1.2 Rumusan Masalah
Otonomi daerah berjalan di tiap kabupaten dan kota di Indonesia hingga saat ini. Realitas yang terjadi bahwa pemerintah daerah belum dapat sepenuhnya
lepas dari pemerintah pusat di dalam mengatur rumah tangga daerah. Data telah menunjukkan sumber penerimaan daerah sebagian besar berasal dari transfer
pemerintah dalam bentuk dana perimbangan untuk mendanai belanja daerah. Hal ini dapat dikatakan bahwa transfer pemerintah pusat mempunyai peranan strategis
dalam pembangunan daerah, karena pendapatan daerah PAD relatif kecil sehingga tidak dapat diandalkan dalam mempercepat pembangunan
perekonomian daerah. Akan tetapi, permasalahan yang terjadi saat ini adalah pemerintah daerah terlalu menggantungkan alokasi transfer untuk membiayai
belanja modal dan pembangunan tanpa mengoptimalkan potensi yang dimiliki daerah. Pada saat alokasi transfer pemerintah yang diperoleh besar, maka
pemerintah daerah akan berusaha agar pada periode berikutnya transfer yang akan diperoleh tetap. Menurut Adi 2006, proporsi DAU terhadap penerimaan daerah
masih yang tertinggi dibanding dengan penerimaan daerah yang lain, termasuk PAD. Kuncoro 2007 juga menyebutkan bahwa PAD hanya mampu membiayai
belanja pemerintah daerah paling tinggi sebesar 20. Kenyataan ini tidak sejalan dengan tujuan otonomi daerah yaitu memandirikan daerah dengan potensi-potensi
yang dimilikinya.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah, dilihat dari sisi penerimaan pemerintah daerah kabupatenkota di Indonesia mendapat dana penerimaan daerah
tertinggi dari dana perimbangan pemerintah pusat. Dilihat dari sisi belanjanya, pemerintah daerah kabupaten kota di Indonesia sebagian besar masih didanai dari
dana perimbangan tersebut. Padahal dari sisi ouputnya PDRB selama ini masih rendah. Dari permasalahan tersebut, peneliti ingin mengetahui hubungan
kausalitas antara penerimaan, belanja dan PDRB. Untuk itu diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana hubungan kausalitas antara penerimaan daerah dengan belanja daerah pada kabupatenkota di Indonesia ?
2. Bagaimana hubungan kausalitas antara belanja daerah dengan PDRB pada kabupatenkota di Indonesia ?
3. Bagaimana hubungan kausalitas antara penerimaan daerah dengan PDRB pada kabupatenkota di Indonesia ?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian