KAJIAN MORFOLOGI, MORFOMETRI DAN STATUS KONSERVASI PARI YANG DITEMUKAN DI SUMATERA BAGIAN UTARA.

KAJIAN MORFOLOGI, MORFOMETRI DAN STATUS KONSERVASI
PARI YANG DITEMUKAN DI SUMATERA BAGIAN UTARA

Oleh :
Fretty Juniarti
4123220010
Program Studi Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

ii

RIWAYAT HIDUP


Penulis dilahirkan di Sidoarjo, pada tanggal 06 Juni 1993. Ibu bernama Alm. Ruslan
Manurung dan Ayah bernama Jamal. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Pada tahun 1999, penulis masuk SD Negeri Kepuh Kiriman 1 Sidoarjo dan lulus pada tahun
2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Sidoarjo dan lulus
pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMA Katolik Untung
Suropati Sidoarjo, dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program
Studi Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan melalui jalur SNMPTN. Kegiatan intrakurikuler di Universitas Negeri Medan
yang pernah diikuti penulis antara lain IKBKB (Ikatan Keluarga Besar Kristen Biologi).
Penulis juga pernah bergabung di organisasi UKMKP (Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen
Protestan). Selama kuliah penulis pernah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa
Sigumpar kabupaten Toba Samosir dan penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di Balai
Riset dan Standarisasi Industri Medan (BARISTAND).

iii

KAJIAN MORFOLOGI, MORFOMETRI DAN STATUS KONSERVASI
PARI YANG DITEMUKAN DI SUMATERA BAGIAN UTARA
Fretty Juniarti (NIM 4123220010)


ABSTRAK
Pari memiliki nilai ekonomi yang tinggi terutama pada bagian badan yang
melebar dan sepasang sirip dada yang menyatu dengan sisi kiri-kanan kepalanya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis morfologi, morfometri dan status
konservasi pari di Sumatera Bagian Utara. Sampel penelitian diambil dari Pusat
Pasar Ikan di Jl. Cemara No. 1 Sampali Medan. Terdapat 7 sampel yang
ditemukan, 4 diantaranya dianalisis menggunakan regresi berganda dengan
metode stepwise. Parameter yang diukur adalah panjang atau jarak terukur
terhadap lebar badan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara morfologi,
ikan pari yang ditemukan adalah dari jenis Himantura gerrardi, Dasyatis kuhlii,
Himantura jenkinsii, Rhinoptera javanica, Taeniura lymma, Gymnura japonica,
and Himantura undulata. Secara morfometri, ukuran panjang atau jarak yang
memberikan kontribusi terhadap lebar badan adalah panjang badan (PB) (r=
0,985), Jarak dari ujung moncong ke pembukaan celah insang kelima (JML) (r=
0,993), serta Jarak dari ujung moncong ke kloaka (JMK) (r= 0,993). Status
konservasi pari yang ditemukan berdasarkan Red list IUCN adalah Himantura
gerrardi, Dasyatis kuhlii, Himantura jenkinsii, Gymnura japonica,dan Himantura
undulata Belum dievaluasi (NE). Sedangkan Taeniura lymma hampir terancam
(NT) dan Rhinoptera javanica Rawan mengalami kepunahan (VU).
Kata kunci : Morfologi pari, morfometri pari, status konservasi pari


iv

THE STUDY OF MORPHOLOGY, MORPHOMETRY AND
CONSERVATION STATUS OF RAYS IN NORTH AREA OF SUMATERA
Fretty Juniarti (NIM 4123220010)

