PUBLIKASI ILMIAH Hubungan Status Gizi Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

(1)

1 Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA

TENAGA KERJA BAGIAN

WEAVING

DI PT. ISKANDAR

INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :

BAYU ANDI PRANOTO J 410 100 054

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014


(2)

2 Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan Kartasura, Telp. (0271) 717417, Fax : (0271) 7151448 Surakarta 57102

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembibing skripsi/tugas akhir :

Pembimbing I

Nama : dr. Hardjanto, MS. SpOK

NIK : 131269137

Pembimbing II

Nama : Dr. Suwadji, M.Kes.

NIP : 19531123 198303 1 002

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa :

Nama : Bayu Andi Pranoto

NIM : J 410 100 054

Program Studi : Kesehatan Masyarakat

Judul Skripsi : HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN

KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, Agustus 2014

Pembimbing I Pembimbing II

dr. Hardjanto, MS. SpOK. Dr. Suwadji, M.Kes. NIK. 131269137 NIP. 19531123 198303 1 002


(3)

3 Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrohmanirrohim

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :

Nama : BAYU ANDI PRANOTO

NIM : J 410 100 054

Program Studi : Kesehatan Masyarakat

Jenis : Skripsi

Judul : HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN

KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING

DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih media/ mengalih formatkan,

mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak perpustakaan UMS dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, Agustus 2014 Yang menyatakan

BAYU ANDI PRANOTO NIM. J 410 100 054


(4)

1 Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

Bayu Andi Pranoto *, Hardjanto**, Suwadji***

*Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat FIK UMS, **Dosen Kesehatan Masyarakat FIK UMS, ***Dosen Kesehatan Masyarakat FIK UMS

ABSTRAK

Kelelahan kerja pada pekerja dapat menyebabkan menurunnya kinerja dan bertambahnya kesalahan kerja, sehingga memberikan peluang terjadinya kecelakaan kerja dalam suatu perusahaan. Orang yang berada dalam kondisi gizi yang kurang baik atau berlebih maka akan lebih mudah mengalami kelelahan dalam melakukan pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian

weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta. Metode penelitian ini menggunakan

observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil dari tenaga kerja di bagian weaving sebanyak 30 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi yang diambil dengan teknik purposive sampling dan random sampling. Status gizi diukur dengan menggunakan metode IMT dan kelelahan kerja diukur menggunakan reaction timer. Analisa data menggunakan uji korelasi product moment. Hasil analisisdiketahui bahwa sebanyak 83% status gizi pekerja termasuk kategori normal dan sebanyak 86,7% tingkat kelelahan kerja termasuk kelelahan kerja ringan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan status gizi terhadap kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian weaving di PT. Iskandar Indah Printing

Textile Surakarta. Hal ini dibuktikan dengan ρ value sebesar 0,000 < 0,05. Kata Kunci : Status Gizi, Kelelahan Kerja

ABSTRACT

The fatigue work at worker can cause downhill it performance and increase it mistake work, so that give the opportunity of the happening of accident work in a company. One who stays in the excessive or unfavorable condition nutrition hence will be easier to experience of the fatigue in doing work. The purpose of this research is to know the relation of nutrients statuses to fatigue work at worker part of weaving in Iskandar Indah Printing Textile Company of Surakarta. This research method are analytic observational with the approach of cross sectional. Sample which is taken away from labor in shares weaving of counted 30 respondents which have fulfilled the criterion inclusions with purposive sampling and random sampling technique. Nutrients statuses measured using IMT method and fatigue work measured to use the reaction timer. The data analyze using product moment correlation test. Analysis result known that counted 83% nutrient statuses worker of including normal category and counted 86,7% fatigue work level including light fatigue work. So can concluded that there is relation nutrient statuses to fatigue work at worker part of weaving in Iskandar Indah Printing Textile Company of Surakarta. This

matter proved with ρ value equal to 0,000 < 0,05.


(5)

2 Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014 PENDAHULUAN

Setiap tempat kerja dan jenis pekerjaan dapat menimbulkan kelelahan kerja pada pekerja, hal ini dapat menyebabkan menurunnya kinerja dan bertambahnya kesalahan kerja, sehingga memberikan peluang terjadinya kecelakaan kerja dalam industri (Efifana, 2010). Kelelahan merupakan salah satu resiko terjadinya penurunan derajat kesehatan pekerja. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa faktor individu dalam hal ini seperti umur, pendidikan, massa kerja, status perkawinan, dan status gizi mempunyai hubungan terhadap terjadinya kelelahan kerja, secara klinis terdapat hubungan antara status gizi seseorang dengan perfoma tubuh secara keseluruhan. Orang yang berada dalam kondisi gizi yang kurang baik dalam arti intake

makanan dalam tubuh kurang dari normal maka akan lebih mudah

mengalami kelelahan dalam

melakukan pekerjaan (Eraliesa, 2009).

