Kampanye Uji Emisi Pada Kendaraan Pribadi
Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir
KAMPANYE UJI EMISI PADA KENDARAAN PRIBADI
DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2010/2011
Oleh:
Nico Yusnanda Pratama NIM:
51907095 Program Studi
Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warohmatullahiwabarokatuh,
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT beserta rahmat-Nya untuk seluruh alam. Karena dengan segala karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir Kampanye Uji Emisi Pada Kendaraan Pribadi. Penyusunan laporan ini merupakan salah satu syarat yang harus di ikuti oleh setiap mahasiswa/i fakultas Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia.
Rasa terima kasih tak lupa penulis haturkan kepada semuanya yang telah memberikan sesuatu yang terbaik laporan ini, antara lain:
1. Bapak dan ibu dosen Universitas Komputer Indonesia termasuk dosen wali dan dosen pembimbing
2. Keluarga dan rekan-rekan sekalian yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini
3. Semua pihak yang turut membantu memberikan informasinya selama penyusunan laporan ini
Sekian dari penulis untuk mengucapkan segala rasa terima kasih. Penulis menyadari bahwa laporan pengantar proyek tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan.
(3)
ii
Semoga laporan ini bisa menjadi rujukan bagi teman mahasiswa lainnya dan bisa bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Penulis
(4)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Transportasi mempunyai peranan penting bagi kehidupan masyarakat. Salah satunya berfungsi sebagai mobilitas. Terdapat transportasi umum dan pribadi. Transportasi umum ditujukan untuk khalayak umum sedangkan pribadi digunakan secara pribadi. Menurut UU NO.14 TAHUN 1992 BAB II PASAL 3 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, bahwa transportasi jalan diselenggarakan dengan tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan dengan selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien, mampu memadukan modal transportasi lainnya, menjangkau seluruh pelosok wilayah daratan, untuk menunjang pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas sebagai pendorong, penggerak dan penunjang pembangunan nasional dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat.
Kota-kota besar di Indonesia saat ini berada dalam tahap pertumbuhan. Itu semua akibat dari laju pertumbuhan ekonomi yang pesat sehingga terjadi peningkatan juga terhadap masyarakat untuk melakukan aktifitas yang tinggi. Salah satunya dengan adanya kebutuhan untuk kendaraan pribadi. Kendaraan pribadi sangat mengutungkan bagi banyak masyarakat terutama dalam hal mobilitas
(5)
2 dan hemat waktu. Dengan menggunakan kendaraan pribadi, masyarakat dapat melakukan aktifitas sosialnya. Banyak hal positif yang didapat dari kendaraan pribadi.
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk munculnya efek negatif dari penggunaan kendaraan pribadi di kota-kota besar. Seperti kemacetan, polusi udara yang mencemari lingkungan, tidak hemat bahan bakar.
Masalah kemacetan yang timbul akibat terlalu banyaknya penggunaan kendaraan pribadi terjadi di kota-kota besar yang jumlah penduduknya lebih dari 2 juta jiwa seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung. Kemacetan yang sering terjadi tanpa disadari berdampak pada bertambahnya tingkat polusi udara dan termasuk pencemaran lingkungan. Karena pada asap kendaraan bermotor mengandung Carbon Monoxide (CO) dan Hidro Carbon (HC) yang bahkan bisa membahayakan kesehatan. Hal tersebut harus diperhatikan oleh masyarakat karena dampaknya berbahaya bagi kehidupan dan lingkungan sekitar. Seperti halnya pada Kota Bandung yang mempunyai bentuk topografi seperti sebuah cekungan. Faktor tersebut adalah alasan yang paling utama bahwa polutan akan menumpuk semakin banyak di Kota Bandung.
Berdasarkan dari situs resmi BPLHD Jabar, dari berbagai sektor yang potensial dalam mencemari udara, pada umumnya sektor transportasi memegang peran yang sangat besar dibandingkan dengan sektor lainnya. Di kota-kota besar, kontribusi gas buang
(6)
3 kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain, misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan lain-lain.
Dengan demikian, masyarakat harus melakukan pemeliharaan pada mesin agar kendaraannya tidak menghasilkan polusi udara yang banyak dan bisa ramah lingkungan. Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan uji emisi kendaraan. Di Kota Bandung kebijakan tersebut masih dalam tahap sosialisasi. Padahal faktanya dari 400.000 kendaraan, hanya 20.000 yang lulus uji emisi (Pikiran Rakyat, 09/03/2011). Ini berarti masih banyak jumlah polusi dari kendaraan yang dikeluarkan. Padahal kendaraan bermotor yang menjadi alat transportasi, termasuk dalam konteks pencemaran udara dikelompokkan sebagai sumber yang bergerak. Pada tahun 2011 ini ada 60 bengkel yang sudah bisa melakukan uji emisi pada kendaraan. Berdasarkan data dari Samsat Bandung tahun 2010, setiap hari ada 1,2 juta kendaraan yang berjejalan di jalanan Kota Bandung. Itu terdiri dari 800.000 kendaraan roda dua dan 400.000 kendaraan roda empat. Karena itulah, uji emisi wajib diberlakukan di untuk seluruh kendaraan.
Akan tetapi, sampai dengan tahun 2011 ini, uji emisi masih diberlakukan hanya untuk roda empat atau lebih. Yaitu pada kendaraan umum maupun pribadi. Untuk kendaraan umum, uji emisi wajib diberlakukan. Semua kendaraan umum yang tidak lulus uji emisi
(7)
4 harus melakukan peremajaan. Sementara untuk kendaraan pribadi, pihak Pemkot Bandung masih harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Seharusnya masyarakat sadar dan tanggap akan bahaya dari polutan. Karena dampak yang ditimbulkan bisa membahayakan kesehatan dan mencemari lingkungan.
Dari uraian diatas, maka penulis bertujuan untuk membuat kampanye yang bersifat informatif dan persuasif pada kendaraan roda empat (mobil) pribadi agar masyarakat tahu tentang bahaya dari polusi udara dan sadar serta turut mendukung untuk mewujudkan kendaraan yang bisa ramah terhadap lingkungan.
1.2 Identifikasi Masalah
Banyaknya kendaraan pribadi yang beredar di kota-kota besar pada umumnya adalah untuk kebutuhan masyarakat seperti mobilitas penduduk serta meningkatkan kemakmuran. Akan tetapi dampaknya adalah semakin meningkatnya polusi udara. Maka dapat disimpulkan identifikasi masalah yang ada, yaitu :
1. Banyaknya / tingkat volume kendaraan yang beredar di jalan mengakibatkan banyaknya gas buang kendaraan yang menimbulkan polusi udara
2. Kurangnya informasi tentang tingkat sumber pencemaran udara dan dampaknya yang bersumber dari gas buang kendaraan
(8)
5 3. Masih banyaknya masyarakat yang belum melakukan uji emisi
pada mobil pribadinya.
4. Perawatan kendaraan yang kurang baik dapat mengakibatkan gas pembuangan kendaraan kurang baik
1.3 Fokus Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka diperlukan adanya sebuah informasi kepada masyarakat yang bersifat persuasif untuk melakukan uji emisi kendaraan bermotor karena penting untuk mewujudkan kendaraan yang ramah lingkungan.
1.4 Tujuan Perancangan
Tujuan dari perancangan kampanye uji emisi kendaraan adalah:
Mengurangi tingkat polusi udara akibat dari banyaknya volume kendaraan bermotor
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang polusi udara dan dampaknya bagi lingkungan dan kesehatan
(9)
6 Memberikan informasi kepada masyarakat tentang uji emisi kendaraan dan mengajak agar melakukan uji emisi pada kendaraan pribadinya
Memberikan informasi yang bersifat persuasif kepada masyarakat untuk melakukan uji emisi secara berkala karena berdampak baik pada kinerja kendaraan agar gas buang yang dikeluarkan aman.
(10)
7
BAB II
UJI EMISI PADA KENDARAAN PRIBADI
2.1 Kampanye
Kampanye merupakan usaha untuk berkomunikasi dengan cara memberikan informasi dan juga bisa bersifat persuasif kepada pihak lain dengan tujuan tertentu. Terdapat beberapa definisi atau pendapat dari beberapa pihak tentang definisi kampanye. Salah satunya yang paling populer adalah dari Rogers dan Storey.
Rogers dan Storey (seperti dikutip Venus, 2009: 9) mendefinisikan kampanye sebagai “Serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada
sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada
kurun waktu tertentu”.
Dari definisi kampanye diatas, dapat disimpulkan bahwa aktifitas kampanye harus mengandung beberapa hal yang bisa dikomunikasikan. Yaitu :
Kegiatan kampanye ditujukan untuk menciptakan efek atau dampak tertentu
Segmentasi harus jelas
Ditentukan dalam kurun waktu tertentu
Melalui serangkaian tindakan komunikasi yang sudah terorganisasi
(11)
8 2.2 Polusi Udara
Polusi berarti pencemaran. Polusi merupakan masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain dalam lingkungan yang menyebabakan berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia. Polusi berarti masuknya bahan pencemar (polutan) sebagai akibat dari kegiatan manusia atau proses alam yang ditemukan ditempat, saat, dan jumlah yang tidak selayaknya. Polusi dapat dijumpai misalnya di tanah, air, udara, bahkan suara bising dari motor, mesin.
2.2.1 Polutan
Polutan atau bahan pencemaran adalah bahan/benda yang menyebabkan pencemaran, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti sampah. Secara sifat, polutan dapat dibedakan menjadi 4, yaitu:
1. Polutan Fisik; yaitu polutan yang fisiknya mencemarkan lingkungan. Contohnya: pecahan botol, pecahan keramik, besi tua.
2. Polutan Kimiawi; yaitu polutan yang berbentuk senyawa kimia baik senyawa sintetis maupun yang alami, yang karena konsentrasinya cukup tinggi sehingga dapat menimbulkan pencemaran. Contohnya: gas CO, CO2, SO4, logam Pb (timbal), merkuri.
(12)
9 3. Polutan Biologis; yaitu polutan yang berbentuk makhluk hidup yang dapat menimbulkan pencemaran. Contohnya: bakteri E.Coli, tumbuhan gulma, dan sebagainya.
4. Polutan Sosial Budaya; yaitu polutan yang dapat berbentuk perilaku atau hasil budaya yang tidak sesuai dengan norma sosial budaya setempat, sehingga mengganggu kehidupan sosial budaya masyarakat. Contohnya: anak-anak yang tawuran di daerah sekitar masyarakat.
2.2.2 Pencemaran
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Situasi ini mengganggu kehidupan manusia karena msuknya polutan kedalam udara. Daerah perkotaan adalah tempat yang paling tinggi tingkat polusinya.
2.2.3 Dampak Polusi
Dampak dari pencemaran udara harus diwaspadai oleh masyarakat. Informasi tentang dampak polusi perlu diperhatikan karena menimbulkan efek yang negatif bagi
(13)
10 lingkungan sekitar dan kehidupan. Seperti bagi kesehatan (bisa menimbulkan gangguan pernapasan hingga kematian), kanker pada paru-paru atau organ tubuh lainnya, penyakit pada saluran tenggorokan yang bersifat akut maupun kronis, dan kondisi yang diakibatkan karena pengaruh bahan pencemar terhadap organ lain seperti paru, misalnya sistem syaraf.
Selain pada kesehatan, terdapat pula dampak bagi lingkungan yaitu terjadinya efek rumah kaca, kerusakan pada lapisan ozone, hujan asam (merusak tumbuhan dan kehidupan di dalam air).
2.3 Uji Emisi Kendaraan Bermotor
Uji Emisi berarti menguji/memeriksa gas buang dari sumbernya yaitu kendaraan bermotor. Sumber gas buang dibedakan menjadi dua, yaitu sumber bergerak (transportasi) dan tidak bergerak (asap pabrik).
Di Kota Bandung, pelaksanaan uji emisi sudah sering dilakukan sejak adanya peraturan Menteri Lingkungan Hidup. Setiap tahunnya selalu diadakan uji emisi. Uji Emisi dilakukan dibawah pengawasan BPLHD Jawa Barat. Dalam pelaksanaannya, BPLHD Jabar bekerjasama dengan DISHUB Kota Bandung, BPLH Kota Bandung, Asbekindo (Asosiasi Bengkel Indonesia), serta pihak-pihak lain yang bersangkutan seperti kampus-kampus ataupun perusahaan-perusahaan yang mengadakan uji emisi. Uji emisi ini harus dilakukan
(14)
11 secara berkala mengingat jumlah kendaraan yang beredar di Kota Bandung tidaklah sedikit. Terdapat mobil pribadi dari luar dan dalam serta angkutan umum.
