Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen loadings < 0.50 atau nilai-t < 1.960 dikeluarkan
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen loadings < 0.50 atau nilai-t < 1.960 dikeluarkan
Penelitian (Constructs)
dari proses analisis.
Konsistensi daripada skala-skala internal sebuah konstruk dinilai melalui estimasi-estimasi uji
Tabel 1 Hasil Uji Validitas, Reliabilitas dan Pengukuran Model Untuk Variabel In-store Stimuli Dari Konsumen Hypermarket di Jakarta
Nilai - t
Indikator Pengukuran
Loading
Variance
Hypermarket menyediakan pramu- niaga yang berpengalaman sangat
NFI = 0.98
membantu para konsumen.\
0.50 0.75 10.54 NNFI = 0.98
Pramuniaga Hypermarket yang ramah
CFI = 0.99
sangat membantu para konsumen.
0.61 0.63 13.56 RFI = 0.97
Letak Hypermarket di lokasi yang strat- egis, sehingga mudah mencapainya.
RMSEA=0.053
Petunjuk arah ke lokasi sangat mem- Standardized RMR = 0.037 bantu para konsumen untuk mencapai
lokasi.
0.63 0.60 14.15 GFI = 0.97
Kebersihan dan wewangian mencipta-
AGFI = 0.94
kan suasana hypermarket nyaman.
0.72 0.48 16.69 Validitas = Baik
Suara musik dalam Hypermarket yang nyaman selaras dengan suasana dalam
Variance Extracted = 0.597634 Cahaya lampu yang serasi cocok den- gan suasana dalam toko.
Harga barang-barang menarik sesuai dengan tingkat kualitasnya
Pengaturan Lay out toko nyaman untuk berbelanja
Suasana toko menghibur, tidak hanya bertujuan menjual barang-barang saja
Pemajangan secara visual menarik perhatian
Hasil pengujian indikator-indikator peng- indicator memiliki t-value di atas angka 1.96, ini ukuran variabel In-store Stimuli menunjukkan mengindikasikan bahwa indikator-indikator bahwa loading factor sebagai koefisien validitas- pengukuran tersebut telah memenuhi validitas nya, sembilan dari sebelas indikator-indikator yang baik. Selanjutnya mengenai hasil pengu- tersebut berada di atas angka 0.50, hanya dua jian reliabilitas konstruk dapat dilihat dari ang- yang menunjukkan angka di bawah 0,50, namun ka pemampatan varian (variance extracted)= 0.59 angka ini juga mendekati 0.50, sedangkan semua (>0.50) dan Construct Reliability Measure (CRM)
= 0.84 (>0.70), yang berarti menunjukkan suatu struk tersebut cocok dengan model penelitian. reliabilitas yang sangat baik, demikian juga
Kesimpulannya bahwa variabel In-store
pengujian kecocokan model juga menunjukkan Stimuli adalah variabel yang memiliki tingkat model yang cocok (model fit) yang ditunjukkan reliabilitas yang baik dan validitas yang sangat oleh angka hasil NFI, NNFI, CFI, RFI, GFI dan baik untuk dipergunakan sebagai alat penguku- AGFI mendekati 1,0 yang berarti konstruk-kon- ran dalam model penelitian ini.
Tabel 2
Hasil Uji Validitas, Reliabilitas Variabel Belanja Impulsif Dari Konsumen Hypermarket di Jakarta
Indikator
Faktor Loading Error Variance
Nilai - t
Indikator Pengukuran
NFI = 1.00
Sewaktu saya pergi berbelanja, saya selalu membeli barang-barang yang
NNFI = 1.00
tidak direncanakan sebelumnya.
0.61 0.63 13.79 CFI = 1.00 RFI = 0.99
Saya adalah orang yang sering berbe- lanja tanpa rencana sebelumnya.
0.73 RMSEA=0.022
Standardized RMR = 0.011 Berbelanja secara spontan adalah men-
gasikkan bagi saya.
GFI = 0.99
0.69 0.53 16.16 AGFI = 0.98
Validitas = Baik
Saya pergi berbelanja adalah bertujuan
untuk mencari suasana mood baru. Reliabilitas = 0.898912 Variance Extracted = 0.529462
Saya sulit mengendalikan diri terh- adap desakan untuk membeli sesuatu sewaktu melihat penawaran menarik.
