Implementasi Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Laboratorium Jaringan Komputer Berbasis Client Server dengan Pemanfaatan Remote Desktop T0 562010046 BAB IV

31 BAB IV HASIL DAN ANALISIS

4.1 Implementasi

Berdasarkan hasil rancangan yang sudah dilakukan sebelumnya dalam pengembangan jaringan LAN laboratorium jaringan, selanjutnya diimplementasikan dengan urutan pelaksanaan sebagai berikut : 1. Implementasi Diagram Logic dan penyusunan tata letak komputer server-client Implementasi Diagram Logic yang telah digambarkan sebelumnya pada perancangan sistem, selanjutnya diimplemntasikan pada laboratorium jaringan melalui beberapa tahap dimulai dari penyediaan komponen pembentuk jaringan LAN hingga pengaturan tempat komputer baik komputer server maupun komputer client untuk memperhitungkan keamanan dan kecepatan transfer data serta kenyamanan pengguna laboratorium jaringan. Setelah setiap komponen penyusun jaringan LAN di laboratorium jaringan tersedia, 32 langkah selanjutnya yang dilakukan adalah mengatur tata letak setiap komputer baik komputer server maupun komputer client. Tujuannya adalah selain untuk kerapian, pengaturan tata letak ini ditujukan untuk memastikan setiap komponen pembentuk jaringan LAN yang terhubung dengan setiap komputer dalam keadaan baik, misalnya kabel straight yang menghubungkan komputer dengan Hub tidak terlalu pendek sehingga menjaga keamanan kabel agar tidak putus, selain itu data yang disampaikan dari komputer server ke komputer client dapat terjaga keamanan dan kecepatan transfer datanya. Berdasarkan Diagram Logic yang telah dibentuk sebelumnya, maka penyusunan tata letak laboratorium jaringan dibuat serupa dengan perancangannya, seperti terlihat Gambar 4.1. 33 Gambar 4.1 Susunan komputer server-client Laboratorium Jaringan 2. Setting IP Address pada komputer Server Sesuai dengan tabel perhitungan IP Address yang sudah ditentukan sebelumnya, maka IP Address komputer server diatur sesuai dengan perhitungan, seperti terlihat pada Gambar 4.2. Dan nantinya IP Address komputer server akan dipakai sebagai Default Gateway untuk seluruh komputer client yang terhubung dengan komputer server melalui switch. 34 Gambar 4.2 Setting IP Address pada komputer server 3. Setting IP Address pada komputer client Gambar 4.3 Setting IP Address pada 8 komputer client IP Address yang digunakan pada komputer client disesuaikan dengan IP Address yang sudah 35 dihitung sebelumnya, seperti terlihat pada Gambar 4.3 dan disertakan IP Address dari komputer server sebagai Default Gateway setiap komputer client. 4. Setting drive V: di komputer server yang berisi folder pribadi untuk setiap komputer client yang berbeda yang terhubung ke komputer server Fungsi utama dari drive V: ini adalah untuk memudahkan user menyimpan data secara langsung di komputer server tanpa melalui hak akses sebagai Admin di komputer server. Langkah-langkah untuk membuat drive V: di komputer server yaitu : a. Inisialisasi user untuk mewakili komputer client yang terhubung dengan komputer server Inisialisasi account user di komputer server bertujuan untuk mendaftarkan jumlah user beserta nama yang nantinya akan dikenali oleh komputer server. Selain itu account user juga berfungsi untuk menentukan folder mana saja yang 36 dapat diakses oleh komputer client tertentu dan mana yang tidak. Gambar 4.4 Langkah awal membuat account user baru Untuk mendaftarkan cccount user untuk inisialisasi komputer client, dilakukan melalui menu Manage pada My Computer yang sudah di klik kanan seperti terlihat pada Gambar 4.4. 37 Gambar 4.5 Cara untuk memberi data pada account user baru Gambar 4.5 menunjukkan cara untuk membuat inisialisasi komputer client, account user dibuat di menu Local user and groups dalam menu users. User name yang diisikan untuk inisialisasi komputer client disesuaikan dengan nama jaringan LAN agar lebih efisien. Gambar 4.6 menunjukkan penamaan untuk 8 komputer client yang membentuk jaringan LAN laboratorium jaringan. 38 Gambar 4.6 User name untuk 8 komputer client di komputer server Setelah semua komputer client dibuatkan inisialisasi nama di komputer server, maka komputer client sudah dikenal sebagai user di komputer server seperti ditunjukkan pada Gambar 4.7, sehingga ketika nanti dilakukan setting share drive atau folder akan lebih mudah dalam setting permissionnya. 