Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Di Bagian Logistik PT.INTI (Persero) Bandung

  

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN

BARANG DI BAGIAN LOGISTIK PT.INTI (Persero)

BANDUNG

SKRIPSI

  Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada program Srata S1 Program Studi Sistem Informasi

BUDI SUHENDRIK

10.50.50.50 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

  

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemanfaatan teknologi informasi kian hari kian marak dan bukan

  merupakan suatu hal yang asing lagi, satu hal yang mendasarinya adalah perkembangan teknologi komputer yang terus meningkat sehingga aspek pemakaiannya telah meluas dalam berbagai bidang kegiatan hidup manusia. Saat ini komputer sudah menjamur dimana-mana. Komputer tidak hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan, universitas-universitas, dan lembaga-lembaga saja, komputer sudah banyak dimiliki secara pribadi seperti layaknya kita memiliki radio, stereo, video, TV, dan lain-lain. Komputer dapat menyimpan data dalam jumlah yang besar, memproses data secara cepat dan akurat, menampilkan berbagai grafik, simulasi berbagai kondisi, menghasilkan spesifikasi keluaran sesuai dengan permintaan, dan sebagainya.

  Setiap perusahaan mengharapkan semua aktivitas perusahaannya dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu pimpinan berusaha menetapkan kebijakan-kebijakan yang dapat menunjang kelancaran aktivitas perusahaan diantaranya adalah dengan pemeriksaan barang baku/barang jadi dilakukan oleh bagian logistic di divisi JTT (Jaringan Telekomunikasi Tetap) supaya

  2 Untuk memenuhi hal tersebut maka penulis melakukan penelitian di

  

PT.INTI (Persero) BANDUNG yang ada di bagian logistic, PT.Inti (persero)

  merupakan perusahaan perseroan terbatas Negara yang khusus membidangi kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang telekomunikasi dan elektronika, baik perangkat lunak maupun perangkat keras. Dalam proses bisnisnya sering terjadi keterlambatan informasi pemasukan dan pengeluaran barang kepada customer, dikarenakan data persedian barang yang ada digudang tidak terkoreksi secara langsung (data tidak realtime), karena pada sistem yang berjalan bagian logistic dan gudang PT.Inti masih menggunakan dokumen sehingga memerlukan waktu yang lama untuk pemrosesannya, akibatnya bisa menghambat proses bisnis yang ada di PT.Inti.

  Bagian logistic ini bertanggung jawab atas berlakunya prosedur pengadaan barang dan atau jasa di bagian logistic divisi JTT (Jaringan Telekomunikasi Tetap), dan melakukan laporan kepada bagian gudang. Bagian logistic ini sering menghadapi permasalahan pemasukan dan pngeluaran data barang yang diantaranya sering terhambatnya penyampaian informasi dari bagian logistic ke bagian gudang ataupun sebaliknya, karena masih manualnya penyimpanan/dokumentasi sehingga memakan tempat, pencarian data memakan waktu yang lama dan adanya duplikasi informasi pemeriksaan atau penerimaan barang yang disebabkan oleh dua dokumen berbeda tetapi isinya sama.

  3 persediaan barang, berdasarkan permasalahan-permasalahan ini penulis mengajukan untuk dijadikan sebagai tugas akhir penulis dengan judul

  

”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI

BAGIAN LOGISTIK PT.INTI (Persero) BANDUNG”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang dan peranan bagian logistic yang mengelola persediaan barang dan pemasok barang. Dibutuhkan suatu aplikasi untuk menangani system Pemasukan dan pengeluaran barang di bagian logistic yang cepat dan akurat dalam memberikan informasi mengenai barang yang ada di bagian logistic. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan persediaan barang di bagian logistik PT.INTI (Persero) Bandung :

  1. Terhambatnya penyampaian informasi barang yang masuk maupun keluar dari bagian logistic ke gudang ataupun sebaliknya, dikarenakan data persediaan barang yang ada digudang tidak terkoreksi secara langsung (data tidak realtime).

