PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PERSEPSI SISWA MENGENAI BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH KELAS X SMK SWASTA BUDI SETIA SUNGGAL TAHUN AJARAN 2015/2016.

(1)

DI SEKOLAH KELAS X SMK SWASTA BUDI SETIA SUNGGAL TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh:

JAMILA SARI

1122151008

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PERSEPSI SISWA MENGENAI BIMBINGAN KONSELING

DI SEKOLAH KELAS X SMK SWASTA BUDI SETIA SUNGGAL TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Oleh:

JAMILA SARI

1122151008

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

ABSTRAK

JAMILA SARI, NIM:

1122151008,

PENGARUH PEMBERIAN

LAYANAN INFORMASI TERHADAP PERSEPSI SISWA

MENGENAI BIMBINGAN KONSELINGDI SEKOLAH KELAS X SMK SWASTA BUDI SETIA SUNGGAL T.A 2015/2016

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: “Bagaimana pengaruh pemberian layanan Informasi terhadap persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah pada siswa kelas X SMK Swasta Budi Setia Sunggal T.A 2015/2016?”.Sedangkan tujuan dari penelitian untuk mengetahui“Adakah pengaruh pemberian layanan Informasi terhadap persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah pada siswa kelas X SMK Swasta Budi Setia Sunggal T.A 2015/2016”.Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Swasta Budi SetiaSunggal yang berjumlah 25 orang. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk diolah data tentang persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Dari 45 item angket yang disebarkan ada 31 item yang valid dan 14 item yang tidak valid. Jadi soal yang diberikan terhadap 25 sampel berjumlah 31 item. Teknik analisis data mengunakan uji t (uji beda).

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh layanan informasi diperoleh data pre-testpersepsi siswa mengenai bimbingan konseling rata-rata 101,84 dan rata-rata post-test persepsi siswa mengenai bimbingan konseling adalah sebesar 75.88, dan terdapat penurunan internal persepsi siswa mengenai bimbingan konseling senilai 34,21%.Pengujian hipotesis ini menggunakan uji beda yaitu: syarat, jika thitung> ttabel pada taraf α = 0,05 Ha diterima Ho ditolak dan jika thitung< ttabel pada taraf α = 0,05 Ha ditolak dan Ho diterima. Hal ini dapat dilihat Dari Harga ttabel pada N-1 = 25-1=24 pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh sebesar 2,064 maka t hitung > t tabel = 30,66 > 2,064 maka hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh yang signifikan antara pemberian layanan informasi terhadap persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolahkelas X SMK Swasta Budi Setia Sunggal dapat diterima.


(8)

ii KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Ada pun judul skripsi ini adalah Pengaruh Pemberian Layanan Informasi Terhadap Persepsi Siswa Mengenai Bimbingan KonselingDi Sekolah Kelas X SMK Swasta Budi Setia Sunggal T.A 2015/2016”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada program studi Bimbingan dan Konseling jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak hambatan dan kesulitan yang penulis alami, akan tetapi berkat bimbingan Ibu Dra. Rahmuliyani, M.Pd.Kons selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak membantu dalam pengarahan dan bimbingan skripsi kepada penulis, serta waktu dan saran yang membangun dalam penyelesaian skripsi penulis ini.


(9)

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta jajarannya.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang banyak memberikan masukan serta motivasi agar skripsi ini terselesaikan dengan baik.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak Dr. Aman Simaremare, MS selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang banyak memberikan masukan serta motivasi agar skripsi initerselesaikan dengan baik.

4. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons, selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, dan juga Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd selaku Sekretaris JurusanPsikologi Pendidikan dan Bimbingan.

5. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd.Kons selaku Dosen Pembimbing skripsi saya yang telah banyak meluangkan tenaga dan waktu juga memotivasi saya selama mengerjakan skripsi ini.

6. Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, MS,S.Psi dan Ibu Dra, Pastiria Sembiring,M.Pd,Kons serta Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dosen Penyelaras sekaligus Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran, arahan dan kritikan dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan


(10)

iv

,dukungan, saran, dan motivasi kepada penulis selama berada di dalam maupun di luar perkuliahan selama saya mengikuti proses perkuliahan.

8. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan atas kerja sama dan bantuan kepada penulis terutama dalam usaha surat- menyurat.

9. Teristimewa untuk Ayahku tercinta Alm Abdullah Rani dan Ibuku terkasih Misyem terimakasih atas segala dukungan dan perhatian yang penuh cinta yang tiada henti diberikan setiap waktu serta usaha dorongan moril dan materil. Dan terima kasih kepada Joko Pratama atas segala dukungan dan motivasi yang telah diberikan kepada saya selama mengerjakan skripsi.

