sederhana dan Sistem kompleks

  Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang sederhana (misalnya sepeda) dan sistem yang kompleks (misalnya otak manusia).

  2.2. Pengertian Informasi Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didalam suatu organisasi. Suatu system yang kurang mendapatkan informasi akan menjasi luruh. Keadaan dari system dalam hubungannya dengan keberakhirannya disebut dengan istilah entropy informasi yang berguna bagi system akan menghindari proses entropy tersebut yang disebut dengan negative entropy atau negentropy. Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi suatu system?

  3) Kedudukan Sistem Informasi Sebagai Sistem Sistem ini adalah buatan manusia kaena manusialah yang merancang dan mengoperasikannya. Tergolong sebagai sistem terbuka karena menerima masukan dan keluaran bagi lingkungan, serta beradaptasi dengan perubahan atau permintaan lingkungan. Termasuk sebagai sistem fisik, karena sistem fisik dapat dilihat. Sistem informasi dapat tergolong sebagai sistem kompleks atau sederhana tergantung pada implementasinya. Sistem informasi digolongkan sebagai system probabilistik Karena kondisi masa depan sistem ini tidak dapat diramalkan dengan pasti. Namun, bagian tertentu seperti system pemrosesan transaksi dapat dianggap sebagai sistem yang deterministik.

  Menurut ( Jogiyanto Hartono,MBA,Ph.D : 1999 ) Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari olahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian

  • – kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

  2.3. Pengertian Sistem Informasi Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya adalah dariman informasi tersebut bias didapatkan? Jawabannya adalah dari system informasi atau disebut juga dengan processing sisem atau information processing systems atau

  information generating system.

  Menurut ( Jogiyanto Hartono,MBA,Ph.D : 1999 ) Sistem informasi dapat didefenisikan sebagai suatu system di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang

  • – orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur
  • – prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap keja
  • – kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.

  2.4 Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur

  2.4.1. Flowmap / Diagram Aliran Dokumen Menurut ( Andi Kristantob : 68 : 2003 )

  Flowmap atau juga dapat disebut block chart atau flowchart berfungsi untuk memodelkan masukan dan keluaran proses maupun transaksi dengan simbol

  • – simbol tertentu. Pembuatannya harus memudahkan bagi pemakai dalam memahami alur dari sistem atau transaksi. (Sumbe

  2.4.2 Diagram Kontek Menurut ( Andi Kristanto : 63 : 2003 ) Mengungkapkan bahwa diagram konteks adalah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sebuah sistem. Diagram konteks merupakan bagian dari DFD yang hanya menjelaskan proses system yang akan dibuat. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. (Sumber

  2.4.3 Data Flow Diagram (DFD) Menurut ( Jogyanto : 1995 ) DFD adalah suatu grafik yang menunjukan hubungan antar proses dalam suatu data data flow. DFD menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga hingga keluar data. DFD merupakan salah satu alat bantu yang digunakan dalam perancangan sistem.

  Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD terdiri dari 4 macam, yaitu : proses (process), aliran data (data flow), simpan data (data store), terminator (external entity). Berikut uraian singkat mengenai 4 simbol tersebut :

  1. Proses (process)

  Process adalah simbol yang mengubah suatu data dari suatu bentuk

  menjadi bentuk yang lain. Dengan kata lain, proses menerima masukan data dan mengeluarkan keluaran data lain yang telah diproses. Simbol process dapat dilihat pada tabel 1.

  2. Aliran Data (data flow)

  Data flow atau aliran data adalah aliran yang menunjukkan

  perpindahan data dari satu bagian ke bagian lain dalam suatu sistem. Data

  

flow dalam DFD digambarkan dengan tanda panah dan diberi keterangan

  disampingnya yang menunjukkan data yang mengalir. Simbol dapat dilihat pada tabel 1.

  3. Simpan Data (data store)

  Data store adalah tempat penyimpanan data dalam suatu sistem, baik suatu proses perlu menggunakan lagi data tersebut. Simbol dapat dilihat pada tabel 1.

  4. Terminator (external entity) External entity adalah lingkungan luar dari sistem, sumber data menunjukkan suatu organisasi atau perseorangan yang memasukkan data ke sistem. Sedangkan tujuan data menunjukkan suatu organisasi atau peseorangan yang menerima data yang dihasilkan oleh sistem. Sumber dan tujuan data mempunyai satu simbol yang sama. Dalam DFD, external entity disimbolkan dalam tabel 1.

  2.5 Jasa Hasil dari kegiatan produksi dalam perusahaan dapat berupa barang atau jasa perbedaan antara produk dan jasa dari wujud masing

  • – masing. Kalau produk mempunyai wujud nyata sedangkan jasa tidak mempunyai wujud dan fisik.

  Menurut Payne, "Jasa merupakan suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketakberwujudan (intangible) yang melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen atau dengan properti kepemilikiannnya, dan tidak menghasilkan transfer kepemilikan." (Sumber

  2.6 Air Air adalah adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi.

  (Sumber Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apapun juga. Tanpa air manusia, hewan dan tanaman tidak akan dapat hidup air di bumi dapat digolongkan menjadi dua yaitu :

  1. Air Tanah Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah. Air dapat kita bagi lagi menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.

  a. Air Tanah Preatis Air tanah preatis adalah air yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air.

  b. Air Tanah Artesis Air tanah artesis adalah air tanah yang letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air.

  2. Air Permukaan Air permukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan dapat mudah dilihat oleh mata kita. Contoh permukaan seperti laut, sungai, danau, kali, rawa, empang dan lain sebagainya. Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu : a) Perairan Darat

  Perairan darat adalah air permukaan yang berada di atas daratan misalnya seperti rawa

  • – rawa, danau, sungai dan lain sebagainya.

  b) Perairan Laut Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan lepas.

  Contohnya seperti air laut yang berada di laut. (Sumber

  

  1.7 Meter Air Meter air adalah alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus menerus melalui sistem kerja peralatan yang dilengkapi dengan unit sensor, unit penghitung, dan unit indikator pengukur untuk menyatakan volume air yang lewat.

  (Sumber

  

  1.8 Perbaikan Perbaikan adalah tindakan untuk mengembalikan kondisi struktur dan komponen struktur kepada kondisi semula.

  (Sumber

  

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

  3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Kota Bandung berada di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibu Kota

  Propinsi, terletak di antara 107o, 36” Bujur Timur dan 6o,55” Lintang Selatan dengan lokasi yang cukup strategis dilihat dari segi komunikasi, perekonomian maupun kenyamanan.

  Kota yang mempunyai wilayah seluas 16.729,50 Ha ini terdiri dari 30 kecamatan dan 151 kelurahan dengan jumlah penduduk 2.795.649 jiwa. Kota Bandung yang dikenal sebagai “Kota Kembang”, mempunyai iklim pegunungan yang lembab dan sejuk, dengan temperatur rata-rata 23,6o C dan curah hujan rata- rata 156,4 mm.

  Secara topografis merupakan sebuah cekungan yang terbentuk dari danau purba Bandung dengan perkembangan penduduk yang sangat pesat karena arus urbanisasi, menjadi tantangan dan peluang bagi PDAM Kota Bandung dalam memberikan pelayanan Air Bersih dan Air Kotor kepada masyarakat.

  Sejarah Perusahaan awal dari terbentuknya perusahaan pada tahun 1916 yaitu pada saat pertama kali didirikannya suatu perusahaan air minum yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat Bandung. Pada waktu itu, perusahaan berada di bawah pengawasan “Technische Dienst Afdeling A” yang masih dalam kekuasan pemerintah belanda.

  Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan air bersih pada tahun 1954, pemerintah Republik Indonesia mengadakan perubahan dan penyempurnaan terhadap perusahaan ini. Kemudian perusahaan air minum ini ditempatkan di bawah pengawasan “Dinas Perusahaan Bagian B” yang berada di lingkungan Kota praja Bandung dan pada tahun 1967 dinas tersebut dipisahkan tersendiri dan diubah namanya menjadi “Dinas Teknik Penyehatan” yang juga dilakukan lagi pada tahun 1972, dengan tujuan utama yang lebih dibebankan lagi, yaitu untuk penyediaan dan pelayanan air bersih serta membantu pemerintah daerah. Perubahan yang terakhir dilakukan adalah pada tahun 1974. Dalam sidang pleno 24 Mei 1974 DPRD Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung telah mengesahkan perusahaan ini sebagai suatu perusahaan yang berdiri sendiri dengan nama “Perusahaan Daerah Air Minum”.