Sewaktu melihat penawaran yang menarik, saya selalu membeli lebih
daripada yang seharusnya saya beli. Saya selalu membeli suatu barang
tanpa pikir panjang.
Saya selalu berprinsip bahwa beli seka- rang, dan berpikir belakangan.
Hasil pengujian instrument pengukuran di atas angka 1.96, ini mengindikasikan bahwa variabel Belanja Impulsif menunjukkan loading indikator-indikator pengukuran tersebut memi- factor dari kesembilan indikator sebagai instru- liki validitas yang baik dan memadai. Selanjut- men pengukuran tersebut berada di atas 0.5, nya hasil pengujian reliabilitas konstruk dan sedangkan t-value dari semua indikator berada pemampatan varian (variance extracted) menun- Hasil pengujian instrument pengukuran di atas angka 1.96, ini mengindikasikan bahwa variabel Belanja Impulsif menunjukkan loading indikator-indikator pengukuran tersebut memi- factor dari kesembilan indikator sebagai instru- liki validitas yang baik dan memadai. Selanjut- men pengukuran tersebut berada di atas 0.5, nya hasil pengujian reliabilitas konstruk dan sedangkan t-value dari semua indikator berada pemampatan varian (variance extracted) menun-
0.70) yang berarti instrument ini memiliki reli- memikat konsumen (arousal). abilitas yang sangat baik, demikian juga pengu-
Hipotesis ini memverifikasi dan menguji
jian kecocokan model juga menunjukkan model data konsumen untuk memperoleh jawaban yang cocok (model fit), dengan NFI, NNFI, CFI, apakah terdapat hubungan positif antara varia- RFI, AGFI mendekati angka 1.0, sedangkan RM- bel In-store Stimuli terhadap Belanja Impulsif SEA 0.022 dan Standardized RMR adalah 0.011, konsumen. Data yang terkumpul dan dianalisis berada jauh di bawah angka 0.05.
dari konsumen hypermarket Jakarta menunjuk- Kesimpulannya bahwa variabel Belanja Im- kan bahwa In-store Stimuli tidak secara signifi-
pulsif memiliki tingkat reliabilitas dan validitas kan memengaruhi Belanja Impulsif konsumen. yang sangat baik dan memadai untuk dipergu- Hal ini dibuktikan dengan angka Standardized nakan sebagai alat pengukuran dalam model Solution menunjukkan 0,03 dan angka nilai-t = penelitian ini.
0,64 (<1,960), yang berarti tidak berpengaruh se- cara signifikan walaupun positif. Hasil temuan ini ternyata menggugurkan banyak penelitian
Pembahasan Hasil Penelitian
sebelumnya di negara yang berbeda yang men- gatakan Cue, Ambient, Music, Scent yang mencip-
Dalam upaya mengidentifikasi tingkat normali- tas penyebaran data dari indikator pengukur takan atmospheric toko sebagai dimensi-dimensi
dari In-store Stimuli memberikan pengaruh kuat konstruk hasil pengumpulan data lapangan,
penulis mentabulasikannya dalam tabel statis- dan positif terhadap Belanja Impulsif konsumen tik deskriptif dalam angka-angka pengukuran: (Katel ijn, 2008; Ma ila dan Wirzt 2007). De- range scores, means scores, Range standard devia- mikian juga program diskon harga, kerjasama tions.
