42
b. Perspektif Kepemimpinan Trasformasional dan Transaksional dalam Kepemimpinan Sekolah Bertaraf Internasional
a. Kepemimpinan Tranformasional
Ide dasar dari kepemimpinan transformasional adalah perlunya penghargaan diri dari pimpinan pada pengikut dan kesadaran untuk
menumbuhkan kesadaran akan arti pentingnya semua individu di lembaga, kinerja, dan pertumbuhan organisasi bagi efektivitas lembaga secara umum.
Kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang mampu memprakarsai perubahan positif pada para pengikutnya. Sosok pemimpin
transformasional dicirikan sebagai seseorang yang enerjik, antusias, dan sabar. Ia adalah seorang yang fokus terhadap proses, dan juga fokus dalam membantu
setiap anggota untuk maju bersama. seorang pimpinan transformasional mampu menanamkan kepercayaan pada lingkungannya, kekaguman, kesetiaan, dan
kehormatan yang dengan harapan akan memunculkan motivasi diantara para pengikutnya untuk berkinerja lebih baik.
Ada empat komponen utama yang membangun kepempimpinan transformasional; a kharisma; b inspirasi; c stimulasi intelektual; dan d
perhatian pada individu. Dengan ketiga komponen yang dimiliki oleh pemimpin transformatif tersebut, Seorang pemimpin transormasional mampu memotivasi
para pengikut dengan membuat mereka lebih sadar mengenai pentingnya hasil- hasil pekerjaan, mendorong mereka untuk lebih mementingkan organisasi atau
negara daripada kepentingan diri sendiri dan mengaktifkan menstimulus kebutuhan-kebutuhan mereka yang lebih tinggi.
Dengan mengacu pada karakteristik pemimpin transformasional di atas, seorang Kepala Sekolah Bertaraf Internasional diharapkan mampu menanamkan
kepercayaan pada semua warga sekolah, kekaguman, kesetiaan, dan kehormatan yang dengan harapan akan memunculkan motivasi diantara para
warga sekolah untuk berkinerja lebih baik. Visi yang akan dicapai sekolah akan lebih baik, manakala semua orang tergerak secara suka rela menjalankan tugas
pokok dan fungsinya. Seorang kepala sekolah yang transformatif diharapkan memiliki kharisma
yang mampu menghasilkan rasa hormat diantara warga sekolah serta percaya diri dari semua warga sekolah. Ia harus menjadikan sumber inspirasi bagi para
warga sekolah dalam berkinerja melalui pemberian tantangan kepada para guru
43
dan staf ataupun siswa untuk berkinerja lebih tinggi lagi. Ia harus mampu melahirkan dan mempraktikkan inovasi-inovasi di sekolah. Sebagai intelektual, ia
didorong untuk menggali ide-ide baru dan solusi kreatif dan juga mendorong para staf untuk mempelajari dan mempraktikkan pendekatan baru dalam melakukan
tugas-tugasnya. Ia harus memberikan perhatian secara pribadi kepada setiap orang di sekolah dengan cara mau mendengarkan, menindaklanjuti keluhan, ide,
harapan-harapan, dan masukan yang diberikan semua orang.
b. Kepempinan Transaksional