1.2 Rumusan Masalah
Media massa menempatkan pemberitaan partai politik di televisi hampir setiap hari terjadi sebagai objek berita yang menarik untuk diangkat. Media begitu
gencar dalam memberikan informasi terbaru dan melaporkan kepada khalayak ketika pemberitaaan partai politik yang menimbulkan banyak persepsi, seperti
pemberitaan mengenai kegiatan-kegiatan atau perilaku dari politisi partai politik dinegara ini. Metro TV salah satu media dengan rajinnya menyampaikan secara
detail perkembangan kegiatan Partai Nasdem. Program-program khusus pun dibuat dan disiarkan di Metro TV untuk memperlihatkan bahwa Partai Nasdem
merupakan partai pembawa perubahan. Dengan segala kepentingan Metro TV lebih menyukai berita yang
mengandung unsur politisasi, padahal Metro TV adalah media massa nasional yang besar dan miliki sejarah serta pengalaman panjang dalam jurnalistik. Sebagai
media televisi yang memiliki rating tinggi menunjukkan bahwa media massa ini disenangi dan dipercaya masyarakat. Berita yang ditulis oleh Metro TV tentu saja
banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Disisi lain Metro TV bukanlah media yang bebas dari kepentingan, Metro TV tetap mempertimbangkan berbagai kepentingan
dalam mengangkat peristiwa menjadi berita. Tarik menarik antara kepentingan ini membuat berita tentang Partai Nasdem terkadang kurang berimbang dan
berlebihan. Pemberitaan media massa mengenai pencitraan Metro TV yang sering disiarkan sangat membantu masyarakat karena bisa mengetahui kondisi dan
gambaran menganai partai politik itu sendiri dan juga bisa meningkatkan kesadaran bagi masyarakat dalam memilih atau memilah partai politik. Namun
13
pengemasan berita yang dilakukan oleh Metro TV sangat vulgar dan menyalahi aturan justru membuat masyarakat tidak nyaman dengan pemberitaan-pembaritaan
tersebut dan bahkan menjadi malas dan bosan. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa fungsi sebagai kontrol sosial yang
dilakukan oleh media tidak selalu berjalan dengan baik. Fungsi ini dapat merubah menjadi disfungsi. Fungsi kontrol sosial dapat menjadi disfungsi ketika
menyebabkan kejenuhan dan ketidakpercayaan Winarni, 2003:44. Sikap dan perilaku dalam diri individu yang muncul sebagai dampak dari
pemberitaan media massa hati-hati, waspada, kritik atau protes terhadap pemberitaan tergantung ada makna yang muncul, karena khalayak merupakan
agen yang bebas dalam arti mereka dapat bebas menyampaikan makna seperti apa yang mereka inginkan. Khalayak memiliki kekuatan dalam interkasi mereka
dengan media karena dapat membuat makna teks media sesuka mereka. Cara khalayak memunculkan makna sangat beragam dan kita tak bisa mengontrol
mereka Croteau, 2000:268.
1.3 Tujuan Penelitian