  Pembentukan PDAM Kota Bandung sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini berdasarkan Peraturan D Perda Kotamadya Bandung Nomor 7/PD/1974 Perda Nomor 22/1981. Perubahan ini dimaksudkan agar dapat dilakukan peningkatan penyediaan dan pelayanan air bersih kepada masyarakat, serta disamping itu perusahaan ini diharapkan akan dapat langsung memanfaatkan income yang diperolehnya.

  Pada tahun 1978 s/d 1985 untuk meningkatkan debit air, mulai dilaksanakan fisik pengembangan Air Minum Tahap I atau BAWS I, dengan membuat sumur artesis sepanjang jalan kereta api. Tahun 1985 s/d 1991 membangun mini plant Cibeureum dengan air bakunya dari sungai Cibeurem, mini plant dengan air bakunya dari sungai Cikapundung dan mmembangun intake Siliwangi serta membangun saluran air kotor sepanjang 176,30 Km. dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, maka masalah

  • – masalah sanitasi lingkungan merupakan masalah yang cukup penting untuk diperhatikan, diantaranya masalah pembuangan air kotor.

  Pada tahun 1978

  • – 1979 pemerintah kota Bandung melaksanakan Studi “Bandung Urban Development and Sanitary” yang mengusulkan strategi penanganan pengembangan divisi air kotor kota Bandung.

  Sarana air kotor yang dibangun jaringan perpipaan air kotor berada di daerah berpenduduk padat yaitu Bandung Barat, Bandung Timur, Bandung Tengah

  • – Selatan. Sedangkan instalasi pengolahan air kotor dibangun di desa Bojong Sari kecamatan Bojong Soang Kabupaten Bandung.

  Adapun lokasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung sangat strategis, berada dikawasan Cekungan Bandung tepatnya di Jalan Badak Pemerintahan Kota Bandung, pemukiman warga, perkantoran, pusat perbelanjaan dan kawasan pendidikan.

  3.2 Struktur Organisasi

  3.3 Deskripsi Kerja Bagian atau unit satuan tempat kami melakukan kerja praktek atau pun bagian-bagian atau unit satuan lain yang terkait di dalam sistem pelayanan/pengaduan di Perusahaan Daerah Air Minum terdapat tugas pokok/fungsi tersendiri. Untuk lebih jelas kami akan membahas lebih detil mengenai tugas pokok/fungsi bagian, unit, satuan bidang, seksi, dan sub bidang pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota Bandung.

  1.3.1 Sub Bidang Penerapan dan Pengembangan Aplikasi

  Pasal 77 Sub Bidang Penerapan dan Pengembangan Aplikasi, mempunyai tugas dan wewenang: a. Membantu kepala bidang system dan teknologi informasi dalam bidang tugasnya.

  b. Membagi tugas, member petunjuk kerja dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan.

  c. Membuat dan memelihara sistem aplikasi kepelangganan.

  d. Membuat dan memelihara sistem informasi geografis.

  e. Membuat dan memelihara sistem aplikasi berbasis intranet / internet.

  f. Membuat dan memelihara sistem pengontrolan peralatan instalasi.

  g. Membantu pengolahan data pada unit kerja lain.

  h. Membantu dan memelihara sistem

  • – sistem aplikasi lainya untuk kebutuhan unit kerja.

  i. Memberikan pembimbingan kepada pegawai di lingkungan kerjanya tentang peningkatan disiplin, kinerja, sikap, dan etos kerja dengan mendahulukan sikap keteladanan yang baik dan benar. j. Memberikan laporan pelaksanaan tugas kepada kepala bidang system dan teknologi informasi secara berkala dan sesuai kebutuhan. k. Melaksanakan tugas

  • – tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang system

  3.4 Analisis Sistem yang Berjalan Pada system pelayanan/pengaduan yang ada di Perusahaan Daerah Air

  Minum (PDAM) Kota Bandung masih terdapat banyak proses manual didalamnya. Banyak kerugian yang ditimbulkan akibat dari pemakaian proses manual tersebut seperti meningkatnya biaya operasional, banyaknya tenaga yang dikeluarkan dan waktu yang habis terbuang.

