Sekolah Dasar Bertaraf Internasional Dengan Pendekatan Arsitektur Tropis Di Kabupaten Sleman

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH DASAR BERTARAF INTERNASIONAL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS DI KABUPATEN SLEMAN TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh : ROFIDA NOOR AMALIA I0207083 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

ABSTRAK SEKOLAH DASAR BERTARAF INTERNASIONAL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS DI KABUPATEN SLEMAN

oleh: Rofida Noor Amalia I0207083

Sekolah Dasar Bertaraf Internasional merupakan suatu wadah penunjang kebutuhan edukasional bagi masyarakat secara umum dan anak-anak secara khusus, yaitu sebagai sarana peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Selain itu keberadaan Sekolah Dasar Bertaraf Internasional berperan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam kancah persaingan global sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan siswa-siswa dari negara lain dalam berbagai kompetisi internasional secara lebih optimal.

Sekolah Dasar Bertaraf Internasional dengan Pendekatan Arsitektur Tropis adalah lembaga pendidikan formal untuk anak usia 7-12 tahun dengan waktu tempuh enam tahun yang mengintegrasikan nilai acuan pendidikan dalam perspektif internasional serta menggunakan aplikasi-aplikasi desain bangunan dalam usaha menciptakan kenikmatan dan kenyamanan ruang serta lingkungan bangunan baik secara alami maupun buatan, dengan memanfaatkan potensi iklim setempat.

Pendekatan arsitektur tropis digunakan sebagai upaya untuk menyelaraskan bangunan, pengguna (manusia), dan alam. Iklim tropis di Indonesia menuntut penyelesaian desain yang memperhatikan segala bentuk potensi dan kendala untuk mendapatkan bangunan sebagai wadah kegiatan yang nyaman dan aman. Selain itu pendekatan tropis sejalan dengan konsep hemat energi sebagai bentuk penyelamatan bumi terhadap pemanasan global.

Kata kunci: sekolah, pendidikan, internasional, tropis

3. Shining Stars Preschool, Kindergarten……………………………..57

BAB III TINJAUAN KABUPATEN SLEMAN

A. Kondisi Umum Kabupaten Sleman…………………………………...59

B. Karakteristik Wilayah Kabupaten Sleman……………………………60

C. Kondisi dan Prospek Pendidikan Dasar di Kabupaten Sleman……….66

BAB IV SEKOLAH DASAR BERTARAF INTERNASIONAL (SDBI) YANG

DIRENCANAKAN

A. Fungsi dan Peran Sekolah Dasar Bertaraf Internasional……………...71

B. Visi dan Misi Sekolah Dasar Bertaraf Internasional………………….72

C. Sasaran dan Lingkup Pelayanan Sekolah Dasar Bertaraf Internasional73

D. Status Sekolah Dasar Bertaraf Internasional………………………….73

E. Pelaku pada Sekolah Dasar Bertaraf Internasional……………………73

F. Kegiatan pada Sekolah Dasar Bertaraf Internasional………………….77

G. Tampilan Bangunan pada Sekolah Dasar Bertaraf Internasional……...80

BAB V ANALISIS PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SEKOLAH

DASAR

BERTARAF INTERNASIONAL

A. Analisis Fungsional Sekolah Dasar…………………………………….83

1. Analisis Pelaku, Kegiatan, dan Kebutuhan Ruang Sekolah Dasar...83

2. Analisis Progam Ruang Sekolah Dasar…………………………....95

3. AnalisisBesaran Ruang Sekolah Dasar……………………………98

4. Analisis Pola Peruangan Sekolah Dasar………………………….120

1. Analisis Pemilihan Lokasi Sekolah Dasar………………………..124

2. Analisis Pemilihan Tapak Sekolah Dasar………………….……..127

C. Analisa Potensi Lingkungan Sekolah Dasar………………………..…132

1. Analisis Pencapaian……………………………………...……….132

2. Analisis View dan Orientasi Bangunan…………………………..135

3. Analisis Pengaruh Sumber Suara pada Tapak……………………137

4. Analisis Perputaran Angin terhadap Bangunan…………………..139

5. Analisis terhadap Sudut Datang Cahaya Matahari……………….141

D. Analisis Bentuk dan Tampilan Bangunan Sekolah Dasar……………143

1. Pemintakatan (Zoning) Sekolah Dasar……………………..…….143

2. Analisis Bentuk dan Tampilan Bangunan Sekolah Dasar………..144

E. Analisis Sistem Struktur Bangunan Sekolah Dasar………………….150

F. Analisis Sistem Utilitas Bangunan Sekolah Dasar…………………...157

1. Sistem Pencahayaan……………………………………………..157

2. Sistem Penghawaan……………………………………………...160

3. Keterpaduan Sistem Penghawaan dan Pencahayaan Alami……..161

4. Sistem Pemadam Kebakaran…………………………………….164

5. Sistem Sanitasi…………………………………………………...166

6. Sistem Jaringan Listrik…………………………………………..167

7. Sistem Penangkal Petir…………………………………………..167

8. SistemTelekomunikasi…………………………………………...168

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

A. Konsep Fungsional Sekolah Dasar.........................................................169

B. Konsep Perancangan Tapak Sekolah Dasar............................................179

BAB I PENDAHULUAN

A. JUDUL Sekolah Dasar Bertaraf Internasional dengan Pendekatan Arsitektur Tropis di Kabupaten Sleman

B. PEMAHAMAN JUDUL Sekolah Dasar

Sekolah adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Pendidikan sekolah dasar ditempuh dalam kurun waktu enam tahun. Siswa sekolah dasar umumnya berusia 7-12 tahun. (wikipedia.org)

Bertaraf Internasional

Mendunia atau menyangkut bangsa atau negeri di seluruh dunia –antar bangsa. (Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline v1.3).

Sekolah Dasar Bertaraf Internasional

Sekolah Dasar Bertaraf Internasional adalah sekolah dasar dengan kompetensi yang merupakan pengembangan dari kurikulum nasional dengan perspektif internasional antara lain terintegrasinya seperangkat nilai yang menjadi acuan, yaitu: inquirer (penemu), thinkers (pemikir), communicator (komunikator), risk taker (berani mengambil resiko), knowledgable (arif), principled (taat aturan), caring (peduli), open minded (terbuka), well balanced (serasi), dan reflective (berpikir matang). (Kerangka Kontekstual SD Bertaraf Internasional, Departemen Pendidikan Kabupaten Sleman, 2005)

Arsitektur Tropis

Terdapat beberapa definisi terkait arsitektur tropis berdasarkan beberapa sumber, diantaranya adalah:

• Arsitektur tropis adalah metode dan strategi yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan yang dapat mempengaruhi kondisi iklim di dalam ruangan dan lingkungan bangunan agar dapat memberikan

kenikmatan dan kenyamanan pengguna, baik secara alami maupun buatan dengan mempertimbangkan kondisi iklim setempat yang berada di zona tropis. (Bangunan Tropis, Georg. Lippsmeier, 1994)

• Arsitektur Indonesia yang modern, yang beridentitas kultural Indonesia, yang berusaha memberi tekanan khusus dalam memanfaatkan dan

menjawab tantangan ekologi nusantara yang tropis secara optimal, sehingga mampu menyajikan lingkungan fisik yang memenuhi syarat fisiologis dan psikologis bagi penghuninya. (Ir. Andi Siswanto, MSc, M.Arch. dalam Arsitek dan Arsitektur Indonesia, 1997)

• Arsitektur tropis adalah salah satu cabang ilmu arsitektur yang mempelajari tentang arsitektur yang berorientasi pada kondisi iklim dan cuaca pada lokasi di mana massa bangunan berada, serta dampak, tautan, maupun pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar yang bersifat tropis. (Dr. Ir. M. Syarif Hidayat, M. Arch., dalam Artikel Pengantar Arsitektur Tropis, Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB 2006).

A climate that gives rise to lush vegetation and an environment so compatible with man. Because of this, man should be allowed in the A climate that gives rise to lush vegetation and an environment so compatible with man. Because of this, man should be allowed in the

• Perancangan dan perencanaan bangunan dengan mempertimbangkan aspek iklim seperti penghawaan, kenyamanan, ventilasi, orientasi,

penetrasi panas, dan refleksi sinar matahari. Perencanaan bangunan tersebut harus dapat menanggulangi hal-hal negatif yang ditimbulkan iklim tropis seperti rasa silau dan panas, angin yang kencang. (Materi Arsitektur Tropis, Arsitektur UNS, 2010)

Jadi, arsitektur tropis adalah perencanaan dan perancangan bangunan yang dapat berkontribusi dengan iklim tropis, mendayagunakan segala potensi dan meminimalkan kendala yang ada sehingga manusia dapat menikmati ruang dalam maupun luar secara terpadu dan harmonis.

Kabupaten Sleman

Kabupaten Sleman adalah wilayah yang secara geografis terletak diantara 107 15’03” dan ° 100 29’30” Bujur Timur, 7 34’51” dan 7 47’03” Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Sleman sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah; sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah; serta sebelah selatan berbatasan dengan Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Jadi, Sekolah Dasar Bertaraf Internasional dengan Pendekatan Arsitektur Tropis di Sleman adalah lembaga pendidikan formal untuk anak usia 7-12 tahun dengan waktu tempuh enam tahun yang mengintegrasikan nilai acuan pendidikan dalam perspektif internasional serta menggunakan aplikasi-aplikasi desain bangunan dalam usaha menciptakan kenikmatan dan kenyamanan ruang serta lingkungan bangunan baik secara alami maupun buatan, dengan memanfaatkan potensi iklim setempat.

C. LATAR BELAKANG

1. Kebutuhan Pendidikan Bagi Manusia

Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan adalah usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang dikenal dan diakui masyarakat. Dalam hal ini, pemerintah dan pemerintah daerah telah menjamin terselenggaranya pendidikan dasar yang dapat memberikan pelayanan pendidikan dasar seluas-luasnya tanpa membedakan latar belakang agama, suku, sosial, budaya, dan ekonomi. Penyelenggaraan wajib belajar pendidikan dasar merupakan bagian dari kebijakan pendidikan di Indonesia dalam rangka mencapai “pendidikan untuk semua (education for all)”.

Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 disebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan dan pada ayat 3 ditegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satuan sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur undang-undang. Usaha pendidikan yang sadar dan terencana perlu diwujudkan dalam berbagai bidang yang berakar dari nilai-nilai agama, kebudayaan nasional, serta tanggap terhadap perubahan zaman.

2. Perlunya Pendidikan Bertaraf Internasional

Masalah yang dihadapi dunia dan Indonesia pada khususnya adalah masalah kualitas pendidikan. Peningkatan capaian pendidikan tidak serta merta disertai dengan peningkatan peradaban atau moral. Paradoks antara nasionalitas dan globalitas justru menjadi suatu paradoks, yaitu perlunya penguatan kebangsaan namun dalam realitas juga terjadi penguatan budaya global. Selain itu kecerdasan intelektualitas juga tidak selalu disertai dengan keselarasan aspek-aspek kecerdasan lain seperti kecerdasan emosional, spiritual, etika, estetika, dan kinestetika. Kompleksnya lingkup makro dalam pendidikan ini menuntut pembaharuan pendidikan yang sangat mendasar dan dalam berbagai segi yaitu, paradigmatik, politik, sistemik, kebijakan, sampai dengan teknis pembelajaran.

Dengan kondisi yang demikian Departemen Pendidikan Nasional menilai bahwa sudah selayaknya disediakan rintisan sekolah yang Dengan kondisi yang demikian Departemen Pendidikan Nasional menilai bahwa sudah selayaknya disediakan rintisan sekolah yang

3. Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014

Strategi dan arah kebijakan pendidikan tahun 2010-2014 dirumuskan berdasarkan pada visi, misi, tujuan strategis Kementerian Pendidikan Nasional, serta mengacu pada RPJMN 2010-2014 dan evaluasi capaian pembangunan pendidikan sampai tahun 2009. Strategi dan kebijakan ini juga memperhatikan komitmen pemerintah terhadap konvensi internasional mengenai pendidikan, khususnya Konvensi Dakar tentang Pendidikan untuk Semua, Konvensi Hak Anak, Millenium Development Goals (MDGs) , dan World Summit on Education for Sustainable Development yang mengarah pada pengembangan-pengembangan yang berbasis Think Globally Act Locally dan pengembangan pendidikan keberlanjutan.

Kualitas mutu pendidikan akan mudah ditentukan dengan adanya indikator-indikator tertentu sebagai standar target capaian pendidikan. Pada Rencana Strategis tahun 2010-2014, indikator tersebut dijabarkan sebagai berikut.

