K N G P
18
pemerintah, serta infrastruktur, dalam lingkungan yang aman dan praktis, dirancang untuk mencegah kerusakan, kerugian, luka atau
kehilangan pada Gerakan Pramuka atau pihak-pihak lain yang terkait dengannya.
b. Kebijakan Manajemen Risiko Gerakan Pramuka dirancang untuk
memberikan kepastian bahwa, meskipun risiko adalah melekat pada aktivitas, tingkatan risiko residual menjadi dapat diterima dengan
kontrol yang efektif untuk meminimalkan potensi kerusakan atau kerugian pada Gerakan Pramuka dan pihak-pihak yang terkait
dengannya.
c. Kebijakan Manajemen Risiko Gerakan Pramuka mensyaratkan semua
anggota, pembina, pelatih, pengurus, staf, dan majelis pembimbing untuk menjadi ‘sadar akan risiko’ dalam konteks sistem manajemen,
proses dan praktek perencanaan. Kebijakan ini didistribusikan pada semua unsur dalam Gerakan Pramuka. Sebagai tambahan, sesi
pelatihan regular, yang meliputi juga latihan ‘Manajemen Risiko’, harus secara teratur dilakukan sebagai bagian dari pelatihan Kepramukaan.
d. Kebijakan Manajemen Risiko harus dikembangkan sebagai bagian
dari Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan-Peraturan, Petunjuk Penyelenggaraan, Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis
Gerakan Pramuka.
BAB III TANGGUNGJAWAB
1. KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bertanggungjawab: a.
Melakukan pengamatan pada operasionalisasi Kebijakan Manajemen Risiko Gerakan Pramuka.
b. Mengevaluasi hasil dari Kebijakan Manajemen Risiko.
c. Melakukan kajian ulang dan amandemen Kebijakan Manajemen
Risiko jika diperlukan. d.
Memberikan saran dan bimbingan kepada kwartir daerah, kwartir cabang untuk masalah manajemen risiko.
e. Memastikan bahwa dilakukan audit Kebijakan Manajemen Risiko
Gerakan Pramuka pada aspek-aspek kepatuhan, kualitas, dan relevansinya setiap tahun; dan
K N G P
19
f. Memastikan bahwa paling tidak satu Daftar Risiko dikelola di setiap
kwartir daerah dan kwartir cabang.
2. PENGURUS
Pengurus bertanggungjawab untuk memastikan bahwa Kebijakan Manajemen Risiko yang dirinci dalam dokumen ini diimplementasikan
dalam aktivitas kepramukaan. Pengurus bertanggungjawab untuk memastikan bahwa persyaratan dari
kebijakan ini diadopsi oleh semua anggota Gerakan Pramuka. Pengurus bertanggungjawab untuk:
a. Memastikan bahwa manajemen risiko diintegrasikan ke dalam proses
perencanaan program, pelaksanaan program, kegiatan sosial, dan bisnis;
b. Memastikan bahwa sumber dana yang tepat dianggarkan dan
dialokasikan untuk implementasi manajemen risiko; c.
Memastikan pelatihan penyediaan manajemen risiko yang tepat bagi anggota Gerakan Pramuka dan staf kwartir;
d. Memastikan bahwa komunikasi dan konsultasi dilakukan dengan
anggota Gerakan Pramuka, sesama pengurus, dan staf kwartir dalam hubungannya dengan masalah manajemen risiko;
e. Memastikan persiapan dan pemeliharaan ‘Daftar Risiko’; dan
f. Bertindak sesuai dengan kebijakan ini, dan pada saat diperlukan, serta
sesuai dengan Satya dan Darma Pramuka.
3. PELATIHPEMBINA
Semua PelatihPembina Gerakan Pramuka bertanggungjawab untuk memastikan bahwa:
a. Kebijakan Manajemen Risiko secara efektif dikomunikasikan kepada
para anggota yang beraktivitas dalam area risiko yang sesuai, sebagaimana prosedur dan proses yang mengacu pada kebijakan ini;
b. PelatihPembina pada semua tingkat bertanggungjawab untuk
memastikan bahwa anggota yang tergabung dalam Gerakan Pramuka sadar akan prinsip-prinsip yang terkandung dalam kebijakan ini;
c. Semua aktivitas di bawah supervisi dilakukan dalam hubungannya
dengan kebijakan ini; d.
Intervensi dan kontrol risiko secara efektif diaplikasikan di dalam ‘area risiko’ masing-masing; dan
K N G P
20
e. Bertindak sesuai dengan kebijakan ini, dan pada saat diperlukan, serta
sesuai dengan Satya dan Darma Pramuka.
4. ANGGOTA