4
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi saat ini berdampak pada peranan
smartphone
dalam kehidupan manusia.
Smartphone
merupakan media komunikasi yang menawarkan banyak fitur yang dapat mempermudah pekerjaan penggunanya.
Pengguna hanya berfokus kepada pemenuhan kebutuhan komunikasi. Namun seiring dengan perkembangan jaman pengguna juga mempertimbangankan
kebutuhan lain dalam penggunaan
smartphone
[1]. Sebagai contoh layanan multimedia, layanan sosial media, layanan transaksi
file
atau data dan lain sebagainya. Berdasarkan kebutuhan pengguna tersebut maka perusahaan-
perusahaan manufaktur
smartphone
berlomba-lomba untuk menciptakan produk yang kaya akan fitur. Semakin
smartphone
atau produk tersebut memiliki banyak fitur diharapkan pengguna dapat memenuhi kebutuhan yang beragam tersebut.
Akibat dari munculnya persaingan antara perusahaan
manufacture smartphone
adalah seringkali pengguna merasa bingung harus membeli produk
smartphone
jenis apa. Beragam produk yang kaya akan fitur membuat calon pengguna
smartphone
bingung dalam menentukkan pilihan
smartphone
yang akan dibeli[2]. Seringkali pengguna harus membandingkan beberapa produk dari
merk- merk
tertentu agar sesuai dengan keinginannya. Banyak hal yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan
smartphone
, misalkan harga, fitur, ketahanan baterai, model, layar, kemudahan pengoperasian dan lain sebagainya. Beberapa
kasus calon pengguna membeli
smartphone
yang tidak sesuai dengan kebutuhannya karena tidak dapat mempertimbangkan produk mana yang sesuai
dengan kebutuhannya. Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan sebelumnya,
maka menimbulkan suatu ide untuk membangun sistem pendukung keputusan untuk menentukan rekomendasi pembelian
smartphone
. Manfaat dengan adanya sistem pendukung keputusan ini diharapkan pengguna dapat memilih
smartphone
yang sesuai dengan kebutuhannya. Sistem pendukung keputusan ini dibangun menggunakan algoritma
promethee
. Algoritma
promethee
sendiri merupakan algoritma yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan dengan
multicriteria
, dalam hal ini rekomendasi pembelian
smartphone
.
2. Kajian Pustaka
Penelitian mengenai pembangunan Sistem Pendukung Keputusan sebelumnya pernah dilakukan. Salah satu contoh adalah penelitian dengan judul
Perancangan dan Implementasi Sistem Pendukung Keputusan untuk Jalan Menggunakan Metode ID3 Studi Kasus BAPPEDA Kota Salatiga. Bappeda
Salatiga
merupakan salah
satu badan
yang tugasnya
mengawasi, menyelenggarakan, dan merawat jalan di bawah pemerintah kota salatiga. Setiap
bulan beberapa personil dari Bappeda menyelenggarakan pengawasan tiap jalan yang ada di Salatiga yang fungsinya untuk memantau keadaan dan kelayakan
jalan. Permasalahan yang muncul adalah apabila semakin banyaknya pengajuan yang diajukan oleh masyarakat. Tiap pengajuan oleh masyarakat dipertimbangkan
dan itu membutuhkan waktu dalam penganalisaan data tentang informasi yang diberikan. Untuk mengatasi keadaan yang seperti itu, maka dibutuhkan suatu
5 sistem pendukung keputusan yang dapat memberikan alternatif dalam
pemeliharaan jalan. Sehingga mampu mempermudah tim Bappeda terutama Bidang Sarana Prasarana dan Tata Ruang dalam pemeliharaan jalan. Berdasarkan
masalah tersebut maka penelitian tersebut bertujuan untuk merancang dan membangun Sistem Pendukung Keputusan SPK menggunakan metode ID3
untuk menguji kelayakan jalan untuk diperbaiki di Salatiga [3].
