Pembangunan sistem operasi linika berbasis linux menggunakan metode LFS

(1)

(2)

BIODATA

Nama : Dwiyan Galuh Wijatmiko

Tanggal Lahir : Lebak, 12 April 1991 Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Belum Nikah

Agama : Islam

Email : wajatmaka@gmail.com

Website/Blog : www.wajatmaka.com /blog.wajatmaka.com

Pendidikan :

1. SDN Cikotok I (1997-2003) 2. SMPN 1 Cibeber (2003-2006) 3. SMAN 1 Cibeber (2006-2009)


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

GNU/Linux adalah sistem operasi berbasis Linux yang mempunyai banyak varian seperti Debian, Slackware, Archlinux, Redhat dan sebagainya. Walaupun sangat banyak varian GNU/Linux hanya menyediakan software-software bawaan yang mungkin tidak digunakan oleh pengguna sehingga hal ini mengakibatkan banyak pengguna yang melakukan remastering untuk memenuhi kebutuhannya. Remastering adalah proses membuat sistem operasi baru dengan mengurangi atau menambahkan fitur-fiturnya dari distro GNU/Linux yang telah ada.

Ada beberapa GNU/Linux hasil remaster dikhususkan untuk kebutuhan tertentu diantaranya seperti Ubuntu studio yang dibuat untuk keperluan multimedia. GNU/Linux sabily yang dibuat untuk umat muslim dan Backtrack/Kali untuk kebutuhan penetration testing. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan menyebarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden diantaranya mahasiswa-mahasiswi yang berlatar belakng IT serta IT konsultan astender, menyatakan 70% responden menyetujui tentang kelegalan software dan kebutuhan akan sistem operasi yang di dalamnya telah tersedia alat-alat pemrograman sesuai kebutuhan programmer, tujuannya untuk mempermudah, mempercepat pemasangan karena kendala keterbatasan koneksi internet dan konfigurasi kebutuhan pemrograman pada GNU/Linux, adapun kebutuhan pemrograman dari hasil kuesioner adalah XAMPP, Python, C#, JDK, Netbeans, C/C++, MariaDB, Pascal, Eclipse + ADT, QT4, GEANY, Aptana, Picker color, Postgresql, ruby.

Berdasarkan hasil kuesioner kepada beberapa mahasiswa yang berlatar belakang informatika dan beberapa programmer IT konsultan astender, dibutuhkannya sistem operasi yang dibangun, dikemas dan dikhususkan untuk kebutuhan pemrograman. Sistem operasi yang dibangun adalah sistem operasi berbasis Linux karena lisensi bersifat open source dan menggunakan metode LFS


(11)

(Linux From scratch), LFS merupakan metode pembangunan sistem operasi berbasis linux dari dasar dengan arsitektur amd/intel x86 (32-bit) dan x86_64 (64-bit) yang biasanya digunakan pada PC ataupun laptop. Pembangun sistem operasi menggunakan metode LFS, dapat menyesuaikan kebutuhan yang diinginkan, dapat mengoptimalkan kinerja sistem operasi sehingga mendapatkan performansi sistem operasi yang lebih baik dan disisi lain dapat mengerti bagaimana sistem operasi berbasis linux berkerja. Komponen sistem operasi, File System (Sistem Berkas) memiliki peranan penting terhadap performansi pada sistem operasi. Adapun File System yang akan diuji adalah BTRFS karena File System tersebut memiliki kelebihan dalam manajemen data [1].

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan pada latar belakang dapat dirumuskan, bagaimana membangun sistem operasi GNU/Linux dikemas khusus untuk kebutuhan pemrograman menggunakan metode LFS (Linux From Scratch), memiliki performansi yang baik serta memiliki kelegalan software.

I.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah membangun Sistem Operasi Linika Berbasis Linux menggunakan metode LFS (Linux From Scratch).

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah menghasilkan sistem operasi legal yang menyediakan kebutuhan software pemrograman baik desktop base dan web base untuk mempermudah konfigurasi dan pemasangan penggunaan kebutuhan pemrograman yang didasarkan pada metode LFS (Linux From Scratch).

I.4 Batasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian pembangunan sistem operasi linika menggunakan metode LFS (Linux From Scratch) terdiri dari : 1. Pembangunan sistem operasi linika menggunakan kernel berjenis monolithic


(12)

2. Pembangunan sistem operasi linika dibangun pada sistem operasi slackware. 3. Sistem operasi linika dibangun untuk arsitektur amd/intel x86_64 (64-bit). 4. Sistem operasi linika dibangun dengan metode LFS (Linux From Scratch). 5. Sistem operasi linika menggunakan Desktop Environment XFCE.

6. Sistem operasi linika ditunjukan untuk kebutuhan pemrograman. 7. Sistem operasi linika menggunakan pemaketan slackware.

8. Pengujian performansi file system BTRFS pada sistem operasi linika. 9. Sistem operasi linika tidak memiliki repository.

I.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif karena permasalahan dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati terukur dan bersifat klasual (sebab-akibat) [2] dan adapun untuk pembangunan sistem operasi digunakan metode LFS (Linux From Scratch).

1. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Observasi atau Pengamatan

Dalam hal ini Penulis mencoba memasang GNU/Linux untuk melakukan pengamatan terhadap sistem yang ada dan melakukan pengamatan kepada beberapa programmer dan beberapa mahasiswa yang berlatar belakang IT. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data pada sistem.

b. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan menyebarkan pertanyaan melalui kuesioner terhadap 100 orang responden diantaranya 20 programmer dan 80 mahasiswa/mahasiswi yang mempunyai latar belakang keilmuan informatika. Pertanyaan yang diajukan pada kuesioner diantaranya 11 pertanyaan tentang kebutuhan sistem operasi yang menyediakan peralatan pemrograman dan 4 pertanyaan tentang sistem operasi GNU/Linux.

c. Metode Studi Pustaka

Aktivitas mempelajari keterangan atau teori-teori yang berhubungan dengan data yang akan diolah.


(13)

2. Metode Pembangunan Sistem Operasi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah LFS (Linux From Scratch). Metode ini adalah metode pembangunan sistem operasi berbasis linux berarsitektur amd/intel x86 (32-bit) dan x86_64 (64-bit) [1].

Gambar I.1 Metode LFS

1. Package Collection

Tahap ini melakukan pengumpulan sumber paket untuk kebutuhan sistem yang akan membentuk LSB (Linux Standar Base) sebagai kerangka utama. 2. Creation Partition And User, Env, FHS (Filesystem Hierarchy System)

Tahap ini melakukan partisi, menentukan filesystem dan membuat pengguna group, variabel global, membuat struktur direktori standar untuk sistem operasi yang akan dibangun.

3. Compile Packages

Tahap ini melakukan kompilasi dan penempatan paket pada direktori sistem operasi sesuai standarisasi FHS (Filesystem Hierarchy System) dan konfigurasi kebutuhan LSB (Linux Standar Base) agar berjalan dengan baik. 4. Creation Boot and Sysconfig

Tahap ini membuat sistem operasi agar dapat berjalan pada saat proses booting dan mengaktifkan servis-servis dasar sistem operasi seperti pengaktifan swap, modules untuk driver dan sebagainya.

5. Building DE

Tahap ini membangun antarmuka berbasis GUI (Graphical User Interface). Memasang layer X dan pemasangan Desktop Environment.


(14)

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topic penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya.

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM OPERASI

Bab ini berisi tentang kebutuhan perangkat lunak yang digunakan, analisis masalah, analisis pengguna, analisis non-fungsionalitas, serta analisis perancangan sistem operasi hal-hal yang diperlukan dalam pengembangan perangkat lunak. Selain itu pada bab ini memaparkan perancangan sistem yang akan dibangun.

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini menjelaskan implementasi dari perangkat lunak yang dibangun. Implementasi perangkat lunak dilakukan berdasarkan kebutuhan analisis dan perancangan perangkat lunak yang sudah dilakukan. Dari hasil implementasi kemudian dilakukan pengujian sistem berdasarkan pada analisis kebutuhan perangkat lunak yang menjelaskan apakah sudah benar-benar sesuai dengan analisis dan perancangan yang telah dilakukan.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


(15)

(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Sistem Operasi

Sistem operasi adalah perangkat lunak yang mengontrol, mengelola perangkat keras dan menyediakan program pengguna dengan antarmuka. Secara teknis Sistem Operasi disebut Kernel. Kernel adalah komponen sentral dari sistem operasi, mengatur hal-hal seperti interrupt handler (untuk menyediakan layanan interupsi), process scheduler(membagi-bagi proses dalam prosesor), memory management, I/O, dan sebagainya. Atau dengan kata lain, ia adalah jembatan antara hardware dengan software. Penempatan sistem operasi ditunjukan pada Gambar II.1 [3]

Gambar II.1 Penempatan Sistem Operasi [3]

Sistem operasi menghubungkan, mengelola antara sistem program, dan perangkat keras. Sistem operasi memiliki fungsional tertentu diantaranya dalam segi kenyamanan, sistem operasi menjadikan penggunaan terhadap komputer menjadi lebih nyaman digunakan, dari segi efeisen memungkinkan sumber daya sistem komputer untuk digunakan secara efisien dan memiliki izin pengembangan yang efektif, pengujian, dan pengenalan fungsi sistem baru tanpa mengganggu layanan sistem yang ada. Beberapa layanan sistem operasi adalah program development, eksekusi program pengaksesan ke perangkat I/O, Akses kontrol berkas dan akses sistem.


(17)

II.2 Macam-Macam Desain Kernel

Kernel merupakan bagian utama untuk mengendalikan sistem, Macam-macam desain kernel [3]:

1. Monolithic kernel mengintegrasikan banyak fungsi di dalam kernel dan menyediakan lapisan abstraksi perangkat keras secara penuh terhadap perangkat keras yang berada di bawah sistem operasi. Contoh dari kernel berjenis monolithic yang paling terkenal adalah Unix, Linux. Kernel monolithic mempunyai size yang lebih besar.

2. Micro kernel Mikrokernel menyediakan sedikit saja dari abstraksi perangkat keras dan menggunakan aplikasi yang berjalan di atas nya yang disebut dengan serve untuk melakukan beberapa fungsionalitas lainnya. Adapun servis dasar yang dimiliki yaitu manajemen pengalamatan memori, manajemen proses/thread, dan inter-process communication. Contoh dari desain kernel mikro ini adalah Minix.

II.3 Struktur Sistem Operasi

Sistem operasi modern mempunyai stuktur komponen sebagai berikut [4]: 1. Manajemen Proses

2. Manajemen Memori Utama 3. Manajemen Secondary Storage 4. Manajemen Sistem I/O

5. Manajemen Sistem Berkas 6. Sistem Proteksi

7. Jaringan

8. Command Interpreter Sistem

1. Manajemen Proses

Proses adalah keadaan ketika sebuah program sedang di eksekusi. Sebuah proses membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan managemen proses seperti [4] :


(18)

1. Pembuatan dan penghapusan proses pengguna dan sistem proses. 2. Menunda atau melanjutkan proses.

3. Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi.

2. Manajemen Memori Utama

Memori Utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan yang akses datanya digunakan oleh CPU atau perangkat I/O. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang sementara (volatile), artinya data dapat hilang begitu sistem dimatikan.

Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen memori seperti [4]:

1. Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya.

2. Memilih program yang akan di-load ke memori.

3. Mengalokasikan dan meng-dealokasikan ruang memori sesuai kebutuhan.

3. Manajemen Secondary Storage

Penyimpanan sekunder (secondary storage) adalah sarana penyimpanan yang berada satu tingkat di bawah memori utama sebuah komputer dalam hirarki memori. Tidak seperti memori utama komputer, penyimpanan sekunder tidak memiliki hubungan langsung dengan prosesor melalui bus, sehingga harus melewati I/O.

Sarana penyimpanan sekunder memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut [4] : Non volatile (tahan lama), tidak berhubungan langsung dengan bus CPU. lambat dan harganya murah. Contoh nya seperti hardisk.

4. Manajemen Sistem I/O

Salah satu fungsi utama sistem operasi adalah mengatur operasi Masukan/Keluaran (M/K) beserta perangkatnya. Sistem operasi harus dapat memberikan perintah ke perangkat-perangkat tersebut, menangkap interupsi, dan


(19)

menangani error/kesalahan yang terjadi. Selain itu, sistem operasi juga menyediakan fasilitas antarmuka (interface) antara perangkat-perangkat tersebut dengan keseluruhan sistem yang ada.

Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O [4]:

1. Buffer: menampung sementara data dari/ ke perangkat I/O.

2. Spooling: melakukan penjadualan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien (antrian dsb.).

3. Menyediakan driver untuk dapat melakukan operasi perangkat keras I/O tertentu.

5. Manajemen Sistem Berkas

suatu sistem untuk mengetahui bagaimana cara menyimpan data dari file tertentu dan organisasi file yang digunakan. Berkas dapat mempunyai struktur yang bersifat hirarkis (direktori, volume, dll.). Sistem operasi bertanggung-jawab [4]:

1. Pembuatan dan penghapusan berkas. 2. Pembuatan dan penghapusan direktori. 3. Mendukung manipulasi berkas dan direktori. 4. Memetakan berkas ke secondary storage.

5. Backup berkas ke media penyimpanan yang permanen (non-volatile).

6. Sistem Proteksi

Sistem proteksi merupakan mekanisme proteksi yang harus dapat membedakan antara penggunaan yang sudah diberi izin dan yang belum dan menentukan kontrol yang akan dikenakan [4].

7. Jaringan

Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak berbagi memori atau clock. Tiap proses mempunyai memori sendiri. Proses-proses tersebut terhubung melalui jaringan komunikasi Sistem terdistribusi menyediakan akses pengguna ke bermacam sumber-daya sistem. Akses tersebut menyebabkan [4]:


(20)

1. Computation speed-up. 2. Increased data availability. 3. Enhanced reliability.

8. Command Interpreter System

Sistem Operasi menunggu instruksi dari pengguna (command driven). Program yang membaca instruksi dan mengartikan control statements umumnya disebut control-card interpreter, command-line interpreter, dan UNIX shell. Command-Interpreter Sistem sangat bervariasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi yang lain dan disesuaikan dengan tujuan dan teknologi I/O devices yang ada. Contohnya: CLI, Windows, Pen-based(touch), dan lain-lain [4].

II.4 POSIX

POSIX (Portable Operating System Interface) merupakan standarisasi yang ditentukan oleh IEEE untuk menjaga kompatibilitas antara sistem operasi. POSIX mempunyai tujuan untuk pemeliharaan dan pengembangan antar sistem operasi. POSIX dikembangkan 1997. Adapun standarisasi yang dihasilkan adalah 19 arsip dokumen [5].

Setiap sistem operasi memiliki POSIX tersendiri baik Windows, DOS, Unix dan Linux. POSIX yang berlaku untuk Linux adalah POSIX.1 2008. Adapun pembahasan adalah tentang definisi dan standar Sistem Interface, perintah, Utilitas (Real-time Services, Threads Interface, Ekstensi Real-time, Keamanan Interface, File System, Network File Access dan Komunikasi jaringan Processes to Process, Users Portabilitas Extensions, Correction dan Extensions, Perlindungan, Pengendalian Utilitas dan Batch Sistem Utilitas ) dan lain sebagainya [5].

