Analisis Data .1. Pengaruh Bilangan Reynolds dan Jarak Antar Titik Pusat Sirip

commit to user 55 4.3 Analisis Data 4.3.1. Pengaruh Bilangan Reynolds dan Jarak Antar Titik Pusat Sirip Dalam Arah Streamwise Terhadap Karakteristik Perpindahan Panas Sirip-sirip pin segiempat dipasang secara vertikal pada permukaan base plate sehingga mempunyai nilai perbandingan jarak antar titik pusat sirip pin segiempat dalam arah streamwise dengan panjang sisi sirip S y D untuk susunan sirip selang-seling S y D , sebesar 1,97, 2,36, 2,95 dan 3,94, sedangkan nilai perbandingan jarak antar titik pusat sirip pin segiempat dalam arah spanwise dengan panjang sisi, S x D , konstan sebesar 2,95. Pengaruh bilangan Reynolds terhadap karakteristik perpindahan panas pada sirip-sirip pin segiempat susunan selang-seling dapat dilihat pada gambar 4.2. Karakteristik perpindahan panas pada sirip-sirip pin segiempat susunan selang-seling dapat dilihat dari hubungan antara duct Nusselt number dan duct Reynolds number. Gambar 4.2 Grafik pengaruh bilangan Reynolds terhadap bilangan Nusselt pada S x D = 2,95 commit to user 56 Dari gambar 4.2 menunjukkan kelakuan bilangan Nusselt rata-rata terhadap bilangan Reynolds pada jarak antar titik pusat sirip dalam arah streamwise S y D yang berbeda-beda untuk sirip-sirip pin segiempat susunan selang-seling. Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa bilanga Nusselt rata-rata meningkat dengan kenaikan bilangan Reynolds, hal ini terjadi pada keseluruhan nilai S y D . Peningkatan perpindahan panas ini berasal dari penurunan tebal lapis batas boundary layer dengan kenaikan laju aliran udara Bilen, 2002. Dari fenomena ini terlihat bahwa bilangan Reynolds berpengaruh kuat pada laju perpindahan panas. Gambar 4.3 Grafik pengaruh bilangan Reynolds terhadap koefisien perpindahan panas konveksi rata-rata pada S x D = 2,95 Gambar 4.3 menunjukkan kelakuan koefisien perpindahan panas konveksi rata-rata terhadap bilangan Reynolds pada jarak antar titik pusat sirip dalam arah streamwise yang berbeda. Dari gambar 4.3 dapat dilihat bahwa dengan kenaikan bilangan Reynolds, maka nilai koefisien perpindahan panas konveksi rata-rata h semakin besar. Hal ini terjadi pada keseluruhan nilai S y D. Semakin besar nilai koefisien perpindahan panas konveksi rata-rata, semakin besar laju perpindahan panas konveksi yang terjadi. commit to user 57 Gambar 4.4 Grafik pengaruh nilai S y D terhadap bilangan Nusselt pada S x D = 2,95 Gambar 4.4 menunjukkan kelakuan bilangan Nusselt rata-rata terhadap S y D pada bilangan Reynolds yang berbeda-beda untuk sirip pin segiempat susunan selang-seling. Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa nilai S y D mempunyai pengaruh yang sedang moderate effect terhadap perpindahan panas Nu. Bilangan Nusselt naik sedikit dengan kenaikan S y D , mencapai maksimum pada S y D = 2,95 dan kemudian menurun dengan kenaikan S y D . Fenomena ini serupa dengan penelitian terdahulu Bilen,2000,2002. Sirip-sirip pin, setelah baris pertama dari susunan sirip, adalah dalam jalur turbulen dari aliran bagian depan sirip-sirip pin upstream pin fins. Untuk nilai S y yang sedang moderate, koefisien konveksi yang berkaitan dengan aliran di baris sirip bagian belakang downstream row dipertinggi sebagai hasil aliran turbulen. Akan tetapi, untuk nilai S y yang kecil, baris-baris di bagian depan upstream rows akan menghalangi laju aliran udara pada baris-baris di bagian belakang downnstream rows dan laju perpindahan panas akan berkurang Babus’Haq, R.F., 1995. Sehingga, lintasan aliran yang diinginkan prefered flowpath dalam jalur antara sirip-sirip pin, sangat banyak permukaan sirip-sirip pin tidak terkena aliran utama main flow terutama pada baris-baris bagian belakang. Dari data-data penelitian ini dapat diperoleh korelasi matematis untuk karakteristik perpindahan panas dari sirip-sirip pin segiempat susunan selang- commit to user 58 seling. Korelasi antara bilangan Nusselt Nu dengan bilangan Reynolds Re, jarak antar titik pusat sirip S y dan panjang spesimen uji L adalah sebagai sebagai berikut : Nu = 0,232 Re 0,686 S y L -0,187 4.1 Korelasi perpindahan panas pada persamaan 4.1 berlaku valid untuk range bilangan Reynolds 3.131 ≤ Re ≤ 37.460, LD h = 2 dan 1,97 ≤ S y D ≤ 3,94

4.3.2. Pengaruh Bilangan Reynolds dan Jarak Antar Titik Pusat Sirip Dalam Arah

Dokumen yang terkait

PENGUJIAN KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS DAN PENURUNAN TEKANAN DARI SIRIP SIRIP PIN PERSEGI BERLUBANG SUSUNAN SELANG SELING DALAM SALURAN SEGIEMPAT

0 6 73

PENGUJIAN KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS DAN PENURUNAN TEKANAN DARI SIRIP SIRIP PIN ELLIPS SUSUNAN SELANG SELING DALAM SALURAN SEGIEMPAT

0 5 63

PENDAHULUAN Karakteristik Perpindahan Panas Dan Penurunan Tekanan Pin Fin Cooling Susunan Segaris Segaris Pada Trailing Edges Sudu Turbin Gas.

0 7 5

STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS SIRIP-SIRIP PIN ELLIPS SUSUNAN Studi Karakteristik Perpindahan Panas Sirip-Sirip Pin Ellips Susunan Selang-Seling dengan Pendekatan CFD.

0 1 15

STUDI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS SIRIP-SIRIP PIN ELLIPS SUSUNAN SELANG-SELING Studi Karakteristik Perpindahan Panas Sirip-Sirip Pin Ellips Susunan Selang-Seling dengan Pendekatan CFD.

0 2 16

PENDAHULUAN Studi Karakteristik Perpindahan Panas Sirip-Sirip Pin Ellips Susunan Selang-Seling dengan Pendekatan CFD.

1 4 4

PENGUJIAN KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS DAN PENURUNAN TEKANAN DARI SIRIP SIRIP PIN PERSEGI BERLUBANG SUSUNAN SEGARIS DALAM SALURAN SEGIEMPAT

0 2 74

Perbandingan perpindahan panas, efisiensi dan efektivitas pada sirip 2 dimensi keadaan tak tunak antara sirip bercelah dengan sirip utuh.

0 3 81

this PDF file Karakteristik Perpindahan Panas dan Penurunan Tekanan Siripsirip Pin Silinder Tirus Susunan Segaris dan Selangseling dalam Saluran Segi Empat | Istanto | Jurnal Teknik Mesin 1 PB

0 0 7

PERBANDINGAN PERPINDAHAN PANAS, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PADA SIRIP 2 DIMENSI KEADAAN TAK TUNAK ANTARA SIRIP BERCELAH DENGAN SIRIP UTUH

0 0 80