Sedan/ Sejenisnya
Jeep/ Sejenisnya
Minibus/ Sejenisnya
Roda empat lainnya Jumlah
kendaraan
69.677 31.041 137.656 337.261
Tabel 2.1 Jumlah kendaraan pribadi di Kota Bandung 2009 Sumber : Bandung dalam angka 2010
Dari hasil uji emisi yang sudah dilakukan oleh BPLHD sebelumnya, masih banyak volume mobil yang beredar akan tetapi tidak lulus uji emisi. Tidak ada kriteria khusus untuk mobil yang lulus maupun tidak lulus. Semua tergantung dari perawatan mesin.
Gambar 2.1 Mobil yang sedang diuji emisi Sumber : Dokumen pribadi
(15)
12 2.3.1 Definisi
Uji emisi adalah pengukuran gas buang kendaraan bermotor untuk mendeteksi kinerja mesin kendaraan dengan tujuan untuk menepatkan kinerja mesin kendaraan khususnya pengaturan campuran bahan bakar dan udara, serta untuk mengurangi polusi dan pencemaran udara yang diakibatkan oleh gas buang kendaraan bermotor.
2.3.2 Peraturan
Dasar hukum dari uji emisi ini telah diputuskan oleh peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 5 tahun 2006 tentang ambang batas emisi kendaraan bermotor. Untuk propinsi Jawa Barat, Perda Jabar No. 11 Tahun 2006 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
2.3.3 Keuntungan Uji Emisi
Melakukan uji emisi pada kendaraan mempunyai beberapa keuntungan, baik bagi pemilik kendaraan dan lingkungan sekitar. Berikut adalah beberapa keuntungan uji emisi berdasarkan dari BPLHD :
Mendapat kepastian akan kinerja mesin dalam kondisi prima dan siap diandalkan
(16)
13 Dapat melakukan setting pencampuran antara udara dan bahan bakar dengan tepat
Irit bahan bakar
Tenaga mesin lebih optimal
Menurunkan emisi gas buang sehingga tidak merugikan kesehatan orang lain
2.3.4 Tata Cara Melakukan Uji Emisi
Dalam melakukan uji emisi pada kendaraan pribadi, cara yang dilakukan cukup mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Caranya adalah (menurut Hilman Charda, Kasubid Pencemaran Lingkungan BPLHD Jabar) :
Nyalakan mesin mobil Matikan AC
Mekanik mencatat type dan jenis mobil Mekanik memasukan alat uji ke knalpot Dalam waktu 1-2 menit hasilnya akan keluar
(17)
14
Gambar 2.2 Alat untuk uji emisi Sumber : Dokumen Pribadi
Setelah proses tersebut, maka akan ada dua hasil dari uji emisi yaitu, lulus uji emisi dan tidak lulus uji emisi. Untuk kendaraan yang lulus uji emisi, berarti mesin dalam keadaan baik dan sesuai dengan baku mutu emisi. Sedangkan yang tidak lulus, maka pemilik/pengguna kendaraan akan mendapatkan lembar informasi mengenai kerusakan yang terdeteksi dari hasil uji emisi. Setelah itu, pemilik/pengguna kendaraan akan tahu bagaimana langkah selanjutnya untuk perawatan kendaraannya.
Gambar 2.3 Stiker lulus uji emisi
(18)
15 2.4 Target Audience
Dalam menentukan target audience kampanye uji emsi kendaraan pribadi, terdapat tiga hal yang dilakukan. Konsepnya yaitu STP (Segmenting, Targeting, Positioning) (Husein Umar, 2003: 45).
2.4.1 Segmenting
Segmentasi pasar merupakan upaya pemisahan pasar pada kelompok-kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku mereka (Kotler, 1997: 56). Beberapa variabel utama untuk mensegmentasikan pasar adalah geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
Geografis; seperti komponen negara, propinsi dan kabupaten/kotamadya. Pada kampanye ini, target primernya adalah warga yang berdomisili di Kota Bandung yang memiliki dan menggunakan mobil pribadi. Sedangkan target sekundernya adalah masyarakat yang berasal dari luar Kota Bandung.
Wilayah : Kota Bandung Propinsi : Jawa Barat Negara : Indonesia Kewarganegaraan : WNI
Masyarakat yang berdomisili di Kota Bandung (primer) masyarakat luar Kota Bandung (sekunder).
(19)
16 Demografis, seperti komponen usia dan tahap daur hidup, jenis kelamin, dan pendapatan. Usia yang ditentukan dalam kampanye ini adalah usia 17 tahun (sudah memiliki SIM) sampai 35 tahun, usia pekerja. Usia yang ditentukan ini adalah pengguna kendaraan pribadi dan pemilik kendaraan pribadi. Sedangkan jenis kelaminnya adalah laki-laki dan perempuan.
Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan Usia : 17 - 35 tahun (sudah memiliki SIM dan usia dewasa yang dinilai masih mengikuti perkembangan) Pekerjaan : Mahasiswa, pegawai
Pendapatan : 4 jt - 15jt /bln
Psikografis, seperti kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian. Kelas sosial pada kampanye uji emisi ini adalah masyarakat menengah atas (B+) dan kelas atas bagian bawah (A) yang memiliki mobil pribadi sebagai kebutuhan sekunder & tersier.
Kelas sosial : Menengah atas (B+) dan kelas atas bagian bawah (A)
Gaya hidup : Sederhana
(20)
17 2.4.2 Targeting
Setelah segmentasi telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melakukan targeting atau membidik target yang telah kita pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja serangkaian program kampanye yang dilakukan harus pas dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju. Dalam kampanye ini yang dilakukan adalah menentukan tempat penempatan media.
