Sistem Informasi Pengolahan Data Penjualan Barang Pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II

(1)

ii

and sale of foam product. Management of the company is still not fully computerized, it can at least lead to errors in data management and sales transactions. By building the software, expected to be very helpful in the management, by streamlining all the existing facilities at the company, until fully computerized.

Applying research methods to process various data and information from the company, which leads to the results of research with the goal to be achieved. Development system with waterfall model was built according to design needs, and attention to each stage to be traversed in the development of this system. With software developers Visual Basic 6.0 and Microsoft Access 2007 as the database from any existing data and information on the system itself.

Software development will further assist each activity and the activity carried out within the company, particularly in data processing and sale. So that corporate management can be more optimally and achieve the desired objectives.

Keywords:


(2)

i

bidang distribusi dan penjualan produk busa. Pengelolaan kegiatan perusahaan masih belum sepenuhnya terkomputerisasi, hal tersebut sedikitnya dapat mengakibatkan terjadi kesalahan dalam pengelolaan data dan transaksi penjualan. Dengan membangun perangkat lunak, diharapkan akan sangat membantu dalam pengelolaan tersebut, dengan mengefektifkan setiap sarana dan fasilitas yang ada pada perusahaan, sehingga terkomputerisasi secara penuh.

Menerapkan metode penelitian yang mengolah berbagai data dan informasi dari perusahaan, yang mengarah pada hasil penelitian dengan tujuan yang akan dicapai. Pengembangan sistem dengan model waterfall rancangan dibangun sesuai dengan kebutuhan, dan memperhatikan setiap tahap yang akan dilalui dalam pengembangan sistem ini. Dengan perangkat lunak pembangun Visual Basic 6.0 dan Microsoft Acces 2007 sebagai database dari setiap data dan informasi yang ada pada system itu sendiri.

Pembangunan perangkat lunak diharapkan dapat lebih membantu setiap aktifitas dan kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan, khususnya pada pengolahan data dan transaksi penjualan. Sehingga pengelolaan perusahaan dapat lebih optimal dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Kata kunci:


(3)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Penggunaan sistem informasi pada sebuah perusahaan, akan sangat membantu perusahaan tersebut dalam menjalankan setiap tugas atau pekerjaannya dengan baik. Begitu juga dengan penggunaan teknologi informasi, yang bertujuan untuk lebih mempercepat dan mempermudah setiap kegiatan yang dilakukan.

Begitu juga dengan sistem informasi yang diterapkan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II Padalarang. Perusahaan yang bergerak dibidang distribusi dan penjualan produk busa ini, mendistribusikan barang berupa kasur busa dan busa jok, untuk disalurkan ke perusahaan-perusahaan industri menengah ke bawah, seperti industri jok & kursi, meubel, dan lain-lain.

Sistem kerja yang berjalan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II ini, masih menggunakan cara manual, dimana data disimpan dalam sebuah file pada masing-masing folder yang telah diurutkan sesuai dengan transaksi penjualan, baik yang akan dikeluarkan maupun yang telah dilakukan. Dalam satu transaksi, data bisa berjumlah lebih dari satu file, mengingat dari proses pemesanan, daftar persediaan barang, dan pembuatan laporan penjualan. Serta data yang masuk pun, dalam setiap minggu mencapai lebih dari 30 transaksi penjualan dilakukan, sedangkan pegawai yang ada pun terhitung sedikit, dan perangkat pengelola cukup terbatas.


(4)

Gudang Royal Abadi Sejahtera II ini memiliki satu-satunya cabang yang berada kota Cirebon, namun antara perusahaan induk dan perusahaan cabang, sangat terhubung dalam sistem kerjanya. Karena lokasi cabang perusahaan yang cukup jauh, sistem kerja seperti ini dapat menimbulkan permasalahan seperti pengarsipan data penjualan barang, baik dari induk perusahaan, maupun dari cabang perusahaannya itu sendiri.

Hal itu dikarenakan, proses entry data masih dalam proses manual, data pemesanan, daftar jumlah barang, dan data transaksi penjualan, belum tersusun dengan baik, serta perangkat pengelola belum terkomputerisasi secara penuh. Mengingat jumlah data yang cukup banyak, dan jumlah pegawai sedikit, dalam mengeluarkan sebuah laporan penjualan pun, terhitung lambat dari waktu yang ditentukan.

Oleh karena itu, sebagai suatu perusahaan yang berorientasi pada pengembangan bisnis, maka perlu meningkatkan sistem analisis kerja menjadi lebih baik, untuk mendukung pencapaian suatu tujuan, ataupun pengambilan keputusan. Dari hasil penelitian tersebut, penulis tertarik untuk membuat judul “SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENJUALAN BARANG PADA GUDANG ROYAL ABADI SEJAHTERA II“.


(5)

1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah

Dalam penelitian yang dilakukan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II, ditemukan permasalahan dalam pengolahan data penjualan barang, diantaranya:

1. Proses entry data masih dalam proses manual, yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan pemasukan data penjualan barang.

2. Pengolahan data pemesanan, daftar jumlah barang, dan data transaksi penjualan belum tersusun dengan baik, karena jumlah data cukup banyak.

3. Pembuatan laporan penjualan sering tidak tepat waktu, melihat perangkat pengolah data belum terkomputerisasi secara penuh.

Berdasarkan identifikasi masalah yang ditemukan, diperoleh beberapa rumusan masalah yang akan diselesaikan, diantaranya:

1. Bagaimana sistem informasi pengolahan data penjualan barang yang berjalan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pengolahan data barang untuk mengurangi terjadinya kesalahan pada entry data pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.

3. Bagaimana implementasi sistem informasi pengolahan data penjualan barang dengan mengoptimalkan perangkat pengelola yang ada pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.


(6)

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan untuk mengetahui tentang sistem informasi pengolahan data penjualan barang yang berjalan pada perusahaan. Dan mengusulkan sistem informasi yang akan dibangun, dengan mengurangi kesalahan dan kekurangan yang ada, serta mengefektifkan pengolahan data penjualan barang, yang akan diterapkan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui sistem informasi yang sedang berjalan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.

2. Membuat perancangan sistem informasi, dengan membangun perangkat lunak yang akan digunakan dalam pengolahan data pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.

3. Mengetahui implementasi sistem informasi, dengan lebih mengoptimalkan fungsi perangkat pengelola menjadi lebih terkomputerisasi secara penuh pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini untuk memperoleh manfaat dari hasil penelitian yang dilakukan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.


(7)

1.4.1 Kegunaan Praktis

Dari hasil penelitian ini diharapkan, dapat memberikan tambahan bagi perusahaan tentang sistem informasi yang berjalan, dan bagaimana cara untuk mengetahui dan memperbaiki kelemahan yang di temukan dalam pengelolaan perusahaan. Hal ini akan membuat perusahaan menjadi lebih baik dalam meningkatkan kinerjanya, dan lebih profesional dalam memberikan pelayanan.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, diharapkan dapat memberikan sebuah informasi bagi pihak-pihak yang mendapatkannya.

1. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis, serta mendapatkan ilmu baik dari bangku kuliah maupun pelaksanaannya di lapangan. Dan juga untuk meningkatkan kemampuan penulis untuk bersosialisasi, disiplin, dan bertanggung jawab atas tugas yang telah diberikan, untuk dipecahkan permasalahannya.

2. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Memberikan masukan ilmu bagi jurusan Manajemen Informatika tentang aplikasi pengolahan data.


(8)

3. Bagi Pihak Lain

Bagi pembaca ataupun pihak lain, dari hasil penelitian ini diharapkan, akan menjadi tambahan pengetahuan dan informasi yang berguna khususnya di bidang sistem informasi, dan juga bisa menjadi inspirasi bagi yang akan melakukan penelitian berikutnya.

1.5 Batasan Masalah

Ruang lingkup penelitian yang dilakukan hanya pada sistem informasi pengolahan data penjualan barang. Pembahasan masalah hanya berisi tentang hal pengolahan data penjualan barang, dimana data yang diolah tersebut adalah data barang yang akan dijual, dengan memperhatikan sistem kerja, kebutuhan, dan fasilitas yang digunakan di perusahaan. Untuk pengembangannya sendiri hanya mencakup pada sistem proses penjualan barang, yang diterapkan pada perangkat lunak yang telah dibangun.

1.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II, yang beralamat di Jl. Gadobangkong No. 145, Cimareme Padalarang, dan dilakukan mulai dari bulan Februari 2010 sampai bulan Juni 2010, dengan hasil penyusunan Tugas Akhir selesai.


(9)

8

2.1 Konsep Dasar Sistem

Dalam buku Analisis dan Desain karangan Jogiyanto, ada dua buah

kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada

prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan

sistem sebagai berikut.

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Jogiyanto H.M

(2005 : 1)

Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau

komponennya, mendefinisikan sistem sebagai berikut.

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Jogiyanto H.M (2005 : 2)

2.1.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu


(10)

sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran

(output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

Jogiyanto H.M (2005 : 3)

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa

suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem

mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu

dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara

suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu

kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari

sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem (environment) dari suatu sistem adalah

apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan merugikan


(11)

dari sistem sehingga harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan untuk

lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak

maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu

sistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke

subsistem yang lainnya. Dengan penghubung, satu subsistem dapat

berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk suatu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dcmasukkan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan

masukan signal (signal input). Maintenance input adalah energi yang

dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah

energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.