II.5 Tabel Partisi

sebuah struktur data yang menyimpan lokasi (permulaan dan akhir) dan ukuran dari setiap partisi utama yang terkandung di dalam sebuah harddisk. Dalam sebuah harddisk yang menggunakan skema partisi MBR, tabel partisi diletakkan pada Master Boot Record yang disimpan di dalam sektor pertama di


(21)

dalam harddisk, sementara dalam sebuah harddisk yang menggunakan skema partisi GPT, tabel partisi diletakkan dalam sebuah larik yang berisi entri-entri partisi, yang disebut dengan GUID Partition Entry Array. MBR mendukung kapasistas hardisk sampai 2 TB, menggunakan pengalamatan 32 bit untuk alokasi sektor dan hanya dapat membuat 3 partisi primary dan 1 partisi extended sedangkan GPT 128 partisi dan mendukung kapasitas hardisk sampai 18 EB (Exabyte) atau 1 juta TB (Terra Byte) [6].

Lokasi yang ditunjukkan oleh tabel partisi adalah lokasi fisik dari sebuah partisi tertentu yang direpresentasikan dalam notasi angka silinder, head, dan sektor. Selain itu, tabel partisi juga memuat jenis sistem berkas yang digunakan oleh setiap partisi, dan informasi apakah partisi tersebut dapat melakukan booting atau tidak.

II.6 File System

File System (Sistem berkas) adalah suatu metode pengolahan berkas dalam secondary storage. Berkas adalah sebuah koleksi informasi berkaitan yang diberi nama dan disimpan di dalam secondary storage. Biasanya sebuah berkas merepresentasikan data atau program. Beberapa jenis berkas diantaranya [4]: I. Text file. yaitu urutan dari karakter-karakter yang diatur menjadi barisan dan

mungkin halaman.

II. Source file. yaitu urutan dari berbagai subroutine dan fungsi yang masing-masing kemudian diatur sebagai deklarasi-deklarasi diikuti oleh pernyataan-pernyataan yang dapat dieksekusi.

III. Object file. yaitu urutan dari byte-byte yang diatur menjadi blok-blok yang dapat dipahami oleh penghubung system.

IV. Executable file. adalah kumpulan dari bagian-bagian kode yang dapat dibawa ke memori dan dijalankan oleh loader.

Setiap berkas memiliki attiribute agar mempermudah untuk membedakannya. Berkas memiliki berbagai jenis attribute yang berbeda-beda antar sistem operasi, secara umum berkas memiliki attribute sebagai berikut [4]:


(22)

1. Nama. Nama dari berkas yang dituliskan secara simbolik adalah satu-satunya informasi yang disimpan dalam bentuk yang dapat dibaca oleh manusia pada umumnya.

2. Identifier . Tag unik yang biasanya berupa angka, yang mengidentifikasikan berkas dalam sistem berkas. Identifier ini tidak dapat dibaca oleh manusia. 3. Jenis. Informasi yang dibutuhkan sistem yang biasanya medukung

bermacam-macam tipe berkas yang berbeda.

4. Lokasi. Informasi yang berisi pointer ke device dan lokasi dari berkas dalam device tersebut.

5. Ukuran. Ukuran dari berkas saat ini, dan mungkin ukuran maksimum berkas juga dimasukkan dalam atribut ini.

6. Waktu, tanggal dan identifikasi pengguna . Informasi yang disimpan untuk pembuatan, modifikasi terakhir dan kapan berkas terakhir digunakan. Data-data ini dapat berguna dalam proteksi, keamanan dan monitoring penggunaan berkas.

Operasi dasar berkas diantaranya adalah : 1. Membuat berkas (Create File). 2. Menulis sebuah berkas (Write File). 3. Membaca sebuah berkas (Read File). 4. Memposisikan sebuah berkas (Reposition). 5. Menghapus berkas (Delete).

6. Menghapus sebagian isi berkas (Truncate).

Berkas dapat distrukturkan dalam beberapa cara, cara pertama dengan sebuah urutan bytes yang tidak terstruktur. Cara kedua dengan menggunakan record squance dan ketiga dengan struktur tree.

II.7 FHS

FHS (Filesystem Hierachy Standart) adalah seperangkat petunjuk untuk penempatan file dan direktori dibawah sistem operasi yang mirip UNIX. Tujuannya agar dapat mendukung interopabilitas aplikasi, program administrasi sistem, program pengembangan, skrip dan dapat menyatukan dokumentasi dari


(23)

sistem ini. Dengan adanya standar FHS ini, pengguna dan pengembang memiliki pedoman direktori standar apa yang dibutuhkan untuk meracik sebuah distribusi Linux yang operasional. Juga file dan pustaka, masing-masing letaknya dimana, dipandu oleh standar ini. Pengembangan standar ini pertama kali dibuat pada bulan Agustus 1993 sebagai usaha untuk menyatukan struktur file dan direktori di Linux.

Pertama dibuat dengan nama FSSTND (singkatan sama, Filesystem Hierarchy Standard), pertama kali dirilis untuk Linux 14 Februari 1994. Dalam perkembangannya, standar ini juga dibutuhkan dikomunitas BSD. Karena itu diperluas standar pada sistem operasi yang mirip UNIX (UNIX- Like) dan mengubah singkatannya menjadi FHS. Saat ini dokumen masih dirawat oleh Daniel Quinlan sendiri, dibantu Paul 'Rusty' Russel dan Daniel Yeoh. Standar terakhir adalah versi 2.3 yang diterbitkan pada tanggal 28 Januari 2004 [7].


(24)

Berikut beberapa definisi direktori menurut standar FHS [7] :

1. / ( Root folder ) : menduduki posisi puncak di dalam hirarki, direktori ini dilambangkan dengan tanda slash ( / ) atau biasa disebut garis membawahi semua.

2. /bin : Direktori bin berisi perintah dasar yang dibutuhkan oleh system maupun pengguna.

3. /boot : berisi program dan data yang dibutuhkan pada saat melakukan proses booting (menjalankan) system.

4. /dev : direktori tempat file device 5. /etc : berisi file konfigurasi system

6. /home : direktori tempat menyimpan data pengguna. 7. /lib : berisi file-file library dari aplikasi yang ada di sistem. 8. /media : direktori ini berisi penyimpanan mounting device. 9. /mnt : direktori tempat pengaitan sistem sementara

10. /opt : berisi paket aplikasi tambahan dari pengguna. 11. /proc : direktori manajemen proses.

12. /root : direktori untuk pengguna root.

II.8 Metode LFS (Linux From Scratch)

Metode LFS adalah metode pembangunan atau pembuatan distro GNU/Linux dengan cara kompilasi dan pergantian root dari dasar atau secara manual. Metode ini merupakan metode yang menggunakan sistem operasi GNU/Linux dengan penggantian root dengan arsitektur amd/intel x86 (32-bit) dan x86_64 (64-bit). Fungsi utama dari metode ini adalah sistem yang lebih fleksibel, aman dan pemahaman yang lebih besar tentang cara kerja internal sistem operasi berbasis Linux [7].

II.9 Linux

Linux merupakan sistem operasi yang dibuat oleh linus torvalds. Linux pertama kali dirilis pada tahun 1991 dengan versi 0.01. Kernel linux berjenis monolithic kernel dimana desain monolithic ini mempunyai hampir semua servis


(25)

dasar sistem operasi dari modulasi, device driver, virtual memory, scheduler, IPC, system call dan lain sebagainya [3].

Sistem linux dapat diilustrasikan seperti piramid, dimana masing-masing layer memiliki fungsional nya masing-masing, Ilustrasi ditunjukan pada Gambar II.3 Layer pada Sistem Linux

Gambar II.3 Layer pada Sistem Linux [3].

Program memilliki sistem panggil, menempatkan dan mengeluarkan instruksi dari mode pengguna pada mode kernel. Pada kernel, memanggil dan membagi sistem panggil pada library. Library berinteraksi pada layer atas program untuk dimunculkan ke tahap pengguna (users).

