KESIMPULAN DAN SARAN 98 METODE PENEMUAN TERBIMBING YANG MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 DELI TUA T.A 2012/2013.

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Peran Siswa dan guru Dalam Metode Penemuan Terbimbing 30 Tabel 3.6.4.Kisi-kisi Observasi 50 Tabel 3.6.2 Konversi 57 Tabel 3.6.3 Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa 58 Tabel 4.1 Deskripsi tingkat kemampuan Siswa pada Tes Awal 62 Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus I 66 Tabel 4.3 Tingkat kemampuan Siswa Memahami masalah 68 Tabel 4.4 Tingkat kemampuan Siswa Merencanakan Pemecahan Masalah 68 Tabel 4.5 Tingkat kemampuan Siswa Menyelesaiakan Perencanaan 69 Tabel 4.6 Tingkat kemampuan Siswa Memeriksa kembali 70 Tabel 4.7 Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan masalah Siklus I 70 Tabel 4.8 Deskripsi Tingkat kemampuan Siswa pada Siklus I 71 Tabel 4.9 Data kesalahan Siswa Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 73 Tabel 4.10 Tindakan Siklus I dan SiklusII 73 Tabel 4.11 Deskripsi Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus II 79 Tabel 4.12 Tingkat kemampuan Siswa Memahami masalah II 81 Tabel 4.13 Tingkat kemampuan Siswa Merencanakan Pemecahan Masalah II 82 Tabel 4.14 Tingkat kemampuan Siswa Menyelesaiakan Perencanaan II 83 Tabel 4.15 Tingkat kemampuan Siswa Memeriksa Hasil II 83 Tabel 4.16 Deskripsi Hasil Tes Kemampuan Pemecahan masalah Siklus II 84 Tabel 4.17 Deskripsi Tingkat kemampuan Siswa pada Siklus I 85 Tabel 4.18 Perbandingan Rata-Rata Skor 86 Tabel 4.19 Deskripsi Tingkat Kemampuan Pada TKPM I dan TKPM II 84 Tabel 4.20 Peningkatan Kemampuan Pemecahan masalah 88 Tabel 4.21 Rekapitulasi Tindakan Di Siklus I dan Siklus II 89 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Alur Pemecahan Masalah Menggunakan Matematika 18 Gambar 3.4. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas 45 Gambar 4.1 Diagram Nilai Rata-Rata Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa 97 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Tes Awal 101 Lampiran 2. Alternatif Penyelesaian Tes Awal 102 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Siklus I 105 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Siklus l 113 Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III Siklus l 119 Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa LKS I 123 Lampiran 7. Alternatif Penyelesaian LKS I 132 Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa LKS 2 135 Lampiran 9. Alternatif Penyelesaian LKS 2 139 Lampiran 10. Lembar Kerja Siswa LKS 3 141 Lampiran 11. Alternatif Penyelesaian LKS 3 146 Lampiran 12. Tes Kemampuan Pemecahan masalah TKPMI 148 Lampiran 13. Alternatif Penyelesaian TKPM I 150 Lampiran 14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV Siklus II 153 Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran V Siklus II 159 Lampiran 16. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran VI Siklus II 161 Lampiran 17. Lembar Kerja Siswa LKS 4 167 Lampiran 18. Alternatif Penyelesaian LKS 4 175 Lampiran 19. Lembar Kerja Siswa LKS 5 178 Lampiran 20. Alternatif Penyelesaian LKS 5 183 Lampiran 21. Lembar Kerja Siswa LKS 6 185 Lampiran 22. Alternatif Penyelesaian LKS 6 193 Lampiran 23. Tes Kemampuan Pemecahan masalah TKPMII 196 Lampiran 24. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II 198 Lampiran 25. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 202 Lampiran 26. Kisi-kisi Tes Awal 203 Lampiran 27. Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 204 Lampiran 28. Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 205 Lampiran 29. Daftar Nilai Siswa Pada Tes Awal Diagnostik 206 Lampiran 30. Daftar Nilai Siswa Pada TKPM I 208 Lampiran 31. Daftar Nilai Siswa Pada TKPM II 210 Lampiran 32. Daftar Nama Siswa kelas VII-5 SMP Negeri 1 Deli Tua 212 Lampiran 33. Daftar Nama Validator 214 Lampiran 34. Dokumentasi penelitian 215 Lampiran 35. Hasil Wawancara 218 Lampiran 36. Jadwal Penelitian 221 Lampiran 37. Lembar Observasi Kegiatan pembelajaran 222 Lampiran 38. Lembar validasi 223

