Programming. ANALISA PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

commit to user 94

BAB IV ANALISA PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

DESAIN INTERIOR BEAUTY CENTER DI SURAKARTA

A. Programming.

1. Desain Interior Beauty Center. Perancangan dan perencanaan Desain Interior Beauty Center di Surakarta mengacu pada berbagai macam permasalahan yang sering terlihat di beberapa Skin Care ataupun Beauty Care di Surakarta. Perancangan dan perencanaan Desain Interior Beauty Center di Surakarta ini terfokus pada : a. Perancangan dan perencanaan Desain Interior : 1 Hair treatment clinic. 2 Skin care clinic yang terdiri dari : a Face treatment clinic. b Body treatment clinic. c Total hand foot care clinic. 3 Ruang spa. 4 Hair treatment room 5 Skin treatment room yang terdiri dari : a Face treatment room. b Brightening moisturized room. 6 Lobby. commit to user 7 Ruang penjualan produk. 8 Ruang pameran dan promo produk. b. Perancangan dan perencanaan Desain Interior pada fasilitas : 1 Ruang senam. 2 Ruang seminar. 3 Food court. 4 Ruang tunggu untuk bersantai. Perancangan dan perencanaan desain interior pada semua ruang tersebut juga berpedoman pada tema Nature yang mengutamakan kesegaran, kesejukan, keindahan pada semua ruang yang menjadi tujuan desain tanpa mengurangi aspek-aspek dari desain interior yang telah dipilih. 2. Tujuan dan Sasaran. Tujuan dari perancangan dan perencanaan interior Beauty Center di Surakarta yaitu : a. Memberikan nuansa kesegaran, kesejukan dan keindahan pada setiap ruang yang di desain, sehingga pengunjung selain bertujuan membeli barang dan jasa dari Beauty Center ini, juga dapat menikmati fungsi dari tiap-tiap ruang secara maksimal yang dapat mempengaruhi segi psikologis dari pengunjung yang datang. Selain membeli barang dan jasa, pengunjung juga dapat menikmati beberapa fasilitas tambahan serta menikmati fasilitas rekreasi yang telah disediakan, sehingga rasa commit to user bosan yang selalu hinggap pada pengunjung Beauty Center di Surakarta ini pada umumnya dapat dihilangkan. b. Sebagai sarana penunjang peningkatan taraf kesehatan masyarakat Surakarta pada umumnya terutama kesehatan pada kulit dan tubuh dengan menjaga kecantikannya pada Beauty Center ini. Sasaran dari perancangan dan perencanaan interior Beauty Center di Surakarta yaitu : a. Pusat segala jenis kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan dan kecantikan tubuh dan kulit pada umumnya, serta menyediakan berbagai macam fasilitas yang dapat menunjang kebutuhan akan perawatan kesehatan dan kecantikan kulit baik itu secara sementara maupun secara terus menerus. b. Memberikan kesan berbeda dari Beauty Center pada umumnya bagi pengunjung yang datang sehingga ada rasa nyaman, aman serta mampu menghadirkan tema Nature di setiap ruangan. c. Sebagai pusat informasi, rekreasi dan penumbuh-kembang kesadaran khususnya warga masyarakat kota Surakarta akan pentingnya perawatan kesehatan dan kecantikan kulit dimasa sekarang maupun dimasa mendatang, guna menghadapi perubahan iklim secara global yang juga mempengaruhi perubahan tingkat kehidupan manusia. commit to user 3. Misi dan Fungsi. Misi dari Perencanaan Interior Beauty Center di Surakarta adalah sebagai wadah yang mampu menampung kebutuhan seluruh masyarakat kota Surakarta dan sekitarnya, tentang pentingnya perawatan kesehatan dan kecantikan kulit guna menghadapi perubahan iklim global yang dikarenakan kemajuan teknologi ataupun kerusakan lingkungan. Sedangkan fungsi dari perencanaan Interior Beauty Center di Surakarta adalah : a. Sebagai wadah atau sarana fisik yang mampu menampilkan citranya sesuai fungsinya, yaitu sebagai tempat pemusatan perawatan kesehatan dan kecantikan secara modern melalui dunia medis yang diperkenalkan melalui nutrisi maupun obat-obatan kimia yang sudah tersertifikasi. b. Sebagai wadah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat kota Surakarta dan sekitarnya akan pentingnya perawatan kesehatan dan kecantikan kulit sejak awal, guna menghadapi perubahan iklim ataupun menanggulangi timbulnya berbagai macam penyakit baru yang akhir-akhir ini banyak terjadi di beberapa daerah di seluruh belahan dunia. commit to user 4. Asumsi Lokasi. Gambar 1, Peta Kota Surakarta Sumber : Dokumen Pribadi Posisi geografis kota Solo terletak pada 110° - 111° BT dan 7,6° - 8° LS. Sehingga kota Solo termasuk pada daerah tropis, dengan batas- batas yang mencakup wilayah : a. Sebelah Utara adalah Kab. Karanganyar. b. Sebelah Timur adalah Kab. Karanganyar dan Kab. Sukoharjo. c. Sebalah Selatan adalah Kab. Sukoharjo. d. Sebelah Barat adalah Kab. Sukoharjo dan Kab. Boyolali. Dalam penentuan lokasi perencanaan interior Beauty Center diperlukan suatu pertimbangan yang matang maupun factor pendukung bagi terlaksananya kegiatan, antara lain yaitu : a. Lokasi tersebut menurut Rancangan Umum Tata Ruang Kota Surakarta, yaitu daerah bagi perdagangan, bisnis, industri dan wisata. commit to user b. Lokasi mempunyai akses yang tinggi terhadap fasilitas dan sarana penunjang operasional. c. Lokasi merupakan salah satu konsentrasi publik, sehingga berpotensi untuk mudah dijangkau. Dengan beberapa pertimbangan diatas, maka lokasi yang ditentukan yaitu di kawasan Jalan Brigjend Slamet Riyadi Surakarta. Gambar 2, Site Plan Sumber : Dokumen Pribadi Batas-batas site terpilih adalah sebagai berikut : a. Sebelah Utara : Jalan Ronggo Warsito, RS. PKU Muhammadiyah. b. Sebelah Timur : Perhotelan Hotel Dana, Novotel, Grand Orchid. c. Sebelah Selatan : Jalan Slamet Riyadi, Museum Radya Pustaka. d. Sebelah Barat : Jalan Prof. DR. Supomo, Astek, Bank Mandiri. SITE RS. PKU Hotel Dana Hotel Novotel Hotel Orchid Grha Wisata Museum Radya Pustaka Kawasan THR.Sriwedari Luwes JL. BRIGJEND. SLAMET RIYADI Bank Mandiri Pertokoan Pertokoan Danar Hadi Tiga Serangkai JL . P R O F . D R . S U P O M O JL . G A JA H M A D A JL. BRIGJEND. SLAMET RIYADI JL. RONGGO WARSITO UTARA commit to user 5. Status Kelembagaan. Status kelembagaan dari Beauty Center yang ada di Kota Surakarta ini merupakan perusahaan milik swastapribadi, dengan manajemen mandiri sebagai suatu badan usaha yang bergerak dibidang pelayanan barang dan jasa bagi masyarakat dan bersifat komersial dengan tujuan untuk menarik pengunjung sebanyak-banyaknya. Sehingga kebutuhan akan sarana dan prasarana demi memenuhi kebutuhan bagi pengunjung sangat diperlukan untuk kenyamanan para pengunjung Beauty Center itu sendiri. 