  2. Membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan pencarian data pemasukan dan pengeluaran barang yang dibutuhkan/diperlukan.

  3. Adanya Duplikasi Informasi pemeriksaan dan penerimaan barang yang disebabkan oleh dua dokumen berbeda tetapi isinya sama.

  4

  Rumusan Masalah

  1. Bagaimana sistem persediaan barang di bagian logistic PT.INTI (Persero) Bandung yang sedang berjalan pada saat ini.

  2. Bagaimana operasional sistem informasi persediaan barang di bagian logistic PT.INTI (Persero) Bandung yang akan dibuat.

  3. Bagaimana perancangan sistem informasi persediaan barang di bagian logistic PT.INTI (Persero) Bandung yang akan dibuat.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

  Perancangan Sistem informasi dengan judul Perancangan Sistem informasi persediaan barang di bagian logistic PT.INTI (Persero) Bandung ini bermaksud untuk mengatasi permasalahan- permasalahan yang timbul, serta menghasilkan kebutuhan informasi yang lebih baik dan cepat, untuk mendukung system informasi di PT.INTI (Persero) Bandung yang lebih baik dan dapat terintergrasi dengan system yang lainnya.

  Adapun tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk Mengoperasionalkan Sistem informasi persediaan barang di bagian logistic PT.INTI (Persero) Bandung.

  2. Membuat sistem persediaan barang di bagian logistic PT.INTI (persero) Bandung.

  5

1.4. Kegunaan Penelitian

  Untuk mempermudah penulis melakukan suatu pengembangan sistem terhadap penelitian di perusahaan PT.INTI (Persero) maka pengembangan sistem diharapkan akan dapat diselesaikan dengan berhasil.

  Hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut :

  1.4.1. Kegunaan Praktis Meliputi

  a. Bagi PT.INTI (Persero) Bandung, dapat mengembangkan sistem informasi persediaan barang yang ada di perusahaan ini.

  1.4.2. Kegunaan Akademis Meliputi :

  a. Bagi Manajemen informatika, pengembangan ilmu Manajemen Informatika, dan praktek Sistem Informasi khususnya dalam menyajikan Program yang dibuat.

  b. Bagi peneliti, berguna untuk melatih keterampilan dan menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh di bidang Ilmu Manajemen Informatika, dan menambah pemahaman melalui studi evaluasi perancangan Sistem Informasi c. Bagi penulis, sistem informasi ini dapat berguna bagi penulis itu sendiri dan orang lain.

  6

  1.5. Batasan Masalah

  Sesuai dengan indentifikasi persoalan yang terjadi dan agar permasalahan yang dipecahkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka batasan permasalahan dalam skripsi ini dibatasi dalam pengolahan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan persediaan barang dan pemberian informasi berupa :

  1. Pemesanan barang oleh customer dilakukan ke bagian logistik.

  2. Bagian logistik dapat memeriksa persediaan barang yang masuk ataupun yang keluar dari gudang.

  3. Supplier memberikan informasi pemasukan barang ke bagian gudang.

  1.6. Lokasi dan waktu Penelitian

1.6.1. Lokasi Penelitian

  Lokasi penelitian dilakukan di PT.INTI (Industry Telekomunikasi Indonesia) Jl.Moch.Toha No.77, Bandung 40253.

  7

1.6.2. Waktu Penelitian

  Berikut adalah jadwal selama penelitian :

Table 1.1 Waktu penelitian No Nama kegiatan

  Tahun 2010 Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

  1 Identifikasi kebutuhan

  2 Pembuatan Prototype

  3 Pengujian prototype

  4 Perbaikan Prototype

  5 Pengembangan Sistem

BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori diperoleh dari studi literatur. Studi literatur diperlukan

  untuk mengeksplorasi teori-teori yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Fungsi dari teori adalah, pertama sebagai alat untuk mencapai satuan pengetahuan yang sistematis. Dengan demikian teori sangat penting dalam memperjelas pengetahuan sebagai dasar organisasi pemikiran. Kedua, teori menjadi pembimbing bagi penulis dalam melakukan penelitian.