10.Terima kasih kepadaKepala Sekolah SMK Swasta Budi Setia Sunggal Bapak M Husni Thamrin Ritonga S.Kom dan Ibu Isnani Ramadhani,S.Pd selaku Guru Bimbingan Konseling di SMK Budi Setia Sunggal yang telah banyak membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

Dan semua pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas semua motivasi dan bantuannya,` yang tak bisa di balas oleh penulis. Semoga Allah membalasnya.

Medan, Agustus 2016 Penulis

Jamila Sari NIM.1122151008


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR LAMPIRAN ...viii

BAB I : PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Batasan Masalah... 7

1.4 Rumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II : KAJIAN TEORI ... 10

A. Kerangka Teoritis……… ... 10

2.1. Persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah ... 10

2.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi…………...11

2.1.2Proses Terbentuknya Persepsi... . 14

2.2 Bimbingan konseling di sekolah ... .17

2.2.1 Pengertian layanan bimbingan dan konseling ... .19

2.2.2 Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling ... .20

2.3 Layanan informasi ... .27

2.3.1 Pengertian layanan informasi ... .27

2.3.2 Tujuan layanan informasi ... .28

2.3.3 Alasan penyelenggara layanan informasi... .29


(12)

vi

C.Hipotesis Penelitian ... 37

BAB III : METODE PENELITIAN ... 38

3.1 Jenis Penelitian ... 38

3.2 Desain Penelitian ... .38

3.3 Populasi dan Sampel ... 39

3.4 Operasionalisasi Variabel Penelitian... 39

3.5 Langkah –langkah penelitian ... 40

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 41

3.7 Teknik Analisis Data ... 46

3.8 Persiapan Penelitian ... .49

3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian ... .49

BAB IV HASIL PENELITIAN ...50

4.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...50

4.2Persiapan Penelitian ...51

4.3Pengujian Persyaratan Analisis ...51

4.4.1 Uji Validitas Angket... 52

4.4.2 Uji Reliabilitas...52

4.5 Deskripsi Data Hasil Penelitian ...53

4.5.1 Data Pre-test persepsi siswa ...53

4.5.2 Data Post-test persepsi siswa ...53

4.6 Hipotesis ...54

4.7 Pembahasan penelitian ...56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...58

5.1Kesimpulan...58

5.2Saran ...59


(13)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert...43 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Uji coba ... 43 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen ... 45


(14)

viii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Uji Coba ... 61

Lampiran 2. Sebaran Data Uji Coba Angket ... 65

Lampiran 3.Perhitungan Uji Validitas Angket... 66

Lampiran 4. Perhitungan Uji Reliabilitas Angket ... 70

Lampiran 5. Angket persepsi Yang Sudah Valid ... 73

Lampiran 6. Sebaran Data Pre-test ... 76

Lampiran 7. Sebaran Data Post-test ... 77

Lampiran 8. Tabulasi Data Penelitian ... 78

Lampiran 9.Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi Untuk Data Pre-Test ... 79

Lampiran 10.Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi Untuk Data Post-Test ... 82

Lampiran 11. Uji Hipotesis ... 85

Lampiran 12. PerhitunganPeningkatan ... 88

Lampiran 13.Rencana Pelaksanaan Layanan BK (RPLBK) ... 89

Lampiran 14.APKK ... 118

Lampiran 15.LAISEG ... 124

Lampiran 16.Tabel t ... 127


(15)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh penyesuaian diri sesuai dengan tingkat perkembangannya. Berhasil tidaknya individu dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut akan berpengaruh bagi perkembangan selanjutnya dalam penyesuaian dirinya di dalam masyarakat. Melalui layanan bimbingan dan konseling siswa dibantu agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya dengan baik. Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan komponen pendidikan yang dapat membantu para siswa dalam proses perkembangannya.

Pemahaman terhadap masalah perkembangan dengan prinsip-prinsipnya akan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Perlunya layanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak terlepas kaitannya dengan kebutuhan siswa dalam proses perkembangannya sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat serta untuk menjadi pribadi yang baik. Tidak semua anak mencapai perkembangan optimal atau tujuan sekolah. Maka guru bimbingan konseling perlu memberikan bantuan atau pun bimbingan kepada siswa, karena guru bimbingan konseling merupakan tenaga utama dan orang yang ahli dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.