2.4.3 Positioning
Definisi positioning menurut Al Ries & Jack Trout (2002) adalah sesuatu yang Anda lakukan terhadap pikiran calon konsumen, yakni menempatkan produk itu pada calon konsumen. Positioning dalam kampanye ini adalah menempatkan pesan kedalam pikiran masyarakat, yaitu pentingnya melakukan uji emisi kendaraan agar dapat mengetahui tingkat kerusakan kendaraan yang berdampak pada gas buang agar turut serta mengurangi jumlah polusi yang ada. Apabila positioning dilakukan dengan baik, maka tujuan dari kampanye akan lebih mudah tercapai.
(21)
18
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1 Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi ini digunakan dalam kampanye uji emisi kendaraan pribadi agar pesannya dapat diterima oleh masyarakat dengan baik. Pesan yang disampaikan dalam kampanye ini adalah menginformasikan kepada masyarakat serta mengajak masyarakat pengguna kendaraan pribadi agar melakukan uji emisi pada kendaraan pribadinya.
3.1.1 Tujuan komunikasi
Tujuan komunikasi adalah membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan uji emisi serta mengajak masyarakat untuk melakukan uji emisi pada kendaraan/mobil pribadinya.
3.1.2 Pesan Utama
Idealnya, pesan itu harus menarik perhatian (attention), mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan keinginan (desire), dan menggerakkan tindakan (action) (Kotler, 2002: 632). Dalam menentukan isi pesan yang terbaik, manajemen mencari daya tarik, tema, ide, atau usulan
(22)
19 penjualan yang unik. Ada tiga jenis daya tarik: rasional, emosional, dan moral (Philip Kotler, 2002: 633).
Pesan utama yang disampaikan dalam kampanye ini
adalah “Pentingnya melakukan uji emisi pada kendaraan
pribadi agar masyarakat dapat ikut serta dalam mengurangi
polusi udara”.
3.1.3 Pendekatan Bahasa
Pendekatan bahasa dilakukan dalam kampanye ini, dimaksudkan agar pesan yang disampaikan lebih mudah diterima dan dimengerti oleh target audience. Dalam kampanye ini menggunakan bahasa yang sederhana yang
mengandung sebuah informasi dan ajakan, yaitu “Kurangi Polusi Dengan Uji Emisi”.
Pada kalimat tersebut mengajak kepada masyarakat agar melakukan uji emisi karena dengan uji emisi, tingkat kerusakan kendaraan yang berdampak pada gas buang dapat diketahui, agar masyarakat melakukan perawatan dan dapat mengurangi polusi udara (persuasi dan informasi).
3.2 Strategi Kreatif
Strategi adalah perencanaan tertulis yang menggambarkan tindakan untuk memasarkan sebuah merek (Roman dkk, 2005, h.278). Agar tujuan dari kampanye dapat dicapai dengan baik, maka
(23)
20 perlu adanya sebuah strategi. Strategi yang baik adalah strategi yang kreatif. Hal ini bertujuan agar kampanye dapat berjalan sesuai dengan target.
Layout dalam kampanye ini menggunakan unsur awan, yaitu berhubungan dengan udara yang juga mencerminkan polusi udara.
Layout ini dipakai pada setiap tahapan kampanye.
3.2.1 Pendekatan Verbal
Pendekatan verbal yaitu ungkapan secara lisan yang digunakan dalam memperkenalkan kampanye. Dalam kampanye ini meliputi pembuatan tagline dan gagasan visual, yaitu :
3.2.1.1 Tagline
Tagline merupakan statement yang selalu digunakan dalam kampanye bersamaan dengan visual kampanye. Tagline dari kampanye ini adalah
“Kurangi Polusi Dengan Uji Emisi”.
3.2.1.2 Gagasan Visual
Setelah menemukan tagline yang tepat, maka dibuat gagasan visual yang mengacu pada tagline. Berikut beberapa gagasan visual:
Gambar kemacetan yang terjadi di perkotaan untuk visual awareness.
(24)
21 Gambar mobil yang mengeluarkan asap tebal
untuk awareness.
Gambar mobil yang sedang melakukan uji emisi untuk visual attitude.
Gambar petugas yang sedang menguji mobil yang diuji emisi untuk visual attitude.
Gambar mobil yang sedang mengantri untuk uji emisi, untuk visual action.
3.2.2 Pendekatan Visual
Pendekatan visual dalam kampanye uji emisi pada kendaraan pribadi ini meliputi fakta. Pendekatan ini dipakai agar target audience yang melihat dapat mudah mengerti tentang kampanye uji emisi.
3.3 Strategi Distribusi
Dalam kampanye uji emisi ini terdapat event “Uji Emisi Gratis”. Event ini diselenggarakan oleh BPLHD dan DISHUB Kota Bandung. Dilaksanakan pada bulan April, yaitu pada tahap attitude bulan kedua kampanye uji emisi. Pada tahap ini, target audience dikenalkan dengan uji emisi agar melakukan pada mobil pribadinya.
(25)
22 3.4 Tahapan Kampanye
Ostergaard (seperti dikutip Venus, 2004: 10) menyebutkan aspek „3A‟ dalam kampanye. sebagai kependekan dari awareness,
attitude, dan action.
Pada tahap pertama kegiatan kampanye biasanya diarahkan untuk menciptakan perubahan pada tataran pengetahuan atau kognitif. Pada tahap ini pengaruh yang diharapkan adalah munculnya kesadaran, berubahnya keyakinan atau meningkatnya pengetahuan khalayak tentang isu tertentu. Dalam konsep Ostegaard tahap ini merupakan tahap awareness yakni menggugah kesadaran, menarik perhatian dan memberi informasi tentang produk, atau gagasan yang dikampanyekan. Dalam kampanye ini, diinformasikan kepada masyarakat tentang kemacetan yang menimbulkan polusi udara yang terjadi akibat dari asap kendaraan bermotor. Hal tersebut bertujuan untuk menimbulkan rasa penasaran terhadap kampanye ini dan menggugah kesadaran akan bahaya dari polusi udara. Terdapat juga gambar mobil yang mengeluarkan asap tebal pada tahapan kampanye awareness.