  Semua itu menjadi kekurangan yang sangat jelas dari system yang ada di perusahaan tersebut. Dan permasalahan inilah yang akan kami angkat menjadi tugas praktek kami.

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK

  4.1. Analisis Sistem

  4.1.1 Analisi Prosedure yang sedang berjalan

  2.1.1.1. Flow Map Kami telah mengambil data tentang Flow Map system yang diterapkan pada system pelayanan/pengaduan di Perusahaan Daerah

  Air Minum (PDAM) Kota Bandung yang bisa dilihat di bawah ini.

  Pelanggan Loket Admistrasi dan Pelayanan Petugas Lapangan

  Meter Wil F.Pengad uan

pendin

g

Mengi si F.P File pengasduan Confirm aktivasi Ada stock Bayar Proses Pengajuan Meter C. Nota Dinas Pengambilan Meter Surat Izin Pengambulan Meter Memberik an Meter Lap.Peke rjaan Update Data F pengasduan Pengantar pem ganti baya Surat pemayaran Entri data Pengantar pem ganti C. Nota Dinas Pengambilan Meter Surat Izin Pengambulan Meter Nota pemberian meter

Surat

Pemberitahuan

Surat Pemberitahuan Entry data F transaksi Entri data

  2.1.1.2. Diagram Kontek Penggambaran dari diagram kontek pada system yang diterapkan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung bisa di lihat pada gambar di bawah ini.

  

SI pengaduan dan

Dt.pelanggan

perbaikan meteran air di

Pelanggan petugas Biaya Administrasi PDAM kota Bandung

  Nota dinas Pengantar Pembayaran ganti

Gambar 1.3 Diagram Kontek sistem pelayanan-pengaduan meter air di PDAM

  2.1.1.3. Data Flow Diagram Dan untuk lebih jelasnya kami membuat Data Flow Diagram dari Diagram Kontek diatas agar dapat dipahami lebih lanjut dan untuk memperjelas setiap proses dari system tersebut. Pelanggan F.Pengajuan Dt.pelanggan Memasukan data 1 Dt.pelanggan Nota Dinas Dt.pengaduan Pengajuan Meter 2 Dt.pengaduan Dt.petugas Dt.petugas

Memasukan Data

3

Dt.petugas penggantian F surat ijin meter F.perbaikan

Dt.meter Dt.meter

Pengambilan

meter

  

3

Membuat laporan pengerjaan

pengerjaan

  

4

laporan Lap

  2.1.1.4. Evaluasi Sistem yang berjalan Penggunaan proses

  • – proses manual yang terdapat pada system pelayanan/pengaduan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menjadi permasalahan yang sangat jelas dan sangat merugikan bagi perusahaan tersebut mengingat cakupan jasa pelayanan yang diberikan perusahaan sangat luas yaitu Kota Bandung.

  Untuk itu perlu adanya alat bantu atau sebuah perangkat lunak yang dapat menangani kekurangan dari system tersebut sehingga system yang sedang berjalan menjadi lebih baik.

  1.2 Usulan Perancangan Sistem

  4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem Untuk memberikan pelayanan jasa yang baik sebuah perusahaan tentu saja harus mempunyai sebuah sistem yang baik pula. Hal itu sangat penting untuk dipertimbangkan untuk menjaga kelangsungan perusahaan tersebut. Karena sistem informasi adalah sebuah point yang memiliki peranan yang besar didalam membangun perusahaan baik perusahaan produk maupun jasa seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung.

  Maka dari itu kami menganalisa dan merancang sebuah sistem aplikasi perangkat lunak agar dapat mengatasi permasalahan mengenai banyaknya penggunaan proses manual dgn tujuan agar pelayanan jasa yang diberikan bisa lebih optimal untuk konsumen.