Tabel I.1 Indikator Standar Target Capaian Pendidikan

Sumber: Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014

Dari evaluasi pendidikan di Indonesia sampai dengan tahun 2009, salah satunya yang ditargetkan berkembang dengan signifikan adalah persentase kabupaten atau kota memiliki sekolah dasar bertaraf internasional, yaitu sekolah dasar dengan arah pendidikan yang mengacu pada persiapan menghadapi kompetisi global serta berstandar kurikulum taraf internasional. Kebutuhan akan sekolah dasar internasional inilah yang sekarang sedang dikejar oleh pemerintah-pemerintah daerah seiring minatnya masyarakat dengan tipe pendidikan berkualitas global.

4. Kondisi Pendidikan Dasar di Indonesia

Kondisi sosial, budaya, ekonomi, teknologi, dan lingkungan yang Kondisi sosial, budaya, ekonomi, teknologi, dan lingkungan yang

Perkembangan keberadaan dan target sekolah dasar bertaraf internasional dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel I.2 Perkembangan Keberadaan dan Target Sekolah Dasar Bertaraf

Internasional

Sumber: Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014

Indikator keberhasilan pendidikan nasional pada tahun 2008 salah satunya adalah dengan meningkatnya jumlah sekolah dasar bertaraf internasional. Namun pada tahun 2009 perkembangan baru menunjukkan perubahan sebesar 28% pada setiap kabupaten atau kota. Dan pada tahun

2010, perkembangan keberadaan sekolah dasar bertaraf internasional secara nasional ditargetkan mencapai 39,4% sehingga otomatis pada tahun 2011 keberadaan sekolah dasar bertaraf internasional diharapkan mencapai lebih dari 50%.

5. Kabupaten Sleman sebagai Perintis Pendidikan Berkualitas

Kabupaten Sleman merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki persentase lembaga pendidikan tertinggi di Indonesia masih memerlukan keberadaan sekolah dasar bertaraf internasional untuk meningkatkan pelayanan untuk masyarakat. Menurut Muh. Farozin, M. Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (FIP UNY) (2005), keberadaan sekolah dasar bertaraf internasional di Kabupaten Sleman sangatlah strategis untuk menjawab makin menguatnya tuntutan pengembangan pendidikan berbasis kehidupan masyarakat yang tetap berada dalam koridor sistem pendidikan nasional dengan harapan dapat menjadi sekolah bertaraf internasional yang berwawasan kemasyarakatan dan menjadi kebanggaan bangsa.

Sekolah Dasar Bertaraf Internasional yang sudah berdiri di Kabupaten Sleman masih belum bisa melayani kebutuhan masyarakat yang cenderung meningkat. Pada penerimaan siswa, jumlah pendaftar selalu melebihi kuota yang tersedia. Pada tahun ajaran 2010-2011, kuota yang tersedia untuk setiap jenjang kelas adalah 40 anak, sedangkan pendafarnya mencapai dua kali lipatnya. (Yuliati Indarsih, Pengajar SDBI Model Kab Sleman, 2010). Hal tersebut ditambah dengan keberadaannya di

Kabupaten Sleman bagian timur, sehingga masyarakat yang berada di Kabupaten Sleman bagian barat masih belum dapat terlayani.

6. Pengaruh Iklim dalam Perancangan

Keberadaan Kabupaten Sleman pada khususnya dan Indonesia pada umumnya yang berada pada daerah tropis merupakan potensi untuk mengatasi permasalahan iklim dalam perancangan bangunan. Pada Seminar Nasional “Peran Arsitektur Perkotaan dalam Mewujudkan Kota Tropis” di Kampus Universitas Diponegoro (2005), DR. Ing. Ir. Gagoek Hardiman menyatakan bahwa karakteristik arsitektur yang berakar dari budaya setempat dapat diangkat eksistensinya terutama yang berkaitan dengan antisipasi terhadap permasalahan iklim tropis lembab.

Misalnya bentuk dan bahan bangunan arsitektur setempat, yang secara evolusi sudah merespon permasalahan seperti menahan panas terik matahari, perlindungan air hujan, optimalisasi penghawaan alami, dan pemanfaatan sumber daya alam dari lingkungan sekitar obyek. Acapkali perpaduan antara tradisi sebagai kearifan lokal dengan sistem perencanaan lingkungan berdasarkan keperluan masyarakat modern dapat dipadukan dengan harmonis. Karakteristik arsitektur seperti ini juga ramah lingkungan sehingga dapat turut meredam peningkatan pemanasan global.

Konstruksi bangunan modern umumnya memungkinkan setiap bangunan menggunakan bentuk pencahayaan dan penghawaan buatan. Jika kondisi iklim juga diperhatikan pada perencanaan pencahayaan dan penghawaan bangunan, hal ini dapat menjamin keoptimalan utilitas sebuah Konstruksi bangunan modern umumnya memungkinkan setiap bangunan menggunakan bentuk pencahayaan dan penghawaan buatan. Jika kondisi iklim juga diperhatikan pada perencanaan pencahayaan dan penghawaan bangunan, hal ini dapat menjamin keoptimalan utilitas sebuah

Arsitektur dapat digambarkan sebagai bentuk strategi pemenuhan kebutuhan dan adaptasi manusia dengan alam yang bersifat menyeluruh. Fungsi utama dari arsitektur adalah menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik dengan cara menanggulangi tekanan iklim yang ada. Usaha untuk menyeimbangkan antara iklim dan arsitektur dilakukan dengan memanfaatkan unsur-unsur iklim yang ada seperti angin, suhu udara, kelembaban, curah hujan, dan radiasi matahari sehingga akhirnya manusia dapat memperoleh kenyamanan yang diharapkan.

Oleh karena itu keberadaan Sekolah Dasar Bertaraf Internasional dengan Pendekatan Arsitektur Tropis di Kabupaten Sleman ini diperlukan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Penggunaan arsitektur tropis, selain untuk memanfaatkan potensi iklim setempat, dalam konteks dunia pendidikan, juga dapat mendidik generasi mendatang untuk bangga terhadap kekayaan dan kekhasan negeri sendiri.

D. PERMASALAHAN DAN PERSOALAN

1. Permasalahan

Bagaimana wujud suatu bangunan yang dapat mewadahi aktivitas di Sekolah Dasar Bertaraf Internasional dengan menggunakan aplikasi-aplikasi desain bangunan untuk menciptakan kenikmatan dan kenyamanan ruang serta lingkungan bangunan dengan memanfaatkan potensi iklim setempat.

2. Persoalan

a. Bagaimana konsep jenis kegiatan yang diwadahi, pola kegiatan, kebutuhan ruang, besaran ruang, organisasi ruang, pola peruangan, dan persyaratan ruang yang harus dipenuhi pada bangunan Sekolah Dasar Bertaraf Internasional.

b. Bagaimana tapak yang strategis, yang sesuai untuk penempatan Sekolah Dasar Bertaraf Internasional yang memiliki fungsi pendidikan dengan memperhatikan aksesibilitas, kemudahan pencapaian, serta keamanan untuk pelaku yang merupakan anak-anak.

c. Bagaimana tampilan bangunan Sekolah Dasar Bertaraf Internasional yang dapat menarik perhatian masyarakat dengan citra formal dan bentuk yang dinamis untuk mencerminkan kegiatan-kegiatan di dalamnya.

d. Bagaimana sistem pengondisian ruang yang meliputi penghawaan dan pencahayaan alami yang dapat beradaptasi terhadap iklim setempat yang berada pada zona tropis lembab.

e. Bagaimana sistem struktur dan utilitas bangunan yang dapat mendukung sistem penghawaan dan pencahayaan alami dengan memanfaatkan potensi iklim setempat yang sesuai dengan karakter Sekolah Dasar Bertaraf Internasional.

E. TUJUAN DAN SASARAN

1. Tujuan

Memperoleh wujud rancangan suatu bangunan untuk mewadahi aktivitas di Sekolah Dasar Bertaraf Internasional dengan menggunakan aplikasi-aplikasi desain bangunan untuk menciptakan kenikmatan dan kenyamanan ruang serta lingkungan bangunan dengan memanfaatkan potensi iklim setempat.

2. Sasaran

a. Memperoleh konsep jenis kegiatan yang diwadahi, pola kegiatan, kebutuhan ruang, besaran ruang, organisasi ruang, pola peruangan, dan persyaratan ruang yang harus dipenuhi pada bangunan Sekolah Dasar Bertaraf Internasional.

b. Memperoleh bentuk tapak yang tepat untuk mendukung keberadaan Sekolah Dasar Bertaraf Internasional dengan aksesibilitas yang baik, mudah dicapai, dan aman untuk anak-anak.

c. Memperoleh rancangan tampilan bangunan Sekolah Dasar Bertaraf Internasional yang bersifat atraktif dengan citra formal dan bentuk yang dinamis sesuai dengan fungsi bangunan sebagai instansi pendidikan.

d. Memperoleh jenis dan macam sistem pengondisian ruang yang meliputi penghawaan dan pencahayaan alami sesuai dengan iklim pada zona tropis lembab untuk bangunan Sekolah Dasar Bertaraf Internasional.

e. Memperoleh jenis dan macam sistem struktur dan utilitas yang dapat mendukung sistem penghawaan dan pencahayaan alami dengan memanfaatkan potensi iklim setempat yang sesuai dengan karakter Sekolah Dasar Bertaraf Internasional.

F. LINGKUP BATASAN MASALAH

Masalah hanya ditekankan pada disiplin ilmu arsitektur dengan dukungan disiplin-disiplin ilmu lain yang masih relevan sesuai tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Batasan-batasan dalam pendekatan arsitektur tropis adalah dalam penghawaan dan pencahayaan alami yang meliputi:

a. Pengondisian bersifat alami yang meliputi orientasi bangunan, ventilasi silang, pelindung matahari, pelembaban udara, penyerapan dan pengisolasian panas, sistem struktur, serta tata vegetasi.

b. Pengondisian bersifat buatan (untuk ruang-ruang dengan persyaratan tertentu) yang meliputi pengudaraan buatan dan penyejukan udara secara mekanis.

G. METODE PERENCANAAN

Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan meliputi metode penemuan masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembahasan dan perumusan konsep:

1. Penemuan Masalah Permasalahan ditemukan setelah mengamati fenomena dalam lingkup pendidikan nasional dan pendidikan internasional, kebutuhan masyarakat, dan prediksi-prediksi keberadaan pendidikan bertaraf internasional di masa depan.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui:

a. Studi literatur yang meliputi mengumpulkan referensi-referensi terkait beberapa hal yaitu:

1) Pendidikan dasar dan pendidikan dasar bertaraf internasional.

2) Sistem-sistem pengondisian ruang yang menggunakan

penghawaan alami dan pencahayaan alami.

3) Sistem struktur dan utilitas yang mendukung sistem

penghawaan dan pencahayaan alami,

4) Potensi-potensi lokasi terkait pendidikan bertaraf internasional

dan aspek wilayah tropis.

b. Studi lapangan untuk menentukan pola kegiatan, besaran ruang, organisasi ruang, pola peruangan, dan persyaratan ruang, serta crosscheck potensi dan tata ruang lokasi.

3. Pengolahan Data Data dan informasi yang diperoleh melalui studi literatur dan studi lapangan dipilih kemudian dideskripsikan sebagai acuan proses perencanaan dan perancangan.

4. Pembahasan Pada tahap ini pembahasan dilakukan dengan mengidentifikasi permasalahan dan persoalan terkait Sekolah Bertaraf Internasional dengan Pendekatan Arsitektur Tropis. Selanjutnya permasalahan dan persoalan tersebut dikaitkan dengan data-data teoritis yang diperoleh untuk mendapatkan solusi perencanaan dan perancangan Sekolah Dasar Bertaraf Internasional dengan Pendekatan Arsitektur Tropis.

5. Perumusan Konsep Perumusan konsep merupakan tahap akhir metode perencanaan yaitu dengan menyusun hasil identifikasi dan solusi dalam konsep perencanaan dan perancangan Sekolah Dasar Bertaraf Internasional dengan Pendekatan Arsitektur Tropis.

H. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

TAHAP I PENDAHULUAN Merupakan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, permasalahan, persoalan, tujuan dan sasaran, batasan dan lingkup pembahasan, metode pembahasan, dan sistematika pembahasan.