Tahapan berikutnya diarahkan pada perubahan dalam ranah sikap atau attitude. Sasarannya adalah untuk memunculkan simpati, rasa suka, kepedulian atau keberpihakan khalayak pada isu-isu yang menjadi tema kampanye. Masyarakat pada tahap ini mulai dikenalkan dengan uji emisi pada kendaraan pribadi (mobil). Tujuannya adalah agar masyarakat melakukan uji emisi pada kendaraan pribadinya
(26)
23 karena dapat mengurangi polusi udara. Headline dari tahapan ini
adalah “Gas Buang Terkendali Dengan Uji Emisi”.
Sementara pada tahap terakhir kegiatan kampanye ditujukan untuk mengubah perilaku khalayak secara konkret dan terukur.
Headline tahapan kampanye ini adalah “Ayo Uji Emisi”. Pada tahap ini adalah mengajak masyarakat untuk melakukan uji emisi pada kendaraan pribadinya secara berkala, yaitu dengan menggambarkan mobil-mobil yang sedang mengantri untuk melakukan uji emisi.
3.5 Strategi Media
Dalam kampanye, diperlukan beberapa media setelah menentukan strategi komunikasi dan strategi kreatif. Media ini bertujuan untuk menyampaikan pesan dari kampanye uji emisi kendaraan pribadi kepada khalayak.
3.5.1 Pemilihan Media
Pemilihan media harus disesuaikan dengan kebutuhan dalam kampanye. Tujuannya adalah untuk membatasi media yang dipakai sehingga semakin spesifik. Terdapat dua media, yaitu media utama dan pendukung.
a. Media Utama
Media poster merupakan media utama yang digunakan pada kampanye ini. Poster digunakan sebagai media utama karena dinilai lebih variatif dalam
(27)
24 pemasangannya. Karena dengan penempatan yang variatif dapat lebih menjangkau target audience. Poster ditempelkan pada area parkir dimana pada lokasi tersebut masyarakat menempatkan kendaraan/mobil pribadinya. Poster juga bisa ditempelkan ditempat-tempat lain yang bisa dilihat oleh target audience.
b. Media Pendukung Iklan Koran
Media pada iklan koran digunakan karena karena Koran adalah media masa yang umum dikonsumsi oleh masyarakat. Mayoritas target audience adalah masyarakat yang up to date, jadi pasti membaca koran.
Web Banner
Iklan web banner ini bertujuan untuk menjangkau target audience yang gemar online pada setiap aktivitasnya. Format iklan ini adalah gif.
Iklan Radio
Iklan radio digunakan pada kampanye ini karena target audience dapat mendengarkan iklan kampanye uji emisi sambil berkendara dalam mobil.
Billboard
Billboard merupakan media below the line yang cocok sebagai media karena posisinya terletak
(28)
25 ditempat yang strategis yang dilewati para pengendara kendaraan pribadi (target audience). Brosur
Brosur digunakan untuk memuat informasi lengkap seputar uji emisi.
Creative Leaflet
Leaflet digunakan untuk memuat sekilas informasi tentang uji emisi. Leaflet ini berbentuk seperti mobil dan bisa juga untuk digantungkan pada mobil, yaitu bisa sebagai asesoris.
X Banner
Media ini dibuat untuk mendukung serangkaian acara uji emisi yang dilakukan. Media ini berisi tentang informasi uji emisi secara singkat namun bisa terbaca baik oleh target audience.
Spanduk
Spanduk digunakan untuk menginformasikan kepada khalayak akan adanya acara uji emisi agar bisa dilihat dari kejauhan.
Sign
Sign merupakan petunjuk agar target audience
(29)
26
Page Facebook
Bagi target audience yang juga facebookers
atau pengguna facebook, bisa likie page dan bisa mengetahui info terbaru tentang uji emisi dan juga bisa melakukan sharing sesama pemilik kendaraan pribadi.
Baliho
Media ini digunakan agar kampanye ini bisa menjangkau target audience lebih luas. Karena peletakan baliho bisa lebih variatif dari billboard akan tetapi masih terbaca baik oleh target audience.
c. Gimmick
Stiker
Stiker diberikan sebagai merchandise agar mobil yang lulus uji emisi juga bisa mengkampanyekan uji emisi. Maksudnya, dengan menempel stiker, informasi kampanye akan lebih mobile. Selain itu juga bisa memberikan rasa aman terhadap pengendara lain karena mobil yang sudah mempunyai stiker tidak memiliki gas buang yang berbahaya.
(30)
27 Kalender
Media kalender bisa menjadi reminding bagi
target audience agar melakukan uji emisi ini secara teratur/berkala.
Mug
Mug uji emisi bisa digunakan sebagai pengingat akan pentingnya melakukan uji emisi.
Jam
Jam digunakan sebagai merchandise karena fungsinya sebagai penunjuk waktu yang bisa mengingatkan tentang pentingnya uji emisi ini. Jam ini jiga bisa diletakkan di dalam mobil sebagai asesoris.
3.5.2 Penyebaran Media
Pada kampanye ini, penyebaran media dilakukan selama 6 bulan. Penyebaran dilakukan mulai bulan Januari 2011. Penyebaran media ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu
awareness, attitude, action. Pada tahap awareness bulan kedua terdapat event“Uji Emisi Gratis”.
(31)
28
January March May
Poster Billboard Koran Baliho Creative Leaflet Brosur Group Facebook Pembatas Jalan Spanduk X Banner
February April June
kampanye uji emisi Sign Stiker Kalender Jam Mug Web Banner Umbul umbul
awareness attitude action
Tabel 3.1 Jadwal Penyebaran Media
3.6 Konsep Visual
Konsep visual yang digunakan dalam perancangan kampanye ini adalah menampilkan fotografi yang menunjukkan fakta yang terjadi. Kampanye ini menggunakan desain, layout, tipografi, ilustrasi, logo kampanye, warna, fotografi. Berikut penjelasan mengenai format desain, layout, tipografi, ilustrasi, logo kampanye, warna dan fotografi.
(32)
29 Format yang digunakan meliputi media utama dan pendukung.
Poster
Poster yang digunakan adalah berukuran A3 yaitu 42 x 29,7cm portrait. Desain berupa fotografi dengan sedikit vektor berbentuk awan sebagai pembatas.
Billboard
Ukuran desain ditentukan oleh ukuran billboard yang akan ditentukan. Ukurannya adalah 5 x 2,5m portrait. Resolusi yang digunakan antara 50-90dpi.
