Analisis Sistem Peayana Pelanggan Di PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Dan Jaringan Cibadak Sukabumi

(1)

DI PT PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN CIBADAK SUKABUMI

Oleh :

Ginanjar Suparji AS NIM. 10507482 Yayan Cahyana NIM. 10507496

ABSTRAK Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui sistem pelayanan pelanggan di PT PLN (Persero) UPJ Cibadak Sukabumi. Pengamatan ini dilakukan di PT PLN (Persero) UPJ Cibadak Sukabumi yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau instansi pemerintah yang mempunyai ketentuan-ketentuan dan perundang-undangan dalam melaksanakan suatu sistem organisasi khususnya dalam sistem pelayanan pelanggan.

Metode pengamatan yang digunakan bersifat deskriptif, yaitu menggambarkan bagaimana sistem pelayanan pelanggan di PT PLN (Persero) UPJ Cibadak Sukabumi. Untuk mengumpulkan data yang akurat, penulis menggunakan cara observasi, interview dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa sistem pelayanan pelanggan pada PT PLN (Persero) UPJ Cibadak Sukabumi menggunakan sistem pelayanan yaitu sistem informasi dengan sistem komputerisasi. Sistem yang pertama adalah Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan, misalnya dalam hal pembayaran rekening listrik, prosedurnya meliputi perencanaan penagihan, persiapan penagihan, pelaksanaan, dan pengendalian. Sistem kedua adalah Sistem Informasi Gangguan, misalnya dalam Proses Penyambungan Baru dan Perubahan Daya, prosedurnya meliputi penyiapan dan penyerahan penawaran Penyambungan Baru dan Perubahan Daya serta pelaksanaan dan pengendalian Penyambungan Baru dan Perubahan Daya. Sistem ketiga adalah Sistem Informasi Pelanggan, misalnya dalam hal adanya kerusakan jaringan yang harus diperbaiki, prosedurnya meliputi melapor pada PLN baik melalui telepon, faksimili, surat atau datang langsung ke Kantor PLN, seksi pelayanan teknik UP mengadakan peninjauan, kemudian petugas memberikan status selesai pada listrik yang diperbaiki. Sedangkan saran dari penulis agar dalam sistem pelayanan pelanggan lebih baik dan optimal dilakukan sesuai dengan prosedur atau sistem yang ada secara efektif dan efisien agar kepuasan pelanggan dapat tercapai.


(2)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

PT PLN (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam penyediaan jasa yang berhubungan dengan penjualan tenaga listrik satu-satunya di Indonesia. Peningkatan kebutuhan listrik melonjak dengan tinggi dan cepat, khususnya kebutuhan bagi industri dan diiringi pula dengan tingkat kepuasan masyarakat menjadi lebih tinggi lagi sebagai akibat dari meningkatnya pendapatan masyarakat yang maju dan modern. Dalam melakukan kegiatannya PT PLN (Persero) menyediakan bagian pelayanan pelanggan yang tugasnya memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh setiap pelanggan.

Pelayanan merupakan unsur yang sangat penting di dalam usaha meningkatkan kepuasan pelanggan. Pada dasarnya posisi pelayanan ini merupakan fakor pendukung terhadap aktivitas pemasaran jasa PLN. Dalam rangka meningkatkan pelayanan penyediaan tenaga listrik oleh PT PLN (Persero) kepada masyarakat pada umumnya dan pelanggan pada khususnya, maka PLN melaksanakan langkah-langkah peningkatan efisiensi, mutu pelayanan, dan keandalan penyediaan tenaga listrik dengan memberikan perhatian khusus kepada kegiatan pelayanan dalam hal pemenuhan kebutuhan pelanggan agar dalam pelaksanaannya dapat memuaskan pelanggan.

PT PLN (Persero) APJ (Area Pelayanan dan Jaringan) Sukabumi UPJ (Unit Pelayanan dan Jaringan) Cibadak, memberikan pelayanan kelistrikan yang meliputi pelayanan pemasangan listrik baru, perubahan daya listrik, pelayanan pengaduan gangguan, dan sebagainya. Dalam pelayanan untuk pemenuhan pelanggan atau pelanggan akan kebutuhan listrik, sudah tentunya menjadi hal yang utama bagi PT PLN (persero). Karena pelanggan merupakan faktor penting yang harus diprioritaskan, di mana kepuasan pelanggan berarti keuntungan bagi perusahaan.


(3)

Dalam peningkatan efisiensi, mutu pelayanan, dan keandalan penyediaan tenaga listrik, PT PLN (Persero) meluncurkan produk layanan terbaru yaitu Listrik Prabayar. Listrik Prabayar merupakan cara pembelian tenaga listrik dimana pelanggan membayar di muka, cara ini memberi kesempatan kepada pelanggan untuk mengendalikan pemakaian listrik sesuai kebutuhan. Tujuan utama dari produk listrik prabayar ini adalah untuk memberi kemudahan kepada pelanggan melakukan penghematan listrik, disesuaikan dengan penggunaannya. Dan sasarannya adalah pelanggan yang madani, yaitu pelanggan yang bertanggungjawab. Keuntungan sebenarnya yang dapat dirasakan langsung oleh pelanggan prabayar dan selain itu listrik prabayar merupakan pilihan tepat untuk berhemat. Manfaat hemat yang didapat diantaranya yaitu pelanggan dengan mudah dapat memantau pemakaian listriknya setiap saat, pelanggan dapat mendisiplinkan diri sendiri untuk menggunakan listrik sesuai anggaran belanja, pelanggan dengan mudah dapat mengendalikan pemakaian dan biaya listriknya sehingga terhindar dari pemborosan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut bagaimana sistem informasi pelayanan pelanggan dari adanya Listrik Prabayar, maka dengan itu penulis mengambil judul yaitu “Analisis Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan Di PT PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Cibadak Sukabumi”

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1.Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan Di PT PLN (Persero) UPJ Cibadak Sukabumi yaitu :

1. Dalam proses pelayanan, baik pasang baru maupun tambah daya pelanggan harus datang ke kantor PLN beberapa kali sehingga menyulitkan pelanggan. 2. Terjadinya penumpukan arsip kertas sehingga membutuhkan ruang


(4)

3

1.2.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka rumusan masalahnya yaitu :

1. Bagaimana sistem informasi pelayanan pelanggan yang sedang berjalan di PT PLN (Persero) UPJ Cibadak Sukabumi.

1.3.Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Maksud dilakasanakan Praktek Kerja Lapangan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di bangku perkuliahan

dengan kenyataan yang sesungguhnya dilapangan.

2. Untuk mengetahui dunia kerja yang sebenarnya di lapangan.

Sedangkan tujuan dari dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem informasi pelayanan pelanggan yang sedang berjalan di PT PLN (Persero) UPJ Cibadak Sukabumi.

1.4.Batasan masalah

Penelitian ini tidak membahas seluruh Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan pada PT PLN (Persero) UPJ Cibadak Sukabumi. Tetapi hanya terbatas pada Sistem Informasi Pasang Baru Listrik Prabayar.

1.5.Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Lokasi dan tempat dalam melakukan Praktek Kerja Lapangan yaitu sebagai berikut :

1. Nama Perusahaan : PT PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Cibadak Sukabumi

2. Alamat Perusahaan : Jl. Raya Karangtengah No. 427 Cibadak – Sukabumi 43115


(5)

Berikut ini adalah rincian secara garis besar dari jadwal kegiatan kerja praktek selama satu bulan yang terhitung dari tanggal 12 juli 2010 sampai 12 Agustus 2010.

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

NO AKTIVITAS

WAKTU (Minggu)

I II III IV V

1. Pengamatan SI Pelayanan Pelanggan 2. Analisis SI Pelayanan Pelanggan 3. Analisis Dokumen

4. Analisis SI Pasang Baru LPB 5. Merancang Usulan SI


(6)

5 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Konsep Dasar Sistem 2.1.1.Pengertian Sistem

Terdapat dua pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu sistem yang menekankan pada prosedur dan sistem yang menekankan pada elemen.

Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem yaitu sebagai berikut :

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Jerry Fitz Gerald et al. (1997: 3)

Pendekatan sistem yang menekankan pada elemen, mendefinisikan sistem yaitu sebagai berikut :

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang menimbulkan

hubungan satu dengan yang lainnya, untuk mencapai tujuan tertentu. George H.

Bodnar (1997 : 3)

Secara garis besar, sistem merupakan kumpulan komponen-komponen dan elemen-elemen yang saling berkaitan atau berhubungan dan saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan secara keseluruhan untuk mencapai suatu tujuan yang sudah dirancang sebelum sistem tersebut dibangun.

2.1.2.Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu sebagai berikut :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem


(7)

atau bagian-bagian dari sistem yang mepunyai sifat-sifat yang menjalankan sutu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukkan Sistem

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.


(8)

7

6. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3.Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut ini.

1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi, dan sistem akuntansi.


(9)

2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat dipredikasi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karenamengandung unsure probabilitas.

4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

2.2.Konsep Dasar Informasi 2.2.1.Pengertian Informasi

Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu yang memiliki arti yang sangat penting di dalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.

Berikut beberapa pengertian mengenai informasi.

Menurut John Burch and Gary Grudnitski (1997 : 23) bahwa informasi adalah data yang telah diletakkan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna yang dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan di dalam pembuatan keputusan.


(10)

9

Menurut Gordon B. Davis (1997 : 24) menyatakan bahwa, informasi adalah data yang telah diolah kedalam suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata atau berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan.

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

2.2.2.Siklus Informasi

Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan Informasi dengan menggunakan suatu model proses tertentu. Data yang diolah melaui model menjadi Informasi, penerima menerima Informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat data kembali. Data tersebut ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burc (1997 : 29) disebut dengan siklus Informasi atau disebut juga dengan siklus pengolahan data.

Input (Data)

Data (Ditangkap)

Hasil Tindakan

Proses (Model)

Output (Information)

Penerimaan

Keputusan Tindakan Data Dasar

Sumber : Jogiyanto, 1997

Gambar 2.1 Siklus Sistem Informasi


(11)

2.2.3.Kualitas Informasi

Informasi yang berkualitas harus bersifat akurat, tepat pada waktunya, dan relevan.

1. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Waktu

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi itu didapat sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.4.Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu Informasi dikatakan bernilai jika mamfaatnya lebih efektif dibadingkan dengan biaya mendapatkanya.


(12)

11

2.3.Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1.Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi didefinisikan oleh John F. Nash dan Martin B. Roberts (1997 : 35), sebagai berikut :

Sistem informasi adalah suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi tertentu, member sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar untuk pengambilan keputusan yang cerdik.

2.3.2.Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga dengan blok bangunan (building block), yaitu :

1. Blok Masukan (Input Block), input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi.

2. Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diingiinkan.

3. Blok Keluaran (Output Block), merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block), merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh.

5. Blok Basis Data (Database Block), merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (Control block), beberapa pengendalian yang dirancang secara khusus untuk menanggulangi gangguan-gangguan terhadap sistem.


(13)

Keenam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi tidak akan dapat melakukan fungsinya, yaitu pengolahan data dan tidak dapat mencapai tujuannya, yaitu menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat

2.4.Alat Bantu Analisis 2.4.1.Even List

Even list adalah daftar narasi daftar kejadian (stimuli) yang terjadi dalam lingkungan dan mempunyai hubungan dengan respon yang diberikan sistem. Secara umum setiap aliran data dalam context diagram adalah kejadian (event), tepatnya aliran data mengindikasikan terjadinya kejadian, atau aliran data dibutuhkan oleh sistem untuk melakukan proses. Aturan-aturan dalam even list, antara lain daftar kejadian yang didesain dan digambarkan dalam bentuk tekstual sederhana yang berfungsi memodelkan kejadian dalam lingkungan dimana sistem harus memberikan respon. Ketika membuat even list harus yakin perbedaan antara

event dan kejadian yang berelasi dengan aliran (event-related flow).

2.4.2.Flowmap

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis dan programer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian.

2.4.3.Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi Sistem informasi tersebut dengan lingkungan dimana sistem dimana sistem tersebut ditempatkan. Menggambarkan arus data dari entitas luar yang masuk ke dalam sistem dan sebaliknya.


(14)

13

2.4.4.Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

Suatu DFD hanya menunjukkan bagaimana data digunakan oleh proses-proses dalam system. Suatu DFD tidak mewakili hubungan kebutuhan organisasi diantara entitas-entitas data. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

Beberapa symbol digunakan di DFD untuk maksud mewakili : 1. External Entity (Kesatuan Luar)

Dipresentasikan dengan simbol persegi panjang yang mewakili entitas luar atau dalam dimana sistem berkomunikasi dan disebut dengan sources (data, masukan ke sistem) atau destinations (informasi, keluarah dari sistem). Seringkali sulit untuk menentukan mana external dan internal entity. Pertanyaan kunci untuk menjawabnya adalah apakah pelaku (person) atau group ini melakukan proses dari bagian sistem? Jika jawabannnya tidak, entitiy

tersebut adalah external. External entity jika jelas bahwa entity tersebut diluar sistem organisasi, seperti customers, vendors, pemerintah, orang, kelompok orang, perusahaan, departemen.

Gambar 2.2

Notasi Kesatuan Luar Dari DFD

2. Data Flow (Arus Data)

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar


(15)

(external entity). Arus data ini sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama dari arus data dituliskan di samping garis panahnya.

Gambar 2.3

Notasi Arus Data Dari DFD

3. Process (Proses)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan symbol lingkaran. Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap meliputi identifikasi proses, nama proses, pemroses.

Gambar 2.4 Notasi Proses Dari DFD

4. Data Store (simpanan data)

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database, arsip, tabel acuan manual ataupun agenda. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal pararel yang tertutup di salah satu ujungnya. Nama dari data strore menunjukkan nama dari filenya.

Gambar 2.5


(16)

15 BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1.Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1.Sejarah PT PLN (Persero)

Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri.

Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang,setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.

Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik


(17)

Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik dan dengan keluarnya peraturan pemerintah No. 23 / 1994 tanggal 16 Juni 1994 maka status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

3.1.2.Pemisahan Wilayah, Pembangkitan, dan Penyaluran

Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia, penguasaan pengelolaan tenaga listrik ditangani langsung oleh Pemerintah Indonesia. Salah satunya ditandai dengan terbentuknya perusahaan listrik di Jawa Barat dengan nama PLN Exploitasi XI pada tahun 1961 hingga pertengahan tahun 1975. Kemudian pada kurun waktu 1975 sampai 1994, PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Distribusi Jawa Barat.

Memasuki era 1990-an, dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 Tahun 1994 pada tanggal 16 Juni 1994, Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juli 1994.

Untuk memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan kelistrikan yang dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, maka keluarlah Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 28.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001 yang menjadi landasan hukum perubahan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat.

Pada akhirnya, dengan mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, di mana wilayah kerjanya meliputi Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten, hingga saat ini.


(18)

17

3.1.3.Visi, Misi, dan Motto Perusahaan 3.1.3.1. Visi Perusahaan

“Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh-kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi insani."

Penjabaran Visi Perusahaan : 1. Diakui

Mencerminkan cita-cita untuk meraih pengakuan dari pihak luar yang menunjukkan bahwa PLN pantas dipandang sebagai Perusahaan Kelas Dunia.

2. Kelas Dunia

a. Menunjukkan kinerja yang melebihi ekspektasi pihak-pihak yang berkepentingan.

b. Memberikan layanan yang mudah, terpadu, dan tuntas dalam berbagai masalah kelistrikan.

c. Menjalin hubungan kemitraan yang akrab dan setara dengan pelanggan serta mitra usaha Nasional dan Internasional.

d. Bekerja dengan pola pikir prima (Mindset of Excellence).

e. Diakui oleh pelanggan dan mitra kerja sebagai perusahaan yang mampu memenuhi standar mutakhir dan paling baik.