Dalam Bimbingan dan Konseling berbagai jenis layanan yang perlu dilakukan sebagai wujud nyata penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasaran pelayanan, yaitu peserta didik (konseli). Pelayanan


(16)

2

bimbingan dan konseling mencakup empat bidang bimbingan. Bidang bimbingan tersebut yaitu, bidang bimbingan pribadi, belajar, sosial dan bidang bimbingan karir.

Ada sejumlah layanan dalam bimbingan dan konseling di sekolah, salah satunya adalah layanan informasi. Layanan informasi adalah suatu layanan yang memberikan berbagai informasi untuk menunjang pengembangan peserta didik. Pemberian layanan informasi merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman. Pemberian layanan informasi sangat penting diberikan kepada siswa. Pemberian layanan informasi kepada siswa sifatnya sangat strategis, baik dipandang dari segi tahap- tahap perkembangan mereka maupun keadaan masyarakat yang selalu berubah- ubah dan menuntut adanya wawasan agar siswa mendapatkan pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman modern sekarang ini.

Menurut Prayitno (2004:259) bahwa: layanan informasi bermaksud memberikan pemahaman kepada individu- individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki.Banyak hal yang dapat disampaikan melalui layanan informasi. Pemberian layanan informasi diharapkan dapat menambah pengetahuan, menambah pemahaman dalam meningkatkan kemampuan ataupun potensi peserta didik. Pemberian layanan informasi bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada individu- individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan ataupun untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki.


(17)

Salah satu layanan informasi yang diberikan kepada siswa misalnya tentang hubungan dengan orang lain atau hubungan sosial. Hubungan sosial merupakan suatu hubungan antara beberapa individu dengan individu lain yang dapat mempengaruhi perilaku individu tersebut. Layanan informasi ini mencakup agar siswa dapat memahami pentingnya bimbingan konseling di sekolah.

Dalam hal ini guru bimbingan dan konseling memiliki tugas yang penting dalam proses perkembangan diri siswa, karena guru bimbingan konseling memiliki tanggungjawab dan wewenang dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap siswa untuk membantu dalam tugas perkembangannya. Tugas guru bimbingan dan konseling terkait dengan pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah.

Tugas guru bimbingan dan konseling/ konselor yaitu membantu peserta didik dalam: Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat: Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat; Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah/ madrasah secara mandiri: Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.


(18)

4

Selain keempat tugas diatas, guru bimbingan dan konseling berkewajiban membantu siswa menyelesaikan masalahnya. Dalam membantu siswa mengatasi masalah, konselor melakukan konseling terhadap siswa yang bermasalah. Konseling merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada individu yang mengalami suatu masalah yang berakhir pada teratasinya masalah yang dihadapi siswa. Bantuan yang diberikan kepada individu yang sedang mengalami hambatan, memecahkan sesuatu melalui pemahaman terhadap fakta,harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan konseli.

Terkadang permasalahan yang dialami oleh para siswa di sekolah sering kali tidak dapat dihindari meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal tersebut juga disebabkan oleh karena sumber-sumber permasalahan siswa banyak yang disebabkan oleh hal-hal di luar sekolah. Dalam hal ini permasalahan siswa tidak boleh dibiarkan begitu saja, termasuk perilaku siswa yang tidak dapat mengatur waktu untuk melakukan aktifitas belajar sesuai apa yang dibutuhkan atau diharapkan. Apabila para siswa tersebut belajar sesuai dengan kehendak sendiri dalam arti tanpa aturan yang jelas, maka upaya belajar siswa tersebut tidak dapat berjalan dengan efektif. Selain masalah belajar, konselor juga berperan penting menyelesaikan masalah sosial siswa, baik masalah cara siswa bersosialisasi di kelas maupun kenakalan remaja yang di lakukan siswa di sekolah.

Upaya guru bimbingan konseling dalam membantu siswa dalam menyelesaikan masalah siswa adalah layanan bimbingan konseling yang ada dalam program layanan bimbingan konseling. hanya saja siswa banyak yang belum mengerti manfaat bimbingan konseling yang ada di sekolah. Persepsi siswa


(19)

terhadap bimbingan konseling di sekolah masih negatif. Siswa menganggap guru bimbingan konseling hanya sebagai polisi sekolah, guru yang menakutkan, guru yang hanya dapat menghukum siswa yang salah, guru yang bertugas merazia siswa, begitu pula ruangan bimbingan konseling menurut siswa adalah ruangan yg sangat menakutkan, siswa juga berpersepsi siswa yang masuk keruangan BK adalah siswa yang melanggar tata tertib sekolah dan masih bank lain sebagainya. Persepsi negatif inilah yang membuat siswa tidak suka melihat guru bimbingan konseling yang ada disekolah.

