Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidaktepatan Waktu Pelaporan Keuangan ke Publik Pada Perusahaan Manufaktur (Pada Perusahn Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KETIDAKTEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN KE PUBLIK
(Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)
Oleh

DIANITA JIATIN NIAH

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris pengaruh
leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan dan kepemilikan publik perusahaan
terhadap ketidaktepatan waktu pelaporan keuangan ke publik. Penelitian ini
menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada periode pengamatan dari tahun 2010-2012. Data yang digunakan
adalah data sekunder yang diperoleh dari Situs Bursa Efek Indonesia (BEI)
www.idx.co.id, Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Teknik sampling
yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sedangkan
jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 15 perusahaan.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier
berganda.
Dari hasil analisis menunjukan bahwa variabel leverage dan ukuran perusahaan

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ketidaktepatan waktu pelaporan
keuangan. Variabel profitabilitas terbukti berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap ketidaktepatan waktu. Sedangkan variabel kepemilikan publik
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ketidaktepatan waktu. Secara
bersama-sama (leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan dan kepemilikan
publik) terbukti berpengaruh terhadap ketidaktepatan waktu pelaporan keuangan
pada level kemampuan prediksi sebesar 15,9%. Sebagaimana ditunjukan dari
besarnya adjusted R square sebesar 15,9% sedangkan sisanya 84,1% dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.

Kata kunci: Ketidaktepatan waktu, leverage keuangan, Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Dan Kepemilikan publik

ABSTRACT

FACTORS ANALYSIS THAT INFLUENCE INACCURATE TIME IN
FINANCIAL REPORTING TO PUBLIK
(At Manufacture Companies That List At BEI)
by


DIANITA JIATIN NIAH

The research purpose is to prove empirically an influence of leverage,
profitability, corporate size, and public property influences inaccurate time in
reporting finansial to publik. This research using manufacture factories which are
listing on 2010-2012 of indonesia stock exchange (IDX). The research is using
secondary data that obtained from www.idx.co.id, indonesian capital market
directory (ICMD), and www.duniainvestasi.co.id. Sampling technique that used
on this research is purposive sampling. Where as the sample quantity on this
research is about 15 corporates. Hypothesis testing is done by using multiple
linear regression analysis.
The results of analysis showed that the leverage and public property turnover
variable are no influence to the time in reporting finansial to publik. Profitability
risk variables is proved significantly to the time in reporting finansial to publik.
While corporaate size variable is proved positive influence and not significantly to
the time in reporting finansial to publik. Be shared equally (leverage, profitability,
corporate size, and public property) is significantly proved prediction ability from
those variables toward dividend policy is about 15,9%. As showed from adjusted
R square is about 15,9% and while the rest 84,1% be affected by another factors
that are not contain on this research.


Keywords: inaccurate time, financial Leverage, profitability, corporate Size, and
public property.

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Cirebon, pada tanggal 20 Februari 1989, sebagai anak ketiga
dari empat bersaudara pasangan Bapak Soedjiat dan Ibu Titin Kartini.
Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis adalah Sekolah Dasar
(SD) diselesaikan di SD negeri 2 Sukarame pada tahun 2001. Tahun 2004 penulis
berhasil menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP
Negeri 12 Bandar Lampung dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan
pada tahun 2007 di SMA Arjuna Bandar Lampung.
Pada tahun 2007, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis di Universitas Lampung.

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillahirrobbil’alamin

Karya kecil ini kupersembahkan kepada :
“Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-nya”
“Ibu dan Bapak Ku Tercinta”

“Kakak- Kakaku dan Adikku Tersayang”

“Teman terbaik yang selalu ada disaat suka maupu susah”
“Serta teman-teman Akuntansi angkatan 2007”
.......

MOTO

“Man jadda wa jadda
(Diman ada kesulitan, pasti ada jalannya)”

“Ridho Allah ada pada ridho orang tua dan kemurkaan Allah ada pada
kemurkaan orang tua” (HR. Tirmidzi dari Abdullah)

“Bersujud dan Berdo’alah” karena kunci kesuksesan yang harus kita
mulai adalah dengan “DOA”


“Boleh jadi kamu menbenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk
bagimu” (QS. Al-Baqarah: 216)

SANWACANA

Assalammualaikum Wr.Wb.
Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim dan syukur Alhamdulillah
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayah serta
ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KETIDAKTEPATAN WAKTU PELAPORAN
KEUANGAN KE PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR” dapat
terselesaikan dengan optimal.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan
mendukung penelitian ini:
1.

Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

2.

Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung,

3.

Bapak Sudrajat, S.E., M.Acc., Akt. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

4.

Bapak Dr. Yuliansyah, S.E., M.S.A., Akt. selaku Dosen Pembimbing
Pertama dan Pembimbing akademik yang telah memberikan bantuan,

saran, arahan dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama
masa perkuliahan;
5.


Ibu Retno Yuni Nur S, S.E., M.Sc., Akt. selaku Dosen Pembimbing Kedua
yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya selama
penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;

6.

Ibu Dr. Ratna Septiyanti, S.E., M.Si. selaku Dosen Penguji Utama yang
telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya dalam
penyelesaian skripsi ini;

7.

Segenap bapak dan ibu dosen yang telah membantu penulis dalam
menimba ilmu dan memperluas wawasan selama penulis menyelesaikan
pendidikan di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung;

8.


Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung;

9.

Kedua orang tuaku, Bapak Soedjiat dan Ibu Titin Kartini yang telah
memberikan dukungan moril dan materil serta senantiasa berkorban dan
mengusahakan yang terbaik bagi penulis tanpa mengenal lelah. Dan
dengan sabar memberikan nasehat serta do͛a yang tidak henti-hentinya
untuk penulis, semoga penulis bisa menjadi anak yang membanggakan dan
sukses untuk Ibu dan Bapak tersayang. Amin ya robbalalamin;

10.

