1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dimainka oleh dua tim dimana setiap timnya beranggotakan dua sampai
enam pemain dalam suatu lapangan yang berukuran 30 kaki persegi 9 meter
persegi bagi setiap tim,dan kedua tim di batasi dengan net. Pada awalnya ide
dasar permainan bola voli adalah memasukkan bola ke daerah lawan dengan melewati net dan berusaha memenangkan suatu permainan dengan mematikan
bola itu ke daerah lawan M. Yunus, 1992:1. Tujuan utama dalam permainan ini adalah memukul bola ke arah bidang
lapangan lawan sedemikian rupa sehingga lawan tidak dapat mengembalikan bola.Hal ini biasanya dapat di capai lewat kombinasi tiga sentuhan yang terdiri
dari operan lengan depan kepada pengumpan yang selanjutnya di berikan kepada penyerang,dan sebuah spike yang di arahkan ke bidang lapangan lawan. Sebagai
aturan dasar,bola voli boleh di pantulkan dengan bagian badan, dari pinggang ke atas.Pada dasarnya permainan ini merupakan permainan tim atau beregu
meskipun sekarang sudah di kembangkan permainan voli dua lawan dua atau satu lawan satu yang lebih mangarah pada tujuan rekreasi seperti voli pantai yang
berkembang akhir-akhir ini M. Yunus,1992:1. Saat ini permainan bola voli sudah berkembang menjadi salah satu cabang
olahraga yang menempati urutan ke dua yang paling di gemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua kalangan masyarakat, mulai dari anak-
2
anak sampai orang tua, laki-laki maupun perempuan, masyarakat desa maupun kota.
Bola voli sebagai olahraga prestasi menuntut pemainnya memiliki berbagai kemampuan yang dapat menunjang prestasinya. Menurut M. Sajoto
1995:7 apabila seseorang ingin mencapai sesuatu prestasi optimal perlu dimiliki empat macam kelengkapan yang meliputi: 1 pengembangan fisik, 2
pengembangan tehnik, 3 pengembangan mental, 4 kematangan juara. Dari berbagai syarat kelengkapan yang harus dimiliki oleh seorang pemain
bola voli yang baik tersebut di atas, penguasaan tehnik dasar permainan bola voli merupakan komponen yang utama yang perlu dikembangkan, sebab permainan
bola voli adalah permainan tempo yang cepat, sehingga waktu bola untuk dimainkan sangat terbatas dan bila tidak dikuasai tehnik dasar yang sempurna
akan dimungkinkan kesalahan-kesalahan tehnik yang lebih besar. Servis merupakan salah satu tehnik dalam permainan bola voli. Pada
mulanya servis hanya merupakan pukulan awal untuk dimulainya suatu permainan, tetapi jika ditinjau dari sudut taktik sudah merupakan suatu serangan
awal untuk diperoleh nilai agar suatu regu berhasil diraih kemenangan M. Yunus, 1992:68-69. Pendapat serupa juga dinyatakan Beutelstahl 1986:9, bahwa
mulanya servis hanya dipandang sebagai pukulan permulaan saja, cara melempar bola untuk memulai permainan. Tetapi servis saat kemudian berkembangan
menjadi suatu senjata yang ampuh untuk menyerang. Servis adalah pukulan bola yang dilakukan dari daerah belakang garis lapangan melalui net ke daerah lawan.
Pukulan servis dilakukan pada permulaan dan setelah terjadinya suatu kesalahan.
3
Sunardi 1993:114, menyatakan bahwa pukulan servis dapat berupa serangan bila bola dipukul dengan keras dan terarah.
Servis harus dilakukan dengan baik dan sempurna oleh semua pemain, karena kesalahan pemain mengakibatkan pertambahan angka dari lawan dan
uniknya lagi setiap pemain harus melakukan servis ini. Demikian pentingnya kedudukan servis dalam permainan bola voli, maka tehnik dasar servis harus
dikuasai dengan baik. Servis dilakukan dari daerah servis dibelakang garis lapangan sepanjang sembilan meter . Mula-mula servis hanya berperan sebagai
pelayan saja untuk memulai , tetapi dewasa ini servis bisa merupakan serangan awal untuk dapat nilai agar suatu regu memperoleh kemenangan M. Yunus,
1992:69. Oleh karena itu servis harus keras dan terarah dengan tujuan agar tidak mudah diterima oleh lawan yang berarti pihak pemegang servis mendapatkan
angka. Servis ada bermacan-macam, dimana masing-masing memiliki nama, sifat
dan tehnik sendiri-sendiri. Pada dasarnya ada dua macam pukulan servis yang di kenal dan sering dimainkan adalah: 1 servis tangan bawah atau underhand servis.
Servis ini adalah pukulan dari bawah. Jenis pukulan ini adalah pukulan yang mudah, sederhana dan cocok Sunardi, 1993:115, 2 servis atas adalah pukulan
dari atas kepala. Pukulan servis atas ada tiga macam yaitu floating service servis mengapung Overhand round servis, hous service hook servis disebut juga
servis cekis, dan jumping service M. Yunus, 1992:69-71 Penguasaan tehnik secara sempurna dapat dicapai dengan melakukan
latihan-latihan kontinyu dan menggunakan latihan yang baik. Penguasaan tehnik dasar sebagai salah satu penunjang keberhasilan permainan bola voli sangat di
4
pengaruhi oleh unsur lain yaitu unsur kondisi fisik. Komponen fisik yang diperlukan dalam servis bola voli adalah kekuatan, ketepatan, daya tahan,
keseimbangan dan koordinasi. Komponen fisik tersebut masing-masing mempunyai peranan yang berbeda Agus Margono, 1993:174.
Sebagaimana halnya dalam pelaksanaan jump service di mana dalam pelaksanaannya pemain harus mampu melompat yang setinggi-tingginya dan
memukul bola yang keras dan menukik tajam kebidang permainan lawan sangat memerlukan komponen kondisi fisik berupa daya ledak otot tungkai, daya ledak
otot lengan dan kelentukan pergelangan tangan yang tinggi. Klub IVOKAS Ikatan Voli Kabupaten Semarang merupakan klub bola
voli binaan dari Pemda Kabupaten Semarang. Oleh Kebupaten Semarang Klub IVOKAS ini dimaksudkan sebagai pusat pendidikan dan pelatihan bagi bibit-bibit
pemain bola voli yang ada di Kabupaten Semarang yang pesertanya merupakan pemain-pemain pemula yang memiliki prestasi menonjol di bidang bola voli yang
dijaring dari beberapa SMASMK yang ada di Kabupaten Semarang. Berdasarkan pengamatan peneliti saat klub IVOKAS Kabupaten Semarang
melakukan kegiatan latihan maupun saat mengikuti pertandingan, jarang sekali pemain-pemainnya melakukan jump service dan sesekali jump service yang
dilakukan oleh pemain klub IVOKAS Kabupaten Semarang itupun hasilnya masih kurang memuaskan karena pukulan jump service masih lemah ataupun masih
kurang tajam sehingga tidak dapat dijadikan sebagai senjata andalan dalam memulai serangan dari bola service.
5
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul : ”Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai, Otot Lengan dan
Kelentukan Pergelangan Tangan terhadap Jumping service dalam Permainan Bola
Voli pada Pemain Klub IVOKAS Kabupaten Semarang Tahun 2009”.
1.2 Permasalahan