Menurut Putri (2008) dalam Eraliesa (2009), dari hasil penelitian yang pernah dilakukan pada operator alat besar di PT. Indonesia Power UBP Surabaya menunjukkan bahwa persentase terbesar operator yang terindikasi mengalami kelelahan adalah operator dengan indeks massa tubuh >25kg/m2 sebesar 95%. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p = 0,009, maka terdapat perbedaan proporsi terjadinya kelelahan antara operator yang berstatus gizi tinggi dengan yang normal. Dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang bermakna/signifikan antara status gizi dengan terjadinya kelelahan kerja. Begitu pula hasil penelitian

dari Elly Trisnawaty (2012), mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kelelahan kerja di PT. Kusuma Sandang Mekarjaya. Semakin buruk status gizi pekerja wanita dengan status menikah, semakin tinggi tingkat kelelahan kerjanya.

Pada survei awal yang dilakukan di PT. Iskandar Indah Printing Textile berdasarkan hasil wawancara kepada para pekerja mengenai berat badan dan tinggi badan mereka sehingga diketahui bahwa ada beberapa pekerja yang berstatus gizi baik dan beberapa pekerja yang berstatus gizi lebih. Beberapa pekerja yang berstatus gizi lebih memiliki kecenderungan mengeluh lemas, lesu, pusing, dan menurunnya gairah untuk bekerja. Keluhan-keluhan tersebut termasuk gejala kelelahan kerja.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis mengadakan penelitian dengan judul:

“Hubungan antara status gizi dengan

kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian weaving di PT. Iskandar

Indah Printing Textile Surakarta”.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di PT. Iskandar Indah Printing Textile


(6)

3 Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

Surakarta pada tenaga kerja di bagian

weaving, pada bulan Juni 2014

dengan sampel penelitian sebanyak 30 orang pekerja yang diambil dengan teknik purposive sampling

dan random sampling. Skala satus gizi dikur dengan metode IMT dan dikategorikan menjadi 3 kategori status gizi kurang, baik (normal) dan lebih (overweight) dan skala kelelahan kerja diukur dengan

Reaction Timer tipe Lakassidaya dan dikategorikan menjadi 4 kategori yaitu normal, kelelahan ringan, sedang dan berat. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Karakteristik Responden

a. Umur Responden

Hasil pengumpulan data karakteristik responden menurut umur dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut.

Tabel 1. Umur Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta No Umur n % Rata-rata±

SD 1.

2. 3. 4.

26 – 30 tahun 31 – 35 tahun 36 – 40 tahun 41 – 45 tahun

6 5 12 7 20 16.7 40 23.3 36,93± 5,66 Total 30 100

Berdasarkan hasil analisa pada tabel 1 diatas diketahui bahwa mayoritas tenaga kerja bagian weaving di PT. Iskandar Textile Surakarta berumur 36 – 40 tahun yaitu sebanyak 12 orang atau sebesar 40% dan paling sedikit adalah responden yang berumur 31-35 tahun yaitu sebanyak 5 orang atau sebesar

16,7%, dengan rata-rata usia pekerja sebesar 36,93 tahun dan standar deviasi sebesar 5,66 tahun.

b. Masa Kerja Responden

Hasil pengumpulan data karakteristik responden menurut massa kerja dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut.

Tabel 2. Masa Kerja Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta No Masa Kerja n %

Rata-rata±SD 1.

2. 3. 4.

7 – 12 tahun 13 – 18 tahun 19 – 24 tahun 25 – 31 tahun

10 3 12 5 33.3 10 40 16.7 18,0±6,98

Total 30 100

Berdasarkan hasil analisa pada tabel 2 diatas diketahui bahwa mayoritas tenaga kerja bagian weaving di PT. Iskandar Textile Surakarta mempunyai masa kerja selama 19 – 24 tahun yaitu sebanyak 12 orang atau sebesar 40% dan paling sedikit

adalah responden yang

mempunyai masa kerja 13 - 18 tahun yaitu sebanyak 3 orang atau sebesar 10%, dengan rata-rata masa kerja pekerja sebesar 18 tahun dan standar deviasi sebesar 6,98 tahun.

2. Hasil Analisa Univariat

a. Status Gizi Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta

Hasilnya dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut:


(7)

4 Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014 Tabel 3. Status Gizi Tenaga Kerja

Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta No Status Gizi n %

Rata-rata±SD 1.

2.

Normal (Baik) Lebih dari Normal (Overweight)

25 5

83.3

16.7 22,82± 7,84 Total 30 100

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa mayoritas tenaga kerja bagian weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile memiliki status gizi yang baik atau dalam kondisi status gizi normal yaitu sebanyak 25 responden atau sebesar 83,3% dan tenaga kerja bagian weaving

yang termasuk ke dalam status gizi lebih dari normal

(overweight) sebanyak 5

responden atau sebesar 16,7%, dengan rata-rata status gizi pekerja sebesar 22,82 dan standar deviasi sebesar 7,84. Hal ini dapat diartikan bahwa rata-rata pekerja bagian weaving

mempunyai status gizi baik atau normal.