2.1. Konsep dasar Sistem

  Pada subbab ini penulis akan memaparkan beberapa teori-teori yang berkenaan dengan sistem informasi.

2.1.1. Definisi Sistem

  Pengertian sistem terbagi dua yaitu dilihat dari pendekatan yang menekankan pada prosedur dan pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponennya.

  Menurut (Azhar : 2004) sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang Saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

  9 ”Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

  

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

  ” Pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut ini.

  ”Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

  ”

2.1.2. Karakteristik Sistem

  Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai :

  1. Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen- komponen sistem yang atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batas Sistem Batasan sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  Batas sistem ini memungkinkan satu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem merupakan ruang lingkup dari sistem tersebut.

  10

  3. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya.Keluaran(output) dari suatu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.

5. Masukan (Input)

  Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya.

  6. Keluaran (Output)

  Output merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau

  memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna.

  7. Pengolah Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

  11

  8. Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.1.3. Definisi Informasi

  Menurut (Jogiyanto : 2005) informasi adalah ”data yang diolah menjadi

  bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

  ”Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.” (zulkifli : 2003) Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.

  Suatu informasi dapat mempunyai nilai. Nilai dari informasi dapat ditentukan dengan dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

  Kualitas dari suatu informasi (quality of information) menurut (Jogiyanto : 2005) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness), dan relevan (relevance).

  1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.

  2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima

  12

2.1.4. Definisi Sistem Informasi

  Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga dengan processing

systems atau information processing systems atau information-generating systems.

  Sistem informasi didefenisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut :

  ”Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan- laporan yang diperlukan”.

  (Jogiyanto : 2005) John Burch dan Gary Grudnitski yang ada pada (Jogiyanto : 2005) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

  1. Blok Masukan

  13

  2. Blok Model Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi Teknologi merupakan ”kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi.

  Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok Basis Data Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi

  14

  6. Blok Kendali Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

  2.2. Definisi Perancangan

  Proses perancangan atau pengembangan perangkat lunak menjadi perhatian yang serius selama dekade terakhir. (Preesman : 2002) mendefinisikan proses perancangan perangkat lunak sebagai sebuah kerangka kerja untuk tugas- tugas yang dibutuhkan untuk membangun perangkat lunak dengan kualitas yang tinggi. Proses perangkat lunak menentukan pendekatan yang digunakan ketika perangkat lunak dikembangkan, tetapi pengembangan perangkat lunak juga meliputi teknologi yang mempopulasikan proses, metode teknis, serta alat-alat otomatis.

  2.3. Pengertian kasus yang dianalisis

  PT.INTI (Persero) Bandung merupakan perusahaan terbatas negara yang khusus membidangi kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang telekomunikasi dan elektronika, baik perangkat lunak maupun perangkat keras.

2.3.1. Pengertian persediaan

  persediaan adalah suatu proses dimana kita menyediakan suatu barang

  15

  2.3.2. Pengertian data

  Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan kenyataan. Dan merupakan suatu istilah yang berbentuk jamak dari kata

  

“datum” yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang

  menghubungkan dengan kenyataan, symbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata, angka

  • –angka, huruf-huruf yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi dan situasi.

  Menurut the liang gie : “Data atau bahan keterangan adalah hal atau peristiwa kenyataan lainnya apapun yang mendukung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan pembuatan kesimpulan atau penetapan keputusan, atau data ibarat bahan mentah yang melalui pengolahannya tertentu lalu menjadi keterangan (informasi) ”.

  2.3.3. Database

  Database adalah kumpulan data yang saling berkaitan, berhubungan yang disimpan secara bersama-sama sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Data-data ini harus mengandung semua informasi untuk mendukung sebuah kebutuhan sistem.

