ALAM D A N PRINSIP-PRINSIP

ALAM D A N PRINSIP-PRINSIP

kenyataannya, saya mulai meluncur dan bergaya di tengah tali, dan Kita telah memperbicangkan pemanfaatan secara bijak terhadap

bukannya menggunakan sisa tenaga saya untuk segera mencapai ruang antara rangsangan dan tanggapan—dengan kata lain, ke-

seberang. Baru setelah merasa kekuatan saya semakin menipis, saya

THE 8 T H HABIT

Menemukan Suara Anda

dengan segera berusaha mencapai seberang—tetapi sudah terlambat, objektif, seobjektif tabel perkalian. Kalau demikian, berikut adalah kekuatan saya sudah benar-benar menguap. Saya memanfaatkan

dua hal yang ingin saya sampaikan. Pertama, bahwa manusia, di teknik yang saya ketahui, termasuk visualisasi dan kekuatan ke-

seluruh dunia, memiliki gagasan bahwa mereka harus bertindak hendak, tetapi tetap saja tidak berhasil. Akhirnya saya terjatuh ke

dalam cara tertentu, dan tidak bisa benar-benar menghindar darinya. dalam sungai yang berarus deras itu. Ketika saya mencapai pinggir

Kedua, bahwa mereka pada kenyataannya tidak bertindak dengan kali, sekitar dua puluh lima meter ke arah hilir, dan terbaring di

cara seperti itu. Dengan kata lain, mereka mengetahui Hukum sana kelelahan, para siswa saya justru bersorak dan menertawakan

Alam, tetapi mereka melanggarnya. Dua fakta itu merupakan diri saya. Itulah gambaran mengenai "kesombongan yang mendahului

landasan bagi pemikiran yang jernih mengenai diri kita sendiri dan kejatuhan". Tubuh kita merupakan sistem alamiah. Dia diatur oleh

jagad raya di mana kita hidup. 5

hukum alam. Sikap mental positif seberapa pun tidak ada gunanya kalau otot saya sudah sampai ambang batas kekuatannya.

Saya suka terhadap cara C.S. Lewis bicara mengenai orang-orang

Otoritas Alamiah d a n Moral

yang bilang bahwa tak ada prinsip-prinsip yang bersifat universal: Otoritas alamiah adalah ranah atau medan berlakunya hukum alam.

Anda tidak bisa mengabaikan hukum alam, dan Anda tidak punya Kapan pun Anda bertemu dengan orang yang bilang bahwa ia

pilihan kecuali bertindak berdasarkan hukum itu. Semua tindakan tidak percaya adanya Benar dan Salah yang sejati, Anda akan segera

memiliki akibat. Suka atau tidak, ketika kita mengangkat satu ujung menemukan orang yang sama itu justru menegaskan kebalikannya.

tongkat, kita juga mengangkat ujung yang lain. Bila Anda terjun Mungkin ia mengingkari janjinya kepada Anda, tetapi bila Anda

dari bangunan bertingkat sepuluh, Anda tidak bisa mengubah mencoba mengingkari janji Anda terhadapnya, ia akan sigap

keputusan Anda saat mencapai tingkat kelima. Gravitasilah yang mengeluh, "Ini tidak adil". Suatu bangsa mungkin bilang bahwa

mengontrolnya. Itulah ketentuan alam. Alam juga telah menentukan perjanjian-perjanjian tidak ada gunanya, tetapi semenit kemudian,

bahwa kita punya kebebasan dan kemampuan untuk memilih, dan mereka mengingkari ucapan itu dengan mengatakan bahwa

oleh karena itu, manusia memiliki otoritas alamiah atau kewenangan perjanjian yang hendak mereka ingkari itu tidak adil. Tetapi, kalau

untuk menguasai ciptaan yang lain. Spesies yang langka dan terancam perjanjian itu benar-benar tidak penting, dan bila tidak ada Benar

bahaya hanya bisa bertahan hidup karena persetujuan dan kepedulian dan Salah yang sejati—dengan kata lain, bila tidak ada Hukum

kita. Mereka tidak memiliki kebebasan dan kemampuan untuk Alam—apa bedanya perjanjian yang adil dengan yang tidak adil?

memilih. Mereka tidak punya kesadaran diri. Mereka tidak bisa Bukankah dengan begitu mereka justru sedang menunjukkan belang

menemukan kembali {reinvent) diri mereka. Mereka berada di bawah mereka, bahwa apa pun yang mereka katakan, sebenarnya mereka

mengetahui Hukum Alam, sebagaimana pihak-pihak lain? kuasa manusia. Karena memiliki kesadaran diri, manusia memiliki kebebasan dan kemampuan untuk memilih dan menemukan dirinya

Karena itu, rupanya kita harus percaya akan adanya Benar dan

sendiri. Ini adalah otoritas alamiah.

