Rencana Pengelolaan Lanskap Permakaman Muslim Mercy Mansion di San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes Karawang.

RENCANA PENGELOLAAN LANSKAP
PERMAKAMAN MUSLIM MERCY MANSION DI SAN DIEGO
HILLS MEMORIAL PARK AND FUNERAL HOMES KARAWANG

WARY RATNA SARI

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Rencana Pengelolaan
Lanskap Permakaman Muslim Mercy Mansion di San Diego Hills Memorial Park
and Funeral Homes Karawang adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2015
Wary Ratna Sari
NIM A44100008

ABSTRAK
WARY RATNA SARI. Rencana Pengelolaan Lanskap Permakaman Muslim
Mercy Mansion di San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes
Karawang. Dibimbing oleh SYARTINILIA.
Saat ini kontraktor dan konsultan lanskap memainkan peranan yang penting
dalam perkembangan pembangunan di Indonesia. Kontraktor dan konsultan
lanskap memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan lanskap yang estetik,
fungsional, dan berkelanjutan. Lanskap yang berkelanjutan dapat terwujud
melalui pelaksanaan pemeliharaan ideal. Pemeliharaan yang ideal ini harus
dipikirkan sejak dari awal proses perencanaan dan perancangan sebuah lanskap.
Tujuan dari kegiatan magang ini untuk membuat rencana pengelolaan lanskap
permakaman muslim Mercy Mansion agar pemeliharaan ideal lanskapnya dapat
tercapai. Kegiatan magang dilakukan di CV Orizen Exotropica yang berlokasi di
Bogor, Jawa Barat pada 10 Maret hingga 16 Juli 2014. Sedangkan lokasi tapak

berada di San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes, Karawang. Data
yang berhubungan dengan aspek fisik/biofisik, desain, dan pengelolaan lanskap
dianalisis secara spasial dan deskriptif. Hasil penelitian ini difokuskan pada
rencana pengelolaan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion tersebut, yang
terdiri dari desain lanskap, standar pemeliharaan lanskap, konsep pengelolaan,
struktur organisasi, zonasi, jadwal, dan anggaran biaya pemeliharaan lanskap.
Sehingga lanskap permakaman ini menjadi lanskap yang indah, fungsional, dan
juga berkelanjutan untuk waktu yang lama.
Kata kunci : desain lanskap, lanskap permakaman, lanskap berkelanjutan,
pemeliharaan ideal, rencana pengelolaan lanskap.

ABSTRACT
WARY RATNA SARI. Landscape Management Plan of Mercy Mansion Moslem
Cemetery at San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes in Karawang.
Supervised by SYARTINILIA.
Recently landscape contractors and consultants have played the important
role of development in Indonesia. They have a responsibility to achieve the
aesthetic, functional, and sustainable landscape. The sustainable landscape can be
achieved by the ideal maintenance. That ideal maintenance should be considered
since the beginning of planning and designing processes. The purpose of this

internship program was produced a landscape management plan of Mercy
Mansion moslem cemetery, in order to reach that ideal maintenance. The
internship program was conducted in CV Orizen Exotropica where located in
Bogor, West Java, on March 10th to July16th, 2014. The site location was in San
Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes, Karawang. The data which
associated with the physical/biophysical aspects, design, and management of the
landscape was analyzed spatially and descriptively. The results of this study
mainly focused on the landscape management plan of Mercy Mansion moslem
cemetery, which consist of design, maintenance standards, management concept,
organizational structure, zoning, schedules, and budget. So the landscape can be
the beautiful, functional, and also sustainable landscape for a long time.
Keywords : cemetery landscape, ideal maintenance, landscape design, landscape
management plan, sustainable landscape.

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2015
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

RENCANA PENGELOLAAN LANSKAP
PERMAKAMAN MUSLIM MERCY MANSION DI SAN DIEGO
Dilarang
mengumumkanPARK
dan memperbanyak
sebagianHOMES
atau seluruh
karya tulis ini
HILLS
MEMORIAL
AND FUNERAL
KARAWANG
dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

WARY RATNA SARI

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian
pada
Departemen Arsitektur Lanskap

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PRAKATA
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT atas segala
karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil penulis selesaikan. Judul yang
diusung dalam kegiatan magang yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2014 ini
adalah Rencana Pengelolaan Lanskap Permakaman Muslim Mercy Mansion di
San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes Karawang. Karya ini dibuat
dalam rangka penyelesaian studi di Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Dalam kesempatan ini sebagai bentuk rasa syukur penulis kepada Allah

SWT, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua tercinta, Ayahanda Wander Furyadi dan Ibunda Ratna Wilis atas
semua kasih sayang, do‟a terbaik serta motivasi yang tidak akan pernah bisa
terbalas. Adikku tercinta Rahmat Martha Reza atas do‟a dan motivasi.
2. Dr Syartinilia, SP MSi selaku pembimbing skripsi dan pembimbing akademik
penulis yang senantiasa memberi bantuan, motivasi, bimbingan serta arahan
selama penyelesaian karya ilmiah ini.
3. Dr Ir Siti Nurisjah, MSLA sebagai dosen pembimbing akademik penulis yang
telah memberikan nasehat, serta bimbingan dalam masa studi penulis.
4. Bapak Roni Wijaya, SP MSc dan staff CV Orizen Exotropica yang telah
memberi bantuan dan bimbingan selama kegiatan magang berlangsung.
5. Dr Ir Aris Munandar, MS dan Dewi Rezalini Anwar, SP MADes sebagai
dosen penguji yang telah memberi banyak masukan dan dukungan moril
kepada penulis untuk melengkapi karya ilmiah ini.
6. Semua keluarga besar di Sumatra Barat dan keluarga besar dE Most Jakarta
atas semua nasehat, motivasi dan do‟a yang tiada henti.
7. Teman satu bimbingan skripsi Reni Dahria yang selalu memotivasi dan
menemani di masa-masa sulit dan seluruh kakak-kakak, teman-teman dan
adik-adik grup Syartinilia’s Student yang selalu memberi dukungan yang siap
memberi bantuan dan saran.

8. Seluruh teman-teman seperjuangan selama 4 tahun di ARL 47 yang selalu
penuh kejutan.
9. Sahabat-sahabat baikku yang selalu memberikan motivasi, bantuan, dukungan
yang luar biasa dan tanpa pamrih, serta seluruh orang-orang yang berjasa
membantu menyelesaikan karya ini yang tidak disebutkan satu per satu.
Namun demikian, penulis sangat menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan dalam karya ini karena keterbatasan penulis dan kendala lainnya.
Karya ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dalam memperdalam
keahlian profesi Arsitektur Lanskap dan dapat menjadi masukan bagi CV Orizen
Exotropica dan San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes dalam hal
perancangan hingga pengelolaan lanskap Permakaman muslim Mercy Mansion ini.