Koran
Ukuran standar koran full page adalah 330,5mm x 550mm portrait. Sementara iklan kampanye hanya menggunakan seperempat dari ukuran full page.
Majalah
Untuk ukuran standar majalah adalah 210.5mm x 270,5mm portrait. Ukuran majalah berdasarkan bentuk dan ukuran majalah yang akan memuat iklan kampanye ini. Radio
Untuk iklan radio akan dibuat dengan format mp3 dengan durasi 30 detik.
(33)
30
Layout yang digunakan adalah portrait. Terdapat visual awan dibawah sebagai pembatas. Logo kampanye selalu diletakkan dikiri bawah sedangkan logo mandatory diletakkan dikanan bawah. Untuk headline bisa diletakkan sesuai foto gagasan visual yaitu ditempatkan pada ruang kosong.
3.6.3 Tipografi
Jenis huruf yang digunakan adalah Calibri, karena mempunyai tingkat keterbacaan yang cukup jelas. Selain itu, huruf ini tegas akan tetapi lembut pada ujungnya yang juga bisa untuk menggambarkan polusi. Jenis huruf ini digunakan untuk tagline, headline dan body text.
Calibri
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890
3.6.4 Ilustrasi
Dalam kampanye ini, ilustrasi digunakan pada tahapan
awareness adalah menampilkan suasana kemacetan di perkotaan yang menimbulkan polusi udara dan mobil yang mengeluarkan asap tebal. Pada tahap attitude menggambarkan mobil yang sedang diuji emisi dan petugas yang sedang melakukan uji emisi. Mobil akan terkendali gas buangnya
(34)
31 apabila dilakukan uji emisi. Sedangkan pada tahapan action
menampilkan antrian mobil yang berada dibengkel untuk melakukan uji emisi. Pada tahapan terakhir ini mengajak masyarakat untuk melakukan uji emisi secara teratur/berkala.
Untuk logo kampanye, menggambarkan mobil yang mengeluarkan asap berbunga-bunga. Yaitu apabila mobil lulus uji emisi, maka gas buang yang keluar akan terkendali dan aman bagi manusia maupun lingkungan sekitar yang digambarkan dengan bunga. Dibawah logo kampanye terdapat
teks “Kampanye Gas Buang” yang menegaskan akan kampanye uji emisi ini.
3.6.5 Warna
Untuk logo kampanye, menggambarkan mobil yang mengeluarkan asap berbunga-bunga. Yaitu apabila mobil lulus uji emisi, maka gas buang yang keluar akan terkendali dan aman bagi manusia maupun lingkungan sekitar yang digambarkan dengan bunga. Warna mobil dan bunga yang digunakan adalah monochrome hijau, yang berarti lingkungan.
Dibawah logo kampanye terdapat teks “Kampanye Gas Buang”
yang menegaskan akan kampanye uji emisi. Warna yang digunakan pada teks “uji emisi” adalah abu-abu. Warna ini diambil dari dominan warna asap yang keluar dari kendaraan. Warna ini juga bisa berarti polusi.
(35)
32 3.6.6 Fotografi
Fotografi yang digunakan pada kampanye ini berbeda disetiap tahapannya. Akan tetapi mempunyai satu keseragaman yaitu menggambarkan objek utama yaitu mobil. Kesemuaan tahap ini menceritakan tentang fakta yang terjadi. Mulai dari kemacetan, mobil yang sedang diuji emisi dan mobil yang sedang mengantri di bengkel untuk melakukan uji emisi. Format dari semuanya adalah portrait, yaitu untuk menegaskan suatu peristiwa yang terjadi serta memudahkan dalam layout,
karena pada kampanye ini semua gagasan visual berbentuk
portrait yang menjadi ciri dari kampanye ini.
(36)
33
BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA
4.1 Poster
Terdapat 6 visual pada poster kampanye uji emisi ini. Terdiri dari 3 tahapan kampanye berdasarkan konsep Ostegaard, pada kampanye ini setiap tahap mempunyai dua visual, yaitu awareness,
attitude dan action. Media poster berukuran 42x29,7 cm. Bahannya dari kertas art paper tipis 210 gram. Media ini ditempel di parkiran dan loket parkir seperti di mal.
(37)
34
4.2 Billboard
Media ini ditempatkan dijalur strategis yang dilewati target audience. Pemasangan billboard menggunakan print outdoor
berukuran 2,5x4 m portrait. Billboard digunakan pada saat tahapan
attitude, yaitu untuk memperkenalkan target audience pada uji emisi dan mengajak untuk melakukan uji emisi.
Gambar 4.2 Media Billboard
4.3 Page Facebook
Media jejaring sosial merupakan media yang pada saat ini manusia selalu tidak terlepas darinya. Begitu pula dengan facebook
yang sudah mewabah. Oleh Karena itu penulis memanfaatkan media
facebook untuk membuat suatu diskusi melalui media maya dengan adanya page facebook. Sesuai dengan taglinenya, page ini bernama
“kurangi polusi dengan uji emisi”. Cara masuk dalam page ini adalah
(38)
35 pada page ini. Target audience bisa menuliskan komentar untuk sharing atau bertanya seputar uji emisi dan perkembangannya. Sementara admin selalu up date dengan informasi seputar uji emisi.
Page ini dibuat sejak awal mulai kampanye sampai tahap akhir.
Gambar 4.3 Page Facebook
4.4 Web Banner
Iklan kampanye web banner juga digunakan pada tahapan akhir dari kampanye. Formatnya berupa gif. Menampilkan semua visual kampanye uji emisi. Media ini bertujuan untuk mengingatkan kembali serta mengajak target audience untuk melakukan uji emisi secara berkala.
(39)
36
k a m p a n y e g a s b u a n g
Gambar 4.4 Web Banner
4.5 Koran
Koran termasuk media yang selalu dikonsumsi oleh target audience sesuai dengan studi indikator dan consumer journey. Iklan pada koran ini dilakukan pada saat tahapan awareness, yaitu untuk memperkenalkan uji emisi pada target audience dan mengajak target audience untuk melakukan uji emisi. Ukuran iklan adalah seperempat bagian dari koran full page portrait. Termasuk iklan display umum full color. Koran yang dipilih adalah Pikiran Rakyat, karena koran ini penjualannya meliputi wilayah Jawa Barat termasuk Kota Bandung sebagai tempat kampanye uji emisi. Dengan begitu, kota lain di Jawa Barat juga bisa mendapatkan informasi tentang uji emisi ini.