Ahmad (2007),

berpendapat bahwa bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi dan digunakan secara efisien akan tercapai status gizi optimal

yang memungkinkan

pertumbuhan fisik,

perkembangan otak, kemampuan kerja, dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi

mungkin. Menurut Suma’mur

(2009), kesehatan dan daya kerja sangat erat kaitannya dengan tingkat gizi seseorang. Zat makanan dan kalori yang ditimbulkan berperan penting

untuk memenuhi energi agar pekerjaan dapat dilakukan dan

banyaknya energi dapat

meningkat sepadan dengan beratnya pekerjaan. Pekerjaan mensyaratkan ada dan cukupnya tenaga untuk mampu bekerja yang semua sumbernya berasal dari makanan. Karena zat makanan yang dibutuhkan tubuh meliputi keseluruhan zat-zat penting, maka makanan yang paling cocok adalah makanan berimbang (ballanced diet).

Dalam penelitian ini diketahui ada 5 responden (16,7%) yang memiliki status gizi lebih dari normal (overweight). Hal ini mungkin dikarenakan mereka makan tidak sejalan dengan kebutuhan tubuh atau dalam artian asupan gizi yang mereka makan terlalu berlebih dan tidak seimbang antara vitamin, mineral, protein

dan lemak, sehingga

menimbulkan kelebihan berat badan (overweight). Selain itu karena beban kerja yang cukup tinggi terkadang membuat selera makan bertambah melebihi dari porsi makan sebelumnya, sehingga hal ini jika sering dilakukan dapat berakibat bertambahnya berat badan.

Hal ini sejalan dengan pendapat dari Budiono (2003), bahwa beban yang berlebihan kadang-kadang meningkatkan selera makan yang menjadikan sebagai salah satu penyebab

bertambahnya berat badan dan kegemukan. Menurut Sunita Almatsier (2001) status gizi lebih terjadi karena tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam


(8)

5 Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

jumlah berlebihan, sehingga menimbulkan efek toksik yang membahayakan. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya gangguan gizi yang dapat menyebabkan daya kerja tenaga kerja yang kurang optimal

bahkan kinerja menjadi

menurun.

b. Kelelahan Kerja Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta

Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4. Kelelahan Kerja Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile

Surakarta No Kategori

Kelelahan Kerja

n % Rata-rata± SD 1.

2.

Kelelahan Ringan Kelelahan Sedang

26 4

86,7 13,3

315,78 ±65,02 Total 30 100

Berdasarkan hasil analisis seperti pada tabel 4 diatas diketahui bahwa mayoritas tenaga kerja bagian weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile memiliki kategori kelelahan kerja ringan yaitu sebanyak 26 responden atau sebesar 86,7% dan tenaga kerja bagian weaving yang termasuk ke dalam kategori kelelahan kerja sedang sebanyak 4 responden atau sebesar 13,3%, dengan rata-rata pekerja bagian

weaving mempunyai kelelahan

kerja sebesar 315,78 dan standar deviasi sebesar 65,02. Hal ini dapat diartikan bahwa rata-rata

pekerja bagian weaving

kelelahan kerja termasuk kategori ringan.

Meskipun mereka

mengoperasikan atau diberi tanggung jawab 12 mesin tenun untuk dioperasikan, namun semuanya dijalankan secara otomatis, sehingga beban kerja yang ditrima tidak terlalu berat sehingga tingkat kelelahan kerja menjadi ringan bahkan mereka juga diberi jeda untuk istirahat dengan jumlah waktu yang cukup untuk mereka beristirahat mengembalikan stamina agar kembali bugar untuk dapat bekerja lebih bersemangat kembali. Dengan tingkat kelelahan kerja yang ringan maka tingkat kesalahan kerja dapat dihindari, sehingga peluang untuk terjadinya kecelakaan kerja juga dapat dihindarkan.

Hal ini sejalan dengan pendapat dari Nurmianto (2003) bahwa kelelahan kerja akan

menurunkan kinerja dan

menambah tingkat kesalahan kerja. Meningkatnya kesalahan kerja akan memberikan peluang terjadinya kecelakaan kerja dalam perusahaan. Kelelahan kerja adalah perasaan lelah dan adanya penurunan kesiagaan.

Menurut Tarwaka (2010), adanya kelelahan kerja dapat dikurangi antara lain dengan

kebutuhan kalori yang

seimbang. Kebutuhan kalori yang seimbang dapat tercukupi jika asupan gizi terpenuhi dengan baik. Hal ini sejalan dengan hasil dalam penelitian ini, dimana mayoritas tenaga kerja bagian weaving di PT.