  Proses dasar yang dimiliki oleh database ada 4 yaitu :

  1. Pembuatan data-data baru (create database)

  2. Penambahan data (insert)

  3. Mengubah data (update)

  4. Menghapus data (delete)

  16 merubah data, memperbaiki data yang salah dan menghapus data yang tidak dapat dipakai.

  Sistem manajemen database merupakan suatu perluasan software sebelumnya mengenai software pada generasi computer yang pertama. Dalam hal ini data dan informasi merupakan kesatuan yang saling berhubungan dan bekerja sama yang terdiri dari : peralatan, tenaga pelaksana dan prosedur data. Sehingga pengolahan data ini membentuk system pengolahan data. Sehingga pengolahan data ini membentk system pengolahan data. Peralatan dalam hal ini berupa perangkat keras (hardware) yang digunakan dan dipakai untuk mengolakasikan dalam pembuatan system informasi pengolahan database.

2.4. Metodologi yang digunakan Pada bab ini akan dijelaskan metodologi yang akan digunakan.

  Metodologi yang digunakan adalah object oriented dengan menggunakan UML ( Unified modeling language).

2.4.1. Pengertian UML

  Berikut ini definisi Unified Modeling Language (UML) menurut para ahli:

  1. Menurut (Hend, 2006) “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan mendokumentasikan artifak suatu sistem perangkat lunak”.

  17

  3. Menurut (Joomla dari: 2007).

  “Unified Modeling Language (UML) merupakan standard modeling language yang terdiri

  dari kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas- tugas seperti: Spesifikasi, Visualisasi, Desain Arsitektur, Konstruksi, Simulasi dan testing serta Dokumentasi”.

  Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OO (Object Oriented )”.

2.4.2. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

  Menurut (Afif Amrullah:2002). “Langkah-langkah penggunaan Unified

  Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  18

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah

  sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu

  diagram untuk masing-masing alir.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram.

  Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan

  19

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan: a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

  b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta

codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

  13. Perangkat lunak siap dirilis.

2.4.3. Fokus Unified Modeling Language (UML)

  Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Dalam kerangka spesifikasi,

  Unified Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang

  tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified

  Modeling Language (uml menspesifikasikan langkah-langkah penting

  dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive

  system). Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML) bukanlah

  merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta

  20 dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java,

  Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain. Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu :

  a. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.

  b. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang ”.

2.4.4. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

  Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Bangunan dasar metodologi Unified

  

Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk

  mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

  1. Sesuatu (things) Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu: a. Structural things

  Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified

  Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat

  21 b. Behavioral things

  Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified

  Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari

  model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

  c. Grouping things Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling

  Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model.

  Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

  d. Annotational things Merupakan bagian yang memperjelas model Unified

  Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar

  yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

  2. Relasi (Relationship) Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling

  Language (UML), yaitu :

  a. Kebergantungan

  22 yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).

  b. Asosiasi Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

  c. Generalisasi Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

  d. Realisasi Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

  3. Diagram Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language

  (UML), yaitu :

  a. Use Case Diagram Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-

  23 b. Class Diagram

  Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

  c. Sequence Diagram Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

  d. State Chart Diagram Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

  e. Activity Diagram Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

2.5. Pengertian Internet

  Internet singkatan dari internasional network. Internet merupakan jaringan komputer raksasa yang mengintegrasikan ribuan jaringan komputer dari 200

  24

  2.5.1. Peralatan yang Diperlukan Untuk Koneksi Internet.

  Untuk dapat terkoneksi dengan internet kita perlu terhubung dengan host atau jaringan yang telah terkoneksi dengan jaringan internet atau dengan kata lain kita perlu koneksi dengan internet getway. Selain harus terkoneksi internet juga membutuhkan media lainnya untuk mengoneksikannya media tersebut adalah berupa modem yang berfungsi untuk menterjemahkan atau menyambungkan internet ke dalam komputer.

  2.5.2. Fasilitas yang Ada Pada Internet

  Menurut (Jogiyanto : 2000) jaringan internet menyediakan beberapa aplikasi yang dapat dipergunakan oleh pemakai internet (user) antara lain :

  1. E-mail

  E-mail adalah fasilitas internet yang memungkinkan seseorang mengirim dan menerima surat yang ditransmisikan secara elektronik.

