8
2.3. Teori Sinyal
Teori Sinyal mengatakan adanya hubungan asimetri antara manajemen dengan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap informasi perusahaan
Raharja dan Sari, 2008. Asimetri informasi yang diberikan oleh manajemen perusahaan
menyebabkan pihak eksternal sangat sulit membedakan antara perusahaan yang memiliki kualitas yang tinggi atau rendah. Sebelum memutuskan untuk
berinvestasi obligasi, pihak eksternal perusahaan yang lain seperti calon investor sangat membutuhkan informasi tentang kondisi obligasi melalui
sinyal yang diberikan oleh manajemen atau pihak internal perusahaan dengan menggunakan agen pemeringkat obligasi sehingga nantinya calon investor
dapat membedakan apakah obligasi setelah diinvestasikan tersebut berpotensi gagal bayar atau tidak.
2.4. Nalar Konsep
2.4.1. Pengaruh Pertumbuhan growth perusahaan terhadap
Peringkat Obligasi
Pertumbuhan growth suatu perusahaan didasarkan pada teori sinyal diatas, karena pihak manajemen perusahaan memberikan informasi tentang
pertumbuhan perusahaan dengan melihat nilai book to market ratio dalam laporan keuangan perusahaan yang membagi antara nilai buku perusahaan
book value of firm dengan nilai pasar market value of firm, pertumbuhan
9 perusahaan dikatakan baik jika nilai pasar lebih besar dari nilai buku book
value, karena nilai pasar disini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari nilai jual per saham yang tinggi dan
beredar di pasar, sehingga dengan keuntungan yang didapat dari nilai jual per saham yang tinggi, maka perusahaan pada saat itu dalam pertumbuhan yang
baik, dan memiliki modal yang baik dan besar yang didapat dari keuntungan nilai jual per saham yang digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan
dalam jangka panjang maupun jangka pendek, sehingga secara tidak langsung jika suatu pertumbuhan perusahaan baik maka akan berpengaruh terhadap
peringkat obligasi dan dapat memberikan peringkat obligasi yang baik. Pottier and Sommer 1997 mengatakan bahwa pertumbuhan growth
perusahaan yang kuat berhubungan positif dengan keputusan rating dan grade yang diberikan oleh pemeringkat obligasi.
H1: Pertumbuhan growth perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat obligasi pada perusahaan manufaktur.
2.4.2. Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Peringkat
Obligasi
Profitabilitas perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang tinggi dan juga untuk mengetahui efektifitas
perusahaan dalam mengelola sumber-sumber yang dimiliki. Profitabilitas perusahaan dihitung dan diproyeksikan dengan return on asset ROA,
didasarkan pada teori sinyal diatas pihak manajemen perusahaan dapat
10 memberikan informasi melalui laporan keuangannya dengan melihat dari laba
yang tinggi dari perusahaan tersebut, dan nantinya dengan laba yang tinggi yang dimiliki oleh perusahaan digunakan untuk membayar dan melunasi
kewajiban jangka panjang, dan dapat digunakan sebagai pengukur risiko default perusahaan, karena memiliki laba yang tinggi dan konsisten dari tahun
per tahun, Sehingga dapat dikatakan apabila laba perusahaan tinggi maka akan berpengaruh terhadap peringkat obligasi, dan peringkat obligasi yang
ditimbulkan merupakan peringkat yang termasuk dalam kategori investment grade.
Mark, K; Peter, K; and Teck-Kin, S 2001 mengatakan bahwa rasio profitabilitas yang diukur dengan ROA mempunyai pengaruh yang positif
terhadap pertumbuhan laba, karena rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu
dan Sejati 2010 mengatakan bahwa ketika laba perusahaan tinggi maka peringkat obligasi juga tinggi.
H2: Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat obligasi pada perusahaan manufaktur.
2.4.3 Pengaruh Likuiditas Perusahaan Terhadap Peringkat Obligasi