TAHAP II TINJAUAN TEORI Membahas mengenai tinjauan data informasi secara teoritik, empiris, dan preseden. TAHAP III TINJAUAN KOTA

Mencakup tinjauan data fisik kota, data non fisik, karakteristik wilayah, kebijakan pembangunan pemerintah daerah, kondisi pendidikan, dan prospek pendidikan. TAHAP IV SEKOLAH DASAR BERTARAF INTERNASIONAL (SDBI) YANG DIRENCANAKAN

Memaparkan fungsi, peran, sasaran pelayanan, lingkup pelayanan, status sekolah, pelaku, macam kegiatan, dan bentuk bangunan yang direncanakan sesuai landasan tinjauan teori. TAHAP V ANALISA PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Mencakup analisa konsep penentuan tapak dan analisa konsep peruangan yang meliputi pelaku kegiatan, kebutuhan ruang, besaran, dan persyaratan ruang, serta hubungan dan organisasi ruang. Mencakup juga analisa konsep bentuk dan tata massa bangunan, analisa konsep sistem struktur dan konstruksi, serta analisa konsep utilitas. TAHAP VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Merupakan hasil pengolahan TAHAP V, proses menentukan konsep melalui analisa terhadap pengguna dan tapak untuk mendapatkan suatu kesimpulan mengenai peruangan, orientasi bangunan, pencapaian, tampilan bangunan, tata massa bangunan, utilitas bangunan, dan struktur bangunan.

ßò л²¼·¼·µ¿² Ü¿-¿® ¼¿² Í»µ±´¿¸ Ü¿-¿® ײ¬»®²¿-·±²¿´

Í¿´¿¸ -¿¬« °®±¾´»³ °»²¼·¼·µ¿² §¿²¹ ¼·¸¿¼¿°· ¼«²·¿ ¼¿² ײ¼±²»-·¿ µ¸«-«-²§¿ ¿¼¿´¿¸ °»®-±¿´¿² µ«¿´·¬¿-ò л²·²¹µ¿¬¿² ½¿°¿·¿² °»²¼·¼·µ¿² ¬»®²§¿¬¿ ¬·¼¿µ -»®¬¿³»®¬¿ ¼··µ«¬· ¼»²¹¿² °»²·²¹µ¿¬¿² °»®¿¼¿¾¿²ô ¶«-¬®« §¿²¹ ¬»®¶¿¼· ¿¼¿´¿¸ -«¿¬« °¿®¿¼±µ-ò Ü· -¿¬« °·¸¿µ ¼·¾«¬«¸µ¿² °»²¹«¿¬¿² µ»¾¿²¹-¿¿² ²¿³«² ¼· -·-· ´¿·² ¿¼¿ µ»½»²¼»®«²¹¿² °»²¹«¿¬¿² ¾«¼¿§¿ ¹´±¾¿´ò Ü»²¹¿² µ±¼·-· ¼»³·µ·¿² -«¼¿¸ -»¸¿®«-²§¿ °»³»®·²¬¿¸ ¹»²½¿® ³»²§±-·¿´·-¿-·µ¿² °»²§»´»²¹¹¿®¿¿² °»²¼·¼·µ¿² §¿²¹ ¾»®¬¿®¿º ·²¬»®²¿-·±²¿´ ¼»²¹¿² ¾»®¾¿-·- ¾«¼¿§¿ µ»¾¿²¹-¿¿²ò Í¿´¿¸ -¿¬«²§¿ ¼»²¹¿² °»²¼·®·¿² -»µ±´¿¸ó-»µ±´¿¸ ¾»®¬¿®¿º ·²¬»®²¿-·±²¿´ §¿²¹ ³»²¹¿¼±°-· -»¹¿´¿ ¾»²¬«µ °±¬»²-·ó°±¬»²-· ´±µ¿´ ¼¿´¿³ ¾»®¾¿¹¿· ³¿½¿³ »´»³»³ °»²¼·¼·µ¿²ò

Ó»²«®«¬ ̸» ß³»®·½¿² Ø»®·¬¿¹» Ü·½¬·±²¿®§ ±º ̸» Û²¹´·-¸ Ô¿²¹«¿¹» øر«¹¸¬±² Ó·ºº´·² ݱ³°¿²§÷ô °»²¼·¼·µ¿² ¿¼¿´¿¸ °»²¹»¬¿¸«¿² ¿¬¿« µ»¬»®¿³°·´¿² §¿²¹ ¼·°»®±´»¸ ¿¬¿« ¼·µ»³¾¿²¹µ¿² ³»´¿´«· -«¿¬« °®±-»- ¾»´¿¶¿® ¼»²¹¿² ³»²»µ¿²µ¿² °¿¼¿ °»²¹¿´¿³¿² §¿²¹ ³»³¾»®· °»²½»®¿¸¿² ¿µ¿´ ¾«¼· ¼¿² ¾»®-·º¿¬ ³»³¾¿²¹«²ò

л²¼·¼·µ¿² »®¿¬ µ¿·¬¿²²§¿ ¼»²¹¿² °»³¾»´¿¶¿®¿²ò Ó»²«®«¬ Û®²-¬ Îò Ø·´¿®¼ô ¾»´¿¶¿® ¿¼¿´¿¸ °®±-»- ³»³°»´¿¶¿®· -»-«¿¬« §¿²¹ -»¾»´«³²§¿ ¬·¼¿µ ¼·µ»¬¿¸«·ô §¿²¹ ¼·´¿µ«µ¿² -»½¿®¿ -¿¼¿® ³¿«°«² ¬·¼¿µ -¿¼¿®ò øÜ®- ß¹«- Í«¶¿²¬±ô Ð-·µ±´±¹· л®µ»³¾¿²¹¿²ô ïççê÷ò

îò Í·-¬»³ л²¼·¼·µ¿² Ò¿-·±²¿´

л´¿µ-¿²¿¿² °»²¼·¼·µ¿² ²¿-·±²¿´ ¼· ײ¼±²»-·¿ ¾»®´¿²¼¿-µ¿² °¿¼¿ п²½¿-·´¿ ¼¿² ËËÜ ïçìë -»¸·²¹¹¿ ³»³·´·µ· µ¿®¿µ¬»® µ»¾¿²¹-¿¿²ò л²¼·¼·µ¿² ²¿-·±²¿´ ¾»®º«²¹-· «²¬«µ ³»²¹»³¾¿²¹µ¿² µ»³¿³°«¿² ¼¿² ³»³¾»²¬«µ ©¿¬¿µ -»®¬¿ °»®¿¼¿¾¿² ¾¿²¹-¿ §¿²¹ ¾»®³¿®¬¿¾¿¬ ¼¿´¿³ ®¿²¹µ¿ ³»²½»®¼¿-µ¿² µ»¸·¼«°¿² ¾¿²¹-¿ §¿²¹ ¾»®¬«¶«¿² «²¬«µ ³»²¹»³¾¿²¹µ¿² °±¬»²-· °»-»®¬¿ ¼·¼·µ ¿¹¿® ³»²¶¿¼· ³¿²«-·¿ §¿²¹ ¾»®·³¿² ¼¿² ¾»®¬¿µ©¿ô ¾»®¿µ¸´¿µ ³«´·¿ô ¾»®·´³«ô ½¿µ¿°ô µ®»¿¬·ºô ³¿²¼·®·ô ¼¿² ³»²¶¿¼· ©¿®¹¿ ²»¹¿®¿ §¿²¹ ¼»³±µ®¿¬·- -»®¬¿ ¾»®¬¿²¹¹«²¹ ¶¿©¿¾ò

Ó¿²«-·¿ ³»³¾«¬«¸µ¿² °»²¼·¼·µ¿² ¼¿´¿³ µ»¸·¼«°¿²²§¿ -»¾¿¹¿· «-¿¸¿ ¿¹¿® ³¿²«-·¿ ¼¿°¿¬ ³»²¹»³¾¿²¹µ¿² °±¬»²-· ¼·®·²§¿ ³»´¿´«· °®±-»- °»³¾»´¿¶¿®¿² §¿²¹ ¼·µ»²¿´ ¼¿² ¼·¿µ«· ³¿-§¿®¿µ¿¬ò Ü¿´¿³ ËËÜ ïçìë °¿-¿´ íï ¿§¿¬ ï ¼·-»¾«¬µ¿² ¾¿¸©¿ -»¬·¿° ©¿®¹¿ ²»¹¿®¿ ¾»®¸¿µ ³»²¼¿°¿¬ °»²¼·¼·µ¿² ¼¿² °¿¼¿ ¿§¿¬ í ¼·¬»¹¿-µ¿² ¾¿¸©¿ °»³»®·²¬¿¸ ³»²¹«-¿¸¿µ¿² ¼¿² ³»²§»´»²¹¹¿®¿µ¿² -¿¬« -·-¬»³ °»²¼·¼·µ¿² ²¿-·±²¿´ §¿²¹ ³»²·²¹µ¿¬µ¿² µ»·³¿²¿² ¼¿² µ»¬¿µ©¿¿² -»®¬¿ ¿µ¸´¿µ ³«´·¿ ¼¿´¿³ ®¿²¹µ¿ ³»²½»®¼¿-µ¿² µ»¸·¼«°¿² ¾¿²¹-¿ §¿²¹ ¼·¿¬«® «²¼¿²¹ó«²¼¿²¹ò ˲¬«µ ·¬«ô °»³»®·²¬¿¸ ¬»´¿¸ ³»²»®¾·¬µ¿² ˲¼¿²¹ó˲¼¿²¹ Ò±³±® î𠬿¸«² îððí ¬»²¬¿²¹ Í·-¬»³ л²¼·¼·µ¿² Ò¿-·±²¿´ -»¾¿¹¿· ´¿²¼¿-¿² ¸«µ«³ ¼¿´¿³ °»³¾¿¸¿®«¿² ¼¿² -¬®¿¬»¹· °»³¾¿²¹«²¿² °»²¼·¼·µ¿² ²¿-·±²¿´ò

Ö¿¼·ô Í·-¬»³ л²¼·¼·µ¿² Ò¿-·±²¿´ ¿¼¿´¿¸ µ»-»´«®«¸¿² -¿¬«¿² ¼¿² µ»¹·¿¬¿² °»²¼·¼·µ¿² §¿²¹ ¬»®°¿¼« -»¾¿¹¿· °®±-»- «-¿¸¿ «²¬«µ ³»²½¿°¿· ¬«¶«¿² °»²¼·¼·µ¿² ²¿-·±²¿´ò øÉ¿¶·¾ Þ»´¿¶¿® л²¼·¼·µ¿² Ü¿-¿® ç Ì¿¸«²ô ïççì÷ò Ö¿¼·ô Í·-¬»³ л²¼·¼·µ¿² Ò¿-·±²¿´ ¿¼¿´¿¸ µ»-»´«®«¸¿² -¿¬«¿² ¼¿² µ»¹·¿¬¿² °»²¼·¼·µ¿² §¿²¹ ¬»®°¿¼« -»¾¿¹¿· °®±-»- «-¿¸¿ «²¬«µ ³»²½¿°¿· ¬«¶«¿² °»²¼·¼·µ¿² ²¿-·±²¿´ò øÉ¿¶·¾ Þ»´¿¶¿® л²¼·¼·µ¿² Ü¿-¿® ç Ì¿¸«²ô ïççì÷ò

Ó¿½¿³ ¶¿´«® °»²¼·¼·µ¿² °«² ¬»´¿¸ ¼·¿¬«® ±´»¸ °»³»®·²¬¿¸ ¼¿´¿³ ËË Ò± î𠬿¸«² îððí °¿¼¿ Þ¿¾ Ê× ¬»²¬¿²¹ ¶¿´«®ô ¶»²¶¿²¹ô ¼¿² ¶»²·- °»²¼·¼·µ¿² °¿¼¿ °¿-¿´ ïìô îêô ¼¿² îé -»¾¿¹¿· ¾»®·µ«¬ò ¿ò л²¼·¼·µ¿² Ú±®³¿´

Ö»²¶¿²¹ °»²¼·¼·µ¿² º±®³¿´ ¬»®¼·®· ¿¬¿- °»²¼·¼·µ¿² ¼¿-¿®ô °»²¼·¼·µ¿² ³»²»²¹¿¸ô ¼¿² °»²¼·¼·µ¿² ¬·²¹¹·ò

¾ò л²¼·¼·µ¿² Ò±² Ú±®³¿´ л²¼·¼·µ¿² ²±² º±®³¿´ ¼·-»´»²¹¹¿®¿µ¿² ¾¿¹· ©¿®¹¿ ³¿-§¿®¿µ¿¬ §¿²¹ ³»³»®´«µ¿² ´¿§¿²¿² °»²¼·¼·µ¿² §¿²¹ ¾»®º«²¹-· -»¾¿¹¿· °»²¹¹¿²¬·ô °»²¿³¾¿¸ô ¼¿² ¿¬¿« °»´»²¹µ¿° °»²¼·¼·µ¿² º±®³¿´ ¼¿´¿³ ®¿²¹µ¿ ³»²¼«µ«²¹ °»²¼·¼·µ¿² -»°¿²¶¿²¹ ¸¿§¿¬ò

