Kontruksi Kincir Angin Peralatan Pendukung

5. Takometer Takometer tachometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan putaran poros kincir yang dinyatakan dalam satuan rpm rovolutions per minute. Jenis takometer yang digunakan adalah digital light takometer, cara kerjanya cukup sederhana meliputi 3 bagian, yaitu : Sensor, pengolah data dan penampil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.10. Gambar 3.10 Takometer 6. Anemometer Anemometer adalah alat pengukur kecepatan angin, anemometer ini diletakan pada bagian depan terowongan angin, supaya kita dapat mengetahui kecepatan angin yang sedang menerpa kincir angin di dalam terowongan angin, untuk lebih jelasnya anemometer dapat dilihat pada Gambar 3.11. Gambar 3.11 Anemometer 7. Neraca pegas Neraca pegas digunakan untuk mengetahui beban pengereman pada kincir pada saat kincir angin berputar. Neraca pegas ini diletakan pada bagian sistem pengereman dan dihubungkan dengan kopling dengan jarak yang telah disesuaikan. Neraca pegas dapat dilihat pada Gambar 3.12 Gambar 3.12 Neraca Pegas

3.5. Variabel Penelitian : Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variasi pembebanan kincir yaitu dari posisi kincir berputar maksimal sampai kincir dalam posisi diam terhenti. 2. Variasi jarak yaitu, mengunakan jarak antara terowongan angin dengan blower dan tanpa mengunakan jarak. 3. Variasi kemiringan sudu yaitu 10˚ dan 15 ˚. 4. Variasi Kehalusan permukaan yaitu dengan mengunakan anyaman bambu dan tanpa mengunakan.

3.6 Variable yang Diukur :

Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Kecepatan angin, ms 2. Gaya pengimbang, N 3. Putaran kincir, rpm

3.7 Langkah Percobaan

Pengambilan data meliputi : kecepatan angin, beban, dan kecepatan putar kincir, pengambilan data ini dilakukan secara bersama-sama. Hal pertama yang dilakukan adalah mengatur kemiringan sudu kincir dan memasang kincir angin pada terowongan angin. Selanjutnya untuk pengambilan data memerlukan proses - proses sebagai berikut : 1. Memasang neraca pegas yang dihubungkan ke sistem pengereman. 2. Memasang anemometer di tempat yang sudah disediakan pada bagian depan terowongan angin. 3. Menempatkkan takometer pada bagian piringan sistem pengereman. 4. Menyambungkan antara kincir angin dengan sistem pengereman dengan pipa penyambung. 5. Setelah siap semua blower siap untuk dihidupkan. 6. Pengaturan kecepatan angin, karna keterbatasan alat, maka variasi kecepatan angin dilakukan dengan cara menggeser dudukan blower dengan troli sesuai kecepatan angin yang di ingikan. 7. Setelah mendapatkan kecepatan angin yang di inginkan kemudian dimulai mengukur kecepatan putaran kincir, kecepatan angin, dan besarnya torsi. 8. Langkah tersebut diulangi sampai kondisi kincir berhenti, dengan dua variasi kemiringan sudu dan jarak yang berbeda – beda.

3.8. Pengolahan Data.

Dari data yang telah didapat, maka data tersebut dapat diolah dengan langkah- langkah sebagai berikut : 1. Setelah diketahui kecepatan angin V dan luasan kincir A, maka dapat dicari daya angin P in . 2. Dari pembebanan di dapat gaya pengimbang F yang dapat digunakan untuk mencari torsi T. 3. Data putaran poros kincir n dan torsi T dapat digunakan untuk mencari daya kincir . 4. Dengan membandingkan kecepatan keliling diujung sudu dan kecepatan angin, maka tip speed ratio dapat dicari. 5. Dari data daya kincir P out dan daya angin P in maka koefisien daya C p dapat diketahui. 27

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Percobaan

Berikut ini data hasil percobaan kincir angin permukaan kasar dilapisi anyaman bambu dan permukaan halus, dengan variasi kecepatan angin dan sudu kemiringan yang berbeda. Data yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.1 sampai Tabel 4.8.

4.1.1 Data percobaan kincir angin permukaan kasar

Tabel 4.1. Data percobaan kincir permukaan kasar dengan kemiri ngan 10˚ kecepatan angin 7,4 ms. Pengujian Beban ke Kecepatan angin ms Putaran Poros rpm Gaya newton 1 7,49 559,9 1 7,50 546,5 0,1962 2 7,50 539,5 0,4905 3 7,44 478,6 1,0791 4 7,49 455,6 1,4715 5 7,32 389,3 2,0601 6 7,36 358,9 2,4525 2 7,45 556,8 1 7,33 559,4 0,1962 2 7,31 533,0 0,4905 3 7,41 487,3 1,0791 4 7,49 455,4 1,4715 5 7,31 400,0 2,0601 6 7,40 368,0 2,4525 3 7,48 560.8 1 7,56 552,7 0,1962 2 7,46 515,3 0,4905 3 7,46 485,7 1,0791 4 7,41 450,9 1,4715 5 7,38 400,0 2,0601 6 7,36 362,2 2,4525 Tabel 4.2. Data percobaan kincir permukaan kasar dengan kemiringan 10˚ dengan angin 8,4 ms. Pengujian Beban ke Kecepatan angin ms Kecepatan Poros rpm Gaya newton 1 8,14 630,0 1 8,49 598,8 0,1962 2 8,27 589,1 0,4905 3 8,22 559,7 1,0791 4 8,68 558,3 1,4715 5 8,34 507,3 2,0601 6 8,50 448,4 2,4525 7 8,50 399,5 3,0411 8 8,13 384,8 3,4335 2 8,23 633,0 1 8,42 619,0 0,1962 2 8,60 576,5 0,4905 3 8,49 551,3 1,0791 4 8,48 535,5 1,4715 5 8,13 474,7 2,0601 6 8,46 437,9 2,4525 7 8,46 413,0 3,0411 8 8,55 388,7 3,4335 3 8,47 632,0 1 8,61 613,5 0,1962 2 8,29 591,3 0,4905 3 8,35 566,4 1,0791 4 8,39 534,2 1,4715 5 8,32 444,3 2,0601 6 8,32 467,1 2,4525 7 8,38 375,1 3,0411 8 8,49 372,5 3,4335