(40)
37
Gambar 4.5 Iklan Koran
4.6 Umbul umbul
Media ini digunakan pada saat event berlangsung. Tujuannya adalah untuk memeriahkan/menyemarakkan acara uji emisi pada tahap attitude. Media ini menggunakan bambu sebagai penyangga dan disablon pada kainnya.
(41)
38
Gambar 4.6 Umbul umbul
4.7 Brosur
Content dari brosur ini adalah semua informasi tentang uji emisi. Seperti definisi, dasar hukum, fungsi, tujuan serta keuntungan dari melakukan uji emisi pada kendaraan pribadi. Brosur digunakan pada tahapan attitude, yaitu dengan dibagikan secara gratis setelah
target audience melakukan uji emisi pada event uji emisi gratis. Ukurannya adalah 15,5x11 cm dengan bahan art paper 210 gram.
(42)
39
Gambar 4.7 Brosur
4.8 Creative Leaflet
Media ini berfungsi sebagai informasi dan sebagai souvenir
gantungan pada saklar sign lamp mobil. Media ini berisi sekilas tentang informasi uji emisi. Ukurannya adalah 15x6,5 cm. Dibuat menyerupai bentuk mobil dengan bahan kertas art paper tebal diatas 210 gram. Ditengahnya terdapat lubang sebagai kaitan pada tali yang dapat digantung pada saklar sign lamp mobil. Media ini dibagikan secara gratis pada saat target audience telah melakukan uji emisi apabila lulus uji, yaitu pada tahapan attitude bulan kedua.
(43)
40 4.9 Baliho
Media baliho digunakan sebagai penunjang acara uji emisi gratis karena peletakannya yang bisa lebih variatif dibandingkan dengan billboard. Desain dari baliho menggunakan visual attitude
seperti pada billboard dan dipasang pada saat tahapan attitude.
Ukuran baliho adalah 2x2,5 m portrait dengan print outdoor.
Gambar 4.9 Baliho
4.10 Pembatas Jalan
Pembatas jalan ini digunakan untuk memperlancar arus lalu lintas ketika ada event uji emisi gratis. Digunakan pada tahapan
(44)
41
audience tentang pentingnya melakukan uji emisi dan uji emisi secara berkala. Ukurannya 1x0,5 m landscape ditempel dengan stiker
outdoor.
Gambar 4.10 Pembatas Jalan
4.11 Spanduk
Spanduk digunakan pada tahapan attitude. Media ini menggunakan bahan kain spanduk dan disablon. Ukurannya 5x0,5 m
landscape.
Uji Emisi Gratis !!
21 April 2011 Jl. Diponegoro Bandung start at 10.00-15.00
kurangi polusi dengan uji emisik a m p a n y e g a s b u a n g
BPLHD BANDUNGDISHUB KOTA BANDUNG
(45)
42 4.12 X Banner
Media ini digunakan pada tahapan attitude bulan kedua pada saat dilakukannya acara uji emisi gratis. Media ini diletakkan didepan stan uji emisi. Target audience dapat melihat informasi seputar uji emisi dari jarak dekat ketika menunggu mobinya diuji emisi. Ukurannya adalah 1,5x0,5 m portrait.
Uji Emisi Gratis
BPLHD BA NDUNGDISHUB KOTA BANDUNG kurangi polusi dengan uji emisi k a m p a n y e g a s b u a n g
Uji Emisi berarti menguji/memeriksa gas buang dari sumbernya yaitu kendaraan bermotor.
Fungsi & Keuntungan Uji Emisi :
- Mengetahui efektifitas proses pembakaran bahan bakar pada mesin dengan cara menganalisa kandungan Carbon - Monoxide (CO), Hidro Carbon (HC), yang terjadi pada gas buang
- Mengetahui adanya kerusakan pada bagian mesin - Mendapat kepastian akan kinerja mesin dalam kondisi prima dan siap diandalkan
- Menjaga korosi mesin akibat pembakaran tidak sempurna - Dapat melakukan setting pencampuran antara udara dan bahan bakar dengan tepat
- Irit bahan bakar - Tenaga mesin lebih optimal
- Menurunkan emisi gas buang sehingga tidak merugikan kesehatan orang lain
Gambar 4.12 X Banner
4.13 Sign
Media ini berukuran 30x30 cm yang digunakan pada saat acara uji emisi gratis yang bertujuan untuk memberi petunjuk arah kepada
target audience yang akan melakukan uji emisi. Media ini berbahan plat dengan penempelan stiker diluarnya.
(46)
43
k a m p a n y e g a s b u a n g
Gambar 4.13 Sign
4.14 Gimmick
4.14.1 Stiker
Stiker diberikan kepada target audience secara gratis setelah melakukan uji emisi apabila lulus uji. Stiker ini ditempel pada bagian belakang mobil. Ukurannya 11x5 cm cutting stiker. Stiker ini digunakan pada tahapan attitude. Media ini bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada pengendara lain pada saat berkendara.
(47)
44 4.14.2 Kalender
Kalender juga diberikan secara gratis kepada target setelah melakukan uji emisi. Ukuran kalender ini 42x29,7 cm dengan bahan art paper diatas 210 gram. Diatasnya diberi ring dan diberi kaitan untuk penempelan pada dinding. Pada kelender ini menampilkan keseluruhan visual tentang uji emisi untuk mengingatkan target audience akan pentingnya melakukan uji emisi.
Gambar 4.15 Kalender
4.14.3 Jam
Jam diberikan kepada target audience secara gratis setelah melakukan uji emisi apabila lulus uji. Media ini sebagai pengingat tentang uji emisi dan sebagai merchandise.
(48)
45
Gambar 4.16 Jam
4.14.4 Mug
Mug diberikan kepada target audience secara gratis setelah melakukan uji emisi apabila lulus uji. Berfungsi sebaga
merchandise yang dapat mengajak target audience untuk melakukan uji emisi pada mobil pribadinya. Sesuai dengan
body text pada mug yaitu “kesehatan tidak hanya berasal dari minuman, tetapi juga kualitas udara yang kita hirup”. Disisi lain mug juga terdapat logo kampanye uji emisi beserta taglinenya yang berarti mengajak untuk melakukan uji emisi.
