Sistem Informasi Penjualan Dan Persediaan Barang Di PT. Kertas Padalarang (PERSERO)

(1)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Strata I Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

Ryan Ramadhan 10506015

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

dari pemesanan kertas hingga penjualan masih dilakukan dengan cara manual atau belum terkomputerisasi, seluruhnya dicatat dalam sebuah buku sehingga dalam pengolahannya tidak efektif dan dapat menimbulkan terjadinya masalah, yaitu untuk mendapatkan kertas yang akan dibeli maka konsumen harus menunggu cukup lama karena bagian penjualan harus menghubungi bagian gudang untuk mengecek persediaan kertas tersebut masih ada atau tidak, terjadi ketidaksesuaian antara data pemesanan dan data penjualan, terjadi selisih jumlah antara data penjualan dengan data barang yang keluar dari gudang, dan dalam proses pencarian harus dilakukan satu persatu sehingga dalam pembuatan laporannya memakan waktu yang lama. Kegunaan dalam penelitian ini adalah untuk memudahkan dalam pengolahan data, mempermudah dan mempersingkat waktu dalam pembuatan laporan-laporan.

Metode yang digunakan selama penelitian adalah meotode penelitian deskritif, metode penelitian eksperimental, metode penelitian tindakan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara wawanara dan observasi. Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah FlowMap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, Tabel Relasi, Entity Relationship Diagram (ERD). Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah model prototype. Pembuatan sistem informasi penjualan dan persediaan barang ini menggunakan program Visual Basic 6.0 dan databasenya menggunakan mySQL-front.

Dengan diterapkannya sistem informasi penjualan dan persediaan barang ini maka diharapkan akan meningkatkan kualitas pengolahan data dan meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan, dan juga dapat mempermudah pihak-pihak dalam pelayanan informasi sehingga memperkecil kesalahan yang mungkin saja terjadi.


(3)

ii

sold by PT Kertas Padalarang are the paper produced their own. All the records from ordering paper to return is still done manually or not yet computerized, all recorded in a book so that the processing is not effective and can cause problems, that is to get the paper to be purchased the customer must wait long enough because the marketing department must contact the warehouse to check inventory is still there or not, there is a discrepancy between the data ordering and sales data, difference occurs between the amout of sales data with the data papers that came out of the warehouse, and in the search process should be done one by one so that in making its reports take a long time, difference occurs between the amount of sales data with the data paper that came out of the warehouse, and in the search process should be done one by one so that in making its reports take a long time. The use of this research is to facilitate the processing of data, to simplify and shorten the time in making these reports

The methods used during research is descriptive research method, experimental research methods, action research methods. Data collection methods used were interviews and observations. Method approach of system used is FlowMap, Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), Data Dictionary, Normalization, Relation Table, Entity Relationship Diagram (ERD). System development method used is a prototype model. The making of system information sale and availability goods is using Visual Basic Program and database use mySQL-front.

With the implementation of this system information sale and inventory it is hoped will improve the quality of data processing and improve the quality of information that produce, and also can facilitate the parties in the ministry of information so that minimize the errors that may occur.


(4)

iii

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Azza Wa Jalla atas limpahan berkat, rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shallawat dan Salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad Shalallahu‟alaihi wassallam. Alhamdulillaahi rabbil ’alamin hamdan yuafi

ni’amahu wa yukafi majidah, atas seizin-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG DI PT KERTAS PADALARANG (PERSERO).” yang merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer Jurusan Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia. Semoga selama perkuliahan di UNIKOM memberi manfaat bagi masyarakat dan dinilai ibadah oleh Allah SWT. Amin Yaa Rabbal ’alamin.

Penulis menyadari dalam penyusunan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangannya, oleh karena itu dalam hal ini tidak terlepas dari keterbatasan ilmu yang penulis miliki pada saat ini. Maka dari itu tiada daya dan upaya tanpa pertolongan Allah yang telah menciptakan manusia dalam keadaan lemah, kesempurnaan hanya milik Allah semata. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:


(5)

iv

Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Rina Kurniawati, S.Kom., M.T, selaku Dosen Wali (MI-1) Jurusan Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

5. Ibu Sintya Sukarta,ST., MT. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk bimbingan.

6. Seluruh Dosen dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Terutama Dosen Sistem Informasi.

7. Bapak Ir. Kamil Moch Muchsin Selaku Direktur Utama PT. Kertas Padalarang (Persero) yang telah bersedia menerima penulis untuk melaksanakan penelitian.

8. Ibu Tini dan Bapak Binsar yang telah membantu memudahkan penulis dalam memperoleh data serta dokumen-dokumen untuk kelengkapan skripsi ini.

9. Kepada keluarga yang telah memberi dukungan dan doa, kepada kedua orang tua dan kepada kedua adik serta saudara-saudara.

10. Untuk seseorang yang terkasih Heni yang selalu memberi semangat dalam penyusunan skripsi ini, tak lupa kepada sahabat penulis Widi ”abay”.


(6)

v

telah membatu dalam penyusunan skripsi baik secara moril dan tenaga. 13. Untuk tim futsal MI1 „06 ( Dinda, Arief, Rizky, Agus, Reksa, Gema, Rino,

Syahrir, Sigit, Yogi).

14. Untuk semua pihak yang telah memberi support yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan baik yang telah disebutkan atau yang tidak, mendapatkan balasan yang berlipat dari Allah SWT. Amin. Jazakallah khair.

Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk diri penulis sendiri, kepada almamater dan kepada semua pihak yang berkepentingan dengan masalah yang penulis teliti.

Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamin.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullaahi wa baraakatuhu.


(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi ini perkembangan teknologi informasi adalah suatu hal yang sangat dibutuhkan bagi seluruh kalangan baik bagi pelajar, mahasiswa, pekerja, hingga para pelaku bisnis. Hal ini sejalan dengan perkembangan komputer dan komunikasi yang semakin hari semakin mengalami perkembangan yang sangat cepat. Perkembangan teknologi yang semakin meningkat membuat sumber daya manusia harus mampu mengikuti dan menerapkannya dalam sebuah perusahaan, untuk dapat terus berkembang dan menghasilkan informasi yang lebih cepat dan akurat. Hal ini menciptakan daya saing yang kian ketat guna mendapatkan informasi yang aktual sehingga bisa memberikan masukan yang sangat bermanfaat terutama bagi perusahaan yang ingin terus mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya diantara para pesaingnya.

Cara untuk meningkatkan usaha suatu perusahaan ialah dengan cara membangun sistem informasi yang baik. Dan syarat untuk membangun sistem informasi yang baik yaitu adanya kecepatan dan keakuratan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Dalam kenyataannya bahwa manusia memiliki keterbatasan waktu, keterbatasan ketelitian dan keterbatasan ingatan untuk mengolah informasi yang cukup besar. Maka tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan komputer akan lebih mempercepat proses kerja dengan hasil yang lebih cepat, tepat dan akurat yang berguna bagi perusahaan untuk kemajuan


(8)

usahanya. Komputer merupakan suatu alat bantu yang dapat menyimpan data, mengolah data, dan memberikan informasi yang diinginkan. Dengan adanya komputer dan ditunjang dengan sumber daya manusia yang baik, perusahaan akan terbantu untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengolahan data serta hasil kerja yang akan semakin maksimal.

Sistem informasi penjualan dan persediaan barang merupakan suatu pengolahan data penjualan dan data persediaan barang yang akan menghasilkan laporan setiap periodenya, yaitu satu bulan sekali. Laporan kemudian akan diserahkan kepada pimpinan perusahaan untuk mengetahui persediaan barang dan laporan penjualan perusahaan selama satu bulan.

Kertas merupakan salah satu komoditas yang tidak terlepas dari aktivitas kehidupan manusia, mulai dari aktivitas pendidikan, industri, perkantoran, perdagangan, sampai kehidupan rumah tangga. Indonesia adalah negara yang berpotensi menjadi negara pengekspor kertas yang perlu diperhitungkan oleh dunia karena Indonesia mempunyai banyak sumber bahan baku alternatif, seperti lahan pertanian, jerami, ampas tebu, rosela, dan abacca.