6. Struktur Organisasi Kelembagaan. Gambar 3, Skema struktur organisasi Sumber : Dokumen Pribadi commit to user 7. Sistem Operasional. Sistem operasional pada bangunan ini adalah buka setiap hari dari hari Senin sampai hari Minggu dengan waktu operasional adalah sebagai berikut : a. Senin – Sabtu : 09.00 – 20.00 b. Minggu : 10.00 – 18.00 8. Tinjauan Kegiatan. Lingkup kegiatan yang akan diselenggarakan di Beauty Center ini adalah : a. Kegiatan utama : 1 Penjualan : suatu kegiatan yang bersifat komersial yaitu melakukan suatu transaksi jual beli produk kesehatan dan kecantikan kulit, baik itu berupa barang maupun jasa. 2 Perawatan : suatu kegiatan penjualan dan pemakaian baik itu barang dan jasa secara langsung kepada pengunjung, sebagai sebuah aktifitas perawatan kesehatan dan kecantikan kulit secara berkala ataupun sementara. b. Kegiatan pendukung : 1 Penjualan berbagai macam produk-produk nutrisi kepada pengunjung secara langsung untuk dapat dinikmati tanpa mengolahnya terlebih dahulu melalui café dan food court. 2 Seminar kesehatan dan kecantikan yang diadakan secara berkala pada ruang seminar yang telah disediakan dengan tujuan commit to user menumbuh-kembangkan kesadaran masyarakat Surakarta akan pentingnya perawatan sejak dini. c. Kegiatan pengelola : 1 Kegiatan pengelolaan administrasi umum. 2 Kegiatan pengelolaan operasional. 3 Kegiatan menejemen merketing. 4 Kegiatan pengelolaan bangunan dan perlengkapanperalatan. 9. Pola Aktifitas. 10. System Sirkulasi. a. Linier. Keuntungan : 1 Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama. commit to user 2 Memiliki beberapa alternatif pilihan jalan : melengkung, memotong , jalan bercabang, dan loop. Kerugian : Pengunjung harus mengerti arah fungsi ruang yang akan dituju. b. Radial. Keuntungan : 1 Pengunjung dapat memilih alternative ruang yang dituju. 2 Arah sirkulasi jelas. Kerugian : 1 Sirkulasi monoton, karena setiap ruang kembali ke titik yang sama. 2 Pengunjung harus mengerti arah fungsi ruang yang dituju. c. Spiral. Keuntungan : 1 Pengunjung dihadapkan pada banyaknya alternatif ruang. 2 Pola sirkulasi jelas. Kerugian : 1 Sirkulasi dapat melelahkan pengunjung. 2 Kurang efektif karena pengunjung yang akan menuju fungsi ruang di ujung area harus melewati fungsi ruang lain. 11. System Organisasi Ruang. a. Linier. Gambar 4, System organisasi ruang linier Sumber : Dokumen Pribadi commit to user Keuntungan : 1 Mudah menyesuaikan kondisi. 2 Sirkulasi jelas dan terarah. 3 Pencapaian mudah. 4 Adanya hirarki ruang. Kerugian : 1 Kurang efisien, dan butuh banyak ruang. 2 Tidak ada orientasi utama dari semua ruang. 3 Tidak ada pengelompokan dan pemilahan kegiatan berdasarkan sifat fungsi kegiatan. b. Terpusat. Gambar 5, System organisasi ruang terpusat Sumber : Dokumen Pribadi Keuntungan : 1 Memiliki pusatorientasi kegiatan. 2 Bersifat stabil. 3 Pencapaian ke titik tertentu mudah langsung. 4 Efisiensi tinggi. Kerugian : Arah sirkulasi terpusat pada satu titik, sehingga perhatian ke titik lain berkurang. commit to user c. Radial. Gambar 6, System organisasi ruang radial Sumber : Dokumen Pribadi Keuntungan : 1 Perpaduan antara organisasi linier dan radial. 2 Menghasilkan pola dinamis. 3 Pencapaian ke titik tertentu mudah dan langsung. Kerugian : Arah sirkulasi terpusat pada satu titik, sehingga perhatian ke titik lain berkurang. d. Cluster. Gambar 7, System organisasi ruang cluster Sumber : Dokumen Pribadi Keuntungan : 1 Dapat menerima ruang-ruang yang berlainan bentuknya. 2 Luwes dan dapat menerima pertumbuhan dan perubahan langsung tanpa mempengaruhi karakternya. Kerugian : 1 Tidak ada orientasi utama pada ruang. 