(49)
46
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran (Terjemahan) Jilid I. Jakarta: PT Prehallindo.
Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran (Edisi Millenium) Jilid I. Jakarta: PT Prenhallindo.
Ries, Al & Trout, Jack. (2002). Positioning: The Battle for Your Mind.Jakarta: Salemba Empat.
Umar, Husein. (2003). Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka utama.
Venus, Antar. (2004). Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/bidang-pengendalian/subid- pemantauan-pencemaran/94-pencemaran-udara-dari-sektor-transportasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Polutan
http://www.pikiran-rakyat.com/node/137501 http://www.pikiran-rakyat.com/node/137497
(50)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Nico Yusnanda Pratama
Alamat : Wisma Kedung Asem Indah F 40
Rungkut Surabaya
Nomor Telepon : 02270481652 / 085795081506
Email : nicolaarjunay@yahoo.com
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat Tanggal Lahir : Surabaya, 15 Juni 1989
Status : Belum Kawin
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan dan Pelatihan
Jenjang Pendidikan :
Periode Sekolah / Institusi / Universitas
Jurusan Jenjang
1995 - 2001 SD Al Falah Surabaya 2001 - 2004 SMP Muhammadiyah 5 Sby
2004 - 2007 SMA Muhammadiyah 2 Sby IPS
(1)
42
4.12 X Banner
Media ini digunakan pada tahapan attitude bulan kedua pada saat dilakukannya acara uji emisi gratis. Media ini diletakkan didepan stan uji emisi. Target audience dapat melihat informasi seputar uji emisi dari jarak dekat ketika menunggu mobinya diuji emisi. Ukurannya adalah 1,5x0,5 m portrait.
Uji Emisi Gratis
BPLHD BA NDUNGDISHUB KOTA BANDUNG kurangi polusi dengan uji emisi
k a m p a n y e g a s b u a n g Uji Emisi berarti menguji/memeriksa gas buang dari sumbernya yaitu kendaraan bermotor.
Fungsi & Keuntungan Uji Emisi :
- Mengetahui efektifitas proses pembakaran bahan bakar pada mesin dengan cara menganalisa kandungan Carbon - Monoxide (CO), Hidro Carbon (HC), yang terjadi pada gas buang
- Mengetahui adanya kerusakan pada bagian mesin - Mendapat kepastian akan kinerja mesin dalam kondisi prima dan siap diandalkan
- Menjaga korosi mesin akibat pembakaran tidak sempurna - Dapat melakukan setting pencampuran antara udara dan bahan bakar dengan tepat
- Irit bahan bakar - Tenaga mesin lebih optimal
- Menurunkan emisi gas buang sehingga tidak merugikan kesehatan orang lain
Gambar 4.12 X Banner
4.13 Sign
Media ini berukuran 30x30 cm yang digunakan pada saat acara uji emisi gratis yang bertujuan untuk memberi petunjuk arah kepada
target audience yang akan melakukan uji emisi. Media ini berbahan plat dengan penempelan stiker diluarnya.
(2)
43 k a m p a n y e g a s b u a n g
Gambar 4.13 Sign
4.14 Gimmick
4.14.1 Stiker
Stiker diberikan kepada target audience secara gratis setelah melakukan uji emisi apabila lulus uji. Stiker ini ditempel pada bagian belakang mobil. Ukurannya 11x5 cm cutting stiker. Stiker ini digunakan pada tahapan attitude. Media ini bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada pengendara lain pada saat berkendara.
(3)
44
4.14.2 Kalender
Kalender juga diberikan secara gratis kepada target setelah melakukan uji emisi. Ukuran kalender ini 42x29,7 cm dengan bahan art paper diatas 210 gram. Diatasnya diberi ring dan diberi kaitan untuk penempelan pada dinding. Pada kelender ini menampilkan keseluruhan visual tentang uji emisi untuk mengingatkan target audience akan pentingnya melakukan uji emisi.
Gambar 4.15 Kalender
4.14.3 Jam
Jam diberikan kepada target audience secara gratis setelah melakukan uji emisi apabila lulus uji. Media ini sebagai pengingat tentang uji emisi dan sebagai merchandise.
(4)
45
Gambar 4.16 Jam
4.14.4 Mug
Mug diberikan kepada target audience secara gratis setelah melakukan uji emisi apabila lulus uji. Berfungsi sebaga
merchandise yang dapat mengajak target audience untuk melakukan uji emisi pada mobil pribadinya. Sesuai dengan
body text pada mug yaitu “kesehatan tidak hanya berasal dari
minuman, tetapi juga kualitas udara yang kita hirup”. Disisi lain mug juga terdapat logo kampanye uji emisi beserta taglinenya yang berarti mengajak untuk melakukan uji emisi.
(5)
46
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran (Terjemahan) Jilid I. Jakarta: PT Prehallindo.
Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran (Edisi Millenium) Jilid I. Jakarta: PT Prenhallindo.
Ries, Al & Trout, Jack. (2002). Positioning: The Battle for Your Mind.Jakarta: Salemba Empat.
Umar, Husein. (2003). Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka utama.
Venus, Antar. (2004). Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/bidang-pengendalian/subid- pemantauan-pencemaran/94-pencemaran-udara-dari-sektor-transportasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Polutan
http://www.pikiran-rakyat.com/node/137501 http://www.pikiran-rakyat.com/node/137497
(6)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Nico Yusnanda Pratama
Alamat : Wisma Kedung Asem Indah F 40
Rungkut Surabaya
Nomor Telepon : 02270481652 / 085795081506
Email : nicolaarjunay@yahoo.com
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat Tanggal Lahir : Surabaya, 15 Juni 1989
Status : Belum Kawin
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan dan Pelatihan
Jenjang Pendidikan :
Periode Sekolah / Institusi /
Universitas
Jurusan Jenjang
1995 - 2001 SD Al Falah Surabaya 2001 - 2004 SMP Muhammadiyah 5 Sby
2004 - 2007 SMA Muhammadiyah 2 Sby IPS