PT Kertas Padalarang (PERSERO) merupakan perusahaan milik Negara yang bergerak di bidang industri pembuatan kertas. PT Kertas Padalarang (PERSERO) yang semula bernama NV. Papier Fabriek Padalarang didirikan tahun 1922 yang merupakan cabang dari NV. Papier Fabriek Nijmegan di Belanda. Setelah Periode Kemerdekaan RI, perusahaan mengalami proses pengambil alihan oleh Pemerintah RI dan berubah nama menjadi PN. Kertas Padalarang. Namun karena berdasarkan PP No. 29 Tahun 1991, status PN berubah


(9)

menjadi PT (Persero). Sejak berdiri sampai sekarang PT Kertas Padalarang (PERSERO) tetap eksis dan bersaing di antara pabrik-pabrik kertas swasta yang berskala besar. PT Kertas Padalarang (PERSERO) memenuhi sebagian kebutuhan kertas khusus dan kertas sigaret baik kebutuhan dalam negeri terutama pesanan dari Perum Peruri maupun untuk kebutuhan ekspor. Hasil produksinya terdiri dari berbagai jenis kertas yang dapat dikelompokkan menjadi produk kertas khusus/berharga, kertas sigaret, kertas tulis/cetak, dan kertas bungkus. Selain itu, PT Kertas Padalarang juga memproduksi pulp yang menggunakan bahan baku merang/batang padi.

Sistem penjualan dan persediaan barang di PT. Kertas Padalarang (PERSERO) belum memiliki sistem informasi yang terkomputerisasi. Pengolahan datanya belum menggunakan perangkat lunak khusus melainkan masih dalam bentuk microsoft Excel. Banyak kelemahan dalam pengolahan data yang sedang berjalan, seperti penyajian data penjualan dan persediaan barang memakan waktu yang cukup lama dan terkadang terjadi keterlambatan dalam pencarian data yang mengakibatkan pembuatan laporan yang lambat.

Disisi lain sistem informasi yang dibutuhkan untuk mengetahui data penjualan dan persediaan barang adalah sistem informasi yang cepat dan akurat. Maka dari itu dibutuhkan sistem informasi yang baik agar dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas perusahaan. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, penulis tertarik untuk melakukan perancangan sistem informasi penjualan dan persediaan barang di PT. Kertas Padalarang (PERSERO)


(10)

dan penulis akan mengambil judul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN BARANG DI PT KERTAS PADALARANG (PERSERO)”. 1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

1. Pengolahan data penjualan dan persediaan barang masih dalam bentuk aplikasi Microsoft Excel sehingga terkadang terjadi keterlambatan dalam pengolahan data.

2. Pembuatan laporan penjualan, laporan pembelian, laporan bahan, dan laporan barang masih terkesan lambat.

3. Pencarian data masih manual sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan data yang dicari.

4. Sering terjadi ketidaksesuaian antara data pesanan dengan data penjualan.

1.2.2. Rumusan Masalah

Beberapa rumusan masalah yang terdapat pada PT. Kertas Padalarang (PERSERO) meliputi :

1. Bagaimana Sistem Informasi Penjualan Dan Persediaan Barang yang sedang berjalan di PT. Kertas Padalarang (PERSERO).

2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan Persediaan Barang di PT. Kertas Padalarang (PERSERO).

3. Bagaimana pengujian Sistem Informasi Penjualan Dan Persediaan Barang di PT. Kertas Padalarang (PERSERO).


(11)

4. Bagaimana implementasi Sistem Informasi Penjualan Dan Persediaan Barang di PT. Kertas Padalarang (PERSERO).

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian yang dilakukan penulis di PT. Kertas Padalarang (PERSERO) adalah untuk mencoba membangun Sistem Informasi Penjualan dan Persediaan Barang di PT. Kertas Padalarang (PERSERO) sehingga dapat membantu pihak terkait didalam mendapatkan informasi yang tepat, cepat dan akurat.

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Penjualan Dan Persediaan Barang yang sedang berjalan di PT. Kertas Padalarang (PERSERO). 2. Untuk membuat perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan

Persediaan Barang di PT. Kertas Padalarang (PERSERO).

3. Untuk menguji Sistem Informasi Penjualan Dan Persediaan Barang di PT. Kertas Padalarang (PERSERO).

4. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Penjualan Dan Persediaan Barang di PT. Kertas Padalarang (PERSERO).

1.4. Kegunaan Penelitian

Penulis berharap hasil dari penelitian ini bermanfaat bagi banyak pihak, diantaranya:


(12)

1.4.1. Kegunaan Akademis a. Bagi Pengembangan Ilmu

Agar dapat menambah informasi bagi pengembangan ilmu sistem informasi agar dapat diolah dengan baik dan mendapatkan hasil yang akurat dengan menggunakan visual basic 6.0 dan mySQL.

b. Bagi Peneliti Lain

Membantu peneliti lain yang akan mengambil penelitian di bidang / masalah yang sama dengan penulis, sebagai bahan referensi untuk perbaikan maupun pengembangan ilmu.

c. Bagi penulis

Agar dapat memperoleh wawasan dan dapat meningkatkan pengetahuan penulis dalam pengolahan data yang ada di PT. Kertas Padalarang (PERSERO).

1.4.2. Kegunaan Praktis

Membantu peneliti lain yang akan mengambil penelitian di bidang / masalah yang sama dengan penulis, sebagai bahan referensi untuk perbaikan maupun pengembangan ilmu.

a. Bagi Perusahaan

Dapat dijadikan sebagai bahan pemikiran dalam upaya meningkatkan kinerja proses penjualan dan persediaan barang.


(13)

b. Bagi Bagian Penjualan Gudang dan Produksi

Mempermudah pihak bagian penjualan, gudang, dan produksi dalam pengolahan data penjualan dan persediaan barang.

1.5. Batasan Masalah

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis akan melakukan pembatasan masalah hanya dalam ruang lingkup pembahasan mengenai penjualan dimana:

1. Laporan penjualan, laporan pembelian, laporan bahan, dan laporan barang dibuat per periode dan tanpa membahas laba/rugi perusahaan.

2. Pembayaran penjualan barang dapat dilakukan secara tunai ataupun kredit dengan uang muka minimal 50% dan penjualan barang minimal 5 roll. 3. Barang yang dijual kepada konsumen bukan konsumen individu melainkan

parbrik.

4. Sistem informasi ini tidak membahas tentang retur

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan di PT. Kertas Padalarang (PERSERO) yang beralamat di Jln. Cihaliwung No. 181 Padalarang Kab. Bandung Barat Telp. (022) – 6809315.


(14)

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

TAHUN 2011

NO KEGIATAN FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Mengunjungi

perusahaan

a. Observasi

b. Wawancara

c. Studi Pustaka d. Analisis Kebutuhan

Sistem

2 Menganalisis

dokumen & prosedur a. Perancangan Proses b. Perancangan Basis

Data

3 Membangun,

memperbaiki sistem a. Struktur Program b. Struktur Menu

c. Kodifikasi

d. Desain Input /

Output

e. Pengujian Perangkat


(15)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Sistem

2.1.1. Pengertian Sistem

Banyak pengertian sistem yang diungkapkan oleh beberapa pakar manajemen yang dijelaskan dari berbagai sudut pandang yang berbeda, namun mempunyai tujuan yang sama.

Yang disebut dengan suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Andri Kristanto (2008 : 1)

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2000 : 687) Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.Contohnya adalah filsafat.

Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik yang bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sering digunakan oleh manusia. Contohnya sistem akuntansi, sistem komputer dan sebagainya.


(16)

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem rotasi bumi, sistem gravitasi dan sebagainya.

Sistem buatan adalah sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia. Misalnya, sistem informasi penjualan dan persediaan barang.

3. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa terpengaruh oleh kondisi luar sistem.

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

2.2. Informasi

Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya bisa mati. Suatu organisasi


(17)

tanpa adanya suatu informasi maka organisasi tersebut tidak bisa berjalan dan tidak bisa beroperasi. Andri Kristanto (2008 : 7)

Dengan kata lain sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem.

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan.

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.


(18)

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevan informasi untuk setiap orang dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepala akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

2.3. Sistem Informasi

2.3.1. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Andri Kristanto (2008 : 12) Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.

3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.


(19)

2.3.2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2000 : 698) Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang dikenal dengan istilah blok bangunan

(building block), komponen tersebut adalah sebagai berikut :

1. Blok Masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Blok masukan merupakan metode-metode untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (model block)

Blok model terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data nput dan data yang tersimpan di dasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (output block)

Produk sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (technology block)

Teknologi merupakan kotak alat dari pekerjaan sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu


(20)

pengendalian dari sistem kesaluruhan. Teknologi terdiri dari 2 bagian utama, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Perangkat lunak berupa program yang membuat perangkat keras dapat bekerja dengan mengintruksikannya untuk memproses sesuai dengan model yang ditetapkan. Sedangkan perangkat keras merupakan alat dukungan berbentuk phisik.