II.10 LSB (Linux Standar Base)

LSB (Linux Standar Base) adalah paket-paket atau library standar untuk membantu proses pembangunan sistem operasi berbasis linux. LSB yang dibutuhkan dibagi menjadi enam bagian [7] :

1. LSB core adalah paket utama untuk membantu pembangunan inti sistem operasi. Pada LSB core ini biasanya tersedia utilitas untuk pengolahan direktori, berkas, kompresi, dan lain sebagainya.

2. LSB C++ adalah library C++ didalamnya tersedia compiler seperti GCC. 3. LSB Desktop adalah paket yang dibutuhkan untuk membangun antar


(26)

library yang berhubungan dengan grafis seperti Xorg, MesaLib, Libpng, LibJpeg dan lain-lain.

4. LSB Multimedia adalah paket yang dibutuhkan untuk kebutuhan multimedia baik untuk audio dan video.

5. LSB Printing adalah paket untuk kebutuhan komunikasi perangkat keras cetak (printer) terhadap modul pada kernel.

6. LSB Runtime Language adalah paket untuk kebutuhan encoding dan bahasa.

II.11 Interaksi Manusia dan Komputer

Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah suatu disiplin ilmu yang mengkaji komunikasi atau interaksi di antara pengguna dengan sistem. Sistem yang dimaksudkan di sini tidak hanya sistem yang ada di komputer saja, tetapi juga sistem yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kendaraan, peralatan rumah tangga, dan sebagainya. Peran utama dari HCI adalah untuk menghasilkan sebuah sistem yang mudah digunakan, aman, efektif, dan efisien [8].

Kunci utama IMK adalah daya guna (usability), yang berarti suatu sistem harus mudah digunakan, memberikan keamanan kepada pengguna, mudah dipelajari, dan sebagainya [8].

II.12 Analisis Tugas (Task Analysis)

Analisis tugas adalah bagian dari disiplin ilmu Interaksi Manusia dan Komputer. Analisis tugas merupakan inti dari pekerjaan interaksi manusia dan komputer, karena berkaitan dengan performa pekerjaan. Secara umum analisis tugas adalah proses menganalisis dan menggambarkan bagaimana manusia melaksanakan tugas atau pekerjaannya, apa saja yang dilakukan, peralatan apa saja yang digunakan dan hal-hal apa saja yang perlu diketahui [8].


(27)

Istilah-istilah dalam analisis tugas :

1. Sasaran (eksternal task) adalah suatu kondisi yang ingin dicapai manusia. Contoh : pergi ke Pasar.

2. Tugas (internal task) adalah suatu prosedur yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran dengan menggunakan perangkat tertentu. Contoh : menulis perintah dengan keyboard.

3. Aksi (action) adalah tugas yang tidak memiliki pemecahan (breakdown). Contoh : menekan tombol.

4. Rencana (method) adalah sejumlah aksi yang disusun dalam suatu urutan. Secara umum analisis tugas memiliki beberapa fungsional [8]:

1. Manual dan pengajaran

a. Mengajarkan cara melakukan taks. b. Menyusun manual atau materi ajar.

c. Membantu user menjelaskan sistem ke orang lain. 2. Menangkap kebutuhan dan merancang sistem

a. Membantu perancangan sistem baru.

b. Membantu perancang dalam memilih model internal untuk sistem yang diharapkan pengguna.

c. Meramalkan penggunaan sistem baru. 3. Merancang antarmuka detail

a. Mengklasifikasi tugas atau objek yang digunakan dalam perancangan menu.

b. Menghubungkan objek dengan aksi.

Adapun contoh analisis tugas dalam membersihkan rumah adalah sebagai berikut :

1. Ambil penghisap debu.

2. Tancapkan penghisap debu ke alat penghubung listrik. 3. Bersihkan ruangan.

4. Jika kotak debu telah penuh, kosongkan.

5. Pasang kembali penghisap debu dan segala peralatan pembantunya. Pengguna yang melakukan perlengkapan ini harus mengetahui tentang :


(28)

1. Penghisap debu. 2. Alat-alat pembantu. 3. Kotak debu.

4. Lemari.

5. Ruangan, dan sebagainya.

II.13 Teknik Analisis Tugas

Teknis analisis tugas dibagi menjadi tiga bagian, diantaranya adalah [8]: 1. Dekomposisi tugas,

2. Analisis berbasis pengetahuan, 3. Teknik berbasis relasi

Perbedaan antara teknik analisis tugas dan teknik yang lainnya adalah bahwa teknik analisis tugas memiliki ruang lingkup yang luas. Selain meliputi tugas-tugas yang melibatkan penggunaan komputer, analisis tugas juga memodelkan aspek-aspek dunia nyata baik yang menjadi bagian maupun tidak menjadi bagian sistem komputer. Contoh, jika dilakukan analisis tugas terhadap pekerjaan pengolahan kata maka aktifitas mengambil kertas, mengganti tinta komputer, memasukan flashdisk kiha akan menjadi bagian-bagian dari hal-hal yang tercakup di dalamnya.

II.13.1Dekomposisi Tugas

Dekomposisi tugas memisahkan tugas ke dalam urutan sub-tugas, bertujuan untuk menjelaskan aksi yang dilakukan manusia, menstrukturkan tugas di dalam heirarki sub-tugas dan menjelaskan urutan dari sub-tugas.

HTA (hierarchical task analysis) merupakan metode yang ekonomis dalam pengumpulan dan pengorganisasian informasi karena analis hanya perlu mengembangkan bagian dari herarki yang dibutuhkan. Struktur heirarki HTA memungkinkan analis memfokuskan pada aspek penting task dalam konteks keseluruhan task.

Kerugian dari HTA adalah bahwa analis perlu mengembangkan pengukuran keterampilan untuk menganalisis tugas secara efektif. Teknik ini bukan prosedur


(29)

yang sederhana yang dapat diterapkan secara cepat. Keterampilan tersebut dapat diperoleh dengan cepat mealalui latihan [8].

Fokus analisis hierarki tugas adalah penggunaan teks dan diagram untuk menunjukan hierarki dan perencanaan untuk menjelaskan urutan. dalam rangka membersihkan rumah[4]. :

1. Keluarkan penghisap debu.

2. Sesuaikan semua alat yang harus ditancapkan. 3. Bersihkan ruangan.

3.1Bersihkan ruangan utama. 3.2Bersihkan ruangan tamu. 3.3Bersihkan kamar tidur

4. Jika kotak debu nya sudah penuh, kosongkan.

5. Letakan penghisap debunya dan segala peralatan pembantunya. Perencanaan :

Rencana 0: kerjakan 1-2-3-4-5 dalam urutan Ketika kotak debu penuh, kerjakan 4.

Rencana 3 : kerjakan sembarang dari 3.1, 3.2, atau 3.3 dalam sembarang order tergantung pada ruang mana yang butuh dibersihkan.

HTA merupakan suatu tata bahasa untuk menjelaskan urutan-urutan tugas yang diakukan dengan menguraikan kalimat berbentuk huruf-huruf, kata benda, kelompok kata benda dan lain sebagainya.


(30)

HTA juga dapat dibuat dalam bentuk diagram seperti berikut :

Gambar II.4 Diagram HTA

II.13.2Analisis Berbasis Pengetahuan

Analisis berbasis pengetahuan dimulai dengan mendaftar semua objek dan aksi yang terlibat dalam tugas dan kemudian membangun taksonominya. Hal ini mirip dengan deskripsi hierarki yang dilakukan pada bidang biologi. Hewan digolongkan menjadi invertebrata dan vertebrata. Hewan vertebrata adalah ikan, burung, reptil, amfibi mamalia dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk mengetahui dan memahami pengetahuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas dan dapat digunakan untuk membantu membuat materi pengajaran dan menilai jumlah pengetahuan pada tugas yang berbeda [8].