Menurut Walgito (2004:87) persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensorik.Persepsi itu merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu. Karena itu dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan dengan objek. Dengan adanya persepsi individu akan menyadari tentang keadaan di sekitarnya dan juga keadaan diri sendiri.

Pentingnya memiliki persepsi positif dalam memahami bimbingan konseling di sekolahakan sangat mempengaruhi peningkatan kepribadian yang baik terutama bagi siswa. Seseorang yang memiliki persepsi bahwasanya bimbingan konseling yang ada disekolah bukan hanya sebagai guru piket atau polisi sekolah melainkan siswa harus mengerti pentingnya bimbingan konseling disekolah untuk mengembangkan kepribadian siswa.


(20)

6

Untuk membentuk suatu persepsi positif mengenai bimbingan konseling di sekolah dengan memanfaatkan pemahaman siswa melalui layanan informasi. Hal ini berkaitan dengan pembentukan suasana kelas yang hangat, ramah, menyenangkan, saling menghormati dan memberikan pengaruh positif dan saling mempengaruhi dalam peningkatan persepsi positif mengenai bimbingan konseling.

Pada awal januari tepatnya pada tanggal 5 januari 2016 peneliti melakukan wawancara singkat terhadap guru BK SMK Swasta Budi Setia Sunggal. Berdasarkan survei awal, peneliti mengetahui bahwa siswa kelas X di sekolah tersebut terdapat siswa yang memiliki persepsi negative terhadap bimbingan konseling yang ada disekolah. Mereka menggap bahwasannya bimbingan konseling di sekolah tidak penting dan hanya sebagai guru piket dan menghukum siswa saja dan merazia siswa yang melanggar peraturan. padahal peran guru bimbingan konseling disitu tidaklah seperti itu namun karena persepsi negative ini siswa tersebut mengganggap guru BK dan ruangan BK hanyalah orang-orang yang mempunyai masalah saja dan siswa sangat takut pada guru BKdikarenakan masih ditemukan persepsi yang salah mengenai pentingnya memahami bimbingan konseling disekolah. Untuk itu peneliti perlu memberikan satu upaya agar persepsi positif mengenai bimbingan konseling di sekolah lebih meningkat dan menjadi lebih baik lagi. Pemberian layanan informasi merupakan salah satu upaya guna meningkatkan persepsi mengenai bimbingan konseling di sekolah dengan memanfaatkan suasana kelas sehingga terjalin hubungan yang harmonis antar siswa dan guru.


(21)

Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan Informasi Terhadap Persepsi Siswa Mengenai Bimbingan Konseling Di Sekolah Kelas X SMK Swasta Budi Setia Sunggal T.A 2015/2016.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berpijak dari latar belakang yang diuraikan di atas, terkait dengan peningkatan persepsi siswa mengenai bimbingan konseling dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :

a. Siswa berpersepsi negatif mengenai bimbingan konseling yang ada disekolah

b. Siswa beranggapan bahwa bimbingan konseling disekolah merupakan hal yang menakutkan

c. Siswa beranggapan bahwa guru bimbingan konseling disekolah hanyalah guru piket yang merazia dan menghukum siswa.

1.3 Pembatasan Masalah

Suatu penelitian tanpa ketidakjelasan pembatasan masalah dan fokus masalah yang akan diteliti menyebabkan penelitian tidak terarah, agar penelitian mencapai sasaran yang tepat penulis membatasi masalah yang hendak diteliti. Adapun masalah dalam penelitian ini dibatasi pada “Pengaruh Pemberian Layanan Informasi Terhadap Persepsi Siswa Mengenai Bimbingan Konseling di Sekolah Kelas X SMK Swasta Budi Setia Sunggal T.A 2015/2016”.


(22)

8

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah yang akan diteliti agar penelitian yang dilakukan mengarah pada tujuan yang ingin dicapai yaitu: “Bagaimana pengaruh pemberian layanan Informasi terhadap persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah pada siswa kelas X SMK swasta budi setia sunggal T.A 2015/2016?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian di atas adalah untuk mengetahui “Adakah pengaruh pemberian layanan Informasi terhadap persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah pada siswa kelas X SMK swasta budi setia sunggal T.A 2015/2016”

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. Adapun manfaat kedua hal ini diuraikan sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat menguji pengaruh layanan informasiterhadap persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah. serta untuk menambah teori mengenai persepsi siswadan bimbingan konseling.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi peneliti, proses penelitian ini memberi pengalaman ilmiah dalam kegiatan meneliti.


(23)

2. Bagi siswa agar memiliki persepsi yang positif mengenai bimbingan konseling yang ada di sekolah khususnya mengenai fungsi bimbingan konseling di sekolah dengan segenap potensi dan kemampuan yang dimilikinya.

3. Bagi guru BK pada khususnya, agar lebih memahami dan meningkatkan pola-pola bimbingan yang tepat sehingga tercapai tujuan dalam membentuk siswa-siswi yang memiliki persepsi yang baik mengenai bimbingan konseling.

4. Bagi orangtua agar dapat memberikan arahan, dukungan kepada siswa sehingga mereka memiliki kemauan dan kemampuan untuk menjaga lingkungan baik di rumah maupun di sekolah.


(24)

58 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

1. Persepsi negatif siswa mengenai bimbingan konseling kelas X SMK Swasta Budi Setia Tahun Ajaran 2015-2016sebelum mendapat layanan informasi cenderung tinggi dengan nilai Mo >Miyaitu 101.8 > 77.5.

2. Persepsi negatif siswa mengenai bimbingan konseling kelas X SMK Swasta Budi Setia Tahun Ajaran 2015-2016 setelah mendapat layanan informasi cenderung rendah dengan nilai Mo <Miyaitu 75.88 < 77.5.

3. Adanya pengaruh yang signifikan antara pemberian layanan informasi terhadap persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah kelas X SMK Swasta Budi SetiaTahun Ajaran 2015-2016


(25)

5.2Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan peneliti adalah: 1. Bagi Guru

Hendaknya lebih pedul idan memperhatikan siswa yang selalu berpesepsi negative mengenai bimbingan konseling. Konselor diharapkan menindaklanjuti kegiatan layanan informasi dengan mengadakan kegiatan konseling secara bertahap untuk penyelesaian yang lebih lanjut.

2. BagiSiswa

Siswa yang mendapatkan layananan informasi dapat tetap bepersepsi mengenai bimbingan konseling guna untuk kematangan perkembangannya. Diharakan siswa tidak takut terhadap guru bimbingan konseling dan dapat mengikuti program bimbingan konseling dengan baik.

3. PenelitianLanjutan

Selanjutnya diharapkan dapat melakukan layanan bimbingan konseling yang dapat membangun persep sisiswa yang positif. Untuk memperoleh hasil uji statistik yang lebih baik, disarankan kepada penelitian lain untuk melakukan uji asumsi normalitas dan homogenitas. Hal ini belum dilakukan dipenelitian ini.


(26)

60

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 1. (Alih Bahasa: dr. Med. Meitasari Tjandrasa& Dra. Muslichah Zarkasih). Jakarta: Erlangga. Husairi, Achsan.2008. Manegemen Pelayanan Konseling di Sekolah. Depok : CV

Arya Duta

Prayitno & Amti, E.2004. Dasar – dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung : Rineka Cipta

Sarwono, S.W. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia

Sudjana. 2008.Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif,dan R& D. Bandung: Alfabeta

Sukardi.2008.Metodologi Penelitian Pendidikan.Yogyakarta : Bumi Aksara Tohirin. 2009. Bimbingan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah. Jakarta:

Rajawali

Walgito, Bimo.2007. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI . . 2003. Psikologi Sosial.Yogyakarta: Penerbit Andi

Winkel W. S. 2002. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT Gramedia.

. 2006. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogjakarta: Media Abadi.


(1)

7

Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan Informasi Terhadap Persepsi Siswa Mengenai Bimbingan Konseling Di Sekolah Kelas X SMK Swasta Budi Setia Sunggal T.A 2015/2016.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berpijak dari latar belakang yang diuraikan di atas, terkait dengan peningkatan persepsi siswa mengenai bimbingan konseling dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :

a. Siswa berpersepsi negatif mengenai bimbingan konseling yang ada disekolah

b. Siswa beranggapan bahwa bimbingan konseling disekolah merupakan hal yang menakutkan

c. Siswa beranggapan bahwa guru bimbingan konseling disekolah hanyalah guru piket yang merazia dan menghukum siswa.