(9)

6 Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

Iskandar Indah Printing textile memiliki kelelahan kerja ringan, karena status gizi mereka yang normal dengan asupan gizi yang terpenuhi dengan baik pula.

3. Hasil Analisa Bivariat

Adapun hasil analisis ditampilkan pada tabel 5 berikut ini.

Tabel 5. Hasil Analisis Hubungan Status Gizi dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Bagian

Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta Variabel ρ r11 α

Status Gizi – kelelahan kerja

0,000 0,614 0,05

Berdasarkan hasil analisa korelasi product moment seperti yang tersaji pada tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji korelasi dengan product moment

diperoleh nilai signifikansi (ρ

value) sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak yang artinya ada hubungan antarab status gizi dengan kelelahan kerja dengan tingkat korelasi (r) sebesar 0,614 (kuat) pada tenaga kerja bagian weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

Hal ini sejalan dengan survei awal yang dilakukan oleh peneliti bahwa di PT. Iskandar

Indah Printing Textile

berdasarkan hasil wawancara

kepada para pekerja

menanyakan tentang berat badan dan tinggi badan mereka, diketahui ada beberapa pekerja yang berstatus gizi baik dan berstatus gizi lebih. Beberapa tenaga kerja yang berstatus gizi

lebih cenderung mengeluh tentang gejala kelelahan kerja seperti lemas, lesu, pusing, dan menurunnya gairah untuk bekerja. Para pekerja wanita di perusahaan tekstil seperti di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta bukan merupakan pekerja angkat angkut yang cenderung lebih membutuhkan kemampuan fisik yang lebih besar. Akan tetapi pekerja tekstil yang memiliki kecenderungan tipe pekerjaan yang monoton

sehingga masih sangat

memungkinkan terjadinya

kelelahan kerja pada pekerja tekstil tersebut. Adanya status gizi yang baik maka mayoritas pekerja memiliki tingkat kelelahan ringan, karena asupan gizi mereka terpenuhi untuk membantu daya kerja tubuh

lebih bersemangat dan

berstamina dalam bekerja, meskipun mereka telah bekerja

mereka hanya mempunyai

kelelahan kerja yang ringan saja. Kelelahan kerja ringan dengan melakukan istirahat yang cukup maka tenaga akan kembali pulih dan siap untuk bekerja kembali.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat dari Suma’mur (2009), salah satu penyebab kelelahan kerja adalah status gizi. Kesehatan dan daya kerja sangat erat dan kaitannya dengan tingkat gizi seseorang. Tubuh memerlukan zat-zat dari makanan untuk pemeliharaan tubuh, perbaikan kerusakan sel dan jaringan. Zat makanan tersebut diperlukan juga untuk bekerja dan meningkat sepadan dengan lebih beratnya pekerjaan.


(10)

7 Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

Semakin baik asupan gizi

seseorang maka semakin

berkurang tingkat kelelahan kerja seseorang. Sejalan dengan penelitian ini dimana tenaga kerja bagian weaving yang memiliki status gizi normal ternyata hanya mengalami kelelahan ringan saja setelah bekerja.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Elly Trisnawati (2012) dimana

terdapat hubungan yang

bermakna antara status gizi dengan kelelahan kerja pada pekerja wanita status menikah. Semakin buruk status gizi pekerja wanita dengan status menikah, semakin tinggi tingkat kelelahan kerjanya. Apabila energi yang dikonsumsi tidak sejalan dengan energi yang

dibutuhkan, maka akan

menurunkan kemampuan fisik sehingga dapat menurunkan produktivitas pekerja. Selain itu hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Dewa Putu Gunasastra Septian Adi (2013) dimana terdapat hubungan yang signifikan antara asupan gizi sebelum bekerja dengan tingkat kelelahan pada pekerja shift pagi bagian packing PT. X Kabupaten Kendal dengan nilai p = 0,0001.

SIMPULAN DAN SARAN

1. Ada hubungan status gizi dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta. 2. Status gizi para pekerja bagian

weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta

termasuk normal sebanyak 83,3%.

3. Tingkat kelelahan kerja para pekerja bagian weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta termasuk kelelahan kerja ringan sebanyak 86,7%.

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Tenaga Kerja di PT. Iskandar Indah Printing Textile

Diharapkan lebih memperhatikan asupan gizi yang seimbang setiap harinya agar selama bekerja tidak mengalami kelelahan kerja yang berarti.