ABSTRACT
Rays has a high economic value, especially on their broader body and a pair of
pectoral fins that attach on the left and right side of their head. The objective of
this research is to analyzed the morphology, morphometry and conservation status
of rays in the North area of Sumatera. The sample was taken from the Central Fish
Market that located on Cemara Street Sampali Medan. There was found 7 samples
of rays, where 4 of them were analyzed using multiple regression by stepwise
method. The parameter that be measured was the length size against the body
weidth. The result showed that based on morphology, there was found Himantura
gerrardi, Dasyatis kuhlii, Himantura jenkinsii, Rhinoptera javanica, Taeniura
lymma, Gymnura japonica, and Himantura undulata. Based on morphometry, the
length size that contributing in the body weidth was the body length (r= 0,985),
distance between the snout to the fifth gill (r= 0,993) and distance between the

snout to the cloaca (r= 0,993). The conservation status based on Red list IUCN,
showed that Himantura gerrardi, Dasyatis kuhlii, Himantura jenkinsii, Gymnura
japonica, and Himantura undulata was not evaluated (NE) while the Taeniura
lymma was near threatened (NT) and Rhinoptera javanica was vulnerable (VU).
Key word : Morphology of rays, morphometry of rays, conservation status of rays

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala kasih karunia-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Adapun judul skripsi ini
adalah “Kajian Morfologi, Morfometri dan Status Konservasi Pari yang
ditemukan di Sumatera Bagian Utara”.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada
Bapak Dr. Mufti Sudibyo, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan Ibu Dra.
Adriana YD L.Gaol, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik. Serta kepada
Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si, Ibu Dra. Masdiana Sinambela, M.Si dan Bapak Drs.
Puji Prastowo, M.Si selaku Dosen Penguji yang banyak memberikan saran dan

dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd
selaku Ketua Jurusan dan Ibu Dr. Melva Silitonga, M.Si selaku Ketua Program
Studi Biologi serta Ibu Dra. Meida Nugrahalia, M.Si selaku Kepala Laboratorium
Biologi FMIPA UNIMED.
Terimakasih buat keluarga teristimewa yang banyak mendukung penulis
melalui doa, dukungan, kasih sayang dan dana. Dan terkhusus kepada ayahanda
dan ibunda yang penulis sayangi. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
sahabat-sahabat yang selalu menemani penulis pada saat penelitian serta
mendengarkan keluh kesah dari penulis. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat
bagi semua pihak, terkhusus bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk keseimbangan lingkungan hidup.
Medan, 25 Maret 2016
Penulis
Fretty Juniarti

4123220010

vi

DAFTAR ISI


Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
v
vi
viii
ix

x

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional

1
1
2
2
3
3
3
4


BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Chondrichthyes
2.2. Kondisi Perikanan di Indonesi
2.3. Status Red list Spesies Chondrichthyes
2.4. Kategori Status Jenis Ikan dalam Red List
2.5. Jenis-jenis Ikan Pari
2.6. Karakteristik Morfologi Pari
2.7. Karakteristik Morfometri Pari

5
5
6
6
7
8
9
10

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat

3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Alat dan Bahan
3.4. Prosedur Kerja
3.5. Bagan Alir Kerja Penelitian Identifikasi Pari
3.6. Analisis Statistik

13
13
13
13
13
15
16

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Morfologi Pari
4.1.2. Morfometri Pari
4.2. Pembahasan


17
17
17
22
34

vii

4.2.1. Hubungan Antara Morfologi dan Morfometri
4.2.2. Hubungan Antara Morfometri dan Taksonomi
4.2.3. Sebaran dan Status Konservasi Pari
4.2.4. Nilai Ekonomi Pari
4.2.5. Pengaruh Tingkat Bahaya Pari

34
35
36
37
38


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

39
39
39

DAFTAR PUSTAKA

40

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Morfologi Ikan Pari

10

Gambar 2.2. Pengukuran permukaan dorsal pada Batoidae

11

Gambar 2.3. Pengukuran permukaan ventral pada Batoidae

11

Gambar 2.4. Bagan Alir Kerja Penelitian Identifikasi Pari

14

Gambar 4.1. Himantura gerrardi

17

Gambar 4.2. Dasyatis kuhlii

18

Gambar 4.2. Himantura jenkinsii

18

Gambar 4.4. Rhinoptera javanica

19

Gambar 4.5. Taeniura lymma

20

Gambar 4.6. Gymnura japonica

20

Gambar 4.7. Himantura undulata

21

Gambar 4.8. Pengukuran Pari Bintang (Himantura gerrardi)

