Hanafi, Azas-Azas Hukum Pidana Islam, Cet. III, Jakarta:
Dapat dipahami bahwa betapa pentingnya tindakan represif terhadap seseorang yang sudah terlanjur
melakukan korupsi
dalam menggunakan
hak jabatannya, juga mencegah orang lain untuk tidak
melakukan perbuatan yang serupa. Dari beberapa ungkapan di atas, dijelaskan
bagaimana pentingnya pendekatan ajaran hukum Islam yang didasari oleh keimanan yang kuat di dalam
kehidupan, seseorang atau individu maupun kelompok masyarakat. Karena pada hakikatnya ajaran hukum
Islam mengharamkan dan melarang seseorang untuk berbuat kejahatan seperti korupsi dan kejahatan
lainnya, karena akan merugikan orang banyak. Adanya Undang-Undang pemberantasan korupsi
belum tentu menjamin bahwa korupsi akan terbasmi dari bumi ini, kalau para pejabat dan penegak
hukumnya tidak memiliki keimanan yang kuat karena dengan keimanan dapat mengendalikan diri dari
perbuatan yang salah dengan cara menetralisir faktor- faktor intern dalam dirinya sendiri.
Dengan demikian, perbuatan yang diharamkan oleh syariat Islam benar-benar dapat ditanggulangi, minimal
dapat dikurangi prakteknya, khususnya di kalangan para Pegawai Negeri atau pejabat pemerintah di
Indonesia.