  4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

  4.2.2.1. Flow Map Kami telah merancang Flow Map system yang akan diusulkan pada system pelayanan/pengaduan di Perusahaan Daerah

  Air Minum (PDAM) Kota Bandung yang bisi dilihat di bawah ini.

  Pelanggan Loket Admistrasi dan Petugas Meter Wil F.Pengad uan pendin g Pelayanan Lapangan

F pengasduan

Ada Pemberitahuan Pemberitahuan Mengi si F.P Surat Surat

Entry data

stock pengasduan File

Database

Bayar

Pengantar pem ganti baya Pengantar pem ganti Confirm aktivasi pemayaran Surat Database Entry data Pengambilan Meter Proses Pengajuan C. Nota Dinas Meter Pengambilan Meter C. Nota Dinas Entry data F transaksi Pengambulan Meter Database Surat Izin Pengambulan Meter Surat Izin Nota pemberian meter Memberik Update Data Lap.Peke rjaan an Meter Database

Gambar 1.5 Flow Map sistem yang diusulkan

  4.2.2.2 . Diagram Kontek Penggambaran dari diagram kontek pada system yang akan kami usulkan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota

  Bandung bisa di lihat pada gambar di bawah ini.

  SI pengaduan dan Dt.pelanggan perbaikan meteran air di Pelanggan petugas PDAM kota Bandung

  Biaya Administrasi Nota dinas Pengantar Pembayaran ganti

Gambar 1.6 Diagram Kontek sistem yang diusulkan

  4.2.2.3 Data Flow Diagram Dan untuk lebih jelasnya kami membuat Data Flow

  Diagram dari Diagram Kontek diatas agar dapat dipahami lebih lanjut dan untuk memperjelas setiap proses dari system tersebut. Pelanggan F.Pengajuan Dt.pelanggan Dt.pelanggan Memasukan data 1 Nota Dinas

  Dt.pengaduan Pengajuan Meter 2 Dt.pengaduan Dt.petugas Dt.petugas Memasukan Data 3 Dt.petugas penggantian F surat ijin meter F.perbaikan Dt.meter Dt.meter Pengambilan meter

  3 Membuat laporan pengerjaan pengerjaan

  4 Lap laporan

  4.2.2.4 Kamus Data

  1. Nama Arus Data : Data_pelanggan Proses/Aliran Data : Entitas_pelanggan

  • – proses1 – file_pengaduan

  Atribut : No.persil, no_langganan, no_KTP, nama, nama_usaha, alamat, no_tlp, kd_wilayah.

  2. Nama Arus Data : Data_pengaduan Proses/Aliran Data : File_pengaduan

  • – proses2 – file_surat_perintah

  Atribut : No_SP, no_persil, nama, alamat, kd_wil, tgl_pengaduan, Nama_pet, nip, tgl_perbaikan, merk_angk, merk_psg, no_angk, No_psg, ukuran_angk, ukuran_psg, stand_angk, stand_psg, Tgl_perbaikan, ket, status, operator.

  3. Nama Arus Data : Data_petugas Proses/Aliran Data : Entitas_petugas

  • – proses3 – file_perbaikan Atribut : nip, nama, jabatan, alamat, no_tlp.

  4. Nama Arus Data : Data_perbaikan Proses/Aliran Data : file_perbaikan

  • – proses4 – entitas_pimpinan

  Atribut : No_SP, no_persil, nama, alamat, kd_wil, tgl_pengaduan, Nama_pet, nip, tgl_perbaikan, merk_angk, merk_psg, no_angk, No_psg, ukuran_angk, ukuran_psg, stand_angk, stand_psg, Tgl_perbaikan, ket, status, operator.

  5. Nama Arus Data : Data_laporan Proses/Aliran Data : proses4

  • – entitas_pimpinan Atribut : no_sp, no_persil, kd_wil, nama, alamat, tgl_pengaduan, Nama_pet, nip, tgl_perbaikan.

  1.2.2.5 Desain Program

  1. Rancangan antarmuka Untuk desain pada rancangan antar muka pada perangkat lunak yang telah kami buat bisa dilihat dibawah ini.