(12)

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan

merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan

mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi

keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran

(objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan

masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan

sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau

tujuannya.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto H.M (2005 : 6) sistem dapat diklasifikasikan dari

beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan

sistem fisik (physical system).

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem


(13)

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan

sistem tak tentu (probabilistic system).

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem

terbuka (open system).

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi,

sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem

yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil, dan akhirnya

berakhir. Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut.

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya. Jogiyanto H.M (2005 : 8)

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian

(event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting di dalam pengambilan


(14)

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis, sistem informasi didefisikan

sebagai berikut.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Jogiyanto (2005 : 11)

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, sistem informasi terdiri dari

komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building

block), yaitu blok masukkan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data

(database block), dan blok kendali (controls block). Blok tersebut masing-masing

saling berinteraksi satu dengan yang lainnya mambentuk satu kesatuan untuk

mencapai sasarannya. Jogiyanto H.M (2005 : 12)

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input

disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang

akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model


(15)

basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran

yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan

informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua

tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool inbox) dalam sistem

informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan

model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan

keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau

brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpuan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras dan

digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lajut. Data

di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya


(16)

6. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk

meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah

ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat cepat langsung

diatasi.

2.4 Pengertian Gudang

Gudang adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan

berbagai macam barang. Setiap jenis bangunan bisa saja memiliki gudang,

misalnya saja pada bangunan pabrik, toko, dan bahkan rumah tinggal. Karena

digunakan untuk menyimpan berbagai macam barang, biasanya gudang berpotensi

untuk menyimpan debu. Karena itu, peletakkan gudang perlu diperhatikan agar

tidak mengganggu aktifitas lain dalam bangunan tersebut.

http://id.wikipedia.org/wiki/Gudang

2.5 Pengertian Penjualan

Penjualan adalah suatu usaha terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada pemuasan kebutuhan dan keinginan

pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba. Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh


(17)

daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasilkan.

http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/91-pengertian-penjualan.pdf

2.6 Pengertian Barang

Barang atau komoditas, dalam pengertian ekonomi adalah suatu objek atau

jasa yang memiliki nilai. Nilai suatu barang akan ditentukan karena barang itu

mempunyai kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan.

Dalam makroekonomi dan akuntansi, suatu barang sering dilawankan

dengan suatu jasa. Barang didefinisikan sebagai suatu produk fisik (berwujud)

yang dapat diberikan pada seorang pembeli dan melibatkan perpindahan

kepemilikan dari penjual ke pelanggan, kebalikan dengan suatu jasa (tak

berwujud). http://id.wikipedia.org/wiki/Barang

2.7 Pengertian Visual Basic

Visual Basic adalah program untuk membuat apikasi berbasis Microsoft

Windows secara cepat dan mudah. Visual dalam hal ini merupakan bahasa

pemrograman yang menyerahkan berbagai desain dengan model GUI (Graphical

User Interface).

Basic menunjukan bahasa pemrograman BASIC (Biginner All-Purpose Symbolic Intruction Code). Visual basic dikembangkan dari bahasa BASIC yang


(18)

ditambah ratusan perintah tambahan, function, keyword, dan banyak berhubungan

langsung dengan GUI Windows. http://id.wikipedia.org/wiki/Visual-Basic/

2.8 Pengertian Microsoft Access

Microsoft Access adalah sebuah program aplikasi basis data komputer

relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga

menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft

Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft

PowerPoint.

Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database

Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga

memudahkan pengguna. Versi terakhir adalah Microsoft Office Access 2007 yang

termasuk ke dalam Microsoft Office System 2007.

Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format

Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle Database, Visual Basic Application (VBA), atau semua kontainer basis data yang

mendukung standar ODBC.

Para pengguna yang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan

perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para pengguna yang kurang

mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi


(19)

18 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang di ambil penulis adalah Gudang Royal Abadi

Sejahtera II Padalarang yang beralamat di Jl. Gadobangkong 145 Cimareme

Padalarang.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Berawal dari hanya bagian dari PT Royal Abadi Sejahtera sebagai bagian

gudang di perusahaan tersebut, namun dalam sistem kerjanya berbeda dengan

induk perusahaan. Bagian gudang tersebut lebih memperhatikan keinginan

konsumen dalam pelaksanaan tugasnya, sehingga dari pimpinan perusahaanpun

memutuskan untuk memisahkan bagian gudang tersebut, dengan acuan

pengembangan area bisnis.

Pada 25 Juni 2004, kepala bagian gudang pada PT. Royal Abadi Sejahtera

resmi ditunjuk sebagai pemimpin perusahaan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera

II saat ini. Meskipun sudah terpisah, namun kedua perusahaan tersebut masih

tetap terhubung dalam hal penyediaan barang yang ada pada Gudang Royal Abadi

Sejahtera II. Namun dengan kepercayaan yang diberikan perusahaan induk,

perusahaan ini lebih mengembangkan inovasi dalam hal pemasaran dan penjualan


(20)

Sumber daya, fasilitas, dan kebutuhan-kebutuhan lain, ditambahkan untuk

lebih mengembangkan kegiatan usaha yang dilakukan. Dan hal itu terlihat pada

pertengahan tahun 2006, dengan melakukan perubahan besar-besaran yang

dilakukan pada gudang tersebut. Perbaikan, penambahan, semua dilakukan karena

pimpinan perusahaan ingin lebih mengembangkan usahanya tersebut. Tidak hanya

pada fasilitas-fasilitas yang ada di ruangan kerja, namun seperti

kendaraan-kendaraan yang membawa barang pun semakin ditambah, karena melihat jumlah

barang yang cukup banyak.

Hasilnya pun sudah sedikit terlihat sampai saat ini, tidak lagi memasarkan

barang dalam jumlah kecil, pemasaran barang mengalami peningkatan dari waktu

ke waktu. Tidak hanya memasukkan barang ke industri-industri kecil, namun juga

mulai melakukan pendekatan pada perusahaan-perusahaan besar lain, yang akan

semakin membuat perusahaan tersebut semakin berkembang.

Pada Agustus 2007, perusahaan membuka cabang yang lokasinya berada

di kota Cirebon, hal tersebut dikarenakan melihat perkembangan bisnis seperti

saat ini, dimana pengembangan bisnis harus tetap dilakukan. Sedikit namun

bertahap, itulah yang dilakukan perusahaan untuk semakin lebih mengembangkan

usahanya di dunia bisnis tersebut.

3.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan

Visi Gudang Royal Abadi Sejahtera II ini adalah menjadikan Gudang


(21)

Sedangkan untuk Misi pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II adalah

sebagai berikut.

1. Turut berperan serta dalam pembangunan bangsa dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat melalui distributor busa.

2. Senantiasa menyediakan produksi yang inovatif dan berkualitas tinggi

kepada konsumennya.

3. Senantiasa mengadakan pelatihan, pendidikan, serta peningkatan

profesionalisme bagi karyawan dan karyawatinya, dengan kompensasi

yang sebanding dengan prestasi sekaligus memperbaiki kesejahteraannya.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Adanya struktur organisasi dapat mempermudah sebuah perusahaan dalam

pembagian tugas dibidangnya masing-masing. Untuk penelitian ini, lebih

dikhususkan pada bagian penjualan, karena setiap data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini ada di bagian penjualan tersebut, karena disesuaikan dengan setiap

data dan informasi yang ada pada bagian penjualan di Gudang Royal Abadi

Sejahtera II tersebut.

Adapun struktur organisasi Gudang Royal Abadi Sejahtera II adalah


(22)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Gudang Royal Abadi Sejahtera II

3.1.4 Deskripsi Tugas

Berdasarkan struktur organisasi pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II,

berikut tugas masing-masing bagian perusahaan.

1. Direktur Utama

Uraian tugas dan tanggung jawab Direktur Utama adalah sebagai

berikut.

a. Memimpin kantor berlandaskan ketentuan-ketentuan yang berlaku dan

sesuai dengan garis-garis besar kebijaksanaan pemimpin suatu

perusahaan.

Wakil Direktur Utama Terianto Direktur Utama

Yusuf

Bag. Gudang Itang

Bendahara Tati Sekretaris

Imas

Bag. Accounting Indri

Database Zuli

Bag. Penjualan Ramdani


(23)

b. Membina, membimbing dan menggerakan bawahan bersama dengan

Wakil Dirut agar masing-masing karyawan dan karyawati secara tidak

sadar melakukan tugasnya dengan baik.

c. Mengusahakan peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat dan

selalu tanggap terhadap setiap perkembangan serta permasalahan yang

ada.

d. Menjaga perusahaan melalui fungsi pengawasan yang selalu

dilaksanakan dengan baik.