  2. Mailing List

  Mailing list adalah Perkembangan dari E-mail. Seseorang yang sudah mempunyai E-mail dapat berlangganan berita atau informasi-informasi lain dari suatu topik yang tertentu.

  3. Newsgroup

  Newsgroup merupakan aplikasi internet yang berupa elektronik bulletin board, yaitu grup-grup diskusi lewat internet.

  4. FTP (File Transfer Protokol)

  25 dapat di download. File-file yang berisi game, foto atau gambar, peta, artikel- artikel, utility-utility program aplikasi dan yang lainnya.

  5. Gopher Aplikasi gopher pertama kali dikembangkan di University Of Minnesota.

  Aplikasi gopher ini menyediakan pilihan berupa menu-menu yang memudahkan pemakai untuk mencari suatu informasi.

  6. Telnet Fasilitas telnet memungkinkan seseorang menghubungkan dan memakai komputer dari jarak jauh. Dengan menghubungkan ke komputer lain yang berjarak jauh, lewat fasilitas telnet akan menjadikan PC anda seperti sebuah terminal yang mengakses komputer tersebut secara langsung.

  7. Talk, Chat dan Iphone Talk, Chat dan Iphone memungkinkan pemakai internet berkomunikasi secara langsung. Berbeda dengan E-mail yang merupakan komunikasi satu arah bergantian, yaitu seorang mengirim E-mail dan yang lain menerima secara bergantian. Fasilitas Talk, Chat dan Iphone memungkinkan untuk berkomunikasi dua arah secara interaktif.

  8. WWW (World Wide Web) World Wide Web yang juga dikenal sebagai nama the Web atau WWW atau W3 dikembangkan pada tahun 1990 di CERN (Laboratorium Fisika Partikel) di Swiss. Dua hal khusus yang membedakan WWW dengan yang lainnya, yaitu

  26 a. Informasi di WWW dapat ditampilkan dalam bentuk multimedia yang berupa grafik, suara, video disamping tulisan teks (bandingklan dengan gopher yang menyediakan menu dalam bentuk teks).

  b. Informasi yang ditampilkan di WWW dapat menghubungkan (link) ke informasi atau dokumen (home page) atau halaman internet lainnya lewat hypertext. Hypertext merupakan text yang ditampilkan dengan font yang berbeda 9misalnya dengan huruf miring, lebih terang dan digaris bawahi).

  Dokumen yang berisi hypertext dibuat dengan menggunakan Hyper Text Markup Language (HTML).

  Sedangkan menurut [Budh05] terdapat banyak sekali layanan aplikasi atau fasilitas-fasilitas yang terdapat dalam internet dan masih akan terus bertambah dan berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, beberapa contoh aplikasi yang sering digunakan antara lain adalah sebagai berikut :

  1. Elektronik Mail (Email) Aplikasi ini paling banyak digunakan dan termasuk salah satu aplikasi pertama dalam internet. Dengan E-mail anda dapat mengirim dan menerima surat, pesan dokumen secara elektronik dengan pemakai lain di internet yang mempunyai alamat E-mail.

2. News-USENET

  Digunakan sebagai sarana untuk berdiskusi antara pemakai jaringan internet. Aplikasi ini hampir sama dengan papan pengumuman, dimana setiap

  27 group dan pemakai yang berminat dapat melihat isi diskusi pada news-usenet tersebur.

  3. Transfer File Untuk dapat mengirimkan dan mengambil data yang disimpan dalam bentuk file, digunakan aplikasi UTP antara pemakai dengan suatu FTP server.

  Dengan adanya aplikasi ini, dimungkinkan untuk upload dan download data dalam bentuk format berbentuk file seperti misalnya data aplikasi, gambar dan database.

  4. Remote login-Telnet Telnet adalah suatu aplikasi remote login internet yang memungkinkan anda untuk log-in atau menggunakan komputer yang berbeda dijaringan secara interaktif. Untuk log-in dibutuhkan log-in account pada komputer tujuan.