Gambar 1.8 Tampilan form awalGambar 1.9 Tampilan form data pelangganGambar 2.1 Tampilan form data petugasGambar 2.2 Tampilan form data petugasGambar 2.3 Tampilan form data pengaduan/perbaikanGambar 2.3 Tampilan form menu laporan perbaikan 4.2.3. Evaluasi terhadap sistem yang diusulkan/dirancang.

  Permasalahan pada sistem yang sedang berjalan hanya pada banyaknya proses manual yang terdapat pada sistem tersebut. Dan kami mengusulkan penerapan alat bantu/perangkat lunak yang telah kami rancang untuk meminimalisasi penggunaan proses pada sistem yang sedang berjalan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung.

  Dan kami yakin untuk penerapan alat bantu/perangkat lunak yang telah kami rancang akan sangat membantu terhadap permasalahan yang terdapat pada perushaan tesebut.

  

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR

  1.1. Latar Balakang .......................................................................... 1 1.2.

  2.2. Pengertian Informasi ………………………………… .............. 10 2.3.

  BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem…………………………………… ................ 4 2.1.1. Elemen Sistem………………………………… ............. 4 2.1.2. Karakteristik Sistem…………………………… ............ 6 2.1.3. Klasifikasi Sistem……………………………………. ... 8

  Batasan Masalah …………………………………..................... 3 1.5. Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek………………………….. ...... 3

  1.3. Maksud dan Tujuan … ................................................................ 2 1.4.

  Identifikasi Masalah ….. ................................................. 2 1.2.2. Rumusan Masalah ……… .............................................. 2

  Identifikasi dan Rumusan Masalah …………………………… 2 1.2.1.

  BAB I PENDAHULUAN

  ….............................................................................. ....i

  ……………………………………………………… ......vii

  DAFTAR SIMBOL

  ……………………………………………………. .......vi

  DAFTAR GAMBAR

  …………………………………………………………… .........iii

  DAFTAR ISI

  Pengertian Sistem Informasi …………………………… .......... 11

  2.4. Metode Analisis dan Perancangan Terstr uktur ……… .............. 11

  2.4.1. Flow Map……………………………………… ............ 11 2.4.2.

  Diagram Konteks………………………………… ......... 11 2.4.3. Data Flow Diagram………………………………… ..... 12 2.5. Jasa…………………………………………………… .............. 13 2.6. Air……………………………………………………… ........... 13 2.7. Meter Air………………………………………………… ......... 14 2.8. Perbaikan………………………………………………… ......... 15

  BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan………………………… ............... 16 3.2. Struktur Organisasi ……………………………………….. ...... 19 3.3. Deskripsi Kerja…. …………………………………….............. 20

  3.3.1. Sub Bidang Penerapan dan Pengembangan Aplikasi ...... 20 3.4. Analisis Sistem yang Berjalan ………………………… ........... 21

  BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK

  4.1. Analisi s Sistem ………………………………..…… ................. 22

  4.1.1. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan………… ......... 22 4.1.1.1.

  Flow Map……………………………… .......... 22 4.1.1.2. Diagram Konteks………………………… ...... 23 4.1.1.3. Data Flow Diagram……………………… ....... 23 4.1.1.4. Evaluasi Sistem yang Berjalan……………… .. 24

  4.2. Usulan Perancangan Sistem ………………………… ............... 24

  4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem…………………… ............ 24 4.2.2.

  Perancangan Prosedur yang Diusulkan………… ........... 25 4.2.2.1.

  Flow Map……………………………… .......... 25 4.2.2.2. Diagram Konteks……………………… .......... 26 4.2.2.3. Data Flow Diagram………………… ............... 26 4.2.2.4. Kamus Data……………………… ................... 27 4.2.2.5. Desain Program … ............................................ 28 4.2.3. Evaluasi terhadap sistem yang diusulkan……… ............ 30

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan…………………………… ..................................... 31 5.2. Saran………………………………………………… ............... 31 DAFTAR PUSTAKA

  …………………………………………………………..33

  LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR GAMBAR