Sistem Jaringan Komputer Dan Pemanfaatan Router Di PT. Kaltim Prima Coal

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di dalam mengikuti arus perkembangan jaman khususnya dalam bidang teknologi informasi saat sekarang ini, komputer sebagai alat bantu pemrosesan data banyak sekali dipergunakan pada perusahaan-perusahaan atau pada instansi-instansi untuk mempermudah cara pengolahan data dalam kepentingan perusahaan atau instansi tersebut. Hal ini dapat di pahami karena dengan menggunakan sistem komputer berbasis jaringan untuk memproses data dan mengirim data di dalam menyelesaikan masalah komputasi yang rumit akan lebih mudah terselesaikan dengan hasil yang cepat dan akurat.

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang terus berjalan dengan cepat dan pesat. PT. Kaltim Prima Coal tentu membantu suatu kebajikan terhadap segala aspek yang berkaitan dengan masalah perkembangan teknologi informasi pada saat ini. Misalnya pada peralatan komputer seperti pada hardware yang semakin hari semakin bertambah banyak jumlahnya dengan kemampuan yang berbeda dan kualitas yang lebih baik da ri yang sebelumnya. Untuk membantu dan memonitor keadaan ini PT. Kaltim Prima Coal membuat suatu kebijaksanaan dalam masalah ini yaitu dengan pemeliharaan dan meningkatkan komputer guna mengefesienkan cara kerja yang dilakukan oleh unit-unit yang berkaitan dengan pengendalian komputer.


(2)

2

Salah satunya dengan cara membuat suatu jaringan komputer dalam rangka meningkatkan efesiensi kerja dalam bentuk suatu rangkaian-rangkaian

network. Serta meningkatkan kinerja jaringan komputer tersebut dengan komponen-komponen terpercaya dan handal seperti Cisco. Dikarenakan pengoperasian router Cisco dan router yang ada di pasaran sangatlah berbeda, maka dalam hal ini akan di jelaskan jaringan komputer dan pengkonfigurasian dasar router Cisco.

1.2 Perumusan Masalah

Untuk mendukung Jaringan Komputer, dibutuhkan komponen-komponen yang mendukungnya, seperti router, bridge, hub, dan lain- lain. Beberapa pengembang telah mengembangkan komponen pendukung tersebut di pasaran, contohnya Cisco. Perusahaan- perusahaan besar banyak yang mempercayakan Cisco untuk menangani Sistem Jaringan Komputer mereka. Oleh karena itu akan dicoba mengetahui bagaimana komponen-komponen tersebut dioperasikan, khususnya router Cisco.


(3)

3 1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Adapun maksud dari penelitian ini yaitu untuk mempelajari lebih dalam tentang cara kerja sistem jaringan komputer yang di aplikasikan di perusahaan. Laporan ini merupakan rangkuman materi yang diperoleh selama melakukan kerja praktek di PT. Kaltim Prima Coal.

1.3.2 Tujuan

1. Untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari bangku perkuliahan ke dalam kegiatan operasional suatu perusahaan atau instansi baik pemerintah maupun swasta.

2. Untuk mengenal secara langsung dunia kerja yang nyata dalam suatu perusahaan atau instansi.

3. Untuk mengetahui bagaimana kinerja sistem jaringan komputer yang ada di PT. Kaltim Prima Coal.

4. Mengetahui manfaat Jaringan komputer dan yang berhubungan bagi Perusahaan.

5. Mengenal perangkat-perangkat apa saja yang digunakan dalam jaringan komputer yang ada di PT. Kaltim Prima Coal.


(4)

4 1.4 Batasan Masalah

Pada laporan kerja praktek ini terdapat beberapa batasan masalah. Hal ini sebabkan supaya hasil penelitian sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai. Pada laporan ini, hanya akan dibahas dasar-dasar pengkonfigurasian Router Cisco yang lebih rumit dari router standar seperti yang di arahkan oleh pembimbing, dan mentor kerja praktek.

1.5 Metode Penelitian

Dalam penyusunan laporan ini digunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Observasi (pengamatan)

Teknik ini yaitu dengan mempelajari secara langsung jalannya proses operasional dari PT. KPC.

b. Interview (wawancara)

Teknik ini merupakan teknik dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan pada nara sumber atau kepada pembimbing kerja praktek yang ada di PT. KPC khususnya yang ada di Divisi ISD (Information System Development).

c. Studi Literatur

Untuk mendapatkan data dengan cara studi literatur yaitu dengan membaca dan mempelajarai buku-buku, karya ilmiah dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan objek yang di teliti di PT. KPC.


(5)

5 1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi empat bab pembahasan, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab I ini merupakan pendahuluan yang menje laskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II ini merupakan tinjauan umum yang di dalamnya menjelaskan tentang profil perusahaan, mulai dari sejarah perusahaan, tempat dan kedudukan, bentuk dan badan hukum, struktur organisasi dan job description perusahaan, serta landasan teori.

BAB III PEMBAHASAN

Bab III ini menjelasakan tentang data yang diperoleh dari perusahaan tersebut, yang merupakan tempat melaksanakan kerja praktek.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab IV ini merupakan penutup penyusunan laporan yang berisi kesimpulan dari kerja praktek yang telah dilaksanakan. Selain itu berisi pula saran yang diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat. DAFTAR PUSTAKA


(6)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek

2.1.1 Sejarah Instansi

PT. Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahaan penghasil batubara terbesar di Indonesia yang berlokasi di Sangatta kabupaten Kutai Timur - Kalimantan Timur.