Kedua kakak ku Yuliana Rahayu Jiatin Ningsih, Amd., dan Utami Jiatin
Stiawati, S.E., adik ku Faisal Jiatin Fujiono, S.Kom., serta ponakan ku
Miftahul Afif Wahyudi terima kasih untuk semua do͛a, nasehat, serta
dukungan yang membangun semangat.

11.


Teman ku Fery Fasy Rizal, A.md. Terima kasih untuk semua do͛a,
nasehat, serta dukungan yang membangun semangat.

12.

Sahabatku: Mila Virgiasih, Yuliadi, Tedi Agustian, Ressa Uli, Ria
Kardilla, Desmarina, Resti Angraini, Singgih Widodo, Neni Fitri, dan
Novita Sari terima kasih atas segala dukungan yang membangun semangat
dan terima kasih selama ini menjadi teman dalam suka maupun duka,
semoga apa yang kita harapkan dan impikan dapat terwujud, amin ya
robbalallamin;

13.

Teman-teman dialmamaterku tercinta: Asih Agustina, S.E., Nur Baeti,
S.E., Diah Apriani, S.E., Indri Mertialin, S.E.,dan semua orang yang telah
membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. terima kasih atas saran
dan motivasinya;


14.

Segenap teman-teman Akuntansi 2007 yang tidak dapat di sebutkan satu
per satu, semoga kita semua menjadi orang yang sukses dalam segala hal
dan selalu ingat dengan AKT ͚07.

Terima kasih untuk orang yang sudah terlibat atau melibatkan dirinya dalam
kehidupan saya, dan orang-orang yang terlewat disebutkan tetapi memiliki arti
yang sama pentingnya bagi kehidupan saya, penulis mengucapkan terima kasih.
Semoga karya ini bermanfaat dan membantu pihak-pihak yang berkepentingan.
Wassalammualaikum Wr.Wb.

Bandar Lampung, Oktober 2014
Penulis

Dianita Jiatin Niah

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
PERNYATAAN
RIWAYAT HIDUP
PERSEMBAHAN
MOTO
SANWACANA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................

1

1.2. Rumusan Masalah ..............................................................

7

1.3. Batasan Masalah ................................................................

7

1.4. Tujuan Penelitian.......................................................... .....

8

1.5. Manfaat Penelitian........................................................ .....

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1. Landasan Teori ..................................................................

10

2.1.1. Teori keagenan ...........................................................

10

2.1.2. Pelaporan Keuangan ...................................................

11

2.1.3. Ketidaktepatan Waktu..............................................

12

2.1.4. Faktor-faktor Ketidaktepatan Waktu .................... ..

14

2.1.4.1 Leverage Keuangan .................... .................

14

2.1.4.2 Profitabilitas ................... .............................

15

2.1.4.3 Ukuran Perusahaanl ......................................

15

2.1.4.4 Kepemilikan Publik ................................. ....

16

2.2

Rerangka Penelitian ...........................................................

18

2.3

Penelitian Terdahulu ..........................................................

18

2.4

Hipotesis ............................................................................

20

2.4.1. Leverage terhadap Ketidaktepatan Waktu.......... .....

20

2.4.2. Profitabilitas terhadap Ketidaktepatan Waktu...........

21

2.4.3. Ukuran Perusahaan terhadap Ketidaktepatan Waktu.

22

2.4.4.Kepemilikan Publik terhadap Ketidaktepatan Waktu ... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel ..........................................................

25

3.2. Jenis dan Sumber Data .......................................................

26

3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .......

27

3.3.1

Variabel Penelitian........................................... ......

27

3.3.2. Definisi Operasional Variabel............................... .

27

4.3.2. Alat analisis ............................................................

30

3.4.1. Analisis Statistik Deskriptif................................. ....

30

3.4.2. Pengujian Hipotesis............................................. ....

30

3.4.3. Analisis Regresi Berganda .......................................

31

3.4.4. Uji Asumsi Klasik ...................................................

32

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Penelitian ...........................................................

36

4.2.

Statistik Deskriptif ............................................................

36

4.3. Uji Asumsi Klasik ..............................................................

39

4.3.1. Uji Normalitas ........................................................

39

4.3.2. Uji Autokorelasi.................................................. ...

42

4.3.3. Uji Multikolinearitas............................................ ..

43

4.3.4. Uji Heterokedastisitas............................................

44

4.3.5. Uji Kelayakan Model Regresi............................... .

45

Pengujian Hipotesis....................................................... ..

46

4.4.1. Analisis Regresi Berganda...................................

46

4.4.2. Koefisien Determinasi.........................................

49

4.4.3. Uji Signifikan................................................... ...

50

4.4.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan ............................................................................

54

5.2. Keterbatasan Penelitian......................................................

57

5.3. Saran ..................................................................................

58

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1 Penentuan Sampel Penelitian .....................................................

29

Tabel 2 Tabel Autokorelasi .....................................................................

36

Tabel 3 Hasil Statistika Deskriptif ..........................................................

41

Tabel 4 Hasil Uji Normalitas Distribusi..................................................

45

Tabel 5 Hasil Uji Normalitas Distribusi..................................................

45

Tabel 6 Hasil Uji Regresi Berganda........................................................

48

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Nama Perusahaan Sampel
Lampiran 2. Hasil Perhitungan Exel Tahun 2010-2012
Lampiran 3. Hasil Perhitungan Data Awal Excel Tahun 2010-2012
Lampiran 4. Hasil Pengujian Descriptive Statistics
Lampiran 5. Hasil Uji Asumsi Klasik
Lampiran 6. Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda
Lampiran 7. Tabel Durbin-Watson

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan tentunya di
masa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi sedemikian kompleks,
dengan tingkat persaingan yang sangat ketat, terutama dalam upaya
penyediaan dan perolehan informasi dalam setiap pembuatan keputusan.
Informasi laporan keuangan akan mempunyai manfaat jika disampaikan
kepada pemakainya tepat waktu guna pengambilan keputusan.

