Tentara Napoleon kabur dari pengasingannya di Pulau Elba dan merebut

Tentara Napoleon kabur dari pengasingannya di Pulau Elba dan merebut

kembali tampuk kekuasaannya dari Louis XVIII, harus menghadapi kondisi cuaca yang tidak mendukung dalam medan pertempuran Waterloo di Belgia. Saat itu tanggal

di Waterloo

18 Juni 1815. Sial baginya, hujan deras yang mengguyur Belgia semalaman penuh menimbulkan banjir dan tanah menjadi becek sehingga tidak layak untuk dilalui meriam- meriam berat. Padahal untuk merebut kemenangan dalam perang seratus hari setelah kebebasannya, pasukan Napoleon harus segera menggempur pasukan koalisi Inggris dikomandani Laksamana Wellington yang bertahan di Waterloo.

Sang Kaisar akhirnya mengundurkan waktu penyerbuan, menunggu tanah mengering. Seiring dengan itu, konsolidasi pasukan musuh akhirnya menjadi kuat ditambah datangnya pasukan Prusia. Lalu sejarah mencatat bahwa kegemilangan strategi perang Napoleon kandas di Waterloo dan Napoleon pulang ke Paris hanya untuk menandatangi pakta kekalahan dan pengasingan dirinya kembali. Ia dibuang ke pulau terpencil di Samudera Atlantik, St. Helena, hingga meninggalnya

Lukisan karya Crofts (serangan besar terakhir Napoleon di Waterloo). Sumber: wikipedia

pada 5 Mei 1821. Berakhirlah perang panjang 1799 –

40 GEO MAGZ Maret 2013 40 GEO MAGZ Maret 2013

yang secara tidak sengaja tergali di sebuah ladang. schip, dat zich toen Makassar bevond, en 19 den April Memang bencana itu sungguh tak terperikan yang op de roede van Bima aankwan, Java Government melanda seluruh lereng di seputar Gunung Tambora Gazette, May 20, n. 169, May 27, n. 170 1815 ” di Semenanjung Pekat-Sanggar.

(dalam Kusumadinata, 1979). Jadi ada kemungkinan Masyarakat di sekitar Kecamatan Pekat, percaya nama Tambora dan legenda yang mengacu pada pada sebuah legenda tentang asal-usul nama namanya mengacu pada letusan besar sebelum 10 Tambora yang berasal dari kata bahasa Bima: ta’bora. April 1815. Artinya “menghilanglah.” Legenda itu berkisah

Letusan kolosal Gunung Tambora 10 April 1815 tentang seorang ulama yang mencoba mengislamkan

adalah sebuah catatan dunia yang tiada taranya masyarakat animisme yang tadinya masih dianut di dalam sejarah umat manusia. Itulah letusan terbesar

daerah itu. Sang ulama rupanya ditipu dengan sajian di dunia yang mungkin ikut menyebabkan kekalahan daging enak yang ternyata adalah daging anjing yang

Napoleon Bonaparte di Waterloo. Dampaknya yang tentu saja haram untuk dimakan. Sang ulama yang pasti telah mengakibatkan perubahan iklim global

marah segera berteriak “ta’ bora!” lalu menghilang dan membuat tahun 1816, setahun setelah letusan, seiring dengan meletusnya gunung dengan dahsyat.

menjadi tahun tanpa musim panas.. n Apakah legenda itu menceritakan letusan 10 Penulis adalah anggota dewan redaksi Geomagz; bekerja sebagai April 1815? Tentunya tidak, karena nama gunung itu dosen di Prodi Teknik Geologi, ITB; koordinator Kelompok Riset sudah bernama Tambora sejak lama. Pada laporan Cekungan Bandung. berbahasa Belanda pada tahun 1815 setelah letusan itu, nama Tambora sudah digunakan untuk nama gunung ini. Laporan itu adalah “berichten over de

1815 yang melanda seluruh Eropa yang dimulai ketika tercatat dalam sejarah sebagai “the year without summer.” Napoleon Bonaparte merebut kekuasaan di Prancis.

Di literatur Barat sekarang mulai disadari bagaimana Lalu bagaimana hubungan kekalahan Napoleon novel kelam tentang monster seperti Frankenstein karya di Waterloo dengan letusan Tambora? Letusan bertipe Mary Shelley atau Vampyre karya John William Polidori Plinian dari Gunung Tambora yang membentuk rupanya tercipta pada masa kegelapan di tahun 1816. cerobong abu ke angkasa dan membentuk payung Mary Shelley misalnya, seorang perempuan Inggeris cendawan di atasnya, diperkirakan mencapai ketinggian terpaksa mendekam di kamar hotelnya saat liburan ke lebih dari 25 km. Abunya di angkasa beredar terbawa pegunungan Swiss pada musim panas 1816 yang ternyata angin stratosfer ke seluruh dunia, dan iklim dunia pun justru dingin dan gelap mencekam. Saat itulah bersama terpengaruh.

teman-temannya ia hanya bisa bercerita hal-hal seram Memang sulit untuk mengaitkan apakah abu sehingga menginspirasi membuat novel yang terkenal itu. Tambora yang beberapa minggu kemudian diperkirakan

menyumblim di atas Eropa, menghasilkan hujan deras Begitulah bagaimana abu letusan Tambora mungkin di atas Waterloo. Namun demikian, walaupun pada menjadi salah satu faktor penyebab kekalahan pasukan bulan Juni biasa terjadi hujan mengawali musim panas Napoleon di Waterloo, dan justru memberi inspirasi para di Eropa, intensitas curah hujan tinggi yang tidak biasa, pengarang untuk menciptakan monster Frankenstein luput dari perkiraan Napoleon, dan hal itu mungkin saja

atau Vampyre yang dikenal luas hingga sekarang. disebabkan pengaruh abu dari letusan Tambora.

Letusan Tambora benar-benar mempengaruhi iklim Satu hal yang tidak terbantahkan di kalangan dunia. Suhu Bumi tercatat turun sebesar 0,5 o