Bogor, Agustus 2015
Wary Ratna Sari

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

x


DAFTAR GAMBAR

x

DAFTAR LAMPIRAN

xi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Kerangka Pikir

2


Tujuan Magang

3

Manfaat Magang

3

Ruang Lingkup Magang

4

TINJAUAN PUSTAKA

5

Permakaman

5


Lanskap Permakaman

6

Pengelolaan dan Pemeliharaan Lanskap

7

METODOLOGI
Lokasi dan Waktu

9
9

Metode Pelaksanaan Magang

10

HASIL DAN PEMBAHASAN


12

Kondisi Umum

12

Desain Lanskap Permakaman Muslim Mercy Mansion

19

Standar Pemeliharaan Lanskap Mercy Mansion

34

Rencana Pengelolaan Lanskap Mercy Mansion

65

SIMPULAN DAN SARAN

81

Simpulan

81

Saran

81

DAFTAR PUSTAKA

82

RIWAYAT HIDUP

92

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Jadwal kegiatan magang
Aktivitas user sesuai zonasi ruang kawasan Mercy Mansion SDH
Contoh vegetasi yang cocok untuk permakaman
Jenis vegetasi yang diusulkan untuk permakaman muslim Mercy
Mansion
Pembagian 12 tipe lanskap permakaman di Mercy Mansion SDH
Standar penampilan dan pedoman prilaku kerja pertamanan
Keadaan curah hujan bulanan Kecamatan Telukjambe Barat Tahun
2013
Frekuensi pemeliharaan softscape lanskap permakaman muslim
Mercy Mansion SDH
Frekuensi pemeliharaan hardscape lanskap permakaman muslim
Mercy Mansion SDH
Kapasitas kerja operator pemeliharaan taman
Kebutuhan HOK dan KTK pemeliharaan lanskap permakaman
muslim Mercy Mansion SDH dalam satu tahun
Masa efektif penggunaan peralatan pemeliharaan lanskap
RAB untuk operator kerja pemeliharaan lanskap
RAB pengadaan peralatan pemeliharaan lanskap
RAB pengadaan bahan-bahan yang digunakan dalam pemeliharaan
Ketentuan dosis pupuk untuk berbagai jenis tanaman
Rekapitulasi rencana anggaran biaya

9
24
26
26
33
36
59
61
63
71
72
75
76
77
78
79
79

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Kerangka pikir magang
Lokasi permakaman muslim Mercy Mansion SDH
Alur pelaksanaan kegiatan magang
Letak kawasan SDH terhadap Kab. Karawang (Google Maps 2014)
Pembagian kawasan permakaman di SDH
Kondisi eksisting permakaman Mercy Mansion SDH (studi lapang)
Diagram tahapan perancangan lanskap (Hakim dan Utomo 2008)
Referensi konsep trees horizon (Orizen 2014)
Referensi konsep oase style dan wild garden (Orizen 2014)
Referensi konsep vertical garden (Orizen 2014)
Ilustrasi konsep ruang Mercy Mansion SDH (Orizen 2014)
Zonasi ruang permakaman muslim Mercy Mansion SDH (Orizen 2014)
Siteplan permakaman muslim Mercy Mansion SDH
Perbesaran gambar siteplan permakaman muslim Mercy Mansion SDH
Perbesaran gambar siteplan permakaman muslim Mercy Mansion SDH
Bagan alir prosedur penyiraman tanaman
Prinsip pemangkasan pada tanaman rambat (Rosenfeld 1999)
Pemangkasan yang kurang baik dengan menggunakan parang

2
9
10
15
17
18
19
21
22
22
23
24
30
31
32
44
46
46

19 Pemangkasan yang tepat dengan menggunakan gergaji
20 Tahap pemangkasan cabang/dahan besar dengan double cut technique
(TCS 2006)
21 Contoh gagal/buruknya pemangkasan pada pohon (TCS 2006)
22 Bagan alir prosedur pemangkasan tanaman
23 Bagan alir prosedur pemupukan tanaman
24 Bagan alir prosedur pendangiran dan penyiangan gulma
25 Bagan alir prosedur pengendalian HPT
26 Bagan alir prosedur penggantian/penyulaman tanaman
27 Struktur organisasi SDH secara umum (Ayuningtyas 2008)
28 Rekomendasi struktur organisasi divisi lanskap SDH
29 Zonasi pemeliharan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion

47
47
48
49
51
53
56
57
67
68
69

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6

Contoh dokumen berita acara phisik pekerjaan (BAPP)
Contoh dokumen berita acara serah terima (BAST)
Contoh dokumen form check list final
Contoh dokumen laporan prestasi pekerjaan
Standar pemeliharaan lanskap San Diego Hills Memorial Park and
Funeral Homes Karawang
Struktur organisasi departemen operasional PT San Diego Hills
Memorial Park and Funeral Homes

84
85
87
88
90
91

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan pembangunan dan bisnis properti di Indonesia mengalami
kenaikan yang sangat tajam pada dekade terakhir ini. Seiring perkembangan
tersebut, peran dan jumlah penyedia jasa konsultan dan kontraktor pun semakin
meningkat. Kebutuhan akan ruang terbuka hijau (RTH) yang juga semakin
meningkat, menambah tingkat kebutuhan akan peran konsultan dan kontraktor
yang berwawasan lingkungan.
Instruksi Mendagri Tahun 1988 mengatakan bahwa RTH adalah ruangruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk area/kawasan
maupun dalam bentuk area memanjang/jalur yang dalam penggunaannya lebih
bersifat terbuka dan pada dasarnya tanpa bangunan dengan 40% - 60% dari total
wilayah yang bersangkutan harus dihijaukan. Sejatinya RTH tidak saja
memberikan fungsi arsitektural dan fisik, tetapi juga fungsi ekologis dan
ekonomis. Sehingga pada saat ini properti dengan daya tarik lanskap yang indah,
ekologis, dan ekonomis dengan mengarah pada instruksi tersebut menjadi hal
yang sangat populer. Terlebih lagi hal ini seiring juga dengan bertambahnya
pemahaman masyarakat terhadap kondisi lingkungan perkotaan yang semakin
memburuk dan perlu diperhatikan. Perkembangan ini terjadi tidak hanya
terpusat pada daerah urban, tapi juga merambat menuju daerah sub-urban. Salah
satunya adalah Kabupaten Karawang yang merupakan kawasan sub-urban
Jakarta yang memiliki perkembangan pesat disegala macam genre properti
seperti perumahan, hotel, pusat belanja, kawasan industri, bahkan bisnis
permakaman yang selama sembilan tahun ini menjadi bisnis yang sangat
prospektif dan diminati.
San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes (SDH) yang
dipelopori oleh PT Lippo Karawaci Tbk dalam website resminya mengatakan
bahwa SDH merupakan kawasan permakaman pertama di dunia yang
menawarkan kelengkapan fasilitas dan layanan berkualitas untuk sebuah taman
permakaman eksklusif. PT Lippo Karawaci Tbk sangat concern mendesain SDH
sejak awal dengan melakukan studi mendalam terhadap taman permakaman
terkemuka dunia Forest Lawn Memorial Parks and Mortuaries di California,
Amerika Serikat, yang kemudian diadaptasi konsep dasarnya untuk pendirian
SDH di areal seluas 500 Ha di Karawang, Jawa Barat (SDH 2010).
San Diego Hills sebagai perusahaan yang menggeluti bisnis yang saat ini
sangat prospektif dan banyak diminati harus mampu meningkatkan inovasi
produk dan menjaga kualitas lanskap kawasan yang ditawarkan. Oleh karena itu,
pada tahun 2013 lalu SDH merencanakan penambahan cluster baru untuk
permakaman muslim yaitu Mercy Mansion dan Al Halim Mansion yang
tendernya dimenangkan oleh CV Orizen Exotropica. Pembuatan siteplan lanskap
permakaman muslim ini tentu dilakukan agar tapak tersebut mampu
memaksimalkan potensi kawasan, sehingga akan tercipta lanskap permakaman
yang indah, fungsional, dan berkelanjutan.