Ada tiga tipe notasi dari taksonomi, yaitu :

1. XOR – taksonomi normal : objek ada dalam satu-satunya cabang atau sebuah objek hanya merupakan bagian dari satu kategori.

2. AND – objek harus ada pada keduanya. Digunakan ketika suatu objek terdiri dari beberapa ketegori untuk mempresentasikan klasifikasi jamak. 3. OR – kasus terlemah: Dapat saja pada satu, banyak atau tak ada cabang,


(31)

TAKD (Task Analysis for Knowledge Base) mempunyai aturan keunikan yang menuntut TDH (Task Descriptive Hierarchy) yang lengkap dapat membedakan dua objek yang spesifik. Bentuknya dapat dilihat dalam Tabel II.1 berikut [4].:

Tabel II.1 Tabel TDH (Task Descriptive Hierarchy)

1. 2. 3 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Kitchen item AND /____shape XOR

/____|____dished mixing bowl, casserole, saucepan, /____| soup bowl, glass.

/____|____flat plate, chopping board, frying pan /____function OR

{____preparation mixing bowl, plate, chopping board.

{____cooking frying pan, casserole, saucepan

{____dining XOR

|____for food plate, soup bowl, casserole

|____for drink glass

Keterangan :

1. “/”, digunakan untuk merepresentasikan percabangan. 2. “|”, digunakan XOR

3. “{“,digunakan untuk OR.

Setelah itu setiap objek dapat direpresentasikan dengan jejak khusus dalam hierarki yang disebut Knwoladge Representation Grammer (KRG). KRG dibuat menggunakan “/” cabang AND. “()” untuk XOR dan “{}” untuk OR sebagai contoh mereferensikan flate sebagai :

Kitchen item/shape(flat)/function{preparation,dining(for food)}/ KRG diatas dibaca menjadi :

Kitchen item whose shaped is flat AND its function is preparation OR for food


(32)

Peralatan dapur yang bentuknya datar dan fungsinya untuk persiapan ATAU untuk makanan.

Aturan keunikan tidak harus selalu dipenuhi secara kaku/ terutama pada hierarki sederhana yang tidak terlalu kompleks.yang mengandung percabangan.

II.13.3Teknik Berbasis Relasi Entitas

Teknik berbasis relasi entitas biasanya berasosiasi dengan basis data pada model database entitas, mewakili sistem contoh tabel dan atribut pada analisis tugas, ,enekankan pada objek, aksi dan hubungan diantaranya, mirip dengan analisis berbasis objek tetapi mengikut-sertakan entitas non-komputer dan penekanan pada pemahaman domain, bukan implementasi [8].

1. Objek

Objek dibagi menjadi tiga bagian :

1. Objek Kongkret : Sesuatu yang sederhana: Cangkir kopi, blender. 2. Aktor : memasak, makan malam.

3. Objek KompositL staff dapur, resep. 2. Aksi

Aksi merupakan mengubah kondisi sesuatu (patient, diubah oleh aksi) menggunakan sesuatu (instrument, alat yangdigunakan aksi) dan dilakukan oleh seseorang (agent). Contoh :

Chef (agent) mencampur (action) resep (patient) dengan sendok (instument).

Agen bertanggung jawab untuk setiap aksi , karena cara yang baik untuk menandakan bahwa aktor mengali sistem. Suatu pesan adalah kasus spesial pada suatu aksi. Sebagai contoh: Koki utama memberi tahu Michael cara memotong wortel. Ada dua kemungkinan aksi :

1. Koki pertama memberi pesan ke michael. 2. Michael memotong wortel.


(33)

Contoh E/R objek dan aksi pada Tabel II.2 sebagai berikut :

Tabel II.2 E/R Objek

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.

Object chef human actor Actions

C1 : Memberi tahu Michael membuat fairy cake

Object Michael human actor Actions

M1 : Mencampur semua resep. M2 : Meletakan campuran di oven. M3 : Meletakan cake di rak pendingin Object Oven simple

Attributes

Temperature 0-220 degress Object fairy cake simple

Actions

F1 : Mengembang Events

Ev1: Bakar

Relations : Object-object

Lokasi(Oven,Dapur) Relations : Action-object

Patient (C1, Michael)

Patient (M1, Michael)

Relations : Object-event

Penyebab (M2,EV1)

3. Kejadian

Kejadian (Event) adalah saat sesuatu berlangsung atau terjadi. 1. Kinerja aksi : “Galuh memanen kacang kedelai”.


(34)

2. Kejadian spontan : ‘biji labu berkecambah’ dan ‘kelembaban turun dibawah 25%’ (agen tidak bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi).

3. Kejadian berdasarkan waktu: ‘pada tengah malam’.

4. Hubungan

Hubungan (relations) merupakan suatu hubungan antara objek, aksi dan kejadian. Relasi antara komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut :

1. Object-object

Social : Sam adalah bawahan vera.

Spatial : Pompa 3 adalah untuk rumah kaca. 2. Action-object

Agen yang berhubungan dengan objek. 3. Action-events

Bersifat sementara dan menyebabkan, contoh ‘Sam memanen wortel karena vera memberitahukannya’.

4. Temporal relations

Menggunakan HTA atau notasi dialog. Menunjukan urutan tugas,

II.14 Penggunaan Hasil Analisis Tugas

Keluaran analisis tugas merupakan perincian dari tugas yang dilakukan orang, teknik yang mereka gunakan, alat yang mereka gunakan serta rencana dan urutan aksi untuk melaksanakn tugas tersebut.

1. Manual dan pengajaran : Struktur hierarki yang dimiliki HTA dapat digunakan untuk menyusun manual atau bahan pengajaran.

2. Pendefinisian Kebutuhan dan Perancangan Sistem akan membantu pada dua hal yaitu :

a. Objek dan tugas apa saja yang ada di sistem lama yang akan diakomodasi di sistem baru.


(35)

b. Fitur apa yang akan diperbaharui, apakah akan mengotomasi seluruh tugas atau fungsi atau tugas spesifik tertentu.

3. Perancangan detail interface. Taksonomi tugas atau objek dapat digunakan untuk merancang menu. Tugas-tugas utama dapat dijadikan menu utama/tingkat atas. Dan sub-tugas dibawahnya dijadikan sub menu yang berkaitan. Tampilan alternatif dapat disesuaikan denga tugas dan peran dari menu.

II.15 Antarmuka

Penggunaan komputer sekarang tidak lagi hanya terjadi pada golongan yang terlibat dalam bidang komputer secara langsung. Komputer telah menjadi salah satu keperluan penting sehari-hari dan digunakan oleh pengguna dengan tahap kemahiran yang berbeda-beda. Pengguna tidak semuanya mahir dalam mengoperasikan komputer. Oleh sebab itu, antarmuka pengguna perlu dibentuk sedemikian rupa sehingga lebih mudah dimengerti dan digunakan oleh pengguna.

Antarmuka merupakan bagian dari komputer dan perangkat lunaknya itu sendiri yang dapat dilihat, didengar, disentuh dan diajak bicara baik secara langsung maupun melalui proses pemahaman tertentu [8]. Suatu antarmuka secara tidak langsung juga menunjukkan fungsi sistem kepada pengguna. Antarmuka merupakan gabungan dari elemen-elemensuatu sistem, elemen-elemen dari pengguna, dan juga komunikasi atau interaksi di antara keduanya. Pengguna hanya boleh berinteraksi dengan produk melalui antarmuka pengguna [8].

Antarmuka yang baik adalah antarmuka yang tidak disadari dan yang membuat pengguna untuk fokus kepada informasi dan pekerjaannya tanpa perlu mengetahui mekasnisme untuk menyajikan informasi dan melakukan pekerjaan tersebut [8]. Sebuah sistem antarmuka pengguna memiliki piranti masukan (seperti mouse, keyboard, dan media masukan lainnya), piranti keluaran (seperti monitor, suara, dan printer), masukan dari pengguna (seperti garis, gerakan mouse, dan sentuhan keyboard) dan hasil yang dikeluarkan oleh komputer (seperti grafik, bunyi, dan tulisan).