22

Gambar 4.9. Pengukuran Pari Karang (Dasyatis kuhlii)

23

Gambar 4.10. Pengukuran Pari Duri (Himantura jenkinsii)

24

Gambar 4.11. Pengukuran Pari Elang (Rhinoptera javanica)

25

Gambar 4.12. Pengukuran Pari Kunyit (Taeniura lymma)

26

Gambar 4.13. Pengukuran Pari Sayap (Gymnura japonica)

27

Gambar 4.14. Pengukuran Pari Harimau (Himantura undulata)

28

x

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1. Pengukuran morfometri Pari yang ditemukan di Sumatera

29

Bagian Utara
Tabel 4.2. Besaran kontribusi panjang total terhadap lebar badan

32

pada pari Himantura gerrardi, Dasyatis kuhlii,
Himantura jenkinsii dan Rhinoptera javanica yang
ditemukan di Sumatera Bagian Utara
Tabel 4.3. Persamaan Regresi Berdasarkan Metode Stepwise
terhadap empat jenis pari yang ditemukan di
Sumatera Bagian Utara

34

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Analisis Data Pari Bintang (Himantura gerrardi)

42

Lampiran 2. Analisis Data Pari Karang (Dasyatis kuhlii)

58

Lampiran 3. Analisis Data Pari Duri (Himantura jenkinsii)

70

Lampiran 4. Analisis Data Pari Elang (Rhinoptera javanica)

84

Lampiran 5. Gambar Pari Bintang (Himantura gerrardi)

96

Lampiran 6. Gambar Pari Karang (Dasyatis kuhlii)

99

Lampiran 7. Gambar Pari Duri (Himantura jenkinsii)

102

Lampiran 8. Gambar Pari Elang (Rhinoptera javanica)

105

Lampiran 9. Gambar Pari Kunyit (Taeniura lymma)

108

Lampiran 10. Gambar Pari Sayap (Gymnura japonica)

109

Lampiran 11. Gambar Pari Harimau (Himantura undulata)

110

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia tercatat sebagai salah satu negara yang memanfaatkan sumber
daya ikan bertulang rawan (Elasmobranchii) terbesar di dunia, dengan dugaan
hasil tangkapan sebesar 105.000 ton pada tahun 2002 dan 118.000 ton pada tahun
2003 (White et al., 2006). Elasmobranchii saat ini sedang menghadapi masalah
terhadap tingginya laju kepunahan akibat pengambilan berlebih (over fishing)
yang dipicu oleh tingginya permintaan pasar akan daging dan kulit pari. Menurut
Red List spesies terancam berdasarkan International Union for the Conservation
of Nature (IUCN), memperkirakan 562 spesies Hiu dan Pari (53,9% total) dalam
kondisi terancam (Dulvy et al., 2014). Disamping over fishing, ikan bertulang
rawan juga memiliki karakteristik berbeda terhadap ikan bertulang sejati dari
strategi reproduksinya yang relatif lebih rendah sehingga dalam perkembangannya
memiliki strategi hidup yang berbeda (Steven et al., 2000).
Meskipun Indonesia tercatat sebagai negara dengan produksi perikanan pari
terbesar dan diyakini memiliki kekayaan jenis pari tertinggi di dunia, namun
hampir tidak ada kajian atau pun publikasi mengenai aspek biologi maupun
komposisi jenis pari dari negara ini. Pengetahuan mengenai pengenalan jenis pari
yang ada di Indonesia amatlah dibutuhkan seiring dengan tingkat pemanfaatan
yang amat tinggi terhadap populasi jenis ini, serta untuk memperoleh data yang
akurat dalam penentuan kebijakan terhadap pengelolaan sumber daya tersebut
(White et al., 2006). Selama ini Indonesia tidak memiliki data statistik hasil
tangkapan pari menurut spesies, yakni data yang sangat diperlukan untuk
mengetahui kecenderungan jumlah dan komposisi spesies hasil tangkapan yang
didaratkan. Data dan informasi ini sangat berguna sebagai indikator status
perikanan pari di Indonesia. Kepedulian mengenai penangkapan berlebih dan
kehancuran (collapse) dari sejumlah stok pari telah mendorong berbagai upaya
untuk mengelola dan melestarikan pari. Keberhasilan mengelola dan melestarikan
pari sangat ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain berupa pemahaman yang