2. Bagi PT. Iskandar Indah Printing Textile

Diharapkan perusahaan dapat lebih memperhatikan asupan gizi para tenaga kerja khususnya bagian weaving agar mereka bekerja secara maksimal dan dapat mengurangi kelelahan setelah bekerja, sehingga kinerja para pekerja dapat lebih

a. meningkat dan lebih

menguntungkan perusahaan. b. Diharapkan perusahaan dapat

melakukan tindakan korektif dalam hal pencegahan dan pengendalian terjadinya kecelakaan kerja akibat

kelelahan kerja yang

seringkali terjadi pada para pekerja.

3. Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat

Dapat mampu mengembangkan

ilmu pengetahuan dan

meningkatkan program belajar mengajar serta pembentukan sumber daya manusia yang lebih baik bagi masyarakat khususnya


(11)

8 Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

terkait dengan status gizi pengaruhnya terhadap kelelahan kerja.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini hanya mengambil sampel dalam jumlah yang kecil sehingga perlu dilakukan penelitian dengan jumlah sampel lebih besar. Dapat juga dilakukan penelitian dengan menambah beberapa variable yang dapat mempengaruhi kelelahan kerja yang belum diteliti pada penelitian ini yaitu psikologis, kesehatan fisik pekerja, sikap kerja di perusahaan, beban kerja yang diberikan ataupun gangguan fisik selama bekerja seperti kebisingan atau penerangan lampu yang terlalu terang ataupun terlalu redup.

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Dewa Putu Gunasastra Septian. 2013 .Hubungan Antara Iklim Kerja, Asupan Gizi Sebelum Bekerja dan Beban Kerja Terhadap Tingkat Kelelahan pada Pekerja Shift Pagi Bagian Packing PT.X, Kabupaten Kendal. Jurnal Kesehatan Masyarakat 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013

Ahmad, G. 2007. Antropometri Gizi

dan Peranannya dalam

Produktivitas Kerja. Diakses :

28 April 2014.

http://www.flesking.net/pdf/ant ropometri-gizi2348.

Budiono Sugeng, R.M.S Jusuf, Andriana Pusparini. 2003.

Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Semarang

: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Efifana, S. 2010. Kelelahan pada Tenaga Kerja UD. Lantai Mas Bojonegoro dan Faktor yang

Mempengaruhinya. [Skripsi

Ilmiah]. Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR.

Eralisa, F. 2009. Hubungan Faktor Individu dengan Kelelahan kerja pada Pekerja Bongkar Muat di Pelabuhan Tapaktuan.

Diakses : 28 April 2014. http://www.repository.usu.ac.id /.../09E01076.pdf.

Nurmianto, E. 3003. Ergonomi

Konsep Dasar dan

Aplikasinya. Surabaya: Guna Widya.

Suma’mur. 2009. Higene

Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT. Toko Gunung Agung.

Sunita, A. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utara.

Tarwaka. 2010. Ergonomi Industri. Surakarta : Harapan Press Solo.

Trisnawati, Elly. 2012. Kualitas Tidur, Status Gizi dan Kelelahan Kerja pada Pekerja Wanita dengan Peran Ganda.

Prosiding Seminar Nasional

Kesehatan Jurusan Kesehatan

Masyarakat FKIK UNSOED Purwokerto, 31 Maret 2012


(1)

3

Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

Surakarta pada tenaga kerja di bagian

weaving, pada bulan Juni 2014 dengan sampel penelitian sebanyak 30 orang pekerja yang diambil dengan teknik purposive sampling

dan random sampling. Skala satus gizi dikur dengan metode IMT dan dikategorikan menjadi 3 kategori status gizi kurang, baik (normal) dan lebih (overweight) dan skala kelelahan kerja diukur dengan

Reaction Timer tipe Lakassidaya dan dikategorikan menjadi 4 kategori yaitu normal, kelelahan ringan, sedang dan berat. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Karakteristik Responden

a. Umur Responden

Hasil pengumpulan data karakteristik responden menurut umur dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut.

Tabel 1. Umur Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta No Umur n % Rata-rata±

SD 1.

2. 3. 4.

26 – 30 tahun 31 – 35 tahun 36 – 40 tahun 41 – 45 tahun

6 5 12

7 20 16.7

40 23.3

36,93± 5,66 Total 30 100

Berdasarkan hasil analisa pada tabel 1 diatas diketahui bahwa mayoritas tenaga kerja bagian weaving di PT. Iskandar Textile Surakarta berumur 36 – 40 tahun yaitu sebanyak 12 orang atau sebesar 40% dan paling sedikit adalah responden yang berumur 31-35 tahun yaitu sebanyak 5 orang atau sebesar

16,7%, dengan rata-rata usia pekerja sebesar 36,93 tahun dan standar deviasi sebesar 5,66 tahun.

b. Masa Kerja Responden

Hasil pengumpulan data karakteristik responden menurut massa kerja dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut.

Tabel 2. Masa Kerja Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta No Masa Kerja n %

Rata-rata±SD 1.

2. 3. 4.

