Masyarakat tempat lansia berada Organisasi sosial
Petugas kesehatan
Berdasarkan pengertian diatas ada hubungan antara Strategi posyandu lansia dengan kualitas hidup. Peran semua pihak seperti pemerintah, keluarga, masyarakat,
dan petugas kesehatan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan lansia agar para lansia di masa depan dapat hidup dengan sehat,
produktif, mandiri, dan sejahtera lahir dan batin.
2.4 Penelitian yang Relevan
a. Penelitian oleh Rohmawati 2011, tentang “Perbedaan Kualitas Hidup Lansia yang Aktif dan yang Tidak Aktif Melakukan Ku
njungan Ke Posyandu”. Hasil penelitian menunujukkan 17 lansia 38,6 dari 44 lansia aktif dengan persentase
memiliki kualitas hidup aspek fisik yang sangat baik. Sedangkan lansia yang tidak aktif hanya 1 lansia 2,2 dari 44 lansia tidak aktif memiliki kualitas hidup aspek
fisik yang sangat baik. Dari hasil penelitian diketahui bahwa 14 lansia aktif 31,8 memiliki kualitas hidup aspek sosial sangat baik, sedangkan pada lansia yang tidak
aktif hanya 7 lansia 15,9 dari 44 lansia tidak aktif yang memiliki kualitas hidup aspek sosial sangat baik. Kualitas hidup aspek psikologis dari lansia yang tidak aktif
adalah sebanyak 11 lansia dengan persentase 25 memiliki kualitas hidup sangat baik, sedangkan kualitas hidup aspek psikologis dari lansia yang tidak aktif adalah
sebanyak 9 lansia dengan persentase 20,4 . Berdasarkan penelitian tersebut hasil uji Mann Whitney
0,05, oleh karena itu ada perbedaan kualitas hidup antara lansia yang aktif dan tidak aktif melakukan kunjungan ke posyandu.
b. Penelitian oleh Ariyani 2011 tentang identifikasi faktor perilaku dalam pemanfaatan posyandu lansia di puskesmas bambanglipuro Kabupaten Bantul di
Yogyakarta, berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan statistik bahwa ada
hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pemanfaatan posyandu lansia
=0,001 di puskesmas Bambanglipuro Yogyakarta. c. Penelitian Lestari 2005 tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan
pemanfaatan pelayanan kesehatan di posyandu pada pra lansia dan lansia di wilayah binaan puskesmas kemiri muka berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan
statistik ada hubungan
=0,000 dukungan keluarga dengan pemanfaat posyandu
lansia.
berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan dan peningkatan kualitas hidup antara lansia yang aktif datang dengan lansia yang
tidak aktif datang dalam kegiatan posyandu lansia. Dukungan keluarga atau orang lain memberikan konstribusi dalam peningkatan partisipasi lansia dalam kegiatan
posyandu lansia, oleh karena itu peran keluarga atau masyarakat dapat dijadikan strategi untuk meningkatkan partisipasi lansia sehingga berpengaruh terhadap
peningkatan kualitas hidup masyarakat, sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara strategi posyandu lansia dengan kualitas hidup.
2.5 Hipotesis