Ù¿³¾¿® ××òî Í«¿-¿²¿ л²¼·¼·µ¿² Ò±² Ú±®³¿´ °¿¼¿ Ì®¿·²·²¹ Ô»¿¼»®-¸·° ¼¿² Ô·º» ͵·´´ Ú×Ó ¼· Ì¿³¿² É·´¿¼¿¬·µ¿ô Ö¿µ¿®¬¿

Í«³¾»®æ ¸¬¬°æññ©©©òº±®«³·²¼±²»-·¿³«¼¿ò±®¹

½ò л²¼·¼·µ¿² ײº±®³¿´ л²¼·¼·µ¿² ·²º±®³¿´ ¼·´¿µ«µ¿² ±´»¸ µ»´«¿®¹¿ ¼¿² ´·²¹µ«²¹¿² ¾»®¾»²¬«µ µ»¹·¿¬¿² ¾»´¿¶¿® -»½¿®¿ ³¿²¼·®·ò

Ù¿³¾¿® ××òí Í«¿-¿²¿ л²¼·¼·µ¿² ײº±®³¿´ ¼· Í»µ±´¿¸ Ѭ±²±³ Í¿²¹¹¿® ß²¿µ ßµ¿®ô Õ¿´·³¿´¿²¹ô Ö¿µ¿®¬¿ò Í«³¾»®æ ¸¬¬°æññ²¿-·±²¿´òµ±³°¿-ò½±³ñ®»¿¼ñîðïðñðïñïïñ

Ö¿´«®ó¶¿´«® °»²¼·¼·µ¿² ¬»®-»¾«¬ô ¾¿·µ º±®³¿´ô ²±² º±®³¿´ô³»³·´·µ· ¬«¶«¿² §¿²¹ -¿³¿ §¿·¬« ³»²½»®¼¿-µ¿² µ»¸·¼«°¿² ¾¿²¹-¿ ¼¿² ³»²¹»³¾¿²¹µ¿² ³¿²«-·¿ -»«¬«¸²§¿ -»°»®¬· §¿²¹ ¬»´¿¸ ¬»®½¿²¬«³ ¼¿´¿³ °»³¾«µ¿¿² ˲¼¿²¹ó˲¼¿²¹ Ü¿-¿® ïçìëò Ö¿´«®ó¶¿´«® °»²¼·¼·µ¿² ¬»®-»¾«¬ô ¾¿·µ º±®³¿´ô ²±² º±®³¿´ô³»³·´·µ· ¬«¶«¿² §¿²¹ -¿³¿ §¿·¬« ³»²½»®¼¿-µ¿² µ»¸·¼«°¿² ¾¿²¹-¿ ¼¿² ³»²¹»³¾¿²¹µ¿² ³¿²«-·¿ -»«¬«¸²§¿ -»°»®¬· §¿²¹ ¬»´¿¸ ¬»®½¿²¬«³ ¼¿´¿³ °»³¾«µ¿¿² ˲¼¿²¹ó˲¼¿²¹ Ü¿-¿® ïçìëò

Ó»²«®«¬ ËË Ò±ò î Ì¿¸«² ïçèçô ¶»²·- °»²¼·¼·µ¿² ¼· ײ¼±²»-·¿ ¬»®¾¿¹· ³»²¶¿¼·æ ¿ò л²¼·¼·µ¿² ˳«³

л²¼·¼·µ¿² «³«³ ¿¼¿´¿¸ °»²¼¼·µ¿² §¿²¹ ³»²¹«¬¿³¿µ¿² °»®´«¿-¿² ¼¿² °»²·²¹µ¿¬¿² µ»¬»®¿³°·´¿² °»-»®¬¿ ¼·¼·µ ¼»²¹¿² °»²¹µ¸«-«-¿² §¿²¹ ¼·©«¶«¼µ¿² °¿¼¿ ¬·²¹µ¿¬ó¬·²¹µ¿¬ ¿µ¸·® ³¿-¿ °»²¼·¼·µ¿²ò ݱ²¬±¸²§¿ ÍÜô ÍÓÐô ÍÓßò

¾ò л²¼·¼·µ¿² Õ»¶«®«¿² л²¼·¼·µ¿² µ»¶«®«¿² ¿¼¿´¿¸ ¶»²·- °»²¼·¼·µ¿² §¿²¹ µ¸«-«- ³»³°»®-·¿°µ¿² °»-»®¬¿ ¼·¼·µ «²¬«µ ¼¿°¿¬ ¾»µ»®¶¿ ¼¿´¿³ ¾·¼¿²¹ ¬»®¬»²¬«ò ݱ²¬±¸²§¿ ÍÓÕô ÍÓÕÕô ÍÓÓò

½ò л²¼·¼·µ¿² Ô«¿® Þ·¿-¿ л²¼·¼·µ¿² ´«¿® ¾·¿-¿ ¿¼¿´¿¸ ¶»²·- °»²¼·¼·µ¿² §¿²¹ µ¸«-«- ¼·-»´»²¹¹¿®¿µ¿² «²¬«µ °»-»®¬¿ ¼·¼·µ §¿²¹ ³»²§¿²¼¿²¹ µ»´¿·²¿² º·-·µ ¼¿² ³»²¬¿´ò ݱ²¬±¸²§¿ ÍÔÞò

¼ò л²¼·¼·µ¿² Õ»¼·²¿-¿² л²¼·¼·µ¿² µ»¼·²¿-¿² ¿¼¿´¿¸ ¶»²·- °»²¼·¼·µ¿² §¿²¹ ¾»®«-¿¸¿ ³»²·²¹µ¿¬µ¿² µ»³¿³°«¿² ¼¿´¿³ °»´¿µ-¿²¿¿² ¬«¹¿- µ»¼·²¿-¿² «²¬«µ °»¹¿©¿· ¿¬¿« ½¿´±² °»¹¿©¿· -«¿¬« ¼»°¿®¬»³»² °»³»®·²¬¿¸ ¿¬¿« ´»³¾¿¹¿ °»³»®·²¬¿¸ ²±² ¼»°¿®¬»³»²ò л²¼·¼·µ¿² ·²· ¼·-»´»²¹¹¿®¿µ¿² °¿¼¿ ¶»²¶¿²¹ °»²¼·¼·µ¿² ³»²»²¹¿¸ ¼¿² ¬·²¹¹·ò

»ò л²¼·¼·µ¿² Õ»¿¹¿³¿¿² л²¼·¼·µ¿² µ»¿¹¿³¿¿² ¿¼¿´¿¸ °»²¼·¼·µ¿² §¿²¹ ¾»®¬«¶«¿² ³»³°»®-·¿°µ¿² °»-»®¬¿ ¼·¼·µ «²¬«µ ¼¿°¿¬ ³»²¶¿´¿²µ¿² °»®¿²¿² §¿²¹ ³»²«²¬«¬ °»²¹«¿-¿¿² ¼¿² °»²¹»¬¿¸«¿² µ¸«-«- ¬»²¬¿²¹ ¿¶¿®¿² -«¿¬« ¿¹¿³¿ò л²¼·¼·µ¿² ·²· ¼·-»´»²¹¹¿®¿µ¿² ¼· -»³«¿ ¶»²¶¿²¹ °»²¼·¼·µ¿²ò

ºò л²¼·¼·µ¿² ßµ¿¼»³·µ л²¼·¼·µ¿² ¿µ¿¼»³·µ ¿¼¿´¿¸ °»²¼·¼·µ¿² §¿²¹ ¼·¿®¿¸µ¿² °¿¼¿ °»²¹«¿-¿¿² ·´³« °»²¹»¬¿¸«¿² -»¸·²¹¹¿ ¼·µ»²¿´ -»¾¿¹¿· °»²¼·¼·µ¿² µ»·´³«¿² §¿²¹ ¼·-»´»²¹¹¿®¿µ¿² °¿¼¿ ¶»²¶¿²¹ °»²¼·¼·µ¿² ¬·²¹¹·ò

¹ò л²¼·¼·µ¿² Ю±º»-·±²¿´ л²¼·¼·µ¿² °®±º»-·±²¿´ ¿¼¿´¿¸ °»²¼·¼·µ¿² §¿²¹ ¼·¿®¿¸µ¿² ¬»®«¬¿³¿ °¿¼¿ µ»-·¿°¿² °»²»®¿°¿² µ»¿¸´·¿² ¬»®¬»²¬« ø°»²¼·¼·µ¿² µ»¿¸´·¿²÷ §¿²¹ ¼·-»´»²¹¹¿®¿µ¿² °¿¼¿ ¶»²¶¿²¹ °»²¼·¼·µ¿² ¬·²¹¹·ò

Í»¼¿²¹µ¿² ¶»²¶¿²¹ °»²¼·¼·µ¿²²§¿ô ¼»²¹¿² ³¿-·¸ ¾»®¼¿-¿® °¿¼¿ ËË §¿²¹ -¿³¿ ¼»²¹¿² ¼· ¿¬¿-ô ¬»®¾¿¹· ³»²¶¿¼·æ ¿ò л²¼·¼·µ¿² Ü¿-¿®

л²¼·¼·µ¿² ¼¿-¿® ³»´·°«¬· ÍÜô Ó× ¿¬¿« °»²¼·¼·µ¿² -»¼»®¿¶¿¬ ø»²¿³ ¬¿¸«²÷ ¼¿² ÍÓÐô ÓÌ-ô ¿¬¿« °»²¼·¼·µ¿² -»¼»®¿¶¿¬ ø¬·¹¿ ¬¿¸«²÷ò ¾ò л²¼·¼·µ¿² Ó»²»²¹¿¸ л²¼·¼·µ¿² ³»²»²¹¿¸ ³»´·°«¬· ÍÓßô ÍÓÕô Óßô ¿¬¿« °»²¼·¼·µ¿² -»¼»®¿¶¿¬ ø¬·¹¿ ¬¿¸«²÷ò

½ò л²¼·¼·µ¿² Ì·²¹¹· л²¼·¼·µ¿² ¬·²¹¹· ³»´·°«¬· л®¹«®«¿² Ì·²¹¹· øÐÌ÷ô °±´·¬»µ²·µô -»µ±´¿¸ ¬·²¹¹·ô ¼¿² °»²¼·¼·µ¿² -»¶»²·-²§¿ò

Í»´¿·² ·¬« ¬»®¼¿°¿¬ °»²¼·¼·µ¿² °®¿ó-»µ±´¿¸ øïóî ¬¿¸«²÷ ²¿³«² ¾«µ¿² ³»®«°¿µ¿² -§¿®¿¬ «²¬«µ ³»³¿-«µ· °»²¼·¼·µ¿² ¼¿-¿®ò Þ»²¬«µ °»²¼·¼·µ¿² ·²· ³»´·°«¬· Ì¿³¿² Õ¿²¿µóÕ¿²¿µ øÌÕ÷ô µ»´±³°±µ ¾»®³¿·² ø°´¿§¹®±«°÷ô °»²·¬·°¿² ¿²¿µô ¼¿² ¾»²¬«µ °»²¼·¼·µ¿² ´¿·² §¿²¹ ¼·¬»²¬«µ¿² °»³»®·²¬¿¸ò Ì¿³¿² Õ¿²¿µóÕ¿²¿µ ¬»®³¿-«µ ¶¿´«® °»²¼·¼·µ¿² º±®³¿´ô -»¼¿²¹µ¿² µ»´±³°±µ ¾»®³¿·² ¼¿² °»²·¬·°¿² ¿²¿µ ¬»®³¿-«µ ¶¿´«® °»²¼·¼·µ¿² ²±² º±®³¿´ò