2. Wakil Direktur Utama

Uraian tugas dan tanggung jawab Wakil Direktur Utama adalah

sebagai berikut.

a. Membuat laporan hasil bisnis secara mingguan dan bulanan

b. Melaksanakan rapat mingguan konservasi

c. Membuat distribusi kuitansi premi kepada Sales

d. Membuat laporan cash flow dan biaya non kontraktual

e. Mengecek kebenaran, kelengkapan atau perhitungan busa

f. Mencatat dan melaksanakan administrasi pajak

g. Membuat perencanaan kerja


(24)

3. Sekretaris

Uraian tugas dan tanggung jawab Sekretaris adalah sebagai berikut.

a. Menangani surat masuk dan surat keluar

b. Mengarsipkan surat dan dokumen penting

c. Mengatur jadwal kegiatan pimpinan

d. Menyiapkan pembuatan laporan

e. Mempersiapkan rapat

4. Bendahara

Uraian tugas dan tanggung jawab Bendahara adalah sebagai

berikut.

a. Menerima transaksi keuangan dari Sales atau konsumen dan membuat

voucher (penerimaan/ pengeluaran) serta bukti transaksi

b. Membuat laporan transaksi lengkap secara mingguan ke wakil direktur

utama

c. Mencatat keadaan buku cek keluar atau masuk serta utang piutang

d. Entry data transaksi keuangan ke dalam LBK

e. Membuat rekonsiliasi Bank


(25)

g. Meng-entry atau mencatat utang piutang

h. Mencatat pengobatan pegawai (pribadi atau keluarga)

5. Bagian Accounting

Uraian tugas dan tanggung jawab Accounting adalah sebagai

berikut.

a. Mengecek kebenaran transaksi masuk dan keluar yang dicatat dalam

buku kontrol kas harian

b. Membuat laporan keuangan secara mingguan, bulanan dan tahunan

c. Melaksanakan rapat mingguan konservasi

d. Mencatat dan melaksanakan administrasi pajak

6. Bagian Gudang

Uraian tugas dan tanggung jawab Kepala Gudang adalah sebagai

berikut.

a. Mengatur setiap barang yang yang akan disimpan ataupun dikeluarkan

b. Mencatat laporan data barang

c. Penyetujuan pengambilan barang yang akan dikeluarkan


(26)

7. Bagian Database

Uraian tugas dan tanggung jawab Database adalah sebagai berikut.

a. Mencatat distribusi busa kepada bagian Penjualan

b. Mengupdate data pemasukan dan pengeluaran busa

c. Mencatat perkembangan produksi secara harian

d. Mencatat stok dan penggunaan kuitansi pertama

e. Mencatat persediaan Sarana Operasional (SP) dan bonus

f. Mencatat surat-surat ke dalam Buku Agenda baik itu surat masuk

maupun surat keluar

g. Mengecek kebenaran atau kelengkapan SPAJ

h. Tertib kearsipan

8. Bagian Penjualan

Uraian tugas dan tanggung jawab Bagian Penjualan adalah sebagai

berikut.

a. Mempromosikan barang yang disediakan oleh Gudang Royal Abadi

Sejahtera II

b. Memberikan pelayanan dimulai dari proses pra penjualan sampai


(27)

c. Market development yaitu mencari sebanyak mungkin konsumen busa

d. Melakukan kegiatan administrasi penjualan (produksi) sesuai dengan

ketentuan yang dilakukan perusahaan

e. Bertanggung jawab menagih pembayaran nota bon

f. Membuat laporan penjualan busa kepada database

3.2 Metode Penelitian

Dalam menentukan metode penelitian yang digunakan penulis dalam

penelitian ini adalah mengarah pada hasil penelitian dengan tujuan yang ingin

dicapai, dengan mengolah berbagai data dan informasi yang diperoleh dalam

pengolahan data penjualan barang pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.

3.2.1 Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Deskriftif, dimana

metode pembahasan masalah digunakan untuk menggambarkan objek yang

diteliti, yaitu dengan cara mencari, mengumpulkan, dan menganalisis data yang

diperoleh. Penelitian metode deskriptif mempunyai langkah sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan

melalui metode deskriptif.


(28)

3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.

4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.

5. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan.

6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan dalam hal ini

menentukan populasi, sampel, mengumpulkan, dan menganalisis data.

7. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan

menggunakan teknik statistika yang relevan.

8. Membuat laporan penelitian.

3.2.2 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan apa-apa saja

yang dibutuhkan dalam mengumpulkan, dan menganalisis data, dengan

melakukan penelitian langsung ataupun mengumpulkan dokumen-dokumen, pada

sistem informasi yang sedang berjalan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.

3.2.2.1Sumber Data Primer

Merupakan data yang berasal dari sumber yang diteliti langsung, seperti:

1. Observasi, melakukan pengamatan terhadap proses, dengan menganalisis

sistem informasi yang berjalan pada perusahaan tersebut.

2. Wawancara, melakukan interview dengan bagian penjualan, sesuai dengan


(29)

3.2.2.2Sumber Data Sekunder

Dalam data sekunder, data tersebut berupa data yang sudah diolah lebih

lanjut oleh pengumpul data tersebut, seperti sumber-sumber referensi, baik dari

buku sumber ataupun dokumen-dokumen yang diperoleh dari pihak terkait pada

saat penelitian dilakukan, seperti laporan penjualan dan data jumlah barang.

3.2.3 Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan sistem dapat dikatakan sebagai langkah awal yang

dibuat sebelum melakukan pada metode pengembangan sistem. Itu terlihat dari

setiap permasalahan yang ditemukan pada sistem informasi yang ada, untuk

dipecahkan dan mejadikan langkah-langkah pengembangan menjadi sistem

informasi yang baru. Dari pendekatan sistem dapat dilakukan pengembangan

sistem untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer yang dapat

menyelesaikan permasalahan tersebut.

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang dipakai adalah metode berorientasi data,

metode ini disebut juga metodelogi model informasi, diperkenalkan sekitar tahun

1980, dengan banyaknya perusahaan menggunakan “Relational Database

Management System”. Alat yang digunakan untuk membuat model ini ialah Entity Relational Diagram (ERD).


(30)

3.2.3.2Metode Pegembangan Sistem

George M. Scott dalam bukunya, mendefinisikan bahwa desain sistem

sebagai berikut.

Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah installasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem. Jogiyanto H.M (2005 : 196)

Langkah awal yang dilakukan dalam membangun sistem ini adalah dengan

menentukan model sistem yang akan digunakan. Dalam penelitian ini model

sistem yang digunakan adalah model sistem air terjun (waterfall).

Gambar 3.2 Model Sistem Waterfall

(Sumber: http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/softwareprocess.pdf) System

Engineering

Analysis

Design

Coding

Testing


(31)

Model sistem ini menuntut cara yang teratur dari suatu rangkaian yang

mendekati perkembangan perangkat lunak, yang dimulai dengan suatu tingkatan,

melalui pemodelan sistem, analisis, perancangan, pengkodean, pengujian dan

pemeliharaan. Model tersebut meliputi kegiatan aktifitas sebagai berikut.

1. Rekayasa dan Pemodelan Sistem (System Engineering)

Pekerjaan awal dimulai dengan menentukan tahap untuk

menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan

sistem, dan mengalokasikannya ke dalam pembentukan perangkat lunak.

2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Analysis)

Proses analisis yang menunjang akan kebutuhan spesifik pada

perangkat lunak, dan untuk mengetahui sifat dari perangkat lunak yang

akan dibangun.

3. Perancangan (Design)

Langkah proses yang berfokus pada program struktur data, teknik,

prosedur, dan penggolongannya. Proses perancangan menjelaskan data ke

dalam gambaran dari perangkat lunak yang telah ditentukan.

4. Pengkodean (Coding)

Penerjemahan data ke dalam bahasa pemrograman tertentu.

Perancangan dilakukan dengan lebih detail, dan dilakukan dengan bantuan


(32)

5. Pengujian (Testing)

Pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun, dengan

melihat tahapan-tahapan yang telah dilalui sebelumnya dengan benar.

6. Pemeliharaan (Maintenance)

Tahap akhir dimana perangkat lunak yang dibangun sudah selesai

dan dirawat dengan semestinya. Melakukan perbaikan jika ada kesalahan

(error), pemasangan keamanan pada perangkat lunak, dan melakukan

perubahan sesuai kebutuhan.

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat-alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa

suatu gambar, diagram, ataupun grafik, untuk membantu menganalisis dan

melakukan perancangan terhadap sistem yang akan dibangun. Alat bantu tersebut

diantaranya adalah sebagai berikut.

1) Flow Map

Merupakan diagram alir yang menunjukan arus bagi dokumen,

aliran data, entitas-antitas sistem informasi, dan kegiatan operasi,


(33)

2) Diagram Konteks

Diagram kontek merupakan pola penggambaran sistem secara

umum. Diagram kontek memiliki kelompok pemakai baik pihak

internal maupun eksternal.

3) Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah model yang menggambarkan

sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama

lain dengan aliran dan penyimpanan data. DFD merupakan alat yang

digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur.

4) Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan

kamus data, analisis sistem dapat mengidentifikasi data yang mengalir di

sistem dengan lengkap.

5) Perancangan Basis Data

Basis data adalah kumpulan atau koleksi dari data-data yang

disimpan pada alat penyimpanan tertentu dengan struktur penyimpanan

yang khas dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Sistem

pemrosesan basis data dimaksudkan untuk mengatasi

kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem pemrosesan berkas. Sistem seperti ini


(34)

Secara umum, DBMS diartikan sebagai suatu program komputer

yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus,

memanipulasi, dan memperoleh data atau informasi dengan praktis dan

efisien.

a. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel

yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih,

yang tidak lagi memiliki masalah tersebut.

Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk

tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk

normal ketiga.

b. Tabel Relasi

Tabel adalah himpunan elemen-elemen data yang

diorganisasikan menggunakan model kolom vertikal dan baris

horizontal. Tabel juga merupakan ekuivalensi dari sebuah entitas

dalam Entity Relationship Diagram (ERD). ERD digunakan untuk

menggambarkan hubungan antar penyimpanan data store yang


(35)

3.2.4 Pengujian Software

Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak,

mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat

lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan

kesalahan. Metode pengujiaan perangkat lunak yang dipakai dalam pengujiaan

perangkat lunak disini adalah metode Black Box Testing.

Black Box Testing adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan

untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar atau tidak.

Pengujian black box merupakan perancangan data uji yang didasarkan pada

spesifikasi perangkat lunak. Data uji dijalankan, dieksekusi pada perangkat lunak,

dan kemudian hasil dari perangkat lunak akan dicek, sesuai tidaknya dengan apa

yang diharapkan.

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori

sebagai berikut.

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

4. Kesalahan kinerja


(36)

35

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, hambatan yang terjadi, dan kebutuhan yang di harapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

4.1.1 Analisis Dokumen

Pengolahan data penjualan barang yang ada pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II merupakan pengolahan data barang yang menggunakan dokumen-dokumen dalam setiap proses yang dilalui dalam tahapan penjualan barang tersebut. Berikut dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penjualan barang pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.

1. Nama Dokumen : Form Pemesanan Barang Sumber : Konsumen

Fungsi : Bukti pemesanan barang

Item Data : Purchase, Tanggal Pemesanan, Supplier, Item, Description, Jumlah Barang, Harga Barang, Total

2. Nama Dokumen : Form Penerimaan Barang Sumber : Supplier


(37)

Fungsi : Bukti penerimaan barang dari Supplier Item Data : Nomor, Tanggal Penerimaan, Jumlah Barang,

Satuan, Nama Barang, Keterangan, Penerima

3. Nama Dokumen : Nota Penjualan Sumber : Bag. Accounting Fungsi : Bukti Penjualan Barang

Item Data : Tanggal, Nama Pembeli, No Faktur, Nama Barang, Jumlah, Harga Satuan, Total

4. Nama Dokumen : Laporan Penjualan Sumber : Bag. Accounting

Fungsi : Laporan dari Bukti Penjualan Barang

Item Data : Tanggal, Nama Barang, Harga Satuan, Jumlah

Semua dokumen-dokumen tersebut sangat dibutuhkan untuk setiap proses penjualan barang, mulai dari proses pemesanan barang, transaksi penjualan, sampai pembuatan laporan penjualan yang dilakukan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Gudang Royal Abadi Sejahtera II menerapkan prosedur penjualan barang, sesuai dengan proses-proses pengolahan data barang yang akan dikeluarkan,


(38)

mulai dari pemesanan barang, data dan jumlah barang yang tersedia, permintaan barang, dan sampai pada pengeluaran barang yang akan dijual tersebut. Berikut analisis prosedur yang sedang berjalan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.

1. Gudang akan mengecek data barang yang telah diminta oleh konsumen sebelumnya, jika ada, Bag. Gudang akan mengelola permintaan barang tersebut.

2. Jika tidak ada, Bag. Gudang akan menyerahkan form permintaan barang tersebut ke Supplier, dan akan mengelola permintaan barang tersebut

3. Supplier akan mengirimkan barang ke Bag. Accounting sesuai dengan permintaan dari Bag. Gudang tersebut.

4. Bag. Accounting akan mencatat barang yang telah masuk dari Supplier, dan menyerahkan langsung ke Bag. Gudang.

5. Bag. Gudang akan menghitung data barang yang masuk sesuai dengan barang yang sudah ada, maupun yang berasal dari supplier.

6. Data stock barang didapat setelah menghitung data barang yang masuk, dan diserahkan ke Bag. Accounting untuk dibuat nota penjualannya.

7. Bag. Accounting akan membuat nota penjualan sebanyak 2 rangkap, dengan rincian, 1 untuk diserahkan ke konsumen, 1 untuk di lanjutkan ke pembuatan nota pembayaran dan laporan penjualan

8. Membuat nota pembayaran, untuk langsung diserahkan ke Supplier.


(39)

4.1.2.1Flow Map

Berdasarkan prosedur penjualan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II, dapat ditemukan beberapa proses dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Berikut gambaran proses penjualan, dalam Flow Map berikut.

! " #


(40)

4.1.2.2Diagram Konteks

Setelah menggambarkan alur proses penjualan dalam Flow Map, diperoleh sebuah sistem informasi pengolahan data penjualan barang pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II, dan digambarkan secara umum dalam Diagram Konteks sebagai berikut.

Gambar 4.2 Diagram Konteks Sistem Yang Sedang Berjalan

4.1.2.3Data Flow Diagram

Mengelompokkan setiap proses yang terjadi dalam penjualan akan semakin memperjelas sistem kerja dalam perusahaan tersebut. Berdasarkan sebuah sistem informasi yang telah di dapat dari penggambaran diagram konteks diatas, dibagi beberapa proses dalam pengolahan data penjualan barang, dengan menggambarkannya ke dalam bentuk Data Flow Diagram sebagai berikut.


(41)

Gambar 4.3 DFD Sistem Yang Sedang Berjalan

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Gudang Royal Abadi Sejahter II menerapkan proses penjualan barang dengan beberapa tahapan sebelum barang yang akan dijual tersebut dikeluarkan ke pasaran. Proses pemesanan barang terhadap Supplier akan dikirimkan langsung ke gudang tersebut, sebelum akan dikelola oleh bagian masing-masing pada perusahaan.

Terlalu banyak proses yang dilakukan dengan proses semi komputer, membuat proses pengolahan data barang yang akan dikeluarkan sedikit menemui kesulitan mengingat jumlah data yang masuk pun terhitung banyak.


(42)

Berikut evaluasi sistem yang sedang berjalan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II, yang diuraikan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

No. Permasalahan Entitas Solusi

1. Proses entry data masih dalam proses manual, yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan pemasukan data penjualan barang.

Bag. Gudang

Entry data ke perangkat lunak dapat lebih memudahkan proses pencatatan data barang, dan transaksi penjualannya.

2. Pengolahan data

pemesanan, daftar jumlah barang, dan data transaksi penjualan belum tersusun dengan baik, karena jumlah data cukup banyak.

Bag. Accounting

Data barang yang masuk dan yang akan dikeluarkan dihitung dengan proses komputerisasi pada perangkat lunak, dengan proses pengecekkan dan perhitungan barang. 3. Pembuatan laporan

penjualan sering tidak tepat waktu, melihat perangkat pengolah data belum terkomputerisasi secara penuh.

Bag. Accounting

Pembuatan laporan penjualan berdasarkan transaksi yang ada pada perangkat lunak, lebih memudahkan dalam pembuatan laporan penjualan.


(43)

4.2 Perancangan Sistem

Pengembangan prosedur dan proses dari sistem yang sedang berjalan, merupakan sebuah perancangan sistem yang dapat digunakan untuk menghasilkan sebuah sistem yang baru, atau memperbaharui sistem yang sudah ada. Dengan tujuan meningkatkan efektifitas kerja agar dapat memenuhi kebutuhan, dengan memanfaatkan teknologi informasi dan fasilitas yang tersedia.

Berikut merupakan usulan perancangan sistem informasi yang dibangun secara komputerisasi, yang diharapkan dapat membantu dan mempermudah setiap tugas atau pekerjaan yang akan dilakukan.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan dari perancangan sistem yang diusulkan, yaitu sebagai berikut.

1. Memperbaiki pengolahan data penjualan barang menjadi lebih terkomputerisasi.

2. Dapat memeriksa, menyimpan, dan mengolah data penjualan barang.

3. Memproses transaksi penjualan barang dengan hasil laporannya, secara cepat, efisien, dan tepat waktu.


(44)

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Menjadikan sebuah sistem informasi yang lebih terkomputerisasi, diharapkan akan sangat membantu dalam sebuah tugas atau pekerjaan yang dilakukan. Merubah sistem yang sudah ada, ataupun menciptakan sebuah sistem yang baru, dapat menjadi sebuah proses sistem informasi yang lebih baik.

Pembangunan perangkat lunak menjadi sebuah proses yang diharapkan dapat lebih membantu dalam sebuah sistem informasi yang akan diterapkan. Mengganti proses manual menjadi terkomputerisasi, dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia, dapat menjadikan sebuah sistem informasi yang dapat lebih mempermudah dalam suatu pekerjaan.

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Melakukan perubahan sistem informasi menjadi lebih terkomputerisasi merupakan proses yang melalui tahapan-tahapan dengan prosedur yang terstruktur, dengan dimulai dari tahapan perancangan prosedur yang diusulkan.

Dalam perancangan prosedur ini, tahapan-tahapan tersebut meliputi Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), dan Kamus Data, yang bertujuan untuk memudahkan dalam proses pembuatan perangkat lunak, dan menganalisis setiap alir dokumen.