3. Bertumbuh-kembang

a. Antisipatif terhadap perkembangan lingkungan usaha dan selalu siap menghadapi berbagai tantangan.

b. Secara konsisten menunjukkan kinerja yang lebih baik.

4. Unggul

a. Menjadi yang terbaik dalam bisnis kelistrikan dan memenuhi tolok ukur mutakhir dan terbaik.

b. Memposisikan diri sebagai Perusahaan yang terkemuka dalam percaturan bisnis kelistrikan dunia.


(19)

c. Mengelola usaha dengan mengedepankan pemberdayaan potensi insani secara maksimal.

d. Meningkatkan kualitas proses, sistem, produk, dan pelayanan secara berkesinambungan.

5. Terpercaya

a. Memegang teguh etika bisnis yang tertinggi. b. Menghasilkan kinerja terbaik secara konsisten. c. Menjadi Perusahaan pilihan.

6. Potensi Insani

a. Keberhasilan perusahaan lebih ditentukan oleh kesadaran anggota perusahaan untuk memunculkan seluruh potensi mereka dalam wujud wawasan aspiratif dan etikal, rasa kompeten, motivasi kerja, semangat belajar inovatif dan semangat bekerja sama.

b. Potensi insani diperkaya dengan kompetensi yang terbentuk dari pengetahuan substantial, pengetahuan kontekstual, keterampilan, kemampuan, pengalaman, dan jenjang kerja sama.

Konsekuensi Visi terhadap strategi korporat :

1. Mewujudkan kinerja Perusahaan dengan kualitas setaraf kelas dunia dalam usaha bisnis kelistrikan.

2. Berfokus pada peningkatan kualitas proses secara terus-menerus untuk memperoleh hasil yang maksimal.

3. Membangun lingkungan kerja yang memungkinkan anggota perusahaan mentransformasikan potensi mereka menjadi kinerja Perusahaan yang dihargai tinggi.


(20)

19

3.1.3.2. Misi Perusahaan

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham Konsekuensi terhadap strategi korporat :

a. Mencari dan memanfaatkan peluang usaha secara berkesinambungan di bidang bisnis kelistrikan dan usaha lain yang terkait.

b. Mengembangkan budaya pelayanan.

c. Menerapkan prinsip-prinsip penyelenggaraan perusahaan yang baik (good corporate governance).

d. Anggota Perusahaan perlu menyadari bahwa bisnis kelistrikan adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

e. Berusaha secara konsisten untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kelistrikan.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat

Konsekuensi terhadap strategi korporat :

a. Mengembangkan dan menjalankan bisnis kelistrikan sesuai dengan harapan dan aspirasi masyarakat.

b. Mengembangkan usaha kelistrikan yang selaras dengan kebutuhan pertumbuhan ekonomi di pasar yang kompetitif.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi Konsekuensi terhadap strategi korporat :

a. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan produktif.

b. Memacu pemanfaatan energi listrik secara tepat guna dan memberikan nilai tambah bagi sektor ekonomi.

c. Menjadi pelopor dalam membangun masyarakat yang sadar dan cinta lingkungan.


(21)

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan Konsekuensi terhadap strategi korporat :

a. Membangun dan mengoperasikan fasilitas kelistrikan yang akrab dengan lingkungan alam dan lingkungan sosial.

b. Menjaga dan memelihara semua fasilitas kelistrikan sehingga tidak mencemari lingkungan.

3.1.3.3. Motto Perusahaan

“Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for a Better Life)

3.1.4.Bidang Kegiatan Usaha Perusahaan

Sesuai Undang-undang No.30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan dan berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, berikut adalah rangkaian kegiatan usaha Perusahaan :

1. Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang mencakup : a. Pembangkitan tenaga listrik.

b. Penyaluran tenaga listrik. c. Distribusi tenaga listrik.

d. Perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik. e. Pengembangan penyediaan tenaga listrik.

f. Penjualan Tenaga Listrik kepada konsumen.

2. Menjalankan usaha penunjang tenaga listrik yang mencakup : a. Konsultasi ketenagalistrikan.

b. Pembangunan dan pemasangan peralatanketenagalistrikan.

c. Pengembangan teknologi peralatan yang menunjang penyediaan tenaga listrik.


(22)

21

3. Kegiatan-kegiatan lainnya mencakup :

a. Kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber energi lainnya untuk kepentingan tenaga listrik.

b. Pemberian jasa operasi dan pengaturan (dispatcher) pada pembangkitan, transmisi, distribusi serta retail tenaga listrik.

c. Kegiatan perindustrian perangkat keras dan lunak di bidang ketenagalistrikan dan peralatan lain terkait dengan tenaga listrik.

d. Kerja sama dengan pihak lain atau badan penyelenggara bidang ketenagalistrikan baik dari dalam maupun luar negeri di bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi dan informasi terkait dengan ketenagalistrikan.

e. Usaha jasa ketenagalistrikan.

Kegiatan usaha Perusahaan dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu: 1. Kegiatan Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Perusahaan sebagai induk perusahaan termasuk diantaranya perencanaan pengembangan fasilitas tenaga listrik (pembangkitan, transmisi dan distribusi secara umum) dan penunjangnya, rencana pendanaan, pengembangan usaha, pengembangan organisasi dan SDM.

Kegiatan perencanaan dilakukan oleh induk Perusahaan yang mencakup pokok kebijakan makro, sedangkan detilnya dilakukan oleh satuan organisasi wilayah atau distribusi.

2. Kegiatan Pembangunan

Kegiatan pembangunan yang mencakup konstruksi sarana penyediaan tenaga listrik pembangkitan,transmisi dan gardu induk merupakan tugas dari satuan organisasi konstruksi Proyek Induk, sementara itu pelaksanaan pembangunan jaringan distribusi dilakukan oleh masing-masing unit organisasi wilayah dan distribusi. Kegiatan pembangunan proyek kelistrikan desa yang berasal dari pendanaan APBN adalah merupakan tugas Pemerintah melalui Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi.


(23)

3. Kegiatan Usaha atau Operasi

Kegiatan usaha berupa produksi tenaga listrik dihasilkan oleh pusat pembangkit tenaga listrik yang terdiri dari beberapa jenis pembangkit, yaitu Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batubara, gas alam atau bahan bakar minyak (BBM), Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA), berbasis tenaga air sebagai penggerak turbin, Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTGgas turbine) berbasis gas alam atau BBM, Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berbasis tenaga uap panas bumi dan Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbasis BBM.Selain itu, Perusahaan juga melakukan pembelian tenaga listrik yang diproduksi oleh pusatpusat pembangkit tenaga listrik swasta yang juga merupakan gabungan dari beberapa jenis pembangkit, yaitu PLTU berbahan bakar batubara, Pusat Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU-combined cycle) berbasis gas alam atau BBM, PLTA berbasis tenaga air sebagai penggerak turbin, PLTP berbasis tenaga uap panas bumi dan PLTD berbasis BBM.

Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pusat pembangkit disalurkan ke gardu induk melalui jaringan transmisi dengan berbagai tingkat tegangan seperti Tegangan Ekstra Tinggi (500 kV) danTegangan Tinggi (150 dan 70 kV). Semakin besar daya yang akan disalurkan melalui kawat transmisi berukuran sama, semakin tinggi tegangan yang diperlukan. Tingkat tegangan di gardu induk yang berkapasitas 500 kV atau 150 kV akan diturunkan untuk tujuan distribusi kepada pelanggan.

Kategori pelanggan besar dilayani dengan jaringan tegangan tinggi sebesar 150 dan 70 kV dan jaringan menengah sebesar 20 kV, sementara untuk pelanggan kecil, energi listrik disalurkan ke gardu distribusi melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV dan selanjutnya di gardu distribusi tegangan diturunkan ke tingkat 380/220 volt untuk kemudian disalurkan melalui Jaringan Tegangan Rendah (JTR) ke sambungan rumah (SR).