39 Gambar 4.7 User name untuk 8 komputer client di komputer server b. Setting sharing folder untuk masing-masing komputer client melalui komputer server Sharing folder ini bertujuan untuk membuat folder-folder khusus yang nantinya hanya akan bisa diakses hanya oleh komputer client yang dimaksud dan komputer server saja. Sehingga ketika nanti komputer client dengan nama LABJAR-01 menyimpan data di foldernya, tidak akan ada komputer client lain yang dapat melihat atau bahkan mengakses data tersebut 40 kecuali komputer server. Selain itu, folder-folder tersebut nantinya akan mempermudah pengumpulan data yang disimpan di dalamnya dan sudah dikelompokkan sesuai dengan komputer client yang ada tanpa harus memilih satu persatu. Langkah pertama yang harus dilakukan untuk membuat folder khusus tersebut adalah menyediakan sebuah drive khusus untuk nantinya diisi dengan 8 folder LABJAR 1 hingga LABJAR 8, di mana kedelapan folder itu nanti yang akan dishare ke masing- masing komputer client. Untuk jaringan LAN Laboratorium Jaringan digunakan drive V:. Dalam sharing folder, langkah yang dilakukan adalah sama seperti sharing folder pada umumnya. Perbedaannya hanya pada permission, contohnya, untuk folder LABJAR 1 yang diijinkan 41 mengakses folder tersebut hanyalah user name LABJAR-01 dan Administrator, begitu seterusnya seperti terlihat pada Gambar 4.8. Karena tidak semua orang boleh mengakses folder, maka permission untuk Everyone harus diremove. Gambar 4.8 Setting permission sharing folder di drive V: untuk komputer client Untuk setiap folder yang dishare, pada jendela pemilihan user and groups diisikan nama user sesuai dengan komputer client dan Administrator. Jadi untuk folder Labjar 1 hanya hanya diijinkan user LABJAR-01 dan Administrator untuk mengakses, folder Labjar 2 42 hanya diijinkan user LABJAR-02 dan Administrator untuk mengakses dan seterusnya hingga LABJAR-08. Gambar 4.9 Folder di drive V: yang sudah dishare Gambar 4.9 menunjukkan seluruh folder yang telah dibuat di drive V: dan sudah dishare melalui permission yang sudah digambarkan sebelumnya. Nantinya folder-folder ini yang akan dipakai di Laboratorium Jaringan untuk mengkoordinir setiap data yang berada di komputer client yang berbeda melalui komputer server. 43 c. Setting drive U: di komputer server yang merupakan drive public komputer server yang bisa diakses oleh semua komputer client Drive U: yang dibuat di komputer server memiliki fungsi yaitu sebagai drive public yang digunakan oleh seluruh komputer client untuk mengakses data yang sama. Jika pada folder pada drive V: digunakan oleh masing-masing komputer client, drive U: ini adalah satu drive yang dapat diakses oleh seluruh komputer client yang tehubung dengan komputer server. Cara untuk membuat drive U: yang dishare kepada seluruh komputer client sama dengan membuat sharing drive pada umumnya. 44 Perbedaannya terletak pada permissionnya, jadi drive U: ini dapat diakses oleh Admin dan kedelapan komputer client, sehingga pengaturannya dibuat seperti terlihat pada Gambar 4.10 berikut. Gambar 4.10 Setting permission sharing drive U: Pada prakteknya, drive U: digunakan oleh pengajar untuk menyebar materi, soal dan lain-lain yang sifatnya file public yang memang ditujukan untuk seluruh komputer client. 45 Dengan menggunakan drive U: ini pengajar akan lebih efektif dalam menyebarkan file kepada mahasiswa, karena tidak perlu copy file ke folder yang berbeda-beda. d. Setting drive V: di masing-masing komputer client Setelah share 8 folder untuk 8 komputer client sudah disetting, selanjutnya adalah pengaturan mapping drive di masing-masing komputer client yang disesuaikan dengan folder yang sudah dibuat. Langkah awal yang dilakukan untuk melakukan setting drive V: di komputer client seperti yang ditunjukkan Gambar 4.11 adalah dengan memilih menu Map Network Drive pada menu Computer yang diklik kanan. 46 Gambar 4.11 Setting drive V: di komputer client Jadi setting drive V: pada komputer client hanya tinggal penyesuaian folder dengan nama komputer client. Jika nama komputer LABJAR-01 maka pada bagian pemilihan folder Map Network Drive dipilih folder dengan nama Labjar1, jika nama komputer client LABJAR-02 dipilih folder Labjar2 dan seterusnya hingga komputer client kedelapan. 47 e. Setting Drive U: di masing- masing komputer client Setting drive U: juga dibutuhkan di komputer client, namun setting drive U: berbeda dengan setting drive V: pada komputer client sebelumnya. Seperti ditunjukkan pada Gambar 4.12 seluruh komputer client pada menu Map Network Drive hanya memilih satu drive yang sudah dishare oleh komputer server yaitu folder U. Gambar 4.12 Setting drive U: di komputer client 48 Dengan adanya drive V: dan drive U:yang ada di masing- masing komputer client, pengajar hanya tinggal menarik file dari komputer server saja. Selain itu drive utama di komputer server drive C: yang berisi master dan data-data pengajar masih dapat terjaga keamanannya. Pada Gambar 4.13 ditunjukkan drive U: dan drive