Jalur Akademik Pemilihan Sekolah, dilakukan dengan ketentuan:

LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 610 TAHUN 2016 TANGGAL : 16 Mei 2016 PETUNJUK PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TAMAN KANAK-KANAK, RAUDHATUL ATHFAL, SEKOLAH DAN MADRASAH DI KOTA BANDUNG

I. KETENTUAN UMUM A.

Penerimaan Peserta Didik Baru PPDB merupakan layanan pendidikan guna memenuhi hak-hak dasar warga negara untuk memperoleh pendidikan yang bermutu, merata dan berkeadilan bagi calon peserta didik pada Taman Kanak- kanak, Raudhatul Athfal, Sekolah DasarMadrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Atas Madrasah Aliyah serta Sekolah Menengah KejuruanMA kejuruan. Penerimaan Peserta Didik baru pada jenjang TKRA, SDMI menggunakan kriteria usia dengan mempertimbangkan jarak tempat tinggal ke sekolah. Penerimaan Peserta Didik Baru pada jenjang SMPMTs, SMAMA dan SMKMAK terdiri dari jalur Akademik dan Non Akademik.

1. Jalur Akademik

Jalur Akademik adalah proses PPDB dengan menggunakan kriteria utama berupa nilai hasil Ujian SekolahMadrasah bagi calon peserta didik SMP atau nilai hasil Ujian Nasional bagi calon peserta didik SMAMASMK, sebagai dasar seleksi.

2. Jalur Non Akademik

Jalur non akademik adalah proses PPDB dengan TIDAK menggunakan kriteria utama berupa Nilai Ujian SekolahMadrasah atau Hasil Nilai Ujian Nasional sebagai dasar seleksi. Jalur non akademik terdiri dari: a. Afirmasi rawan melanjutkan pendidikan RMP, ditujukan bagi calon peserta didik yang memiliki kendala pendidikan karena alasan ekonomi berdasarkan data warga masyarakat miskin Pemerintah Daerah; b. Afirmasi non-RMP ditujukan bagi calon peserta didik: 1 berkebutuhan khusus berdasarkan hasil verifikasi dan validasi pihak yang kompeten dalam pendidikan inklusif serta rekomendasi Kepala Sekolah pada jenjang sebelumnya; 2 berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 dan Perturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 Pasal 24, 25 dan 26 tentang Guru dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi guru memperhatikan kesesuaian domisili dengan lokasi sekolah; 3 berdasarkan Perjanjian Pinjam Pakai Aset Tanah TNI AD atau AU yang diperuntukan bagi bangunan sekolah, kantor atau sarana sekolah lainnya yang mengikat Pemerintah Daerah dengan pertimbangan keanggotaan orang tua calon peserta didik pada instansi tersebut dan memperhatikan kesesuaian domisili dengan lokasi sekolah; 4 peserta didik berprestasi adalah calon peserta didik yang memiliki prestasi dari kejuaraan dan dibuktikan dengan dokumen kejuaraan dari lembagaorganisasi penyelenggara, berupa prestasi dalam bidang IPTEK, Seni budaya, Olah Raga, kreatifitas, keagamaan atau bidang lainnya yang diutamakan pada prestasi kejuaraan berjenjang tingkat kecamatan, kota, provinsi, nasional hingga internasional. 5 prestasi dari kejuaraan bagi peserta didik berkebutuhan khusus cerdas dan berbakat istimewa Gifted berdasarkan data base prestasi dan atau dokumen prestasi yang dapat dipertanggungjawabkan. 3 c. Afirmasi dilaksanakan berdasarkan fungsi manajemen berbasis sekolah, dengan ketentuan sebagai berikut: 1 calon peserta didik sebagaimana dimaksud dalam huruf a agar mendaftar ke sekolah negeri atau swasta yang terdekat dengan tempat tinggalnya, atau ke SMAMASMK yang sudah ditetapkan menjadi sekolah subsidi terbatas, kecuali afirmasi prestasi; 2 setiap calon peserta didik sebagaimana dimaksud dalam huruf a yang mendaftar ke sekolah, akan diseleksi oleh sistem PPDB online berdasarkan prosedur dan tata aturan yang berlaku, sesuai daya tampungkuota sekolah; 3 calon peserta didik rawan melanjutkan pendidikan yang telah diterima di SMAMASMK yang sudah ditetapkan menjadi sekolah subsidi terbatas, wajib dibebaskan dari biaya sekolah; 4 calon peserta didik rawan melanjutkan pendidikan yang diterima di sekolah selain sekolah subsidi terbatas yang ditetapkan, mendapat keringanan atau dibebaskan dari biaya pendidikan dengan mempertimbangkan prosedur pengelolaan pendanaan sekolah. Komite Sekolah, Yayasan danatau Stakeholders pendidikan dapat mengembangkan program orang tua asuhanak asuh; 5 setiap peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan danatau bakat istimewa berhak mengikuti pendidikan secara inklusif pada satuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya; 6 penerimaan peserta didik sebagaimana dimaksud pada angka 5 mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki sekolah; 7 dalam hal sumber daya yang dimiliki sebagaimana dimaksud pada angka 6 memiliki keterbatasan, sekolah dapat bekerja sama dengan profesional support Perguruan Tinggi, Pusat Sumber, Lembaga Medis dan Psikologis, serta lembaga lainnya yang terkait dengan implementasi pendidikan inklusif atau kelompok kerja inklusif yang telah ditunjuk Pemerintah; 8 penerimaan calon peserta didik berdasarkan ketentuan Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Pasal 24, 25 dan 26 tentang Guru dilaksanakan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi guru sesuai peraturan yang berlaku dengan memperhatikan kesesuaian domisili dengan lokasi sekolah; 9 Penerimaan calon peserta didik berdasarkan Perjanjian Pinjam Pakai Pemanfaatan Aset Tanah TNI AD atau AU yang mengikat Pemerintah Daerah dilaksanakan dengan pertimbangan keanggotaan orang tua calon peserta didik pada instansi tersebut dan memperhatikan kesesuaian domisili dengan lokasi sekolah.

B. Sekolah Peserta Sistem PPDB

Sekolah peserta sistem PPDB adalah Raudhatul Athfal, sekolahMadrasah di Daerah yang telah ditetapkan Dinas Pendidikan dan terdaftar sebagai sekolah peserta sistem PPDB kota Bandung yang menjadi sekolah pilihan.

C. Penyelenggara

1. Penyelenggara PPDB terdiri dari Panitia PPDB tingkat Kota Bandung, dan Panitia PPDB Tingkat Satuan Pendidikan. 2. Panitia pelaksana tingkat kota terdiri dari Pembina, Pengarah, Ketua, Sekretaris I, Sekretaris II, Bendahara, Pengelola Penerimaan Peserta Didik Baru jenjang SDMI, SMPMTs, SMAMA, SMKMAK, Penyusun Naskah Petunjuk Teknis Tata Cara Penerimaan Peserta Didik Baru, Pengelola Pengembangan dan Pelaksanaan Sistem IT, Kesekretariatan dan Kemitraan, Tim Pengawasan dan Pengaduan. 3. Panitia PPDB tingkat Satuan Pendidikan bertugas melaksanakan PPDB di tingkat sekolah. Panitia PPDB tingkat Satuan Pendidikan terdiri dari Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab, tim pendaftaran, tim verifikasi, tim pelayanan informasi dan pengaduan.

D. Calon peserta didik baru terdiri dari 2 dua kategori, meliputi:

1. Kategori A, yaitu calon peserta didik yang berdomisili di Daerah danatau asal sekolah di Daerah; 2. Kategori B, yaitu calon peserta didik yang berdomisili dan asal sekolah di luar Daerah.