(45)

4.2.3.1Flow Map

Berikut proses alir dokumen yang diusulkan pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II, dalam gambaran flow map sebagai berikut.

! !

! " #

$ %

!

%

"

$

$

&


(46)

4.2.3.2Diagram Konteks

Diagram konteks berikut merupakan gambaran lanjutan dari proses sistem yang diusulkan dalam pengolahan data penjualan barang. Berikut gambaran sistem informasi dalam diagram konteks sebagai berikut.

Gambar 4.5 Diagram Konteks Sistem Yang Diusulkan

4.2.3.3Data Flow Diagram

Penguraian dari setiap proses yang terjadi, dengan melihat keseluruhan sistem informasi yang diusulkan. merupakan tahapan selanjutnya dalam menguraikan setiap proses yang diusulkan. Berdasarkan alur diagram konteks yang diusulkan diatas, berikut uraian proses sistem yang diusulkan dalam gambaran Data Flow Diagram berikut.


(47)

'(

) %

&'(

"

*

'(

% !

+'( !

, #

Gambar 4.6 DFD Sistem Yang Diusulkan

4.2.3.4Kamus Data

Kamus data adalah fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan dari setiap sistem informasi. Berikut alur data dari setiap proses penjualan barang.

1. Nama Arus Data : File Data Barang

Alias : -

Aliran Data : Konsumen-Proses 1

Struktur Data : {kode_barang, nama_barang, nama_pembeli,


(48)

2. Nama Arus Data : File Form Pemesanan Barang

Alias : -

Aliran Data : Konsumen-Proses 1, Proses 1-Supplier

Struktur Data : {no_pemesanan, tgl_pemesanan, kode_supplier, kode_barang, jumlah_barang, harga_barang, total}

3. Nama Arus Data : Data Stock Barang

Alias : -

Aliran Data : Proses 1-Proses 3, Proses 2-Proses 3, Proses 2-Proses 4

Struktur Data : {kode_barang, nama_barang, satuan, harga_barang, stock, stock_minimal}

4. Nama Arus Data : File Barang Masuk

Alias : -

Aliran Data : Supplier-Proses 2

Struktur Data : {kode_supplier, kode_barang, nama_barang, tgl_penerimaan, jumlah, harga_barang, stock, penerima}


(49)

5. Nama Arus Data : File Nota Penjualan

Alias : -

Aliran Data : Prose 3-Konsumen

Struktur Data : {no_faktur, tgl_penjualan, nama_pembeli, kode_barang, nama_barang, harga_barang, jumlah, total}

6. Nama Arus Data : File Laporan Pembelian

Alias : -

Aliran Data : Proses 4-Supplier

Struktur Data : {no_pembelian, tgl_pembelian, nama_barang, jumlah_barang, harga_barang, total, penerima} 7. Nama Arus Data : File Laporan Penjualan

Alias : -

Aliran Data : Proses 3-Pimpinan Perusahaan

Struktur Data : {no_faktur, tgl_penjualan, kode_barang, nama_barang, jumlah_barang, harga_barang, total, keterangan}


(50)

4.2.4 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data dapat diartikan untuk menciptakan atau merancang sekumpulan data yang terhubung dan disimpan secara bersama-sama. Perancangan basis merupakan langkah yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Basis data sendiri didefinisikan sebagai sekumpulan data yang berupa suatu penyampaian informasi yang lengkap, dengan jenis record

yang mempunyai spesifikasi yang sama. Record adalah kumpulan data yang berisikan field-field yang berbeda, jumlah record pada umumnya terbatas.

4.2.4.1Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengindefikasikan tabel kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut dengan atribut lainnya. Berikut tahapan-tahapan dalam proses normalisasi.

a. Bentuk Unnormal

{kode_barang, nama_barang, nama_pembeli, alamat, no_tlp, jumlah_barang, harga_barang, total, kode_pemesanan, tgl_pemesanan, kode_supplier, kode_barang, nama_barang, jumlah_barang, harga_barang, total, kode_barang, nama_barang, jumlah_barang, harga_barang, stock, total, keterangan, kode_supplier, nama_supplier, kode_barang, nama_barang, tgl_penerimaan, jumlah, harga_barang, stock, penerima, no_faktur, tgl_penjualan, nama_pembeli, kode_barang, nama_barang,


(51)

harga_barang, jumlah, total, no_pembelian, tgl_pembelian, nama_barang, jumlah_barang, harga_barang, total, penerima, tgl_penjualan, kode_barang, nama_barang, jumlah_barang, harga_barang, total, keterangan}

b. Bentuk Normal Ke-1

{kode_barang, nama_barang, nama_pembeli, alamat, no_tlp, jumlah_barang, harga_barang, total, kode_pemesanan, tgl_pemesanan, kode_supplier, stock, keterangan, tgl_penerimaan, penerima, no_faktur, tgl_penjualan, no_pembelian, tgl_pembelian}

c. Bentuk Normal Ke-2

supplier : {kode_supplier*, nama_supplier, alamat, no_tlp}

barang : {kode_barang*, nama_barang, satuan, harga_barang, harga_barang, stock, stock_minimal}

pemesanan : {kode_pemesanan*, tgl_pemesanan, kode_barang, total}

pembelian : {no_pembelian*, tgl_pembelian, kode_barang, total}

penjualan : {no_faktur*, tgl_penjualan, kode_barang, kode_barang, jumlah_barang, total}


(52)

d. Bentuk Normal Ke-3

supplier : {kode_supplier*, nama_supplier, alamat, no_tlp}

barang : {kode_barang*, nama_barang, satuan, harga_barang, stock, stock_minimal}

pemesanan : {kode_pemesanan*, tgl_pemesanan, kode_supplier**, jumlah_barang}

pembelian : {no_pembelian*, tgl_pembelian, kode_pemesanan**, total}

penjualan : {no_faktur*, tgl_penjualan, kode_barang**, total, penerima}

detail_pemesanan : {kode_pemesanan**, kode_barang**, jumlah}

detail_penjualan : {no_faktur**, kode_barang**, jumlah_barang}

4.2.4.2Relasi Tabel

Hubungan antara suatu himpunan entitas dengan entitas yang lainnya disebut dengan relasi tabel.Adanya keterkaitan dari suatu himpunan dengan yang lainnya, dapat mempermudah dalam mengakses suatu himpunan dalam sistem itu sendiri. Begitu pula dalam sebuah perangkat lunak yang dapat diterapkan sebuah sistem yang saling terhubung, yang dapat mempermudah dalam memproses dan


(53)

memodifikasi sebuah data. Untuk sistem informasi pengolahan data penjualan barang yang diusulkan, berikut gambaran relasi antar tabelnya sebagai berikut ini.

# - . -# - . - *-* -# - . -# - .. *-- . -# - .. -/ . -# - .. # - .. # - .. * -/ .. # - ..

*-Gambar 4.7 Relasi Tabel Sistem Yang Diusulkan

4.2.4.3Entity Relationship Diagram

ERD adalah bentuk bagan yang menggunakan relasi entitas suatu informasi. ERD dibuat dengan menggunakan persepsi yang terdiri dari sekumpulan objek dasar yaitu entitas dan hubungan antar entitas. Derajat keterhubungan antar entitas pada suatu relasi tersebut dengan kardinalitas. Terdapat tiga jenis kardinalitas diantaranya.


(54)

1. 1-1 : Menunjukan hubungan satu ke satu

2. 1-n : Menunjukan hubungan satu ke banyak

3. n-n : Menunjukan hubungan banyak ke banyak

Berikut gambaran ERD sistem informasi pengolahan data penjualan barang sebagai berikut.


(55)

4.2.4.4Struktur File

Dalam pembuatan program dibutuhkan suatu struktur file yang dimaksudkan untuk dapat melakukan kegiatan pengaturan pencarian data dan pembuatan laporan sehingga memudahkan kerja sistem komputer. Struktur file digunakan dalam perancangan sistem karena struktur file ini menentukan struktur fisik database yang menunjukan struktur dari elemen data yang menyatakan panjang elemen data dan jenis datanya.

Struktur file merupakan urutan isi data-data item yang terdaftar pada sebuah record file. Berikut struktur file yang digunakan pada sistem informasi pengolahan data penjualan barang, adalah sebagai berikut.

1. Tabel Supplier

Nama : Supplier

Deskripsi : Data Supplier

Primary Key : kode_supplier

Tabel 4.2.1 Struktur File Tabel Supplier

No Nama Field Type Size Ket.

1 kode_supplier Text 10 Primary Key 2 nama_supplier Text 30 Atribut 3 alamat Text 20 Atribut 4 no_tlp Text 15 Atribut


(56)

2. Tabel Barang

Nama : Barang

Deskripsi : Data Stock Barang

Primary Key : kode_barang

Tabel 4.2.2 Struktur File Tabel Barang

No Nama Field Type Size Ket.

1 kode_barang Text 10 Primary Key 2 nama_barang Text 20 Atribut 3 satuan Text 5 Atribut 4 harga_barang Currency - Atribut 5 stock Text 5 Atribut 6 stock_minimal Text 5 Atribut

3. Tabel Pemesanan

Nama : Pemesanan

Deskripsi : Data Pemesanan Barang

Primary Key : kode_pemesanan

Tabel 4.2.3 Struktur File Tabel Pemesanan

No Nama Field Type Size Ket.

