Hubungan Status Gizi Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta
3 PUBLIKASI ILMIAH
Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014
Surakarta pada tenaga kerja di bagian weaving, pada bulan Juni 2014
dengan sampel penelitian sebanyak 30 orang pekerja yang diambil
dengan teknik purposive sampling dan random sampling. Skala satus
gizi dikur dengan metode IMT dan dikategorikan menjadi 3 kategori
status gizi kurang, baik normal dan lebih
overweight dan
skala kelelahan
kerja diukur
dengan Reaction Timer tipe Lakassidaya dan
dikategorikan menjadi 4 kategori yaitu normal, kelelahan ringan,
sedang dan berat. Teknik analisis data menggunakan korelasi product
moment.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1.
Hasil Karakteristik Responden
a. Umur Responden
Hasil pengumpulan data karakteristik responden menurut
umur dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut.
Tabel 1. Umur Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar
Indah Printing Textile Surakarta
No Umur
n Rata-rata±
SD 1.
2. 3.
4. 26
– 30 tahun 31
– 35 tahun 36
– 40 tahun 41
– 45 tahun 6
5 12
7 20
16.7 40
23.3 36,93±
5,66 Total
30 100
Berdasarkan hasil analisa pada tabel 1 diatas diketahui
bahwa mayoritas tenaga kerja bagian weaving di PT. Iskandar
Textile Surakarta berumur 36 –
40 tahun yaitu sebanyak 12 orang atau sebesar 40 dan paling
sedikit adalah responden yang berumur
31-35 tahun
yaitu sebanyak 5 orang atau sebesar
16,7, dengan rata-rata usia pekerja sebesar 36,93 tahun dan
standar deviasi sebesar 5,66 tahun.
b. Masa Kerja Responden
Hasil pengumpulan data karakteristik responden menurut
massa kerja dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut.
Tabel 2. Masa Kerja Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar
Indah Printing Textile Surakarta
No Masa Kerja
n Rata-
rata±SD
1. 2.
3. 4.
7 – 12 tahun
13 – 18 tahun
19 – 24 tahun
25 – 31 tahun
10 3
12 5
33.3 10
40 16.7
18,0±6,98 Total
30 100
Berdasarkan hasil analisa pada tabel 2 diatas diketahui
bahwa mayoritas tenaga kerja bagian weaving di PT. Iskandar
Textile Surakarta mempunyai masa kerja selama 19
– 24 tahun yaitu sebanyak 12 orang atau
sebesar 40 dan paling sedikit adalah
responden yang
mempunyai masa kerja 13 - 18 tahun yaitu sebanyak 3 orang
atau sebesar 10, dengan rata- rata masa kerja pekerja sebesar
18 tahun dan standar deviasi sebesar 6,98 tahun.
2. Hasil Analisa Univariat
a. Status Gizi Tenaga Kerja
Bagian Weaving
di PT.
Iskandar Indah
Printing Textile Surakarta
Hasilnya dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut:
Hubungan Status Gizi Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta
4 PUBLIKASI ILMIAH
Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014
Tabel 3. Status Gizi Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar
Indah Printing Textile Surakarta
No Status Gizi
n Rata-
rata±SD
1. 2.
Normal Baik Lebih dari
Normal Overweight
25 5
83.3 16.7
22,82± 7,84
Total 30
100
Berdasarkan hasil analisis diketahui
bahwa mayoritas
tenaga kerja bagian weaving di PT. Iskandar Indah Printing
Textile memiliki status gizi yang baik atau dalam kondisi status
gizi normal yaitu sebanyak 25 responden atau sebesar 83,3
dan tenaga kerja bagian weaving yang termasuk ke dalam status
gizi
lebih dari
normal overweight
sebanyak 5
responden atau sebesar 16,7, dengan rata-rata status gizi
pekerja sebesar
22,82 dan
standar deviasi sebesar 7,84. Hal ini dapat diartikan bahwa rata-
rata pekerja bagian weaving mempunyai status gizi baik atau
normal.
Ahmad 2007,
berpendapat bahwa bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi
dan digunakan secara efisien akan tercapai status gizi optimal
yang
memungkinkan pertumbuhan
fisik, perkembangan otak, kemampuan
kerja, dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi
mungkin. Menurut Suma’mur 2009, kesehatan dan daya kerja
sangat erat kaitannya dengan tingkat
gizi seseorang. Zat
makanan dan
kalori yang
ditimbulkan berperan penting untuk memenuhi energi agar
pekerjaan dapat dilakukan dan banyaknya
energi dapat
meningkat sepadan
dengan beratnya pekerjaan. Pekerjaan
mensyaratkan ada dan cukupnya tenaga untuk mampu bekerja
yang semua sumbernya berasal dari
makanan. Karena
zat makanan yang dibutuhkan tubuh
meliputi keseluruhan
zat-zat penting, maka makanan yang
paling cocok adalah makanan berimbang ballanced diet.
Dalam penelitian
ini diketahui
ada 5
responden 16,7 yang memiliki status
gizi lebih
dari normal
overweight. Hal ini mungkin dikarenakan mereka makan tidak
sejalan dengan kebutuhan tubuh atau dalam artian asupan gizi
yang mereka makan terlalu berlebih dan tidak seimbang
antara vitamin, mineral, protein dan
lemak, sehingga
menimbulkan kelebihan berat badan overweight. Selain itu
karena beban kerja yang cukup tinggi terkadang membuat selera
makan bertambah melebihi dari porsi
makan sebelumnya,
sehingga hal ini jika sering dilakukan
dapat berakibat
bertambahnya berat badan. Hal ini sejalan dengan
pendapat dari Budiono 2003, bahwa beban yang berlebihan
kadang-kadang meningkatkan
selera makan yang menjadikan sebagai salah satu penyebab
bertambahnya berat badan dan kegemukan. Menurut Sunita
Almatsier 2001 status gizi lebih
terjadi karena
tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam
Hubungan Status Gizi Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta
5 PUBLIKASI ILMIAH
Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014
jumlah berlebihan,
sehingga menimbulkan efek toksik yang
membahayakan. Hal ini dapat mengakibatkan
terjadinya gangguan
gizi yang
dapat menyebabkan daya kerja tenaga
kerja yang
kurang optimal
bahkan kinerja
menjadi menurun.
b. Kelelahan Kerja Tenaga
Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar
Indah Printing
Textile Surakarta Adapun hasilnya dapat
dilihat pada tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4. Kelelahan Kerja Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT.
Iskandar Indah Printing Textile Surakarta
No Kategori
Kelelahan Kerja n
Rata-rata± SD
1. 2.