2

lebih baik tentang perikanan pari dan efek yang ditimbulkannya, termasuk efek
biologi dari spesies target, sehingga pengumpulan data biologi yang bersifat
spesifik spesies dari perikanan pari sangat diperlukan. Agar pengumpulan data ini
dapat dilaksanakan dengan baik, maka terlebih dahulu diperlukan kemampuan
melakukan identifikasi spesies pari dengan benar (Pralampita, 2006).
Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar
ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari
jenis-jenis ikan. Ukuran dan perbandingan ukuran tubuh ikan dapat digunakan
untuk melakukan penggolongan. Semua ukuran yang digunakan merupakan
pengukuran yang diambil dari satu titik ke titik lain juga melalui lengkungan
badan (Moyle, P.B. & J.J. Cech, 1988). Morfometri merupakan salah satu cara
untuk mendeskripsikan jenis ikan dan menentukan atas perbedaan morfologi
spesies yang diamati (Rahmat, 2011).
Studi morfometri didasarkan pada sekumpulan data pengukuran yang
mewakili variasi bentuk dan ukuran ikan (Turan, 1998). Variasi morfometri suatu
populasi pada kondisi geografi yang berbeda dapat disebabkan oleh perbedaan
struktur genetik dan kondisi lingkungan (Tzeng et al., 2000). Kebutuhan dasar
yang belum banyak diketahui oleh masyarakat akademik (mahasiswa) umum
adalah pengenalan secara cepat ciri morfologi ataupun pola proporsional
morfometri dalam pendugaan penetapan taksa tingkat ordo, famili, maupun genus
dan bahkan setingkat jenis. Penelitian ini diharapkan dapat menjawab
permasalahan tersebut.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah belum diketahui banyak oleh masyarakat (akademik) umum
mengenai pengenalan secara cepat ciri morfologi dan morfometri dalam
pendugaan penetapan taksa tingkat ordo, famili maupun genus dan bahkan tingkat
jenis ikan Pari.

3

1.3. Batasan Masalah
Untuk menghindari masalah yang terlalu luas dalam penelitian ini, masalah
dibatasi pada:
1. Pari yang ditemukan adalah sebanyak 30 individu setiap jenis.
2. Penelitian dilakukan di Pusat Pasar Ikan Cemara Sampali Medan.

1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apa jenis Pari yang terdapat di Pusat Pasar Ikan Cemara Sampali berdasarkan
morfologi dan morfometri?
2. Bagaimana status konservasi Pari yang di temukan berdasarkan Red list
IUCN?

1.5. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis jenis Pari yang terdapat di Sumatera Bagian Utara berdasarkan
morfologi dan morfometri.
2. Mengetahui status konservasi Pari yang ditemukan berdasarkan Red list
IUCN.
1.6. Manfaat Penelitian
Dengan melaksanakan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat
sebagai berikut:
1. Alternatif pengenalan jenis ikan Pari melalui pendekatan morfometri.
2. Meningkatkan kajian taksonomi ikan Pari sebagai pengetahuan kebutuhan
dasar yang belum banyak diketahui oleh masyarakat akademik (mahasiswa).