Penelitian mengenai algoritma
Promethee
sebelumnya juga pernah dilakukan. Penelitian tersebut berjudul Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi
Kinerja Penyidik Anggota Polri Dengan Menggunakan Metode
Promethee
. Pada penelitian ini dipaparkan masalah bahwa banyak kasus yang ditangani oleh
Kepolisian Daerah Polda tidak bisa terselesaikan dengan tuntas. Salah satu penyebabnya adalah evaluasi hasil pemantauan penyidik yang dilakukan kurang
efektif dan kurang cermat karena hanya menjumlahkan saja nilai kriteria yang ada dan mengesampingkan kualitas dari kriteria penilaian itu. Hal ini akan
menyebabkan sulitnya menentukan kinerja baik atau buruk dari penyidik. Untuk membantu dalam penentuan kinerja penyidik ini diperlukan suatu
sistem pendukung keputusan yang dapat mengevaluasi kinerja penyidik dengan memberikan perankingan kinerja penyidik dengan mempertimbangkan bobot dari
setiap kriteria yang ada. Salah satu metode pengambilan keputusan yang banyak digunakan untuk evaluasi atau perangkingan penyidik ini adalah metode
Preference Ranking Organization Method F or Enrichment Evaluation
PROMETHEE, yaitu metode penentuan urutan prioritas dengan multikriteria yang disebut dengan
Multi Criterion Decision Making
MCDM. Metode PROMETHEE yang diterapkan pada penelitian ini menghasilkan
solusi yang dapat digunakan dalam proses evaluasi kinerja penyidik [4]. Perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah penelitian ini akan membahas
mengenai perancangan dan pembangunan sistem pendukung keputusanSPK yang berfokus pada rekomendasi pembelian
smartphone
menggunakan algoritma
promethee
. Penentuan rekomendasi ini ditentukan berdasarkan perhitungan nilai kriteria-kriteria spesifikasi
smartphone
. Nilai-nilai kriteria tersebut akan dihitung menggunakan algoritma
promethee
untuk mengetahui rangking rekomendasi
smartphone
. Alternatif yang dirangking berdasarkan batasan harga tertentu.
Sistem Pendukung Keputusan SPK Decision Support System DSS pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott
Morton dengan istilah
Management Decision Systems
[5]. Sistem Pendukung Keputusan SPK atau
Decision Support Systems
DSS adalah sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi : sistem bahasa
mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen DSS lain, sistem pengetahuan repository pengetahuan domain masalah yang ada pada
DSS sebagai data atau sebagai prosedur, dan sistem pemrosesan masalah hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas
manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan[6]. Sedangkan menurut Turban, SPK dapat berupa sebuah sistem berbasis komputer
yang menghasilkan berbagai alternative keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur maupun tidak
terstruktur dengan menggunakan data dan model[7].
6 SPK biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau
mengevaluasi suatu peluang. SPK bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambilan keputusan dengan
melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih
cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan[8].
Multi-Criteria Decision Making
MCDM merupakan teknik pengambilan keputusan dari beberapa pilihan alternatif yang ada. Di dalam MCDM ini
mengandung unsur atribut, objektif, dan tujuan[9]. 1.
Atribut menerangkan, memberi ciri kepada suatu obyek. Misalnya tinggi, panjang dan sebagainya.
2. Objektif menyatakan arah perbaikan atau kesukaan terhadap atribut,
misalnya memaksimalkan umur, meminimalkan harga, dan sebagainya. Objektif dapat pula berasal dari atribut yang menjadi suatu objektif jika
pada atribut tersebut diberi arah tertentu.
3. Tujuan ditentukan terlebih dahulu. Misalnya suatu proyek mempunyai
objektif memaksimumkan profit, maka proyek tersebut mempunyai tujuan mencapai profit 20 juta per bulan.
Kriteria merupakan ukuran, aturan-aturan ataupun standar-standar yang memandu suatu pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dilakukan
melalui pemilihan atau memformulasikan atribut-atribut, objektif-objektif, maupun tujuan-tujuan yang berbeda, maka atribut, objektif maupun tujuan
dianggap sebagai kriteria. Kriteria dibangun dari kebutuhan-kebutuhan dasar manusia serta nilai-nilai yang diinginkannya.
Promethee
adalah suatu metode penentuan urutan prioritas dalam analisis multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan , dan kestabilan.
Dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan
outranking
[10] . Ini adalah metode peringkat yang cukup sederhana dalam konsep dan aplikasi dibandingkan dengan metode
lain untuk analisis multikriteria[11]. Algoritma
Promethee
adalah salah satu metode dalam
Multi Criteria Decision Making
MCDM yang teradaptasi baik dengan masalah dimana sejumlah tindakan alternatif digolongkan
berdasarkan beberapa kriteria yang kadang-kadang saling berlawanan [12]. Prinsip yang digunakan adalah penetapan prioritas alternatif yang telah
ditetapkan berdasarkan pertimbangan ∀ i| fi. →
[real world], dengan kaidah dasar
[11]. Dimana K adalah sejumlah kumpulan alternatif, dan fi i = 1, 2, ..., K merupakan nilaiukuran relatif kriteria untuk masing-masing alternatif. Dalam
aplikasinya sejumlah kriteria telah ditetapkan untuk menjelaskan K yang merupakan penilaian dari
real world. Nilai f merupakan nilai nyata dari suatu kriteria dan tujuan berupa
prosedur optimasi [11]. Untuk setiap alternatif a ∈ K, fa merupakan evaluasi
dari alternatif tersebut untuk suatu kriteria. Pada saat alternatif dibandingkan, a1, a2
∈ K, harus dapat ditentukan perbandingan preferensinya. Menurut Brans penyampaian intensitas P dari preferensi alternatif a1
terhadap alternatif a2 sehingga[10]:
7 1.
Pa
1
, a
2
=0, berarti tidak ada beda antara a
1
dan a
2
, atau tidak ada preferensi dari a
1
lebih baik dari a
2
.
2. Pa
1
, a
2
~ 0, berarti lemah, preferensi dari a
1
lebih baik dari a
2
.
3. Pa
1
, a
2
~ 1, berarti kuat, preferensi dari a
1
lebih baik dari a
2
.
4. Pa
1
, a
2
=1, berarti mutlak, preferensi dari a
1
lebih baik dari a
2
. Dalam metode ini, fungsi preferensi seringkali menghasilkan nilai fungsi yang
berbeda antara dua evaluasi, sehingga : Pa
1
, a
2
= P{fa
1
– fa
2
} [11] Untuk semua kriteria, suatu alternatif akan dipertimbangkan memiliki nilai
kriteria yang lebih baik ditentukan oleh nilai f dan akumulasi dari nilai ini menentukan nilai preferensi atas masing-masing alternatif yang akan dipilih.
Langkah-langkah perhitungan dengan metode PROMETHEE adalah sebagai berikut[13]:
1. Penentuan nilai atau bobot kualitatif alternatif dari kriteria-kriteria yang
telah ditetapkan sebelumnya. Bobot ini diperoleh dari pembagian dari nilai jenis kriteria dengan total nilai kriteria tersebut.
2. Menentukan tipe fungsi preferensi dan nilai
treshold
. 3.
Menghitung nilai preferensi antar alternatif dengan membandingkan satu alternatif dengan alternatif yang lain.
4. Menghitung index preferensi dengan cara membagi jumlah matriks hasil
nilai preferensi dengan jumlah kriteria yang ada. 5.
Menghitung dan merangking nilai
leaving flow
Ф+,
entering flow
Ф-, dan
net flow
.
3.
Perancangan Sistem
Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam tujuh tahapan, yaitu: 1 Rumusan masalah, 2 Studi literatur 3
Analisis kebutuhan dan pengumpulan data, 4 Perancangan sistem, 5 Perancangan aplikasiprogram, 6 Implementasi dan pengujian sistem, serta
analisis hasil pengujian, 7 Penulisan laporan hasil penelitian.
Gambar 1 Tahapan Penelitian [14] Perancangan Sistem meliputi Perancangan Proses UML, Perancangan
Arsitektur, Perancangan Database, Perancangan Antarmuka Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data
Perancangan AplikasiProgram Implementasi dan Pengujian Sistem,
serta Analisis Hasil Pengujian Penulisan Laporan Hasil Penelitian
Studi Literatur Rumusan Masalah
8 Tahapan penelitian pada Gambar 1, dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap
pertama: rumusan masalah, yaitu bagaimana merancang dan membangun sistem pendukung keputusan untuk rekomendasi pembelian smartphone menggunakan
algoritma promethee.
Tahap studi literatur
dilakukan dengan mempelajari buku-buku referensi atau sumber-sumber yang berkaitan dengan penelitian ini, baik dari text book maupun
internet yang terkait dengan SPK dan Promethee.