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan akan membawa manusia kedalam perubahan. Dimana perubahan yang diharapkan adalah perubahan yang menjadikan manusia yang berkualitas. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi sekarang, sangat berpengaruh terhadap segala dimensi kehidupan manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas, yang mampu menghadapi berbagai tantangan dan mampu bersaing. Sumber daya yang berkualitas hanya dapat dihasilkan melalui pendidikan yang berkualitas. Pendidikan merupakan suatu wadah untuk mengembangkan pengetahuan keterampilan dan keahlian. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran dinilai cukup memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas, karena matematika merupakan suatu sarana berpikir untuk mengkaji sesuatu secara logis dan sistematik. Besarnya peranan matematika tersebut menuntut siswa harus mampu menguasai pelajaran matematika.Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK, matematika memegang peranan penting karena dalam pembelajaran matematika dituntut untuk berpikir kritis dan teliti untuk mengelola informasi, memecahkan suatu persoalanpermasalahan sehingga berguna baik dalam kehidupan sehari-hari serta sebagai bahasa atau sebagai pengembangan sains dan teknologi. Cornelius dalam Abdurrahman, 2009:253 menyatakan bahwa ada banyak alasan tentang perlunya belajar matematika adalah sebagai berikut : Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan 1 sarana berpikir yang jelas dan logis, 2 sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, 3 sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, 4 sarana untuk mengembangkan kreativitas dan 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.” Dari hal di atas, diungkapkan bahwa sangat perlu belajar matematika, karena berbagai bidang kehidupan tidak lepas dari matematika. Untuk itu, perlu perhatian khusus dalam mengajarkan matematika, agar siswa dapat menerima materi yang disampaikan dengan baik, sehingga keberhasilan siswa dalam matematika dapat dicapai. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Cocrof dalam Abdurrahman, 2009:253 mengemukakan bahwa: “Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena: 1. Matematika selalu digunakan dalam segi kehidupan. 2. Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai. 3. Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas. 4. Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara. 5. Meningkatkan berfikir logis, ketelitian dan kesadaran ruangan. 6. Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.” Di dalam proses pembelajaran masih sering ditemukan adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan siswa. Pembelajaran yag didominasi oleh guru menyebabkan kecenderungan siswa lebih pasif sehingga siswa lebih banyak menunggu sajian materi dari guru tanpa berusaha untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran seperti ini mengakibatkan pembelajaran hanya menghapal ilmu yang diberikan oleh guru secara utuh. Dengan diberikannyaseluruh konsep-konsep kepada siswa,akibatnya siswa kurang memahami konsep-konsep dan tidakk mapu menggunakan konsep- konsep yang ada untuk memecahkan masalah. Permasalahan yang ada dalam pembelajaran matematika adalah bagaimana caranya kita menerapkan atau menyampaikan materi pelajaran agar siswa dapat memahami dan mengerti konsep serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Dari hasil wawancara dengan ibu Arfah S.Pd , salah satu guru matematika SMP Negeri 1 Deli Tua yang masih menerapkan model pembelajaran konvesional menyatakan: “Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal matematika yang berupa pemecahan masalah, jika soal yag diberikan sedikit variasi maka sulit mengerjakannya. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep pelajaran serta cara belajar siswa menghapal prosedur penyelesaian soal kurang baik.”