2
Mengingat kepemilikan lahan permakaman di SDH yang sifatnya permanen
(selama-lamanya) membuat aspek keberlanjutan dari desain lanskap ini menjadi
sangat penting, maka dibutuhkan pengelolaan/pemeliharaan yang baik dan tepat
terhadap lanskap permakaman SDH. Kegiatan pemeliharaan tersebut perlu
disusun menjadi sebuah rencana pengelolaan yang bertujuan untuk menjaga dan
mempertahankan lanskap yang dirancang agar lanskap tersebut tetap menjadi
lanskap yang indah, fungsional dan berkelanjutan. Hal ini perlu dilakukan karena
dalam Arifin dan Arifin (2005) dikatakan bahwa seorang perancang (designer)
wajib memberitahu pemilik tapak (owner) tentang cara-cara pemeliharaan tapak
yang dirancang. Hal ini jarang dilakukan oleh desainer lanskap sehingga banyak
lanskap yang pada awalnya dibangun dengan sangat indah, monumental, bahkan
fenomal namun tidak mampu bertahan dalam waktu yang lama (tidak
berkelanjutan). Hal inilah yang melatarbelakangi mahasiswa untuk mengajukan
rencana pengelolaan lanskap pada proyek perancangan lanskap permakaman
muslim Mercy Mansion yang dikerjakan oleh CV Orizen Exotropica sebagai
dokumen pelengkap bagi dokumen perancangan lanskap yang diajukan secara
bersamaan agar lanskap yang dirancang ini dapat dikelola dengan cara yang baik
dan tepat sehingga pemeliharaan ideal lanskap tersebut dapat tercapai. Diharapkan
desain lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH menjadi lanskap yang
indah, fungsional, dan juga berkelanjutan dalam waktu yang lama.

Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan acuan dalam melakukan kegiatan magang.
Adapun kerangka pikir tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 1 Kerangka pikir magang

3
Pesatnya perkembangan pembangunan di Indonesia menyebabkan
meningkatnya peran konsultan dan kontraktor, tak terkecuali konsultan dan
kontraktor di bidang lanskap. Salah satu konsultan yang bergerak di bidang
lanskap ini adalah CV Orizen Exotropica. Produk yang dihasilkan oleh konsultan
lanskap biasanya adalah berupa suatu desain lanskap, yaitu usaha penggubahan
suatu lanskap menjadi lanskap yang estetik, fungsional, dan berkelanjutan.
Seringkali suatu lanskap begitu indah di awal pembangunannya, namun tidak
dapat bertahan dalam waktu yang lama karena lanskap tersebut tidak mempunyai
pengelolaan yang baik, sehingga pemeliharaan ideal lanskapnya tidak tercapai.
Oleh karena itu, dalam salah satu proyek yang ditangani oleh CV Orizen
Exotropica yaitu desain lanskap permakaman muslim Mercy Mansion San Diego
Hills, mahasiswa mencoba untuk memberi masukan kepada pihak konsultan agar
mengajukan dokumen desain yang dilengkapi dokumen rencana pengelolaan
lanskap yang disusun oleh mahasiswa secara bersamaan kepada developer agar
desain lanskap yang dirancang dapat dipelihara dengan baik dan tepat, sehingga
pemeliharaan idealnya akan tercapai. Hal ini dilakukan dengan mengumpulkan
data terkait dengan aspek fisik/biofisik, aspek desain, dan aspek pengelolaan dari
lanskap permakaman muslim Mercy Mansion secara khusus dan kawasan SDH
secara umum. Data-data ini kemudian dianalisis baik secara spasial maupun
deskriptif, hingga menghasilkan sintesis untuk menjawab tujuan dari penyusunan
tugas akhir ini yaitu menghasilkan desain, standar pemeliharaan, dan rencana
pengelolaan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH yang secara
umum merupakan rekomendasi yang diberikan untuk rencana pengelolaan
lanskap pemakaman muslim Mercy Mansion SDH.

Tujuan Magang
Tujuan dari kegiatan magang ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum magang ini adalah untuk berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan
konsultan baik di studio maupun di lapang. Sedangkan tujuan khusus kegiatan
magang ini adalah :
1. membuat desain lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH;
2. menyusun standar pemeliharaan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion
SDH;
3. menyusun rencana pengelolaan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion
SDH.

Manfaat Magang
Kegiatan magang yang dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. meningkatkan profesionalitas kerja di bidang arsitektur lanskap untuk
menghadapi kondisi lapangan kerja yang sesungguhnya;
2. memperoleh dan memberikan informasi yang berkaitan dengan lanskap
permakaman muslim Mercy Mansion SDH terhadap konsultan lanskap CV
Orizen Exotropica dan SDH;

4
3. memberikan rekomendasi standar pemeliharaan serta rencana pengelolaan
lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH kepada pihak CV Orizen
Exotropica dan SDH;
4. menjadi acuan dalam mengaplikasikan dan meningkatkan pengelolaan lanskap
permakaman muslim di Indonesia.

Ruang Lingkup Magang
Kegiatan magang yang dilakukan meliputi pembelajaran dalam pekerjaan
nyata di bidang arsitektur lanskap. Pembelajaran ini dilakukan melalui
pengamatan langsung, studi literatur, dan mengikuti semua kegiatan yang
dilakukan oleh pihak konsultan. Kegiatan ini berada di bawah bimbingan
langsung direktur utama CV Orizen Exotropica, manajer proyek, dan tim
pendukung lainnya. Penyusunan tugas akhir ini dilakukan berdasarkan laporan
kegiatan magang yang dilakukan mahasiswa dan dibatasi hanya pada proyek
perancangan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH saja. Sedangkan
untuk pembahasan pada tugas akhir ini ruang lingkupnya meliputi pembuatan
rekomendasi desain lanskap, standar pemeliharaan lanskap, dan rencana
pengelolaan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH. Pada pembuatan
rekomendasi desain lanskap permakaman muslim Mercy Mansion ini, ruang
lingkup lanskap yang dimaksud adalah meliputi bagian softscape kawasan saja,
karena di SDH hardscape tidak termasuk dalam tanggung jawab kerja divisi
lanskap melainkan divisi operasional. Namun, pada pembuatan rekomendasi
standar pemeliharaan dan rencana pengelolaan lainskap permakaman muslim
Mercy Mansion ini ruang lingkup lanskap yang dimaksud adalah softscape yang
dirancang dan hardscape yang berhubungan langsung dengan softscape kawasan,
seperti misalnya planter box, pergola, batu nisan, bangku taman, bangunan taman,
dan sebagainya.

