18 diperbolehkan untuk kapasitas motor yang besar dimana efesiensi motor sangat perlu
diperhatikan. Pengaturan tegangan
Dalam metode ini, medan shunt motor dihubungkan langsung secara permanen ke sumber tegangan tertentu, sedangkan jangkar dihubungkan langsung
pada beberapa tegangan yang berbeda melalui sebuah switchgear. Dengan cara ini, tegangan yang akan diberikan pada jangkar dapat diubah-ubah. Kecepatan akan
sebanding dengan tegangan yang diberikan pada jangkar tersebut. Kecepatan diubah-ubah dengan sebuah pengaturan medan shunt.
II.8 Karakteristik Motor Arus Searah Shunt
Gambar 2.11 a menunjukkan rangkaian listrik dari suatu motor DC shunt. Arus medan I
sh
besarnya konstan karena kumparan medan langsung terhubung dengan tegangan sumber V
t
yang dianggap konstan. Oleh karena itu fluksi di dalam motor shunt hampir dapat dikatakan konstan.
Gambar 2.11. Karakteristik T
a
I
a
i Karakteristik T
a
I
a
.
Telah diketahui bahwa di dalam motor DC, T
a
~ Φ I
a
19 Karena motor beroperasi dari suatu tegangan sumber yang konstan, fluksi
Φ juga konstan dengan mengabaikan reaksi jangkar. Maka,
T
a
~ I
a
Dengan demikian karakteristik T
a
I
a
motor DC shunt merupakan garis lurus yang melalui titik asal seperti ditunjukkan pada Gambar 2.11b. Torsi poros T
sh
kurang dibandingkan T
a
dan ditunjukkan oleh garis putus-putus. Jelas terlihat pada kurva bahwa arus yang sangat besar dibutuhkan untuk menstart beban yang berat. Oleh karena itu, motor DC
shunt tidak boleh distart dalam keadaan berbeban berat.
ii Karakteristik nIa
Kecepatan motor DC diberikan dengan Persamaan 2.9, sehingga diperoleh, n ~ Φ
E
Fluksi Φ dan GGL lawan E
a
di dalam motor DC shunt hampir konstan di bawah kondisi normal. Dengan demikian, kecepatan motor DC shunt selalu konstan walaupun arus jangkar
berubah-ubah nilainya. Dengan kata lain, ketika beban bertambah, E
a
= V
t
- I
a
R
a
dan Φ berkurang karena drop tahanan jangkar dan reaksi jangkar. Bagaimanapun, E
a
berkurang lebih sedikit daripada Φ sehingga dengan demikian kecepatan motor menurun sedikit dengan
pertambahan beban garis AC seperti terlihat pada Gambar 2.12 a.
iii Karakteristik nT
a
.
Suatu kurva diperoleh dengan menggambarkan nilai n dan T
a
untuk berbagai arus jangkar {lihat Gambar 2.12 a}. Dapat dilihat bahwa kecepatan agak menurun seiring
dengan pertambahan beban.
20 a b
Gambar2.12 a Kurva Karakteristik nI
a
dan b Karakteristik nT
a
Kesimpulan : Berikut dua buah kesimpulan yang penting yang diperoleh dari karakteristik di atas, yaitu :
i Terdapat sedikit penurunan kecepatan motor DC shunt dari kondisi tanpa
beban sampai beban penuh. Dengan demikian, dapat dianggap sebagai motor kecepatan konstan.
ii Torsi startnya tidak tinggi karena T
a
~ I
a
21
BAB III UJI REGENERATIF UJI HOPKINSON DALAM MENENTUKAN RUGI-RUGI
DAN EFISIENSI MOTOR DC SHUNT
III.1. Umum
Berikut ini proses pengkonversian energi pada motor DC shunt dalam diagram aliran daya di bawah ini :
Energi listrik Energi mekanis
Gambar 3.1. Diagram aliran daya pada motor arus searah
Keterangan: P
in
= daya input P
m
= daya mekanis yang dibangkitkan di dalam jangkar P
out
=daya output motor R
t
= rugi-rugi tembaga,rugi-rugi inti,gesek dan angin R
L
= rugi-rugi besi dan mekanis P
in
P
out
P
m
R
t
R
L