E. Kuota atau Daya Tampung

1. Kuota atau daya tampung tiap sekolah ditentukan oleh Kepala Sekolah melalui rapat dewan guru dan Komite Sekolah. Selanjutnya usulan kuotadaya tampung diajukan kepada Kepala Dinas paling lambat 2 dua minggu sebelum dimulai untuk diverifikasi oleh Kepala Bidang sesuai jenjang dan ditetapkan oleh Kepala Dinas serta diumumkan dalam sistem PPDB online; Untuk SMK, informasi daya tampung disertai informasi bidang keahlian yang tersedia. 2. Kuota atau daya tampung Jalur non-Akademis adalah sebagai berikut: a. Kuota calon peserta didik afirmasi RMP untuk Daerah 20; b. Kuota calon peserta didik afirmasi non-RMP: 1 Kuota calon peserta didik berkebutuhan khusus dan berdasarkan ketentuan undang-undang dan peraturan pemerintah tentang guru, sebanyak 3 ; 2 Kuota calon peserta didik berkebutuhan khusus paling banyak 3 orang; 3 Kuota calon peserta didik pada sekolah yang memiliki kesepakatan pemanfaatan aset tanah AD atau AU yang mengikat Pemerintah Daerah berkisar 10; 4 Kuota sebagaimana dimaksud pada angka 3 mengurangi kuota akademik total di sekolah tersebut; 5 Kuota calon peserta didik afirmasi prestasi sebanyak 5 dari total kuota dengan ketentuan jika terdapat pendaftar dari luar Daerah maka kuota peserta didik afirmasi prestasi dari luar Daerah ditetapkan paling banyak 50 dari total kuota afirmasi prestasi; c. Jika kuota jalur non-RMP melebihi kuota, dilakukan seleksi berdasarkan jarak terdekat dari tempat tinggal ke sekolah tujuan. d. Jika kuota jalur non akademik tidak terpenuhi, kuota dialihkan untuk kuota jalur akademik. 3. Kuota atau daya tampung jalur akademik sebanyak 72 dengan ketentuan: a. Kuota atau daya tampung dalam Daerah kategori A sebanyak min 62 terdiri dari kuota proteksi Dalam Wilayah dan kuota gabungan Wilayah; b. Kuota atau daya tampung bagi calon peserta didik baru jalur akademik luar Daerah 10, kecuali SMK. 4. SekolahMadrasah yang terletak di Wilayah perbatasan dapat mengajukan penambahan kuotadaya tampung lebih hingga maksimum 20 dua puluh persen selama kuota akademik belum terpenuhi, berdasarkan hasil kajian dan disampaikan kepada Kepala Dinas; 5. Daya tampung penerimaan peserta didik setelah ditetapkan Kepala Dinas diumumkan secara online kepada masyarakat luas paling lambat 1 satu minggu sebelum pendaftaran dimulai.