Berikut ini adalah peta lokasi PT. KPC :

Gambar 2.1. Lokasi PT. KPC Sangatta


(7)

7

Batubara terdapat dalam lapisan yang tipis dan bersusun dimana dibutuhkan pemakaian truk dan sekop (shovels) untuk ekstrak dari sejumlah pit terbuka (Open Pits). Kegiatan pertambangan selama 24 jam per hari dan 360 hari per tahun.

Tabel 2.1. Jenis Batu Bara yang diproduksi PT. KPC

Coal Brand

Coal Type Commencement Calorific Value

Characteristic Ash Moisture Sulfur

Prima Bituminous 1992 High Very

low

Moderate Moderate

Pinang Bituminous 1992 High Very

low

High Low

Melawan Sub-Bituminous

2004 Low Very

low

High Low

Operasi pertambangan ditunjang oleh fasilitas yang terdiri dari alat berat, bengkel perawatan, alat perkantoran, generator bertenaga dari batubara dengan kapasitas 2x5 mw, 5 set sentral listrik bertenaga di sel dengan kapasitas 9.4 mw, persediaan air minum, jaringan komunikasi dan sistem yang canggih untuk areal PT. KPC.

Untuk memproses batubara sampai dikirim ke pelanggan lewat laut, PT. KPC telah membangun sebuah pabrik penyimpan batubara (Coal Preparation Plants) yang terdiri dari lima buah mesin penghancur dengan kapasitas 1.000 ton per jam, ban jalan (Convered Overland Conveyor) sejauh 13 km dengan kapasitas 2.600 ton per jam, terminal penampungan batubara dengan kapasitas 1 juta ton,


(8)

8

jalan lintasan di atas batu karang dan dermaga (jembatan dengan jarak 2 km) menuju tempat merapatnya kapal dengan 210.000 DWT di kedalaman laut 17,25 m , satu quadrat shiploader kembar dengan kapasitas 4.700 ton per jam.

Di terminal batubara terdapat fasilitas seperti kapal tunda (pilot tug boat), syahbandar (biro untuk transportasi laut), bea cukai, kantor imigrasi, perusahaan pengambilan sampel dan analisis batubara yang independent, seorang peneliti laut yang independent dan perwakilan sebuah perusahaan perkapalan.

PT. KPC mengekspor sebagian besar produksinya ke berbagai Negara di Asia, Amerika, Eropa,dan Mediterania. Hanya sekitar 3 % dari total produksi dijual di pasar domestic. Termasuk dalam daftar pembeli produk batubara PT. KPC adalah perusahaan –perusahaan pembangkit tenaga listrik multi nasional dan berskala besar.

Perkembangan teknologi informasi di era global saat ini, menjadi tantangan tersendiri, khususnya bagi perusahaan yang menyanda rkan kinerjanya pada kecanggihan teknologi. Salah satunya adalah PT. Kaltim Prima Coal (KPC). PT. KPC menggunakan teknologi informasi di hampir semua operasional perusahaan.

Tahun 1990, PT. KPC membentuk satu departement tersendiri yang dikenal dengan Information System Department (ISD). Keberadaan departement ini untuk memberikan pelayanan terkait Information Technologi (IT) kepada para karyawan PT. KPC. Pada awalnya, departement ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu dukungan peralatan IT (hardware) dan proses informasi (software).


(9)

9 2.1.2 Logo Instansi

Dengan singkatan KPC di atasnya tampak terdapat gambar yang menyimbolkan api yang menyala, menandakan batu bara sebagai bahan pembakaran. Kemudian di bawahnya terdapat tag line Coal From Indonesia yang menunjukkan sumberdaya ini diambil dari bumi Indonesia.

Gambar 2.3. Logo PT. Kaltim Prima Coal

2.1.3 Badan Hukum Instansi

Pada tahun 1982, PT. Kaltim Prima Coal yang berlokasi di Sangatta, tepi timur Kalimantan masuk ke dalam perjanjian Karya Perusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang akan berakhir pada tahun 2021. Perjanjian ini meliputi eksplorasi, produksi, dan pemasaran batubara dari area perjanjian di Kalimantan Timur. PT. KPC adalah salah satu perusahaan pertambangan batubara yang besar di dunia, konsensi lahannya mencakup 90.000 hektar. Sejak tahun pertama dimana produksi penuh tercapai, KPC telah berkembang secara progresif dari produksi 7 juta ton pertahun dan memiliki 4.000 karyawan sampai ke produksi lebih dari 18 juta ton pertahun dan memakai lebih dari 8.000 orang. PT. KPC pun telah berencana untuk meningkatkan produksi sampai 25 juta ton di tahun 2004.


(10)

10

Pada tanggal 15 Juli 2003, PT. Bumi Resources, Tbk menandatangani

Sales Purchases Agreement (Perjanjian Pembelian) dengan Beyond Petroleum

(BP) dan Rio Tinto untuk pembelian 100% Sangatta Holdings limited (SHL) dan

Kalimantan Coal Limited (KCL).