Salah yang sejati. Mungkin saja bahwa orang kadang-kadang ber- pandangan salah mengenainya, seperti sebagaimana mereka kadang-

Apa itu otoritas moral? Otoritas moral adalah pemanfaatan ke- kadang salah berhitung di bidang matematika, tetapi Benar dan

bebasan dan kemampuan kita untuk memilih, berdasarkan suatu Salah itu bukan sekadar masalah rasa dan pendapat, tetapi bersifat

prinsip. Dengan kata lain, bila kita mengikuti prinsip-prinsip dalam

THE 8 T H HABIT

Menemukan Suara Anda

hubungan kita dengan sesama kita, kita seakan sedang memasuki vertigo. Dalam keadaan itu Anda kehilangan arah atau acuan ke wilayah perizinan alam. H u k u m alam (seperti gravitasi) dan prinsip-

darat (yang dalam hal ini berarti prinsip) sehingga Anda jadi benar- prinsip (seperti rasa hormat, kejujuran, kebaikan hati, integritas,

benar bingung dan tersesat. Banyak orang menjalani hidup mereka pelayanan dan keadilan) mengendalikan akibat dari pilihan-pilihan

dengan semacam vertigo, atau kebingungan moral. Kita semua kita. Sebagaimana Anda mendapatkan udara dan air yang tercemar

melihat orang-orang seperti itu. Anda menyaksikan mereka dalam kalau Anda terus-menerus memperkosa lingkungan hidup, begitu

kehidupan Anda dan dalam budaya populer. Mereka tidak mau pula kepercayaan (lem dari berbagai hubungan) akan hancur bila

bersusah-payah untuk benar-benar memusatkan dan mendasarkan Anda terus-menerus bersikap tidak baik dan tidak jujur kepada

nilai-nilai mereka pada prinsip-prinsip yang abadi. orang lain. Dengan pemanfaatan kebebasan dan kemampuan untuk

Karena itu, tugas pokok kita adalah menentukan di mana "utara memilih secara bijaksana, dan didasari dengan prinsip-prinsip yang

yang sesungguhnya" dan kemudian mengarahkan segalanya ke situ. baik, orang yang rendah hati akan memperoleh otoritas moral

Kalau tidak, Anda akan hidup dengan berbagai konsekuensi negatif t e r h a d a p o r a n g - o r a n g , b u d a y a , organisasi, m a u p u n seluruh

yang pasti akan muncul. Sekali lagi, konsekuensi negatif itu tak masyarakatnya.

terelakkan karena walau nilai mengendalikan tingkah laku, prinsiplah Nilai adalah norma sosial, yang bersifat personal, emosional,

yang mengendalikan konsekuensi dari tingkah laku itu. Otoritas subjektif, dan dapat diperdebatkan. Kita semua punya nilai-nilai.

moral menuntut pengorbanan atas kepentingan egoistik berjangka Bahkan kriminal pun punya nilai-nilai. Pertanyaan yang harus Anda

pendek, dan keberanian untuk meletakkan nilai-nilai sosial di bawah ajukan terhadap diri sendiri adalah, apakab nilai-nilai Anda didasarkan

prinsip-prinsip. Dan nurani kita adalah gudang dari prinsip-prinsip atas prinsip? Bila A n d a r u n u t sampai ujungnya, Anda akan

tersebut.

menemukan bahwa prinsip-prinsip itu adalah hukum alam, yang Alam mengajarkan kepada kita hukum pertanian yang berlaku bersifat impersonal, faktual, objektif dan jelas dari sananya. Berbagai

di mana-mana, dan saya akan menyebutnya sebagai Hukum Panenan. akibat atau konsekuensi ditentukan oleh prinsip; perilaku ditentukan

Semua yang berjangka panjang dihasilkan dengan mengikuti urutan oleh nilai; karena itu hargailah prinsip-prinsip itu!

waktunya, mengikuti prinsip-prinsip tertentu, dan t u m b u h dari dalam ke luar. Hal yang sama berlaku bagi kodrat manusia. Ada

Orang yang terobsesi dengan ketenaran, adalah contoh dari

H u k u m Panenan yang mengendalikan karakter dan keagungan mereka yang nilai-nilainya mungkin tidak mengakar kuat pada

manusia beserta seluruh hubungan yang memiliki ciri manusiawi. prinsip. Popularitas membentuk pusat moral mereka. Dengan kata

Dan hal ini amat bertentangan dengan kecenderungan yang berlaku lain, keinginan untuk tenar dan tetap tenar menghalalkan segala

cara. Mereka tidak tahu siapa sebenarnya mereka itu, dan tidak dalam budaya kita saat ini, yaitu kecenderungan untuk mencari tahu ke mana sebenarnya arah "utara" yang benar. Mereka tidak

segala sesuatu yang serba mudah dan instan, kecenderungan untuk tahu prinsip mana yang harus diikuti, karena kehidupan mereka

merasa menjadi korban, dan menyalahkan pihak lain. didasarkan pada nilai-nilai sosial. Mereka tercabik karena tegangan

antara kesadarannya akan tuntutan sosial dan kesadaran diri mereka di satu pihak, dan hukum alam dan prinsip di pihak lain. Bila sedang berada dalam pesawat terbang, keadaan seperti itu disebut

THE 8 T H HABIT

Menemukan Suara Anda

ANUGERAH BAWAAN KITA YANG KETIGA:

Kecerdasan Mental (IQ)