5. Blok Basis Data (database block)

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (contorl block)

Blok kendali berfungsi untuk mencegah sistem dari hal-hal yang dapat merusak, apabila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4. Arsitektur Jaringan

Untuk membentuk hubungan antar komputer dan peralatan-peralatan serta komunikasi data maka dibutuhkan adanya jaringan komputer. Hubungan antar komputer dalam jaringan komputer menggunakan perangkat jaringan seperti Ethernet Card, Token Ring, Bridge, Modem, dan jaringan komputer dihubungkan dengan media berupa kabel RG 45, Coaxial, UTP, STP, Fiber Optik dan Non Kabel (Microwave).


(21)

2.4.1. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan interkoneksi sejumlah komputer dan peralatan (peripheral) yang dihubungkan dengan jalur transmisi dan alat komunikasi membentuk suatu sistem sehingga dapat saling bertukar data, informasi atau menggunakan peralatan secara bersama-sama untuk melaksanakan tugas pengolahan data. Edhy Sutanta (2005 : 503)

Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kebel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi seperti dokumen atau data. Selain itu dapat juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, ataupun perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan disebut node. Dalam sebuah jaringan computer terdapat dua, puluhan, ribuah atau bahkan jutaan node.

2.4.2. Manfaat Jaringan Komputer

Keuntungan atau manfaat yang diperoleh dari penerapan jaringan komputer menurut Edhy Sutanta (2005 : 504) adalah :

1. Resource sharing adalah dapat berbagi sumber daya, misalnya pemekaian satu printer untuk beberapa komputer yang terhubung dalam jaringan komputer.

2. File sharing, antar komputer dapat melakukan pertukaran file atau data.

3. Reabilitas tinggi, dengan menggunakan jaringan komputer maka akan memiliki sumber- sumber alternative, misalnya semua file dapat disimpan atau disalin dalam dua, tiga atau lebih


(22)

komputer yang terhubung dalam jaringan sehingga jika salah satu komputer mengalami kerusakan, maka masih ada salinan yang bisa digunakan di tempat lain.

4. Menghemat biaya, penghematan biaya terjadi karena komputer berukuran kecil atau PC mempunyai rasio harga atau kinerja yang lebih baik, di bandingkan dengan komputer besar seperti mainframe memiliki kecepatan sekitar sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil atau PC, tetapi harga sebuah mainframe bisa mencapai ratusan bahkan ribuan kali lebih mahal dibanding PC. 5. Kemudahan komunikasi, komunikasi anatar komputer

dalam satu lingkungan kerja dapat dilakukan dengan mudah missal dengan adanya program E-mail atau Chating.

6. Apabila salah satu unit komputer terhubung ke internet melalui modem atau LAN, maka semua atau sebagian unit komputer pada jaringan juga dapat mengakses internet dengan metode sharing connection.

7. Fasilitas mapping, mapping berfungsi untuk memetakan suatu directory pada jaringan sedemikian sehingga directory tersebut seolah-olah menjadi drive local.

2.4.3. Macam jaringan Komputer

Menurut Edhy Sutanta (2005:508) jaringan komputer berdasarkan area dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :


(23)

yang luas jangkauannya meliputi suatu area lokal tertentu. Misalnya suatu bangunan atau suatu gedung dengan radius maksimal 10 km.

2. Metropolitan Area Network (MAN), suatu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi suatu area dalam satu kota. Misalnya jaringan komunikasi data di kota Bandung.

3. Wide Area Network (WAN), suatu jaringan komunikasi data yang luas jangkauannya meliputi antar kota atau antar negara. Misalnya jaringan komunikasi data pada internet.

2.4.4. Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, dan star. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

1. Topologi BUS

Pada tipe topologi BUS, masing-masing server dan workstation

dihubungkan pada sebuah kabel yang disebut BUS.

Gambar 2.1. Gambar Topologi BUS


(24)

Keuntungan dan kerugian dari jaringan dengan topologi BUS

adalah sebagai berikut : Keuntungan :

a) Hemat kabel

b) Layout kabel sederhana c) Mudah dikembangkan Kerugian :

a) Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil b) Kepadatan lalu lintas

c) Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.

d) Diperlukan repeater untuk jarak jauh 2. Topologi Token RING

Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai

loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.

Gambar 2.2. Gambar Topologi Token RING


(25)

Keuntungan dan kerugian dari jaringan dengan topologi Token

RING adalah sebagai berikut :

Keuntungan : a) Hemat Kabel

b) Tidak ada komputer yang memonopoli jaringan Kerugian :

a) Peka kesalahan

b) Pengembangan jaringan lebih kaku. 3. Topologi STAR

Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.

Gambar 2.3. Gambar Topologi STAR


(26)

Keuntungan dan kerugian dari jaringan dengan topologi STAR

adalah sebagai berikut : Keuntungan :

a) Paling fleksibel

b) Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain

c) Kontrol terpusat

d) Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan e) Kemudahaan pengelolaan jaringan

Kerugian : a) Boros kabel

b) Perlu penanganan khusus

c) Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis 2.4.5. Client Server

Server yaitu komputer yang menyediakan fasilitas bagi

komputer-komputer lain, sedangkan Client yaitu komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu:

1. Dedicated server, yaitu server yang hanya berfungsi khusus sebagai pusat

(central) pengendali jaringan.

2. Non Dedicated, yaitu komputer yang dapat berfungsi sebagai server juga


(27)

Gambar 2.4. Gambar Skema Jaringan Client-Server (Sumber http://loveninx.files.wordpress.com/2010/12/clientserver)

Keunggulan dan kelemahan dari jaringan Client-Server adalah sebagai berikut :

Keunggulan :

a) Kecepatan aksesnya tinggi

b) Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik c) Sistem backup data lebih baik.

Kelemahan :

a) Biaya operasional lebih mahal

b) Dibutuhkan satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server

c) Sangat ketergantungan pada server, karena jika server mengalami gangguan atau masalah, maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu

2.5. Perangkat Lunak Pendukung 2.5.1. Sekilas Tentang Visual Basic

Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer.

Bahasa pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual


(28)

Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows.

Microsoft Visual Basic adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan memanfaatkan keistimewaan konsep-konsep antar muka grafis dalam Microsoft Windows. Aplikasi yang dihasilkan Visual Basic berkaitan erat dengan windows itu sendiri sehingga dibutuhkan pengetahuan bagaimana cara kerja windows. Taryana Suryana (2009 : 1)

Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan berbagai perangkat control yang dapat digunakn untuk membuat program aplikasi dalam sebuah form baik aplikasi kecil maupun pengolahan database.

Berikut ini adalah beberapa keunggulan dari Microsoft Visual Basic: 1. Sarana akses data yang lebih cepat dan handal untuk membuat

aplikasi basis data yang berkemampuan tinggi.

2. Tambahan kontrol-kontrol baru lebih canggih serta peningkatan kaidah struktur bahasa visual basic.

3. Visual basic memiliki beberapa versi atau edisi yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya.

2.5.2 MySQL

MySQL adalah suatu software sistem manajemen database bersifat


(29)

yaitu bahasa standar yang paling banyak digunakan untuk mengakses

database.

Keunggulan dari MySQL adalah :

a) MySQL dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh banyak CPU sekaligus. MySQL mendukung penggunaan oleh beberapa user

pada waktu yang bersamaan, oleh karena itu database server

dapat diakses oleh client secara bersamaan pula. b) MySQL merupakan open source software.

c) Untuk menggunakan MySQL, yang mana merupakan lisensi dari GPL, user dapat mempergunakannya secara cuma-cuma, tanpa dipungut biaya.

d) MySQL mampu berjalan dalam berbagai sistem operasi

(Portability). MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem

operasi seperti Microsoft Windows, Mac OS X server, Solaris, Amiga, Linux, FreeBSD, HP-UX, dan lainnya.

e) Performance Tuning yang baik

f) MySQL memiliki kecepatan yang sangat baik dalam menangani

query sederhana.

g) Scalability and Column Types Support

h) MySQL mampu menangani database yang besar dengan tipe kolom yang sangat kompleks.


(30)

Berikut adalah karakteristik MYSQL:

1. High Security

MySQL memiliki sistem sekuritas yang tinggi dengan disertai beberapa lapisan sekuriti seperti level subnetmask, nama host, dan ijin akses user dengan sistem perijinan yang disertai dengan serta

password ter-enkripsi.

2. Standard Command and Function

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query, yang mana merupakan fungsi standar dari SQL.

3. Connectivity

MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan

protocol TCP/IP, Named Pipes (NT), dan Unix soket (Unix).