Seiring pesatnya perkembangan peralatan dan perangkat lunak di dunia IT, layanan di bidang ini semakin komplek, yang membuat ISD harus meningkatkan pelayanannya. Di awal tahun 1999, diperkenalkan layanan baru yang disebut

Information Sharing.

Melalui layanan Information Sharing, ISD berupaya memfasilitasi user dengan berbagai kemudahan komunikasi. User mulai dikenalkan dengan aplikasi

file sharing, email, internet, dan portal. Selain efisiensi pekerjaan, sistem baru ini diharapkan mampu mengurangi penggunaan kertas.

ISD berupaya menerapkan segala aturan dan prosedur terkait layanan dan proses IT. Penerapan tersebut mengacu pada sta ndart baku yang dijadikan referensi, seperti Information Technology Infrastructure Library (ITIL),

International Organization For Standardization, Control Objectives for Information, dan UU hak Cipta Perangkat Lunak.


(11)

11 2.1.4 Struktur O rganisasi dan Job Description

IT Infrastructure Departement – IT Bumi Division dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :


(12)

12 2.2 Landasan Teori

2.2.1 Jaringan

Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan komputer yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan berbagi sumber daya (seperti file dan printer).

2.2.1.1Sejarah Jaringan Komputer

Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian.

Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.


(13)

13

Gambar 2.5. Jaringan Komputer Model TSS

Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal- terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.


(14)

14

Selanjutnya ketika harga- harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai diperke nalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.

2.2.1.2Jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi menjadi lima jenis : 1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor


(15)

15

perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringana televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah Negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin- mesin yang bertujuan untuk menjaklankan program-program (aplikasi) pemakai.

4. Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan yang seringkali tidak kompatible dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini di perlukan sebuah mesin yang di sebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.


(16)

16 5. Jaringan tanpa kabel

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada di atas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringa tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

2.2.1.3Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing- masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri. Macam- macam topologi dalam jaringan komputer serta keleb ihan dan kekurangan:


(17)

17 1. Topologi BUS

Gambar 2.7. Topologi Bus

Tabel 2.2. Keuntungan dan Kerugian Topologi Bus

Keuntungan Kerugian

Hemat kabel Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil

Layout kabel sederhana Kepadatan lalu lintas

Mudah dikembangkan

Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi

Diperlukan repeater untuk jarak jauh

2. Topologi TokenRING


(18)

18

Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.

Tabel 2.3. Keuntungan dan Kerugian Topologi Ring

Keuntungan Kerugian

Hemat Kabel

Peka Kesalahan

Pengembangan jaringan lebih kaku

3. Topologi Star

Gambar 2.9. Topologi Star

Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server


(19)

19

maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.

Tabel 2II.4. Keuntungan dan Kerugian Topologi Star

Keuntungan Kerugian

Paling fleksible Boros kabel

Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain

Perlu penanganan khusus

Kontrol terpusat

Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan / kerusakan

Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis Kemudahan pengelolaan jaringan

4. Topologi Peer-to-peer

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dipakai.


(20)

20 2.2.2 Router

2.2.2.1Mengenal Route r

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh- lapis OSI. Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Gambar 2.10. OSI Layer

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing- masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.


(21)

21

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang


(22)

22

dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm

yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

2.2.2.2Network Interface

Network Interface adalah sebuah Interface yang berfungsi untuk menyambungkan sebuah host ke network. Network Interface adalah perangkat keras yang bekerja pada layer 1 dari Model OSI. Network Interface dibutuhkan oleh Router untuk menghubungkan Router dengan sebuah LAN atau WAN. Karena Router bertugas menyambungkan network-network, sebuah router harus mempunyai minimal 2 network interface. Dengan konfigurasi minimal ini, router tersebut bisa menghubungkan 2 network, karena masing- masing network

membutuhkan satu network interface yang terhubung ke Router.

2.2.2.3Komponen Dasar Route r Cisco

Sebelum melakukan setup konfigurasi router Cisco, langkah awal adalah mengenal komponen dasar router Cisco. Sekalipun Cisco memiliki berbagai model seperti pada tabel, namun memiliki komponen dasarnya yang sama.


(23)

23

Tabel 2.5. Seri dan Model Router Cisco

Seri Model

800 801 802 803 804 805 806 1000 1003 1004 1005 1600 1601 1602 1603 1604 1605 1700 1710 1720 1721 1750 1751 1760

Seri Model

2500 2501 2502 2503 2504 2505 2507 2509 2513 2514 2520 2522 2523 2600 2610 2611 2620 2621 3600 3620 3640 3650 4500 4500


(24)

24 Prosesor

Seperti juga komputer, router Cisco memiliki prosesor alias central processing unit (CPU). Antara satu jenis router dengan router lainnya mungkin memiliki prosesor yang berlainan. Contoh prosesor yang dipergunakan oleh Cisco misalnya prosesor Motorolla 68030.