5

TINJAUAN PUSTAKA
Permakaman
Kematian didefinisikan sebagai berhentinya semua fungsi vital tubuh
meliputi detak jantung, aktifitas otak, serta pernapasan (Sing et. al. 2005). Papalia
et. al. dalam Sari (2010) menyatakan bahwa kematian dapat dinyatakan terjadi
ketika napas dan denyut jantung individu telah berhenti selama beberapa waktu
yang signifikan atau dapat dinyatakan juga ketika seluruh aktifitas syaraf di otak
berhenti bekerja. Pada normalnya kematian diakhiri dengan suatu proses yang
dinamakan pemakaman. Maka membuat permakaman atau sering disebut kuburan
merupakan hal yang umum dan sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat.
Permakaman dapat didefinisikan sebagai salah satu bagian dari kota, yang berupa
tempat untuk menguburkan jenasah orang yang telah meninggal dunia. Dalam
beberapa tradisi, makam dimaknai tempat pemberhentian antar dunia, bagian dari
siklus hidup, hingga wujud penghormatan terhadap nenek moyang (Sari 2010).
Semakin pesatnya perkembangan pembangunan dan peradaban sekarang ini,
membuat makam sebagai tempat peristirahatan terakhir kini tidak dapat dianggap
remeh perannya. Saat ini lahan permakaman menjadi hal yang sangat krusial
kepemilikannya bagi masyarakat di kota-kota besar karena semakin terbatasnya
lahan dan ketidaknyamanan pada komplek permakaman yang ada. Kemajuan
peradaban ini kemudian cenderung membuat masyarakat kota terutama kalangan
menengah ke atas walaupun telah tiada (meninggal dunia), mereka tetap ingin
untuk mempertahankan status sosialnya. Sehingga pada saat ini permakaman juga
ikut berkembang mengikuti perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia yang
modern. Banyak orang yang pernah kehilangan anggota keluarga akan mengerti
bagaimana kerinduan untuk mengunjungi makam anggota keluarga yang telah
meninggal tersebut, sehingga mereka akan berniat untuk sering mengunjungi
makamnya. Oleh karena itu, permakaman yang tidak seram, tidak suram, nyaman,
indah, damai dan menyenangkan akan menjadi sangat penting keberadaannya, hal
inilah yang kemudian dapat diartikan sebagai permakaman modern.
Terdapat beberapa istilah yang berhubungan dengan permakaman, seperti :
memorial park, funeral homes, cemeteries, burial, dan sebagainya. Burial dalam
Oxford Dictionaries (2015) memiliki pengertian sebagai tindakan atau upacara
untuk menguburkan mayat. Sedangkan cemetery (cemeteries) merupakan sebuah
tanah permakaman/kuburan yang berskala besar, terutama yang tidak berada di
halaman gereja. Sedangkan menurut Latifa (2011), istilah memorial park memiliki
makna perwujudan bentuk ruang sebagai peringatan dan penyimpanan memori
kolektif terhadap kematian massal yang dianggap „kehilangan‟. Menurut bahasa,
memorial park berarti pemakaman, pekuburan, atau necropolis yang digunakan
sebagai tempat penguburan, yang dapat didatangi untuk mengenang mereka yang
telah meninggal dunia. Memorial park ini biasanya merupakan sebuah bentuk
pemakaman modern dengan penataan tanpa nisan tegak. Dalam Oxford
Dictionaries (2015), memorial park adalah sebuah taman yang dirancang untuk
kontemplasi atau rekreasi, memperingati kematian seorang individu atau banyak
orang yang mati melalui bencana alam, aksi militer, atau lainnya. Sedangkan
funeral homes memiliki makna sebagai sebuah bisnis yang menawarkan layanan

6
pemakaman untuk almarhum dan keluarga mereka, biasa juga disebut rumah
duka/kamar mayat. Dalam Oxford Dictionaries (2015) funeral homes adalah
sebuah lembaga/perusahaan/ yayasan tempat dimana orang yang sudah meninggal
dunia dipersiapkan untuk dimakamkan atau kremasi (dibakar) dan ditempat ini
pengunjung masih dapat melihat tubuh orang yang meninggal tersebut.
Lanskap Permakaman
Fenomena yang berkembang di masyarakat mengenai makam atau kuburan
adalah bahwa makam identik dengan suasana yang angker, suram, serta seram.
Image yang demikian pada umumnya terjadi karena penataan pada lahan makam
yang kurang terawat dan tidak menjadi hal yang diprioritaskan. Padahal dalam
UU Penataan Ruang No 26 tahun 2007 dicantumkan bahwa permakaman
berfungsi sebagai RTH, sehingga harus dimaksimalkan penataan lahannya
menjadi lahan yang hijau, agar persentase RTH dan resapan air dapat maksimal.
Perda Provinsi DKI Jakarta No 3/2007 tentang Permakaman mengatakan
bahwa taman permakaman adalah lahan yang digunakan untuk memakamkan
jenasah yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana. Usaha pelayanan
permakaman adalah kegiatan atau usaha yang bergerak di bidang pelayanan
permakaman. Jasa permakaman adalah suatu jenis usaha yang memberikan
pelayanan mulai dari penanganan jenasah, pengaturan acara pemakaman, hingga
penguburan dalam bentuk paket (Ardiansyah 2011).
Menurut Hutauruk (2003) yang disitasi dalam Alam (2013) menjelaskan
bahwa komponen penataan kawasan tempat permakaman umum (TPU) terdiri dari
petak makam, elemen vegetasi, jalur pejalan kaki, jalur kendaraan dan tempat parkir,
plaza dan ruang terbuka, gedung pengelola TPU, elemen penanda, lampu penerangan,
tempat duduk, gerbang, pagar, dan jaringan utilitas. Setiap komponen harus ditata
sesuai dengan variabel penataan yang ada pada komponen tersebut seperti luas,
bentuk, ukuran, jarak, letak, material permukaan dan lain-lain. Hal ini perlu
diperhatikan karena dengan fasilitas yang baik maka TPU dapat optimal sebagai salah
satu elemen sarana penyedia RTH yang dapat dimanfaatkan selain untuk kepentingan
permakaman (sosial), tetapi juga untuk tempat rekreasi agar menghilangkan kesan
mistis yang selama ini masyarakat rasakan terhadap tempat ini.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5/PRT/M/2008 mengatakan
bahwa permakaman memiliki fungsi utama sebagai tempat pelayanan publik
untuk penguburan jenasah. Permakaman juga dapat berfungsi sebagai ruang
terbuka hijau (RTH) untuk menambah keindahan kota, daerah resapan air,
pelindung, pendukung ekosistem, dan pemersatu ruang kota, sehingga keberadaan
RTH yang tertata di komplek permakaman dapat menghilangkan kesan seram
pada wilayah tersebut. Saat ini, di Indonesia mulai berkembang trend penyediaan
lahan makam atau kuburan yang dikelola dengan baik, hal ini dijadikan developer
sebagai ladang bisnis yang menggiurkan dan sangat berpotensi (Sari 2010).
Lanskap permakaman yang indah, nyaman, tentram, dan damai semakin
memperkuat alasan masyarakat untuk memutuskan untuk memilih lokasi
permakaman/ peristirahatan terakhirnya.