F. Data Base Sistem PPDB

1. Data base calon peserta didik afirmasi bersumber dari: a. Rekapitulasi data RMP sekolah pada jenjang sebelumnya, berdasarkan Keputusan Walikota Nomor 400Kep.1253-Dinsos2015 tanggal 30 Desember 2015 tentang Penetapan Daftar Masyarakat Miskin Kota Bandung Tahun 2015; b. Rekapitulasi data calon peserta didik berkebutuhan khusus sekolah pada jenjang sebelumnya, berdasarkan hasil verifikasi dan validasi pihak yang kompeten dalam hal inklusif disertai surat keteranganrekomendasi kepala sekolah; c. Rekapitulasi data peserta didik berprestasi dari sekolah danatau data base prestasi dari organisasi Komite Olah Raga Nasional Indonesia KONI Kota Bandung bagi prestasi olah raga; d. Rekapitulasi data sekolah berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Pasal 24 sampai dengan Pasal 26 tentang Guru dengan prinsip atas dasar penghargaan bagi guru berprestasi; e. Rekapitulasi data berdasarkan hasil verifikasi sekolah yang menjadi objek perjanjian pinjam pakai pemanfaatan asset tanah TNI AD atau AU untuk bangunan sekolah, kantor atau sarana sekolah lainnya yang mengikat Pemerintah Daerah. 2. Mekanisme penentuan calon peserta didik RMP di tingkat sekolah asal melalui tahapan: a. Sekolah mengundang seluruh orang tua peserta didik kelas 6 SD atau kelas 9 SMP untuk mensosialisasikan pemutakhiran data peserta didik RMP; b. Sekolah menyusun data calon peserta didik RMP di kelas 6 SD, kelas 9 SMP berdasarkan kepemilikan dokumen kartu pengendalian sosial dari orang tua siswa meliputi: 1 Kartu Pra Sejahtera KPS; 2 Kartu Indonesia Sehat KIS; 3 Kartu Indonesia Pintar KIP; 4 Kartu BPJS miskin; 5 Penerima Beras bagi warga miskin RASKIN; 6 Penerima Bea Siswa Miskin BSM; 7 Penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat BLSM, atau 8 Surat Keterangan Tidak Mampu SKTM. c. Sekolah melakukan uji publik data siswa RMP melalui penayangan data pada media informasi sekolah majalah dinding atau web site sekolah; d. Data siswa RMP yang diragukan, ditindaklanjuti verifikasi melalui musyawarah aparat di tingkat Kelurahan; e. Aparat kelurahan menerbitkan SKTM bagi calon peserta didik yang layak dinyatakan RMP sesuai hasil verifikasi kelurahan untuk didaftarkan ke sekolah asal sebagai data nominatif RMP sekolah; f. Data calon peserta didik RMP diajukan sekolah ke Dinas paling lambat 3 minggu sebelum PPDB dimulai untuk ditetapkan sebagai database sistem PPDB.

G. Tahapan PPDB 1. Pendaftaran, dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Pendaftaran calon peserta didik TKRA dan SDMI pada tanggal 27 sampai dengan 30 Juni mulai pukul 08.00 – 14.00 WIB; b. Pendaftaran jalur non akademik pada tanggal 15 Juni sampai dengan 18 Juni dan jalur akademik pada tanggal 27 Juni sampai dengan 30 Juni mulai pukul 08.00 – 14.00 WIB; c. Jalur non-akademik dilakukan secara kolektif oleh sekolah asal atau perorangan oleh orang tua peserta didik atau wali di sekolah yang dituju setelah melalui verifikasi dokumen oleh sekolah asal; d. Jalur akademik dilakukan secara kolektif oleh sekolah asal atau perorangan oleh orang tua peserta didik atau wali di sekolah yang dituju; e. Upload data oleh operator sekolah ke sistem PPDB Dinas dilakukan paling lambat hingga pukul 20.00 WIB setiap harinya; f. Jika terjadi kesalahan input data oleh operator sekolah saat pendaftaran, pelaporan dan permohonan perbaikan data diajukan kepada operator sistem PPDB Dinas Pendidikan Kota Bandung paling lambat 24 jam setelah kesalahan input data oleh operator sekolah terjadi.