Menurut Almilia dan Setiady (2008) pada dasarnya para pengguna laporan
keuangan memiliki perbedaan kepentingan atas informasi dalam laporan
keuangan, meskipun demikian ketepatan waktu diperolehnya informasi
sangatlah menentukan. Sebaliknya, manfaat suatu laporan keuangan akan
berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat waktu (IAI 2002).
Berkaitan dengan pengertian tersebut, ketepatwaktuan pelaporan keuangan
tahunan tersedia di publik sebelum kehilangan kemampuanya untuk
mempengaruhi atau membuat perbedaan dalam keputusan, maka poin penting
yang menjadi masalah adalah apabila tidak tepat waktu dalam menyampaikan
laporan keuangan tahunan.

Syafrudin (2004) berpendapat bahwa tidak tepat waktu dapat dikonsepkan
sebagai waktu antara ketersediaan informasi yang didistribusikan oleh

2

pelapor informasi pada saat tertentu dengan distribusi informasi yang
seharusnya sudah diterima oleh pemakai informasi pada waktu yang telah
ditetapkan. Ketidaktepatan waktu penyampaian informasi laba akuntansi
mengindikasi adanya noise dalam informasi tersebut dan berpengaruh pada
kredibilitas kualitas laba. Salah satu unsur kualitatif laporan keuangan adalah
tepat waktu dimana ketersediaan informasi ke pembuat keputusan sebelum
informasi tersebut kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan.
Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek setiap tahun berkewajiban
untuk menyampaikan laporan tahunan kepada Bursa Efek dan para investor.
Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian
pelaporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur UU No. 8
tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Keputusan Ketua BAPEPAM
No.80/PM/1996 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala.
Keputusan tersebut tercakup dalam peraturan nomor I-E tentang Kewajiban
Penyampaian Informasi dan Keputusan Ketua BAPEPAM No. 36/PM/2003
tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala. Aturan ini
mewajibkan emiten menyampaikan laporan keuangan yang disusun
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan Ikatan Akuntansi Indonesia.
Aturan ini harus disertai dengan pendapat akuntan publik yang lazim, untuk
disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya 90 hari setelah tanggal
akhir buku perusahaan, dan wajib diumumkan ke publik. Perusahaanperusahaan yang ditetapkan oleh Bapepam akan dikenakan sanksi
administratif sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3

Dyer McHugh memberikan contoh bahwa di pasar modal Australia pada
tahun 1974 pernah terjadi 38 perusahan sahamnya telah dilarang
diperdagangkan hanya karena gagal memberikan laporan keuangan tahunan
sesuai dengan persyaratan ketepatan waktu bagi bursa (Suharli dan
Rachpriliani 2006). Hal serupapun terjadi di Indonesia, ada beberapa
perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangannya antara lain
dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1
Perusahaan yang tidaktepat waktu menyampaikan laporan keuangan
Tahun 2008

Tahun 2009

PT Tunas Baru Tbk

PT Sierad produce Tbk

PT Multi Bintang Indonesia

PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk

PT Ultra Jaya Milk Industri Tbk

PT Ades Water Indonesia Tbk

PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk

PT Fast Foot Indonesia Tbk

PT Fast Foot Indonesia Tbk

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

Sumber: www. Idx. co. id
Pada Tabel 1.1 masih banyak perusahaan yang terlambat dalam penyampaian
laporan keuangan. Selain perusahaan di atas, perusahaan lain yang
melakukan keterlambatan menurut pengumuman bursa efek indonesia (pegLK 00266/BEI. PSR/60-2009) terdapat 13 perusahaan yang tercatat hingga
29 mei 2009 belum menyampaikan laporan keuangan auditan untuk periode
yang berakhir per 31 desember 2008 yaitu PT Ratu Prabu Energi Tbk, PT
Barito Pacific Tbk, PT Gajah Tunggal Tbk, PT Prasidha Aneka Niaga Tbk,

4

PT Multipolar Tbk, PT Royal Oak Depelopmen Asia Tbk, PT Leo
Investmenis Tbk, dan PT Siwani Makmur Tbk Bapepam mengumumkan
telah memberikan peringatan secara resmi dan mengenakan denda sebesar
Rp. 150.000.000 kepada 13 perusahaan atas keterlambatan penyampaian
laporan keuangan.

Leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar hutang atau kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka
panjang dalam sebuah perusahaan (Supriyati dan Rolinda, 2007). Leverage
mengacu pada seberapa jauh suatu perusahaan bergantung pada kreditor
dalam membiayai aktiva perusahaan. Leverage keuangan dapat diartikan
sebagai penggunaan aset dan sumber dana (source of fund) oleh perusahaan
yang memiliki biaya tetap dengan maksud meningkatkan keuntungan
potensial pemegang saham. Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan
cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya
dibanding perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan
keuangan juga merupakan berita buruk (bad news) sehingga perusahaan
dengan kondisi seperti ini cenderung tidak tepat waktu dalam pelaporan
keuangannya.

Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan untuk
dapat menghasilkan laba sehingga semakin tinggi profitabilitas maka
semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi
perusahaannya. Jika pengumuman laba berisi berita baik maka pihak

5

manajemen akan lebih cenderung melaporkan tepat waktu dan sebaliknya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profit merupakan berita baik (good
news) bagi perusahaan menurut Saleh (2004). Perusahaan tidak akan
menunda penyampaain informasi yang berisi berita baik. Ada banyak rasio
yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas. Rasio-rasio ini
memungkinkan analisis untuk mengevaluasi laba perusahaan sehubungan
dengan tingkat penjualan tertentu, tingkat aktiva tertentu, atau ekuitas
pemegang saham.
Dalam penelitian Hilmi dan Ali (2006) ukuran perusahaan dapat dinilai dari
beberapa segi. Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat didasarkan pada total
nilai aset, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan
sebagainya. Semakin besar nilai item-item tersebut maka semakin besar pula
ukuran perusahaan itu. Semakin besar aset maka semakin banyak modal yang
ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang
dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia dikenal
dalam masyarakat. Menurut Daniel (2012) ukuran perusahan didefinisikan
sebagai penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas dari suatu perusahaan,
sebagai penentuan sebuah perusahaan besar, atau kecil dapat dilihat dari nilai
total aset, penjualan bersih, dan kapitalisasi pasar.