  5. Teleconference Dengan adanya jaringan internet yang mencakup hampir dari seluruh dunia, maka dimungkinkan untuk pemakaianya dapat berkomunikasi secara langsung kepada pemakai lain ditempat lain diseluruh dunia.

2.6. Perangkat lunak pendukung

  Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sebuah perangkat lunak dalam hal ini penulis menggunakan beberapa perangkat lunak pendukung antara lain : 2.6.1.

   Visual Basic

  28

  

development environment (IDE) visual untuk membuat program aplikasi berbasis

  system operasi Microsoft windows dengan menggunakan model pemrograman

  

common object model (COM). Visual basic merupakan turunan bahasa BASIC

  dan menawarkan pengembangan aplikasi computer berbasis grafik dengan cepat, akses ke basis data menggunakan data acces object (DAO), remote data object (RDO), atau activeX database object (ADO), serta menawarkan pembuatan control activeX dan object active. Beberapa bahasa skrip seperti visual basic for applications (VBA) dan visual basic scripting edition (VBscript), mirip seperti halnya visual basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda.

  Para programer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan komponen-komponen yang disediakan oleh Microsoft visual basic program- program yang ditulis dengan visul basic juga dapat menggunakan windows API, tapi membutuhkan deklarasi fungsi eksternal tambahan.

  Dalam pemrograman untuk bisnis, visual basic memiliki pangsa pasar yang sangat luas. Dalam sebuah survey yang dilakukan pada tahun 2005, 60% pengembang perangkat lunak dilaporkan menggunakan berbagai bentuk visual basic, yang diikuti oleh C++, javascript, C#, dan java.

2.6.2. Microsoft SQL server 2000

  Menurut artikel yang terdapat pada

  

microsoft SQL server adalah

sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft.

  29 sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL server pada basis data besar.

  Microsoft SQL server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan menggunakan protocol TDS ( Tabular Data Stream). Selain dari itu, Microsoft SQL server juga mendukung ODBC ( open database conectivity ), dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman java. Fitur yang lain dari SQL server ini adalah kemampuannya untuk membuat basis data dan mirroring dan clustering. Pada versi sebelumnya, MS SQL server 2000 terserang oleh cacing computer SQL slammer yang mengakibatkan kelambatan akses internet pada tanggal 25 januari 2003.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

  Objek penelitian ini dilaksanakan pada instansi perusahaan komunikasi yaitu, PT.INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) yang berlokasi di Jl. Moch Toha No. 77 Bandung 40253.

3.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (PERSERO) yang disingkat PT.

  INTI merupakan perusahaan perseroan terbatas Negara yang khusus membidangi kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang telekomunikasi dan elektronika, baik perangkat lunak maupun perangkat keras. Adapun periode- periode perkembangan PT. INTI (PERSERO) adalah sebagai berikut :

  1. Periode sebelum tahun 1945 Pada tahun 1926 pemerintah Hindia Belanda pada saat itu mendirikan laboratorium pos, Telepon dan Telegram (PTT) didaerah tegalega (sekarang jalan Mochamad Toha No.77). Pada tahun 1929 laboratorium PTT menjadi bagian terpenting dalam penelitian dan pengembangan pertelekomunikasian di Indonesia dan pada tahun 1931

  2. Periode tahun 1045-1960 Setelah berakhirnya perang Dunia II selesai, status laboratorium

  PTT ditingkatkan kedudukannya menjadi laboratorium telekomunikasi yang mencakup seluruh bidang telepon, telegrafdan radio. Sedangkan laboratorium Radio dan Pusat Perlengkapan Radio dirubah menjadi pusat telekomunikasi.

  3. Periode tahun 1960-1969 Berdasarkan peraturan pemerintah No. 240 tahun 1961, Jawatan

  Pos, Telepon, Telegraf dirubah status hukumnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi PN. Postel. Dalam struktur organisasi PN.