(24)

23

4. Kegiatan Riset & Penunjang Kegiatan yang dilakukan oleh satuan organisasi penunjang mencakup :

a. Jasa Pendidikan dan Latihan PT PLN (Persero) yang bertugas untuk menyelenggarakan berbagai pendidikan dan latihan di bidang teknik, manajemen, keuangan dan administrasi umum.

b. Jasa Enjiniring PT PLN (Persero) yang bertugas memberikan dukungan dalam studi kelayakan, desain dan supervisi konstruksi sarana penyediaan tenaga listrik. untuk memberikan dukungan terhadap produksi dan layanan perbaikan terutama pada sektor kelistrikan. Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan PT PLN (Persero) yang bertugas untuk memberi dukungan dalam standarisasi,kalibrasi dan pengujian peralatan listrik serta instrumen lainnya.

c. Jasa Sertifikasi PT PLN (Persero) yang bertugas untuk memberikan dukungan dalam sertifikasi produk peralatan listrik, sistem manajemen mutu dan lingkungan bidang ketenagalistrikan serta kelayakan instalasi tenaga listrik dan tera meter.

d. Jasa Manajemen Konstruksi PT PLN (Persero) yang bertugas untuk memberikan dukungan dalam manajemen konstruksi lapangan untuk konstruksi dan layanan perbaikan terutama pada sektor kelistrikan.

e. Jasa dan Produksi PT PLN (Persero) yang bertugas untuk memberikan dukungan terhadap produksi dan layanan perbaikan terutamapada sektor kelistrikan.

3.2.Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi menggambarkan hubungan kerjasama antara orang-orang yang terdapat pada suatu badan dalam usaha pencapaian tujuan. Struktur organisasi yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) UPJ Cibadak adalah struktur organisasi yang mencerminkan tanggung jawab dan wewenang di dalam perusahaan secara vertikal, karena masing-masing orang hanya menerima perintah dari satu orang atasan dan setiap bawahan hanya memberi pertanggungjawaban mengenai pelaksanaan tugasnya hanya kepada satu orang atasan.


(25)

Berikut adalah bagan struktur organisasi PT PLN (Persero) UPJ Cibadak :

MANAJER

SPV. PEL. PELANGGAN

SPV. CATER &

LAREK SPV. DALGIH SPV. BUNGTUS

SPV. PENG. LOSSES/ PENERTIBAN

SPV. HARDIST &

KONDIST SPV. OPERASI DIST. SPV. KEU. & ADM

3 2

1. SPV. KP.CIBOLANG 2. KP. KALAPANUNGGAL

AM/AM. Pratama Kinerja

ATM/ATM Pratama Efisiensi Jaringan Dist ATM/ATM Pratama Peng. Losses & PJU ATM/ATM Pratama Acount Executive

Pegawai Outsourching Pegawai Outsourching Pegawai Outsourching Pegawai Outsourching Pegawai Outsourching Pegawai Outsourching Pegawai Outsourching Pegawai Outsourching

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI

PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN POLA 3 UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN CIBADAK

Gambar 3.1

Bagan Susunan Organisasi PT PLN (Persero) UPJ Cibadak

3.3.Deskripsi Kerja

Deskripsi kerja dari PT PLN (Persero) UPJ Cibadak yaitu sebagai berikut : 1. MANAJER

a. Kinerja Utama : Susut, Piutang dan kepuasan Pelanggan sesuai batas wewenang, disamping kinerja unit lainya.

b. Uraian Fungsi Utama :

Mensinergikan seluruh fungsi dan unsur Unit dalam mengoptimalkan sumberdaya dan kemitraan untuk memaksimalkan Kinerja Unit dan Citra Perusahaan.


(26)

25

Menjalin komunikasi dan hubungan kerja internal dan eksternal yang efektif dan mengembangkan dan memberdayakan seluruh potensi SDM untuk meningkatkan Budaya Perusahaan (Integritas, Saling Percaya, Peduli dan Pembelajar) dan Good Corporate Goverment (Responsibility Accountability, Fairness dan Transparancy)

Melengkapi pengaturan lebih lanjut (yang belum diatur oleh Kantor Distribusi), melaksanakan monitoring dan evaluasi / audit internal, termasuk Data pengaduan, Sistem Informasi dan Tingkat Mutu Pelayanan (TMP).

Memberikan apresiasi dan melaksanakan pembinaan SDM.

2. SUPERVISOR PELAYANAN PELANGGAN

Fungsi Utama Supervisor Pelayanan Pelanggan adalah mengelola seluruh proses pelayanan pelanggan mulai kontak (hubungan) dengan Pelanggan sampai dengan menyediakan database atau data induk administrasi pelanggan dengan ramah, tertib, cepat dan efisien berdasarkan regulasi (TL, TUL, dll), informasi dari fungsi terkait, informasi pelanggan, masyarakat dan atau informasi internal untuk meningkatkan pendapatan dan kepuasan pelanggan antara lain :

a. Melaksanakan pelayanan yang mudah dan nyaman bagi pelanggan melalui telepon, loket, frontdesk. Account executive, callcenter, sms center, dll (diupayakan semaksimal mungkin untuk “one stop service”) b. Melaksanakan pemasaran, termasuk mengkoordinir pemasaran keliling

terpadu sekaligus penertiban sambungan ilegal.

c. Mengelola informasi pelayanan, promosi, publikasi, sosialisasi dan penyuluhan, antara lain : Tarif dasar Listrik (TDL) dan Tingkat Mutu Pelayanan (TMP).

d. Melaksanakan administrasi layanan pengaduan, Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL)/ suplemen / amandemen, penyambungan, perubahan, Tagihan Susulan (TS), Surat Pengakuan Hutang (SPH), komitmen dll


(27)

e. Melaksanakan Pengelolaan database atau data induk elektronik administrasi pelanggan (DIL) dan arsip Induk Pelanggan (AIL), termasuk perubahan data pelanggan (PDL), peremajaan DIL dan realisasi pemutusan sementara/ rampung.

f. Melaksanakan pelaporan, pertanggungjawaban, dll berkaitan dengan pelayanan pelanggan.

3. SUPERVISOR PEMBACAAN METER DAN PENGELOLAAN

REKENING

Fungsi utama Supervisor Pembacaan Meter dan pengelolaan rekening adalah mengelola seluruh fungsi pembacaan meter dan pembuatan rekening (TUL Fungsi II & III) ditambah pembacaan meter sisi hulu dengan tertib, ramah, cepat & Efisien berdasarkan regulasi (TDL, TUL, dll), informasi dari fungsi terkait, informasi pelanggan, masyarakat dan atau informasi internal termasuk antara lain :

a. Mendapatkan angka meter pelanggan dan membuat rekening listrik (hardcopy/softcopy) yang benar, termasuk koreksi bila ada, dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai jadual, sehingga fungsi terkait dapat melaksanakan fungsi pembukuan, penagihan dan pengawasan kredit (TUL Fungsi IV,V, & VI).

b. Mendapatkan mitra kerja yang handal untuk mendukung butir a)

c. Mendapatkan angka meter dan membuat Berita Acara penerimaan kWh dari sisi hulu yang benar sesuai jadual.

d. Mengatasi permasalahan antara lain pengaduan pelanggan, kendala lapangan, DPK, DLPD, pola pendampingan dan baca ulang selektif sinergi dengan fungsi terkait.

e. Mendapatkan informasi pemakaian, sambungan pelanggan, dll yang tidak benar (pemakaian tidak sah, meter macet, pentaripan, dll) untuk diinformasikan ke fungsi terkait.


(28)

27

f. Mengelola administrasi system RBM (Pembuatan / pemeliharaan), DPM, PDE/PDT, meter Elektronik, AMR, SMDSM (termasuk historical pemakaiankWh), & pembuatan rekening (Billing).

g. Melaksanakan pelaporan (a.l. rekening per jenis tarif, TUL 57, III-07, III-09 berikut lampiran-lampirannya & 12RB), pertanggungjawaban (a.l. jika terjadi koreksi karena salah angka meter, Memo 3&4, analisis susut), dll berkaitan dengan pelayanan pelanggan.