Memori

Ada 4 jenis memory pada router Cisco : · Read only Memory (ROM)

· Flash memory

· Random access memory (RAM) · Non volatile RAM (NVRAM)

Seperti juga pada komputer, ROM pada router Cisco berisi program standar yang akan otomatis dijalankan pertama kali ketika dilakukan proses

booting up. Program standar yang dimaksudkan adalah bukan IOS. Namun demikian pada beberapa jenis Cisco, di dalam ROM telah terdapat IOS yang lengkap, yang dapat dipergunakan pada kondisi darurat dimana IOS yang seharusnya ada tidak dapat bekerja dengan baik Flash memory berfungsi untuk menyimpan IOS yang merupakan sistem operasi dari router Cisco. RAM dipergunakan oleh router cisco untuk berbagai keperluan pemrosesan seperti

buffering, temporary storage dan lain sebagainya NVRAM berfungsi untuk menyimpan konfigurasi yang akan dibaca oleh IOS ketika router Cisco melakukan proses boot


(25)

25 Interface

Beberapa jenis interface yang disediakan oleh router Cisco antara lain: · Ethernet

· Fast ethernet · Token ring · FDDI

· Low speed serial · Fast serial · ISDN BRI

Di dalam IOS, interface menggunakan format nama dan nomor, dimana nomornya dimulai dari nol (0). Namun demikian sintaks dari penamaan tersebut berbeda-beda tergantung dari jenis routernya.

Port Console

Semua router Cisco memiliki sebuah port console pada bagian belakangnya. Port console akan berfungsi sebagai gerbang akses komunikasi langsung ke dalam router Cisco. Standar port console menggunakan koneksi serial asynchronous EIA/TIA-232 atau lebih dikenal dengan sebutan RS-232.

Konektor fisik dari port console sendiri tergantung dari jenis routernya. Untuk router kelas kecil menengah umumnya menggunakan konektor jenis RJ45, sedangkan untuk kelas yang lebih besar umumnya menggunakan DB25 sebagai konektornya.


(26)

26 Auxiliary port

Sebagian besar router Cisco memiliki port auxiliary. Seperti juga pada

port console, port auxiliary menggunakan standar koneksi serial asynchronous

EIA/TIA-232 untuk komunikasi langsung ke router Cisco. Port auxiliary sendiri lebih sering dipergunakan untuk alternatif akses langsung ke router cisco melalui modem, misalnya pada kondisi dimana network path dari router terganggu, maka administrator dapat memanfaatkan mengakses router Cisco melalui modem yang terkoneksi pada port auxiliary.

File konfigurasi

Ada 2 jenis konfigurasi IOS, yaitu:

· Konfigurasi yang sedang running dan menetap pada RAM · Konfigurasi startup dan menetap pada NVRAM

Dapat dilakukan perubahan setiap saat pada konfigurasi IOS yang sedang aktif atau running. Dampak atas perubahan pun langsung terjadi seketika. Tetapi, setiap perubahan pada konfigurasi yang sedang running harus di simpan di dalam NVRAM sebagai konfigurasi startup.

2.2.3 Cisco

Cisco atau tepatnya Cisco Systems adalah sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 1984 oleh dua orang eks-staf Stanford university bernama


(27)

27

Leonard Bosack dan Sandy K. Lerner. Bisnis utama Cisco meliputi berbagai perangkat internetworking, seperti router, bridge, hub, dan switch.

Kisah tentang Cisco Sistem dimulai sekitar tahun 1980 hingga 1981, yaitu setelah Xerox PARC (Palo Alto Research Center) menghibahkan beberapa komputer Alto dan Ethernet card kepada universitas Stanford-

Pada mulanya staf Stanford hanya melakukan riset dan bekerja untuk tujuan ilmiah dan pendidikan. Kemudian, dua orang staf bernama Leonard Bosack dan Sandy K. Lerner menginvestasikan dana pribadi untuk mengembangkan multiprokol router yang ditanamkan dalam perangkat berbentuk seperti Komputer yang diberi label Cisco

Ide membuat “blue box” yang dilengkapi kipas pendingin dan dapat

bekerja dengan hanya menancapkan kabel ternyata merupakan ide yang cemerlang. Apalagi saat itu merupakan awal perkembangan internet. Seperti gayung bersambut, perangkat router buatan Cisco laris terjual. Cukup banyak perusahaan dan lembaga pendidikan yang menggunakn router buatan Cisco.


(28)

28

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Sistem Jaringan di PT. Kaltim Prima Coal

Dalam lingkungan perusahaan, PT. Kaltim Prima Coal tidak hanya memanfaatkan jaringan LAN, namun juga menggunakan WAN. Hal ini disebabkan karena area perusahaan yang sangat luas. Untuk menghubungkan antara gedung yang satu dengan yang lain yang berjauhan, digunakan media fibre optic yang ditanam di dalam tanah ataupun tergantung di atas mengikuti jalur jalanan yang dilalui layaknya kabel listrik.

Ruang server yang ada di PT. KPC pun tidak hanya terdapat satu ruangan, namun terdapat beberapa dan letaknya tidak dalam satu gedung. Seperti di gedung ISD (Information System Development) misalnya, terdapat sebuah ruangan khusus

server. Hak akses ruang server pun tidak di berikan kepada semua anggota yang ada di ISD. Hak akses hanya di berikan kepada beberapa orang yang berwenang. Hal ini dimaksudkan agar keamanan dan kerahasiaan data tetap terjaga.