7
Pengelolaan dan Pemeliharaan Lanskap
Pengelolaan adalah tindakan yang dilakukan untuk mengamankan dan
menyelamatkan suatu lanskap secara efisien dan terarah, dalam upaya pelestarian
dan keberlanjutannya, meliputi sumberdaya alam fisik dan biofisik, lingkungan
binaan yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Menurut Harvey dan
Buggey dalam Arancibia et. al. (1999), seluruh kegiatan pelestarian bertujuan
untuk mempertahankan dan melindungi suatu kawasan dan isinya. Sedangkan
menurut Budiharjo dan Sujarto (1999), bahwa konsep pelestarian yang sesuai
adalah adanya fungsi-fungsi baru yang menguntungkan dilihat dari segi ekonomifinansial, dan pengembangannya. Konsep strategi pengelolaan yang berkelanjutan
menurut Arancibia et.al. (1999), menggunakan keterkaitan positif antara efisiensi
ekonomi dan perbaikan lingkungan, serta ikut serta menciptakan tanda ekonomi
yang baru dan mendorong semua kegiatan produksi dan konsumsi yang
mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan, apabila kondisi lingkungan
tidak dilindungi, maka nilai ekonomi pembangunan secara utuh tidak akan
tercapai. Pengelolaan adalah salah satu usaha kebijaksanaan untuk memelihara
dan menyelamatkan secara ekosistem. Konsep dasar dari pengelolaan secara
ekologi dengan pendekatan ekosistem, seperti : danau, hutan, laut, tanaman
pertanian, perkebunan, padang rumput, dan lain-lain.
Menurut Arifin dan Arifin (2005), pengelolaan merupakan upaya terpadu
dalam penataan, pemanfaatan, pemeliharaan, pelestarian, pengawasan,
pengendalian, dan pengembangan lingkungan hidup sehingga tercipta lanskap
yang bermanfaat bagi manusia dan mahluk hidup lainnya. Pengelolaan lanskap
berlangsung dengan membuat program pengelolaan yang terstruktur dalam
organisasi, tenaga kerja, jadwal, ketersediaan alat dan bahan, dan pendanaan.
Secara teknis, dibutuhkan personel untuk menjalankan sistem pengelolaan,
sehingga pengelolaan lanskap bertujuan untuk menjaga agar taman atau lanskap
yang dikelola tetap berkelanjutan. Pengelolaan lanskap berkelanjutan adalah cara
menggunakan sumber daya alam yang ada baik yang dapat diperbaharui maupun
yang tidak dapat diperbaharui agar terjadi perputaran di dalamnya sehingga dapat
terus bermanfaat bagi generasi yang akan datang. Upaya-upaya yang dapat
dilakukan, antara lain pemanfaatan energi, penggunaan dan pengelolaan sumber
daya alam, pengelolaan limbah serta berbagai hal yang terkait untuk
mempertahankan keberlanjutan suatu ekologi lingkungan sehingga dapat
meminimumkan besarnya biaya.
Pemeliharaan lanskap merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menjaga
dan merawat area lanskap dengan segala fasilitas yang ada di dalamnya supaya
kondisi fisik kawasan tersebut tetap baik dan dapat mempertahankan keadaan
yang sesuai dengan rancangan atau desain semula (Sternloff dan Warren 1984).
Menurut Arifin dan Arifin (2005), pemeliharaan lanskap terbagi menjadi dua jenis
yaitu pemeliharaan ideal dan pemeliharaan fisik. Pemeliharaan ideal merupakan
pemeliharaan yang mengacu pada desain dan tujuan semula sehingga
pemeliharaan berfungsi untuk mempertahankan kondisi rancangan atau desain
semula. Untuk mempertahankan agar tujuan dan fungsi semula dalam
pemeliharaan ideal tetap terjaga, antara lain pembuatan jadwal pemeliharaan
elemen lunak dan elemen keras; dan penggunaan tanaman lokal untuk
memudahkan penggantian/penyulaman pada renovasi tata hijau. Sedangkan

8
pemeliharaan fisik meliputi pekerjaan untuk tetap menjaga keindahan, keasrian,
kenyamanan, dan keamanan taman. Pekerjaan tersebut meliputi kegiatan
pembersihan taman, penggantian elemen-elemen yang rusak atau tidak berfungsi,
penyiraman tanaman, dan penyiagaan gulma, pemangkasan, pemupukan,
pengendalian hama dan penyakit, serta penyulaman.
Sternloff dan Warren (1984) mengemukakan bahwa ada dua belas prinsip
sebagai petunjuk dasar untuk mewujudkan program pengelolaan, yaitu:
a. menetapkan tujuan dan standar pemeliharaan,
b. pemeliharaan harus berdasarkan penggunaan waktu, tenaga, alat, dan bahan
secara ekonomis,
c. pelaksanaan pemeliharaan berdasarkan perencanaan pemeliharaan tertulis,
d. jadwal pekerja pemeliharaan harus berdasarkan pada pertimbangan prioritas
dan kebijakan,
e. seluruh bagian pemeliharaan hendaknya menekankan pada pemeliharaan
pencegahan (preventive maintenance),
f. divisi pemeliharaan harus dikelola dengan baik,
g. adanya sumber dana yang cukup untuk mendukung program pemeliharaan,
h. adanya sumberdaya tenaga kerja yang cukup untuk melaksanakan fungsi
pemeliharaan,
i. adanya tanggung jawab terhadap keamanan pegawai serta masyarakat,
j. program pengelolaan harus dirancang untuk memelihara lingkungan alami,
k. pemeliharaan harus menjadi pertimbangan utama dalam perancangan dan
pembangunan taman dan fasilitasnya,
l. pegawai bagian pemeliharaan bertanggung jawab bagi pencitraan
masyarakat terhadap dinas pertamanan.
Setiap pengelolaan memerlukan indikator kerja. Indikator kerja digunakan
sebagai tolok ukur, apakah kebijakan program pengelolaan sesuai dengan tujuan,
atau menyimpang. Bagian yang cukup penting dalam pelaksanaan hal ini adalah
tenaga kerja di lapangan. Peralatan dan bahan-bahan yang terbaik sekalipun tidak
dapat digunakan tanpa adanya tenaga kerja dan hanya tenaga kerja yang
berkualitas dan terlatih yang dapat melakukan pekerjaan pemeliharaan lanskap
yang baik. Pengetahuan tenaga kerja mengenai prinsip-prinsip dasar dari
pemeliharaan lanskap dapat menghasilkan tenaga kerja yang baik dan antusias
terhadap pekerjaannya, sehingga tujuan dari pengelolaan lanskap tersebut dapat
tercapai dengan baik.