2. Pemilihan Sekolah, dilakukan dengan ketentuan:

Pemilihan sekolah pada jenjang TKRA, SDMI dilaksanakan dengan memperhatikan jarak dari tempat tinggal ke sekolah, pemilihan sekolah pada jenjang SMPMTs, SMAMA dilaksanakan dengan ketentuan: a. Non-Akademik Setiap calon peserta didik non-akademik berhak memilih 1 satu pilihan sekolah dengan mempertimbangkan jarak tempat tinggal ke sekolah, kecuali calon peserta didik berprestasi bebas memilih sekolah pilihan; b. Akademik 1 Setiap calon peserta didik kategori A dan B bebas memilih 2 dua pilihan sekolah; 2 Bagi calon peserta didik baru kategori A yang memilih pilihan 1 atau pilihan 2 di dalam wilayah sesuai domisili atau radiusjarak 2 dua km akan mendapat insentif kewilayahan berupa peluang diterima untuk memenuhi kuota proteksi dalam wilayah melalui seleksi antar pendaftar dari sesama dalam wilayah penjelasan rinci pada bagian 3 Seleksi; 3 Bagi calon peserta didik kategori B luar Daerah yang memilih pilihan 1 atau pilihan 2 dalam jarakradius 2 km dari tempat tinggalnya mendapat insentif sebagaimana angka 2; 4 Penetapan dalam wilayah ditentukan berdasarkan lokasi sekolah dan tempat tinggal dalam wilayah yang sama atau radius 2 km, dibuktikan dengan Kartu Keluarga bagi yang telah menetap paling kurang selama satu 1 tahun; 5 Setiap calon peserta didik SMK dapat memilih 2 dua program keahlian pilihan 1 dan 2 dalam satu SMK, atau program keahlian lain dalam bidang keahlian yang sama pilihan 1 dan 2 untuk 2 dua SMK di Daerah, kecuali SMK 10, SMK 14 dan SMK 15 Pekerjaan Sosial. 3 Seleksi a. Seleksi calon peserta didik TKRA dan SDMI dilaksanakan pada tanggal 27 Juni sampai dengan 2 Juli melalui pemeringkatan berdasarkan pada skor usia, tidak dibenarkan melakukan seleksi berdasarkan kemampuan baca, tulis dan hitung; b. Seleksi dilakukan secara offline pada jenjang TKRA maupun online pada jenjang SDMI, SMPMTs, SMAMA, SMKMAK melalui pemeringkatan skor yang dimiliki setiap calon peserta didik dari skor terbesar sampai dengan terkecil hingga batas kuota; c. Seleksi calon peserta didik SMPMTs, SMAMA dan SMKMAK jalur non akademik 15 Juni sampai dengan 23 Juni dan jalur akademik dilaksanakan dari tanggal 27 Juni sampai dengan 2 Juli melalui sistem PPDB online. d. Mekanisme Seleksi: 1 Non Akademik a Seleksi SMPMTs, SMAMA, dan SMK jalur non Akademik afirmasi RMP dilakukan apabila melebihi kuotadaya tampung 20, sekolah asal dapat melaksanakan kunjungan rumah dan cek lapangan dalam hal ketidaktersediaan dokumen; b Proses seleksi calon peserta didik non akademik dilakukan melalui hasil verifikasi dan validasi dokumen yang dimiliki serta pertimbangan jarak tempat tinggal ke sekolah; c Proses seleksi pada jalur non akademik afirmasi RMP dilaksanakan dengan ketentuan: 1 dasar kriteria utama adalah terdaftar pada Keputusan Walikota Bandung Nomor 400Kep.1253-Dinsos2015 tentang Daftar Masyarakat Miskin Kota Bandung; 2 jika calon peserta didik yang terdaftar dalam Keputusan Walikota jumlahnya lebih kecil atau sama dengan kuota 20, seluruh calon peserta didik RMP dapat diterima di sekolah tersebut; 3 jika calon peserta didik yang terdaftar dalam Keputusan Walikota jumlahnya lebih besar dari kuota 20, dilakukan seleksi berupa pemeringkatan skor berdasarkan jarak domisili ke sekolah; 4 calon peserta didik yang tidak lolos seleksi dapat mendaftar kembali melalui jalur akademik atau disalurkan ke sekolah