(36)

(37)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM OPERASI

III.1 Analisis Sistem

Subbab analisis ini membahas mengenai analisis masalah, analisis tugas sistem operasi, analisis karakteristik pengguna, analisis kebutuhan non fungsional, analisis metode LFS (Linux From Scratch), analisis performansi file system dan perancangan antarmuka.

III.1.1. Analisis Masalah

Masalah yang menjadi latar belakang pada penelitian ini adalah dibutuhkannya sistem operasi yang menyediakan kebutuhan alat pemrograman untuk pengguna berlandaskan metode LFS. Adapun spesifikasi masalah adalah responden programmer dan mahasiswa/mahasiswi yang berlatar belakang IT 70% menyatakan setuju akan adanya sistem operasi yang menyediakan alat pemrograman karena terkendala oleh kelegalan software dan sistem operasi, pengunduhan software karena koneksi internet yang lamban, konfigurasi sistem dan pemasangan software yang memakan waktu.

III.1.2. Analisis Tugas Sistem Operasi

Analisis tugas adalah proses menganalisis dan menggambarkan bagaimana manusia melaksanakan tugas atau pekerjaannya, apa saja yang dilakukan, peralatan apa saja yang digunakan dan hal-hal apa saja yang perlu diketahui [8].

Teknik analisis tugas memiliki ruang lingkup yang luas. Selain meliputi tugas-tugas yang melibatkan penggunaan komputer, analisis tugas juga memodelkan aspek-aspek dunia nyata baik yang menjadi bagian maupun tidak menjadi bagian sistem komputer.


(38)

Tugas terhadap suatu sistem operasi dari penelitian ini adalah : 1. Kegiatan Pemrograman

Kegiatan pemrograman dideskripsikan pada tekstual Hierarchy Task Analysis :

Kegiatan pemrograman : 1. Menghidupkan PC atau laptop. 2. Masuk pada sistem operasi.

3. Ketika sistem operasi belum terpasang, pasang. 3.1Membuat Live CD atau Bootable.

3.2Pasang Sistem Operasi. 4. Masuk Pada desktop.

5. Cari dan pilih peralatan pemrograman yang dibutuhkan. 6. Jika alat pemrograman belum tersedia, Pasang.

6.1Mengunduh atau mendapatkan alat pemrograman. 6.2Pasang alat pemrograman.

7. Konfigurasi alat pemrograman. 8. Melakukan kegiatan pemrograman. Perencanaan :

Rencana 0 : Kerjakan 1,2,3,4,5,6,7,8 dalam urutan. Ketika sistem operasi belum terpasang kerjakan 3.

Rencana 3 : kerjakan berurutan dari 3.1 dan 3.2 sampai sistem operasi terpasang.

Ketika peralatan pemrograman belum terpasang kerjakan 6. Rencana 6 : Kerjakan secara berurutan 6.1 dan 6.2.

Proses kegiatan pemrograman dapat digambarkan kedalam HTA (Hierarchy Task Analysis) sebagai berikut :


(39)

Gambar III.1 HTA Kegiatan Pemrograman

Adapun alur proses dapat digambarkan pada Gambar III.2 :


(40)

2. Kegiatan Memutar Audio atau Video

Kegiatan memutar audio atau video pada sistem operasi dapat didekripsikan pada tekstual Hierarchy Task Analysis :

1. Cari dan pilih aplikasi Pemutar multimedia. 1.1Klik menu application, pilih menu multimedia. 1.2Pilih aplikasi multimedia.

2. Cari dan pilih file multimedia. 3. Mainkan file multimedia. 4. Keluar aplikasi.

Perencanaan :

Rencana 0 : kerjakan 1,2,3,4 dalam urutan. Rencana 1 : Kerjakan berurutan 1.1 dan 1.2

Proses kegiatan memutar audio dan video dapat digambarkan kedalam HTA (Hierarchy Task Analysis) sebagai berikut :

Gambar III.3 HTA Memutar Adio atau Video


(41)

Gambar III.4 Flowchart Kegiatan Multimedia

3. Membuat File atau Directory

Tugas pembuatan file atau directory pada sistem operasi dapat didekripsikan pada tekstual Hierarchy Task Analysis :

1. Cari tempat yang diinginkan 2. Membuat directory

2.1 Menu toolbar 2.1.1 Klik File 2.1.2 Create Folder 2.1.3 Beri Nama direktori 2.2 Shortcut

2.2.1 Tekan Ctrl+Shift+N pada keyboard 2.2.2 Beri nama direktori


(42)

3.1 Klik File di toolbar 3.2 Klik Create Document 3.3 Klik Empty File 3.4 Beri Nama File Perencanaan :

Perencanaan 0 : kerjakan 1 kemudian kerjakan 2 atau 3.

Perencanaan 2: pilih salah satu 2.1 atau 2.2. Pada proses 2.1 atau 2.2 dikerjakan secara berurutan

Perencanaan 3 : kerjakan berurtuan 3.1, 3.2, 3.3 dan 3.4.

Proses kegiatan pembuatan file atau directory dapat digambarkan kedalam HTA (Hierarchy Task Analysis) sebagai berikut :

Gambar III.5 HTA Pembuatan File atau Directory


(43)

Gambar III.6 Flowchart Kegiatan Membuat Direktori atau File

4. Menduplikasi, memotong File atau Directory

Tugas menduplikasi, memotong file atau directory pada sistem operasi dapat didekripsikan pada tekstual Hierarchy Task Analysis :

1. Cari file atau directory

2. Duplikasi (copy), tekan Ctrl+C 3. Potong (cut), tekan Ctrl+X 4. Cari tempat yang diinginkan 5. Tempel (Paste)

Perencanaan :

Perencanaan 0 : Kerjakan 1, pilih 2 atau 3 dan kerjakan secara berurutan 4 dan 5. Proses kegiatan menduplikasi, memotong file atau directory dapat digambarkan kedalam HTA (Hierarchy Task Analysis) sebagai berikut :


(44)

Gambar III.7 Duplikasi, Potong File atau Directory

Adapun alur proses dapat digambarkan pada Gambar III.8.

Gambar III.8 Flowchart potong duplikasi file atau direktori

5. Kegiatan Membuat, Membuka atau Memanipulasi Gambar.

Tugas membuat, membuka atau memanipulasi gambar pada sistem operasi dapat didekripsikan pada tekstual Hierarchy Task Analysis :

1. Cari dan pilih aplikasi Pengolah Gambar. 1.1Klik menu application, pilih menu Graphics. 1.2Pilih aplikasi pengolah gambar.


(45)

3. Manipulasi file gambar. 4. Keluar aplikasi

Perencanaan

Rencana 0 : kerjakan 1,2,3,4 dalam urutan. Rencana 1 : Kerjakan berurutan 1.1 dan 1.2

Proses kegiatan membuat, membuka atau memanipulasi gambar dapat digambarkan kedalam HTA (Hierarchy Task Analysis) sebagai berikut :

Gambar III.9 HTA Pengolahan Gambar


(46)

Gambar III.10 Flowchart Manipulasi Gambar

6. Kegiatan Pengetikan

Tugas Kegiatan pengetikan atau perkantoran pada sistem operasi dapat didekripsikan pada tekstual Hierarchy Task Analysis :

1. Cari dan pilih aplikasi Perkantoran.

1.1Klik menu application, pilih menu office. 1.2Pilih aplikasi office.

2. Cari dan pilih file office. 3. Pengetikan.

4. Keluar aplikasi Perencanaan

Rencana 0 : kerjakan 1,2,3,4 dalam urutan. Rencana 1 : Kerjakan berurutan 1.1 dan 1.2

Proses Kegiatan pengetikan atau perkantoran dapat digambarkan kedalam HTA (Hierarchy Task Analysis) sebagai berikut :


(47)

Gambar III.11 HTA kegiatan pengetikan

Adapun alur proses dapat digambarkan pada Gambar III.12.