4. SUPERVISOR PENGENDALIAN PENAGIHAN

Fungsi utama Supervisor Pengendalian Penagihan seluruh adalah mengelola seluruh fungsi pembukuan, penagihan dan pengawasan kredit (TUL Fungsi IV, V, & VI, kecuali pelaksanaan teknis pemutusan sementara / rampung), dengan tertib, ramah, cepat dan efisien berdasarkan regulasi (TDL, TUL, dll), informasi dari fungsi terkait, informasi pelanggan, masyarakat dan atau informasi internal, termasuk a.l :

a. Menyediakan database piutang yang lengkap, rinci, benar dan utakhir secara terus menerus (Daftar Piutang Pelanggan (DPP) di Costumer Information System (CIS) unit atau di DPP APJ/KD), termasuk melaksanakan rekonsiliasi bersama fungsi terkait.

b. Melaksanakan pelayanan pembayaran rekening / tagihan listrik yang mudah dan nyaman, termasuk mendapatkan mitra kerja pengelola payment point / praqtis yang andal.

c. Legalisasi, Surat Pengakuan Tunggakan (SPT), dll (TUL Fungsi V), perintah Kerja (PK) putus/bongkar, Daftar usulan Piutang Ragu-ragu (DUPR), dll (TUL Fungsi VI)

d. Mengelola pengawasan piutang/tunggakan melalui pendekatan khusus (Account Executive), sosial (penyuluhan kehumasan, kemitraan), sanksi Biaya Keterlambatan (BK), membuat PK pemutusan sementara / rampung (TUL VI-01 & 03) kepada fungsi terkait, termasuk penyelesaian piutang ragu-ragu melalui Kantor Pelayanan Piutang &


(29)

Lelang Negara (KP2LN) dan daftar Usulan penghapusan Piutang ragu-ragu (DUPRR).

e. Mengelola administrasi system Route Baca meter (RBM) (pembuatan / pemeliharaan), Daftar Pembacaan Meter (DPM), Portable Data Entry (PDE) / Portable Data Terminal (PDT), Meter Elektronik, Automatic Meter Reading (AMR), Sistem Manajemen Data Stand Meter (SMDSM) termasuk historical pemakaian kWh dan pembuatan rekening (Billing).

f. Melaksanakan pelaporan (Sistem Informasi Pengelolaan Piutang Pelanggan (SIP3) di CIS atau di APJ/KD, termasuk TUL IV-04 rinci per unsur, TUL IV-06, pertanggungjawaban (a.l. jika terjadi koreksi karena salah angka meter, analisis susut) dll berkaitan dengan Pelayanan Pelanggan.

5. SUPERVISOR PENGENDALIAN LOSSES DAN PENERTIBAN Fungsi utama Supervisor Pengendalian Losses dan penertiban adalah melaksanakan pemantauan dan mengevaluasi Losses Teknik dan Non Teknik serta Penertiban Teknik Instalasi dan Pemakaian Tenaga Listrik termasuk antara lain :

a. Meningkatkan kinerja Operasi dengan penanganan penekanan losses teknik dan non teknik.

b. Menyusun perencanaan program penanganan losses teknik dan non teknik.

c. Melaksanakan kegiatan penekanan Losses.

d. Merencanakan operasi penertiban pemakaian tenaga listrik.

e. Melaksanakan penertiban pemakaian tenaga listrik dengan berkoordinasi dengan bidang terkait.

f. Melaksanakan pemutusan sementara dan bongkar rampung. g. Melaksanakan administrasi penertiban pemakaian tenaga listrik

h. Melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang ketenaga listrikan.


(30)

29

i. Menyusun dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan SOP. j. Membuat laporan kegiatan penekanan losses dan penertiban.

6. SUPERVISOR PENYAMBUNGAN DAN PEMUTUSAN

Fungsi utama Supervisor Penyambungan dan pemutusan adalah mengelola seluruh aspek Sambungan Pelanggan dan Pemutusan sementara serta bongkar rampung antara lain :

a. Merencanakan dan melaksanakan Pasang Baru dan Tambah daya. b. Melaksanakan Pemutusan Sementara dan Bongkar Rampung c. Melaksanakan Penyambungan kembali

d. Melaksanakan pengelolaan database atau Data Induk Elektronik administrasi pelanggan (DIL) dan Arsip Induk Pelanggan (AIL) berkaitan dengan perubahan data pelanggan (PDL) akibat dari penyambungan dan Bongkar Rampung.

e. Menyusun dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan SOP f. Membuat laporan kegiatan pekerjaan penyambunagn dan pemutusan.

7. SUPERVISOR PEMELIHARAAN DAN KONSTRUKSI

DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH/RENDAH

Fungsi Utama Supervisor Pemeliharaa dan Konstruksi Distribusi Tegangan Menengah/Rendah adalah melaksanakan perencanaan dan perluasan jaring Distribusi TM/TR serta melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan pemeliharaan jaring distribusi tegangan menengah/rendah antara lain :

a. Melaksanakan Kinerja pemeliharaan distribusi tegangan menengah/rendah.

b. Merencanakan perluasan jaringan distribusi tegangan menengah/rendah c. Melaksanakan/pengelolaan perluasan jaring distrbusi tegangan

menengah/rendah.

d. Merencanakan pemeliharaan jaringan distribusi tegangan menengah/rendah.


(31)

e. Melaksanakan dan mengelola pemeliharaan jaringan distribusi tegangan menengah/rendah.

f. Memutakhirkan data insuk jaringan terpasang.

g. Melakukan pemantauan dan mengevaluasi untuk meningkatkan keandalan jaringan.

h. Menyusun dan mengawasi pelaksaan pekerjaan sesuai SOP.

i. Membuat laporan kegiatan pemeliharaan dan perluasan jaring tegangan menengah/rendah.

8. SUPERVISOR KEUANGAN DAN ADMINISTRASI

Fungsi utama Supervisor Keuangan dan Administrasi adalah melaksanakan dan mengendalikan Rekonsiliasi Cash in, memutakhirkan data sistem informasi (CIS, Simkeu, Simdis, dll), dana, mitra kerja, Sumberdaya lainnya dan pengelolaan sumber daya manusia antara lain : a. Melaksanakan administrasi Keuangan.

b. Melaksanakan pencatatan akuntansi. c. Melaksanakan administrasi SDM.

d. Melaksanakan Tugas Kesekretariatan dan Umum. e. Melaksanakan Pelaporan Keuangan (sesuai kebutuhan). f. Melaksanakan administrasi fasilitas dan sarana.

g. Melakukan Pengawasan hasil penjualan rekening (transfer otomatis ke pusat).

h. Melaksanakan administrasi gudang.

i. Rekonsiliasi cash in harian bersama fungsi terkait. j. Membuat laporan kegiatan sesuai bidang tugasnya.

9. SUPERVISOR OPERASI DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH / RENDAH

Fungsi utama Supervisor Distribusi Tegangan Menengah/rendah adalah melaksanakan pengoperasian sistem jaringan distribusi tegangan menengah/rendah antara lain :


(32)

31

a. Melaksanakan Kinerja operasi distribusi tegangan menengah/rendah. b. Mengelola dan mengoperasikan jaringan distribusi tegangan

menengah/rendah.

c. Mengevaluasi keandalan penyaluran jaringan distribusi tegangan rendah menengah/terpasang.

d. Melaksanakan pengukuran beban dan tegangan ujung secara periodic. e. Melaksanakan pemerataan beban.

f. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan pelayanan gangguan.

g. Memantau, mengevaluasi TMP.

h. Melaksanakan penyambungan Pasang Baru/ Tambah Daya pelanggan. i. Melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan tentang ketenaga listrikan. j. Menyusun dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan SOP. k. Membuat laporan kegiatan pengoperasian jaringan distribusi.