launching kelompok produk dengan pemajan- Walaupun telah banyak penelitian men- gan yang menarik, kegiatan-kegiatan Arousal,
gungkapkan bahwa stimulus dalam toko baik dan kelengkapan produk-produk memengaruhi dari sisi cues, ambient, product ranges, price dis- positif Belanja Impulsif (Singh, 2006; Abra dan count program, display a raction, arousal maupun Goodey, 1990). Demikian juga lokasi yang strat- lain-lain teknik stimulus dalam toko, sangat- egis, tra ffic design, floor display, sampling, point of lah memengaruhi Belanja Impulsif konsumen, purchase dalam toko memengaruhi positif peri- namun hasil penelitian di hypermarket Jakarta laku Belanja Impulsif konsumen (Mehribian dan ternyata tidak menunjukkan signifikansi pen- Russell, 1974). garuhnya. Katel ijn (2008) menyatakan suasana
Hasil survei dan analisis data hipotesis kon-
dan persepsi lingkungan (atmospheric perception) sumen hypermarket Jakarta menunjukkan bahwa memberikan pengalaman belanja yang sulit di- dimensi-dimensi In-store Stimuli tersebut di atas lupakan konsumen, bahkan memengaruhi mood ternyata tidak memengaruhi secara signifikansi
dan perilaku konsumen melakukan belanja im- terhadap Belanja Impulsif konsumen. Hal ini bisa
pulsif dan sekaligus menyebabkan konsumen disebabkan oleh beberapa alasan, yaitu: Pertama, tinggal lebih lama di dalam toko. Ma ila dan segmen konsumen ritel hypermarket menengah Wirtz (2007) menyatakan program In-store Stim- ke bawah tidak memiliki tuntutan yang terlalu uli memengaruhi Belanja Impulsif, yang secara tinggi, sehingga kondisi dasar dari hypermarket signifikansi disebabkan oleh store environment, yang ada saat ini telah cukup memenuhi selera perceived crowding , dan employee friendliness, dan konsumen untuk berwisata belanja, sehingga seterusnya peneliti yang sama mengatakan di- upaya toko dengan berbagai In-store Stimuli mensi lingkungan juga tercipta oleh faktor pen- berlebih tidak terlalu dibutuhkan dan tidak me- ciuman (scent), faktor penglihatan (visual), faktor mengaruhi konsumen menengah bawah untuk pulsif dan sekaligus menyebabkan konsumen disebabkan oleh beberapa alasan, yaitu: Pertama, tinggal lebih lama di dalam toko. Ma ila dan segmen konsumen ritel hypermarket menengah Wirtz (2007) menyatakan program In-store Stim- ke bawah tidak memiliki tuntutan yang terlalu uli memengaruhi Belanja Impulsif, yang secara tinggi, sehingga kondisi dasar dari hypermarket signifikansi disebabkan oleh store environment, yang ada saat ini telah cukup memenuhi selera perceived crowding , dan employee friendliness, dan konsumen untuk berwisata belanja, sehingga seterusnya peneliti yang sama mengatakan di- upaya toko dengan berbagai In-store Stimuli mensi lingkungan juga tercipta oleh faktor pen- berlebih tidak terlalu dibutuhkan dan tidak me- ciuman (scent), faktor penglihatan (visual), faktor mengaruhi konsumen menengah bawah untuk
juan ekonomi beberapa tahun yang akan datang Anderson, Evan A. (1979). An Analysis of Retail
memungkinkan selera konsumen akan berubah display Space: Theory and Methods. The dan lebih meningkat yang memungkinkan tun-
Journal of Business , Vol 52, No 1 (Jan), pp. tutan konsumen tidak mustahil akan berubah.
103-118.
Demikian juga selera konsumen segmen atas tentunya tidak sesuai dengan kondisi hypermar- Anderson, Eugene W. dan Sullivan, Mary W. ket yang ada sekarang ini, sehingga sedikit sekali
(1993). The Antecedents and Consequences konsumen segmen atas mengunjungi hypermar-
of Customer Satisfaction for Firms. Market- ket saat sekarang. Hal ini terbukti dari data de-
ing Science , Vol. 12, No. 2 (Spring), pp.125- mografis pada bab III menunjukkan hanya 2,6%
konsumen berpenghasilan di atas Rp. 20,- juta yang mengunjungi hypermarket. Ini terbukti ter- Anderson, Eugene W. dan Sullivan, Mary. (1993). dapat ceruk pasar ritel untuk golongan ekonomi
The Antecedents and Consequences of Cus- kelas atas, dengan bermunculannya supermarket
tomer Satisfaction for Firms. Marketing Sci- kelas tinggi di Jakarta, seperti: Food Hall; Kem-
ence , Vol. 12, No. 2, pp. 125-143. Chick; RanchMart; Gourmet Market untuk me-
menuhi permintaan konsumen segmen atas ini. Arocas, Roberto Luna. (2008). Self-Discrepancy Kedua, fakta lapangan menunjukkan bahwa go-
and Impulse Buying: An Exploratory Study. longan konsumen karyawan swasta dan pengu-
International Journal of Organization Theory saha kecil swasta yang berbelanja di hypermarket
And Behavior. Summer, Vol. 11, No. 2; Aca- (56%) yang sebagian dari konsumen ini adalah
demic Research Library, p. 240.