Gambar III.12 Flowchart Kegiatan Pengetikan

7. Konfigurasi Sistem Operasi

Tugas konfigurasi sistem operasi dapat didekripsikan pada tekstual Hierarchy Task Analysis :

1. Cari dan pilih aplikasi konfigurasi sistem.

1.1Klik menu system, pilih menu administration. 1.2Pilih aplikasi konfigurasi.


(48)

2. Konfigurasi sistem. 3. Keluar aplikasi. Perencanaan

Rencana 0 : kerjakan 1,2,3 dalam urutan. Rencana 1 : Kerjakan berurutan 1.1 dan 1.2

Proses konfigurasi sistem operasi dapat digambarkan kedalam HTA (Hierarchy Task Analysis) sebagai berikut :

Gambar III.13 HTA Konfigurasi Sistem


(49)

Gambar III.14 Flowchart Kegiatan Konfigurasi Sistem

8. Menjelajah International Network

Tugas Kegiatan menjelajah international network pada sistem operasi dapat didekripsikan pada tekstual Hierarchy Task Analysis :

1. Cari dan pilih aplikasi internet.

1.1Klik menu application, pilih menu network. 1.2Pilih aplikasi internet.

2. Menjelajah internet. 3. Keluar.

Perencanaan

Rencana 0 : kerjakan 1,2,3 dalam urutan. Rencana 1 : Kerjakan berurutan 1.1 dan 1.2

Proses Kegiatan menjelajah international network dapat digambarkan kedalam HTA (Hierarchy Task Analysis) sebagai berikut :


(50)

Gambar III.15 HTA Jelajah Internet Adapun alur proses dapat digambarkan pada Gambar III.16.


(51)

III.1.3. Analisis Karakteristik Pengguna

Karakteristik Pengguna diperlukan agar pengguna tidak mengalami masalah dalam sistem yang biasanya terjadi karena terlalu banyak fleksibilitas, desain yang kurang baik, kenyamanan sistem saat melakukan instalasi dan konfigurasi software.

Menurut Wilbert O. Galitz ada beberapa hal yang penting dalam memahami karakteristik pengguna, Beberapa hal penting dalam memahami karakteristik pengguna sistem yang akan dibangun dalam penelitian ini dapat dilihat pada berikut [9] :

Tabel III.1 Analisis Karakteristik Pengguna

Komponen Karakteristik Pengguna

Persepsi Mahasiswa dan porgrammer lebih cendrung memiliki masalah

dalam mendapatkan alat pemrograman legal, instalasi software pada GNU/Linux, cukup terbiasa dengan tampilan mode CUI (Character User Interface) atau GUI (Graphical User Interface) dan memiliki persepsi penggunaan mirip seperti windows dalam hal antarmuka.

Memori Mahasiswa awam kesulitan untuk mengingat, mengerti dan

menggunakan command terminal untuk instalasi, penghapusam dan konfigurasi sistem GNU/Linux.

Pembelajaran Sistem Operasi Linika sebaiknya mempunyai instruksi manual

berupa video tutorial untuk penggunaan, agar pengguna dapat mempelajari sistem.

Kemampuan Sistem Operasi Linika harus mengutamakan efisiensi dengan cara menambahkan materi penguasaan sistem seperti instruksi manual yang mudah, penggunaan shortcut, meningkatkan kecepatan sistem, dan akses yang lebih mudah untuk memperoleh informasi atau data.

Perbedaan Individu Perbedaan pengelihatan, perasaan, ketangkasan motorik, kemampuan intelektual, kecepatan dan kemampuan belajar, dan sebagainya merupakan faktor-faktor yang tidak bisa disamaratakan terhadap semua pengguna. Perbedaan tersebut bisa dipengaruhi oleh karakteristik fisik, psikologis, pengetahuan, pengalaman, pekerjaan, dan kebutuhan yang berbeda.


(52)

Analisis pengguna pada penelitian ini melakukan tahapan analisis berdasarkan Human Considerations in the Design of Business System yang terdiri dari pengetahuan dan pengalaman pengguna, Tugas dan kebutuhan pengguna, Karakteristik Psikologi Pengguna dan Karakteristik Fisik Pengguna [9].

III.1.3.1Pengetahuan dan Pengalaman Pengguna

Pengetahuan dan pengalaman pengguna dalam penelitian ini, fokus kepada pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dan programmer dalam penggunaan sistem operasi sebagai sarana dalam proses kegiatan. Berdasarkan hasil observasi dan kuesioner terhadap mahasiswa dan programmer, ada beberapa pengetahuan dan pengalaman yang dijelaskan pada Tabel III.2 :

Tabel III.2 Pengetahuan dan Pengalaman Pengguna

Pengetahuan dan Pengalaman Hasil Observasi

computer literacy Pemahaman pengguna terhadap penggunaan sistem operasi kurang baik, berada pada level menengah.

Pengalaman sistem (system experience) Menengah / Sedang Pengalaman aplikasi (application

experience)

Menengah / Sedang

Pengalaman tugas (task experience) Menengah / Sedang

Pendidikan (education) minimal Mahasiswa berlatar-belakang informatika. Penggunaan sistem yang lain (other

system use)

Jarang menggunakan sistem lain. Bahasa Yang digunakan pada Sistem

Operasi.

Bahasa yang digunakan adalah English.

III.1.3.2Tugas dan Kebutuhan Pengguna

Target pengguna dalam penelitian ini, memiliki tugas dan kebutuhan yang dijelaskan pada Tabel III.3:


(53)

Tabel III.3 Tugas dan Kebutuhan

Tugas dan Kebutuhan Karakteristik

Type of System Use Sistem operasi yang dibangun lebih mengutamakan penyediaan alat pemrograman.

Frequency of Use Pengguna akan menggunakan sistem operasi yang dibangun untuk kegiatan keseharian dan untuk melakukan kegiatan pemrograman.

Social Interact Pentingnya pengenalan sistem yang dibangun kepada pengguna agar pengguna dapat memahami penggunaan sistem.

Primary Training Pengguna dapat menggunakan sistem operasi ini secara mandiri atau bantuan oranglain.

Lifestyle Penggunaan sistem operasi guna membantu dalam pengerjaan kegiatan sehari-hari dan membantu dalam mempercepat, mempermudah konfigurasi dan pemasangan penggunaan kebutuhan pemrograman.

III.1.3.3Karakteristik Psikologi Pengguna

Karakteristik pengguna dalam penelitian ini dijelaskan pada Tabel III.4 : Tabel III.4 Psikologi Pengguna

Karakteristik Psikologi Hasil Observasi

Attitude pengguna dapat mengikuti setiap task pada sistem

operasi

Motivation Tampilan Desktop Environment XFCE yang

sederhana dan menarik akan membuat pengguna lebih fokus dalam mengoperasikan sistem operasi.

Stress Level Tingkat stress pada pengguna adalah ketika tidak

memahami perintah pada Command Line Interface dan tidak berjalannya sistem operasi sebagai semestinya.

Cognitive Style Kongkrit, Mampu memahami, memproses dan

berfikir dalam bentuk visual dan mampu memahami secara Command Line.


(54)

III.1.3.4Karakteristik Fisik Pengguna

Karakteristik fisik dalam penelitian ini adalah Tabel III.5 : Tabel III.5 Karakteristik Fisik Pengguna

Karakteristik Fisik Hasil Observasi

Umur Programmer dan Mahasiswa berlatar belakang

informatika semester II dengan kisaran umur 20 – 30 tahun.

Jenis Kelamin Laki-laki dan Perempuan

Handedness Dapat menggunakan tangan kanan dan kiri.

Cacat Tidak mempunyai cacat atau Normal.