10.SUPERVISOR KANTOR PELAYANAN

Fungsi utama Supervisor Kantor Pelayanan adalah melaksanakan pengendalian susut, piutang dan kepuasan pelanggan sesuai batas wewenang antara lain :

a. Meningkatkan Kinerja Kantor Pelayanan b. Melakukan survei Data Teknik

c. Melaksanakan pembacaan meter d. Melakukan pengawasan penagihan e. Melakukan pemeliharaan RBM f. Melaksanakan pelayanan gangguan g. Membuat laporan bulanan


(33)

32 4.1.Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis sistem merupakan suatu proses penganalisaan dari suatu prosedur yang ada kemudian dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru. Batasan yang penulis analisis pada Praktek Kerja Lapangan di PT PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan yaitu Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan mengenai Sistem Informasi Pasang Baru Listrik Prabayar.

4.1.1.Analisis Dokumen

Dokumen adalah data, rekaman, atau informasi yang dapat dilihat, dibaca, atau didengar, yang dapat dikeluarkan dengan atau tanpa bantuan suatu sarana, baik yang tertuang di atas kertas, benda fisik apapun selain kertas, atau yang terekam secara elektronik.

Dokumen yang digunakan pada Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan PT PLN (Persero) UPJ Cibadak dalam Tata Usaha Langganan (TUL) diantaranya yaitu sebagai berikut :

1. TUL I-01

TUL I-01 yaitu Formulir Permohonan Listrik yang berisi data calon pelanggan untuk pasang baru dan data pelanggan untuk perubahan daya yang disertai dengan fotocopy KTP dan fotocopy rekening listrik pelanggan terdekat.

2. TUL I-02

TUL I-02 yaitu Formulir Survey yang dokumennya menyatu dengan Formulir Permohonan. Formulir Survey nantinya akan di isi oleh bagian survey mengenai gambar situasi lapangan.


(34)

33

3. TUL I-03

TUL I-03 yaitu Jawaban Persetujuan berdasarkan atas permohonan yang diajukan pada TUL I-01. Jawaban persetujuan dicetak setelah permohonan dan hasil survey di setujui oleh SPV. Pelayanan pelanggan.

4. TUL I-04

TUL I-04 yaitu Jawaban Penangguhan berdasarkan atas permohonan yang diajukan pada TUL I-01. Jawaban persetujuan dicetak jika permohonan dan hasil survey tidak disetujui oleh SPV. Pelayanan pelanggan.

5. TUL I-06

TUL I-06 yaitu Kwitansi pembayaran atas segala biaya yang dikenakan untuk segala urusan dengan PLN.

6. TUL I-09

TUL I-09 yaitu Perintah Kerja untuk melakukan pemasangan, penyambungan, pembongkaran sambungan tenaga listrik atau penyambungan sementara. Perintah kerja dikeluarkan oleh bagian pelayanan pelanggan kepada bagian penyambungan dan pemutusan (BUNGTUS). 7. TUL I-10

TUL I-10 yaitu Berita Acara pemasangan, penyambungan, pembongkaran sambungan tenaga listrik yang dokumennya menyatu dengan perintah kerja. Berita acara diisi setelah pekerjaan selesai dilakukan.

8. TUL I-11

TUL I-11 yaitu Perubahan Data Langganan. Dokumen ini berisi data pernyataan untuk perubahan data langganan dari pelanggan sebelumnya. 9. SPJBTL

SPJBTL yaitu Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik merupakan surat perjanjian yang harus ditandatangani oleh pemohon yang berisi persetujuan serta hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh pemohon dan PT PLN (Persero).


(35)

4.1.2.Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Dalam melakukan analisis proses atau prosedur yang sedang berjalan

mengenai Pemasangan Baru Listrik Prabayar yaitu digambarkan secara terstruktur

dengan menggunakan flowmap, diagram konteks, dan data flow diagram (DFD).

4.1.2.1. Event List

Prosedur untuk permintaan Pasang Baru Listrik Prabayar yaitu sebagai

berikut :

1. Calon pelanggan datang ke kantor PLN ke Bagian Pelayanan Pelanggan

untuk mengajukan permohonan pemasangan baru, dengan membawa

persyaratan yang telah ditentukan.

2. Bagian Pelayanan Pelanggan menginput data calon pelanggan ke sistem dan

memberi nomor Agenda.

3. Bagian Pelayanan Pelanggan mencetak Formulir Permohonan Penyambungan

Baru (FPPB) yaitu TUL I-01 dan Formulir Survey Permohonan Listrik

(FSPL) yaitu TUL I-02.

4. FPBB dan FSPL beserta persyaratan diserahkan oleh Bagian Pelayanan

Pelanggan kepada Bagian Opdist untuk dilakukan survey lapangan (lokasi

atau tempat calon pelanggan).

5. Setelah di survey kemudian digambar data lapangan (keadaan lokasi) pada

berkas FSPL, selanjutnya berkas tersebut dikembalikan ke Bagian Pelayanan


(36)

35

harga atau SIP (TUL I-03) dan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik

(SPJBTL).

6. Calon Pelanggan mentandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik

(SPJBTL) dan menyetujui SIP (TUL I-03).

7. Calon pelanggan melakukan pembayaran pasang baru ke Bagian Administrasi

dan Keuangan berdasarkan SIP (TUL I-03).

8. Bagian Administrasi dan Keuangan mencetak bukti transaksi (kwitansi), satu

berkas untuk calon pelanggan dan satu berkas ke Bagian Pelayanan

Pelanggan.

9. Bagian Pelayanan Pelanggan menginput data untuk perintah kerja

pemasangan baru, dan mencetak Perintah Kerja (TUL I-09) pemasangan

sambungan tenaga listrik untuk pasang baru dan Berita Acara (TUL I-10).

10. Bagian Penyambungan melakukan pemasangan listrik berdasarkan Perintah

Kerja (TUL I-09) dan mengisi Berita Acara pemasangan. Perintah Kerja dan

Berita Acara yang telah terisi di kembalikan ke Bagian Pelayanan Pelanggan.

11. Bagian Pelayanan Pelanggan menyimpan data pelanggan pada database dan


(37)

4.1.2.2. Flowmap

Berikut adalah gambar Flowmap mengenai Prosedur Pemasangan Baru Listrik Prabayar.

Flowmap Prosedur Pemasangan Baru Listrik Prabayar

Distribusi Pelayanan

Pelanggan Adm & Keuangan Penyambungan Pelanggan

FC. KTP dan Rekening Listrik

Pelanggan Terdekat

Proses, cetak TUL I-01 dan TUL I-02 Pasang

Baru FC. KTP dan Rekening Listrik

Pelanggan Terdekat

TUL I-01 dan TUL I-02

Proses Survey / Evaluasi

1

TUL I-01 dan TUL I-02 Setelah survey TUL I-01 dan

TUL I-02 Setelah survey

Proses, cetak SPJBTL dan SIP

(TUL I-03)

TUL 01, TUL I-02, SPJBTL, SIP

TUL 01, TUL I-02, SPJBTL, SIP

yang sudah ditandatangan

Penandatangan an SPJBTL dan

SIP

SIP

2

TUL I-02

Gambar 4.1


(38)

37

Flowmap Prosedur Pemasangan Baru Listrik Prabayar

Penyambungan Adm & Keuangan

Distribusi Pelayanan Pelanggan Pelanggan 1 TUL I-06 (Kwitansi)

Proses dan Cetak TUL I-09 (PK), TUL I-10 (BA)

TUL I-09 (PK) TUL I-10 (BA)

TUL I-09 dan TUL I-10 setelah

pemasangan (terisi) Proses Pemasangan Listrik, isi PK

dan BA Input, Simpan Data Langganan Pada Database dan Arsip DBPelgn Pembayaran Biaya berdasarkan SIP TUL I-06 (Kwitansi 2

TUL I-01, TUL I-02, SPJBTL, SIP yang sudah ditandatangan,

Kwitansi

TUL I-01, TUL I-02, SPJBTL, SIP yang sudah ditandatangan,

Kwitansi, PK, BA

TUL I-01, TUL I-02, SPJBTL, SIP yang sudah ditandatangan,

Kwitansi, PK, BA telah terisi

Arsip

Pelang-gan

Gambar 4.2


(39)

4.1.2.3. Diagram Konteks

Berikut adalah gambar diagram konteks mengenai Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan untuk Pasang Baru Listrik Prabayar.

