Untuk  menciptakan  anak  yang  shaleh  tentunya  sangat  sukar. Bahkan  pendidikan  pada  madrasahpun  terkadang  tidak  bisa  menjadi
ukuran, tapi minimal usaha yang dilakukan seperti lahirnya madrasah Yayasan  Pendidikan  Al-Washliyah  memberikan  tawaran  anak  untuk
sukses  di  hadapan  Sang  Penciptanya  karena  dalam  ajaran  Alquran termasuk  ilmu-ilmu  agama  banyak  sekali  menyebut  kata  taqwa  bagi
setiap  pribadi.  Kata  taqwa  dalam  Alquran  hampir  selalu  dibarengi dengan  penyebutan  amal  shaleh.  Ini  berarti  bahwa  ketaqwaan  harus
mencakup  perilaku  keshalehan  individual  dan  sosial.  Ketika  taqwa diwujudkan  dalam  kehidupan  sosial  yang  baik  maka  ajaran  dalam
pendidikan  Islam  dapat  disebut  membumi  atau  dipraktekkan  dalam kehidupan  keseharian  oleh  para  murid  dan  alumni  dari  sebuah
madrasah  sebagai  simbol  keberhasilan  hakiki  dan  karakter  yang  tak terpisahkan dari murid madrasah.
2. Pembentukan Manusia Yang Berakhlak
Dalam  tujuan  pendidikan  nasional  tercantum  kata-kata  termasuk berbudi  luhur.  Tujuan  ini  selaras  dengan  pembangunan  manusia  di
madrasah  Yayasan  Pendidikan  al-Washliyah  yang  mengedepankan aspek  budi  pekerti  atau  akhlak  baik  terhadap  manusia  atau  bahkan
terhadap sang penciptanya. Ajaran  budi  pekerti  di  Yayasan  Pendidikan  Al-Washliyah  dari
awal  sudah  ditunjukan  oleh  seorang  guru  kepada  muridnya.  Guru  di Yayasan  Pendidikan  Al-Washliyah  lebih  dikenal  dengan  istilah
mu’allim,  yaitu  term  yang  digunakan  untuk  menunjukkan  kegiatan pendidikan  yang  berasal  dari  kata  al-
ta’l  m  yang  telah  digunakan untuk  istilah  pendidikan  pada  tingkatan  tertentu.  Istilah
ta’l m memberi
pengertian sebagai
proses memberi
pengetahuan, pemahaman,  pengertian,  tanggungjawab  dan  penanaman  amanah
sehingga  terjadi  pembenahan  diri  tazkiyah  dari  segala  kotoran  dan menjadikan  dirinya  dalam  kondisi  siap  untuk  menerima
al- ikmah
serta  mempelajari  segala  sesuatu  yang  belum  diketahui  dan  berguna bagi  dirinya.  Jadi,  istilah
ta’l m mencakup proses yang berlangsung dari  kecil  hingga  akhir  hayat.  Sisi  lain
ta’l m  bukan  berarti pendidikan  anak  untuk  mencapai  kesempurnaannya,  tetapi  juga
mencakup usaha  membangun masyarakat yang berkualitas peradaban tinggi.  Dengan  demikian  cakupannya  lebih  luas  dari  kata  tarbiyah
yang  terbatas  pada  pengajaran  dan  pendidikan  pada  masa  awal  atau bayi.
Pendidikan  yang  utama  adalah  pembentukan  kepribadian  bukan transformasi  atau  pemindahan  ilmu.  Pembentukan  kepribadian  ini
hampir tidak kita jumpai di sekolah atau madrasah dengan porsi yang lebih  menonjolkan  kemampuan  kognitif,  namun  kesadaran  para
pendiri  dan  pendidik  sekolah  seperti  halnya  Yayasan  Pendidikan  Al- Washliyah  mengajarkan  kita  untuk  berlaku  dan  berakhlak  mulia
melalui penghormatan terhadap mu’allim dan bertingkah laku dengan
akhlaqul kar mah.
b.   Wadah Pengembangan Kader Ulama