V: yang ada di masing-masing 8 komputer client, di mana sekali lagi masing-masing drive memiliki fungsi yang berbeda. Drive V: sebagai drive pribadi masing- masing komputer client, sedangkan drive U: adalah drive public yang apabila ada file yang disimpan di dalamnya, maka seluruh komputer client dapat mengakses file yang sama. 49 Gambar 4.13 Drive U: dan V: 8 komputer client f. Instalasi software pendukung pengajaran di Laboratorium Jaringan baik dalam komputer server maupun komputer client Software yang diinstal di masing-masing komputer baik komputer server maupun komputer server adalah software yang nantinya akan digunakan dalam pengajaran matakuliah jaringan. Beberapa software yang diinstal antara lain Wireshark, Packet Tracer dan beberapa software lain yang berkaitan dengan jaringan. 50 Selain software yang digunakan untuk memberi materi saat pengajaran, terdapat beberapa tambahan software yang digunakan untuk mendukung efektivitas kegiatan belajar mengajar Net Support dan TeamViewer. Aplikasi Net Support digunakan oleh komputer server untuk dapat mengontrol komputer client, baik dalam menunjukkan penjelasan secara langsung hanya dengan menggunakan komputer server, atau mengunci komputer client sebagai media kontrol dan lain-lain. Sedangkan TeamViewer digunakan untuk me-remote komputer server. 51 Remote komputer server bertujuan untuk memberikan solusi kepada pengajar yang berhalangan hadir di dalam laboratorium jaringan untuk memberikan pembelajaran secara langsung, maka pengajar dapat me-remote komputer server untuk memberikan pengajaran sekaligus mengontrol komputer client melalui Net Support. Di mana remote komputer server ini tidak hanya melalui PC atau laptop saja, melainkan juga melalui gadget dengan sistem operasi Android. Hal tersebut dilakukan karena mengingat peran Android sudah memiliki peran penting di kalangan pengajar maupun mahasiswa, oleh karena itu remote komputer server yang dilakukan lewat gadget Android akan meningkatkan efektivitasnya. 52 Gambar 4.14 Net Support di komputer server untuk mengontrol 8 komputer client Gambar 4.14 menunjukkan komputer server dapat mengunci 8 komputer client, salah satu fungsi kontrol yang dapat dilakukan pengajar melalui aplikasi Net Support yang sudah diinstal di komputer server. Apabila nanti pada prakteknya pengajar melakukan remote komputer server, kegiatan pembelajaran masih dapat dilakukan dengan efektif karena 53 pengajar masih dapat mengontrol komputer client dengan menggunakan aplikasi Net Support, sehingga mahasiswa tetap dapat menyimak penjelasan yang diberikan oleh pengajar melalui komputer client masing-masing. 54 Untuk dapat me-remote komputer server menggunakan TeamViewer, terlebih dahulu harus mendaftarkan ID TeamViewer dari gadget yang akan digunakan untuk me-remote. Hal tersebut dilakukan selain untuk membuat gadget dikenali oleh komputer server adalah untuk tetap menjaga keamanan dari komputer server karena tidak semua gadget dapat me-remote komputer server. Untuk mendaftarkan ID, setting dilakukan pada Security TeamViewer komputer server di menu Whitelist ID seperti ditunjukkan pada Gambar 4.15. 55 Gambar 4.15 Setting Whitelist pada TeamViewer komputer server

4.2 Hasil Pengujian

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Laboratorium Jaringan Komputer Berbasis Client Server dengan Pemanfaatan Remote Desktop T0 562010046 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Laboratorium Jaringan Komputer Berbasis Client Server dengan Pemanfaatan Remote Desktop T0 562010046 BAB II

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Laboratorium Jaringan Komputer Berbasis Client Server dengan Pemanfaatan Remote Desktop T0 562010046 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Laboratorium Jaringan Komputer Berbasis Client Server dengan Pemanfaatan Remote Desktop

0 0 16

T0__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Teknik Failover Pada Jaringan Server Client Berbasis Windows T0 BAB III

0 0 3

T0__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Teknik Failover Pada Jaringan Server Client Berbasis Windows T0 BAB II

0 0 5

T0__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Teknik Failover Pada Jaringan Server Client Berbasis Windows T0 BAB I

0 0 6

T0__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Teknik Failover Pada Jaringan Server Client Berbasis Windows T0 BAB V

0 0 2

T0__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Teknik Failover Pada Jaringan Server Client Berbasis Windows T0 BAB IV

0 0 14

T0__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rancang Bangun Sistem Informasi Persewaan Vcd Dvd Berbasis Client Server T0 BAB IV

0 0 12