FC KTP, Rekening Listrik Pelgn Terdekat

SISTEM INFORMASI PELAYANAN PELANGGAN

UNTUK PASANG BARU LISTRIK PRABAYAR

PELANGGAN

SIP

Kwitansi Pembayaran

DISTRIBUSI

ADM KEUANGAN

PENYAMBUNGAN

Kwitansi Pembayaran TUL I-01,

TUL I-02

TUL I-01, TUL I-02 Telah Terisi

TUL I-09 (PK), TUL I-10 (BA) TUL I-09 dan TUL I-10 setelah

pemasangan (terisi)

Gambar 4.3


(40)

39

4.1.2.4. Data Flow Diagram (DFD) 1. DFD Level 0

Berikut adalah gambar DFD Level 0 mengenai Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan untuk Pasang Baru Listrik Prabayar.

Pelanggan

1.0 Proses, cetak TUL I-01 dan TUL I-02 Pasang

Baru

2.0 Proses, cetak SPJBTL dan SIP FC KTP, Rekening

listrik tetangga terdekat

TUL I-01 dan TUL I-02

TUL I-01 dan TUL I-02 telah

diisi Arsip Pelanggan Distribusi Adm Keuangan Penyambungan Kwitansi SIP 3.0 Penandatanganan SPJBTL dan SIP

TUL 01, TUL I-02, SPJBTL, SIP

4.0 Proses dan Cetak

TUL I-09 (PK), TUL I-10 (BA) Kwitansi

TUL I-01, TUL I-02, SPJBTL, SIP yang sudah ditandatangan,

TUL I-09 (PK) TUL I-10 (BA)

5.0 Input, Simpan Data

Langganan Pada Database dan Arsip

TUL I-09 dan TUL I-10 setelah pemasangan (terisi) TUL I-01, TUL I-02, SPJBTL,

SIP yang sudah ditandatangan, Kwitansi, PK, BA telah terisi

DBPelanggan

Gambar 4.4


(41)

40 5.1.Kesimpulan

Berdasarkan Analisis Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi perusahaan karena menyangkut hubungan antara perusahaan dengan pelanggan.

2. Sistem Informasi yang saat ini berjalan sudah cukup baik, tetapi masih harus di evaluasi agar lebih memudahkan pelanggan dalam proses pelayanan. 3. Penggunaan dokumen kertas pada proses pelayanan menimbulkan arsip yang

menumpuk sehingga membutuhkan ruang penyimpanan yang besar.

5.2.Saran

Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan maka diajukan beberapa saran untuk Sistem Informasi yang sedang berjalan sebagai berikut :

1. Sebaiknya memperbaiki server sehingga dalam proses penyimpanan dan pencetakan berkas dari Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan tidak terlalu lama dan proses pelayanan pelanggan menjadi lebih cepat.

2. Di bukanya call center untuk pengajuan permohonan sehingga pelanggan tidak perlu berkali-kali untuk datang ke kantor PLN.

3. Sebaiknya meminimalisir pengunaan kertas agar arsip data pelanggan tidak terlalu menumpuk.


(42)

ANALISIS SISTEM INFORMASI PELAYANAN PELANGGAN

DI PT PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN

CIBADAK SUKABUMI

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Program Studi Manajemen Informatika

Oleh :

Ginanjar Suparji AS NIM. 10507482 Yayan Cahyana NIM. 10507496

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(43)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

DAFTAR SIMBOL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 2

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 2

1.2.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan ... 3

1.4. Batasan Masalah ... 3

1.5. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Konsep Dasar Sistem ... 5

2.1.1. Pengertian Sistem ... 5

2.1.2. Karakteristik Sistem ... 5

2.1.3. Klasifikasi Sistem ... 7

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 8

2.2.1. Pengertian Informasi ... 8

2.2.2. Siklus Informasi ... 9

2.2.3. Kualitas Informasi ... 10

2.2.4. Nilai Informasi ... 10

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 11

2.3.1. Pengertian Sistem Informasi ... 11


(44)

iv

2.4 Alat Bantu Analisis ... 12

2.4.1. Even List ... 12

2.4.2. Flowmap ... 12

2.4.3. Diagram Konteks ... 12

2.4.4. Data Flow Diagram (DFD) ... 13

BAB III PROFIL PERUSAHAAN ... 15

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan ... 15

3.1.1. Sejarah PT PLN (Persero) ... 15

3.1.2. Pemisahan Wilayah, Pembangkitan, dan Penyaluran ... 16

3.1.3. Visi, Misi, dan Motto Perusahaan ... 17

3.1.4. Bidang Kegiatan Usaha Perusahaan... 20

3.2. Struktur Organisasi Perusahaan ... 23

3.3. Deskripsi Kerja ... 24

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN ... 32

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan ... 32

4.1.1. Analisis Dokumen ... 32

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 34

4.1.2.1. Event List ... 34

4.1.2.2. Flowmap ... 36

4.1.2.3. Diagram Konteks ... 38

4.1.2.4. Data Flow Diagram (DFD) ... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 40

5.1. Kesimpulan ... 40

5.2. Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41


(45)

v

DAFTAR TABEL


(46)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Sistem Informasi ... 9

Gambar 2.2 Notasi Kesatuan Luar Dari DFD ... 13

Gambar 2.3 Notasi Arus Data Dari DFD ... 14

Gambar 2.4 Notasi Proses Dari DFD ... 14

Gambar 2.5 Simbol Simpanan Data Dari DFD ... 14

Gambar 3.1 Bagan Susunan Organisasi PT PLN (Persero) UPJ Cibadak ... 24

Gambar 4.1 Flowmap Prosedur Pemasangan Baru Listrik Prabayar ... 36

Gambar 4.2 Flowmap Prosedur Pemasangan Baru Listrik Prabayar ... 37

Gambar 4.3 Diagram Konteks Prosedur Pemasangan Baru Listrik Prabayar ... 38


(47)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Surat Pengajuan Praktek Kerja Lapangan

Lampiran Surat Balasan Penerimaan Praktek Kerja Lapangan dari Perusahaan Lampiran Form Penilaian Praktek Kerja Lapangan

Lampiran Daftar Hadir Praktek Kerja Lapangan Lampiran Kartu Bimbingan Praktek Kerja Lapangan

Lampiran Contoh Persyaratan Pasang Baru dan TUL I-06 Kwitansi Pembayaran Lampiran TUL I-01 Formulir Permohonan Listrik

Lampiran TUL I-02 Formulir Survey Lampiran TUL I-03 Jawaban Persetujuan

Lampiran TUL I-09 Perintah Kerja dan TUL I-10 Berita Acara Pemasangan Lampiran SPJBTL (Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik)


(48)

viii

DAFTAR SIMBOL

I. Simbol Flowmap

No. Simbol Nama Keterangan

1. Document Input atau Output dalam

format dokumen

2. Manual Operation Proses yang terjadi secara manual

3. Computerize Process Proses yang terjadi secara komputerisasi

4. Manual Storage Penyimpanan data berupa arsip

5. Decision Menunjukkan pilihan

keputusan

6. Data Flow Menunjukkan data-data

yang mengalir pada sistem

7. Computer Storage

(Harddisk)

Merupakan penyimpanan data menunjukkan data yang disimpan ke dalam suatu


(49)

ix II.Simbol DFD (Data Flow Diagram)

No. Simbol Nama Keterangan

1. Process Merupakan proses yang terjadi di dalam sistem

2. External Entity Merupakan entitas yang terkait yang berada di luar sistem

3. Storage Media penyimpanan data

manual

4. Data Flow Menunjukkan aliran data

5. Computer Storage Penyimpanan data berupa database atau file di komputer


(50)

41

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Jogiyanto H.M, M.B.A., Akt. 1997. Sistem Informasi Berbasis Komputer

Konsep Dasar dan Komponen. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Dr. Jogiyanto H.M, M.B.A., Akt. 1993. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur. Andi Ofset. Yogyakarta.

http://fenni.staff.gunadarma.ac.id/Pengertian Sistem dan Analisis Sistem.pdf 24

September 2010.

http://www.smecda.com/e-book/Sistem Informasi Manajemen.pdf 24 September

2010.

http://www.snapdrive.net/files/517548/SistemInformasi03DFD.pdf 25 September


(51)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, karena atas ridho dan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan di PT PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Cibadak Sukabumi dengan judul laporan yaitu “ANALISIS SISTEM INFORMASI PELAYANAN PELANGGAN DI PT PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN CIBADAK

SUKABUMI”.