Suharli dan Rachpriliani (2006) mengungkapkan bahwa struktur kepemilikan
perusahaan dapat disebut juga sebagai struktur kepemilikan saham, yaitu
suatu perbandingan antara jumlah saham yang dimiliki oleh pihak dalam atau
manajemen perusahaan (insider ownership’s) dengan jumlah saham yang

6

dimiliki oleh pihak luar (outsider ownership’s). Menurut Utari dan Ali (2008)
kepemilikan perusahaan oleh pihak luar mempunyai kekuatan yang besar
dalam mempengaruhi perusahaan melalui media massa berupa kritikan atau
komentar yang semuanya dianggap suara publik atau masyarakat. Adanya
kosentrasi kepemilikan pihak luar menimbulkan pengaruh dari pihak luar
sehingga mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan sesuai
keinginan perusahaan itu sendiri menjadi memiliki keterbatasan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini akan menjelaskan tentang
faktor - faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu laporan keuangan
perusahaan manufaktur sehingga judul dari penelitian ini yaitu “Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidaktepatan Waktu Pelaporan
Keuangan ke Publik pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
BEI pada tahun 2010-2012.”

7

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah
1.2.1

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Apakah terdapat pengaruh antara leverage keuangan terhadap
ketidaktepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Indonesia (BEI)?
b. Apakah terdapat pengaruh antara profitabilitas terhadap ketidaktepatan
waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur di Bursa Efek
Indonesia (BEI)?
c. Apakah terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap
ketidaktepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Indonesia (BEI)?
d. Apakah terdapat pengaruh antara kepemilikan publik terhadap
ketidaktepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Indonesia (BEI).

1.2.2

Batasan Masalah
a.

Faktor ketidaktepatan waktu pelaporan keuangan yang digunakan
adalah leverage keuangan, profitabilitas, ukuran perusahan, dan
kepemilikan publik. Proksi leverage keuangan yang digunakan
adalah DER, proksi profltabilitas yang digunakan adalah ROA,
proksi ukuran perusahaan yang digunakan adalah SIZE, dan proksi
kepemilikan public yang digunakan adalah KP.

8

b.

Pengaruh ketidaktepatan waktu pelaporan keuangan yang diteliti
hanya berdasarkan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek
Indonesia (BEI).

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mendapatkan bukti empiris apakah leverage, memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap ketidaktepatan waktu pelaporan
keuangan berdasarkan rasio debt to equity ratio.
b. Untuk mendapatkan bukti empiris apakah profitabilitas, memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap ketidaktepatan waktu pelaporan
keuangan berdasarkan rasio return on assets.
c. Untuk mendapatkan bukti empiris apakah ukuran perusahaan,
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketidaktepatan waktu
pelaporan keuangan berdasarkan rasio size.
d. Untuk mendapatkan bukti empiris apakah kepemilikan publik,
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketidaktepatan waktu
pelaporan keuangan berdasarkan rasio kepemilikan publik.

9

1.3.2

Manfaat Penelitian
a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi para investor dan manajer
perusahaan dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi.
b. Menambah referensi bukti empiris sebagai rekomendasi penelitian
yang akan dilakukan di masa yang akan datang bagi kalangan
akademik maupun dari kalangan praktisi.

10

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1

LANDASAN TEORI
2.1.1

Teori Keagenan (Agency theory)

Teori keagenan merupsksn salah satu cara untuk lebih memahami ekonomi informasi
dengan mem dan perluas satu individu menjadi dua individu yaitu agen dan prinsipal.
Menurut Saleh (2004) teori ini menjelaskan hubungan antara agen (manajeman usaha)
dan prinsipal (pemilik usaha). Di dalam hubungan keagenan terdapat suatu kontrak
dimana satu orang atau lebih (prinsipal) memerintah orang lain (agent) untuk
melakukan suatu jasa atas nama prinsipal dan memberi wewenang kepada agent untuk
membuat keputusan terbaik bagi prinsipal.

Manajer sebagai pengelola perusahaaan lebih banyak mengetahui informasi internal
dan prospek perusahaan di masa yang akan datang di bandingkan pemilik (pemegang
saham). Oleh karena itu, manajer mempunyai kewajiban memberi sinyal mengenai
kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang di berikan dapat di lakukan melalui
pengungkapan informasi akutansi seperti laporan keuangan perusahaan. Laporan
keuangan di maksud untuk di gunakan berbagai pihak, termasuk manajemen
perusahaan. Namun yang paling berkepentingan dengan laporan keuangan adalah para
pengguna eksternal (di luar manajemen) karena penggunaan laporan keuangan di luar
manajemen berada di dalam kondisi yang paling besar ketidak pastian. Sedangkan
para pengguna internal (manajemen perusahaan) memiliki kontak langsungkan

11
dengan perusahaaan dan mengenatui peristiwa yang terjadi sehingga sikap
ketergantungan terhadap informasi akutansi tidak sebesar para pengguna eksternal.