1 kode_pemesanan Text 10 Primary Key 2 tgl_pemesanan Date/ Time - Atribut


(57)

3 kode_supplier Text 10 Foreign Key 4 kode_barang Text 10 Foreign Key 5 harga_barang Currency - Atribut 6 jumlah_barang Text 5 Atribut 7 total Text 10 Atribut

4. Tabel Pembelian

Nama : Pembelian

Deskripsi : Data Pembelian Barang

Primary Key : no_pembelian

Tabel 4.2.4 Struktur File Tabel Pembelian

No Nama Field Type Size Ket.

1 no_pembelian Long Integer - Primary Key 2 tgl_pembelian Date/ Time - Atribut 3 kode_pemesanan Text 10 Foreign Key 4 kode_barang Text 10 Atribut 5 total Text 20 Atribut

5. Tabel Penjualan

Nama : Penjualan

Deskripsi : Data Penjualan Barang Primary Key : no_faktur


(58)

Tabel 4.2.5 Struktur File Tabel Penjualan

No Nama Field Type Size Ket.

1 no_faktur Long Integer - Primary Key 2 tgl_penjualan Date/ Time - Atribut 3 kode_barang Text 10 Foreign Key 4 total Text 10 Atribut

4.2.4.5Kodifikasi

Kodifikasi merupakan suatu proses mempermudah dalam pengelompokan dan pemrosesan data yang terdapat dalam basis data, selain itu juga dapat menghindarkan dari kesalahan dalam penginputan data. Kodifikasinya adalah sebagai berikut.

1. Kode Supplier

Kode Supplier pada perancangan ini menggunakan tipe text, dengan dengan ukuran 4 digit, dimana 2 digit pertama menyatakan Supplier, dan 2 digit terakhir menyatakan urutan supplier. Adapun pengkodeannya, yaitu sebagai berikut.

XX - XX

Urutan Suppiler Supplier

Contoh: SU01


(59)

2. Kode Barang

Kode Barang pada perancangan ini menggunakan tipe text, dengan dengan ukuran 4 digit, dimana 2 digit pertama menyatakan Barang, dan 2 digit terakhir menyatakan urutan nama barang. Adapun pengkodeannya, yaitu sebagai berikut.

XX - XX

Urutan nama barang Barang

Contoh: BS02

Ket: BS = Barang, 02 = Nomor urut barang

3. Kode Pemesanan

Kode Supplier pada perancangan ini menggunakan tipe text, dengan dengan ukuran 4 digit, dimana 2 digit pertama menyatakan Pemesanan Barang, dan 2 digit terakhir menyatakan urutan daftar pemesanan. Adapun pengkodeannya, yaitu sebagai berikut.

XX - XX

Urutan pemesanan barang Pemesanan Barang Contoh: PB03


(60)

4.2.5 Perancangan Antar Muka

Berdasarkan perancangan sistem yang telah dibuat maka akan dibuatkan suatu aplikasi program yang berisikan tentang perancangan input dan output yang dijadikan acuan oleh pemakai dalam menjalankan program yang telah dibuat.

4.2.5.1Struktur Menu

Struktur menu adalah bentuk umum dari suatu rancangan program untuk memudahkan pemakai dalam menjalankan program komputer sehingga pada saat menjalankan program komputer, pengguna tidak mengalami kesulitan dalam memilih menu-menu yang diinginkan.

Pada perancangan ini dibuat menu yang dapat mengintegrasikan seluruh data dalam suatu sistem dan disertai dengan instruksi yang ada pada pilihan menu tersebut. Adapun menu tersebut dapat dilihat pada gambar sebagai berikut.

! "

01

/


(61)

4.2.5.2Perancangan Input

Perancangan input merupakan desain yang dirancang untuk menerima masukan dari pengguna sistem. Rancangan masukan data ini harus dapat memberikan penjelasan dari pemakai, baik dari bentuk maupun dari masukan-masukan yang harus di isi. Berikut tampilan perancangan input, dalam gambar dan keterangannya.

1. Tampilan Form Login

Berikut rancangan Form Login, dalam gambar berikut.

2

3 #

01

Gambar 4.10.1 Form Login

Keterangan:

Tabel 4.3.1 Fungsi dan Keterangan Form Login

No Nama Objek Keterangan

1 User Name Edit.Text Untuk input user name 2 Password Edit.Text Untuk input password 3 Login Button Untuk masuk ke aplikasi


(62)

2. Tampilan Form Menu Utama

Berikut rancangan Form Menu Utama, dalam gambar berikut.

" 4 $

Gambar 4.10.2 Form Menu Utama

3. Tampilan Form Data Barang

Berikut rancangan Form Data Barang, dalam gambar berikut.


(63)

Keterangan:

Tabel 4.3.2 Fungsi dan Keterangan Form Data Barang

No Nama Objek Keterangan

1 Kode Barang Edit.Text Untuk input/ melihat Kode Barang 2 Nama Barang Edit.Text Untuk input/ melihat Nama Barang 3 Jumlah Barang Edit.Text Untuk input/ melihat Jumlah Barang 4 Harga Barang Edit.Text Untuk input/ melihat Harga Barang 5 Stock Edit.Text Untuk input/ melihat Stock Barang 6 Keterangan Edit.Text Untuk input/ melihat Keterangan 7 Next Button Untuk melihat record selanjutnya 8 Previous Button Untuk melihat record sebelumnya 9 First Button Untuk melihat record paling awal 10 Last Button Untuk melihat record paling akhir 11 Tambah Button Untuk menambah Data Barang 12 Edit Button Untuk merubah Data Barang 13 Simpan Button Untuk menyimpan Data Barang 14 Hapus Button Untuk menghapus Data Barang 15 Pilihan Pencarian Combo box Untuk memilih Kriteria Pencarian 16 Cari Button Untuk mencari Data Barang


(64)

4. Tampilan Form Data Supplier

Berikut rancangan Form Data Supplier, dalam gambaran sebagai berikut.

Gambar 4.10.4 Form Data Supplier

Keterangan:

Tabel 4.3.3 Fungsi dan Keterangan Form Data Supplier

No Nama Objek Keterangan

1 Kode Supplier Edit.Text Untuk input/ melihat Kode Supplier 2 Alamat Edit.Text Untuk input/ melihat Alamat 3 No. Telepon Edit.Text Untuk input/ melihat No. Telepon 4 Tambah Button Untuk menambah Data Supplier 5 Simpan Button Untuk menyimpan Data Supplier 6 Edit Button Untuk merubah Data Supplier 7 Hapus Button Untuk menghapus Data Supplier


(65)

5. Tampilan Form Pemesanan Barang

Berikut rancangan Form Pemesanan Barang, dalam gambar berikut.

Gambar 4.10.5 Form Pemesanan Barang

Keterangan:

Tabel 4.3.4 Fungsi dan Keterangan Form Pemesanan Barang

No Nama Objek Keterangan

1 Isi Form Button Untuk mengisi Form Pemesanan 2 Batal Button Untuk membatalkan pemesanan 3 Kode Pemesanan Edit.Text Untuk input Kode Pemesanan 4 Tgl Pemesanan Edit.Text Untuk input Tgl Pemesanan 5 Kode Supplier Data Combo Untuk memilih Kode Supplier 6 Kode Barang Data Combo Untuk memilih Kode Barang


(66)

7 Harga Barang Edit.Text Untuk melihat Harga Barang 8 Jumlah Barang Edit.Text Untuk input Jumlah Barang 9 Total Edit.Text Untuk melihat total pemesanan 10 Next Button Untuk melihat record selanjutnya 11 Previous Button Untuk melihat record sebelumnya 12 Hapus Button Untuk menghapus pemesanan 13 Edit Button Untuk merubah pemesanan 14 Proses Button Untuk memproses pemesanan

6. Tampilan Form Pembelian Barang

Berikut rancangan Form Pembelian Barang, dalam gambar berikut.


(67)

Keterangan:

Tabel 4.3.5 Fungsi dan Keterangan Form Pembelian Barang

No Nama Objek Keterangan

1 Isi Form Button Untuk mengisi Form Pembelian 2 Batal Button Untuk membatalkan pembelian 3 No Pembelian Edit.Text Untuk input No Pembelian 4 Tgl Pembelian Edit.Text Untuk input Tgl Pembelian 5 Kode Pemesanan Data Combo Untuk memilih Kode Pemesanan 6 Total Edit.Text Untuk melihat total pembelian 7 Penerima Edit.Text Untuk input penerima

8 Next Button Untuk melihat record selanjutnya 9 Previous Button Untuk melihat record sebelumnya 10 Hapus Button Untuk menghapus pembelian 11 Edit Button Untuk merubah pembelian 12 Proses Button Untuk memproses pembelian


(68)

7. Tampilan Form Penjualan Barang

Berikut rancangan Form Penjualan Barang, dalam gambar berikut.

