BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi
Baridwan 2002 mendefenisikan sistem akuntansi sebagai berikut: sistem akuntansi adalah suatu kerangka dari prosedur – prosedur yang saling
berhubungan disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.
Mulyadi 2001 mendefenisikan sistem akuntansi sebagai berikut: sistem akuntansi adalah organisasi, formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi
sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
Baridwan 2001 mendefinisikan prosedur akuntansi sebagai berikut: prosedur adalah suatu urutan pekerjaan yang biasanya merupakan beberapa orang dalam
satu bagian atau lebih, disusun untuk menjalani adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi – transaksi yang sering terjadi.
B. Unsur – unsur Sistem Akuntansi
Unsur – unsur sistem akuntansi terdiri dari formulir, jurnal, buku besar, buku
besar pembantu dan laporan. Formulir adalah dokumen yang digunakan untuk
merekam terjadinya transaksi dan catatan usaha yang digunakan sebagai dasar
untuk menganalisa dan mencatat transaksi. Jurnal buku harian adalah suatu alat
Universitas Sumatera Utara
yang dipakai untuk mencatat dan sekaligus menentukan pengaruh dari transaksi itu terhadap perkiraan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban
perusahaan. Buku besar adalah kumpulan perkiraan yang ada dalam perusahaan.
Sesudah jurnal khusus maka langkah selanjutnya adalah menindahkan bukukan ayat-ayat jurnal tersebut ke dalam perkiraan di buku besar. Buku besar yang
digunakan Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Samosir
Buku besar pembantu adalah alat tempat mencatat urain terlebih lanjut dari suatu
perkiraan yang ada di buku besar. Laporan berisi informasi yang merupakan
keluaran sistem akuntansi. Setiap laporan tersebut didasarkan pada data yang merupakan hasil dari sistem akuntansi dan seperangkat prosedur yang baik, secara
ringkas sistem akuntansi yang digunakan oleh Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Samosir adalah :
a. untuk menganalisis transaksi,
b. menangani tugas pembukuan yang rutin,
c. informasi yang tersusun sehingga dapat digunakan untuk menilai kinerja.
C. Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Samosir
Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Samosir dalam mengelola keuangan dinasnya mengacu pada Permendagri Nomor 29 tahun 2002,
meskipun telah keluarnya peraturan terbaru yang mengganti kepmendagri tersebut yakni PP Nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah, PP Nomor
56 tahun 2005 tentang sistem informasi keuangan daerah dan yang terakhir
Universitas Sumatera Utara
adalah peraturan menteri dalam negeri Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman keuangan daerah. Hal ini di karenakan lamanya sosialisasi
peraturan tersebut dari pemerintahan pusat kepada pemerintahan daerah adalah kesiapan pemerintah daerah dalam menjalankan peraturan tersebut yang
memerlukan waktu, baik dari kesiapan material dan sumber daya manusianya. Pelaksana dari sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada dinas
pendapatan, keuangan dan asset daerah kabupaten samosir adalah Satuan Pemegang Kas, kasir, penyimpan uang, pencatatan pembukuan dan pembuata
dokumen. Catatan yang digunakan adalah kartu kendali anggaran unit kerja, register – register, buku kasir, buku panjar, BKU PK kegiatan, kartu kendali per
kegiatan, buku kas simpanan, buku bank, buku kas umum pemegang kas dan buku – buku register.
1. Penerimaan Kas Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten
Samosir
Fungsi yang terkait dalam penerimaan kas pada Dinas Pendapatan,
Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Samosir adalah Satuan Pemegang Kas SPK, Satuan Pemegang Kas SPK Pembantu, Bendahara Umum Daerah BUD
dan akuntansi. Dokumen yang digunakan adalah Surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD terbayar, Tanda Bukti Penerimaan TBP, Rekap Setoran, Surat Tanda
Setoran STS, Rekapitulasi Penerimaan Harian RPH, dan Rekening Koran RK. Catatan yang digunakan adalah buku kas umum, buku jurnal penerimaan
kas, buku besar, buku besar pembantu, register peneriman kas dan register RPH. Penerimaan Kas pada Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Daerah
Kabupaten Samosir terdiri dari pendapatan asli daerah dan kas daerah KASDA.