swasta terdekat dengan domisili; 5 jika kuota 20 calon peserta didik RMP belum terpenuhi, dilakukan seleksi berupa pemeringkatan skor berdasarkan jarak bagi calon peserta didik RMP yang tidak terdaftar dalam Keputusan Walikota untuk memenuhi kuota RMP; 6 jika terdapat skor yang sama pada hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada angka 5, dilakukan pemeringkatan gabungan skor jarak tempat tinggal ke sekolah dengan bobot 70, dan nilai rata-rata raport di kelas 6 SD atau di kelas 9 SMP dengan bobot 30; 7 untuk calon peserta didik non-akademik RMP yang tidak diterima di sekolah pilihan yang dituju, dapat mendaftar ke jalur akademik atau disalurkan ke sekolah swasta terdekat yang mendapat subsidi Pemerintah dan Pemerintah Daerah. d Seleksi SMPMTs, SMAMA, dan SMKMAK jalur non-akademik afirmasi non-RMP apresiasi prestasi, dilakukan melalui pemeringkatan skor berdasarkan prestasi yang dimiliki, dengan ketentuan sebagai berikut: 1 jika prestasi yang dimiliki terdiri beberapa prestasi dari satu cabangbidang yang sama dan berjenjang, dihitung secara akumulasi skor total dari prestasi yang diperoleh menurut jenjangtingkat kejuaraaan; 2 jika prestasi yang dimiliki terdiri dari beberapa prestasi dari beberapa cabangbidang yang berbeda, peserta memilih prestasi tertinggi yang diperoleh untuk perhitungan skor; 3 prestasi yang dapat diperhitungkan dalam penskoran yaitu prestasi yang diraih pada jenjang pendidikan sebelumnya kelas 1 sampai dengan 6 bagi calon peserta didik SMPMTs, kelas 7 sampai dengan 9 bagi calon peserta didik SMAMA dan SMKMAK; e Calon peserta didik peraih prestasi yang mewakili tingkat nasional bidang OSN, FLS2N, O2SN, PONPOPNAS, Lomba keagamaan, dan tingkat internasional SEA GAMES, ASEAN GAMES OLIMPIADE, Lomba keagamaan yang selenggarakan oleh Kemendikbud, Kemenag, dan Kemenpora, dapat DITERIMA LANGSUNG sebagai peserta didik baru pada sekolah sesuai dengan bidang yang dikembangkannya; f Dalam hal jumlah pendaftar calon peserta didik berkebutuhan khusus melebihi kuota, dilakukan seleksi melalui verifikasi dan validasi oleh sekolah asal bekerja sama dengan kelompok kerja inklusif Dinas untuk disalurkan ke sekolah lain dengan memperhatikan jarak tempat tinggal ke sekolah. 2 Akademik a Seleksi jalur Akademik bagi calon peserta didik SMPMTs, SMAMA berdasarkan kepada wilayah tempat sekolah yang dituju dengan wilayah tempat calon peserta didik tinggal; b Setiap sekolah akan melakukan 2 tahap seleksi meliputi seleksi tahap 1 bagi pendaftar dalam wilayah dan seleksi tahap 2 bagi pendaftar gabungan wilayah; c Calon peserta didik dinyatakan pendaftar dalam wilayah jika tempat tinggal dan sekolah yang dituju pada wilayah yang sama atau wilayah berbeda namun pada radiusjarak 2 km, dibuktikan dengan Kartu Keluarga paling kurang telah menetap selama satu tahun; d Pendaftar dari dalam wilayah mendapat insentif kewilayahan sebagai penghargaan yang diberikan kepada pendaftar pilihan 1 satu atau 2 dua dari dalam wilayah sesuai sekolah yang dituju; e Insentif berupa peluang diterima untuk memenuhi kuota proteksi dalam wilayah, melalui seleksi dengan sesama pendaftar dalam wilayah pada seleksi tahap 1 baik di sekolah pilihan ke 1 atau pilihan ke 2; f Pendaftar dari dalam wilayah akan diseleksi pada tahap 1 dengan sesama pendaftar dari dalam wilayah untuk memenuhi kuota dalam wilayah dan tahap 2 dengan pendaftar gabungan