KESIMPULAN BATASAN ANGGAPAN Kesimpulan, Batasan dan Anggapan

1. Gedung Paschalis Hall di Jl. Gereja No.3, Purwokerto. Kapasitas skitar 1.500 orang, Tempat parkir kurang memadai. 2. Gedung BPD Bank Jateng, Jl. Jend. Gatot Subroto, Purwokerto, samping Bank Indonesia. Kapasitas skitar 1.000 orang, Ruangan full AC tetapi tempat parkir kurang memadai. 3. Gedung Dynasty Hall Convention Centre, Jl. D.R Angka, Purwokerto. Kapasitas skitar 1.800 orang, fasilitas full AC. 4. Gedung Sumardjito Unsoed, Jl. Kampus, Grendeng, Purwokerto. Kapasitas skitar 1.500 orang, fasilitas AC, gedung ini biasa di pakai untuk acara wisudaan Universitas Jenderal Soedirman UNSOED. 5. Gedung Harmoni, Jl. Dr. Suparno, Purwokerto. Non AC, gedung bisa untuk menampung tamu undangan sampai 1.500 orang. Berikut merupakan data acara pertemuan yang ada di Purwokerto pada tahun 2011 yang didapat dari dinas Pariwisata kabupaten banyumas : No Jenis kegiatan Jumlah kegiatan Jumlah peserta 1 Seminar 31 100-500 2 Diskusi panel 4 30-100 3 Forum 7 50-350 4 Lokakarya 5 50-200 5 Ceramh 15 100-400 6 Institusi 5 100-1000 7 Simposium 5 30-150 8 Rapat 9 30-300 9 Pernikahan - 200-1500 10 Pertunjukan - 200-1000 Sedangkan menurut dinas pariwisata kabupaten banyumas, data untuk jumlah kegiatan dan jumlah peserta secara total per tahun adalah: No Tahun Jumlah kegiatan Jumlah peserta 1 2010 81 61.340 2 2011 83 62.550

5. Kesimpulan, Batasan dan Anggapan

5.1. KESIMPULAN

Bardasarkan hal-hal yang telah diuraikan dan dibahas sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kegiatan convention exhibition adalah kegiatan yang diikuti oleh sekelompok orang yang akan menyelenggarakan atau mengikuti kegiatan pertemuan, pertunjukkan, pameran, promosi baik secara bersamaan ataupun terpisah. Kegiatan di gedung serbaguna meliputi, kegiatan konvensi pertemuan skala besar maupun sedang berupa seminar, meeting,conference, pertunjukkan, dan kegiatan ekshibisi pameran, promosi maupun louncing suatu produk 2. Fasilitas yang direncanakan dan dirancang di Purwokerto melinkupi skala regional, nasional bahkan internasional. 3. Dalam perencanaan dan perancangannya gedung serba guna di Purwokerto harus memperhatikan lokasi yang strategis, dekat dengan fasilitas perkantoran, jasa dan hotel. Dan juga terdapat fasilitas penunjang lain disekitarnya. Berpotensi sebagai daerah pengembangan dan pencapaian yang mudah dari segala arah. 4. Studi Banding digunakan sebagai gambaran sekaligus membantu menentukan kebutuhan ruang dan tapak.

5.2. BATASAN

1. Gedung serbaguna di Purwokerto diprediksikan sampai 5 tahun ke depan. 2. RDTRK Purwokerto dan Peraturan Daerah setempat yang berkaitan dengan pendirian gedung serbaguna di Purwokerto 3. Lingkup convention exhibition mayoritas lokal dan regional, serta diproyeksikan untuk nasional dan internasional 4. Kepemilikan bangunan bersifat kerjasama antara pemerintahan kabupaten Banyumas dan pihak swasta yang berinvestasi 5. Fasilitas yang ada diperuntukkan bagi masyarakat luas, dan didasarkan pada pemikiran untuk membuat gedung serbaguna ini menarik untuk dikunjungi. 6. Pembahasan landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur yang berkaitan dengan pendekatan program ruang bertitik tolak pada analisa, karena tidak adanya standart kebutuhan yang baku.

5.3. ANGGAPAN

1. Perencanaan gedung serbaguna diPurwokerto diprediksi untuk beberapa tahun mendatang, dengan anggapan tingkat ekonomi Indonesia khususnya kota Purwokerto akan mengalami peningkatan. 2. Data yang dipakai untuk gedung serbaguna ini dianggap telah memenuhi syarat perencanaan, termasuk dalam hal ini adalah perkiraan perhitungan jumlah penyewa sesuai dengan tahun proyeksi. 3. Dalam pemilihan tapak, tidak dipersoalkan baik mengenai pembebasannya, pengolahan dan pematangan tanahnya, demikian juga tentang daya dukung tanahnya. Dianggap dapat berkembang sesuai rencana peruntukan lahannya. Apabila dalam pemilihan tapak dan di tapak yang terpilih terdapat bangunan tidak dipersoalkan. 4. Penentuan besarnya dana pembangunan tidak mengalami masalah. Masalah ekonomi, seperti harga dan sistem sewa ruangan tidak dibahas secara mendalam menyangkut disiplin ilmu.

6. Pendekatan Aktivitas