Di gedung lain terdapat satu ruangan yang dibuat khusus untuk server

yang menangani ip phone, yaitu sistem komunikasi yang memanfaatkan sistem jaringan dalam implementasinya. Ip phone ini berfungsi untuk menyambungkan telepon antar gedung tanpa harus terbebani oleh tagihan telepon.

PT. Kaltim Prima Coal pun sudah memanfaatkan Video Conference dalam perjalanan bisnis dengan investor ataupun dengan konsumen mereka. Video Conference ini dirasakan sangat bermanfaat bagi perusahaan karena mendekatkan


(29)

29

jarak saat rapat antara pihak perusahaan dengan investor atau konsumen walaupun jarak yang sangat jauh. Sehingga semua urusan dapat terselesaikan dengan baik walau tanpa bertatap muka atau tanpa terjun langsung ke lokasi.

3.2 Mengkonfigurasi Router

Router tidak mempunyai layar monitor untuk berinteraksi dengan network administrator, dibutuhkan sebuah PC untuk men-setup sebuah router. PC tersebut harus disambungkan ke router dengan cara :

• melalui console port

• melalui Network

3.2.1 Konfigurasi Melalui Console Port

Console port adalah port pada router yang digunakan untuk menghubungkan router. Sebuah kabel Roll Over dibutuhkan untuk menghubungkan serial interface pada PC dan Console port pada router tersebut. Setelah Router terhubung dengan PC, Router dapat dikonfigurasi dengan menjalankan applikasi HyperTerminal dari PC.


(30)

30

Gambar 3.1. Pengaturan pada Hyperterminal

3.2.2 Konfigurasi Melalui Network

Router dapat dikonfigurasi dengan PC yang terhubung dengan Router melalui network. Cara ini hanya bisa digunakan untuk melihat konfigurasi dan memodifikasi konfigurasi pada router. Karena sebuah router hanya akan terhubung ke network jika Network Interface-nya sudah terkonfigurasi dengan benar. Di sisi lain, cara ini juga mempunyai kelebihan. Dengan cara ini, network administrator lebih leluasa menempatkan PC-nya untuk memodifikasi konfigurasi router. Network administrator bisa menempatkan PC-nya dimana saja, asalkan PC tersebut bisa terhubung ke Router melalui jaringan. Dengan cara ini, Network


(31)

31

administrator membutuhkan applikasi telnet untuk mengkonfigurasi Router tersebut.

Langkah- langkah menggunakan telnet pada :

• Jalankan command prompt

• Ketik C:\> telnet IP-address-Router

Gambar 3III.2. Perintah Telnet di Command Prompt Windows

3.3 Tingkat Akses Perintah

Untuk tujuan keamaan, perintah-perintah yang bisa dijalankan dari CLI dibagi menjadi 2 tingkat akses, yaitu:

User Mode

Privileged Mode

User Mode ditujukan untuk melihat status router. Perintah-perintah yang diizinkan pada mode ini tidak bisa mengubah konfigurasi router, sehingga mode


(32)

32

ini lebih aman ketika seorang network administrator hanya ingin melihat status router dan tidak ingin mengubah konfigurasi.

Privileged Mode mempunyai tingkat akses yang lebih tinggi. Dengan mode ini, network administrator bisa mengubah konfigurasi router. Oleh karena itu, mode ini sebaiknya digunakan dengan hati- hati sekali untuk menghindari perubahan yang tidak diinginkan pada router tersebut.

Saat log on ke router pertama kali, akan masuk pada user mode, dengan

prompt berupa tanda (>).

Gambar 3.3. User Mode

Untuk masuk ke priviledge mode, harus mengeksekusi perintah enable pada prompt. Prompt akan berubah menjadi tanda (#) ketika berada pada


(33)

33

Gambar 3.4. Privilged Mode

3.4 Mengubah Konfigurasi Route r

Untuk mengkonfigurasi router dapat dilakukan secara manual dengan memasuki Mode Konfigurasi. Pengubahan konfigurasi ini bisa dilakukan langsung melalui console atau secara remote melalui jaringan.

Konfigurasi dapat diubah dengan perintah configure terminal untuk memasuki global configuration mode yang kemudian diikuti dengan baris-baris konfigurasi. Setelah baris-baris konfigurasi dituliskan, gunakan perintah exit untuk keluar dari global configuration mode.


(34)

34

Gambar 3.5. Global Configuration Mode

3.5 Mengamankan Router Dengan Password

Untuk alasan keamanan router perlu dilindungi dengan password. 3.5.1 Password pada Console

Jika password diaktifkan pada console, maka user tidak bisa begitu saja mendapatkan akses ke router melalui console tanpa memasukkan password

dengan benar. Format perintahnya line console 0 diikuti dengan perintah login dan password dalam konfigurasi router.


(35)

35

Gambar III.6. Konfigurasi Password Console

3.5.2 Password pada Virtual Terminal

Virtual Terminal digunakan ketika user ingin mendapatkan akses melalui jaringan dengan applikasi telnet. Password Virtual Terminal ini harus dikonfigurasi sebelum user bisa mendapatkan akses melalui jaringan. Tanpa

password, koneksi melalui jaringan akan ditolak oleh router dan router akan memberikan pesan “Passwordrequired, but none set


(36)

36

Gambar 3.7. Konfigurasi Password Virtual Terminal

3.5.3 Password pada Privilged Mode

Setelah user menuliskan password dengan benar untuk mendapatkan akses ke router baik melalui jaringan ataupun console, maka user akan memasuki user mode. Jika password untuk mode priviledge dikonfigurasi, maka user juga harus menuliskan password lagi untuk masuk ke mode itu.