pedagang, atau dengan kata lain, konsumen pen- Arnold, S. J., Handelman, J., dan Tigert, D. J. gusaha ritel kecil. Namun ini tentu memerlukan (1996). Organizational Legitimacy and Re- 1996). Organizational Legitimacy and Re- ). Organizational Legitimacy and Re- Organizational Legitimacy and Re- Organizational Legitimacy and Re- adanya penelitian lanjutan. Ketiga, sebahagian
tail Store Patronage.
dari konsumen yang berbelanja adalah golon- gan konsumen pengurus rumah tangga kelu-
Baker, Julie., Parasuraman A., Grewal, Dhruv arga kaya, bukan ibu-ibu rumah tangga sendiri
dan Voss, Glenn B. (2002). The Influence of yang berbelanja langsung, dan dugaan ini juga
Multiple Store Environment Cues on Per- kiranya memerlukan penelitian lanjutan.
ceived Merchandise Value and Patronage Intentions. The Journal of Marketing, Vol. 66,
Kesimpulan
No. 2 (Apr), pp. 120-141.
Hasil pengujian hipotesis bahwa faktor In-store Stimuli tidak memengaruhi positif terhadap Im- Bearden, William 0. dan Teel, Jesse E. (1983). Se-
lected Determinants of Consumer Satisfac- pulse Buying Behavior konsumen secara signifi- tion and Complaint Reports. Journal of Mar- kan. Ini menunjukkan bahwa konsumen ritel di keting Research , 20, Feb., pp. 21-28. Jakarta ternyata tidak terlalu memerdulikan ac-
ara-acara atau stimulus dalam toko yang berlebi- Sharon, E. Bea y., Ferrel, M. Elizabeth. (1998). han. Mereka merasa sudah cukup dengan kon-
Impulse Buying: Modeling Its Precursors. disi hiburan yang sederhana dan apa adanya.
Journal of Retailing , Summer, Vol. 74(2), ABI/ Namun tetap memerlukan hiburan berbelanja di
Inform Global p. 169.
hypermarket. Walaupun hipotesis ini tidak men- dukung dan menggugurkan model penelitian Bliss, Christopher A. (1988). Theory of Retail Bea y and Ferrel (1998) dan Hansen and Olsen
Pricing. The Journal of Industrial Economics, (2007), dan banyak penelitian sebelumnya.
Vol. 36, No. 4 (Jun), pp. 375-391.
Bolton, Ruth N. dan Drew, James H. (1991). A Clover, Vernon T. (1950). Relative Importance
Multistage Model of Customers’ Assess- of Impulse-Buying In Retail Stores. Journal ments of Service Quality and Value. Journal
of Marketing , 15(1), (Jul), Proquest Psychology of Consumer Research , Vol. 17, March, pp. 375-
Journals, p. 66.
384. Coley, Amanda dan Burgess, Brigi e. (2003). Briney, A. L. (1989). An examination of the nature
Gender Di fferences in Cognitive and Affec- of a problematic consumer behavior: Compulsive
tive Impulse Buying. Journal of Fashion Mar- purchasing as a learned adaptive response, ad-
keting and Management , 7(3), pp. 282-295. diction, and personality disorder . Dissertation Abstracts International, 50(09A). (University Cort, Stanton G. dan Dominguez, Luis V. (1977). Microfilms No. 9005374).
Cross-Shopping and Retail Growth. Journal of Marketing Research , 14(2), (May), pp. 187-
Bromley, Rosemary D. F. dan Thomas, Colin J.
(1993). The Retail Revolution, the Carless Shopper and Disadvantage, Transactions of Davies, R. L. dan Champion, A. G. (1980). Social the Institute of British Geographers. New Se-
Inequality In Shopping Opportunities, How ries , Vol. 18, No. 2, pp. 222-236.
The Private Sector Can Respond. (Tesco Stores Ltd, Cheshunt).