2.1.2

Pelaporan Keuangan

Baridwan (2004) Pelaporan keuangan bukan merupakan satu-satunya sumber
informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis. Pelaporan
keuangan tidak hanya terdiri dari laporan keuangan, tetapi semua informasi yang
berhubungan baik secara langsung ataupun tidak langsung dengan sistem akuntansi.
Pelaporan keuangan sesuai dengan SFAC (Statement of Financial Accounting
Concepts) No.l terdiri dari:
1. Laporan keuangan dasar (Basic Financial Statements) yang terdiri dari laporan
keuangan (Financial Statement) dan catatan atas laporan keuangan (Notes of
Financial Statements).
2. Informasi-informasi tambahan (Supplementary Informations).
3. Laporan-laporan lain selain Laporan keuangan (Other means of Financial
reporting).
FASB dalam SFAC No.l secara tegas menjelaskan bahwa tujuan pelaporan keuangan
adalah bukan sesuatu yang tidak terpengaruh (immutable). Tujuan pelaporan
keuangan dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi, politik, dan sosial dimana pelaporan
keuangan berasal. Adapun tujuan pelaporan keuangan dalam SFAC No.l adalah:
1. Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi investor, potensial investor,
kreditur, dan pengguna lainnya untuk melakukan investasi, pemberian kredit, dan
keputusan secara rasional.
2. Menyediakan informasi untuk membantu investor dan potensial investor,
kreditur, dan pengguna lainnya untuk menilai jumlah, waktu dan ketidakpastian

12
prospek perolehan kas dari dividen, atau bunga dari penerimaan, penjualan,
penebusan, atau pinjaman.
3. Menyediakan informasi tentang sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber
daya tersebut, dan pengaruh transaksi, kejadian dan Hngkungan serta klaim yang
dapat berpengaruh terhadap sumber daya tersebut.
Pelaporan keuangan diharapkan memberi informasi mengenai kinerja keuangan
perusahaan selama suatu periode dan bagaimana manajemen dari sebuah perusahaan
menggunakan tanggung jawab pengurusannya kepada pemilik. Pelaporan keuangan
tidak dirancang untuk mengukur nilai dari perusahaan bisnis secara langsung, namun
informasi yang disajikannya mungkin dapat membantu bagi mereka yang ingin
memperkirakan nilainya menurut Sulistyo (2005).

2.1.3

Ketidaktepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Pengertian tidak tepat waktu menurut Syafrudin (2004) dapat dikonsepkan sebagai
waktu antara ketersediaan informasi yang didistribusikan oleh pelapor informasi pada
saat tertentu dengan distribusi informasi yang seharusnya sudah diterima oleh
pemakai informasi pada waktu yang telah ditetapkan. Dalam karakteristik kualitatif
pokok laporan keuangan terdapat unsur relevan, yang salah satu unsurnya adalah tepat
waktu, yang dapat pula menjadi kendala dalam penyajian. Jika terdapat penundaan
yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan
kehilangan relevansinya (IAI, 2004). Tepat waktu bisa diartikan sebagai ketersediaan
informasi ke pembuatan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan
kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan. Jika informasi tidak ada pada waktu
yang dibutuhkan untuk membuat keputusan, maka informasi tersebut tidak lagi
relevan, dan tidak mempunyai manfaat ketepatan untuk pengambilan keputusan.
Berkaitan dengan pengertian tersebut, ketepatwaktuan laporan keuangan tahunan

13
tersedia di publik sebelum kehilangan kemampuanya untuk mempengaruhi atau
membuat perbedaan dalam keputusan. Dari konsep ini, maka poin penting yang
menjadi masalah adalah apabila tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan
keuangan tahunan.

Tidak tepat waktu dapat dikonsepkan sebagai waktu antara ketersediaan informasi
yang didistribusikan oleh pelapor informasi pada saat tertentu dengan distribusi
informasi yang seharusnya sudah diterima oleh pemakai informasi pada waktu yang
tealh ditetapkan. Dari uraian diatas, dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan tidak
tepat waktu penyampaian laporan keuangan adalah waktu ketika perusahaan
mendistribusikan atau menyampaikan laporan keuanganya di Bursa Efek Jakarta
(BEJ) setelah tanggal yang telah ditetapkan oleh BAPEPAM. Laporan keuangan yang
dimaksud adalah laporan keuangan tahunan auditan yang harus disampaikan ke
BAPEPAM maupun ke Bursa Efek Jakarta paling lambat tanggal 31 maret atau 90
hari sejak akhir tahun buku (31 Desember). Walaupun kenyataanya tidaktepatwaktu
penyampaian laporan keuangan bisa lebih dari satu hari, dalam penelitian ini
disimpulkan bahwa tidaktepatwaktu satu hari atau lebih dari satu hari esensinya sama
saja. Menurut Sulistyo (2005) pemakai informasi sudah mempersepsikan hal yang
sama bahwa informasi yang terkandung dalam laporan keuangan adalah informasi
yang mengandung noise dan oleh karenanya berpengaruh terhadap kredibilitas atau
kualitas informasi laba. Sebaliknya, apabila penyampaian laporan keuangan dilakukan
sebelum sampai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh BAPEPAM, maka pemakai
informasi akan mempresepsikan bahwa informasi dalam laporan keuangan yang
diperlukan ini merupakan informasi relatif bebas noise, Karena relatif bebas noise,
maka kredibilitas informasi lebih baik. Ketidakepatan waktu mengimplikasikan
bahwa laporan keuangan seharusnya disajikan pada suatu interval waktu, maksudnya

14
untuk menjelaskan perubahan dalam perusahaan yang mungkin mempengaruhi
pemakai informasi pada waktu membuat prediksi dan keputusan.

2.1.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketidaktepatan Waktu Pelaporan
Keuangan
2.1.4.1. Leverage Keuangan dan Ketidaktepatan Waktu Pelaporan
Keuangan
Leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar hutang atau kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka
panjang dalam sebuah perusahaan menurut Supriyati dan Rolinda (2007).
Leverage keuangan dapat diartikan sebagai penggunaan asset dan sumber dana
(source of fund) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud
meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Suatu perusahaan yang
memiliki leverage keuangan yang tinggi berarti memiliki banyak hutang pada
pihak luar. Ini berarti perusahaan tersebut memiliki risiko keuangan yang
tinggi karena mengalami kesulitan keuangan (financial distress) akibat hutang
yang tinggi. Semakin tinggi tingkat leverage suatu perusahaan maka
menunjukkan bahwa tingkat hutang perusahaan tersebut tinggi selain itu juga
menunjukkan bahwa semakin besar tingkat risiko keuangan yang akan dialami
oleh kreditor maupun pemegang saham.

Menurut Supriyati dan Rolinda (2007) semakin besarnya tingkat leverage
suatu perusahaan maka perusahaan tersebut akan cenderung mendapatkan
tekanan untuk menyediakan laporan keuangan secepatnya bagi pihak kreditor.
Kesulitan keuangan juga merupakan berita buruk (bad news) sehingga
perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung tidak tepat waktu dalam

15
pelaporan keuangannya tanpa mengubah proporsi dari nilai asal yang
sebenarnya dalam Syafrudin (2004).

2.1.4.2 Profitabilitas dan Ketidaktepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Menurut Saleh (2004) profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat
efektivitas yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan. Laba atau profit
yang diperoleh akan dapat digunakan untuk memberikan imbalan kepada para
pemilik dana dan merupakan sumber pendanaan bagi usaha ekspansi
perusahaan di masa datang. Profitabilitas ini juga digunakan untuk mengukur
keefektifan operasi perusahaan sehingga menghasilkan keuntungan kepada
perusahaan.

Hilmi dan Ali (2008) berpendapat bahwa profitabilitas merupakan salah satu
indikator keberhasilan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba sehingga
semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa profit merupakan berita baik (good news) bagi perusahaan.
Perusahaan tidak akan menunda penyampaian informasi yang berisi berita
baik. Jika pengumuman laba berisi berita baik maka pihak manajemen akan
lebih cenderung melaporkan tepat waktu dan sebaliknya. Ada banyak rasio
yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas. Rasio-rasio ini
memungkinkan analis untuk mengevaluasi laba perusahaan sehubungan
dengan tingkat penjualan tertentu, tingkat aktiva tertentu, atau ekuitas
pemegang saham.

16
2.1.4.3 Ukuran Perusahaan dan Ketidaktepatan Waktu Pelaporan
Keuangan
Menurut Hilmi dan Ali (2008) bahwa ukuran perusahaan dapat dinilai dari
beberapa segi. Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat didasarkan pada total
nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan
sebagainya. Semakin besar nilai item-item tersebut maka semakin besar pula
ukuran perusahaan itu. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal
yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran
uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia dikenal
dalam masyarakat.

Owusu-Ansah (2000) dalam penelitiannya menemukan bahwa ukuran
perusahaan secara signifikan mempunyai hubungan dengan ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan. Bukti empiris yang ada menunjukkan bahwa
perusahaan yang memiliki aset yang lebih besar melaporkan lebih cepat
dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki aset yang lebih kecil.
Sedangkan penelitian oleh Saleh (2004) menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan, tetapi memiliki
hubungan positif terhadap ketepatan waktu penyajian laporan keuangan,
dengan kata lain, ukuran perusahaan memiliki hubungan negatif terhadap
keterlambatan penyelesaian penyajian laporan keuangan. Peneliti berargumen
bahwa perusahaan yang memiliki sumber daya (aset) yang besar memiliki
lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem
informasi yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalian intern yang kuat,
adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan masyarakat, maka hal

17
ini memungkinkan perusahaan untuk melaporkan laporan keuangan
auditannya lebih cepat ke publik.

2.1.4.4 Kepemilikan Publik dan Ketidaktepatan Waktu Pelaporan
Keuangan.
Penelitian Suharli dan Rachpriliani (2006) mengungkapkan bahwa struktur
kepemilikan perusahaan dapat disebut juga sebagai struktur kepemilikan
saham, yaitu suatu perbandingan antara jumlah saham yang dimiliki oleh pihak
dalam atau manajemen perusahaan (insider ownership’s) dengan jumlah
saham yang dimiliki oleh pihak Juar (outsider ownership’s). Kepemilikan
perusahaan oleh pihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam
mempengarahi perusahaan melalui media massa berupa kritikan atau komentar
yang semuanya dianggap suara publik atau masyarakat. Dengan adanya
pengawasan dari pihak luar perusahaan maka pihak manajemen dituntut harus
mampu untuk menunjukkan kinerja yang baik, karena jika kinerja pihak
manajemen baik maka pemegang saham akan mendukung keberadaan
manajemen. Upaya pihak manajemen untuk menunjukkan kinerja yang baik
adalah dengan memberikan informasi perkembangan dan kondisi perusahaan.

Penelitian Hilmi dan Ali (2006) menemukan bukti empiris bahwa kepemilikan
publik secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kepatuhan dan
keterlambatan pelaporan keuangan perusahaan. Dengan adanya pengawasan
dari pihak luar perusahaan maka pihak manajemen dituntut harus mampu
untuk menunjukkan kinerja yang baik, karena jika kinerja pihak manajemen
baik maka pemegang saham akan mendukung keberadaan manajemen. Upaya
pihak manajemen untuk menunjukkan kinerja yang baik adalah dengan
memberikan informasi perkembangan dan kondisi perusahaan. Manajemen

18
sebagai penyedia informasi dituntut untuk menyajikan informasi secara
relevan dan tepat waktu. Dengan adanya konsentrasi kepemilikan publik maka
pihak manajemen akan lebih mendapat tekanan dari pihak luar perusahaan
atau shareholder untuk lebih tepat waktu dalam penyampaian laporan
keuangan tahunan perusahaan.

