Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Penelitian Pendahuluan

Contoh algoritma yang menggunakan kunci simetris: DES, MARS, IDEA, Triple DES, AES 2. Kunci asimetris asymetric key Skema ini adalah algoritma yang menggunakan kunci yang berbeda untuk proses enkripsi dan dekripsinya. Contoh algoritma yang menggunakan kunci asimetris : Knapsack, RSA, Diffie Hellman. Saat ini terdapat berbagai algoritma penyandian dalam ilmu kriptografi, namun pada penulisan skripsi ini penulis memilih RSA dalam proses enkripsi dan dekripsi file teks. Metode ini merupakan metode yang paling banyak dipakai di dunia. Dari sekian banyak algoritma kunci-publik yang pernah dibuat, algoritma yang paling populer adalah algoritma RSA. Algoritma RSA dibuat oleh 3 orang peneliti dari MIT Massachussets Institute of Technology pada tahun 1976, yaitu: Ron Rivest, Adi Shamir, dan Leonard Adleman. Keamanan algoritma RSA terletak pada sulitnya memfaktorkan bilangan yang besar menjadi faktor-faktor prima. Pemfaktoran dilakukan untuk memperoleh kunci privat. Selama pemfaktoran bilangan besar menjadi faktor-faktor prima belum ditemukan algoritma yang mangkus, maka selama itu pula keamanan algoritma RSA tetap terjamin. Pada RSA, masalah pemfaktoran berbunyi : Faktorkan n menjadi dua factor primanya, p dan q, sedemikian sehingga n = p . q. Sekali n berhasil difaktorkan menjadi p dan q, maka φn = p - 1 q - 1 dapat dihitung. Selanjutnya, karena kunci enkripsi e diumumkan tidak rahasia, maka kunci dekripsi d dapat dihitung dari persamaan e .d ≡ 1 mod φn.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan diteliti dalam tulisan ini adalah bagaimana mengimplementasikan algoritma RSA sebagai kriptografi kunci public pada file text untuk pembangkit bilangan prima. Universitas Sumatera Utara

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam melakukan perancangan aplikasi kriptografi kunci publik terhadap text dilakukan batasan sebagai berikut : 1. Pada skripsi ini tidak membahas mengenai sulitnya dan cara-cara untuk memecahkan mekanisme penyandian. 2. File teks yang akan digunakan adalah file dokumen teks .txt. 3. Perbandingan yang dilakukan berdasarkan lama proses deskripsi diantara kedua algoritma tersebut, didalam implementasinya dalam suatu program sederhana.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk pembuatan aplikasi kunci publik key public yang bertujuan untuk pengamanan sebuah file text atau dokumen text sehingga terjaga sifat rahasia dan keamanannya.

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan pembuatan aplikasi metode RSA, kita dapat mengetahui bahwa, metode rsa mudah digunakan untuk menghindari pencurian, penyadapan, dan pemalsuan informasi. Dimana metode tersebut digunakan untuk mengamankan data dari kejadian – kejadian tersebut maka diperlukan penyandian terhadap data yang akan dikirim.

1.6 Metode Penelitian

Dalam penyusunan tulisan ini, penulis menggunakan tahapan sebagai berikut: 1. Membahas karakteristik Algoritma RSA 2. Mengimplementasikan Algoritma RSA kedalam suatu program. Universitas Sumatera Utara 3. Pembuatan aplikasi enkripsi dan dekripsi pada file text dengan metode RSA. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendahuluan

Teknik pengacakan data yang disebut enkripsi, telah membentuk suatu bidang keilmuan yang disebut kriptografi. Prinsip dasar dari teknik enkripsi adalah menyembunyikan informasi dalam bentuk yang sedemikin rupa sehingga hanya orang yang berhak saja yang dapat mengetahui isi informasi yang disembunyikan itu. Keinginan untuk merahasiakan informasi sudah muncul sejak laman dahulu, bahkan Sebelum Masehi. Pada tahun 475 S.M. bangsa Sparta , suatu bangsa militer pada jaman Yunani kuno, menggunakan teknik kriptografi yang disebut scytale, untuk kepentingan perang. Scytale terbuat dari tongkat dengan papyrus yang mengelilingi secara spiral. Pesan dituliskan secara melintang pada tongkat melintasi papyrus. Kunci dari scytale adalah diameter tongkat yang digunakan pengiriman harus sama dengan diameter tongkat yang dimiliki penerima pesan, sehingga pesan yang disembunyikan dalam papyrus dapat dibaca dan dimengerti penerima. Julius Caesar, seorang kaisar terkenal Romawi yang menaklukan banyak bangsa di Eropa dan Timur Tengah juga menggunakan suatu teknik kriptografi yang sekarang disebut Caesar Cipher untuk berkorespondensi sekitar tahun 60 S.M. Teknik yang digunakan oleh sang Caesar adalah mensubstitusikan alphabet secara beraturan, yaitu oleh alphabet ketiga yang mengikuti, misalnya, alphabet “A” digantikan oleh “D”,”B” oleh “E”, dan seterusnya. Sebagai contoh, suatu pesan berikut: “NXDVDLPHVLU” akan diterjemahkan menjadi “KUASAI MESIR”. Universitas Sumatera Utara

2.2 Teori Dasar Kriptografi