Perintah yang digunakan untuk memberi password pada mode ini adalah enable password, atau enable secret.

Perbedaan antara kedua perintah tersebut adalah bahwa perintah enable secret membuat password-nya terenkrip sedangkan enable password tidak. Kedua perintah tersebut juga bisa dituliskan kedua-duanya dalam mode konfigurasi global, dan keduanya juga bisa mempunyai password yang berbeda.


(37)

37

Namun jika keduanya diletakkan pada konfigurasi, maka password pada

enable secret yang akan digunakan untuk memasuki privileged mode.

Gambar 3.8. Konfigurasi Password Privilged Mode

3.6 Konfigurasi Inte rface

Tugas router adalah meneruskan paket – paket dari sebuah network ke

network yang lainnya. Sehubungan dengan tugas tersebut, network interface harus dikonfigurasi sesuai dengan karakteristik-nya. Perintah interface pada mode konfigurasi global disediakan untuk mengkonfigurasi interface-interface pada router.


(38)

38

Gambar 3.9. Konfigurasi Interface

3.7 Konfigurasi Ethernet Interface

Formatnya interface fastethernetnomer-slot/nomer-port

Setelah memasuki mode konfigurasi interface dengan perintah tersebut, barulah Ethernet tersebut dapat dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan. Konfigurasi paling dasar yang dibutuhkan agar Ethernet dapat meneruskan paket-paket adalah IP address dan subnet mask. Formatnya ip address IP-address subnet-mask


(39)

39

Gambar 3.10. Konfigurasi FastEthernet Interface

3.8 Konfigurasi Serial Interface

Serial interface adalah interface yang seringkali digunakan untuk koneksi ke WAN (Wide Area Network). Koneksi serial membutuhkan

clocking untuk sinkronisasi. Dan oleh karena itu, hubungan serial ini harus mempunyai 2 sisi, yaitu DCE (data circuitterminating equipment_ dan DTE (data terminal equipment). DCE menyediakan clocking dan DTE akan mengikuti clock yang diberikan oleh DCE. Kabel DCE mempunyai koneksi female (perempuan), sedangkan kabel DTE memp unyai koneksi

male (jantan).

Pada prakteknya, DCE biasanya disediakan oleh service provider

yang biasanya adalah merupakan koneksi ke CSU/DSU. Router sendiri biasanya hanyalah berperan sebagai DTE sehingga router tersebut tidak


(40)

40

perlu menyediakan clocking. Walaupun demikian, cisco router juga bisa berperan sebagai DCE yang menyediakan clocking. Fungsi ini biasanya dipakai untuk uji coba router dimana kita bisa menghubungkan 2 buah router back to back sehingga salah satu router harus berfungsi sebagai DCE agar koneksi bisa terjadi.

Gambar 3.11. Konfigurasi Serial Interface

3.9 Menon-aktifkan Sebuah Inte rface

Kadangkala kita perlu mematikan/mendisable sebuah interface untuk keperluan troubleshooting ataupun administratif. Untuk keperluan tersebut, dapat digunakan perintah shutdown pada interface yang bersangkutan. Dan untuk menghidupkannya kembali, dapat digunakan perintah no shutdown


(41)

41

Gambar 3.12. Disable Suatu Interface

3.10 Menyimpan Konfigurasi

Berbagai konfigurasi yang telah dituliskan dengan perintah

configure terminal hanya akan disimpan pada RAM yang merupakan

memory volatile. Jika konfigurasi ini tidak disimpan di NVRAM, maka konfigurasi tersebut akan hilang ketika router dimatikan atau direstart.

Format perintah untuk menyimpan konfigurasi yang ada di RAM ke NVRAM, Router# copy running-config startup-config. Dan untuk melihat konfigurasi yang sedang beroperasi (pada RAM), dapat digunakan perintah show running-config pada privileged mode


(42)

42

Gambar 3.13. Menyimpan Konfigurasi


(43)

43

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan terhadap pemanfaatan router dan jaringan komputer sebagai berikut :

a. Dengan Jaringan Komputer akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber – sumber alternative persediaan.

b. Jaringan Komputer mempermudah pekerjaan karyawan dari PT. KPC. c. Router Cisco lebih baik daripada router – router yang ada di pasaran, baik

secara performa maupun fungsi dan fitur- fiturnya..

d. Keamanan dari Sistem Jaringan yang menggunakan teknologi dari Cisco bisa di katakan lebih aman karena setiap tingkat akses nya dapat diberi password untuk kemanan tersebut.

4.2 Saran

Dari pelaksanaan observasi ini diketahui bahwa masalah yang sering muncul pada system jaringan di PT. KPC adalah gangguan non teknis yang di akibatkan oleh kabel yang bergesekan oleh pohon, adanya tikus tanah yang menggerogoti kabel fiber optic yang di tanam di bawah tanah. Sehingga masih banyak kekurangan – kekurangan yang harus diperbaiki, oleh Karena itu untuk mencapai hasil yang maksimal terhadap sistem, maka perlu adanya peninjauan kembali tempat – tempat yang aman dari gangguan tesebut.