1.3 Pembatasan Masalah

Suatu penelitian tanpa ketidakjelasan pembatasan masalah dan fokus masalah yang akan diteliti menyebabkan penelitian tidak terarah, agar penelitian mencapai sasaran yang tepat penulis membatasi masalah yang hendak diteliti. Adapun masalah dalam penelitian ini dibatasi pada “Pengaruh Pemberian Layanan Informasi Terhadap Persepsi Siswa Mengenai Bimbingan Konseling di Sekolah


(2)

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah yang akan diteliti agar penelitian yang dilakukan mengarah pada tujuan yang ingin dicapai yaitu: “Bagaimana pengaruh pemberian layanan Informasi terhadap persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah pada siswa kelas X SMK swasta budi setia sunggal T.A 2015/2016?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian di atas adalah untuk mengetahui “Adakah pengaruh pemberian layanan Informasi terhadap persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah pada siswa kelas X SMK swasta budi setia sunggal T.A 2015/2016”

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. Adapun manfaat kedua hal ini diuraikan sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat menguji pengaruh layanan informasiterhadap persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah. serta untuk menambah teori mengenai persepsi siswadan bimbingan konseling.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi peneliti, proses penelitian ini memberi pengalaman ilmiah dalam kegiatan meneliti.


(3)

9

2. Bagi siswa agar memiliki persepsi yang positif mengenai bimbingan konseling yang ada di sekolah khususnya mengenai fungsi bimbingan konseling di sekolah dengan segenap potensi dan kemampuan yang dimilikinya.

3. Bagi guru BK pada khususnya, agar lebih memahami dan meningkatkan pola-pola bimbingan yang tepat sehingga tercapai tujuan dalam membentuk siswa-siswi yang memiliki persepsi yang baik mengenai bimbingan konseling.

4. Bagi orangtua agar dapat memberikan arahan, dukungan kepada siswa sehingga mereka memiliki kemauan dan kemampuan untuk menjaga lingkungan baik di rumah maupun di sekolah.


(4)

58

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

1. Persepsi negatif siswa mengenai bimbingan konseling kelas X SMK Swasta Budi Setia Tahun Ajaran 2015-2016sebelum mendapat layanan informasi cenderung tinggi dengan nilai Mo >Miyaitu 101.8 > 77.5.

2. Persepsi negatif siswa mengenai bimbingan konseling kelas X SMK Swasta Budi Setia Tahun Ajaran 2015-2016 setelah mendapat layanan informasi cenderung rendah dengan nilai Mo <Miyaitu 75.88 < 77.5.

3. Adanya pengaruh yang signifikan antara pemberian layanan informasi terhadap persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah kelas X SMK Swasta Budi SetiaTahun Ajaran 2015-2016


(5)

59

5.2Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan peneliti adalah: 1. Bagi Guru

Hendaknya lebih pedul idan memperhatikan siswa yang selalu berpesepsi negative mengenai bimbingan konseling. Konselor diharapkan menindaklanjuti kegiatan layanan informasi dengan mengadakan kegiatan konseling secara bertahap untuk penyelesaian yang lebih lanjut.

2. BagiSiswa

Siswa yang mendapatkan layananan informasi dapat tetap bepersepsi mengenai bimbingan konseling guna untuk kematangan perkembangannya. Diharakan siswa tidak takut terhadap guru bimbingan konseling dan dapat mengikuti program bimbingan konseling dengan baik.

3. PenelitianLanjutan

Selanjutnya diharapkan dapat melakukan layanan bimbingan konseling yang dapat membangun persep sisiswa yang positif. Untuk memperoleh hasil uji statistik yang lebih baik, disarankan kepada penelitian lain untuk melakukan uji asumsi normalitas dan homogenitas. Hal ini belum dilakukan dipenelitian ini.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 1. (Alih Bahasa: dr. Med. Meitasari Tjandrasa& Dra. Muslichah Zarkasih). Jakarta: Erlangga. Husairi, Achsan.2008. Manegemen Pelayanan Konseling di Sekolah. Depok : CV

Arya Duta

Prayitno & Amti, E.2004. Dasar – dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung : Rineka Cipta

Sarwono, S.W. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia

Sudjana. 2008.Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif,dan R& D. Bandung: Alfabeta

Sukardi.2008.Metodologi Penelitian Pendidikan.Yogyakarta : Bumi Aksara Tohirin. 2009. Bimbingan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah. Jakarta:

Rajawali

Walgito, Bimo.2007. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI . . 2003. Psikologi Sosial.Yogyakarta: Penerbit Andi

Winkel W. S. 2002. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT Gramedia.

. 2006. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogjakarta: Media Abadi.