2.2

Rerangka Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor mana saja yang sangat signifikan
berpengaruh terhadap ketidaktepatan waktu dan faktor-faktor apa saja yang lebih
mendominasi terhadap ketidaktepatan waktu tersebut. Pengaruh faktor-faktor
terhadap ketidaktepatan waktu dapat bersifat positif maupun negatif. Berdasarkan
uraian di atas, maka dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut:

Leverage ( X1 )

Profitabilitas ( X2)

Ukuran Perusahaan ( X3)
Kepemilikan Publik ( X4)

Ha1

Ha2

Ha3

Ketidaktepatan
Waktu Pelaporan
Keuangan ( Y )

Ha4

Sumber : Penulis

2.3

Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang ketepatan waktu teJah dilakukan oleh beberapa peneliti di
Indonesia dengan variabel independen dan proksi yang berbeda-beda. Penelitian
dengan variabel independen leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan
kepemilikan publik menunjukkan hasil yang berbeda-beda dan tidak konsisten.

19
Penelitian Saleh (2004) yang berjudul studi empiris ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan manufaktur di bursa efek Jakarta. Hasil dari penelitian tersebut
adalah empat proksi berpengaruh postif yaitu AGE, PROFIT, SIZE dan OWN
sedangkan GEAR dan EXTRA mempunyai pengaruh yang negatif terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan perusahaan.

Penelitian Suharli dan Rachpriliani (2006) yang meneliti factor-faktor penentu
kepatuhan ketepatan waktu pelaporan keuangan. hasil penelitiannya menemukan bukti
empiris bahwa debt to equity ratio dan profitabilitas tidak mempengaruhi ketepatan
waktu pelaporan keuangan, sedangkan ukuran perusahaan, struktur kepemilikan
perusahaan, dan kantor akuntan besar mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan
keuangan. Meskipun menunjukkan hasil yang signifikan, namun hubungan antara
ukuran perusahaan dengan ketepatan waktu ialah tidak searah.

Hasil dari penelitian Almalia dan Setiady (2006) yang berjudul faktor -faktor yang
mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan pada perusahaan yang
terdaftar di bursa efek Jakarta. Hasil dari penelitian tersebut ukuran perusahaan dan
umur perusahaan berpengaruh negatif sedangkan profitabilitas, solvabilitas,
likuidatas, dan pelaporan item-item berpengaruh positif.

Hilmi dan Ali (2008) melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian
mereka menunjukkan bahwa profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik dan reputasi
kantor akuntan publik (KAP) berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan, sedangkan leverage keuangan, ukuran perusahaan
dan opini akuntan publik tidak signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu

20
penyampaian laporan keuangan. Sampel yang di gunakan sebanyak 879 perusahaan
yang terdaftar di BEI pada tahun 2004-2005.

Penelitian sulistyo (2010) analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang listing di bursa efek
Indonesia periode 2006-2008. Sampel yang di gunakan sebanyak 888 perusahaan
yang terdaftar di BEI pada tahun 2006-2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
profitabilitas, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, kepemilikan
publik dan reputasi kantor akuntan publik (KAP) berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, sedangkan leverage keuangan,
likuiditas dan opini akuntan publik tidak signifikan berpengaruh terhadap ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan.

2.4

Hipotesis
2.4.1 Leverage Terhadap Ketidaktepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh suatu perusahaan
bergantung pada kreditor dalam membiayai aset perusahaan. Perusahaan yang
mempunyai leverage yang tinggi berarti sangat bergantung pada pinjaman luar untuk
membiayai asetnya, sedangkan perusahaan yang mempunyai leverage rendah lebih
banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri menurut Suharli dan Rachpriliani
(2006).Menurut Sulistyo (2010) untuk mengukur tingkat leverage keuangan suatu
perusahaan dapat menggunakan debt to equity ratio (DER), yaitu perbandingan utang
liability (penggunaan utang) terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki
perusahaan. Tingginya debt to equity ratio mencerminkan tingginya risiko keuangan
perusahaan. Risiko keuangan perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa

21
perusahaan mengalami kesulitan keuangan (financial distress) akibat kewajiban yang
tinggi, sedangkan kesulitan keuangan dianggap berita buruk yang akan mempengaruhi
kondisi perusahaan dimata publik. Sehingga pihak manajemen cenderung akan
menunda penyampaian laporan keuangan yang memuat berita buruk.

Berdasarkan uraian perusahaan dengan leverage yang tinggi seharusnya menggunakan
hutang yang lebih sedikit untuk menghindari kemungkinan terjadinya kebangkrutan
dan hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ha1 : Leverage Keuangan berpengaruh positif terhadap ketidaktepatan
waktu pelaporan keuangan perusahaan.

2.4.2

Profitabilitas Terhadap Ketidaktepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan untuk dapat
menghasilkan laba sehingga semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya. Ada tiga rasio
yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan yaitu:
profit margin, return on asset (ROA), dan return on equity (ROE) menurut Sulistyo
(2005). Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubunganya dengan penyerahan total aktiva maupun modal sendiri. Kemampuan
perusahaan menghasilkan laba berhubungan dengan penyajian informasi tersebut
kepada public.

Hilmi dan Ali (2006) menemukan bukti empiris bahwa profitabilitas secara signifikan
berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitianpenelitian tersebut juga menunjukkan bukti bahwa perusahaan yang memperoleh laba
cenderung tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya dan sebaliknya jika

22
mengalami rugi. Perusahaan dengan hasil baik (good news) akan melaporkan lebih
tepat waktu dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami kerugian (bad -news).
Manajemen akan berupaya semaksimal mungkin menunjukan kinerjanya. Namun,
apabila kinerjanya menunjukan kondisi yang kurang baik maka akan berupaya
semaksimal mungkin menunda informasi tentang kinerjanya. Dengan demikian,
hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Ha2 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap ketidaktepatan waktu
pelaporan laporan keuangan perusahaan.