ëò Í»µ±´¿¸ Ü¿-¿® ¼¿² Í»µ±´¿¸ Ü¿-¿® Þ»®¬¿®¿º ײ¬»®²¿-·±²¿´ øÍÜÞ×÷ ¼· ײ¼±²»-·¿

Þ»®¼¿-¿®µ¿² ³¿½¿³ ¶¿´«® °»²¼·¼·µ¿² §¿²¹ ¬»´¿¸ ¼·¿¬«® °»³»®·²¬¿¸ -»°»®¬· ¼· ¿¬¿- ³¿µ¿ µ¿¬»¹±®· -»µ±´¿¸ ¼¿-¿® ¬»®³¿-«µ µ» ¼¿´¿³ µ¿¬»¹±®· °»²¼·¼·µ¿² ¼¿-¿® ¼¿´¿³ ½¿µ«°¿² °»²¼·¼·µ¿² º±®³¿´ò Í»µ±´¿¸ ¿¼¿´¿¸ ¶»²¶¿²¹ °¿´·²¹ ¼¿-¿® °¿¼¿ °»²¼·¼·µ¿² º±®³¿´ ¼· ײ¼±²»-·¿ò л²¼·¼·µ¿² -»µ±´¿¸ ¼¿-¿® ¼·¬»³°«¸ ¼¿´¿³ µ«®«² ©¿µ¬« »²¿³ ¬¿¸«² ¼»²¹¿² -·-©¿ §¿²¹ «³«³²§¿ ¾»®«-·¿ éóïî ¬¿¸«²ò

Í»µ±´¿¸ ¼¿-¿® ¼·-»´»²¹¹¿®¿µ¿² ±´»¸ °»³»®·²¬¿¸ ³¿«°«² -©¿-¬¿ò Í»¶¿µ ¼·¾»®´¿µ«µ¿²²§¿ ±¬±²±³· ¼¿»®¿¸ °¿¼¿ ¬¿¸«² îððïô °»²¹»´±´¿¿² -»µ±´¿¸ ¼¿-¿® ²»¹»®· ¼· ײ¼±²»-·¿ §¿²¹ -»¾»´«³²§¿ ¾»®¿¼¿ ¼· ¾¿©¿¸ Ü»°¿®¬»³»² л²¼·¼·µ¿² Ò¿-·±²¿´ô µ·²· ³»²¶¿¼· ¬¿²¹¹«²¹ ¶¿©¿¾

°»³»®·²¬¿¸ ¼¿»®¿¸ µ¿¾«°¿¬»²ñµ±¬¿ò Í»¼¿²¹µ¿² Ü»°¿®¬»³»² л²¼·¼·µ¿² Ò¿-·±²¿´ ¸¿²§¿ ¾»®°»®¿² -»¾¿¹¿· ®»¹«´¿¬±® ¼¿´¿³ ¾·¼¿²¹ -¬¿²¼¿® ²¿-·±²¿´ °»²¼·¼·µ¿²ò

Í»µ±´¿¸ ¾»®¬¿®¿º ·²¬»®²¿-·±²¿´ øÍÞ×÷ ³»®«°¿µ¿² -»¾«¿¸ ¶»²¶¿²¹ -»µ±´¿¸ ²¿-·±²¿´ ¼· ײ¼±²»-·¿ ¼»²¹¿² -¬¿²¼¿® ³«¬« ·²¬»®²¿-·±²¿´ò л²¹»³¾¿²¹¿² ÍÞ× ¼· ײ¼±²»-·¿ ¼·¼¿-¿®· ±´»¸ ˲¼¿²¹ó˲¼¿²¹ Ò± îð Ì¿¸«² îððí ¬»²¬¿²¹ Í·-¬»³ л²¼·¼·µ¿² Ò¿-·±²¿´ п-¿´ ë𠿧¿¬ íò Ü¿´¿³ µ»¬»²¬«¿² ¬»®-»¾«¬ô °»³»®·²¬¿¸ ¼·¼±®±²¹ «²¬«µ ³»²¹»³¾¿²¹µ¿² -¿¬«¿² °»²¼·¼·µ¿² §¿²¹ ¾»®¬¿®¿º ·²¬»®²¿-·±²¿´ò

Ù¿³¾¿® ××òì Ю±-»- л³¾»´¿¶¿®¿² ÍÜÞ× §¿²¹ Þ»®¿¼¿ ¼· Ϋ¿²¹ Ì»®¾«µ¿ Í«³¾»®æ Ç¿§¿-¿² ß´ צ¸¿®ô б²¼±µ Ô¿¾«ô Ö¿µ¿®¬¿

Ю±-»- ¾»´¿¶¿® ³»²¹¿¶¿® ¼·¬»µ¿²µ¿² °¿¼¿ °»²¹»³¾¿²¹¿² ¼¿§¿ µ®»¿-·ô ²¿´¿®ô ·²±ª¿-·ô ¼¿² »µ-°»®·³»²¬¿-· «²¬«µ ³»³¿½« ·¼»ó·¼» ¾¿®« §¿²¹ ¾»´«³ °»®²¿¸ ¿¼¿ ø¿ ¶±§ ±º ¼·-½±ª»®§÷ §¿²¹ ¬·¼¿µ ¬»®¬¿³¾¿¬ °¿¼¿ ¬®¿¼·-· ¼¿² µ»¾·¿-¿¿² °®±-»- ¾»´¿¶¿® ¼· -»µ±´¿¸ §¿²¹ ´»¾·¸ ³»³»²¬·²¹µ¿²

³»³±®·-¿-· ¼¿² ®»½¿´´ò Ú±µ«- °»²¹»³¾¿²¹¿² ¬»®¼¿°¿¬ °¿¼¿ ³±¼»´ °»³¾»´¿¶¿®¿² §¿·¬« ¿¹¿® -·-©¿ -»²¿²¹ ¾»´¿¶¿® ø¶±§º«´ ´»¿®²·²¹÷ ¼¿² -·-©¿ ³»³°»®´¿¶¿®· -«¿¬« µ±³°»¬»²-· §¿²¹ ¾»®³¿µ²¿ ¾¿¹· ¼·®·²§¿ -¿¿¬ ·²· ¼¿² ³¿-¿ ³»²¼¿¬¿²¹ ø³»¿²·²¹º«´ ´»¿®²·²¹÷ò Ü»²¹¿² ¼»³·µ·¿² °±´¿ -»°»®¬· ·²· ¼·¸¿®¿°µ¿² ¼¿°¿¬ ³»²·²¹µ¿¬µ¿² ³±¬·ª¿-· ¾»´¿¶¿® -·-©¿ò

л²¼·¼·µ¿² §¿²¹ ¼·µ»³¾¿²¹µ¿² ¼·¸¿®¿°µ¿² ¼¿°¿¬ ³»³»²«¸· -»´«®«¸ ¿-°»µ -¬¿²¼¿® ²¿-·±²¿´ °»²¼·¼·µ¿²ô ¾¿·µ -¬¿²¼¿® ·-·ô °®±-»-ô µ±³°»¬»²-· ´«´«-¿²ô °»²¼·¼·µ ¼¿² ¬»²¿¹¿ µ»°»²¼·¼·µ¿²ô -¿®¿²¿ ¼¿² °®¿-¿®¿²¿ô °»²¹»´±´¿¿²ô °»³¾·¿§¿¿² ¼¿² °»²·´¿·¿²ô -»®¬¿ °»²¹«¿¬¿²ô °»²¹»³¾¿²¹¿²ô °»®´«¿-¿²ô ¼¿² °»²¼¿´¿³¿² ¼¿®· -¬¿²¼¿® ²¿-·±²¿´ °»²¼·¼·µ¿²ò

Õ«®·µ«´«³ °»²¼·¼·µ¿² ¼¿-¿®ô ¬»®³¿-«µ -»µ±´¿¸ ¼¿-¿® ³»²»µ¿²µ¿² °¿¼¿ µ»³¿³°«¿² ¼¿-¿® ³»³¾¿½¿ô ³»²«´·-ô ¼¿² ¾»®¸·¬«²¹ §¿²¹ ¬»®½»®³·² ¼¿´¿³ µ»³¿³°«¿² ¼¿² µ»¬»®¿³°·´¿² °»²¹¹«²¿¿² ¾¿¸¿-¿ ø³»³¾¿½¿ô ³»²«´·-ô ¾»®¾·½¿®¿÷ -»®¬¿ ¾»®¸·¬«²¹ ø³»²¿³¾¿¸ô ³»²¹«®¿²¹·ô ³»²¹¿´·ô ³»³¾¿¹·ô ³»²¹«µ«®ô ¼¿² ³»³¿¸¿³· ¾»²¬«µ ¹»±³»¬®· -»¼»®¸¿²¿÷ò

Õ«®·µ«´«³ °»²¼·¼·µ¿² ¼¿-¿® ©¿¶·¾ ³»³«¿¬ -»µ«®¿²¹óµ«®¿²¹²§¿ ¾¿¸¿² µ¿¶·¿² ¼¿² °»´¿¶¿®¿² ¬»²¬¿²¹ л²¼·¼·µ¿² ß¹¿³¿ô ×´³« л²¹»¬¿¸«¿² ͱ-·¿´ô л²¼·¼·µ¿² п²½¿-·´¿ ¼¿² Õ»©¿®¹¿²»¹¿®¿¿² øÐÐÕ²÷ô Þ¿¸¿-¿ ײ¼±²»-·¿ô Ó¿¬»³¿¬·µ¿ô ×´³« л²¹»¬¿¸«¿² ß´¿³ô Õ»®¿¶·¿²¿² Ì¿²¹¿² ¼¿² Õ»-»²·¿²ô ¼¿² л²¼·¼·µ¿² Ö¿-³¿²·ò

Õ«®·µ«´«³ ÍÜÞ× ¬»¬¿° ³»²¹¿½« °¿¼¿ л®³»²¼·µ²¿- ²±ò îî ¬¿¸«² îððê ¬»²¬¿²¹ -¬¿²¼¿® ·-· ¼¿² л®³»²¼·µ²¿- ²±ò îí ¬»²¬¿²¹ -¬¿²¼¿® µ±³°»¬»²-· ´«´«-¿² ²¿³«² ¶«¹¿ ¬»¬¿° ³»³·´·µ· µ¿®¿µ¬»® §¿²¹ ¾»®¾»¼¿ ¼»²¹¿² µ«®·µ«´«³ ÍÜ µ±²ª»²-·±²¿´ °¿¼¿ «³«³²§¿ò Õ«¿´·¬¿- §¿²¹ ¾»®¬¿®¿º ·²¬»®²¿-·±²¿´ ¬»®-»¾«¬ ¼·¬«²¶«µµ¿² ±´»¸ ·-· ø½±²¬»²¬÷ §¿²¹ -»-«¿· ¼»²¹¿² °»®µ»³¾¿²¹¿² ·´³« °»²¹»¬¿¸«¿² ¼¿² ¬»µ²±´±¹· ¹´±¾¿´ò øп²¼«¿² л²§»´»²¹¹¿®¿¿² 粬·-¿² Í»µ±´¿¸ Ü¿-¿® Þ»®¬¿®¿º ײ¬»®²¿-·±²¿´ô Ü»°¼·µ²¿- îððé÷ò

Ô«´«-¿² ÍÜÞ× ¼·¸¿®¿°µ¿² ³¿³°« ¾»®-¿·²¹ ¼¿² ¾»®µ±´¿¾±®¿-· -»½¿®¿ ¹´±¾¿´ ¼»²¹¿² ¾¿²¹-¿ó¾¿²¹-¿ ´¿·² ¼· ¼«²·¿ -»¸·²¹¹¿ °»³¿¸¿³¿² µ¿®¿µ¬»® ±®¿²¹ ¼¿² ¾«¼¿§¿ ´·²¬¿- ¾¿²¹-¿ ¶«¹¿ ¼·°»®¼¿´¿³ -»½¿®¿ ¬·¼¿µ ´¿²¹-«²¹ò Ó¿¬¿ °»´¿¶¿®¿² ·²¬· ø³¿¬¸»³¿¬·½-ô -½·»²½»ô ¼¿² Û²¹´·-¸÷ ¼·-¿³°¿·µ¿² ¼¿´¿³ Þ¿¸¿-¿ ײ¹¹®·- ²¿³«² °»²§¿³°¿·¿² ¼¿´¿³ Þ¿¸¿-¿ ײ¼±²»-·¿ ¶«¹¿ ¬·¼¿µ ¼¿°¿¬ ¼·´»°¿-µ¿² ¼»²¹¿² ¼·¬»®¿°µ¿² °¿¼¿ ³¿¬¿ °»´¿¶¿®¿² ·²¬· °«´¿ ø³¿¬»³¿¬·µ¿ô -¿·²-ô ¼¿² ¾¿¸¿-¿ ײ¹¹®·-÷ò Ø¿´ ¬»®-»¾«¬ ¼·´¿µ«µ¿² µ¿®»²¿ °¿¼¿ °»®-¿·²¹¿² ·²¬»®²¿-·±²¿´ ³»´¿´«· ¾»®¾¿¹¿· °»®´±³¾¿¿² -»°»®¬· ±´·³°·¿¼» ³¿¬»³¿¬·µ¿ ¼¿² -¿·²- ¼·°»®¹«²¿µ¿² ¾¿¸¿-¿ ײ¹¹®·-ò