  Ponsel, antara lain tercantum bahwa bagian penelitian berada dibawah Direktorat Riset dan Perencanaan. Bagian perbengkelan dan kendaraan bermotor berada dibawah Direktorat Perlengkapan Kantor.

  Berdasarkan peraturan pemerintah No. 300 tahun 1965 PN. Telekomunikasi yang berasal dari PN. Postel dan sebagai tindak lanjut dari penelitian sebagai perlengkapan yang merupakan dua bagian dari struktur organisasi PN. Postel yang digabung dan berganti nama menjadi lembaga Administrasi, bagian penelitian dan bagian produk.

  Pada tanggal 25 Mei 1969 PN. Telekomunikasi mengadakan kerjasama dengan Siemens AG dari Jerman dalam pelaksanaannya

  Untuk realisasi atas kerjasama tersebut, tanggal 17 Febuari 1968 LPP Postel dirubah menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pos dan Telegraf (LPPI Postel). Sebagai upaya dalam memenuhi kebutuhan operasi perusahaan, pada tanggal 22 Juni 1986 dalam struktur organisasi LPPI dibentuk bagian pabrik telepon yang bertugas memproduksi alat-alat telekomunikasi yang persmiannya dilakukan oleh Presiden RI yang diwakili kepada menteri Ekin pada waktu itu jabatan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

  4. Periode tahun 1968-1974 Pada tanggal 1

  • – 3 Oktober 1968 diadakan rapat kerja pos dan telekomunikasi di Jakarta. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri RI Nomor : KM. 32/R/PHB/1973 ditetapkan langkah-langkah sebagai berikut :

  Dalam tubuh LPP Postel diresmikan bagian industri telekomunikasi oleh Presiden RI pada tanggal 22 Juni 1968 di Bandung.

  Untuk keperluan industry telekomunikasi ditetapkan bentuk hokum sebaik-baiknya sehingga mendapatkan cakupan kualitas dalam lingkungan LPPI Postel yang telah dirubah menjadi Lembaga Penelitian dan Perkembangan Pos dan Telekomunikasi (LPP Postel).

  Dikarenakan dengan ini maka dianggap tepat apabila industri

  Adanya Peraturan pemerintah RI No. 34 tahun 1974, proyek telekomunikasi pada departemen perhubungan dijadikan suatu badan pelaksanaan kegiatan produksi alat-alat dan perangkat telekomunikasi dalam memenuhi sarana dan prasarana telekomunikasi di Indonesia.

  Diman pelaksanaan kegiatan produksi dapat berjalan dan berkembang secara wajar dan berkembang secara sendirinya, maka perlu dibentuk usaha yang sesuai dengan sifat bidangnya, yaitu perusahaan perseroan.

  Pada tanggal 28 Desember 1974 melalui keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep 1711/MK/IV/12/1974, proyek industry telekomunikasi diubah menjadi PT. INTI (PERSERO) sejak tanggal 30 Desember 1974.

  5. Periode tahun 1980-1989 Pada periode ini merupakan percobaan menuju industri dengan tingkat perkembangan yang masih belum stabil. Hasil produksi pada periode ini yang penting adalah pesawat radio HF/SSB dan alat penunjang kelancaran pemilu berupa produk Sambungan Telepon Kendaraan Bermotor (STKB).

  6. Periode tahun 1990-1997 Pada periode ini adalah tahap pemantapan struktur menuju lepas landas Pelita IV. Perkembangan perusahaaan didukung oleh keputusan

  Berdasarkan SK Presiden No. 44 tahun 1998, bahwa badan milik Negara harus bernaung dibawah pimpinan dan kepengurusan Badan Pengelolaan Industri Strategis (BPIS). PT. INTI yang bergerak dalam bidang pertelekomunikasian yang berbentuk PT (PERSERO) bernaung dibawah PT. Prakarya Industri (PERSERO).