Universitas Sumatera Utara
Penerimaan dari Pendapatan Asli Daerah yaitu pajak, retribusi daerah dan sumbangan pihak ketiga yang bersumber dari para wajib pajak masyarakat yang
membayar pajak dan retribusi daerah, sedangkan untuk pendapatan asli daerah lainnya penerimaannya dikelola oleh Kas Daerah KASDA begitu juga
penerimaan dari dana penimbangan dan sub sistem penerimaan lain-lain pendapatan yang sah. Dinas Pendapatan, keuangan dan Aset Daerah hanya
menerima data sebagai laporan namun tidak dalam bentuk kas uang. Penerimaan dari KASDA yakni dana yang di peruntukkan belanja aparatur dan belanja publik
yang dikelola oleh Dinas pendapatan daerah. 2.
Pengeluaran Kas Pada Dinas Pendapatan, keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Samosir
Unit yang terkait dalam pengeluaran kas pada Dinas Pendapatan, Keuangan
dan Asset Daerah Kabupaten Samosir adalah satuan pemegang kas unit kerja, Bendaharawan Pemegang Barang, Subdis, seksi, dan UPTD. Dokumen yang
digunakan adalah Tanda Bukti Penerimaan dan SPJ berikut bukti pendukung lainnya seperti surat perintah. Catatan yang digunakan adalah Buku Kas Umum.
Deskripsi pengeluaran kas sebagai berikut : Pelaksanaan kegiatan mengajukan SPJ kegiatansurat perintah kepada
pemegang kas, pemegang kas mencairkan dana kepada pelaksana kegiatan dengan menggunakan blanko tanda penerima, Pelaksana kegiatan menerima dana dan
menandatangani BTP begitu juga dengan pemegang kas sebagai tanda bukti bahwa pemegang kas telah menyerahkan dana, blanko tanda penerima yang telah
Universitas Sumatera Utara
ditandatangani tersebut dan didukung oleh SPJ kegiatan dibukukan oleh pencatat pemegang kas dalam buku kas umum.
D. Prosedur Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Dinas Pendapatan, Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Samosir
1. Prosedur Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Dinas Pendapatan,
Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Samosir
a. Prosedur Penerimaan Pendapatan Asli Daerah
1. Wajib Pajak membayar pajakretribusi daerah kepada kas Pemda melalui petugas UPTD disetiap kecamatan yang menandatangani para wajib pajak Daerah
SKPD dan Surat Katetapan Retribusi Daerah SKRD, setelah terhimpun setoran pajak disetor oleh Ka.UPTD. Setiap kecamatan kepada kasir penerima yang
berada di Dinas pendapatan, Keuangan dan Asset Daerah yang biasanya dilakukan setiap hari kerja,
2. Ka.UPTD dalam menyetorkan uang pajak daerah dengan dilampiri SSPD
rangkap 5 SSPD hijau: Seksi Penagihan Pajak, biru: UPTD, merah: kasir penerima, putih: Wajib Pajak, kuning: Seksi Pelaporan, setelah menerima uang
dan dihitung sesuai SSPD, maka kasir penerima membubuhi stempel tanda uang yang telah diterima dan menandatangani SSPD tersebut, beserta tanggal
penerimanya. Setoran tersebut dicatat dalam buku penerimaan MAPADA Manual Pendapatan Daerah kemudian dibukukan ke buku besar untuk per jenis
pajaknya,
Universitas Sumatera Utara
3. dana yang telah dihimpun per harinya disetorkan ke Bank dengan dilampiri STS yang berisi perincian uang setoran per jenis pajakretribusi ataupun
pendapatan lainnya rangkap 5 dan Blanko Tanda Perimaan Bank BTPB yang berisi Total Setoran rangkap 5. Bank menerima uang dan mengerahkan STS dan
BTPB kemudian mengarsip STS dan BTP lembar ke-2. STS yang telah disahkan Bank dan BTPB rangkap 4 diserahkan kepada kasir pelaporan, pemegang kas unit
organisasi-pembuat dokumen, Kasda, dan fungsi Akuntansi, 4. membuat dokumen meneliti STS dan BTPB yang telah di sahkan Bank
kemudian membuat rekapitulasi penerimaan. Pencatat meneliti STS dan RPH kemudian mencatat ke dalam Buku Kas Umum BKU. BKU ditutup pada akhir
bulan kemudian ditandatangani oleh Kepala Dinas untuk diserahkan ke BUD untuk diproses lebih lanjut.