4. Flexibility Table Structure

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan database lainnya seperti Oracle.

5. Localisation

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada

client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa.

6. Interface

MySQL memiliki interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman menggunakan fungsi API.


(31)

7. Clients dan Tools

MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi database, yang mana pada setiap tool

disertakan petunjuk online.

2.6. Pengertian Penjualan, Barang, Persediaan Barang, dan Pemesanan Barang

2.6.1. Pengertian Penjualan

Penjualan merupakan salah satu elemen utama dari modal kerja perusahaan yang merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, kadang-kadang orang mempunyai salah pengertian tentang istilah penjualan yang dianggap sama dengan istilah pemasaran. Kedua istilah tersebut mempunyai ruang lingkup yang berbeda. Pemasaran meliputi kegiatan yang luas, sedangkan penjualan hanyalah merupakan suatu kegiatan saja didalam pemasaran.

Ada beberara jenis penjualan menurut Basu Swastha dan Irawan (1998:11) yaitu:

1. Trade Selling

Dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distributor produk-produk mereka. Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan, persediaan dan pengadaan produk baru.


(32)

2. Missionary Selling

Dalam missionary selling penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur perusahaan. Dalam hal ini perusahaan yang bersangkutan memiliki penyalur sendiri dalam pendistribusian produknya. 3. Technical Selling

Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasihat pada pembeli akhir dari barang dan jasanya dengan menunjukan bagaimana produk dan jasa yang ditawarkan dapat mengatasi masalah tersebut.

4. New Business Selling

Berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai oleh perusahaan asuransi.

5. Responsive Selling

Dua jenis penjualan utama disini adalah “route driving” dan “retailing”. Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan penjualan yang terlalu besar meskipun layanan yang baik dan hubungan pelanggan yang menyenangkan dapat menjurus pada pembeli uang.

2.6.2. Pengertian Barang

Barang/produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat di raba, termasuk bungkus, harga, prestise perusahaan,


(33)

dan pengecer. Pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Penggolongan barang menurut tingkat pemakaiannya:

1. Barang tahan lama (durable goods) adalah barang-barang yang secara normal dapat dipakai berkali-kali, jadi dapat dipakai dalam jangka waktu yang relatif lama.

2. Barang tidak tahan lama (non durable goods) adalah barang-barang yang secara normal hanya dapat dipakai satu kali atau beberapa kali saja, artinya sekali barang itu dipakai akan habis, rusak, atau tidak dapat dipakai lagi.

2.6.3. Pengertian Persediaan Barang

Persediaan barang adalah barang-barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau memproduksi barang-barang yang akan dijual. Istilah yang digunakan untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan tergantung pada jenis usaha perusahaan. Perusahaan manufaktur yaitu perusahaan yang membeli bahan dan mengubah bentuknya untuk dijual.

Menurut Zaki Baridwan (2000 : 50) dalam perusahaan manufaktur persediaan barang terdiri dari beberapa jenis yaitu :

1. Bahan baku dan bahan penolong, adalah barang yang akan menjadi bagian dari produk jadi yang dengan mudah dapat diikuti biayanya. Sedangkan bahan penolong merupakan barang-barang yang juga


(34)

menjadi bagian dari produk jadi tetapi jumlahnya relatif kecil atau sulit diikuti biayanya.

2. Suplier pabrik, merupakan barang-barang yang mempunyai fungsi melancarkan proses produksi.

3. Barang dalam proses, merupakan barang-barang yang sedang dikerjakan (diproses) tetapi pada tanggal neraca barang-barang tersebut belum selesai dikerjakan untuk dapat dijual (masih diperlukan Pengerjaan lebih lanjut).

4. Produk selesai, merupakan barang-barang yang sudah selesai dikerjakan dalam proses produksi dan menunggu saat penjualan. 2.6.4. Pengertian Pemesanan Barang

Pemesanan tidak hanya dipandangi sebagai satu bagian. Bagian penjualan terlibat dalam mengambil keputusan manajemen sebelum produk dirancang sampai terjual. Perusahaan-perusahaan unggulan masa kini beralih dari memandang perushaan sebagai kumpul bagian – bagian menjadi suatu sistem untuk mengelola dan menguasai proses ini seperti penciptaan pemesanan dan pemenuhan pesanan. Setiap proses meliputi beberapa langkah dan memerlukan masukan dari beberapa bagian produksi, keuangan dan manager.

Pemesanan barang adalah permintaan untuk dibuatkan barang sesuai dengan keinginan konsumen, yang telah disepakati spesifikasinya oleh bagian administrasi yang kemudian akan dikerjakan oleh bagian produksi dan ketika barang itu jadi, maka akan dikirimkan kepada konsumen yang bersangkutan.


(35)

Pemesanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian pengendalian persediaan barang atau inventory control dalam suatu perusahaan atau organisasi, baik barang tersebut merupakan bahan baku yang digunakan sebagai bahan produksi suatu organisasi ataupun sebagai barang yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Pada kegiatan pemesanan barang, barang yang dipesan adalah sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sehingga ada kalanya pada saat unit-unit dalam organisasi membutuhkan barang untuk melakukan aktivitas, barang yang dibutuhkan tidak tersedia di gudang. Adapun sebaliknya, apabila organisasi memesan barang dengan jumlah yang cukup besar serta setiap unit-unit belum membutuhkan, maka akan mengalami penumpukkan persediaan dan berpengaruh kepada biaya penyimpanan. Perencanaan pemesanan barang yang tepat dapat menghasilkan jumlah barang yang optimal dan mengeluarkan biaya seminimal mungkin.


(36)

30 3.1. Objek Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memilih PT. Kertas Padalarang (PERSERO) sebagai objek penelitian, yang berlokasi di Jalan Cihaliwung No. 181 Padalarang, Desa Kerta Mulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Jawa Barat. Lokasi ini berada di bawah kaki gunung Burangrang, ± 18 km sebelah barat Bandung. Pabrik ini didirikan diatas tanah seluas 126.043 m³

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Kertas Padalarang didirikan pasa tahun 1922 oleh pemerintah Belanda, utuk memenuhi kebutuhan kertas Hindia Belanda. Pada awal berdirinya PT. Kertas Padalarang bernama NV Papier Fabriek Padalarang yang berbadan hukum perseroan terbatas. Pada tahun 1961 pabrik ini berubah menjadi pabrik milik Negara dengan nama Perusahaan Negara (PN) Kertas Padalarang, yang berada di bawah lingkungan Direktorat Jendral Industri Kimia Dasar atau Departemen Perindustrian.

Secara kronologis penguasaan pabrik adalah sebagai berikut: Tahun 1921 – 1922

Penyediaan kertas Pemerintah Hindia Belanda tergantung pada Pemerintah Belanda. Perang Dunia I (1914-1918) mengakibatkan terputusnya hubungan Pemerintah Belanda di Indonesia dengan pusatnya yaitu Belanda. Pemerintah Hindia belanda


(37)

memikirkan untuk mendirikan pabrik kertas. Kemudian dibangun pabrik kertas di Padalarang yang berbadan hukum perseroan terbatas dengan nama NV Papier Fabriek Padalarang.

Tahun 1923 – 1942

Pabrik Kertas Padalarang didirikan oleh perusahaan dagang Belanda, NU International Credieten Handel Vereeriging Rotterdam, yang berpusat di Nijmegen Belanda. Pabrik ini menghasilkan keuntungan dan mulai berkembang dari kapasitas produksi 9 ton/hari menjadi 15 ton/hari.

Tahun 1942 – 1945

Jaman pemerintahan Jepang, produksi tetap berjalan karena persediaan bahan baku dan penolong sisa import masih cukup tersedia.

Tahun 1945 – 1947

Pada periode revolusi, produksi tidak cara sinambung karena tenaga kerja bangsa (Bangsa Indonesia) harus berusaha menangani ini sendiri tanpa bergantung kepada tenaga kerja asing baik di bidang pulp maupun di bidang kertas. Perusahaan ini berada di bawah naungan Kementrian kemakmuran.

Tahun 1947 – 1958

Pabrik ini sepenuhnya dikuasai oleh pemerintahan Belanda dengan nama NV Papier Fabriek Padalarang.


(38)

Tahun 1958 – 1961

Pengambilan alih perusahaan Belanda atau semi Belanda. Pada tanggal 3 Januari 1958 NV Papier Fabriek Padalarang diambil alih oleh PAPERDA Jawa Barat. Yang kemudian dikelola oleh BAPPIT pusat dengan nama Pusat Perusahaan Negara Kertas Padalarang Leces.