Brunner, James A. dan Mason, John L. (1968). The Influence of Driving Time upon Shop- Desarbo, Wayne S., dan Edwards, Elizabeth A. ping Center Preference. The Journal of Mar-
(1996). Typologies Of Compulsive Buying keting , Vol. 32, No. 2 (Apr), pp. 57-61.
Behavior: A Constrained Clusterwise Regres- sion Approach. Journal of Consumer Calder, Bobby J. dan Burnkrant, Robert E. (1977).
Psychology , 5(3), pp. 231-262, Copyright 1996, Interpersonal Influence on Consumer Be-
Lawrence Erlbaum Associates, Inc.Earl, havior: An A ribution Theory Approach. Peter E. dan Po s, Jason. (2000). Latent Demand The Journal of Consumer Research , 4(1), (Jun),
and the Browsing Shopper, Managerial and pp. 29-38.
Decision Economic. The Behavioral Economics of Consumption , 21 (3/4), pp. 111-122. Chaudhuri, Arjun dan Holbrook, Morris B. (2001). The Chain of E ffects from Brand Trust Edwards, E. A. (1994a). Development and test of a and Brand A ffect to Brand Performance: The
theory of compulsive buying. (Working paper). Role of Brand Loyalty. The Journal of Market-
Ypsilanti: Eastern Michigan University. ing , 65(2), (Apr), pp. 81-93. Elif, Akagün Ergin. (2008). Compulsıve Buyıng Chen, Tsai. (2008). Impulse Purchase Varied by
Behavıor Tendencıes. Eabr & Tlc Conferences Products and Marketing Channels. Journal of
Proceedings, Rothenburg, Germany. International Management Studies ., Faber, R. J., dan O’Guinn, T. C. (1988b). Dysfunc- Chevalier, Michael. (1975). Increase in Sales Due
tional consumer socialization: The Journal of to In-Store Display. Journal of Marketing Re-
Consumer Research.
search , 12(4), (Nov), pp. 426-431. Faber, R. J., O’Guinn, T. C., dan Krych, R. (1987). Christy, K. (1993). An examination of personality
Compulsive consumption. Advances in Con- features di fferentiating compulsive spenders for
sumer Research , 14, pp. 132-135.
noncompulsive spenders . Unpublished doctor- al dissertation, California School of Profes- Faber, Ronald J. dan O’Guinn, Thomas C. A. sional Psychology, Los Angeles, CA.
(1992). Clinical Screener for Compulsive
Buying, The Journal of Consumer Research, Tendency. Journal of Business Research, 56(7), 19(3), (Dec), pp. 459-469.
pp. 505-11.
Gutierrez, Ben Paul B. (2004). Determinants of Kasali, Rhenald (2007), Re-Code Your Change
Planned and Impulse Buying: The Case of DNA. PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, the Philippines. Asia Pacific Management Re-
pp. 41-50.
view , 9(6), pp. 1061-1078. Kacen, Jacqueline J. dan Lee, Julie Anne. (2002).
Hansen, Kare dan Olsen, Svein O ar. (2008). Im- The Influence Of Culture On Consumer Im- pulsive Buying and Store Patronage: The Role of
pulsive Buying Behavior. Journal Of Consu- Convenience Orientation and Time Pressure . Pa-
mer Psy ology , 12(2), pp. 163–176. per, The Norwegian College of Fishery Sci-
ence, University of Tromso, Norway. Keng, Kau Ah dan Ehrenberg, A. S. C. (1984). Pa erns of Store Choice. Journal of Marketing
Hausman, Angela. (2000), A Multi-Method In- Research , 21(4), (Nov), pp. 399-409. vestigation of Consumer Motivations In Im-
pulse Buying Behavior. Journal Of Consumer Kollat, D. T. dan Wille , R. P. (1967). Consumer Marketing , 17(5), pp. 403-419.