9

METODOLOGI
Lokasi dan Waktu
Kegiatan magang dilaksanakan di konsultan lanskap CV Orizen Exotropica
yang berlokasi di Dramaga Cantik Residence blok O nomor 19, Darmaga, Bogor,
Jawa Barat. Sementara itu, lokasi proyek yang dilaksanakan terletak di
permakaman muslim Mercy Mansion di San Diego Hills Memorial Parks and
Funeral Homes, Karawang, Jawa Barat (Gambar 2).

Gambar 2 Lokasi permakaman muslim Mercy Mansion SDH
Pelaksanaan kegiatan magang berlangsung selama 80 hari kerja (empat
bulan). Kegiatan magang ini dimulai pada 10 Maret hingga 16 Juli 2014. Jadwal
kegiatan magang yang dilakukan, diuraikan pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1 Jadwal kegiatan magang
Jenis kegiatan
Persiapan magang
1 Persiapan perijinan
2 Birokrasi
dan
survei
tempat
magang
3 Pengenalan tempat
magang
Kegiatan magang
1 Partisipasi
aktif
dalam pelaksanaan
magang
2 Pengambilan data
3 Analisis, sintesis
Akhir kegiatan magang
1 Penyelesaian
berkas magang
2 Penyusunan
tugas akhir

Maret
April
Mei
Juni
Juli
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

Juli‟14Juni‟15

10
Metode Pelaksanaan Magang
Metode magang merupakan tahapan yang dilaksanakan dalam kegiatan
magang hingga penyusunan skripsi. Metode yang digunakan dalam kegiatan
magang dimulai dari persiapan magang hingga akhir pelaksanaan adalah dengan
melakukan partisipasi aktif disemua kegiatan yang dilakukan oleh konsultan, baik
itu pekerjaan di studio maupun pekerjaan di lapangan. Hal ini akan terlihat dalam
alur magang seperti Gambar 3 di bawah ini.

Gambar 3 Alur pelaksanaan kegiatan magang
1. Persiapan magang
Pada tahapan ini, mahasiswa melakukan konsultasi dengan pembimbing
skripsi untuk penentuan lokasi magang untuk kemudian dilakukan penentuan
topik yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir serta penyusunan proposal
usulan magang. Pengenalan perusahaan pun dilakukan pada tahap ini sehubungan
dengan penentuan topik yang juga dilakukan dengan diskusi intensif dengan pihak
konsultan.
2. Pelaksanaan magang
Pada tahapan ini, mahasiswa membuat log book magang sebagai catatan
kegiatan magang yang dimanfaatkan pada penyusunan laporan akhir. Pada
pelaksanaan magang ini, mahasiswa sekaligus melakukan kegiatan pengumpulan
data hingga analisis data yang terkait dengan proyek perancangan permakaman
muslim Mercy Mansion SDH yang dijadikan topik bahasan dalam tugas akhir.
Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan tiga metode berikut :
a. perolehan data langsung dari konsultan;

11
b. melakukan pengamatan langsung terhadap kawasan yang dijadikan topik
bahasan dalam tugas akhir untuk mengetahui kondisi eksisting lanskapnya;
c. melakukan studi pustaka untuk mendapatkan referensi yang dapat
membantu dalam menyusun rencana pengelolaan dan standar pemeliharaan
lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH tersebut.
Metode yang digunakan untuk pengolahan data adalah dengan
menggunakan analisis spasial dan deskriptif. Analisis spasial digunakan untuk
mengolah data yang berguna untuk merumuskan rekomendasi desain lanskap serta
zonasi pemeliharaan lanskap yang ditampilkan secara spasial maupun deskriptif.
Metode yang dilakukan ini adalah dengan melakukan analisis terhadap aspek
desain dan biofisik, yang kemudian dilakukan penentuan kriteria pemeliharaan
lanskap.
Pada akhirnya hasil dari analisis ini disajikan berupa siteplan dan peta
zonasi pemeliharaan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH.
Rekomendasi desain lanskap ini dibuat mahasiswa berdasarkan konsep yang
sudah dibuat oleh konsultan, karena pada saat mahasiswa melakukan magang,
tahapan analisis hingga pembuatan konsep perancangan lanskap sudah selesai
dilakukan oleh konsultan. Sedangkan untuk penyusunan rekomendasi standar
pemeliharaan dan rencana pengelolaan lanskap dilakukan analisis deskriptif pada
data non-spasial dengan cara menyesuaikannya dengan literatur yang digunakan
dan kondisi pemeliharaan lanskap di SDH.
3. Akhir kegiatan magang
Pada akhir kegiatan magang dilakukan pengurusan berkas akhir magang dan
membuat laporan kegiatan magang yang ditulis dalam bentuk skripsi. Laporan
tersebut tidak hanya memuat tentang hasil kegiatan magang yang dilakukan, tetapi
juga memuat rekomendasi desain lanskap, standar pemeliharan lanskap, dan
rencana pengelolaan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion San Diego
Hills Memorial Park and Funeral Homes, Karawang, Jawa Barat yang dijadikan
fokus dalam pembahasan skripsi ini.