7 – 12 tahun 13 – 18 tahun 19 – 24 tahun 25 – 31 tahun

10 3 12

5

33.3 10 40 16.7

18,0±6,98

Total 30 100

Berdasarkan hasil analisa pada tabel 2 diatas diketahui bahwa mayoritas tenaga kerja bagian weaving di PT. Iskandar Textile Surakarta mempunyai masa kerja selama 19 – 24 tahun yaitu sebanyak 12 orang atau sebesar 40% dan paling sedikit adalah responden yang mempunyai masa kerja 13 - 18 tahun yaitu sebanyak 3 orang atau sebesar 10%, dengan rata-rata masa kerja pekerja sebesar 18 tahun dan standar deviasi sebesar 6,98 tahun.

2. Hasil Analisa Univariat

a. Status Gizi Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta

Hasilnya dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut:


(2)

4

Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

Tabel 3. Status Gizi Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta No Status Gizi n %

Rata-rata±SD 1.

2.

Normal (Baik) Lebih dari Normal (Overweight)

25 5

83.3

16.7 22,82± 7,84 Total 30 100

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa mayoritas tenaga kerja bagian weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile memiliki status gizi yang baik atau dalam kondisi status gizi normal yaitu sebanyak 25 responden atau sebesar 83,3% dan tenaga kerja bagian weaving

yang termasuk ke dalam status gizi lebih dari normal (overweight) sebanyak 5 responden atau sebesar 16,7%, dengan rata-rata status gizi pekerja sebesar 22,82 dan standar deviasi sebesar 7,84. Hal ini dapat diartikan bahwa rata-rata pekerja bagian weaving

mempunyai status gizi baik atau normal.

Ahmad (2007),

berpendapat bahwa bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi dan digunakan secara efisien akan tercapai status gizi optimal

yang memungkinkan

pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja, dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Menurut Suma’mur (2009), kesehatan dan daya kerja sangat erat kaitannya dengan tingkat gizi seseorang. Zat makanan dan kalori yang ditimbulkan berperan penting

untuk memenuhi energi agar pekerjaan dapat dilakukan dan banyaknya energi dapat meningkat sepadan dengan beratnya pekerjaan. Pekerjaan mensyaratkan ada dan cukupnya tenaga untuk mampu bekerja yang semua sumbernya berasal dari makanan. Karena zat makanan yang dibutuhkan tubuh meliputi keseluruhan zat-zat penting, maka makanan yang paling cocok adalah makanan berimbang (ballanced diet).

Dalam penelitian ini diketahui ada 5 responden (16,7%) yang memiliki status gizi lebih dari normal (overweight). Hal ini mungkin dikarenakan mereka makan tidak sejalan dengan kebutuhan tubuh atau dalam artian asupan gizi yang mereka makan terlalu berlebih dan tidak seimbang antara vitamin, mineral, protein dan lemak, sehingga menimbulkan kelebihan berat badan (overweight). Selain itu karena beban kerja yang cukup tinggi terkadang membuat selera makan bertambah melebihi dari porsi makan sebelumnya, sehingga hal ini jika sering dilakukan dapat berakibat bertambahnya berat badan.

Hal ini sejalan dengan pendapat dari Budiono (2003), bahwa beban yang berlebihan kadang-kadang meningkatkan selera makan yang menjadikan sebagai salah satu penyebab

bertambahnya berat badan dan kegemukan. Menurut Sunita Almatsier (2001) status gizi lebih terjadi karena tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam


(3)

5

Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

jumlah berlebihan, sehingga menimbulkan efek toksik yang membahayakan. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya gangguan gizi yang dapat menyebabkan daya kerja tenaga kerja yang kurang optimal bahkan kinerja menjadi menurun.

b. Kelelahan Kerja Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta

Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4. Kelelahan Kerja Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile

Surakarta No Kategori

Kelelahan Kerja

n % Rata-rata± SD 1.

2.

Kelelahan Ringan Kelelahan Sedang

26 4

86,7 13,3

315,78 ±65,02 Total 30 100

Berdasarkan hasil analisis seperti pada tabel 4 diatas diketahui bahwa mayoritas tenaga kerja bagian weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile memiliki kategori kelelahan kerja ringan yaitu sebanyak 26 responden atau sebesar 86,7% dan tenaga kerja bagian weaving yang termasuk ke dalam kategori kelelahan kerja sedang sebanyak 4 responden atau sebesar 13,3%, dengan rata-rata pekerja bagian

weaving mempunyai kelelahan kerja sebesar 315,78 dan standar deviasi sebesar 65,02. Hal ini dapat diartikan bahwa rata-rata pekerja bagian weaving

kelelahan kerja termasuk kategori ringan.