Õ«®·µ«´«³ ÍÜÞ× ¼·¼¿-¿®µ¿² °¿¼¿ ®«³«-¿² -¬¿²¼¿® µ±³°»¬»²-· ´«´«-¿² §¿·¬« -»¾¿¹¿· ¾»®·µ«¬ò Ì¿¾»´ ××òï Õ«®·µ«´«³ Í»µ±´¿¸ Ü¿-¿® Þ»®¬¿®¿º ײ¬»®²¿-·±²¿´

Õ»´¿- ¼¿² ß´±µ¿-· É¿µ¬«

ïò л²¼·¼·µ¿² ß¹¿³¿ îò ×´³« л²¹»¬¿¸«¿² ͱ-·¿´ íò ÐÐÕ² ìò Õ»¾¿¸¿-¿¿² ø´¿²¹«¿¹» ¿®¬÷ ëò Ó¿¬»³¿¬·µ¿ ú Ó¿¬¸»³¿¬·½- êò Í¿·²- ø×Ðß÷ ú ͽ·»²½» éò Õ»®¿¶·²¿² Ì¿²¹¿² ¼¿² Õ»-»²·¿² èò л²¼·¼·µ¿² Ö¿-³¿²· çò Ì»µ²±´±¹· ײº±®³¿-·

ïò Þ«¼¿§¿ ¼¿² Þ¿¸¿-¿ Ö¿©¿ îò ß¹®±¾·-²·-ñß¹®±©·-¿¬¿

íî ¶¿³ Í«³¾»®æ Õ»®¿²¹µ¿ Õ»®¶¿ Õ±²-»°¬«¿´ ÍÜÞ× Õ¿¾«°¿¬»² Í´»³¿²ò îððëò

л²¹»´±´¿¿² µ»¹·¿¬¿² °»³¾»´¿¶¿®¿² ¼¿´¿³ ³¿¬¿ °»´¿¶¿®¿² µ»´¿- × -¿³°¿· ¼»²¹¿² µ»´¿- ××× ³»²¹¹«²¿µ¿² °»²¼»µ¿¬¿² ·²¬»¹®¿¬»¼ ø¬»³¿¬·µ÷ò л²§¿³°¿·¿² -»½¿®¿ ¬»³¿¬·µ ·²· ³»²¹¹«²¿µ¿² ¬»³¿ó¬»³¿ ¬»®¬»²¬« -»¸·²¹¹¿ ³»³°»®³«¼¿¸ °®±-»- µ»¹·¿¬¿² ¾»´¿¶¿® ³»²¹¿¶¿® ¼¿² ³»²¶¿³·² µ»¬»®°¿¼«¿² ³¿¬»®·ò Í»¼¿²¹µ¿² «²¬«µ µ»´¿- ×Ê -¿³°¿· ¼»²¹¿² µ»´¿- Ê× ³»²¹¹«²¿µ¿² °»²¼»µ¿¬¿² ·²¬»¹®¿¬»¼ ¼¿² °®±¾´»³ ¾¿-»¼ ´»¿®²·²¹ò Ü»²¹¿² °®±¾´»³ ¾¿-»¼ ´»¿®²·²¹ ¼·¸¿®¿°µ¿² -·-©¿ ¿µ¿² ¬»®¼±®±²¹ «²¬«µ ¾»®º·µ·® µ®·¬·-ô µ®»¿¬·ºô ¼¿² µ±²-¬®«µ¬·ºò

л®¾»¼¿¿² µ«®·µ«´«³ ²¿-·±²¿´ ¼¿² µ«®·µ«´«³ ·²¬»®²¿-·±²¿´ ¶«¹¿ ¬»®´»¬¿µ °¿¼¿ ³»¬±¼» ¼¿² º¿-·´·¬¿- §¿²¹ ¼·-»¼·¿µ¿²ò Õ«®·µ«´«³ ·²¬»®²¿-·±²¿´ -»¾»²¿®²§¿ ³»®«°¿µ¿² °»²¹»³¾¿²¹¿² ¼¿®· µ«®·µ«´«³ ²¿-·±²¿´ ¸¿²§¿ -¿¶¿ µ±³°»¬»²-· °¿¼¿ µ«®·µ«´«³ ·²¬»®²¿-·±²¿´ ´»¾·¸ µ±³°´»µ-ò Þ»¾»®¿°¿ µ±³°»¬»²-· §¿²¹ ³»®«°¿µ¿² °»²¹»³¾¿²¹¿² ¼¿®· µ«®·µ«´«³ ²¿-·±²¿´ ¼»²¹¿² °»®-°»µ¬·º ·²¬»®²¿-·±²¿´ ¿²¬¿®¿ ´¿·² ¬»®·²¬»¹®¿-·²§¿ -»°»®¿²¹µ¿¬ ²·´¿· §¿²¹ ³»²¶¿¼· ¿½«¿²ô §¿·¬«æ ·²¯«·®»® ø°»²»³«÷ô ¬¸·²µ»®- ø°»³·µ·®÷ô ½±³³«²·½¿¬±® øµ±³«²·µ¿¬±®÷ô ®·-µ ¬¿µ»® ø¾»®¿²· ³»²¹¿³¾·´ ®»-·µ±÷ô µ²±©´»¼¹¿¾´» ø¿®·º÷ô °®·²½·°´»¼ ø¬¿¿¬ ¿¬«®¿²÷ô ½¿®·²¹ ø°»¼«´·÷ô ±°»² ³·²¼»¼ ø¬»®¾«µ¿÷ô ©»´´ ¾¿´¿²½»¼ ø-»®¿-·÷ô ¼¿² ®»º´»½¬·ª» ø¾»®°·µ·® ³¿¬¿²¹÷ò

Í»´¿·² ·¬« ¬»®¼¿°¿¬ µ»¹·¿¬¿² »µ-¬®¿µ«®·µ«´»® §¿²¹ ¼·-»´»²¹¹¿®¿µ¿² ¼· ´«¿® ¶¿³ °»´¿¶¿®¿² -»-«¿· -«-«²¿² °®±¹®¿³ ¼¿² µ±²¼·-· -»µ±´¿¸ ¾¿·µ °¿¼¿ -»µ±´¿¸ ¼¿-¿® ²¿-·±²¿´ ³¿«°«² ¾»®¬¿®¿º ·²¬»®²¿-·±²¿´ò Õ»¹·¿¬¿² ¬»®-»¾«¬ ¾»®«°¿ µ»¹·¿¬¿² °»²¹¿§¿¿² ¼¿² °»²«²¶¿²¹ ¾¿µ¿¬ ³·²¿¬ ¼»²¹¿² ³»²¹¿·¬µ¿² °®±¹®¿³ µ«®·µ«´»® ¼»²¹¿² µ»¿¼¿¿² ¼¿² µ»¾«¬«¸¿² -·-©¿ò

Þò ß®-·¬»µ¬«® Ì®±°·-

×µ´·³ ³»³»¹¿²¹ °»®¿²¿² °»²¬·²¹ ¼¿´¿³ °»®¿²½¿²¹¿² ¾¿²¹«²¿² ¼»²¹¿² °»®¬·³¾¿²¹¿²ó°»®¬·³¾¿²¹¿² ¿-°»µ °»²¹¸¿©¿¿²ô ±®·»²¬¿-·ô °»²»¬®¿-· °¿²¿-ô ¼¿² ®»º´»µ-· -·²¿® ³¿¬¿¸¿®· «²¬«µ °»²½¿¸¿§¿¿² ¼¿² °»²¹¸¿©¿¿² ¿´¿³·ò Ü¿´¿³ °»®¿²½¿²¹¿² -«¿¬« µ¿®§¿ ¿®-·¬»µ¬«®¿´ô ·µ´·³ ¾·-¿ ³»²¶¿¼· -«¿¬« ³¿-¿´¿¸ô ²¿³«² ·µ´·³ ¶«¹¿ ¾·-¿ ³»²¶¿¼· °±¬»²-· §¿²¹ ¼¿°¿¬ ¼·³¿²º¿¿¬µ¿² «²¬«µ ³»²¼«µ«²¹ µ»²·µ³¿¬¿² ¼¿² µ»²§¿³¿²¿² ¾¿²¹«²¿² ¬»®-»¾«¬ò

ïò л²¹»®¬·¿² ß®-·¬»µ¬«® Ì®±°·-

п¼¿ ¦¿³¿² Ç«²¿²· Õ«²±ô µ¿¬¿ •¬®±°·µ±-Ž ¾»®¿®¬· ¹¿®·- ¾¿´·µò Í»¸·²¹¹¿ ¦±²¿ ¬®±°·- ¼·¼»º·²·-·µ¿² -»¾¿¹¿· ¼¿»®¿¸ ¼· ¿²¬¿®¿ µ»¼«¿ ¹¿®·- ¾¿´·µ øîíðîé ¼»®¿¶¿¬ ´·²¬¿²¹ «¬¿®¿ ¼¿² îíðîé ¼»®¿¶¿¬ ´·²¬¿²¹ -»´¿¬¿²ô ¼·¿²¬¿®¿ ¹¿®·- ·-±¬¸»®³ îððÝ ¼· ¾»´¿¸¿² ¾«³· «¬¿®¿ ¼¿² -»´¿¬¿²÷ §¿²¹ ³»´·°«¬· ìðû ¼¿®· ´«¿- -»´«®«¸ °»®³«µ¿¿² ¾«³·ò øÙò Ô·°°-³»·»®ô ïççì÷

Ó»²«®«¬ Ü®ò ×®ò Óò ͧ¿®·º Ø·¼¿§¿¬ô Óò ß®½¸ò øîððê÷ô ¿®-·¬»µ¬«® ¬®±°·- ¿¼¿´¿¸ -¿´¿¸ -¿¬« ½¿¾¿²¹ ·´³« ¿®-·¬»µ¬«® §¿²¹ ³»³°»´¿¶¿®· ¬»²¬¿²¹ ¿®-·¬»µ¬«® §¿²¹ ¾»®±®·»²¬¿-· °¿¼¿ µ±²¼·-· ·µ´·³ ¼¿² ½«¿½¿ °¿¼¿ ´±µ¿-· ¼· ³¿²¿ ³¿--¿ ¾¿²¹«²¿² ¾»®¿¼¿ô -»®¬¿ ¼¿³°¿µô ¬¿«¬¿²ô ³¿«°«² °»²¹¿®«¸²§¿ ¬»®¸¿¼¿° ´·²¹µ«²¹¿² -»µ·¬¿® §¿²¹ ¾»®-·º¿¬ ¬®±°·-ò

Ù¿³¾¿® ××òë Ю·²-·° ß®-·¬»µ¬«® Ì®±°·- °¿¼¿ Ù»¼«²¹ Í¿¬»ô Þ¿²¼«²¹

Ù»¼«²¹ Í¿¬» §¿²¹ §¿²¹ ³»²¶¿¼· ·µ±² Õ±¬¿ Þ¿²¼«²¹ ³»®«°¿µ¿² -¿´¿¸ -¿¬« ¾¿²¹«²¿² §¿²¹ ³»²»®¿°µ¿² °®·²-·° ¿®-·¬»µ¬«® ¬®±°·-ò Ó»-µ·°«² ¾¿²¹«²¿² ¬»®-»¾«¬ ³»²¹¹«²¿µ¿² ´¿²¹¹¿³ ¿®-·¬»µ¬«® ¼» -¬·¶´ô ²¿³«² °®·²-·°ó°®·²-·° ¼¿-¿® §¿²¹ ¬»®µ¿·¬ ¼»²¹¿² ¿¼¿°¬¿-· ¬»®¸¿¼¿° ´·²¹µ«²¹¿² -»¬»³°¿¬ ¬·¼¿µ ´¿²¬¿- ¼·¿¾¿·µ¿²ò Ø¿´ ¬»®-»¾«¬ ¬»®½»®³·² °¿¼¿ ¿¬¿°²§¿ §¿²¹ ³·®·²¹ ¼¿² ¾¿²§¿µ²§¿ ¾«µ¿¿²ó¾«µ¿¿²ò Í»´¿·² ·¬« ¬»®¼¿°¿¬ ¬»®·¬·-¿² °¿¼¿ ¬»°·ó¬»°· ¿¬¿° §¿²¹ ³»²¶±®±µ ´»¾¿®ò ߬¿° §¿²¹ ³·®·²¹ô ¾«µ¿¿²ó ¾«µ¿¿²ô ¼¿² ¬»®·¬·-¿² ³»®«°¿µ¿² ¾»²¬«µó¾»²¬«µ ®»-°±² ¾¿²¹«²¿² ¬»®¸¿¼¿° µ¿®¿µ¬»®·-¬·µ ¿´¿³ ¼¿»®¿¸ ¬®±°·-ò