wilayah jika tidak lolos pada seleksi dalam wilayah untuk memenuhi kuota gabungan wilayah; g Pendaftar dari gabungan wilayah merupakan calon peserta didik yang tidak lolos dari seleksi dalam wilayah, pendaftar dari luar wilayah serta pendaftar limpahan dari sekolah pilihan 2 akan diseleksi pada tahap 2; h Seleksi dilakukan melalui pemeringkatan jumlah nilai USM calon peserta didik SMP MTs, atau Jumlah nilai UN calon peserta didik SMAMA, serta SMKMAK secara otomatis oleh sistem PPDB online Dinas untuk memenuhi kuota dalam wilayah atau gabungan wilayah sesuai pilihan sekolah yang dituju; i Penentuan kuota proteksi dalam wilayah di tiap sekolah ditentukan perjenjang pendidikan melalui perhitungan matematis rasio calon peserta didik wilayah dibandingkan rasio calon peserta didik kota; j Bagi calon peserta didik baru kategori A yang memilih pilihan 1 atau pilihan 2 di dalam wilayah sesuai domisili atau radiusjarak 2 dua km akan mendapat insentif kewilayahan dengan ketentuan: 1 Seleksi tahap satu sebagai insentif dilakukan melalui pemeringkatan nilai US atau UN dengan sesama pendaftar dari dalam wilayah hingga memenuhi kuota proteksi dalam wilayah. Nilai UN hasil pemeringkatan pada batas kuota dalam wilayah, menjadi Passing Grade tahap 1 satu; 2 Calon peserta didik yang tidak lolos dalam seleksi tahap satu seleksi Dalam Wilayah akan diseleksi pada tahap dua gabungan wilayah di sekolah pilihan satu; 3 Seleksi tahap dua merupakan seleksi bagi pendaftar dari gabungan wilayah, dilakukan melalui pemeringkatan nilai US atau UN dari: pendaftar yang tidak lolos di seleksi tahap 1, pendaftar dari luar wilayah, pendaftar limpahan pilihan ke 2 luar wilayah dari sekolah lain; 4 Nilai UN hasil pemeringkatan pada batas kuota hasil seleksi tahap dua pada gabungan wilayah, menjadi Passing Grade tahap dua 2; 5 Jika pendaftar tidak lolos di sekolah pilihan ke satu, akan dilimpahkan ke sekolah pilihan dua; 6 Jika pendaftar memilih sekolah pilihan dua dalam wilayah akan diseleksi sebagaimana penjelasan angka 1 sampai dengan 4 di sekolah pilihan 2; 7 Jika di sekolah pilihan ke 2 tidak lolos pada seleksi tahap 1 maupun 2, calon peserta didik dinyatakan tidak diterima di sekolah pilihan satu maupun dua. k Bagi calon peserta didik baru kategori A yang memilih pilihan 1 atau pilihan 2 di luar wilayah tempat tinggal, dilakukan seleksi dengan ketentuan: 1 tidak melalui seleksi dalam wilayah tahap 1; 2 Seleksi dilakukan melalui pemeringkatan nilai USUN di tahap 2 seleksi untuk kuota gabungan wilayah dengan pendaftar yang tidak lolos di seleksi dalam wilayah, pendaftar luar wilayah dan pendaftar limpahan pilihan kedua dari sekolah lain; 3 Jika tidak lolos pada seleksi gabungan wilayah, akan dilimpahkan ke sekolah pilihan dua pada seleksi gabungan wilayah. 4 Jika pada seleksi di sekolah pilihan dua tidak lolos, peserta didik dinyatakan tidak diterima di sekolah pilihan 1 atau 2. l Bagi calon peserta didik yang memilih pilihan 1 dalam wilayah, pilihan 2 luar wilayah, dilakukan seleksi dengan ketentuan : 1 Di sekolah pilihan satu akan diseleksi dengan insentif melalui tahap 1 seleksi dalam wilayah sebagaimana dimaksud dalam huruf j angka 1 sampai dengan 4. 