2 Kontrol visual kurang baik. commit to user 12. Hubungan Antar Ruang. Keterangan : : Hubungan langsung : Tidak berhubungan langsung 13. Zoning dan Grouping. Perancangan Interior bangunan Beauty Center ini dapat dibagi menjadi beberapa group pengguna yang berhubungan dengan sifat ruang, kegiatan pengguna dan penggunaannya yaitu : commit to user a. Publik, merupakan ruang yang langsung berhubungan dengan khalayak ramai atau pengunjung umum tanpa dibatasi secara protokoler atau administrasi. b. Semi Publik, merupakan ruang yang bersifat resmi baik dari segi pengguna maupun kegiatan penggunaannya. c. Privat, merupakan daerah yang tertutup untuk umum dan hanya berhubungan dengan kegunaan dan pengguna ruang. d. Service, merupakan area dimana pengunjung dapat memanfaatkan ruangan tersebut, seperti toilet maupun lavatory. Dari pembagian beberapa jenis ruang diatas, maka dapat dijadikan faktor pertimbangan dalam menentukan zoning dan grouping. Zonning dan Grouping dari bangunan ini dapat dilihat pada gambar di berikut ini : a. Zoning. Alternatif 1. Gambar 9, Alternatif zoning 1 Sumber : Dokumen Pribadi commit to user Kelebihan : 1 Main Entrance berada langsung didepan zona penerimaan. 2 Zona publik dapat dicapai dengan mudah oleh pengunjung. 3 Zona semi publik pada ruang klinik dan ruang scan berada pada area dengan tingkat kebisingan yang cukup rendah. 4 Pemantauan dan pelayanan pengelola ke area publik dan semi publik dapat dengan mudah dilakukan. 5 Zona privat berada pada area dengan tingkat kebisingan yang rendah. 6 Masing-masing kegiatan utama memiliki main entrance sendiri. Kekurangan : 1 Ruang pengelola berada tepat diarea public. 2 Tidak adanya balance keseimbangan antar ruang untuk kegiatan utama. 3 Terlalu banyak zona konsesi yang tidak terpakai. 4 Minimnya entrance yang digunakan untuk mengakses seluruh ruangan. commit to user Alternatif 2. Gambar 10, Alternatif zoning 2 Sumber : Dokumen Pribadi Kelebihan : 1 Main Entrance lebih banyak dan berada langsung di depan zona kegiatan utama. 2 Zona publik dapat dicapai dengan mudah oleh pengunjung. 3 Zona semi publik pada ruang klinik dan ruang scan berada pada area dengan tingkat kebisingan yang cukup rendah. 4 Zona pengelola berada pada area dengan tingkat kebisingan yang sangat rendah. 5 Adanya keseimbangan ruang antar kegiatan utama, pendukung dan pengelola. Kekurangan : 1 Zona pengelola terlalu jauh untuk pengawasan. 2 Minimnya area service dan pendukung. commit to user b. Grouping. Alternatif 1 Gambar 11, Alternatif grouping 1 Sumber : Dokumen Pribadi Kelebihan : 1 Arah sirkulasi dari main lobby menuju fasilitas utama dapat dicapai dengan mudah. 2 Penempatan ruang pertemuan berada pada tingkat kebisingan yang cukup rendah. 3 Area penjualan sebagai pusat sirkulasi dan kegiatan, berada dengan fasilitas penunjang kegiatan komputerisasi. Kekurangan : Jalan menuju ruang klinik dengan ruang perawatan kesehatan dan kecantikan kulit, serta ruang scan terlalu jauh. commit to user Alternatif 2 Gambar 12, Alternatif grouping 2 Sumber : Dokumen Pribadi Kelebihan : 1 Memiliki tiga main entrance berada langsung didepan area kegiatan utama. 2 Main lobby sebagai pusat dari ruang untuk kegiatan utama. 3 Area Publik sebagai ruang utama segala aktivitas penjualan berada pada area dengan tingkat privatisasi tinggi, tingkat kebisingan rendah. 4 Area penunjang dan area konsesi peletakannya dekat dengan fasilitas kegiatan utama, area dapat dijangkau dengan mudah dari lobby. Kekurangan : 1 Pengawasan terhadap kegiatan utama dari area pengelola terlalu jauh. 2 Minimnya area service serta berada jauh dari kegiatan utama. commit to user

B. Konsep Perancangan.