  7. Periode tahun 1990-1997 Dalam periode ini PT. INTI berkembang semakin pesat dengan kemempuan dan kapasitas yang dimiliki menjadi PT. INTI dikenal sebagai perusahaan pelopor dibidang Digital Telephone Switching (DTS) transmisi dan system serat optic (Fiber Optik Sistem) yang canggih di Indonesia.

  8. Periode tahun 1998-2002 Berdasarkan peraturan pemerintah No. 35/2002 tentang pendirian perusahaan perseroan PT. Bahana Industri Strategic (BIPS) maka PT.

  INTI beserta 9 industri lainnya bernaung di bawah BIPS sebagai anak perusahaan (Holding Company).

  9. Periode tahun 2002-sekarang Berdasarkan peraturan pemerintah No. 52/2002 tanggal 23

  September 2002 tentang pembubaran PT. Bahana Industri Strategic (BPIS) dan pengadilan seluruh saham kepada 10 anak perusahaannya (PT.

  Kereta Api (INKA) PT. INTI dan PT. LEN) industry menjadi bernaung dibawah Negara BUMN.

  3.1.2.1. Visi PT. INTI

  PT. INTI bertujuan menjadi pilihan pertama bagi para pelanggan untuk menstransformasikan “MIMPI” menjadi “REALITA” (To be the constomer’s first

  choice in transforming DREAMS into REALITY)

  3.1.2.2. Misi PT. INTI

  Fokus PT. INTI akan tertuju sepenuhnya pada kegiatan jasa engineering yang sesuai dengan spesifikasi dan permintaan konsumen. Dalam menjalankan bisnis, PT. INTI akan berusaha semaksimal mungkin untuk kepentingan pemangku kepentingan (stakeholders).

  Akan dikembangkan ke jaringan bisnis yang strategis, baik dengan pemakai jasa PT. INTI maupun pemasok demi pertumbuhan dan perkembangan kinerja yang saling menguntungkan.

  Melakukan upaya lanjut untuk mutu pelayanan dan melakukan diklat pada karyawan menjadi professional untuk melakukan pemasukan dan pengeluaran barang yang masuk ataupun keluar secara efisiensi dan efektif.

3.1.3. Stuktur Organisasi Perusahaan

  beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain dari pada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Berikut ini adalah struktur organisasi yang ada pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (PT. INTI):

  Struktur organisasi digambarkan pada gambar 3.1 dibawah ini, pada halaman 51 yang mencakup bebarapa bagian diantaranya :

3.1.3.1 Direksi

  1. Direktur Utama Direktur utama merupakan pimpinan tertinggi perusahaan yang bertanggung jawab atas kelancaraan seluruh pelaksanaan tugas usaha dan kegiatan perusahaan.

  2. Direktur Administrasi dan keuangan Mempunyai tugas untuk memutuskan sasaran, kebijaksanaan, strategi, SDM untuk mengembangkan Perusahaan dan rencana kerja perusahaaan.

  3. Direktur Operasi dan Teknik Mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan sebagian tugas pokok

  Dirut dalam bidang produksi dan merumuskan sasaran, kebijakan, dan strategi produksi untuk mengembangkan perusahaan dan rencana

  4. Direktur Pemasaran Berfungsi untuk merencanakan, merumuskan dan mengendalikan kebijakan umum pemasaran yang selanjutnya akan menjadi acuan dalam penyusunan strategi pemasaran Divisi.

3.1.3.2 Unit

  Unit dibentuk dengan tujuan untuk mendukung kelancaran kegiatan korporasi dan unit dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

  1. Internal Audit Berfungsi untuk membantu Dirut dalam mengadakan penilaian atas pelaksanaan manajemen serta system pengendaliannya pada setiap unit organisasi serta memberikan saran-saran perbaikan.

  2. Sekretariat Perusahaan dan Sumber Daya Manusia Berfungsi merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, serta mengembangkan pengelolaan SDM dan organisasi berdasarkan kebijaksanaan strategis perusahaan dan pengelolaan fasilitas kerumahtanggaan kantor pusat.