Tahap analisis kebutuhan dan pengumpulan data, yaitu melakukan analisis kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dari penentuan kriteria
smartphone
dan perhitungan algoritma
promethee
. Kebutuhan data sekunder meliputi data spesifikasi
smartphone
, penggolongan komponen atau
peripheral smartphone,
cara kerja algoritma
promethee
dan cara membangun sistem web. Data-data spesifikasi
smartphone
didapatkan dari 5 sumber web yang memiliki rating tinggi dalam pencarian spesifikasi
smartphone
, yaitu : smartphones.findthebest.com, gsmarena, phonearena, tabloidpulsa dan notebookcheck; Tahap kedua:
perancangan sistem yang meliputi perancangan proses menggunakan
diagram Unified Modelling Language
UML. Perancangan sistem juga meliputi penentuan
kriteria-kriteria tiap
alternatif. Tahap
ketiga, perancangan
aplikasiprogram yaitu merancang aplikasiprogram sesuai kebutuhan sistem berdasarkan perancangan sistem yang telah dilakukan. Tahap keempat:
implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil pengujian, yaitu mengimplementasikan aplikasi yang sudah dibuat kemudian dilakukan pengujian,
selanjutnya melakukan analisis untuk melihat apakah aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak ada
error
, jika belum sesuai maka akan dilakukan perbaikan; dan tahap kelima
,
penulisan laporan hasil penelitian. Tahap Perancangan Sistem : Pada tahap ini membuat rancangan antarmuka
sistem. Untuk rancangan kerja sistem dibuatlah diagram-diagram
Unified Modeling Language
UML. Berdasarkan diagram-diagram tersebut dapat diketahui bagaimana sistem bekerja, apa saja fungsi yang disediakan oleh sistem,
urutan proses kerja sistem, hubungan atau interaksi sistem dengan pengguna dan rancangan
class
program sistem. Diagram UML inilah yang nantinya dijadikan acuan untuk proses pembangunan sistem. Pada perancangan antarmuka dilakukan
pembuatan gambaran bagaimana antarmuka sistem yang akan dibuat. Antarmuka berkaitan dengan fungsi apa saja yang dapat dilakukan oleh sistem dan bagaimana
interaksi pengguna dengan sistem. Rancangan antarmuka dibuat dengan mempertimbangkan aspek
userfriendly
, agar sistem mudah digunakan oleh pengguna. Setelah rancangan dibuat maka dilakukan pembangunan model sistem.
Model ini dibangun berdasarkan rancangan yang telah dibuat. Model nantinya akan diuji pada proses
evaluasi
. Tahap Implementasi : Pada tahap ini setiap fungsi diimplementasikan
kedalam baris-baris perintah kode program. Pada tahap ini juga dilakukan pembuatan database yang nantinya menyimpan setiap data
smartphone
dan bobot nilai dari perhitungan
promethee
. Sistem harus dapat terhubung dengan database untuk dapat melakukan setiap fungsi yang dijalankan.
9 Tahap Evaluasi: Tahapan Evaluasi merupakan tahapan dimana model yang
telah dibangun sebelumnya diuji, apakah model tersebut sudah dapat dikatakan memenuhi kebutuhan sistem atau tidak. Jika model yang dibangun belum dapat
memenuhi kebutuhan sistem, maka dilakukan pengumpulan kebutuhan sistem yang mungkin belum didapatkan dan dibangun kembali model yang lebih baik.
Namun jika didapatkan bahwa model tersebut sudah dapat menjawab kebutuhan sistem maka proses selesai. Pengujian sistem ini dilakukan dengan
membandingkan perhitungan manual algoritma promethee dengan hasil komputasi program terhadap permasalahan atau
sample
data yang sama.
Unified Modeling Language
UML
Tahap ini akan dilakukan perancangan sistem dan perangkat lunak untuk menggambarkan prosedur dan proses kerja dari sistem aplikasi tersebut. Proses
perancangan proses sistem dalam penelitian ini menggunakan UML
Unified
Modeling Language
dengan beberapa proses, dijelaskan sebagai berikut.
Use case diagram
berfungsi untuk mendeskripsikan tindakan sistem dari sudut pandang pengguna, sebagai deskripsi fungsional dari sebuah sistem dan
proses utamanya, serta menjelaskan secara visual siapa saja yang berperan sebagai aktor dalam menggunakan sistem dan bagaimana interaksinya.
Use case diagram
pada sistem ini memiliki 2 aktor, yaitu
Admin
dan
Guest
.