Gambar 4.10.7 Form Penjualan Barang

Keterangan:

Tabel 4.3.6 Fungsi dan Keterangan Form Penjualan Barang

No Nama Objek Keterangan

1 Isi Form Penjualan Button Untuk mengisi Form Penjualan 2 Cancel Button Untuk membatalkan penjualan 3 No Faktur Edit.Text Untuk input No Faktur

4 Tgl Penjualan Edit.Text Untuk input Tgl Penjualan 5 Kode Barang Data Combo Untuk memilih Kode Barang 6 Nama Barang Edit.Text Untuk melihat Nama Barang


(69)

7 Harga Barang Edit.Text Untuk melihat Harga Barang 8 Jumlah Edit.Text Untuk input Jumlah Barang 9 Total Edit.Text Untuk melihat total penjualan 10 Next Button Untuk melihat record selanjutnya 11 Previous Button Untuk melihat record sebelumnya 12 Hapus Button Untuk menghapus penjualan 13 Edit Button Untuk merubah penjualan 14 Proses Button Untuk memproses penjualan


(70)

4.2.5.3Perancangan Output

Perancangan output merupakan informasi yang dihasilkan oleh sistem berupa laporan dari hasil proses masukan yang diterima oleh sistem informasi. Berikut adalah rancangan keluaran dalam gambar berikut.

1. Tampilan Laporan Pembelian Barang

Berikut rancangan Laporan Pembelian Barang, dalam gambar berikut.


(71)

2. Tampilan Laporan Penjualan Barang

Berikut rancangan Laporan Pembelian Barang, dalam gambar berikut.


(72)

71

5.1 Pengujian

Bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak ada dalam pengujian. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan mengetahui kelemahan dari perangkat lunak tersebut. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang memiliki kualitas yang baik, yaitu mampu menerjemahkan setiap proses dari implementasi sistem, dimulai dari spesifikasi, analisis, perancangan, dan pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.

5.1.1 Rencana Pengujian

Rencana dari pengujian perangkat lunak ini meliputi beberapa pengujian, diantaranya sebagai berikut.

1. Pengujian pada login pengguna

2. Pengujian input, ubah, dan hapus pada data barang

3. Pengujian input, ubah data supplier

4. Pengujian pada proses pemesanan barang

5. Pengujian pada proses pembelian barang


(73)

7. Pengujian pada laporan pembelian

8. Pengujian pada laporan penjualan

5.1.2 Kasus dan Hasil Pengujian

Ditemukan beberapa kasus dalam pengujian perangkat lunak tersebut, yang dicantumkan dalam tabel sebagai berikut.

1. Form Login

Tabel 5.1.1 Hasil Pengujian Form Login

No Skenario Hasil Pengujian

1 Klik tombol Loign (benar)

Masuk ke form utama Sesuai

2 Klik tombol Login (salah)

Muncul pesan “Masukan User Name dan Password terlebih dahulu”

Sesuai

3 Klik tombol Cancel Batal masuk ke aplikasi Sesuai

2. Form Menu Utama

Tabel 5.1.2 Hasil Pengujian Form Menu Utama

No Skenario Hasil Pengujian

1 Klik Menu File (Data Barang)

Masuk ke form Data Barang Sesuai

2 Klik Menu File (Data Supplier)

Masuk ke form Data Supplier Sesuai


(74)

4 Klik Menu Transaksi (Pemesanan)

Masuk ke form Pemesanan Barang Sesuai

5 Klik Menu Transaksi (Pembelian)

Masuk ke Form Pembelian Sesuai

6 Klik Menu Transaksi (Penjualan)

Masuk ke form Penjualan Sesuai

7 Klik Menu Report (Laporan Pembelian)

Menampilkan Laporan Pembelian Barang

Sesuai

8 Klik Menu Report (Laporan Penjualan)

Menampilkan Laporan Penjualan Barang

Sesuai

9 Klik Menu About (Profil)

Menampilkan form Profil Penyusun Sesuai

3. Form Data Barang

Tabel 5.1.3 Hasil Pengujian Form Data Barang

No Skenario Hasil Pengujian

1 Klik Tombol Next Menampilkan data selanjutnya, dan menampilkan pesan “Anda sudah di akhir data”, jika sudah berada di data yang paling akhir

Sesuai

2 Klik Tombol Previous Menampilkan data sebelumnya, dan menampilkan pesan “Anda sudah di awal data”, jika sudah berada di data yang paling awal

Sesuai

3 Klik Tombol First Menampilkan data paling awal Sesuai 4 Klik Tombol Last Menampilkan data paling akhir Sesuai 5 Klik Tombol Tambah Mengisi dan menambah data Sesuai 6 Klik Tombol Simpan Menyimpan dari penambahan/

perubahan data

Sesuai


(75)

8 Klik Tombol Hapus Muncul Pesan “Anda yakin akan menghapus data ini”, jika Ya maka data akan terhapus

Sesuai

9 Klik Pilihan Pencarian Mengurutkan pencarian berdasarkan kategori

Sesuai

10 Klik Tombol Cari Mencari data setelah memasukkan kata yang akan dicari

Sesuai

4. Form Data Supplier

Tabel 5.1.4 Hasil Pengujian Form Data Supplier

No Skenario Hasil Pengujian

1 Klik Tombol Tambah Mengisi dan menambah data Sesuai 2 Klik Tombol Simpan Menyimpan data yang telah dirubah Sesuai 3 Klik Tombol Edit Merubah data yang sudah ada Sesuai

5. Form Pemesanan

Tabel 5.1.5 Hasil Pengujian Form Pemesanan

No Skenario Hasil Pengujian

1 Klik Tombol Isi Form Pemesanan

Mengisi data pemesanan barang Sesuai

2 Klik Tombol Cancel Membatalkan proses pemesanan dan kembali ke Menu Utama

Sesuai

3 Klik Tombol Next Menampilkan data selanjutnya, dan menampilkan pesan “Anda sudah di akhir data”, jika sudah berada di data yang paling akhir

Sesuai

4 Klik Tombol Previous Menampilkan data sebelumnya, dan menampilkan pesan “Anda sudah di awal data”, jika berada di data


(76)

paling awal

5 Klik Tombol Hapus Muncul Pesan “Anda yakin akan menghapus data ini”, jika Ya maka data akan terhapus

Sesuai

6 Klik Tombol Edit Merubah data yang sudah ada Sesuai 7 Klik Tombol Proses Memproses dan menyimpan data

pemesanan

Sesuai

6. Form Pembelian

Tabel 5.1.6 Hasil Pengujian Form Pembelian

No Skenario Hasil Pengujian

1 Klik Tombol Isi Form Pembelian

Mengisi data pemebelian barang Sesuai

2 Klik Tombol Cancel Membatalkan proses pembelian dan kembali ke Menu Utama

Sesuai

3 Klik Tombol Next Menampilkan data selanjutnya, dan menampilkan pesan “Anda sudah di akhir data”, jika sudah berada di data yang paling akhir

Sesuai

4 Klik Tombol Previous Menampilkan data sebelumnya, dan menampilkan pesan “Anda sudah di awal data”, jika sudah berada di data yang paling awal

Sesuai

5

Klik Tombol Hapus Muncul Pesan “Anda yakin akan menghapus data ini”, jika Ya maka data akan terhapus

Sesuai

6 Klik Tombol Edit Merubah data yang sudah ada Sesuai 7 Klik Tombol Proses Memproses dan menyimpan data

pembelian


(77)

7. Form Penjualan

Tabel 5.1.7 Hasil Pengujian Form Penjualan

No Skenario Hasil Pengujian

1 Klik Tombol Isi Form Pembelian

Mengisi data pemebelian barang Sesuai

2 Klik Tombol Cancel Membatalkan proses pembelian dan kembali ke Menu Utama

Sesuai

3 Klik Tombol Next Menampilkan data selanjutnya, dan menampilkan pesan “Anda sudah di akhir data”, jika sudah berada di data yang paling akhir

Sesuai

4 Klik Tombol Previous Menampilkan data sebelumnya, dan menampilkan pesan “Anda sudah di awal data”, jika sudah berada di data yang paling awal

Sesuai

5 Klik Tombol Hapus Muncul Pesan “Anda yakin akan menghapus data ini”, jika Ya maka data akan terhapus

Sesuai

6 Klik Tombol Edit Merubah data yang sudah ada Sesuai 7 Klik Tombol Proses Memproses dan menyimpan data

pembelian

Sesuai

5.1.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Secara keseluruhan dari setiap proses pada perangkat lunak tersebut sedikit lebih efisien dalam pengolahan data, dan juga dari setiap pengujian dapat dilihat bahwa setiap proses yang terjadi tidak terlalu rumit. Berdasarkan hasil pengujian perangkat lunak diatas, dapat sedikit disimpulkan bahwa secara fungsional perangkat lunak tersebut bisa sedikit membantu dalam proses pengolahan data penjualan barang, dan mengeluarkan hasil sesuai dengan yang diinginkan.


(78)

5.2 Implementasi

Lanjutan dari perancangan sistem informasi pengolahan data penjualan barang Gudang Royal Abadi Sejahtera II adalah implementasi. Dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0, dengan basis data yang terdapat pada program Microsoft Access 2007. Kedua program tersebut dapat dijalankan di semua sistem operasi komputer berbasis Windows.

Untuk implementasi dan pengujian perangkat lunak yang dibangun, semuanya dijalankan pada perangkat keras Desktop PC yang menggunakan sistem operasi Windows 7.

5.2.1 Batasan Implementasi

Dalam pengimplementasian perangkat lunak yang dibangun, dan pengendalian program aplikasi ini, ada beberapa hal yang menjadi batasan dalam implementasi, diantaranya sebagai berikut.