4

1.7. Defenisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan persepsi dari istilah-istilah yang digunakan,
berikut ini adalah defenisi operasional yang dipakai dalam penelitian ini:
1. Red List IUCN (International Union for Conservation of Nature), merupakan
daftar merah beberapa status yang diberikan terhadap jenis-jenis ikan sesuai
dengan kondisi sumberdayanya di dunia ataupun di negara-negara tertentu
yang memberikan status tersebut.
2. CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild
Fauna and Flora)atau konvensi perdagangan internasional tumbuhan dan
satwa liar spesies terancam adalah perjanjian internasional antar negara yang
disusun

berdasarkan

resolusi

sidang

anggota World

Conservation

Union (IUCN) tahun 1963. Konvensi bertujuan melindungi tumbuhan dan
satwa liar terhadap perdagangan internasional spesimen tumbuhan dan satwa
liar yang mengakibatkan kelestarian spesies tersebut terancam. Selain itu,
CITES

menetapkan

berbagai

tingkatan

proteksi

untuk

lebih

dari

33.000 spesies terancam.
3. Appendix 1 secara umum dilarang diperdagangkan karena sedang terancam
punah, sementara, Appendix 2 mengatur pengelolaan spesies yang menuju
ancaman punah melalui aturan perdagangan yang ketat, sedangkan Appendix
3 mengatur perlindungan spesies setidaknya di satu negara anggota CITES.

39

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan penelitian, ditemukan 7 spesies pari yaitu Himantura
gerrardi dengan perbandingan panjang badan : lebar badan (1 : 1,3) ,
Dasyatis kuhlii dengan perbandingan panjang badan : lebar badan (1 :
1,3), Himantura jenkinsii dengan perbandingan panjang badan : lebar
badan (1 : 1,3), Rhinoptera javanica dengan perbandingan panjang
badan : lebar badan (1 : 1,3), Taeniura lymma dengan perbandingan
panjang badan : lebar badan (1 : 1,2), Gymnura japonica dengan
perbandingan panjang badan : lebar badan (1 : 1,9) dan Himantura
undulata dengan perbandingan panjang badan : lebar badan (1 : 1,3).
Jadi faktor yang paling berpengaruh terhadap lebar badan adalah
panjang badan.
2. Status konservasi dari keempat spesies pari yang diperoleh adalah
Himantura gerrardi, Dasyatis kuhlii, dan Himantura jenskinsii,
Gymnura japonica, dan Himantura undulata termasuk dalam status
Belum dievaluasi (NE) sedangkan Rhinoptera javanica termasuk
dalam status Rentan mengalami kepunahan (VU) dan Taeniura lymma
termasuk dalam status Hampir terancam (NT).

5.2. Saran
Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai proporsi panjang terhadap
penentu bobot pada pari jantan dan betina. Disarankan bagi peneliti selanjutnya
untuk memisahkan sampel antara jantan dan betinanya.