Meskipun mereka mengoperasikan atau diberi tanggung jawab 12 mesin tenun untuk dioperasikan, namun semuanya dijalankan secara otomatis, sehingga beban kerja yang ditrima tidak terlalu berat sehingga tingkat kelelahan kerja menjadi ringan bahkan mereka juga diberi jeda untuk istirahat dengan jumlah waktu yang cukup untuk mereka beristirahat mengembalikan stamina agar kembali bugar untuk dapat bekerja lebih bersemangat kembali. Dengan tingkat kelelahan kerja yang ringan maka tingkat kesalahan kerja dapat dihindari, sehingga peluang untuk terjadinya kecelakaan kerja juga dapat dihindarkan.

Hal ini sejalan dengan pendapat dari Nurmianto (2003) bahwa kelelahan kerja akan menurunkan kinerja dan menambah tingkat kesalahan kerja. Meningkatnya kesalahan kerja akan memberikan peluang terjadinya kecelakaan kerja dalam perusahaan. Kelelahan kerja adalah perasaan lelah dan adanya penurunan kesiagaan.

Menurut Tarwaka (2010), adanya kelelahan kerja dapat dikurangi antara lain dengan kebutuhan kalori yang seimbang. Kebutuhan kalori yang seimbang dapat tercukupi jika asupan gizi terpenuhi dengan baik. Hal ini sejalan dengan hasil dalam penelitian ini, dimana mayoritas tenaga kerja bagian weaving di PT.


(4)

6

Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

Iskandar Indah Printing textile memiliki kelelahan kerja ringan, karena status gizi mereka yang normal dengan asupan gizi yang terpenuhi dengan baik pula. 3. Hasil Analisa Bivariat

Adapun hasil analisis ditampilkan pada tabel 5 berikut ini.

Tabel 5. Hasil Analisis Hubungan Status Gizi dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Bagian

Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta Variabel ρ r11 α

Status Gizi – kelelahan kerja

0,000 0,614 0,05

Berdasarkan hasil analisa korelasi product moment seperti yang tersaji pada tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji korelasi dengan product moment

diperoleh nilai signifikansi (ρ

value) sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak yang artinya ada hubungan antarab status gizi dengan kelelahan kerja dengan tingkat korelasi (r) sebesar 0,614 (kuat) pada tenaga kerja bagian weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

Hal ini sejalan dengan survei awal yang dilakukan oleh peneliti bahwa di PT. Iskandar Indah Printing Textile berdasarkan hasil wawancara kepada para pekerja menanyakan tentang berat badan dan tinggi badan mereka, diketahui ada beberapa pekerja yang berstatus gizi baik dan berstatus gizi lebih. Beberapa tenaga kerja yang berstatus gizi

lebih cenderung mengeluh tentang gejala kelelahan kerja seperti lemas, lesu, pusing, dan menurunnya gairah untuk bekerja. Para pekerja wanita di perusahaan tekstil seperti di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta bukan merupakan pekerja angkat angkut yang cenderung lebih membutuhkan kemampuan fisik yang lebih besar. Akan tetapi pekerja tekstil yang memiliki kecenderungan tipe pekerjaan yang monoton sehingga masih sangat memungkinkan terjadinya kelelahan kerja pada pekerja tekstil tersebut. Adanya status gizi yang baik maka mayoritas pekerja memiliki tingkat kelelahan ringan, karena asupan gizi mereka terpenuhi untuk membantu daya kerja tubuh lebih bersemangat dan berstamina dalam bekerja, meskipun mereka telah bekerja mereka hanya mempunyai kelelahan kerja yang ringan saja. Kelelahan kerja ringan dengan melakukan istirahat yang cukup maka tenaga akan kembali pulih dan siap untuk bekerja kembali.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat dari Suma’mur (2009), salah satu penyebab kelelahan kerja adalah status gizi. Kesehatan dan daya kerja sangat erat dan kaitannya dengan tingkat gizi seseorang. Tubuh memerlukan zat-zat dari makanan untuk pemeliharaan tubuh, perbaikan kerusakan sel dan jaringan. Zat makanan tersebut diperlukan juga untuk bekerja dan meningkat sepadan dengan lebih beratnya pekerjaan.


(5)

7

Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

Semakin baik asupan gizi seseorang maka semakin berkurang tingkat kelelahan kerja seseorang. Sejalan dengan penelitian ini dimana tenaga kerja bagian weaving yang memiliki status gizi normal ternyata hanya mengalami kelelahan ringan saja setelah bekerja.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Elly Trisnawati (2012) dimana terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kelelahan kerja pada pekerja wanita status menikah. Semakin buruk status gizi pekerja wanita dengan status menikah, semakin tinggi tingkat kelelahan kerjanya. Apabila energi yang dikonsumsi tidak sejalan dengan energi yang dibutuhkan, maka akan menurunkan kemampuan fisik sehingga dapat menurunkan produktivitas pekerja. Selain itu hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Dewa Putu Gunasastra Septian Adi (2013) dimana terdapat hubungan yang signifikan antara asupan gizi sebelum bekerja dengan tingkat kelelahan pada pekerja shift pagi bagian packing PT. X Kabupaten Kendal dengan nilai p = 0,0001. SIMPULAN DAN SARAN

1. Ada hubungan status gizi dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta. 2. Status gizi para pekerja bagian

weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta

termasuk normal sebanyak 83,3%.