12

HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Umum
CV Orizen Exotropica
CV Orizen Exotropica adalah salah satu konsultan lanskap yang berlokasi di
Dramaga Cantik Residence blok O nomor 19, Darmaga, Bogor, Jawa Barat.
Sebelum tahun 2014 konsultan ini bernama OASSE Studio, namun pada tahun
2014 nama ini kemudian diubah menjadi Orizen LAED Consultant (Landscape
Architecture and Environtmental Design). Pada tahun 2015 dengan pengajuan
untuk menjadi sebuah CV, nama Orizen LAED Consultant diubah menjadi CV
Orizen Exotropica. Konsultan ini mempunyai motto “constructing landscapes that
refine nature, engage culture, and sustain them both”. CV Orizen Exotropica
selama hampir 4 tahun ini berada di bawah kepemimpinan Bapak Roni Wijaya SP
MSc, sudah berpengalaman menangani berbagai macam proyek di bidang
landscape mulai dari perancangan taman rumah dan lingkungan, residential
boulevard, lanskap hotel dan resort, lanskap pertanian dan peternakan hingga
usaha perbaikan lingkungan dalam skala besar seperti desain lanskap dengan
konsep ecotourism di beberapa Taman Nasional di Indonesia.
Beberapa klien yang pernah mempercayai CV Orizen Exotropica dalam
menangani proyek mereka diantaranya adalah PT Berdikari Sulawesi Selatan, PT
Kaltim Prima Coal, PT Inter Art Graha Selaras Bekasi, PT Adidhaya &
Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia, Karawang International Industry City
(KIIC), Batam Industrial Development Authority, developer Metropolitan Land,
Muara Enim Regency Jambi, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Papua
Barat, Mursala Island Sumatra Utara, dll. Hingga saat ini CV Orizen Exotropica
masih sangat konsisten untuk menangani berbagai proyek di bidang lanskap, hal
ini dapat dilihat dari banyaknya proyek yang dikerjakan oleh CV Orizen
Exotropica pada tahun ini, baik itu yang sudah diselesaikan, sedang dikerjakan
maupun yang akan dikerjakan. Hal inilah yang membuat mahasiswa memilih
konsultan CV Orizen Exotropica sebagai tempat pelaksanaan kegiatan magang
untuk meningkatkan pengetahuan mengenai dunia kerja arsitektur lanskap serta
penyelesaian tugas akhir.
Menurut Never Ending Transfusing - Application Training (NET-at) dalam
Zurnali (2004) magang/pelatihan adalah kegiatan belajar dan praktek
untuk sesuatu tujuan baik, dilakukan secara berulang-ulang dan terus-menerus
untuk meningkatkan kemampuan manusia dan fitrahnya (continuously and never
end). Mahasiswa melakukan kegiatan magang memiliki tujuan utama yaitu untuk
berpartisipasi aktif di segala bidang pekerjaan arsitektur lanskap yang dikerjakan
oleh konsultan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan pengalaman
mahasiswa untuk bekerja di bidang tersebut. Beberapa manfaat dari kegiatan
magang yang dilakukan ini sama seperti yang dipaparkan oleh Noe, Hollenbeck,
Gerhart, Wright (2003) dalam Zurnali (2004) antara lain meningkatkan
pengetahuan mengenai bidang yang ditekuni, membantu untuk mempunyai
keahlian bekerja dengan pendekatan teknologi baru, membantu memahami
bagaimana bekerja secara efektif dalam tim untuk menghasilkan jasa dan produk
yang berkualitas dan menekankan pada inovasi dan kreativitas dari pembelajaran

13
tersebut. Manfaat-manfaat tersebut secara langsung dapat dirasakan secara nyata
oleh mahasiswa setelah melaksanakan kegiatan magang selama empat bulan (80
hari kerja).
Menurut Notoatmodjojo (1991) pelaksanaan magang dapat dikatakan
berhasil apabila dalam diri peserta magang tersebut terjadi suatu proses
transformasi dalam peningkatan kemampuan dalam melaksanakan tugas dan
perubahan perilaku yang tercermin pada sikap, disiplin, dan etos kerja. Upaya
untuk mengetahui terjadi tidaknya perubahan tersebut bagi peserta magang, dapat
dilakukan penilaian atau evaluasi atas pelaksanaan kegiatan magang tersebut. Hal
ini juga dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan magang mahasiswa. Penilaian atau
evaluasi ini dilakukan oleh pimpinan perusahaan tempat magang dilaksanakan
yang dilakukan pada saat kegiatan magang sudah berakhir. Hasil evaluasi ini
selanjutnya diserahkan kepada komisi pendidikan Departemen Arsitektur Lanskap
IPB bersamaan dengan penyerahan log book kegiatan magang sebagai salah satu
pertimbangan penilaian terhadap hasil pelaksanaan magang dan tugas akhir yang
dilakukan oleh mahasiswa.
Selama kegiatan magang mahasiswa berlangsung dalam waktu empat bulan
mulai dari 10 Maret hingga 16 Juli 2014, terdapat beberapa proyek yang sedang
dikerjakan oleh konsultan antara lain proyek perancangan lanskap Shopping
Arcade Area di Metland Transyogi, perancangan garden cafe untuk Kantor
Grapari Telkomsel di Makassar, perancangan lanskap taman lingkungan dan
taman identitas di Cilandak, perancangan lanskap Riady Heritage SDH,
perancangan lanskap permakaman muslim Mercy Mansion SDH, dan perancangan
ulang (redesign) taman kantor bupati di Kabupaten Bekasi. Proyek-proyek
tersebut memiliki rentang waktu pengerjaan yang berbeda satu sama lain, karena
berbedanya jenis pekerjaan yang dilakukan dan perbedaan luas gubahan lanskap
yang dilakukan juga mempengaruhi rentang waktu pengerjaan proyek lanskap
tersebut. Setiap proyek tersebut sudah memiliki timeline pengerjaannya masingmasing. Pada proyek perancangan lanskap Shopping Arcade Area di Metland
Transyogi, mahasiswa hanya dapat berperan aktif dalam menyusun rencana
anggaran biaya (RAB) pelaksanaan pekerjaan lanskap ini, sehubungan dengan
sudah selesainya tahap perancangan lanskap hingga pembuatan detail engineering
design (DED) lanskap pada Januari lalu.
Pada bulan Juni dan Juli terdapat proyek perancangan garden cafe untuk
Kantor Grapari Telkomsel di Makassar dan perancangan ulang (redesign) taman
Kantor Bupati Kabupaten Bekasi. Kedua proyek ini merupakan proyek tak
terduga yang didapatkan konsultan berdasarkan penunjukan langsung dari klien
dengan deadline waktu pengerjaan hanya beberapa hari saja. Dalam kedua proyek
ini, mahasiswa dapat mengikuti seluruh proses perancangan mulai dari diskusi
dalam pembuatan konsep desain hingga pembuatan gambar grafis hasil desain.
Perumusan konsep dari proyek desain garden cafe dan redesain taman
kantor didiskusikan bersama Bapak Roni Wijaya SP MSc selaku direktur utama
dan beberapa karyawan CV Orizen Exotropica hingga menghasilkan konsep
desain yang sesuai dengan permintaan klien dan disesuaikan pula dengan kondisi
tapak yang akan dirancang. Setelah perumusan konsep selesai, mahasiswa dan
karyawan CV Orizen Exotropica berbagi pekerjaan untuk melakukan analisis pada
tapak yang akan dirancang, menyiapkan gambar referensi, dan menentukan jenis
tanaman yang sesuai dengan konsep yang diusung serta melakukan cross check

14
terhadap list material yang akan digunakan dengan ketersediaannya dipasar serta
mempelajari bagaimana sifat dan cirinya. Selanjutnya adalah pembuatan sintesis
yaitu hasil desain lanskap berupa gambar grafis mulai dari denah hingga ilustrasi
yang meliputi gambar potongan, perspektif dan gambar detail beberapa komponen
lanskap ataupun spot yang menjadi keunggulan dari desain yang dirancang. Kedua
proyek ini diselesaikan hingga pembuatan RAB pelaksanaannya dan masingmasing proyek ini diselesaikan dalam waktu 6-8 hari.
Proyek selanjutnya yang diikuti mahasiswa adalah proyek perancangan
lanskap taman lingkungan dan taman identitas di Cilandak. Pada proyek ini
mahasiswa hanya dapat berpartisipasi pada pembuatan DED beberapa komponen
lanskapnya, menghitung jumlah kebutuhan tanaman dan luas penanamannya, dan
menghitung RAB pekerjaan lanskap tersebut. Dalam menangani proyek-proyek
tersebut, mahasiswa juga belajar untuk membuat dokumen administrasi proyek.
Namun, tidak semua proyek yang dikerjakan oleh konsultan membutuhkan
dokumen - dokumen ini.
Salah satu developer besar di Indonesia yaitu PT Lippo Karawaci Tbk
dalam sembilan tahun terakhir ini fokus mengembangkan bisnis properti berupa
jasa penyediaan permakaman mewah yang dikenal dengan nama San Diego Hills
Memorial Park and Funeral Homes yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
Pada tahun 2013 lalu, developer ini mempercayai konsultan lanskap CV Orizen
Exotropica untuk menangani tiga proyek perancangan lanskap permakaman yang
ada di kawasan tersebut. Proyek tersebut meliputi perancangan lanskap
permakaman keluarga pemilik Lippo Group, Bapak Mochtar Riady (Riady
Heritage) dan perancangan lanskap permakaman muslim (Mercy Mansion dan Al
Halim Mansion). Perancangan lanskap terhadap tiga site ini dilakukan secara
bertahap, karena pada proyek ini direncanakan untuk diselesaikan oleh CV Orizen
Exotropica hingga tahap pelaksanaan/pembangunan.
Tahap pertama yang dikerjakan oleh konsultan adalah perancangan dan
pelaksanaan pekerjaan lanskap Riady Heritage. Pada bulan Juni 2014 pekerjaan
ini sudah sampai pada tahap akhir pelaksanaan yaitu pemeliharaan pada masa
garansi. Pada proyek ini mahasiswa hanya bisa berpartisipasi dalam pembuatan
dokumen administrasi pelaksanaan pekerjaan lanskapnya saja seperti pembuatan
dokumen berita acara phisik pekerjaan/ BAPP (Lampiran 1), berita acara serah
terima/ BAST (Lampiran 2), form check list final (Lampiran 3), dan laporan
prestasi pekerjaan (Lampiran 4). Tahap selanjutnya yang dikerjakan oleh
konsultan dalam proyek kerjasama dengan SDH adalah perancangan permakaman
muslim Mercy Mansion yang dilakukan mulai bulan Maret 2014. Hal ini
bertepatan dengan dimulainya kegiatan magang mahasiswa di konsultan, sehingga
dapat lebih mengetahui mengenai proyek tersebut sebagai fokus utama yang akan
dibahas dalam laporan tugas akhir. Namun tahap analisis hingga pembuatan
konsep sudah dilakukan oleh konsultan sebelum magang dimulai, sehingga dalam
penyusunan tugas akhir ini mahasiswa tidak membahas lebih dalam mengenai
analisis dan proses pembuatan konsep permakaman muslim Mercy Mansion ini.
San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes Karawang
San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes (SDH) merupakan
kawasan permakaman pertama di dunia yang menawarkan kelengkapan fasilitas
dan layanan berkualitas. Kawasan permakaman ini terletak di Desa Margakaya,

15
Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat (SDH 2010).
Secara geografis, Kabupaten Karawang terletak antara 1070 02' - 1070 40' BT dan
50 56' - 60 34' LS. Kawasan permakaman SDH ini memiliki luas 500 Ha, terletak
di bagian barat daya Kabupaten Karawang. Letak kawasan SDH terhadap
Kabupaten Karawang dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Letak kawasan SDH terhadap Kab. Karawang (Google Maps 2014)
Batas-batas kawasan SDH secara fisik adalah sebagai berikut :
Utara
: jalan tol Jakarta – Cikampek
Timur : Kawasan Industri Karawang International Industry City (KIIC)
Selatan : PT Alam Hijau Lestari
Barat
: Zona Industri Telukjambe Barat
Bentukan lahan di Kabupaten Karawang sebagian besar berbentuk dataran
yang relatif rata dengan variasi antara 0 – 5 mdpl dan sebagian kecil wilayah yang
bergelombang dan berbukit-bukit dengan ketinggian antara 0 - 1200 mdpl.
Kawasan SDH secara umum memiliki keadaan topografi yang bergelombang
dengan slope 0 % - 12 % dan elevasi 20 – 80 mdpl. Kondisi ini tetap
dipertahankan oleh developer sesuai dengan rencana pengembangan dari kawasan
ini sehingga area permakaman berada pada daerah lembah dan perbukitan. Sesuai
dengan morfologinya yang terdiri dari dataran rendah, Kabupaten Karawang
mempunyai temperatur udara rata-rata 270 C dengan tekanan udara rata-rata 0,01
milibar, intensitas penyinaran matahari 66 % dan kelembaban nisbi 80 %. Curah
hujan tahunan Kabupaten Karawang berkisar antara 1.100 – 3.200 mm/tahun.
Pada bulan Januari sampai April bertiup Angin Muson Laut dan sekitar bulan Juni
bertiup Angin Muson Tenggara dengan kecepatan angin antara 30 – 35 km/jam
dan lama tiupan rata-rata 5 – 7 jam (Bappeda Karawang 2014).
Bappeda Karawang (2014) dalam sebuah publikasi yang berjudul Karawang
Dalam Angka Tahun 2014 menjelaskan bahwa Karawang dilalui oleh aliran
sungai yang melandai ke utara arah Sungai Citarum dan merupakan pemisah
antara Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Bekasi, sedangkan Sungai
Cilamaya merupakan batas wilayah dengan Kabupaten Subang. Selain sungai,
terdapat juga tiga buah saluran irigasi yang besar yaitu Saluran Induk Tarum
Utara, Saluran Induk Tarum Tengah dan Saluran Induk Tarum Barat yang
dimanfaatkan untuk pengairan sawah, tambak, keperluan industri, pembangkit
tenaga listrik dan kebutuhan penduduk baik langsung maupun melalui PDAM.

16
SDH adalah salah satu kawasan yang mengandalkan Saluran Induk Tarum
Barat dalam memenuhi kebutuhan air untuk operasional seluruh kawasannya.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 38 mengenai
peruntukkan air saluran irigasi ini adalah termasuk kelas B yang dapat
dimanfaatkan sebagai air minum (Ayuningtyas 2008). Air masuk ke kawasan
SDH dengan melewati proses penyaringan di danau sedimentasi yang kemudian
mengalir menuju ke Danau Angeles yaitu danau buatan yang berada di tengah
kawasan SDH dengan luas 8 ha. Sebelum dimanfaatkan untuk kebutuhan
operasional kawasan, seperti pemenuhan kebutuhan air restoran, kolam renang,
dan toilet, air dari danau ini diolah terlebih dahulu dengan proses water treatment
process (WTP). Sedangkan untuk kebutuhan penyiraman taman, lahan
permakaman, dan jalan, air dari Danau Angeles ini digunakan secara langsung.
SDH merupakan sebuah konsep baru taman permakaman yang unik dan
terpadu, mengacu pada konsep taman permakaman terkemuka dunia Forest
Lawn Memorial Parks and Mortuaries di California, Amerika Serikat. SDH
berpegang pada pandangan semua agama bahwa mengantar dan mengenang
orang-orang yang telah meninggal dunia haruslah dilakukan dengan cara yang
benar menurut kaidah, pantas, khusuk, dan k