(44)

SISTEM JARINGAN KOMPUTER

DAN

PEMANFAATAN ROUTER

DI PT. KALTIM PRIMA COAL SANGATTA

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

HERI SANTOSO

10106413

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(45)

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGAN TAR ...i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ...vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR LAMPIRAN ...ix

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Perumusan Masalah ...2

1.3 Maksud dan Tujuan ...3

1.3.1 Maksud ...3

1.3.2 Tujuan ...3

1.4 Batasan Masalah ...4

1.5 Metode Penelitian ...4

1.6 Sistematika Penulisan ...5

BAB I PENDAHULUAN ………..5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...5

BAB III PEMBAHASAN ...5


(46)

iv

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...6

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek...6

2.1.1 Sejarah Instansi...6

2.1.2 Logo Instansi ...9

2.1.3 Badan Hukum Instansi ...9

2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description ...11

2.2 Landasan Teori ...12

2.2.1 Jaringan...12

2.2.1.1 Sejarah Jaringan Komputer ...12

2.2.1.2 Jenis Jaringan Komputer ...14

2.2.1.3 Topologi Jaringan Komputer...16

2.2.2 Router ...20

2.2.2.1 Mengenal Router ...20

2.2.2.2 Network Interface ...22

2.2.2.3 Komponen Dasar Router Cisco ...22

2.2.3 Cisco ...26

BAB III PEMBAHASAN...28

3.1 Sistem Jaringan di PT. Kaltim Prima Coal...28

3.2 Mengkonfigurasi Router...29

3.2.1 Konfigurasi Melalui Console Port ...29


(47)

v

3.3 Tingkat Akses Perintah...31

3.4 Mengubah Konfigurasi Router ...33

3.5 Mengamankan Router Dengan Password ...34

3.5.1 Password pada Console...34

3.5.2 Password pada Virtual Terminal ...35

3.5.3 Password pada Privilged Mode ...36

3.6 Konfigurasi Interface ...37

3.7 Konfigurasi Ethernet Interface ...38

3.8 Konfigurasi Serial Interface ...39

3.9 Menon-aktifkan Sebuah Interface ...40

3.10 Menyimpan Konfigurasi...41

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...43

4.1 Kesimpulan ...43

4.2 Saran ...43


(48)

DAFTAR PUSTAKA

[1]. id.wikipedia.org.

[2]. Alinazar, Alfred. Pengantar Cisco Router. ilmukomputer.com. [3]. "Cisco Network Academy Program Guide 3rd Edition."

[4]. Prihanto, Harry. Membangun Jaringan Komputer. ilmukomputer.com. [5]. Sofana, Iwan. CISCO CCNA & JARINGAN KOMPUTER. Bandung: Informatika, 2010.


(49)

D AFTAR RI W AYAT H I D U P

D ata Pr ibadi

Nama : Heri Santoso

Tempat dan tanggal lahir : Balikpapan, 29 Juli 1988

Jenis Kelamin : Pria

Status Perkawinan : Belum menikah

Agama : I slam

Kewarganegaraan : I ndonesia

Tinggi / Berat Badan : 165 cm / 55 kg

Alamat : Jl. Sekeloa Utara No. 214D/ 152C

Kelurahan Sekeloa Kecamatan Coblong

Nomor Telepon : 081229071988

E-mail : h.s_2907@yahoo.co.id

Pen didikan For m al

2006-sekarang : Universitas Komputer I ndonesia- Bandung

2003 - 2006 : SM A Patra Dharma - Balikpapan

2000 - 2003 : SLTP YPPSB- Balikpapan

1994 - 2000 : SD YPPSB - Balikpapan

K eahlian

Office : M s. Word, M s. Access, M s. Excel, M s. PowerPoint

Programming : HTM L, Turbo C, JavaScript,Delphi

Database : M s. Access,Delphi 7.0

M ultimedia : M acromedia Flash 8, M acromedia Dreamweaver 8

Desain : Adobe Photoshop, Corel Draw

Sistem Operasi/ OS : Windows 9x, M E, 2000,Xp


(50)

Ser tifikat

Komputer

- Word dan Excel, Balikpapan, 2004

Bahasa

- Amecc English I nternational, 2004-2006

H obi

Browsing I nternet, Olah Raga (Badminton, Basket ball), M embaca,M encoba hal baru, Berpetualang, dan M endengarkan M usik.


(51)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh kegiatan kerja praktek, baik tugas kerja praktek itu sendiri maupun penyusunan laporan ini dengan baik. Laporan ini merupakan dokumentasi dari kerja praktek yang penulis lakukan di IT Infrastructure Department – IT Bumi Division, PT Kaltim Prima Coal – Kalimantan Timur pada tanggal 23 September 2009 sampai dengan 23 Oktober 2009.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu, terutama kepada :

1. PT. Kaltim Prima Coal, atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk melakukan kerja praktek.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T, M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Kania Evita Dewi, selaku Dosen Wali dan Dosen Pembimbing Kerja Praktek II.

5. Bapak Budi Kusworo, selaku Supt. Computer Operations PT. Kaltim Prima Coal sekaligus selaku pembimbing I kerja praktek di PT. Kaltim Prima Coal.