b. Prosedur Penerimaan dari Kas Daerah
1. Prosedur Pengajuan SPP-PK
SPP-PD membuat SPP-PK rangkap 2. SPP-PK terdiri atas Format FK1 Bend 1, FK3 Bend 3. Berkas SPP-PK yang telah dilengkapi kemudian diserahkan ke
Fungsi Perbendaharaaan untuk SPP-PK awal tahun anggaran kemudian SPK-PD membuat SPP-PK rangkap 2. SPP-PK terdiri atas Format1 Bend 1, FK2 Bend
3, SPJ dan bukti pendukung lain yang sah. Kemudian diserahkan kepada Fungsi Perbendaharaan untuk dikirim ke Fungsi Verifikasi untuk SPP-PK bulan
berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Prosedur Penerbitan SPM-PK
Fungsi Perbendaharaan menerima dan memeriksa berkas SPP-PK dan pengesahan SPJ dropping bulan sebelumnya yang diajukan oleh SPK. Berkas
SPP-PK yang masuk akan dicatat dalam register SPP-PK. Fungsi Perbendaharaan akan mencatat SPM-PK yang diterbitkan ke dalam register SPM-PK dan
mendistribusikan SPP-BT lembar ke-2 kepada SPK dan lembar ke-1 diarsipkan. Fungsi Perbendaharaan juga mendistribusikan SPM-PK kepada BUD
lembar1,2,4, SPK lembar 3 dan lembar 5 untuk diarsip. Fungsi Verifikasi menerima dan mengarsipkan tebusan SPP-PK lembar ke-5
dan SPM-PK lembar ke-5 dalam register SPP-PK dan register SPM-PK sebagai bahan dalam memverifikasi pertanggungjawaban SPK bulan berikutnya.
Kemudian menerima berkas SPJ dan bukti pendukung lainnya dari SPK, memeriksa keabsahan SPJ yang diterima.
3. Prosedur Pengeluaran Kas
BUD menerima SPM-PK lembar 1,2,4 dari Fingsi Perbendaharaan. Meneliti kebenaran kode obyek belanja, uraian pengeluaran dan mencocokkan antara
jumlah rupiah yang ada pada SPP-PK dengan SPM-PK. Menerbitkan cek untuk dicairkan melalui Bank oleh SPK atau pihak ketiga. Mencatat pengeluaran kas ke
dalam register penerimaan dan pengeluaran kas. SPM-PK lembar 2 ke Fungsi Akuntansi.
Universitas Sumatera Utara
2. Prosedur Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Dinas Pendapatan,
Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Samosir
Prosedur pengeluaran kas pada Dinas Pendapatan, keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Samosir merupakan prosedur pengeluaran kas dana yang telah diterima di BUD untuk belanja publik dan belanja aparatur berdasarkan Anggaran
Belanja yang telah dibuat dan disahkan oleh DPRD pada awal tahun. Analisis Transaksi
Seksi Penagihan Pajak berdasarkan anggaran yang telah disusun di awal tahun melakukan penagihan pajak setiap kecamatan yang dilakukan setiap bulannya.
Dalam melaksanakan tugas tersebut tentunya memerlukan dana operasional agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, seksi penagihan
pajak mengajukan SPJ kegiatan kepada PK kemudian SPJ tersebut diterima oleh PK dan PK mengajukan SPP-PK berdasarkan SKO kemudian diterbitkannya SPM
oleh BUD. SPJ kegiatan kemudian disahkan dan BUD mengeluarkan cek. PK mencairkan cek di Bank.
Dana yang telah di cairkan dari bank disalurkan kepada kepala seksi selaku pelaksana kegiatan dengan bukti tanda penerimaan. Bukti tanda penerimaan
dibukukan oleh pencatat pada BKU. Namun, kegiatan tersebut dilaksanakan terlebih dahulu dan SPJ ditandatangani oleh Ka.UPTD kecamatan tempat
dilaksanakannya operasional kegiatan. SPJ yang telah ditanda-tangani tersebut diajukan ke PK. Dapat dikatakan pelaksanaan kegiatan menanggung terlebih
dahulu kegiatannya. Adapun proses pencairan dana dari BUD kepada PK Unit Kerja dan kepada pelaksana kegiatan dapat berlangsung sekitar tiga bulan.
Universitas Sumatera Utara
E. Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Pajak, Retribusi daerah dan sumbangan pihak ketiga