Karunia takut akan Tuhan Fear of he Lord Karunia keperkasaan Fortitude Karunia kesalehan Piety

e. Orang yang tidak mempunyai rahmat pengudusan, mati secara rohani dan akan menderita kebinasaan kekal Orang yang tak mempunyai Roh Kudus, duduk “di dalam kegelapan dan di bawah bayangan maut” Luk 1:79. Ia yang tidak mengenakan pakaian pesta, dan akan dicampakkan ke tempat kegelapan lih. Mat 22:12. Jika seseorang tidak mempunyai Roh Kristus ia bukan milik Kristus Rom 8:9. f. Tak seorangpun mengetahui dengan pasti apakah ia mempunyai rahmat pengudusan, atau akan menerimanya pada saat ajal Setiap orang yang sudah dibaptis boleh mempunyai keyakinan bahwa kita berada di dalam keadaan rahmat Tuhan. Tetapi rahmat pengudusan itu harus tetap dipelihara tanpa putus. Walaupun Rasul Paulus mengingatkan kita, “Kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan gentar” Flp 2:12. Kita bisa berkaca dari Raja Salomo. Awalnya Raja Salomo, diberkati Allah dengan kebijaksanaan, namun menjelang ajalnya ia menjadi penyembah berhala.

c. Tujuh Karunia Roh Kudus lih. Yes 11:1-2

1. Karunia takut akan Tuhan Fear of he Lord

Takut akan Tuhan adalah takut akan penghukuman Tuhan, takut bahwa dirinya akan terpisah dari Tuhan. Ketakutan pada tahap ini membantu seseorang dalam pertobatan awal. Namun, bukankah Rasul Yohanes mengatakan bahwa dalam kasih tidak ada ketakutan? lih. 1Yoh 4:18 Takut akan penghukuman Tuhan akan berubah menjadi takut menyedihkan hati Tuhan, kalau didasarkan pada kasih. Inilah yang disebut takut karena kasih, seperti anak yang takut menyedihkan hati bapanya.

2. Karunia keperkasaan Fortitude

Karunia keperkasaan adalah keberanian untuk mengejar yang baik dan tidak takut dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang menghalangi tercapainya kebaikan tersebut. Karunia keperkasaan dari Roh Kudus adalah keberanian untuk mencapai misi yang diberikan oleh Tuhan, bukan berdasarkan pada kemampuan diri sendiri, namun bersandar pada kemampuan Tuhan. Inilah yang dikatakan oleh rasul Paulus, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Fil 4:13. Juga, “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” Rom 8:31 Melalui karunia ini, Roh Kudus memberikan kekuatan kepada kita untuk yakin dan percaya akan kekuatan Allah. Allah dapat menggunakan kita yang terbatas dalam banyak hal untuk memberikan kemuliaan bagi nama Tuhan. Sebab Allah memilih orang- orang yang bodoh, yang lemah, agar kemuliaan Allah dapat semakin dinyatakan dan agar tidak ada yang bermegah di hadapan-Nya lih. 1Kor 1:27-29. 165 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti diunduh dari psmk.kemdikbud.go.idpsmk

3. Karunia kesalehan Piety

Karunia kesalehan adalah karunia Roh Kudus yang membentuk hubungan kita dengan Allah seperti anak dengan bapa; dan pada saat yang bersamaan, membentuk hubungan persaudaraan yang baik dengan sesama. Karunia ini menyempurnakan kebajikan keadilan, yaitu keadilan kepada Allah – yang diwujudkan dengan agama – dan keadilan kepada sesama. Karunia kesalehan memberikan kita kepercayaan kepada Allah yang penuh kasih, sama seperti seorang anak percaya kepada bapanya. Hal ini memungkinkan karena kita telah menerima Roh yang menjadikan kita anak-anak Allah, yang dapat berseru “Abba, Bapa” lih. Rom 8:15. Dengan hubungan kasih seperti ini, kita dapat melakukan apa saja yang diminta oleh Allah dengan segera, karena percaya bahwa Allah mengetahui yang terbaik. Dalam doa, orang ini menaruh kepercayaan yang besar kepada Allah, karena percaya bahwa Allah memberikan yang terbaik, sama seperti seorang bapa akan memberikan yang terbaik bagi anak- anaknya. Mereka yang menerima karunia kesalehan akan memberikan penghormatan kepada Bunda Maria, para malaikat, para kudus, Gereja, sakramen, karena mereka semua berkaitan dengan Allah. Juga, mereka yang diberi karunia ini, juga akan membaca Kitab Suci dengan penuh hormat dan kasih, karena Kitab Suci merupakan surat cinta dari Allah kepada manusia. Dalam hubungannya dengan sesama, karunia kesalehan dapat menempatkan sesama sebagai saudarai di dalam Kristus, karena Allah mengasihi seluruh umat manusia dan menginginkan agar mereka juga mendapatkan keselamatan. Mereka yang saleh ini akan menjadi lebih bermurah hati kepada sesama. Dan dalam derajat yang lebih tinggi, mereka bersedia memberikan dirinya demi kebaikan bersama.

4. Karunia nasihat Counsel