BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa adalah alat komunikasi paling sederhana yang biasa di pegunakan dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun demikian, ada beberapa hal y6ang
perlu diperhatikan ketika sedang menggunakan bahasa, diantaranya penekanan atau tones, dalam bahasa tulis biasanya di tandai dengan tanda
koma ,. Salah penempatan tones akan meberikan salah persepsi terhadap lawan bicara. Bukan hanya itu, perbedaan latar belakang kebudayaan juga
terkadang memberikan penangjkapan yang bebeda pula.
Dari beberapa contoh diatas dalam rangka menyatukan perbedaan maka lahirlah bentuk bahasa Indonesia ragam baku dan non baku.
Bahasa baku umumnya ditegakkan melalui kamus ejaan dan kosakata, tata bahas perbedaan latar a, pelafalan, lembaga bahasa, status hukum, serta
penggunaan di pemerintah, sekolah, dll Bahasa baku atau bahasa standar adalah ragam bahasa yang diterima untuk dipakai dalam situasi resmi, seperti
dalam perundang-undangan, surat-menyurat, dan rapat resmi. Bahasa baku terutama digunakan sebagai bahasa persatuan dalam masyarakat bahasa yang
mempunyai banyak bahasa..
Bahasa baku tidak dapat dipakai untuk segala keperluan, tetapi hanya untuk komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di depan umum, dan
pembicaraan dengan orang yang dihormati. Di luar keempat penggunaan itu, dipakai ragam tak baku.
Namun, mungkin karena tidak terbiasa atau tidak tahu, masih banyak penggunaan kata yang tidak baku dan dibiarkan oleh lembaga bahasa.
Parahnya lagi, penggunaan kata tidak baku itu kerap muncul di iklan-iklan yang dipublikasikan secara nasional lewat berbagai media, seperti Jaringan Handal
seharusnyayang baku: Jaringan Andal, juga kerap diucapkan oleh penyiar televisi nasional yang tentu saja dianggap benar oleh pemirsanya, seperti kata
resiko kata baku: risiko dan praktek kata baku: praktik.
Mengingat di sekitar kita ini, masih banyak yang menganggap jika menulis, membaca dan mengucap bahasa Indonesia harus dengan kalimat baku, baik
dan benar.
B. RUMUSAN MASALAH