Gambar 3
Use Case Diagram
Sistem
Pada Gambar 3 dapat diketahui bahwa terdapat 2 aktor pada sistem, yaitu
admin
dan
guest
. Admin dapat melakukan beberapa fungsi sistem, yaitu melakukan pengaturan data spesifikasi
smartphone
dan pengaturan bobot nilai dari komponen
smartphone
. Sedangkan fungsi pengaturan data spesifikasi
smartphone
meliputi fungsi tambah, ubah, hapus dan lihat data spesifikasi
smartphone
. Pengaturan data bobot
smartphone
meliputi fungsi tambah, ubah, hapus dan lihat data bobot
smartphone
.
Guest
dapat melakukan fungsi melakukan perangkingan
smartphone
dan melihat spesifikasi
smartphone
. Fungsi perangkingan yang dimaksud adalah
guest
dapat melakukan pencarian rekomendasi
smartphone
yang diinginkan menggunakan algoritma
promethee
. Pada fungsi inilah penerapan algoritma
promethee
diterapkan. Pencarian ini dibatasi oleh jangkauan harga yang diinginkan oleh
guest
. Fungsi lihat spesifikasi merupakan fungsi yang dapat memberikan keterangan spesifikasi
smartphone
yang direkomendasikan oleh sistem.
Tambah Spesifikasi Ubah Spesifikasi
Hapus Spesifikasi
Tambah Bobot Ubah Bobot
Hapus Bobot Lihat Bobot
Manage Data Smartphone Admin
Manage Data Bobot Merangking Metode Promethee
Guest Lihat Spesifikasi
extend extend extend
extend
extend extend
extend extend
10 Diagram aktifitas atau
activity diagram
memberikan visualisasi aliran tindakan dalam sistem yang dibuat, percabangan tindakan yang terjadi, bagaimana
tindakan awal sistem dan bagaimana tindakan akhir yang terjadi pada sistem.
Activity diagram
juga dapat memberikan gambaran tentang proses yang dapat terjadi dalam beberapa tindakan tertentu. Pada sistem ini terdapat beberapa
aktivitas yang bisa dilakukan oleh setiap aktor. Sebagai contohnya adalah aktivitas untuk menambah data spesifikasi
smartphone
baru yang dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4
Activity Diagram
Penambahan Data
Smartphone
Baru
Pada Gambar 4 dapat diketahui bahwa aktifitas penambahan data
smartphone
baru yang dilakukan oleh admin, melibatkan sistem dan database. Ketika admin melakukan aktifitas tambah data spesifikasi
smartphone
sistem web akan melakukan aktifitas menyimpan data yang dikirimkan ke dalam variabel.
Data inilah yang nantinya digunakan untuk menyusun perintah SQL. Sedangkan
database
melakukan aktifitas menjalakan perintah SQL yang dikirimkan oleh sistem web. Aktifitas diakhiri dengan menampilkan notifikasi ke pengguna bahwa
data berhasil ditambahkan atau disimpan pada
database
.
Class diagram
merupakan
diagram
yang digunakan untuk menampilkan beberapa kelas yang ada dalam sistemperangkat lunak yang sedang
dikembangkan.
Class diagram
memberikan gambaran mengenai sistem dan relasi yang ada di dalamnya
user interface
,
attribute
,
controller
.
Class diagram
sistem dapat dilihat pada Gambar 5.
Tambah data spesifikasi smartphone
Melihat notifikasi
Input data ke variabel object
Susun Perintah SQL
Menampilkan Notifikasi
Exsekusi Perintah SQL
Mengembalikan query result
Database Sistem Web
Admin
11
Gambar 5
Class Diagram
Sistem
Berdasarkan class diagram pada Gambar 5 dapat diketahui bahwa
class Smartphone
merupakan
class
yang berfungsi untuk menampung semua atribut yang dimiliki
smartphone
. Detail spesifikasi akan disimpan pada
class
ini.
Class Smartphone
akan digunakan oleh
class SmartphoneController
untuk mengelola data
smartphone
, sehingga terdapat operasi-operasi untuk mengelola data
smartphone
yaitu
add
,
update
,
delete
dan lain sebagainya. Untuk
class SmartphoneValue
berfungsi untuk menampung nilai bobot kriteria dari setiap
smartphone
. Nilai bobot ini nantinya akan digunakan dalam perhitungan
promethee
. Sedangkan
class User
berfungsi untuk menampung atribut
user
:
username
dan
password
.
Class
ini juga berfungsi untuk melakukan proses perhitungan
promethee
. Setiap tahap
promethee
diletakkan pada setiap fungsi yang nantinya dipanggil secara berurutan.
4. Hasil dan Pembahasan