Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan ketenagakerjaan dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 guna mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, makmur dan merata baik materil maupun spiritual. Pembangunan ketenagakerjaan ditujukan untuk peningkatan, pembentukan, dan pengembangan tenaga kerja yang berkualitas dan produktif. Kebijakan yang mendorong tercapainya pembangunan ketenagakerjaan adalah perlindungan tenaga kerja Budiono, 2003. Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek yang cukup luas yaitu perlindungan keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral bangsa. Perlindungan tersebut bertujuan untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja. Tujuan dari kesehatan kerja yaitu untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Tujuan kesehatan kerja dapat tercapai apabila didukung oleh lingkungan kerja yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Salah satu tujuan dari pelaksanaan kesehatan kerja dalam bentuk operasional adalah pencegahan kelelahan dan meningkatakan kegairahan serta nikmat kerja Suma’mur, 2009. commit to user Tubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Adanya massa otot yang bobotnya hampir lebih dari separuh dari berat tubuh, memungkinkan manusia untuk dapat menggerakkan tubuh dan melakukan pekerjaan. Pekerjaan di satu pihak mempunyai arti penting bagi kemajuan dan peningkatan prestasi, sehingga dapat mencapai kehidupan yang produktif sebagai salah satu tujuan hidup. Di pihak lain, dengan bekerja berarti tubuh akan menerima beban dari luar tubuhnya. Dengan kata lain bahwa setiap pekerja merupakan beban bagi yang bersangkutan. Beban tersebut dapat berupa beban fisik maupun beban mental. Menurut Meshkati dalam Tarwaka 2010, beban kerja didefinisikan sebagai suatu perbedaan antara kapasitas atau kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi. Menurut Suma’mur 2009, beban kerja merupakan kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda dari satu kepada yang lainnya dan sangat tergantung dari tingkat ketrampilan, kesegaran jasmani, keadaan gizi, jenis kelamin, usia dan ukuran tubuh dari pekerja yang bersangkutan. Kelelahan adalah keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja. Kata kelelahan menunjukkan keadaan yang berbeda- beda, tetapi semuanya berakibat kepada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh. Jadi efek pajanan bising pada tenaga kerja adalah pengaruhnya terhadap kesehatan dan kinerjanya. Beberapa diantaranya adalah gangguan pendengaran, komunikasi, kelelahan, respon fisiologis dan psikologis Tarwaka, 2010. commit to user PT. Djitoe Indonesian Tobacco yang sekarang merupakan perubahan dari perusahaan milik perseorangan yang kemudian menjadi perusahaan yang berbadan hukum. Dimana perusahaan memproduksi rokok dari tembakau processing, rokok jadi filter dan pengepakan packing. Pada bagian linting manual, pekerja melinting tembakau dengan alat linting yang masih sederhana. Tiap pekerja dapat menghasilkan rokok 3000 lintinghari. Waktu kerja dimulai dari pukul 06.30-13.30 dan untuk waktu istirahat dilakukan pada pukul 12.00- 13.00. Rata-rata denyut nadi pekerja 15 orang yang diukur berkisar antara 73-116 denyutmenit diukur dengan menggunakan alat Pulsemeter. Sebanyak 75 pekerja mengalami beban kerja ringan dengan ditunjukkan denyut nadi berkisar 75-89 denyutmenit, sedangkan 25 mengalami beban kerja sedang ditunjukkan dengan denyut nadi berkisar 100-116 denyutmenit. Sedangkan kelelahannya diukur menggunakan Reaction Timer setelah pekerja melakukan aktivitas linting, 26,6 mengalami kelelahan ringan berkisar 224,4-364,8 milidetik, 46,6 mengalami kelelahan sedang berkisar 445,7-522,1 milidetik dan 26,6 mengalami kelelahan berat berkisar 593,5-944,7 milidetik. Serta tanda-tanda kelelahan yang muncul seperti: ngantuk, pusing, konsentrasi menurun, lesu dan lain-lain. Sehingga peneliti dapat melihat bahwa pekerja linting manual mengalami kelelahan kerja yang diakibatkan oleh pembebanan. Dimana menurut Suma’mur 2009 bahwa semakin tinggi kelelahan kerja, maka produktivitas akan menurun yang disebabkan oleh beban kerja yang tinggi. Sebaliknya commit to user semakin rendah tingkat kelelahan kerja dan beban kerja, maka produktivitas kerja akan tinggi. Menurut hasil penelitian sebelumnya yaitu Eka Febriana 2009 menunjukkan bahwa angka kejadian yang terjadi dalam penelitian pengaruh beban kerja terhadap kelelahan kerja pada pekerja jasa angkut di pasar klewer surakarta. Kelelahan yang terjadi pada karyawan dalam penelitian ini memiliki korelasi yang signifikan terhadap kondisi lingkungan kerja. Berkaitan dengan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Beban Kerja terhadap Kelelahan Kerja pada Pekerja Linting Manual di PT. Djitoe Indonesia Tobacco Surakarta”.

B. Rumusan Masalah