2 Jika tidak lolos di seleksi tahap 1 dan 2, calon peserta didik akan dilimpahkan ke sekolah pilihan 2 untuk mengikuti seleksi tahap 2 seleksi gabungan wilayah; m Bagi calon peserta didik yang memilih pilhan 1 luar wilayah, pilihan 2 dalam wilayah, dilakukan seleksi dengan ketentuan: 1 di sekolah pilihan 1 calon peserta didik diseleksi pada seleksi gabungan wilayah tahap 2; 2 jika tidak lolos pada seleksi gabungan wilayah di sekolah pilihan 1, calon peserta didik dilimpahkan ke sekolah pilihan 2 untuk di seleksi pada seleksi dalam wilayah tahap 1; 3 jika tidak lolos pada seleksi dalam wilayah, akan diseleksi pada gabungan wilayah tahap 2; 4 jika tidak lolos pada seleksi gabungan wilayah, peserta didik dinyatakan tidak diterima. n Seleksi jalur akademik calon peserta didik SMK dilakukan melalui pemeringkatan oleh sistem PPDB online Kota Bandung pada jumlah nilai UN calon peserta didik hingga sesuai dengan daya tampung sekolahprogram keahlian pilihan ke 1 satu. Apabila tidak diterima di sekolahprogram keahlian pilihan ke 1 satu diteruskan pemeringkatan pada sekolahprogram keahlian pilihan ke 2 dua hingga terpenuhi kuota di pilihan ke 2. o Seleksi calon peserta didik yang berasal dari luar Daerah dilakukan dengan ketentuan: 1 melalui pemeringkatan nilai USUN dengan sesama calon peserta didik dari luar kota; 2 Seleksi calon peserta didik dari luar Daerah yang memilih pilihan 1 atau 2 dalam radiusjarak 2 km, berlaku sistem seleksi dengan insentif sebagaimana hurup j angka 1 sampai dengan 7; 3 Penetapan besar passing grade luar Daerah, sekurang-kurangnya sama dengan besar passing grade dalam Daerah tahap ke 2, kecuali SMK; 4 Kuota calon peserta didik luar Daerah yang memiliki kesesuaian passing grade sebagaimana angka 3 maksimal sebanyak 10 total kuota sekolah; 5 Jika kuota luar Daerah tidak terpenuhi, kuota dilimpahkan kepada kuota dalam Daerah. p Seleksi bagi calon peserta didik dari sistem Pendidikan asing Luar Negeri ke sistem Pendidikan Nasional, dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dilakukan tes khusus oleh sekolah, dan wajib mengikuti seleksi akademik pada tanggal 29 dan 30 Juni, di SMPMTs Negeri yang dituju untuk 3 tiga mata pelajaran, yaitu: Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA dan di SMAMASMK Negeri yang dituju untuk 4 empat mata pelajaran, yaitu: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA, yang hasilnya diikutsertakan dalam pemeringkatan. 4. Seleksi untuk nilai sama pada batas kuota a. Untuk calon peserta didik TKRA, SDMI jika pada batas akhir daya tampung terdapat nilaiskor akhir yang sama, maka pemeringkatan selanjutnya berdasarkan jarak domisili calon peserta didik ke sekolah; b. Untuk jalur non-akademik RMP pada seleksi bagi siswa yang tidak terdaftar pada Keputusan Walikota tentang Daftar Masyarakat Miskin, dilakukan pemeringkatan berdasarkan gabungan skor jarak dengan bobot 70 dan skor nilai rata-rata raport dengan bobot 30; c. Untuk jalur non akademik afirmasi, jika skor pada batas kuota sama, dilakukan pemeringkatan berdasarkan jarak domisili calon peserta didik ke sekolah; d. Untuk jalur akademik calon peserta didik SMPMTs, SMAMA, dan SMK, jika pada batas akhir daya tampung menunjukkan nilai sama, pemeringkatan selanjutnya berdasarkan nilai USM mata pelajaran secara berurutan: Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA untuk calon peserta didik SMPMTs; atau berdasarkan nilai UN mata pelajaran, secara berurutan: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA untuk calon peserta didik SMAMASMK.

5. Seleksi Peserta Didik Baru Berbasis Kewilayahan