1. Pemrograman menggunakan program pembangun pada Microsoft Visual Basic 6.0

2. Basis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan program Microsoft

Access 2007.

3. Perangkat lunak hanya akan bisa berjalan pada setiap komputer dengan sistem operasi berbasis Windows.


(79)

5.2.2 Implementasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang harus disiapkan untuk mengimplementasikan perangkat lunak yang dibangun adalah dengan menyediakan program-program pendukung, diantaranya sebagai berikut.

1. Sistem Operasi Windows

Perangkat lunak akan berjalan dengan semestinya bila dijalankan pada komputer dengan system operasi berbasis Windows, seperti WinXP, Windows Vista, ataupun Windows 7.

2. Visual Basic 6.0

Dibangun dengan menggunakan program pembangun Microsoft Visual Basic 6.0, maka dalam mpelentasiannya pun, setidaknya sudah tersedia program tersebut, agar setiap proses dalam perangkat lunak tersebut bias berjalan dengan baik.

3. Microsoft Access 2007

Sebagai aplikasi basis data, setidaknya aplikasi bawaan dari Microsoft Visual Basic 6.0 pun sudah harus bisa menjalankan perangkat lunak tersebut, namun dikhawatirkan berbedanya versi dari setiap database, dapat mengganggu jalannya pengoperasian perangkat lunak tersebut.


(80)

5.2.3 Implementasi Perangkat Keras

Berdasarkan spesifikasi kebutuhan dari perangkat lunak, pembangunan perangkat lunak sistem informasi pengolahan data penjualan barang, membutuhkan perangkat keras yang bias membantu jalannya pengimplementasian perangkat lunak ini. Spesifikasi tersebut secara umum, diantaranya sebagai berikut.

1. Deskop PC

2. Processor AMD Athlon X2 5000, 2,8 Ghz

3. Physical Memory 1 GB, PC 5200

4. Harddisk 160 GB, SATA

5. Monitor

6. Peripheral (Mouse, Keyboard, USB Flash Disk)

5.2.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)

Perancangan basis data dilakukan berdasarkan hasil dari tahap analisis. Basis data diperlukan untuk menyimpan data barang, data supplier, proses pemesanan, pembelian, dan penjualan yang ada pada sistem informasi pengolahan data penjualan barang Gudang Royal Abadi Sejahtera II. Berikut struktur basis data yang diuraikan dalam deskripsi table sebagai berikut.


(81)

1. Deskripsi Tabel Data Barang

Tabel data barang merupakan table yang digunakan untuk menyimpan setiap data dan keterangan barang. Atribut dari tabel barang ini bisa lebih jelas pada struktur file.

2. Deskripsi Tabel Data Supplier

Tabel data supplier merupakan tabel yang digunakan untuk menyimpan detail dari supplier itu sendiri. Meskipun tidak seluruhnya dicantumkan secara detail, namun untuk lebih jelasnya, atribut dari tabel supplier ini dapat dilihat pada struktur file.

3. Deskripsi Tabel Data Pemesanan

Proses pemesanan barang seluruhnya disimpan dalam tabel pemesanan ini. Setiap atribut yang digunakan ada yang berelasi dengan tabel lain, sehingga lebih memudahkan dalam proses pemesanan barang. Dalam struktur file lebih dijelaskan atribut-atribut yang digunakan dalam tabel ini.

4. Deskripsi Tabel Data Pembelian

Pembelian barang yang dilakukan, akan di proses dan di simpan dalam tabel pembelian ini. Seperti pada tabel pemesanan, setiap atribut mempunyai fungsinya masing-masing untuk menyimpan data pembelian tersebut.


(82)

5. Deskripsi Tabel Data Penjualan

Tidak jauh berbeda dengan tabel pembelian, pada tabel penjualan ini setiap transaksi penjualan akan disimpan dalam table ini. Atribut yang digunakan pun dapat lebih jelas pada struktur file.

5.2.5 Implementasi Antar Muka

Berikut beberapa penjelasan tentang implementasi antar muka (interface), pada sistem informasi pengolahan data penjualan barang pada Gudang Royal Abadi Sejahtera II.

1. Implementasi Menu Utama

Terdapat beberapa sub menu pilihan dalam Menu Utama, diantaranya sebagai berikut.

Tabel 5.2.1 Implementasi Menu Utama

Sub Menu Deskripsi Nama File

File Untuk melihat data barang, data supplier, ataupun keluar dari aplikasi

form_menu_utama Transaksi Untuk melakukan proses pemesanan,

pembelian, dan penjualan barang

Report Untuk memunculkan laporan pembelian, dan laporan penjualan


(83)

2. Implementasi Menu File

Terdapat 3 buah sub menu pilihan dalam Menu File, diantaranya sebagai berikut.

Tabel 5.2.2 Implementasi Menu File

Sub Menu Deskripsi Nama File

Data Barang File untuk menampilkan, input, atau proses data barang

form_data_barang

Data Supplier File untuk menampilkan data supplier form_data_supplier Exit File untuk keluar dari menu utama/

aplikasi

close

3. Implementasi Menu Transaksi

Terdapat 3 buah sub menu pilihan dalam Menu Transaksi, diantaranya sebagai berikut.

Tabel 5.2.3 Implementasi Menu Transaksi

Sub Menu Deskripsi Nama File

Pemesanan File untuk memproses transaksi pemesanan barang

form_pemesanan

Pembelian File untuk memproses transaksi pembelian barang

form_pembelian

Penjualan File untuk memproses transaksi penjualan barang


(1)

vi

2.7 Pengertian Visual Basic ... 16

2.8 Pengertian Microsoft Access ... 17

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 18

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 18

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 19

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 20

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 21

3.2 Metode Penelitian ... 26

3.2.1 Desain Penelitian ... 26

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 27

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 27

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 28

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 28

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 28

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 29

3.2.3.2 Alat bantu Analisis dan Perancangan ... 29

3.2.4 Pengujian Software ... 34

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 35

4.1.1 Analisis Dokumen ... 35

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 36

4.1.2.1 Flow Map ... 38

4.1.2.2 Diagram Konteks ... 39

4.1.2.3 Data Flow Diagram ... 39

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 40

4.2 Perancangan Sistem ... 42


(2)

vii

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 43

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 43

4.2.3.1 Flow Map ... 44

4.2.3.2 Diagram Konteks ... 45

4.2.3.3 DFD ... 45

4.2.3.4 Kamus Data ... 46

4.2.4 Perancangan Basis Data ... 49

4.2.4.1 Normalisasi ... 49

4.2.4.2 Relasi Tabel ... 51

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram ... 52

4.2.4.4 Struktur File ... 54

4.2.4.5 Kodifikasi ... 57

4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 59

4.2.5.1 Struktur Menu ... 59

4.2.5.2 Perancangan Input ... 60

4.2.5.3 Perancangan Output ... 69

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Pengujian ... 71

5.1.1 Rencana Pengujian ... 71

5.1.2 Kasus Dan Hasil Pengujian ... 72

5.1.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 76

5.2 Implementasi ... 77

5.2.1 Batasan Implementasi ... 77

5.2.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 78

5.2.3 Implementasi Perangkat Keras ... 79

5.2.4 Implementasi Basis Data ... 79

5.2.5 Implementasi Antar Muka ... 81

5.2.6 Implementasi Installasi Program ... 84


(3)

viii BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 95 6.2 Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... xiv LAMPIRAN-LAMPIRAN


(4)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto HM. 2005. Analisis & Desain. Andi. Yogyakarta.

http://id.wikipedia.org/wiki/Gudang/. 23 Maret 2010

http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/91-pengertian-penjualan.pdf/. 23 Maret 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/Barang/. 23 Maret 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/Visual-Basic/. 25 Maret 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Access/. 25 Maret 2010


(5)

xii

DAFTAR SIMBOL

Flow Map

No Simbol Nama Keterangan

1 Dokumen Digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, dan untuk merekam data yang terjadinya dalam sebuah proses

2 Proses Manual Digunakan untuk kegiatan manual pada alir dokumen

3 Proses

Komputerisasi

Digunakan untuk kegiatan

komputerisasi dalam alir dokumen 4 Garis Alir Digunakan untuk menunjukkan proses

yang mengalir pada sistem

5 Keputusan Menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengelolaan data

6 Input Data Menginput setiap data yang masuk ke dalam sebuah database dalam sistem

7 Database Tempat penyimpanan setiap data dan proses yang ada pada sistem dan alir dokumen

8 Arsip Menyimpan setiap akhir dari dokumen yang ada pada sistem


(6)

xiii DFD dan Diagram Konteks

No Simbol Nama Keterangan

1 Entitas Digunakan untuk mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan 2 Proses Menggambarkan bagian dari sistem

yang mentransformasikan input menjadi output

3 Data Store Digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data

4 Alur Data Digunakan untuk menerangkan perpindahan data dari satu bagian sistem ke bagian sistem yang lain

Entity Relationship Diagram

No Simbol Nama Keterangan

1 Entitas Digunakan untuk mewakili entitas yang ada di dalam sistem

2 Hubungan Menggambarkan hubungan antar entitas, yang disebut dengan relationship

3 Garis Digunakan untuk menghubungkan antar entitas