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini ditujukan untuk memenuhi syarat Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan program strata satu Jurusan Manajemen Informatika dan sebagai bukti dari hasil pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di PT PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Cibadak Sukabumi.

Laporan Kerja Praktek ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena ini dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc.. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Novrini Hasti, S.Si., MT., selaku Ketua Panitia Praktek Kerja Lapangan Universitas Komputer Indonesia.

5. Bapak Iyan Gustian, S.Kom., M.Kom., selaku Dosen Pembimbing sekaligus Dosen Wali.

6. Bapak H. Suyud Safari, ST., selaku Pembimbing Lapangan sekaligus Supervisor Pelayanan Pelanggan PT PLN (Persero) UPJ Cibadak Sukabumi. 7. Semua pihak, baik PT PLN (Persero) UPJ Cibadak Sukabumi maupun


(52)

ii

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan kemampuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan senantiasa diterima penulis sebagai masukan yang berarti, sehingga dalam penyusunan laporan selanjutnya penulis dapat menyusunnya dengan baik.

Penulis berharap semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bandung, Oktober 2010


(53)

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Program Studi Manajemen Informatika

Oleh :

Ginanjar Suparji AS NIM. 10507482 Yayan Cahyana NIM. 10507496

Bandung, Oktober 2010

Pembimbing Jurusan,

Iyan Gustian, S.Kom., M.Kom. NIP. 4127.70.26.010

Pembimbing Lapangan,

H. Suyud Safari, ST. NIP. 6484 171L

Ketua Program Studi Manajemen Informatika,

Dadang Munandar, S.E., M.Si. NIP. 4127.70.26.019


(54)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Lengkap : Ginanjar Suparji Adi Saputra Nama Panggilan : Ginanjar

Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi, 8 Desember 1989

Alamat : Jl.Tubagus Ismail Dalam No 16C Bandung 40153 No. Telepon : 085624911992

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia Jenis Kelamin : Laki-laki Tinggi Badan : 173 cm Berat Badan : 63 kg

Status : Belum Menikah Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Mahasiswa

PENDIDIKAN TA. 1995-2001, SD Babakan Sirna 1 Sukabumi. TA. 2001-2004, SMP Negeri 1 Sukabumi. TA. 2004-2007, SMA Negeri 4 Sukabumi. Tahun 2007 s/d Sekarang, UNIKOM Bandung.

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

( Ginanjar Suparji Adi Saputra) NIM. 10507482


(55)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Lengkap : Yayan Cahyana Nama Panggilan : Yayan

Tempat, Tanggal Lahir : Sumedang, 17 November 1987

Alamat : Jl.Tubagus Ismail VIII No 60 Bandung 40315 No. Telepon : 085222424314

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia Jenis Kelamin : Laki-laki Tinggi Badan : 168 cm Berat Badan : 58 kg

Status : Belum Menikah Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Mahasiswa

PENDIDIKAN TA. 1995-2000, SD Negeri Cijelag-Sumedang. TA. 2000-2003, SMP Negeri 1 Tomo-Sumedang. TA. 2003-2006, SMA Negeri 1 Cimalaka-Sumedang. Tahun 2007 s/d Sekarang, UNIKOM Bandung.

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

( Yayan Cahyana ) NIM. 10507496


(1)

41

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Jogiyanto H.M, M.B.A., Akt. 1997. Sistem Informasi Berbasis Komputer Konsep Dasar dan Komponen. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Dr. Jogiyanto H.M, M.B.A., Akt. 1993. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur. Andi Ofset. Yogyakarta.

http://fenni.staff.gunadarma.ac.id/Pengertian Sistem dan Analisis Sistem.pdf 24 September 2010.

http://www.smecda.com/e-book/Sistem Informasi Manajemen.pdf 24 September 2010.

http://www.snapdrive.net/files/517548/SistemInformasi03DFD.pdf 25 September 2010.


(2)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, karena atas ridho dan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan di PT PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Cibadak Sukabumi dengan judul laporan yaitu “ANALISIS SISTEM INFORMASI PELAYANAN PELANGGAN DI PT PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN CIBADAK SUKABUMI”.

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini ditujukan untuk memenuhi syarat Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan program strata satu Jurusan Manajemen Informatika dan sebagai bukti dari hasil pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di PT PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Cibadak Sukabumi.

Laporan Kerja Praktek ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena ini dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc.. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Novrini Hasti, S.Si., MT., selaku Ketua Panitia Praktek Kerja Lapangan Universitas Komputer Indonesia.

5. Bapak Iyan Gustian, S.Kom., M.Kom., selaku Dosen Pembimbing sekaligus Dosen Wali.

6. Bapak H. Suyud Safari, ST., selaku Pembimbing Lapangan sekaligus Supervisor Pelayanan Pelanggan PT PLN (Persero) UPJ Cibadak Sukabumi. 7. Semua pihak, baik PT PLN (Persero) UPJ Cibadak Sukabumi maupun


(3)

ii

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan kemampuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan senantiasa diterima penulis sebagai masukan yang berarti, sehingga dalam penyusunan laporan selanjutnya penulis dapat menyusunnya dengan baik.

Penulis berharap semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bandung, Oktober 2010


(4)

ANALISIS SISTEM INFORMASI PELAYANAN PELANGGAN

DI PT PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN

CIBADAK SUKABUMI

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Program Studi Manajemen Informatika

Oleh :

Ginanjar Suparji AS NIM. 10507482 Yayan Cahyana NIM. 10507496

Bandung, Oktober 2010

Pembimbing Jurusan,

Iyan Gustian, S.Kom., M.Kom. NIP. 4127.70.26.010

Pembimbing Lapangan,

H. Suyud Safari, ST. NIP. 6484 171L Ketua Program Studi Manajemen Informatika,

Dadang Munandar, S.E., M.Si. NIP. 4127.70.26.019


(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Lengkap : Ginanjar Suparji Adi Saputra Nama Panggilan : Ginanjar

Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi, 8 Desember 1989

Alamat : Jl.Tubagus Ismail Dalam No 16C Bandung 40153 No. Telepon : 085624911992

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia Jenis Kelamin : Laki-laki Tinggi Badan : 173 cm

Berat Badan : 63 kg

Status : Belum Menikah

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Mahasiswa

PENDIDIKAN TA. 1995-2001, SD Babakan Sirna 1 Sukabumi. TA. 2001-2004, SMP Negeri 1 Sukabumi. TA. 2004-2007, SMA Negeri 4 Sukabumi. Tahun 2007 s/d Sekarang, UNIKOM Bandung.

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

( Ginanjar Suparji Adi Saputra) NIM. 10507482


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Lengkap : Yayan Cahyana

Nama Panggilan : Yayan

Tempat, Tanggal Lahir : Sumedang, 17 November 1987

Alamat : Jl.Tubagus Ismail VIII No 60 Bandung 40315 No. Telepon : 085222424314

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia Jenis Kelamin : Laki-laki Tinggi Badan : 168 cm

Berat Badan : 58 kg

Status : Belum Menikah

Pendidikan Terakhir : SMA

Pekerjaan : Mahasiswa

PENDIDIKAN TA. 1995-2000, SD Negeri Cijelag-Sumedang. TA. 2000-2003, SMP Negeri 1 Tomo-Sumedang. TA. 2003-2006, SMA Negeri 1 Cimalaka-Sumedang. Tahun 2007 s/d Sekarang, UNIKOM Bandung.

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

( Yayan Cahyana ) NIM. 10507496