3. Tingkat kelelahan kerja para pekerja bagian weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta termasuk kelelahan kerja ringan sebanyak 86,7%.

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Tenaga Kerja di PT.

Iskandar Indah Printing Textile

Diharapkan lebih memperhatikan asupan gizi yang seimbang setiap harinya agar selama bekerja tidak mengalami kelelahan kerja yang berarti.

2. Bagi PT. Iskandar Indah Printing Textile

Diharapkan perusahaan dapat lebih memperhatikan asupan gizi para tenaga kerja khususnya bagian weaving agar mereka bekerja secara maksimal dan dapat mengurangi kelelahan setelah bekerja, sehingga kinerja para pekerja dapat lebih

a. meningkat dan lebih menguntungkan perusahaan. b. Diharapkan perusahaan dapat

melakukan tindakan korektif dalam hal pencegahan dan pengendalian terjadinya kecelakaan kerja akibat kelelahan kerja yang seringkali terjadi pada para pekerja.

3. Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat

Dapat mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan program belajar mengajar serta pembentukan sumber daya manusia yang lebih baik bagi masyarakat khususnya


(6)

8

Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

terkait dengan status gizi pengaruhnya terhadap kelelahan kerja.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini hanya mengambil sampel dalam jumlah yang kecil sehingga perlu dilakukan penelitian dengan jumlah sampel lebih besar. Dapat juga dilakukan penelitian dengan menambah beberapa variable yang dapat mempengaruhi kelelahan kerja yang belum diteliti pada penelitian ini yaitu psikologis, kesehatan fisik pekerja, sikap kerja di perusahaan, beban kerja yang diberikan ataupun gangguan fisik selama bekerja seperti kebisingan atau penerangan lampu yang terlalu terang ataupun terlalu redup.

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Dewa Putu Gunasastra Septian. 2013 .Hubungan Antara Iklim Kerja, Asupan Gizi Sebelum Bekerja dan Beban Kerja Terhadap Tingkat Kelelahan pada Pekerja Shift Pagi Bagian Packing PT.X, Kabupaten Kendal. Jurnal Kesehatan Masyarakat 2013, Volume 2, Nomor 2, April 2013

Ahmad, G. 2007. Antropometri Gizi dan Peranannya dalam Produktivitas Kerja. Diakses :

28 April 2014.

http://www.flesking.net/pdf/ant ropometri-gizi2348.

Budiono Sugeng, R.M.S Jusuf, Andriana Pusparini. 2003.

Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Semarang

: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Efifana, S. 2010. Kelelahan pada Tenaga Kerja UD. Lantai Mas Bojonegoro dan Faktor yang Mempengaruhinya. [Skripsi Ilmiah]. Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR.

Eralisa, F. 2009. Hubungan Faktor Individu dengan Kelelahan kerja pada Pekerja Bongkar Muat di Pelabuhan Tapaktuan.

Diakses : 28 April 2014. http://www.repository.usu.ac.id /.../09E01076.pdf.

Nurmianto, E. 3003. Ergonomi

Konsep Dasar dan

Aplikasinya. Surabaya: Guna Widya.

Suma’mur. 2009. Higene

Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT. Toko Gunung Agung.

Sunita, A. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utara.

Tarwaka. 2010. Ergonomi Industri. Surakarta : Harapan Press Solo.

Trisnawati, Elly. 2012. Kualitas Tidur, Status Gizi dan Kelelahan Kerja pada Pekerja Wanita dengan Peran Ganda.

Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Jurusan Kesehatan Masyarakat FKIK UNSOED Purwokerto, 31 Maret 2012


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT. ISKANDAR Hubungan Status Gizi Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 16

PENDAHULUAN Hubungan Status Gizi Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 5 5

HUBUNGAN STRESS KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT. ISKANDAR Hubungan Stress Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving Di Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 7 16

PENDAHULUAN Hubungan Stress Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving Di Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 2 5

PUBLIKASI ILMIAH Hubungan Stress Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bagian Weaving Di Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

1 12 12

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN PERSIAPAN PT. ISKANDAR INDAH Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja di Bagian Persiapan PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 1 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja di Bagian Persiapan PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 0 6

Hubungan Tekanan Panas dan Beban Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja Weaving PT. Iskandar Indah Printing Textile.

0 0 11

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE.

0 1 1

Pengaruh kebisingan terhadap stres kerja pada pekerja bagian weaving di pt iskandar indah printing textile Surakarta COVER

1 1 10