Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Universitas Negeri Yogyakarta UNY adalah lembaga perguruan tinggi yang memiliki visi dan misi yang akan diwujudkan secara bertahap. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut UNY telah mencanangkan strategi pencapaian yang disebut “Saptaguna” yang berarti: Kebersamaan, Pemberdayaan, Pembudayaan, Profesionalisme, Pengendalian, Keberlanjutan, dan Kewirausahaan. Tujuh langkah dan strategi ini sesuai dengan tuntunan yang muncul pada dunia pendidikan. Dalam rangka memperingati Dies Natalies yang ke-45, tahun ini UNY mempersembahkan sebuah bentuk karya tari yang mengekspresikan kesiapan UNY sebagai lembaga pendidikan tinggi untuk mencapai World Class University. Karya tari yang ditampilkan dilatarbelakangi oleh semangat Eka Prasetya Saptaguna. Simbol dari tarian tersebut adalah Jatayu, sosok yang menggambarkan UNY siap tinggal landas menuju World Class University. Karya tari yang berjudul Cemani Sawega, disusun oleh Wenti Nuryani, M. Hum. adalah hasil produksi Jurusan Pendidikan Seni Tari FBS UNY, disajikan dalam rangka Dies UNY ke 43 pada tanggal 21 Mei 2009. Karya tari yang disajikan mengambil tema kepahlawanan yang bersumber dari Dekan FISE Prof. Dr. Suhardiman yang mengusulkan tarian dengan tema vivi misi UNY yaitu CEMANI Cerdas, Cendikia, dan Bernurani. Diambil dari konsep inilah penata tari mulai memberikan gambaran bahwa tarian Cemani Sawega menggambarkan kepribadian civitas akademika UNY yang penuh dengan semangat. Rasa kebersamaan dan penyatauan inilah tertuang pada ide-ide sedehana utnuk mengarahkan karya seni khusunya tari mempunyai makna lebih pada peringatan Dies Natalis ke 45. Kebersamaan terbukti dengan adanya kerjasama dari kreatifator hingga pelaku yang menginginkan kesuksesan dalam karya tari Cemani Sawega. Karya tari yang bersumber dari civitas di lingkungan UNY membuat nilai karya seni ini lebih bermakna karena secara tidak langsung sumbang sih dalam bentuk pemikiran dan tenaga tertuang dengan tulus untuk menyuguhkan tontonan yang luar biasa. Makna judul “Cemani Sawega” adalah Cemani yang bersumber dari visi misi UNY untuk menjadikan para civitas akademikanya mempunyai jiwa Cendekia, Mandiri dan Bernurani serta sawega yang berarti siap. Berikut dengan visi misi Cemani, mempunyai pengharapan besar agar seluruh warga di UNY memiliki sifat yang Cendekia. Cendekia tidak berarti memiliki intelegensi yang baik atau bahkan di atas rata-rata, melainkan cerdik dan pandai dalam mengambil sikap saat situasi apapun, pandai mencari peluang,cerdik menyikapi permasalahan dan mencari solusinya. Tantangan jaman dan hambatan yang terjadi saat ini sangat beragam, dibutuhkan generasi penerus bangsa yang mampu berusaha dan berkarya dengan kecerdasan secara intelektual dan moral. Mandiri yang berarti mampu berusaha dan berkarya sesuai kemampuan diri, mencerminkan watak seorang ksatria. Segala hambatan dan rintangan yang menghalang dengan sikap pantang menyerah dan mandiri pasti akan terselesaikan.Jiwa kemandirian yang ditanamkan oleh UNY memiliki harapan bahwa dengan kemampuan baik secara intelektual dan keterampilan yang dimiliki tidak akan kesulitan mengarungi perkembangan jaman. Dengan kaki-kaki kuatnya, ditopang oleh kemampuan diri seorang ksatria akan mampu membawa dirinya menuju perubahan yang berarti. Manusia hidup berdampingan dengan makhluk yang lain dan tidak dapat hidup sendiri, akan jauh bermakna ketika ia dapat menempatkan diri sebagai makhluk penolong sesama. Bernurani merupakan harga mati bagi seorang ksatria sejati. Rasa empati, kepedulian, moralitas tinggi terhadap lingkungan tertuang pada visi misi UNY yang menginginkan seluruh warganya memiliki sifat tersebut. Ksatria yang cerdas, pandai dalam segala keterampilan, mampu berjuang dengan semangat yang dibangun dalam diri, akan memiliki nilai lebih ketika ia dapat mengolah hati dan moralitasnya saat bersikap dengan siapapun dan kapanpun. Garapan tari ini mengembangkan gerak tari putri dan kegagahan tari putra gaya Yogyakarta yang masih menitikberatkan pada kehalusan karakter dalam tari putri dan putra gaya Yogyakarta. Gerak tari putri dan putra yang dikembangkan dipadukan dengan cerita Jatayu yang memiliki ciri gerak khusus yakni lambang dari burung yang terdapat dalam cerita Ramayana. Kesetiaan, kegagahan, dan keterampilan Jatayu menyiratkan karakter UNY yang mempunyai tujuan maju penuh kesetiaan di dunia pendidikan, bertanggung jawab, dan berkemampuan dalam kompetensinya. Keterampilan gerak putri dalam menggunakan properti keris sebagai senjata untuk menunjukkan kekuatan yang digambarkan sebagai strategi yang dimiliki seorang prajurit untuk menghadapi lawan. Kegagahan yang ditampilkan dalam tari putra divisualisasikan melalui busana Mataraman yang dipadukan dengan simbol keprajuritan. Berdasarkan konsep garapan itu, maka diperlukan pemikiran dan beberapa pertimbangan untuk melakukan design tata rias dan busana yang sesuai dengan ketentuan pertunjukan tari.

B. Dasar Pemikiran