îò Õ¿®¿µ¬»®·-¬·µ Ü¿»®¿¸ Ì®±°·-

ײ¼±²»-·¿ ¬»®´»¬¿µ ¼· ¦±²¿ §¿²¹ ¾»®·µ´·³ ¬®±°·- ´»³¾¿¾ò ×µ´·³ ¿¼¿´¿¸ °»®«¾¿¸¿² µ±²¼·-· ½«¿½¿ §¿²¹ ®»´¿¬·º ¬»¬¿° ¼¿² -»½¿®¿ ¾»®µ¿´¿ µ¿®»²¿ °»²¹¿®«¸ °»®°«¬¿®¿² ¾«³·ò Í»¼¿²¹µ¿² ½«¿½¿ ¿¼¿´¿¸ °»®«¾¿¸¿² µ±²¼·-· «¼¿®¿ §¿²¹ -·º¿¬²§¿ -»¬»³°¿¬ô ¼¿´¿³ µ«®«² ©¿µ¬« °»²¼»µô ¼¿² ¬»®¶¿¼· ¿µ·¾¿¬ ¾»²¬¿²¹ ¿´¿³ò

×µ´·³ ¼·¾»¼¿µ¿² ³»²¶¿¼· ·µ´·³ ³·µ®± ¼¿² ·µ´·³ ³¿µ®±ò ×µ´·³ ³¿µ®± ¿¼¿´¿¸ µ»-»´«®«¸¿² µ»¶¿¼·¿² ³»¬»±®±´±¹·- °¿¼¿ ¿®»¿ §¿²¹ ¾»-¿® ¼¿² ³»³°»²¹¿®«¸· ·µ´·³ ³·µ®±ò Í»¼¿²¹µ¿² ·µ´·³ ³·µ®± ¿¼¿´¿¸ º¿µ¬±®óº¿µ¬±® µ±²¼·-· ·µ´·³ -»¬»³°¿¬ §¿²¹ ³»³¾»®·µ¿² °»²¹¿®«¸ ´¿²¹-«²¹ ¬»®¸¿¼¿° µ»²·µ³¿¬¿² øº·-·µ÷ ¼¿² µ»²§¿³¿²¿² ø®¿-¿÷ °»³¿µ¿· ¼· -»¾«¿¸ ®«¿²¹ò ×µ´·³ ³·µ®± ¾»®¸«¾«²¹¿² ¼»²¹¿² ®«¿²¹ ¬»®¾¿¬¿- §¿·¬« ®«¿²¹¿² ¼¿´¿³ô ¶¿´¿²ô ¿¬¿« ¬¿³¿² µ»½·´ò

×µ´·³ -«¿¬« ´·²¹µ«²¹¿² ¿¬¿« ®»¹·±²¿´ ¼·°»²¹¿®«¸· ±´»¸ ´·³¿ «²-«®ô §¿·¬« -«¸« «¼¿®¿ô µ»´»³¾¿¾¿²ô ¿²¹·²ô ½«®¿¸ ¸«¶¿²ô ¼¿² ®¿¼·¿-· ³¿¬¿¸¿®·ò Ü»²¹¿² ¿½«¿² µ»´·³¿ «²-«® ¬»®-»¾«¬ô ³»²«®«¬ Ù·ª±²· øïççè÷ô µ¿®¿µ¬»®·-¬·µ ·µ´·³ ¬®±°·- ³»³·´·µ· ¬»³°»®¿¬«® §¿²¹ ¬·²¹¹·ô ¬»³°»®¿¬«® ¼¿² µ»´»³¾¿¾¿² ®¿¬¿ó®¿¬¿ ¸¿®·¿² ®»´¿¬·º µ±²-¬¿²ô ¼¿² -»´·-·¸ ®¿¬¿ó®¿¬¿ ¬»³°»®¿¬«® ¾«´¿²¿² -»µ·¬¿® ïóí ± Ýò Õ»´»³¾¿¾¿² ¼¿² ½«®¿¸ ¸«¶¿² ¬·²¹¹· -»°¿²¶¿²¹ ¬¿¸«²ò Õ»´»³¾¿¾¿² ®»´¿¬·º -»µ·¬¿® çðû ¼»²¹¿² µ±²¼·-· ¿²¹·² ¬»®¹¿²¬«²¹ °¿¼¿ ¶¿®¿µ ¼¿®· ´¿«¬ ¼¿² ¾·-¿ ¾»®ª¿®·¿-· -»°¿²¶¿²¹ ¬¿¸«²ò Ô¿²¹·¬ ¸¿³°·® -»¬·¿° -¿¿¬ ¾»®¿©¿²ò

Í«¼«¬ ¶¿¬«¸ -·²¿® ³¿¬¿¸¿®· µ» ¾«³· ¼¿°¿¬ ¼·-»¾«¬ ¬»¹¿µ ´«®«- µ¿®»²¿ ¦±²¿ ¬®±°·- ¾»®¿¼¿ ¼· -»µ·¬¿® ¹¿®·- µ¸¿¬«´·-¬·©¿ò Ò¿³«² -«¸« ¬»®-»¾«¬ ¶«¹¿ ¼·°»²¹¿®«¸· ±´»¸ µ±²¼·-· ¬±°±¹®¿º· ©·´¿§¿¸ -»°»®¬· -«-«²¿² ¹«²«²¹ô ´»³¾¿¸ô ¼¿®¿¬¿²å µ»¸¿¼·®¿² ¾·¼¿²¹ó¾·¼¿²¹ ¿·® §¿²¹ ´«¿-å µ»¬·²¹¹·¿² ¬»³°¿¬ ¼· ¿¬¿- ¿·® ´¿«¬å ´«¿- °«´¿« ¼¿² µ»¾»®¿¼¿¿² ª»¹»¬¿-·å ¼¿² µ»´»³¾¿¾¿²ô µ»¿¼¿¿² ¿©¿² -»®¬¿ ¿®«- ¿²¹·²ò Ó»²«®«¬ Öò Øò ر«¾±´¬ øïçëì÷ô «³«³²§¿ «²¬«µ -»´«®«¸ ¼¿»®¿¸ ¼· ¾¿©¿¸ ¹¿®·- ´·²¬¿²¹ êð ± ô °¿¼¿ µ»²¿·µ¿² ¬±°±¹®¿º· ïðð ³ ³»³¾¿©¿ °»²«®«²¿² -«¸« -»¾¿²§¿µ ðôëé ± Ýò

Í»´¿·² -«¸« §¿²¹ ¬·²¹¹· ½·®· µ¸¿- ¼¿»®¿¸ ¬®±°·- ¿¼¿´¿¸ µ»´»³¾¿¾¿² §¿²¹ ¼·-»¾¿¾µ¿² ±´»¸ ¬·²¹¹·²§¿ ½«®¿¸ ¸«¶¿²ò Ó¿-¿´¿¸ ¸«¶¿² ¼· ¼¿»®¿¸ ¬®±°·- -¿²¹¿¬ µ±³°´»µ- ¼¿² ¬·¼¿µ ¼¿°¿¬ ¼·°»®¸·¬«²¹µ¿²ò Õ»´»³¾¿¾¿² ·²· ¾»®µ¿·¬¿² »®¿¬ ¼»²¹¿² ¿²¹·² µ¿®»²¿ ¿²¹·² ¿¼¿´¿¸ »´»³»² §¿²¹ ¿µ¿² ³»²½»¹¿¸ ¿¼¿²§¿ µ»´»³¾¿¾¿²ò Õ»´»³¾¿¾¿² ³»³¾¿©¿ µ»®«¹·¿² °¿¼¿ µ»¬¿¸¿²¿² ¾¿²¹«²¿² -»°»®¬· ¬«³¾«¸²§¿ ¶¿³«®ó¶¿³«® ¼¿² ±®¹¿²·-³» °»³¾«-«µ µ¿§«ô °»²¹µ¿®¿¬¿² ´±¹¿³ô °»²¹»³¾¿²¹¿² ¼¿² °»²¹»®·°«¬¿²

°¿²»´ -»®¬¿ ¾¿¸¿²ó¾¿¸¿² §¿²¹ ¬·¼¿µ ¬¿¸¿² ¿·®ò Í»´¿·² ·¬«ô ½¿¬ó½¿¬ ¶«¹¿ ¼¿°¿¬ ¾»®«¾¿¸ ©¿®²¿ò

п¼¿ ¾¿²¹«²¿²ô µ»´»³¾¿¾¿² ¿²¬¿®¿ ´¿·² ¾»®¿-¿´ ¼¿®· °»®»³¾»-¿² ¿·® ¸«¶¿² µ» ¼¿´¿³ ¼·²¼·²¹ ¼¿² ¿¬¿°ô °»²§«-«°¿² ¿·® ³»´¿´«· ¾«µ¿¿²ó¾«µ¿¿²ô µ±²¼»²-¿-· «¿° ¿·® ¼· ¼¿´¿³ ®«¿²¹¿²ô ¼·º«-· ³»´¿´«· ´¿°·-¿² ¾¿¸¿² ¾¿²¹«²¿²ô -»®¬¿ °»²§«-«°¿² ¿·® ³»´¿´«· -¬®«µ¬«® ¾¿©¿¸ ¾¿²¹«²¿²ò

Ü»®¿¶¿¬ µ»´»³¾¿¾¿² §¿²¹ ²§¿³¿² ¿¼¿´¿¸ -»µ·¬¿® ìðóéðûô -»¼¿²¹µ¿² -«¸« §¿²¹ ²§¿³¿² ¾»®¿¼¿ ¿²¬¿®¿ ïèóîë ± Ýò Ì»®½¿°¿·²§¿ ¼»®¿¶¿¬ µ»´»³¾¿¾¿² §¿²¹ ²§¿³¿² «²¬«µ ¾»®¿µ¬·ª·¬¿- -¿²¹¿¬ °»²¬·²¹ò Õ±²-¬®«µ-· §¿²¹ ¬·¼¿µ ¼¿°¿¬ ³»²½¿°¿· ¼»®¿¶¿¬ µ»²§¿³¿²¿² ¬»®-»¾«¬ ¿µ¿² ³»³¾»®·µ¿² µ»³«²¹µ·²¿² °»²¿³¾¿¸¿² ¿´¿¬ó¿´¿¬ ´¿·² §¿²¹ ³»³¾«¬«¸µ¿² ¾·¿§¿ ¬¿³¾¿¸¿² °«´¿ò ˲¬«µ ³»³°»®±´»¸ ®«¿²¹¿² ¼¿´¿³ ¼»²¹¿² -«¸« îð ± Ý ¼¿² µ»´»³¾¿¾¿² «¼¿®¿ ®»´¿¬·º êðûô °»®³«µ¿¿¿² ¼¿´¿³ ¼·²¼·²¹ ´«¿®²§¿ ¸¿®«- ¾»®-«¸« ïî ± Ýò Ö·µ¿ µ«®¿²¹ ¼¿®· µ»¬»²¬«¿² ¬»®-»¾«¬ ³¿µ¿ ¿µ¿² ¬·³¾«´ µ±²¼»²-¿-· ¼· ¼¿´¿³ ®«¿²¹¿²ò øÇÞ Ó¿²¹«²©·¶¿§¿æ ïçèï÷

Ì»®µ¿·¬ ¿²¹·² -»¾¿¹¿· «²-«® §¿²¹ ¼¿°¿¬ ³»³·²·³¿´µ¿² µ»´»³¾¿¾¿²ô ¬»®¼¿°¿¬ µ»½»²¼»®«²¹¿² ¿´·®¿² «¼¿®¿ ¼· -»µ·¬¿® µ¸¿¬«´·-¬·©¿ô §¿·¬«æ ¿ò Õ»½»²¼»®«²¹¿² «¼¿®¿ «²¬«µ ³»²¹¿´·® ¼¿®· ¬»³°¿¬ ¾»®¬»µ¿²¿² ¬·²¹¹· µ»

¿®¿¸ ¾»®¬»µ¿²¿² ®»²¼¿¸ô -»¬¿®¿ ¼»²¹¿² µ»½»²¼»®«²¹¿² ¿´·®¿² ¼¿®· ¼¿»®¿¸ ¾»®-«¸« ®»²¼¿¸ µ» ¼¿»®¿¸ ¾»®-«¸« ¬·²¹¹·ò