Impulse Purchasing Behaviour. Journal of Marketing Research , 4(1), (Feb), pp. 21-31
Herabadi, Astrid G., Verplanken, Bas dan Knip- Kumar, V. dan Leone, Robert P. (1988). Measur- . Measur- Measur- Measur-
penberg, Ad Van. (2009). Consumption Ex- ing the E ffect of Retail Store Promotions on
perience Of Impulse Buying In Indonesia:
Brand and Store Substitution. Journal of Mar-
Emotional Arousal And Hedonistic Con-
keting Research , 25(2), (May), pp. 178-185. siderations, Asian Journal of Social Psychol-
ogy , Oxford, 12(1), (Mar), pp. 20. Lamba, AJ (2003). The Art of Retailing. Tata
McGraw-Hill Publishing Company Limited, Hirschmann, E. C. (1992). The consciousness of
New Delhi India. Pp.20-121.
addiction: Toward a general theory of com- pulsive consumption. Journal of Consumer
ffect Research , 19(2), pp. 155-179.
Lee, Grace Yuna dan Yi, Youjae. (2008). The E of Shopping Emotions and Perceived Risk
Iyer, Easwar S. (1989). Unplanned Purchasing: on Impulsive Buying: The Moderating Role Knowledge of Shopping Environment and
of Buying Impulsiveness Trait. Seoul Journal Time Pressure. Journal of Retailing, 65(1),
of Business , 14(2),
(Spring); ABI/Inform Global p. 40. Lin, Chien-Huang dan Lin, Hung-Ming. (2005).
Janiszewski, Chris. (1998). The Influence Of Dis- An Exploration of Taiwanese Adolescents play Characteristics on Visual Exploratory
Impulsive Buying Tendency. Academic Re- Search Behavior. Journal of Consumer Re-
search Library , 40(157), (Spring), p. 215. search , 25, pp. 290-301.
Ma ila, A.S. dan Wirtz, J. (2001). Congruency Je ffrey, Sco A. dan Hodge, Rebecca. (2007). Fac-
of Scent and Music as a Driver of In-Store tors Influencing Impulse Buying During an
Evaluation and Behavior. Journal of Retailing, online Purchase. Electron Commerce Res, 7, pp.
77, pp. 273-289.
367–379, DOI 10.1007/S10660-007-9011-8. Ma ila, Anna S. dan Wirtz, Jochen. (2007). The Jones, Michael A., Reynolds, Kristy E., Weun,
Role of Store Environmental Stimulation Seungoog dan Bea y, Sharon E. ( 2003), The
And Social Factors on Impulse Purchasing. Product-Specific Nature Of Impulse Buying
Journal of Services Marketing ,
Niu, Han-Jen dan Wang, Yau-De. (2009). Work Quelch, John A. dan Bonventre, Kristina Cannon.
Experience E ffect on Idolatry and The Im- (1983). Be er Marketing at The Point of Pur- pulsive Buying Tendencies of Adolescence.
chase. Harvard Business Review, (Nov – Dec). Academic Research Library , 44(173), (Spring), p. 233.
Qualls, W. J. (1987). Household Decision Behav- ior: The Impact Of Husbands’ And Wives’ O’Guinn, T. C. and Faber, R. J. (1987a). Mass me-
Sex Role Orientation. Journal of Consumer Re- diated consumer socialization: Non-utilitari-
search , 14, pp. 264-279.
an and dysfunctional outcomes. Advances in Consumer Research , 14, pp. 473-477.
Rao, Akshay R. dan Monroe, Kent B. (1989). The O’Guinn, T. C. dan Faber, R. J. (1989). Compul- dan Faber, R. J. (1989). Compul- Faber, R. J. (1989). Compul- . Compul- Compul- Compul-
E ffect of Price, Brand Name, and Store Name sive Buying: A Phenomenological Explora-
on Buyers’ Perceptions of Product Quality: tion. Journal of Consumer Research, 16, pp.147-
An Integrative Review Author(s). Journal 157.
of Marketing Research , 26(3), (Aug), pp. 351- 357.
Oliver, Richard L. (1980). A Cognitive Model of the Antecedents and Consequences of Sat- Roberts, James A dan Sepulveda M, Cesar J. isfaction Decisions. Journal of Marketing Re-
(1999). Money A itudes and Compulsive search , 17, (Nov), pp. 460-469.
Buying: An Exploratory Investigation Of The Emerging Consumer Culture In Mexico.
Park, Eun Joo. (2006). A Structural Model of Journal of International Consumer Marketing , Fashion-Oriented Impulse Buying Behavior.
11(4), p. 53. ABI/Inform Global. Journal Of Fashion Marketing and Management , 10(4), pp. 433-446.
