Dua Tahun Menjelang
38 GEO MAGZ Maret 2013
Gundukan di kaki Tambora yang berisi batuapung. Foto: Budi Brahmantyo
curam di sisi yang lain. Dengan isi gundukan yang suhunya diperkirakan masih sangat panas. terdiri dari batuapung, dapat diperkirakan bahwa Rumah-rumah di Doropeti seluruhnya berdiri di atas gundukan-gundukan ini merupakan aliran piroklastik endapan batuapung ini. Pada satu galian yang tidak yang meluncur menuruni lereng gunung setelah sengaja untuk lahan kebun, penduduk menemukan awan batu yang diletuskan kolaps akibat gravitasi. fondasi rumah lama yang terkubur endapan Saat awan bebatuan ini jatuh meluncur menuruni batuapung tebal. Kondisi itulah yang kemudian lereng, ia akan bergulung-gulung di atas permukaan terlihat juga pada situs-situs arkeologis yang tergali untuk kemudian teronggokkan sebagai gundukan- di kaki Tambora, khususnya di sekitar Desa Pancasila, gundukan itu.
Kedindi, Kecamatan Pekat, Kabupaten Bima, sebelah barat laut Tambora.
Dekat dengan Oi Hodo (mata air Hodo) di sisi tenggara Tambora, bentuk batuan “aneh” memenuhi
Hasil ekskavasi pada tahun-tahun sebelumnya, bukit-bukit. Batuan yang berlapis tersebut menyerupai
tim Geologi dan Arkeologi menemukan sisa-sisa lava yang berlubang-lubang. Namun setelah diamati perkampungan yang terkubur dengan berbagai secara seksama, dapat dipastikan bahwa lapisan peralatan sehari-hari seperti pecahan-pecahan tersebut adalah piroklastik yang terelaskan (welded keramik cina dan tombak. Tergali juga sisa-sisa beras tuff ) berwarna hitam. Menariknya, lapisan-lapisan yang sudah hitam mengarang. Temuan yang lebih batuan tersebut terungkit dan ambles membentuk spektakuler lagi adalah tergalinya kerangka-kerangka lempeng-lempeng dengan posisi tidak beraturan. manusia korban letusan 10 April 1815 itu. Jika Sebagian ada yang tegak, mendatar, atau miring ekskavasi selesai sepenuhnya, situs ini bukan tidak dengan berbagai sudut.
mungkin akan menjadi Pompeii di Timur.
Pompeii di Timur
Jika kita mengamati lapisan-lapisan yang Terbayang dengan jelas sekarang, bagaimana menutupi galian situs itu, kita akan dapati kembali proses ini terjadi melanda kaki gunung yang mungkin
lapisan-lapisan piroklastik yang terdiri dari batuapung. dihuni oleh banyak perkampungan. Semuanya akan Batuapung yang sama seperti dicongkel dari digulung dan dilumat habis oleh awan bebatuan gundukan-gundukan di kaki barat daya. Batuapung
Lempeng-lempeng lapisan ignimbrit di Oi Hodo. Foto: Budi Brahmantyo
Abu Tambora Namun marilah kita ikuti peristiwa-peristiwa bersejarah A
pakah letusan dahsyat Tambora menjadi penyebab kekalahan Napoleon di Waterloo? Memang terlalu gegabah menyimpulkan hal itu.
Menaklukkan
di sekitar 1815, tahun berakhirnya Perang Napoleon dan meletusnya Gunung Tambora di Pulau Sumbawa.
Napoleon Bonaparte, Kaisar Prancis yang baru saja