40

DAFTAR PUSTAKA
Akhiles K.V., U. Ganga, N.G.K., Pillari, E.,Vivekanandan,, K.K Bineesh., C.P.R
Shanis and Hasyim., (2011), Deep-Sea fishing for chondrichtyan resources
and sustainability concerns a case study from southwest coast of India,
Indian journal of Geo-Marine Sciences 40 (3): 347- 355.
Dulvy N.K., S. F. J. and C. A. Simpfendorfer, (2006), The Importance of research
and public opinion to conservation management of sharks and rays : a
synthesis, Marine and Freshwater Research, 62:518-527.
Dulvy N.K., and J.D Reynolds., (2002), Predicting Extinction Vulnerability in
Skates, Conservation Biology, 16 (2): 440–450.
Fahmi dan Darmadi, (2005) Status perikanan Hiu dan Aspek Pengelolaannya,
Jurnal Oseana 30 (1): 1-8.
Fithtrotul Millah, (2009), Produksi abon ikan pari (Rayfish): Penentuan kualitas
gizi abon, Jurusan Kimia FMIPA ITS, Surabaya.
Hoffmann M., Hilton-Taylor C., Angulo A., Butchart HM., Carpenter KE.,
Chanson J., Collen B., and Cox NA.,(2010), The impact of conservation on
the status of the world's vertebrates,Science, 33:1503-1509.
Hutchings, J.A., (2000), Collapse and recovery of marine fishes. Nature, 406,
882-885.
Jackson J.B.C., (2010), The future of the oceans past,Philosophical Transactions
of the Royal Society B: Biological Sciences, 365:3765-3778.
Last, P.R. & J.D. Stevens, (2009), Sharks and Rays of Australia Second Edition,
CSIRO, Victoria Australia.
Lotze H.K., H.S. Lenihan, B.J. Bourque, R.H. Bradbury, R.G. Cooke, M.C. Kay,
S.M. Kidwell, M.X. Kirby, C.H. Peterson, and J.B.C. Jackson., (2006),
Depletion, degradation,and recovery potential of estuaries and coastal seas,
Science, 312:1806-1809.
Moyle, P.B. & J.J. Cech, (1988), Fishes. An Introduction to Ichthyology. Second
Edition, Prentice Hall, New Jersey.
Neubauer, P., O.P. Jensen, J.A. Hutchings, and J.K. Baum., (2013), Resilience
and recovery of over exploited marine populations. Science, 340:347-349.

41

Patterson H.M and M. J. Tudman., (2009), Chondrichthyan guide for fisheries
managers. A practical guide for mitigating chondrichthyan bycatch.Bureau
of Rural Sciences and Australian Fisheries Management Authority,
Canberra ACT (www.afma.gov.au & www.brs. gov.audi akses tanggal 28
November 2015).
Pralampita, W A., Mardijah, S., (2006), Aspek Biologi Pari Mondol (Himantura
gerrardi) family Dasyatidae dari Perairan Laut Jawa, Jurnal Lit.Perikanan
12 (1): 69-75.
Rahmat, E., (2011), Teknik Pengukuran Morfometrik pada Ikan Cucut di
Perairan Samudera Hindia, Jurnal BTL 9 (2): 2-3.
Serena F.,(2005), Field identification guide to the Sharks and Rays of the
mediterranean and Black Sea,Food and agriculture organization of the
united nations, Rome.
Stevens, J. D., R. Bonfil., N. K Dulvy., and P. A. Walker., (2000), The effects of
fishing on sharks, rays, and chimaeras (chondrichthyans), and the
implications for marine ecosystems, ICES Journal of Marine Science, 57:
476–494.
Sudjana, (1992), Teknik Analisis Regresi dan Korelasi, Tarsito, Bandung.
Sri, J., dan Kasijan Romimohtarto, (2009), Biologi Laut, Djambatan,
Jakarta.
Sulak K.J., P.D. MacWhirter., K.E. Luke., A.D. Norem., J.M. Miller., J.A. Cooper
and L.E. Harris., (2009), Identification guide to skates (Family Rajidae) of
the Canadian Atlantic and adjacent regions, Canadian Technical Report of
Fisheries and Aquatic Sciences, New Brunswick.
Turan, C., (1980), A Note on the Examination of Morphometric Differentiation
Among Fish Populations: The Truss Sysytem, Journal of The University of
Mustafa Kemal, Hatay-Tukey 12 (3): 45-57.
Tzeng, TD., Chiu C-S., Yeh, S-Y, (2000), Morphometric Variation in Red-spot
Prawn (Metapenaeopsis barbata) in Different Geographic Waters, Journal
Fisheries Research 53 (2): 211-217.
White, W.T., P. R. Last., J. D. Stevens., G. K. Yearsley., Fahmi,
Dharmadi.,(2006), Economically Important Shark and Rays Indonesia (Hiu
dan Pari yang bemilai ekonomis penting Indonesia), CSIRO, Murdoch
University, Aciar,Perth.