Tahun 1961 – 1991

Perusahaan ini menjadi milik Negara berdasarkan UU No. 19 Tahun 1960 dan PP No. 136 Tahun 1961 dengan nama Perusahaan Negara (PN) Kertas Padalarang yang berada di bawah lingkungan Derektorat Jendral Industri Kimia.

Tahun 1991 – Sekarang

Berdasarkan PP No. 29 Tahun 1991 (20 Mei 1991) status PN berubah menjadi PT (Persero). Sejak pertama kali didirikan pada tahun 1922, revolusi yang pertama dilakukan pada tahun 1972, yaitu pada plup plant. Kemudian pada tahun 1974 PT. Kertas Padalarang di perluas dengan penambahan mesin baru. Unit ini dinamakan unit II, yang khusus memproduksi kertas sigaret dan jenis kertas tipis lainnya. Sedangkan unit I yang terdiri dari mesin kertas I dan II yang memproduksi kertas HVS/cetak dan kertas khusus (security paper).


(39)

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan A. V i s i

Menjadikan PT. Kertas Padalarang (PERSERO) sebagai sebuah industri spesial pulp dan kertas, terutama kertas security dan kertas khusus yang tangguh dan mampu bersaing dalam aspek kualitas, harga dan aspek lainnya untuk pasaran yang bersifat terbuka.

B. M i s i

Sebagai unit ekonomi yang sehat, yang bertumpu srtuktur yang kokoh yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) yang efisien dan profesional, alat produksi yang berdaya guna serta mampu menghasilkan produk yang berkualitas, permodalan yang sehat serta system pemasaran dan jaringan yang handal.

3.1.3. Fasilitas Perusahaan A. Kesehatan

Dalam hal ini yaitu melayani kesehatan, perusahaan menyediakan poliklinik untuk para karyawan dan keluarganya.

B. Keselamatan

Keselamatan kerja karyawan menjadi hal yang paling utama, untuk itu pihak perusahaan menyediakan peralatan dan pakaian khusus seperti sarung tangan, masker, kacamata pelindung dan lainnya untuk menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan.


(40)

C. Pendidikan

Perusahaan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan keahlian dengan mengikuti pendidikan sesuai dengan golongannya masing-masing. D. Perumahan

Para karyawan terutama bagian produksi disediakan fasilitas perumahan yang terletak tidak jauh dari perusahaan.

E. Transportasi

Perusahaan menyediakan kendaraan jemputan untuk para karyawan yang bertempat tinggal jauh dari perusahaan.

3.1.4. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan suatu gambaran posisi manajemen berdasarkan tingkatnya dan akan membantu penetapan batas – batas wewenang dan tanggung jawab. Struktur organisasi ini sangat penting dalam pengembangan sistem biaya dan laporan kerja karena akan memperlihatkan tanggung jawab personalia dalam melaksanakan rencana manajemen.


(41)

Manajer Produksi

Seksi pulp

Seksi mesin kertas unit I

Seksi mesin kertas unit II

Seksi finishing

Seksi pemeliharaan

mesin KU I

Seksi MPC Seksi pemeliharaan

mesin KU II Manajer Pemeliharaan

Sk bengkel mesin

Manajer Teknik Manajer SDM&Umum

Manajer kesehatan

Manajer

penelitian & litbang Manajer SPI

Manajer

pemasaran Manajer logistik

Manajer adm pembukuan Manajer keuangan Seksi boiler Sk listrik/ instalasi Seksi personalia Seksi sekertariat Seksi transport Seksi poliklinik Seksi BKIA Seksi penelitian & litbang

Seksi laboratorium Seksi pengembangan bidang produksi&logistik Seksi pengembangan bidang logistik&pemasaran Seksi penjualan Seksi administrasi Seksi pengadaan Seksi gudang Seksi keuangan Seksi anggaran seksi pembukuan seksi administrasi

Direktur Produksi Direktur Keuangan/Pemasaran

Direktur Utama

(Sumber : PT. Kertas Padalarang (PERSERO))

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Kertas Padalarang (PERSERO)

3.1.5. Deskripsi Tugas

Deskripsi Tugas merupakan rincian yang menunjukan posisi, tanggung jawab, wewenang serta tugas yang harus dilakukan. Hal ini dibuat agar masing – masing bagian dapat mengerti kedudukannya didalam organisasi.

Deskripsi tugas yang ada pada PT. Kertas Padalarang (PERSERO) berikut :

1. Direktur Utama

Direktur utama memimpin, membawahi dan mengkoordinasi: a. Manajer Umum dan Sumber Daya Manusia (SDM)

Manajer Personalia (SDM) dan Umum yang dipimpin oleh seorang kepala Manajer membawahi:

I. Seksi Personalia II. Seksi Sekretariat


(42)

III. Seksi Transport b. Manajer Kesehatan

Manajer kesehatan yang dipimpin oleh kepala manajer membawahi:

I. Seksi Poliklinik II. Seksi BKIA

c. Manajer Penelitian dan Pengembangan (litbang)

Manajer litbang yang dipimpin oleh seorang kepala manajer dan membawahi:

I. Seksi penelitian dan pengembangan II. Seksi laboratorium

d. Manajer Satuan Pengawasan Intern (SPI)

Manajer SPI dipimpin oleh seorang kepala manajer dan membawahi:

I. Seksi pengembangan bidang produksi dan logistik II. Seksi pengembangan bidang logistik dan pemasaran 2. Direktur Teknik / Produksi

Direktur Teknik / Produksi memimpin, membawahi dan mengkoordinasi:

a. Manajer Produksi

Manajer produksi yang dipimpin oleh seorang kepala manajer dan membawahi:

I. Seksi Pulp


(43)

III. Seksi Finishing

IV. Seksi Mesin kertas Unit II b. Manajer Pemeliharaan

Manajer pemeliharaan yang dipimpin oleh seorang kepala Manajer dan membawahi:

I. Seksi Pemeliharaan Mesin Unit I II. Seksi Pemeliharaan Mesin Unit II III. Seksi MPC

c. Manajer Teknik

Manajer teknik yang dipimpin oleh kepala manajer dan membawahi:

I. Seksi Bengkel Mesin II. Seksi Boiler

III. Seksi Bengkel Listrik/Instalasi 3. Direktur Keuangan dan Pemasaran

Direktur keuangan dan pemasaran memimpin, membawahi dan mengkoordinasi:

a. Manajer Pemasaran

Manajer pemasaran yang dipimpin oleh kepala manajer dan membawahi:

I. Seksi Penjualan II. Seksi Administrasi


(44)

b. Manajer Logistik

Manajer logistik yang dipimpin oleh kepala manajer dan membawahi:

I. Seksi Pengadaan II. Seksi Gudang c. Manajer Keuangan

Manajer keuangan yang dipimpin oleh kepala manajer dan membawahi:

I. Seksi Keuangan II. Seksi Anggaran

d. Manajer Administrasi Pembukuan

Manajer administrasi pembukuan yang dipimpin oleh kepala manajer dan membawahi:

I. Seksi Pembukuan II. Seksi Administrasi

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Desain Penelitian

Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak dilakukan dalam suatu proses yang teratur dan terarah. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode pendekatan/penyelesaian untuk melaksanakan suatu penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi penjualan dan persediaan barang di PT. Kertas Padalarang (PERSERO) adalah dengan menggunakan metode deskriptif.


(45)

Metode deskrtiptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data 3.2.2.1. Jenis Data

A. Data Primer (wawancara dan observasi)

Data Primer yaitu data atau segala informasi yang diperoleh dan didapat oleh penulis dari sumber data secara langsung baik individu atau sekelompok bagian dari objek penelitian, seperti hasil wawancara dan observasi langsung pada objek yang diteliti.

B. Data Sekunder (studi pustaka)

Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara melakukan kajian kepustakaan, yaitu secara Iiteratur (buku-buku, karangan-karangan, informasi melalui internet) yang berkaitan dengan masalah yang dibahas oleh penulis.

3.2.2.2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang penulis gunakan saat melakukan penelitian di PT. Kertas Padalarang (PERSERO) adalah :


(46)

1. Penelitian Dokumentasi

Penelitian dilakukan dengan membaca buku-buku di perpustakaan dan mencari referensi yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dan peneliti mendapatkan data-data atau informasi berupa dokumen yang berbentuk company profile.

2. Penelitian Lapangan

Penelitian dilakukan dengan cara mengamati langsung ke lapangan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

Adapun cara yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data adalah :

1. Observasi

Melakukan penelitian melalui pengamatan secara langsung pada kantor tersebut pada bagian penjualan, gudang dan produksi mengenai kegiatan dalam proses penjualan dan persediaan barang yang ada di PT. Kertas Padalarang (PERSERO).