6. Bapak Suluh Basuki, selaku mentor I kerja praktek di PT. Kaltim Prima Coal.


(52)

ii

7. Bapak Kurniawan Lukmanto, selaku mentor II kerja praktek di PT. Kaltim Prima Coal.

8. Team Support IT PT. Kaltim Prima Coal, yang telah membantu penulis selama kerja praktek.

9. Kedua orang tua dan saudara-saudara atas dukungan, perhatian dan doa yang tiada henti- hentinya.

10. Teman-teman kuliah di Teknik Informatika 2006 yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

11. Terima kasih juga penulis ucapkan untuk pihak lain yang telah membantu kelancaran Kerja Praktek ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam hasil kerja praktek dan laporan ini. Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis menerima kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan di masa sekarang dan yang akan datang. Amin.

Bandung, Januari 2011


(1)

v

3.3 Tingkat Akses Perintah...31

3.4 Mengubah Konfigurasi Router ...33

3.5 Mengamankan Router Dengan Password ...34

3.5.1 Password pada Console...34

3.5.2 Password pada Virtual Terminal ...35

3.5.3 Password pada Privilged Mode ...36

3.6 Konfigurasi Interface ...37

3.7 Konfigurasi Ethernet Interface ...38

3.8 Konfigurasi Serial Interface ...39

3.9 Menon-aktifkan Sebuah Interface ...40

3.10 Menyimpan Konfigurasi...41

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...43

4.1 Kesimpulan ...43

4.2 Saran ...43


(2)

DAFTAR PUSTAKA

[1]. id.wikipedia.org.

[2]. Alinazar, Alfred. Pengantar Cisco Router. ilmukomputer.com.

[3]. "Cisco Network Academy Program Guide 3rd Edition."

[4]. Prihanto, Harry. Membangun Jaringan Komputer. ilmukomputer.com. [5]. Sofana, Iwan. CISCO CCNA & JARINGAN KOMPUTER. Bandung: Informatika, 2010.


(3)

D AFTAR RI W AYAT H I D U P

D ata Pr ibadi

Nama : Heri Santoso

Tempat dan tanggal lahir : Balikpapan, 29 Juli 1988

Jenis Kelamin : Pria

Status Perkawinan : Belum menikah

Agama : I slam

Kewarganegaraan : I ndonesia

Tinggi / Berat Badan : 165 cm / 55 kg

Alamat : Jl. Sekeloa Utara No. 214D/ 152C

Kelurahan Sekeloa Kecamatan Coblong

Nomor Telepon : 081229071988

E-mail : h.s_2907@yahoo.co.id

Pen didikan For m al

2006-sekarang : Universitas Komputer I ndonesia- Bandung

2003 - 2006 : SM A Patra Dharma - Balikpapan

2000 - 2003 : SLTP YPPSB- Balikpapan

1994 - 2000 : SD YPPSB - Balikpapan

K eahlian

Office : M s. Word, M s. Access, M s. Excel, M s. PowerPoint

Programming : HTM L, Turbo C, JavaScript,Delphi

Database : M s. Access,Delphi 7.0

M ultimedia : M acromedia Flash 8, M acromedia Dreamweaver 8

Desain : Adobe Photoshop, Corel Draw

Sistem Operasi/ OS : Windows 9x, M E, 2000,Xp


(4)

Ser tifikat

Komputer

- Word dan Excel, Balikpapan, 2004

Bahasa

- Amecc English I nternational, 2004-2006

H obi

Browsing I nternet, Olah Raga (Badminton, Basket ball), M embaca,M encoba hal baru, Berpetualang, dan M endengarkan M usik.


(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh kegiatan kerja praktek, baik tugas kerja praktek itu sendiri maupun penyusunan laporan ini dengan baik. Laporan ini merupakan dokumentasi dari kerja praktek yang penulis lakukan di IT Infrastructure Department – IT Bumi Division, PT Kaltim Prima Coal – Kalimantan Timur pada tanggal 23 September 2009 sampai dengan 23 Oktober 2009.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu, terutama kepada :

1. PT. Kaltim Prima Coal, atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk melakukan kerja praktek.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T, M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Kania Evita Dewi, selaku Dosen Wali dan Dosen Pembimbing Kerja Praktek II.

5. Bapak Budi Kusworo, selaku Supt. Computer Operations PT. Kaltim Prima Coal sekaligus selaku pembimbing I kerja praktek di PT. Kaltim Prima Coal.

6. Bapak Suluh Basuki, selaku mentor I kerja praktek di PT. Kaltim Prima Coal.


(6)

ii

7. Bapak Kurniawan Lukmanto, selaku mentor II kerja praktek di PT. Kaltim Prima Coal.

8. Team Support IT PT. Kaltim Prima Coal, yang telah membantu penulis selama kerja praktek.

9. Kedua orang tua dan saudara-saudara atas dukungan, perhatian dan doa yang tiada henti- hentinya.

10. Teman-teman kuliah di Teknik Informatika 2006 yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

11. Terima kasih juga penulis ucapkan untuk pihak lain yang telah membantu kelancaran Kerja Praktek ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam hasil kerja praktek dan laporan ini. Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis menerima kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan di masa sekarang dan yang akan datang. Amin.

Bandung, Januari 2011