2.4.3

Ukuran Perusahaan Terhadap Ketidaktepatan Waktu Pelaporan

Keuangan
Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dari jumlah total aset, baik aset lancar
maupun aset tidak lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin besar aset maka
semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin
banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar
pula ia dikenal dalam masyarakat. Perusahaan besar cenderung untuk menyajikan
laporan keuangan lebih tepat waktu dari pada perusahaan kecil menurut Saleh (2004).

Hasil penelitian dari Saleh (2004) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak
memiliki pengaruh yang signifikan, tetapi memiliki hubungan positif terhadap
ketepatan waktu penyajian laporan keuangan, dengan kata lain, ukuran perusahaan
memiliki hubungan negatif terhadap keterlambatan penyelesaian penyajian laporan
keuangan.

Berdasarkan uraian di atas hasil yang diambil adalah yang pertama bahwa ukuran
perusahan mempunyai pengaruh yang positif, yang berarti kenaikan ukuran perusahaan

23
akan mempengaruhi ketidaktepatan waktu pelaporan keuangan. Hipotesis alternatif
yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ha3 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ketidaktepatan waktu
pelaporan keuangan.

2.4.4 Kepemilikan Publik Terhadap Ketidaktepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Kepemilikan perusahaan oleh pihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam
mempengaruhi perusahaan melalui media massa berupa kritikan atau komentar yang
semuanya dianggap suara publik atau masyarakat. Dengan adanya pengawasan dari
pihak luar perusahaan maka pihak manajemen dituntut hams mampu untuk
menunjukkan kinerja yang baik, karena jika kinerja pihak manajemen baik maka
pemegang saham akan mendukung keberadaan manajemen. Dengan adanya konsentrasi
kepemilikan publik maka pihak manajemen akan lebih mendapat tekanan dari pihak
luar perusahaan atau shareholder untuk lebih tepat waktu dalam penyampaian laporan
keuangan tahunan perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali (2006) menguji hubungan kepemilikan
publik dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa kepemilikan publik mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Adanya kosentrasi
kepemilikan pihak luar menimbulkan pengaruh dari pihak luar sehingga mengubah
pengelolaan perusahaan yang semula berjalan sesuai keinginan perusahaan itu sendiri
menjadi memiliki keterbatasan. Dengan demikian, perusahaan dengan proporsi
kepemilikan publik yang besar cenderung tepat waktu dalam pelaporan keuangannya.
Penelitian Suharli dan Rachpriliani (2006) mengungkapkan bahwa struktur kepemilikan
perusahaan dapat disebut juga sebagai struktur kepemilikan saham, yaitu suatu

24
perbandingan antara jumlah saham yang dimiliki oleh pihak dalam atau manajemen
perusahaan (insider ownership’s) dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pihak luar
(outsider ownership’s).
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis alternatif
yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ha4 : Kepemilikan Publik berpengaruh negatif terhadap ketidaktepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan.

25

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2012. Pemilihan periode dari tahun
2010-2012 sebagai sampel karena dapat menggambarkan kondisi yang
relatif baru di pasar modal Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah purposive sampling yaitu tipe pemilihan tidak secara
acak yang informasinya di peroleh dengan menggunakan pertimbangan
tertentu dan umumnya disesuaikan dengan tujuan / masalah penelitian
(Indriantoro dan Supomo, 2000):
1. Perusahaan manufaktu tetap terdaftar di BEI selama periode
pengamatan, yaitu mulai dari tahun 2010-2012.
2. Menampilkan data tanggal penyampaian laporan keuangan tahunan
ke Bapepam untuk periode 2010-2012.
3. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan secara
lengkap per 31 Desember selama periode 2010-2012.
4. Perusahaan manufaktur yang terlambat menyampaikan
laporan keuangan untuk periode 2010-2012.

26

Tabel 3.1
Penentuan Sampel Penelitian

No. Keterangan
Perusahaan manufaktu yang terdaftar di
BEI.
1.
Perusahaan manufaktu tetap terdaftar di
BEI selama periode pengamatan, yaitu
mulai dari tahun 2010-2012.
2.
Menampilkan data tanggal penyampaian
laporan keuangan tahunan ke Bapepam
3.
untuk periode 2010-2012.
Perusahaan manufaktur yang
menerbitkan laporan keuangan secara
lengkap per 31 Desember selama periode
4.
2010-2012.
Perusahaan manufaktur yang
terlambat menyampaikan laporan
5.
keuangan untuk periode 2010-2012
Total perusahaan sampel

Jumlah
perusahaan

Akumulasi

126

-34

92

41

51

19

39

24
15

15

Sumber: Data olahan

3.2

Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh secara tidak langsung dari sumber informasi.
Sumber data dalam laporan ini berasal dari website resmi Bursa Efek
Indonesia (www.bei.go.id ), ICMD (Indonesian Capital Market Directory),
dan sumber-sumber data pendukung lainnya.

27

3.2

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.2.1

Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel dependen
dan variabel independen. Variabel dependen disebut sebagai variabel
terikat. Variabel ini merupakan yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari
adanya variable bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
ketidaktepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan variabel independen
adalah variabel bebas atau tidak terikat. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah DER, ROA, SIZE, dan KP.

3.3.2

Definisi Operasional Variabel

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
ketidaktepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Variabel dependen
ini diukur berdasarkan rentang waktu tanggal penyampaian laporan
keuangan tahunan auditan ke Bapepam. Perusahaan dikategorikan tepat
waktu jika laporan keuangan disampaikan selambat-lambatnya pada
tanggal 31 Maret, sedangkan

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKTEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN KE PUBLIK PADA PERUSAHAAN food and beverage DI BURSA EFEK INDONESIA

3 44 58

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-201.

0 2 29

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

1 10 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 26

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2

0 1 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2

1 12 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2007.

0 3 8

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 17