2. Wawancara

Teknik yang dilakukan dengan wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung pada pihak bagian penjualan, gudang dan produksi untuk meminta penjelasan mengenai masalah yang akan di bahas.


(47)

3. Studi Pustaka

Penulis membaca buku dan artikel serta dokumen yang berbentuk company profile perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diambil dalam penyusunan skripsi ini.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah perancangan terstruktur. Dimana perancangan terstruktur adalah pengembangan sebuah model dari hasil analisa pemecahan masalah dengan menggunakan sebuah sistem komputer yang memiliki komponen – komponen dan hubungan yang sama atau serupa dengan permasalahan aslinya.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Dalam membangun sistem informasi yang kompleks membutuhkan metode-metode atau paradigma pengembangan yang mampu membantu menganalisis dan mendesain secara detail. Metode yang cocok adalah metode prototipe, dimana metode tersebut memberikan ide bagi analis sistem atau pemrogram untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap, sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai.

Beberapa langkah dalam metode prototype adalah sebagai berikut :


(48)

1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Analis sistem mewawancarai pemakai untuk mendapatkan gagasan dari apa yang diinginkan pemakai terhadap sistem.

2. Membuat Prototype. Setelah analis mengetahui kebutuhan-kebutuhan sistem, selanjutnya membuat prototype.

3. Menguji Prototype. Setelah prototype selesai, selanjutnya pemakai akan menguji prototype kemudian memberikan kritik dan saran.

4. Memperbaiki Prototype. Jika pemakai tidak puas atau merasa ada kekurangan dengan prototype yang sudah ada maka perancang akan melakukan perbaikan yang sesuai dengan keinginan dari pemakai.

5. Mengembangkan Versi Produksi. Pada tahap akhir ini, pengembang akan menyelesaikan sistem sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai.


(49)

Identifikasi Kebutuhan Pemakai

Membuat Prototype

Menguji Prototype

Memperbaiki Prototype

Mengembangkan Versi Produksi

Gambar 3.2 Pengembangan Prototype (Sumber : Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi)

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1) Flowmap

Flow Map disebut juga diagram prosedur kerja atau Functional Flowchart (Diagram Alir Fungsional). Flow Map/Functional FlowChart merupakan diagram alir yang menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari dokumen, aliran data fisik, entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem infomasi.


(50)

1. Dokumen

Dokumen adalah data-data yang mengalir di dalam sistem informasi. Dokumen dengan dokumen dalam satu kolom, tidak dihubungkan secara langsung.

2. Proses pengolahan data (komputerisasi)

Proses yang terjadi dengan menggunakan perangkat komputer (komputerisasi).

3. Disk atau database

Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

2) Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan langkah awal dari analisis struktur dan level teratas dari diagram arus data dan merupakan penggambaran sistem secara garis besar. Diagram konteks menggambarkan hubungan aliran-aliran data kedalam dan keluar sistem atau entitas-entitas yang terletak diluar sistem (output) atau menerima data dari sistem tersebut (input). Satu hal yang perlu diperhatikan, diagram konteks hanya menggunakan satu lingkungan proses yang mewakili proses dari semua sistem.


(51)

3) Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD: 1. Kesatuan Luar (External Entity)

Merupakan kesatuan luar (external entity) dilingkungan luar sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem yang lainnya yang menerima input atau memberi input dari sistem kesatuan luar digambarkan dalam bentuk kotak.


(52)

2. Arus Data (Data Flow)

Menuju dari data yang dapat berupa input bagi sistem disimbolkan dalam bentuk panah.

3. Proses (Process)

Kegiatan yang dilakukan oleh sistem dari arus data yang masuk untuk menghasilkan arus data keluaran, proses disimbolkan dengan bentuk lingkaran.

4. Data Simpanan (Data Store)

Data simpanan merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer, simpanan data dapat disimbolkan dengan garis horizontal paralel yang ditutup salah satu ujungnya.

4) Kamus Data

Kamus data merupakan sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang berhubungan sistem, dengan definisi yang teliti sehingga pemakai dan analisis sistem akam memiliki pemahaman yang umum mengenai input, output, komponen penyimpanan serta kalkulasi intermediate.

5) Perancangan Basis Data A. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengorganisasikan file untuk menghubungkan group elemen yang berulang-ulang dan merubah bentuk database dari


(53)

struktur pohon menjadi struktur hubungan. Adapun tujuan dari normalisasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Meminimalkan duplikasi data.

2. Menyediakan fleksibilitas yang diperlukan untuk kebutuhan fungsional yang berbeda.

3. Memungkinkan suatu model untuk digambarkan dalam perancangan database.

Aturan-aturan normalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk normal. Yang merupakan suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi-relasi tersebut pada level-level normalisasi.

Beberapa level yang biasa digunakan pada normalisasi adalah: 1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan keadaan.

2. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika berada pada bentuk normal pertama dan semua


(54)

atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika berada dalam bentuk normal kedua dan setiap atribut kunci, tidak memiliki depedensi transitif terhadap kunci primer.

5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Boyce-Codd Normal Form (BCNF) mempunyai paksaan

yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung pada fungsi atribut superkey. B. Tabel Relasi

Tabel relasi merupakan hubungan atau asosiasi suatu entitas dengan dirinya sendiri atau hubungan dengan entitas lainnya. Model basis data relasional menunjukkan suatu cara yang digunakan untuk mengolah / mengorganisasi data secara fisik dalam memori sekunder yang akan berdampak pula pada bagaimana mengelompokkan dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang akan ditinjau.

C. Entity Relationship Diagram

Entity Relationship adalah model data konseptual tingkat tinggi untuk perancangan basis data. Model ER penting dalam perancangan basisdata. Model ER menyediakan


(55)

konsep-konsep berguna yang memungkinkan bergerak dan deskripsi-deskripsi informal apa yang dinginkan pemakai terhadap basisdata menuju deskripsi-deskripsi lebih rinci dan dapat diimplementasikan.

Komponen-komponen entitas relationship adalah: 1. Entitas (entity)

Entitas adalah sangat serupa dengan objek pada pemodelan berorientasi objek kecuali bahwa entitas tidak mempunyai operasi-operasi sendiri entitas dapat berupa objek kongkret didunia nyata seperti mahasiswa, pekerja, mobil dan sebagainya. Namun entitas juga dapat berupa objek abstrak seperti rekening.

2. Atribut (properti-properti)

Atribut adalah properti atau ciri-ciri atau karakteristik dari tipe entitas yang dipentingkan disatu sistem / organisasi setiap atribut entitas menspesifikasikan properti tertentu dari entitas.

3. Relasi (relationship)

Relationship adalah asosiasi diantara dua entitas atau lebih. Sebagaimana dengan entitas, kita mengumpulkan relationship-relationship serupa menjadi himpunan relationship (relationship set).


(56)

1)One to One Relationship

Hubungan one to one relationship adalah antara file

pertama dengan file kedua adalah satu banding satu.

2)One to Many Relationship

Hubungan one to many relationship adalah sebuah relasi merupakan tahap dimana hubungan antara file

pertama dengan file kedua adalah satu banding banyak.

3)Many to Many Relationship

Hubungan many to many relationship adalah sebuah relasi antara suatu file satu dengan file yang kedua mempunyai relasi banyak berbanding banyak.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian sistem adalah tahap menguji aplikasi sistem yang telah dibuat atau dikembangkan. Pengujian dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan prosedur saat aplikasi dijalankan. Dalam pengujian sistem ada beberapa metode pengujian yang digunakan yaitu pengujian

White Box dan Black Box.

Pengujian white box merupakan metode design tes yang menggunakan struktur kontrol desain prosedur untuk memastikan bahwa operasi internal bekerja sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Pengujian white box ini dilakukan pada saat perangkat lunak dibangun atau dikembangkan.


(57)

Pengujian black box merupakan metode pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsi perangkat lunak. Dengan metode black box

pengujian dilakukan dengan mencari fungsi-fungsi perintah yang tidak benar, menguji kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada tampilan perangkat lunak yang telah dikembangkan. Pengujian ini dilakukan pada saat akhir setelah semua pengembangan perangkat lunak selesai dibangun.

Metode pengujian yang digunakan pada perangkat lunak ini menggunakan metode black box. Tujuannya adalah untuk memperkecil kesalahan pada saat pengembangan dan dengan mudah melakukan koreksi terhadap kekurangan yang terjadi setelah perangkat lunak selesai dikerjakan.