¾ò Õ»½»²¼»®«²¹¿² ¿²¹·² ¼· ¼¿»®¿¸ ´·²¬¿²¹ «¬¿®¿ ³»²¹¿´·® -»®±²¹ µ» µ¿²¿² øµ» -·-· ¾¿®¿¬÷ ¾·´¿ ³»²«¶« µ» µ¸¿¬«´·-¬©¿ò Ü¿² ¿²¹·² ¼· ¼¿»®¿¸ ´·²¬¿²¹ -»´¿¬¿² ³»²¹¿´·® µ» -»®±²¹ µ·®· øµ» ¿®¿¸ ¾¿®¿¬÷ ¾·´¿ ³»²«¶« µ» µ¸¿¬«´·-¬·©¿ò

Ù¿³¾¿® ××òê ß®¿¸ ¿²¹·² ¼· -»µ·¬¿® µ¸¿¬«´·-¬·©¿ Í«³¾»®æ п-¿´óп-¿´ л²¹¸¿²¬¿® Ú·-·µ¿ Þ¿²¹«²¿²ô ÇÞ Ó¿²¹«²©·¶¿§¿ô

Í»´¿·² ·¬« ¬»®¼¿°¿¬ ¿²¹·² -»¬»³°¿¬ -»°»®¬· ¿²¹·² °¿²¬¿· ¼¿² ¿²¹·² ¹«²«²¹ò ß²¹·² °¿²¬¿· ¼·-»¾¿¾µ¿² ±´»¸ °»®¾»¼¿¿² -«¸« ¼¿² ¬»µ¿²¿² «¼¿®¿ ¿²¬¿®¿ ¼¿®¿¬ ¼¿² ´¿«¬ò ß²¹·² ´¿«¬ ¾»®¬·«° µ» ¼¿®¿¬ -¿³°¿· -»¶¿«¸ ëð µ³ °¿¼¿ °«µ«´ ïìòððóïèòððô -»¼¿²¹µ¿² ¿²¹·² ¼¿®¿¬ ³»²«¶« ´¿«¬ ¿²¬¿®¿ ¶¿³ îìòððóðéòððò Í»¼¿²¹µ¿² ¿²¹·² ¹«²«²¹ ¾»®¬·«° µ» ¼¿®¿¬ -»µ·¬¿® °«µ«´ îïòð𠼿² ¿²¹·² ´»³¾¿¸ ¾»®¬·«° µ» °«²½¿µ °¿¼¿ °«µ«´ ðçòðð -¿³°¿· ³¿¬¿¸¿®· ¬»®¾»²¿³ò

Í·® Ú®¿²½·- Þ»¿«º±®¬ øïèðè÷ô ¿¸´· ·´³« ¾«³· ײ¹¹®·-ô ³»²§«-«² -µ¿´¿ °»²¹¹±´±²¹¿² ¿²¹·² -»¾¿¹¿· ¾»®·µ«¬æ Ì¿¾»´ ××òî Õ´¿-·º·µ¿-· ß²¹·² ͵¿´¿ Þ»¿«º±®¬

ß®¿¸ ¿²¹·² ¬¿³°¿µ ¼¿®· -»®¿¾«¬ó -»®¿¾«¬ ´»°¿- ¼¿®· ¿-¿°ò Þ»´«³ ¼¿®· µ»°«´¿² ¿-¿° §¿²¹ ½±²¼±²¹ò

ß²¹·² ¬»®¿-¿ ¼· ©¿¶¿¸ò Ü¿«² ¾»®·-·µò Õ»°«´¿² ¿-¿° ½±²¼±²¹ ³»²«²¶«µµ¿² ¿®¿¸ ¿²¹·²ò

Ü¿«² ¼¿² ®¿²¬·²¹ó®¿²¬·²¹ µ»½·´ ¾»®¹»®¿µ ¬»®«-ò ß²¹·² ¾·-¿ ³»²¹¿²¹µ¿¬ µ·¾¿®¿² ¾»²¼»®¿ ®·²¹¿²ò

Ý¿¾¿²¹ó½¿¾¿²¹ ¾»-¿® ¾»®¹»®¿µò Õ¿©¿¬óµ¿©¿¬ ¬»´»¹®¿º ¬»®¼»²¹¿® -¿´·²¹ ¾»®-·²¹¹«²¹ò 匿²¹ -«´·¬ ¼·µ«¿-¿·ò

Ü¿¸¿²ó¼¿¸¿² µ»½·´ °«¬«-ò Þ»®¶¿´¿² ³»´¿©¿² ¿®«- ¿²¹·² -«¼¿¸ -«´·¬ò

Ì·³¾«´ µ»®«-¿µ¿²óµ»®«-¿µ¿² µ»½·´ °¿¼¿ ¾¿²¹«²¿²ò Ù»²¬·²¹ó ¹»²¬·²¹ ³«´¿· ¾»¬»®¾¿²¹¿²ò

Õ»®«-¿µ¿² ³»´«¿-ò

¼· ¿¬¿- éë ¼· ¿¬¿- ïîð

Í«³¾»®æ п-¿´óп-¿´ л²¹¸¿²¬¿® Ú·-·µ¿ Þ¿²¹«²¿²ô ÇÞ Ó¿²¹«²©·¶¿§¿

Õ¿®¿µ¬»®·-¬·µ ©·´¿§¿¸ §¿²¹ ¬»®´»¬¿µ ¼· ¦±²¿ ¬®±°·- ³»²¹¸¿®«-µ¿² «²¬«µ ³»²¹¿¬«® ¾¿¹¿·³¿²¿ «²-«® ¾¿²¹«²¿² ¼¿°¿¬ ¾»¾¿- ¼¿®· ¿·® ¼¿² -«³¾»® µ»¾¿-¿¸¿² -»®¬¿ ¿¼¿²§¿ ¿´·®¿² «¼¿®¿ §¿²¹ ¼¿°¿¬ ³»²¹«-·® µ»´»³¾¿¾¿² °¿¼¿ «²-«® ¾¿²¹«²¿²ò Õ¿®¿µ¬»®·-¬·µ ©·´¿§¿¸ §¿²¹ ¬»®´»¬¿µ ¼· ¦±²¿ ¬®±°·- ³»²¹¸¿®«-µ¿² «²¬«µ ³»²¹¿¬«® ¾¿¹¿·³¿²¿ «²-«® ¾¿²¹«²¿² ¼¿°¿¬ ¾»¾¿- ¼¿®· ¿·® ¼¿² -«³¾»® µ»¾¿-¿¸¿² -»®¬¿ ¿¼¿²§¿ ¿´·®¿² «¼¿®¿ §¿²¹ ¼¿°¿¬ ³»²¹«-·® µ»´»³¾¿¾¿² °¿¼¿ «²-«® ¾¿²¹«²¿²ò

×µ´·³ ¼¿² ¿®-·¬»µ¬«® ¿¼¿´¿¸ ¾¿¹·¿² ¼¿®· -¿·²- ¾¿²¹«²¿² ¼¿² -¿·²- ¿®-·¬»µ¬«®ò Í¿·²- ¾¿²¹«²¿² ¿¼¿´¿¸ ·´³« §¿²¹ ³»³°»´¿¶¿®· ¸«¾«²¹¿² ³¿²«-·¿ ¼¿² ´·²¹µ«²¹¿²²§¿ò Þ¿²¹«²¿² ¼¿² -¸»´¬»® ¾»®´¿µ« -»¾¿¹¿· °»®«¾¿¸ ø³±¼·º·»®÷ ´·²¹µ«²¹¿² ´«¿® ³»²¶¿¼· ´·²¹µ«²¹¿² ¼¿´¿³ §¿²¹ ³»³»²«¸· -§¿®¿¬ ¸¿¾·¬¿-· ¼¿² °»²¹¸«²·¿² ³¿²«-·¿ò

Ú«²¹-· «¬¿³¿ ¼¿®· ¿®-·¬»µ¬«® ¿¼¿´¿¸ ¸¿®«- ³¿³°« ³»²½·°¬¿µ¿² ´·²¹µ«²¹¿² ¸·¼«° §¿²¹ ´»¾·¸ ¾¿·µ ¼»²¹¿² ½¿®¿ ³»²¿²¹¹«´¿²¹· ¬»µ¿²¿² ·µ´·³ §¿²¹ ¿¼¿ò Ú¿µ¬±®óº¿µ¬±® §¿²¹ ¸¿®«- ¼·°»®¸¿¬·µ¿² ¿²¬¿®¿ ´¿·²ô ·µ´·³ -»¬»³°¿¬ô ´·²¹µ«²¹¿² °¿²¿-ô ³¿²«-·¿ ¼¿² ½¿®¿ ¸¿¾·¬¿-·²§¿ô ´¿§±«¬ ¾¿²¹«²¿²ò ¾»²¬«µ ¾¿²¹«²¿²ô µ±²-¬®«µ-· ¾¿²¹«²¿²ô ¼¿² ³¿¬»®·¿´ ¾¿²¹«²¿²ò

Ü¿´¿³ ¬»±®· ¿®-·¬»µ¬«® -»½¿®¿ »µ±´±¹·ô ¿®-·¬»µ¬«® ³»®«°¿µ¿² °®±¼«µ ¼¿®· ·²¬»®¿µ-· ¿²¬¿®¿ µ»¾«¬«¸¿² ³¿²«-·¿ ¿¬¿« º«²¹-· §¿²¹ ¼·¾«¬«¸µ¿² ¼»²¹¿² µ±²¬»µ- »µ±´±¹· ³¿²«-·¿ò Ø¿´ ·²· ¼¿°¿¬ ¼·²§¿¬¿µ¿² ¼»²¹¿²æ º±®³- º±´´±© ¾±¬¸ º«²½¬·±² ¿²¼ »²ª·®±²³»²¬ ¼¿² º±®³ô º«²½¬·±²ô ¿²¼ »²ª·®±²³»²¬ ¿®» ·²¼»°»²¼»²¬ô §¿·¬« ¾»²¬«µ ³»²¹·µ«¬· º«²¹-· ¼¿² ´·²¹µ«²¹¿² -»®¬¿ ¾»²¬«µô º«²¹-· ¼¿² ´·²¹µ«²¹¿² ³»®«°¿µ¿² -«¿¬« µ»-¿¬«¿²ò Ö¿¼·ô ¾»²¬«µô º«²¹-·ô ¼¿² ´·²¹µ«²¹¿² §¿²¹ ¬»®¼·®· ¼¿®· ³¿²«-·¿ ¼¿² µ±²¼·-· ·µ´·³ ¿µ¿² -¿´·²¹ ¾»®µ¿·¬¿²ò

Þ»®¾¿¹¿· ½¿®¿ ¼·´¿µ«µ¿² ±´»¸ ³¿²«-·¿ -»¶¿µ ¾»®¿¾¿¼ó¿¾¿¼ ´¿³¿²§¿ ¼¿´¿³ «°¿§¿ ¾»®¿¼¿°¬¿-· ¼»²¹¿² ´·²¹µ«²¹¿² -»½¿®¿ ¿´¿³·ò Ø¿´ ¬»®-»¾«¬ ¼·´¿µ«µ¿² -¿´¿¸ -¿¬«²§¿ ³»´¿´«· °»²¹±²¼·-·¿² ®«¿²¹¿² §¿²¹ ³»´·°«¬· °»²¹¸¿©¿¿² ¼¿² °»²½¿¸¿§¿¿² -»½¿®¿ ¿´¿³·ò ײ¼±²»-·¿ -»¾¿¹¿· ¼¿»®¿¸

¾»®·µ´·³ ¬®±°·- ³»³¾»®·µ¿² °»²¹¿®«¸ §¿²¹ °»²¬·²¹ ¬»®«¬¿³¿ ¼¿´¿³ ¾¿²¹«²¿² ®«³¿¸ ¬®¿¼·-·±²¿´ò Ó¿-§¿®¿µ¿¬ ײ¼±²»-·¿ -»¶¿µ ¦¿³¿² ¼¿¸«´« µ¿´¿ ¬»´¿¸ ³»³¾¿²¹«² ®«³¿¸²§¿ ¼»²¹¿² ¾»®«-¿¸¿ ³»²§»-«¿·µ¿² ¼»²¹¿² µ±²¼·-· ·µ´·³ò Ϋ³¿¸ó®«³¿¸ ¬®¿¼·-·±²¿´ ¬»®-»¾«¬ °«² ³¿-·¸ »µ-·- ¸·²¹¹¿ -¿¿¬ ·²· ¬»®«¬¿³¿ ¼¿´¿³ µ¿·¬¿²²§¿ ¼»²¹¿² ¿¼¿°¬¿-· ¬»®¸¿¼¿° ·µ´·³ò