Rook, Dennis W. dan Robert, J. Fisher. (1995). Normative Influences on Impulsive Buying Park, Whan., Iyer, Easwar S. dan Smith, Daniel
Behavior. Journal of ConsumerResearch, 22,
C. (1989). The E ffects of Situational Factors
(Dec), pp. 305–13.
on In-Store Grocery Shopping Behavior: The Role of Store Environment and Time Avail- Shiv, Baba dan Alexander Fedorikhin. (1999). able for Shopping. The Journal of Consumer
Heart and Mind in Conflict: Interplay of Af- Research , 15(4), (Mar), pp. 422-433.
fect and Cognition in Consumer Decision Making. Journal of Consumer Research, 26,
Park, Jihye dan Lennon, Sharron J. (2006). Psy-
(Dec), pp. 278–82
chological And Environmental Antecedents Silvera, David H., Lavack, Ane M., dan Kropp, of Impulse Buying Tendency In The Multi
Frederic. (2008). Impulsive Buying: The Role Channel Shopping Context. Journal of Con-
of A ffect, Social Influence, and Subjective sumer Marketing, 23(2), pp. 58–68.
Wellbeing. Journal of Consumer Marketing, 25(1), pp. 23-33.
Pirog III, Stephen F dan James A. Roberts. (2007). Personality and Credit Card Misuse Among Spangenberg, Eric R., Crowley, Ayn E. dan Hen- College Students: The Mediating Role of Im-
derson, Pamela W. (1996). Improving the pulsiveness. Journal of Marketing Theory And
Store Environment: Do Olfactory Cues Af- Practice , 15(1), p. 65, Abi/Inform Global.
fect Evaluations and Behaviors? The Journal of Marketing , 60(2), pp. 67-80.
Puri, Radhika. (1996). Measuring and modify- ing consumer impulsiveness: a cost-benefit Stern, Hawkins. (1962). The Significance of Im- accessibility framework. Journal of Consumer
pulse Buying Today. Journal of Marketing, 26, Psychology , 5(2), pp. 87-114.
(Apr), p. 59. ABI/Inform Global.
Tai S. H. C. dan Tam, J. L. M. (1997). A Lifestyle Journal of Personality , 15, Special Issue on Per- Analysis of Female Consumers in Greater
sonality and Economic Behavior, S71–S83. China. Psychology and Marketing, 14(3), pp. 287-308.
Vohs, Kathleen D. dan Ronald J. Faber. (2007). Spent Resources: Self-Regulatory Resource Tinson, Julie. (2005). Tweenagers Influence On Pur-
Availability A ffects Impulse Buying. Journal chase Decision-Making: A Gender Role Orienta-
of Consumer Research , 33, (Mar).
tion (GRO) Perspective . ANZMAC 2005 Con- ference: Consumer Behaviour, 346.
Webster, Cynthia. (1994). E ffects of Hispanic Ethnic Identification on Marital Roles in the Tirmizi, Muhammad Ali., Rehman, Kashif-Ur
Purchase Decision Process. The Journal of dan Saif, M. Iqbal. (2009). An Empirical Study
Consumer Research , 21(2), (Sep), pp. 319-331. of Consumer Impulse Buying Behavior in Weun, S., Jones, M. A., dan Bea y, S. E. (1998). Local Markets. European Journal of Scientific
Development And Validation Of The Im- Research , 28(4), pp. 522-532. ISSN 1450-216X.
pulse Buying Tendency Scale. Psychological Reports , 82 (3), pp. 1123-33.
Triandis, Harry C. (1994). Culture and social behav- ior . New York: McGraw-Hill.
Wood, M. (2005). Discretionary Unplanned Buy- ing In Consumer Society. Journal of Consumer Triandis, Harry C. (1995). Individualism and col-
Behavior , 4(4), pp. 268-281.
lectivism . Boulder, CO: Westview. Zhang, Yinlong dan Shrum, L. J. (2009). The In- Verplanken, Bas dan Herabadi, Astrid. (2001). In-
fluence of Self-Construal on Impulsive
dividual Di fferences in Impulse Buying Ten- Consumption. Journal of Consumer Research, dency: Feeling and No Thinking. European
35(5), (Feb), p. 838. Gainesville.