(58)

52 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem yang berjalan di perusahaan merupakan uraian yang terdiri dari sistem yang utuh ke dalam komponen dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mempelajari suatu sistem yang sedang berjalan, mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang timbul dan membuat laporan dari hasil evaluasi. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisa suatu sistem diperlukan subjek atau mengidentifikasi suatu masalah dalam ruang lingkup studi.

Tahap analisa sistem ini dilakukan pada saat melakukan observasi dan wawancara yang bertujuan untuk memahami cara kerja dari sistem yang ada dan dimaksudkan juga untuk mempelajari secara terperinci bagaimana sistem yang ada di PT. Kertas Padalarang (PERSERO).

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis Dokumen menggambarkan bagaimana dan untuk apa saja dokumen-dokumen digunakan dalam sistem informasi penjualan dan persediaan barang. Untuk itu analisis dokumen merupakan salah satu yang dapat membantu dalam perancangan dari sistem selanjutnya, ada pun analisis dokumennya adalah sebagai berikut :


(59)

Fungsi : untuk mengetahui barang apa saja yang keluar

Sumber : penjualan

Item Data :tgl_keluar, kode_barang, jenis, nama, jml 2. Nama Dokumen : pesanan barang

Fungsi : untuk mengetahui barang apa saja yang dipesan

Sumber : penjualan

Item Data : tgl_pesan, faktur_pemesanan, kode_ konsumen, kode_barang, jumlah_barang 3. Nama Dokumen : data stok barang

Fungsi : untuk mengetahui barang apa saja yang ada Sumber : gudang

Item Data : kode_barang, jenis_barang, nama_barang, jml_stok_barang

4. Nama Dokumen : laporan penjualan

Fungsi : untuk mengetahui barang yang sudah terjual

Sumber : penjualan

Item Data : no_faktur, faktur_pesan, tgl, kode_barang, harga, jml, total_harga


(60)

Fungsi : untuk mengetahui barang yang masih tersedia

Sumber : gudang

Item Data : kode_barang, jenis_barang, nama_barang, harga_barang, jml_stok_barang

6. Nama Dokumen : Data Bahan Baku

Fungsi : untuk mengetahui bahan yang harus dibeli Sumber : produksi

Item Data : kode_bahan, jenis_bahan, nama_bahan, jml 7. Nama Dokumen : data bahan masuk

Fungsi : untuk mengetahui bahan mentah yang masuk ke gudang

Sumber : gudang

Item Data : tgl_masuk, kode_bahan, jenis, nama, jml 8. Nama Dokumen : laporan pembelian

Fungsi : untuk mengetahui pembelian bahan mentah Sumber : gudang

Item Data : no_faktur, tgl, kode_suplier, kode_bahan, harga, jml, total_bayar

9. Nama Dokumen : laporan bahan

Fungsi : untuk mengetahui bahan yang masih tersedia


(61)

Item Data : kode_bahan, jenis_bahan, nama_bahan, harga_bahan, jml_stok_bahan

4.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Adapun prosedur dari sistem penjualan dan persediaan barang di PT Kertas Padalarang (PERSERO) yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Konsumen memesan barang pada bagian pejualan.

2. Bagian penjualan melakukan pengecekan ketersediaan barang berdasarkan stok barang di gudang.

3. Jika barang yang diminta tidak ada atau tidak memenuhi pesanan maka bagian penjualan akan membuatkan kwitansi dp/uang muka sebagai tanda jadi pembelian dan akan membuat data pesanan barang.

4. Bagian produksi akan mengecek apakah bahan baku ada atau tidak. Jika bahan baku masih tersedia dan cukup maka akan langsung di produksi. Tapi jika bahan baku tidak tersedia maka bagian produksi akan membuat data bahan baku dan membeli bahan baku ke supplier. Ketika bahan baku telah masuk, bagian gudang akan membuat data bahan masuk yang kemudian akan di buatkan laporan bahan yang akan diserahkan ke pimpinan.


(62)

pembelian oleh bagian produksi yang kemudian akan diserahkan ke pimpinan.

6. Setelah barang yang selesai diproduksi, maka bagian produksi akan menyerahkan barang ke bagian gudang.

7. Barang yang dipesan akan diserahkan ke bagian penjualan dan sisanya akan di simpan sebagai stok barang. Yang kemudian akan dibuatkan laporan barang dan diserahkan ke pimpinan. 8. Bagian penjualan akan membuat bukti pelunasan. Faktur

penjualan 2 rangkap, 1 untuk konsumen sebagai bukti telah melakukan pembayaran dan 1 akan di arsipkan untuk pembuatan laporang penjualan yang akan diserahkan ke pimpinan.

4.1.2.1Flow Map

Dibawah ini merupakan gambar dari arus dokumen pada PT. Kertas Padalarang (PERSERO) dalam Sistem Informasi Penjualan Dan Persediaan Barang.


(63)

Konsumen Penjualan Supplier Gudang Produksi Pimpinan kons DSB Cek ketersediaan barang Membuat faktr penj Y 2 1 Faktur penj Faktur penj Fktr penj Fktr penj Membuat LPj 2 1 LPj LPj DSB kons DPB Cek bahan baku Membuat DBhB mencatat barang masuk& bahan baku keluar T DBnB DBnB Membuat fktr & bahan baku Faktur pmb Faktur pmb Y DSB Fktr pemb Membuat LPb 2 1 LPb LPb Membuat LBr Membuat LBn DSB LBn LBr LPb LBr LBn LPj

DSB = Data Stok Barang DBK = Data Barang Keluar DPB = Data Pesanan Barang DBnM = Data Bahan Masuk DBnB = Data Bahan Baku LPb = Laporan Pembelian LBr = Laporan Barang LBn = Laporan Bahan LPj = Laporan Penjualan

DSB

Flowmap Penjualan dan Persediaan Barang di PT. Kertas Padalarang yang sedang berjalan

Membuat psanan brang T DPB Membuat DBK DBK DSB DSB D.Bahan DSB DSB DPB DPB DPB DSB DSB DSB Faktur pmb Stok bhan D.bahan Faktur pmb Membuat data bahan masuk DBnM Faktur pmb DSB DSB Membuat bukti dp Kwitansi dp Kwitansi dp Membuat bukti pelunasan dp plunasan dp plunasan dp DSB DSB DSB 1 2 3 2 1 3 5 DSB DSB 4 4 5 6 6 7 7 Gambar 4.1


(64)

Diagram Konteks merupakan Data Flow Diagram (DFD) kamus khusus yang berfungsi untuk menentukan model lingkungan yang dipresentasikan dalam lingkungan tunggal yang memiliki keseluruhan sistem. Adapun gambar diagram konteks dari Sistem Informasi Penjualan Dan Persediaan Barang yang sedang berjalan di PT. Kertas Padalarang (PERSERO) adalah sebagai berikut :

Konsumen

S.I Penjualan Dan Persediaan Barang

Pimpinan Permintaan kertas

Faktur penj

Supplier Permintaan bahan

Faktur pemb

Lap.Pembelian Lap.Barang Lap.Bahan Lap.Penjualan

Gambar 4.2

Diagram Konteks Penjualan Dan Persediaan Barang yang Sedang Berjalan

4.1.2.3Data Flow Diagram

Di bawah adalah bentuk Data Flow Diagram dimana diperlihatkan arus data yang mengalir dari Sistem Penjualan Dan Persediaan Barang yang sedang berjalan di PT. Kertas Padalarang (PERSERO).


(65)

Konsumen 1 Mengecek ketersedian barang 7 Membuat pesanan barang DPB

kons DSB DPB

8 Mengecek bahan 10 Membuat DBnB DPB DPB 2 Membuat DBK DSB DSB DSB DBK 3 Membuat faktur penjualan Fktr penj Fktr penj Fktr penj 5 Membuat kwitansi dp 6 Membuat pelunasan dp DBK 4 Membuat LPj LPj Pimpinan DSB DSB LPj Fktr penj 13 Membuat LBr DSB LBr DSB 9 Mencatat barang msuk&bhan keluar DPB DSB DSB supplier DBnB 11 Membuat DBnM 12 Membuat LPb fktr pemb LPb LPb Fktr pemb LPj DSB DSB Kwitansi dp Plunasan dp DSB DSB

DSB = Data Stok Barang DBK = Data Barang Keluar DPB = Data Pesanan Barang DBnM = Data Bahan Masuk DBnB = Data Bahan Baku LPb = Laporan Pembelian LBr = Laporan Barang LBn = Laporan Bahan LPj = Laporan Penjualan

14 Membuat LBn Stok bahan Fktr pemb DBnM DBn LBn DBn Gambar 4.3

DFD Penjualan Dan Persediaan Barang yang Sedang Berjalan 4.1.3 Evaluasi Sistem yang Berjalan

Sistem yang sedang berjalan saat ini ternyata masih terdapat keterlambatan dalam pencarian data barang dan kesalahan dalam pencatatan data barang sehingga sering menyebabkan keterlambatan dalam membuat laporan. Oleh karena itu penulis mencoba membuatkan program aplikasi yang penyimpanan datanya berbentuk database, sehingga keamanan data lebih terjamin dan mempermudah dalam proses pembuatan laporan-laporan.


(66)

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah tahap untuk memperbaiki sistem yang sedang berjalan, tahap ini sangat penting dalam menentukan baik atau tidaknya hasil perancangan sistem yang diperoleh. Tahap perancangan dapat digambarkan sebagai perancangan untuk membangun sebuah sistem dan mengkonfirmasikan komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras sehingga menghasilkan sistem yang lebih baik.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Berdasarkan hasil analisis secara menyeluruh, maka dirancanglah Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan Persediaan Barang ini yang merupakan salah satu solusi yang ditawarkan untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem yang sedang berjalan saat ini. Dengan dirancangnya sistem berdasarkan kebutuhan informasi dari masing-masing pihak maka diharapkan sistem informasi yang berkaitan dengan Penjualan dan Persediaan Barang akan lebih meningkat. Sehingga dapat dikatakan dengan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan Persediaan Barang ini dapat terwujud sistem informasi yang akurat, efektif dan efesien yang mampu mempercepat pengolahan data yang dibutuhkan, dan tersedianya informasi dengan kualitas yang lebih baik, yaitu informasi yang cepat, tepat dan akurat.


(67)

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Konsep rancangan sistem baru nantinya akan memberikan kemudahan bagi user dalam proses persediaan barang, penjualan barang dan informasi-informasi yang dibutuhkan. Adapun konsep perancangan sistem baru adalah sebagai berikut :

1. Proses pengecekan persediaan barang secara komputerisasi Proses pengecekan persediaan barang dapat dilakukan oleh bagian penjualan karena dapat diakses langsung melalui sistem informasi sehingga dapat mempersingkat waktu pelanggan dalam mendapatkan barang yang akan dibeli dan dalam pembuatan laporan barang tidak memerlukan waktu yang lama.

2. Kemudahan informasi tentang stok barang dan stok bahan Ketika produksi barang telah selesai maka user akan dengan mudah mengetahui jenis barang apa saja yang telah selesai diproduksi dan bahan apa saja yang masih tersedia.

3. Proses penginputan data penjualan barang

Proses penginputan data penjualan barang akan langsung melalui sistem informasi sehingga dalam pembuatan laporan penjualan tidak memerlukan waktu yang lama.


(68)

4. Kemudahan dalam pengaksesan

Sistem informasi ini dapat dengan mudah diakses oleh seluruh staff bagian penjualan, gudang, dan produksi menggunakan komputer masing-masing.

4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Merupakan gambaran umum dari sistem yang diusulkan untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem yang sedang berjalan agar program yang akan dibangun tidak akan menyimpang dari apa yang telah dirancang sebelumnya.

4.2.3.1Flow Map

Penggambaran prosedur dan dokumen yang terlibat dalam sistem yang akan diusulkan dapat dilihat pada diagram Flow Map berikut :


(69)

Konsumen Penjualan Supplier Gudang Produksi Pimpinan kons Cek ketersediaan barang T Pelunasan dp Pelunasan dp kons Cek bahan baku T DBnB DBnB Membuat fktr & bahan baku Faktur pmb Y LPb LBn LBr LPb LBr LBn LPj

DSB = Data Stok Barang DBK = Data Barang Keluar DPB = Data Pesanan Barang DBnM = Data Bahan Masuk DBnB = Data Bahan Baku LPb = Laporan Pembelian LBr = Laporan Barang LBn = Laporan Bahan LPj = Laporan Penjualan

Y Cetak LPj LPj Cetak LBr Cetak LBn Cetak pelunasan dp Data pesanan barang cetak DBnB Cetak LPb Cetak faktur penjualan Faktur penjualan Faktur penjualan Cetak kwitansi dp Kwitansi dp Kwitansi dp Faktur pmb Input DPB Input DBK Input barang masuk dan bhan

keluar

Input DBnM

Gambar 4.4


(70)

Diagram kontek adalah suatu diagram alir tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. Diagram Kontek yang akan diusulkan dapat dilihat pada gambar berikut :

Konsumen

S.I Penjualan Dan Persediaan Barang

Pimpinan Permintaan kertas

Faktur penj

Supplier Permintaan bahan

Faktur pemb

Lap.Pembelian Lap.Barang Lap.Bahan Lap.Penjualan

Gambar 4.5

Diagram Kontek Penjualan Dan Persediaan Barang yang Diusulkan

4.2.3.3Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari

sebuah sistem. Data Flow Diagram menggambarkan komponen sebuah sistem aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut, asal, tujuan dan penyimpanan dari data tersebut. Data Flow Diagram yang diusulkan dapat dilihat pada gambar berikut :


(1)

128

Aplikasi siap digunakan


(2)

129

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian dengan menganalisis sistem yang sedang berjalan pada PT Kertas Padalarang (PERSERO), maka penulis menyimpulkan sebagai berikut :

Dengan adanya sistem informasi ini, penulis harapkan dapat membantu dalam melakukan pengolahan penjualan dan persediaan barang sehingga dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, seperti :

1. Dengan adanya database diharapkan pengolahan data menjadi lebih mudah dan cepat sehingga dapat memperkecil terjadinya kesalahan.

2. Dengan adanya fitur pencarian data diharapkan tingkat pelayanan terhadap konsumen dapat lebih baik karena mengurangi waktu tunggu.

3. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan pembuatan laporan akan menjadi lebih cepat dan tepat.

4. Diharapkan tidak terjadi lagi ketidaksesuaian antara data pesanan dengan data penjualan..


(3)

130

6.2 Saran

Agar proses penjualan dan persediaan barang dapat berjalan dengan baik, maka penulis mengajukan beberapa saran yang mudah-mudahan dapat membantu pada sistem informasi penjualan dan persediaan barang sebagai alat pelengkap pada PT Kertas Padalarang (PERSERO). Hal-hal yang penulis sarankan adalah sebagai berikut :

1. Tampilan atau desain sistem informasi ini masih kurang menarik disarankan untuk mengembangkan desain tampilan supaya lebih menarik. 2. Masih terdapat beberapa kelemahan dalam sistem disarankan

dikembangkan dengan menambahkan fitur seperti retur.

3. Sistem informasi ini masih client server, disarankan untuk dikembangkan kedepannya menjadi online supaya konsumen dapat lebih nyaman terlayani.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Kadir. 2008. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Andri, Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi. Gava Media,Yogyakarta.

Basu Swastha dan Irawan. 1998. Manajemen Pemasaran Modern. Lyberti. Yogyakarta.

Edhy Sutanta. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Graha ilmu. Yogyakarta.

Jogiyanto, 2000. Pengenalan Komputer : dasar ilmu komputer, pemrograman, sistem informasi dan intelegensi buatan . Informatika. Bandung.

Suryana, Taryana. 2009. Visual Basic. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Widodo Budiharto, S.Si. 2004. Aplikasi Database dengan SQL Server 2000 & Visual Basic 6. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Zaki Baridwan. 2000. Intermediate Accounting. STIEYKPN. Yogyakarta

http://lauthfi.wordpress.com/ Topologi Fisik Jejaring Komputer/ 4 Maret 2011

http://guntur-13.blogspot.com/Konsep Dasar Jaringan LAN/ 4 Maret 2011

http://karinaaprillia.blogspot.com/2010/11/01/Topologi Star/ 4 Maret 2011


(5)

http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/13 Mei 2011


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Ryan Ramadhan

Alamat : Jln. Akasia II No. C-21 Perum Dimensi Taman Bukit Lagadar RT003/RW018 Kec. Margaasih Kab. Bandung Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir: Tasikmalaya, 14 Mei 1988 No. Telepon : 085720036443

Email : rh_aink@yahoo.com Pendidikan :

 Sekolah Dasar Negeri Lagadar II Bandung : 1994 - 2000  Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Angkasa Bandung : 2000 – 2003  Sekolah Menengah Atas Angkasa Bandung : 2003 - 2006