III.1.4. Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai sistem tersebut dapat diimplementasikan.

III.1.4.1. Analisis Perangkat Lunak

Dalam proses pembangunan sistem operasi linika dibutuhkannya sistem operasi GNU/Linux, sistem operasi yang digunakan adalah slackware 14 64 bit karena sitem operasi linika akan dibangun dengan arsitektur x86_64 (64 bit). Slackware telah menyediakan standar library dan compiler untuk membangun sistem operasi dengan metode LFS.

III.1.4.2. Analisis Perangkat Keras

Analisis perangkat keras digunakan untuk mempermudah proses perancangan dan implementasi. Berdasarkan hasil pengamatan yang ada spesifikasi minimum yang digunakan untuk membangun sistem operasi linika adalah sebagai berikut Tabel III.6 :


(55)

Tabel III.6 Spesifikasi perangkat keras minimum

Perangkat Spesifikasi

Processor Berkecepatan 1 Ghz

RAM Berkapasitas 1 GB

Resolusi Layar Beresolusi 1024 x 768

Hardisk Berkapasitas 120 GB

Penunjang Lain Mouse dan Keyboard

Adapun spesifikasi yang digunakan untuk membangun sistem operasi linika adalah sebagai berikut Tabel III.7 :

Tabel III.7 Spesifikasi perangkat keras yang digunakan

Perangkat Spesifikasi

Processor Berkecepatan 2.40 GHz Core I 3

RAM Berkapasitas 4 GB

Resolusi Layar Resolusi 1366x768

Hardisk Berkapasitas 360 GB

Penunjang Lain Mouse, Flashdisk dan Keyboard

Adapaun perangkat keras minimum untuk memasang sistem operasi pada LIVE CD adalah sebagai berikut :

Tabel III.8 Spesifikasi Minimum Pemasangan Linika LIVE CD

Perangkat Spesifikasi

Processor Berkecepatan 1 GHz, Pentium IV

RAM Berkapasitas 512 GB

Resolusi Layar Resolusi 1024x768

Hardisk Berkapasitas 20 GB

Penunjang Lain Mouse, Flashdisk dan Keyboard

III.1.5. Analisis Metode LFS

Pembangunan sistem operasi linika menggunakan sistem operasi slackware 64 Bit dengan beberapa peralatan library yang dibutuhkan untuk tahap pembangunan.


(56)

Perancangan sistem operasi linika menggunakan analisis tugas dengan teknik dekomposisi, teknik dekomposisi merupakan teknik memisahkan tugas kedalam urutan subtugas. Adapun Analisis pembangunan sistem operasi dibuat dengan diagram HTA (Hierarchy Task Analysis). Dalam proses analisis pembangunan sistem operasi linika dengan analisis tugas menggunakan HTA menggambarkan dengan jelas bagaiamana metode LFS (Linux From Scratch) berkerja.

Secara umum metode LFS digambarkan pada gambar berikut Gambar III.17 :

Gambar III.17 Metode LFS

1. Package Collection

Tahap ini melakukan pengumpulan sumber paket untuk kebutuhan sistem yang akan membentuk LSB (Linux Standar Base) sebagai kerangka utama.

Pada tahap ini adalah mengunduh berkas source code LSB, khususnya adalah LSB core. Adapun sumber LSB core didapatkan dengan cara mengunduh berkas dengan aplikasi wget. Alamt berkas LSB core sebagai berikut :

Tabel III.9 Alamat Unduh LSB Core

No Alamat Unduh LSB Core 1

2 3 4 5 6 7 8 9

10

http://ftp.gnu.org/gnu/autoconf/autoconf-2.69.tar.xz http://ftp.gnu.org/gnu/automake/automake-1.14.tar.xz http://ftp.gnu.org/gnu/bash/bash-4.2.tar.gz

http://alpha.gnu.org/gnu/bc/bc-1.06.95.tar.bz2

http://ftp.gnu.org/gnu/binutils/binutils-2.23.25.tar.bz2 http://ftp.gnu.org/gnu/bison/bison-3.0.tar.xz

http://www.bzip.org/1.0.6/bzip2-1.0.6.tar.gz

http://sourceforge.net/projects/check/files/check/0.9.10/check-0.9.10.tar.gz

http://ftp.gnu.org/gnu/coreutils/coreutils-8.21.tar.xz http://ftp.gnu.org/gnu/dejagnu/dejagnu-1.5.1.tar.gz


(57)

No Alamat Unduh LSB Core 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 http://ftp.gnu.org/gnu/diffutils/diffutils-3.3.tar.xz http://prdownloads.sourceforge.net/e2fsprogs/e2fsprogs-1.42.8.tar.gz http://prdownloads.sourceforge.net/expect/expect5.44.tar.gz ftp://ftp.astron.com/pub/file/file-5.14.tar.gz http://ftp.gnu.org/gnu/findutils/findutils-4.4.2.tar.gz http://prdownloads.sourceforge.net/flex/flex-2.5.37.tar.bz2 http://ftp.gnu.org/gnu/gawk/gawk-4.1.0.tar.xz http://ftp.gnu.org/gnu/gcc/gcc-4.8.2/gcc-4.8.2.tar.bz2 http://ftp.gnu.org/gnu/gdbm/gdbm-1.10.tar.gz http://ftp.gnu.org/gnu/gettext/gettext-0.18.2.tar.gz http://ftp.gnu.org/gnu/glibc/glibc-2.17.tar.xz ftp://ftp.gmplib.org/pub/gmp-5.1.2/gmp-5.1.2.tar.xz http://ftp.gnu.org/gnu/grep/grep-2.14.tar.xz http://ftp.gnu.org/gnu/groff/groff-1.22.2.tar.gz http://ftp.gnu.org/gnu/grub/grub-2.00.tar.xz http://ftp.gnu.org/gnu/gzip/gzip-1.6.tar.xz http://anduin.linuxfromscratch.org/sources/LFS/lfs-packages/conglomeration/iana-etc/iana-etc-2.30.tar.bz2 https://www.kernel.org/pub/linux/kernel/v3.x/linux-3.8.2.tar.xz http://ftp.gnu.org/gnu/inetutils/inetutils-1.9.1.tar.gz http://www.kernel.org/pub/linux/utils/net/iproute2/iproute2-3.10.0.tar.xz http://ftp.altlinux.org/pub/people/legion/kbd/kbd-1.15.5.tar.gz http://www.kernel.org/pub/linux/utils/kernel/kmod/kmod-14.tar.xz http://www.greenwoodsoftware.com/less/less-458.tar.gz http://www.linuxfromscratch.org/lfs/downloads/7.4/lfs-bootscripts-20130821.tar.bz2 http://download.savannah.gnu.org/releases/libpipeline/libpipeline-1.2.4.tar.gz http://ftp.gnu.org/gnu/libtool/libtool-2.4.2.tar.gz http://www.kernel.org/pub/linux/kernel/v3.x/linux-3.8.2.tar.xz http://ftp.gnu.org/gnu/m4/m4-1.4.16.tar.bz2 http://ftp.gnu.org/gnu/make/make-3.82.tar.bz2 http://download.savannah.gnu.org/releases/man-db/man-db-2.6.5.tar.xz


(58)

No Alamat Unduh LSB Core 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 http://www.kernel.org/pub/linux/docs/man-pages/man-pages-3.53.tar.xz http://www.multiprecision.org/mpc/download/mpc-1.0.1.tar.gz http://www.mpfr.org/mpfr-3.1.2/mpfr-3.1.2.tar.xz http://ftp.gnu.org/gnu/ncurses/ncurses-5.9.tar.gz http://ftp.gnu.org/gnu/patch/patch-2.7.1.tar.xz http://www.cpan.org/src/5.0/perl-5.18.1.tar.bz2 http://pkgconfig.freedesktop.org/releases/pkg-config-0.25.tar.gz http://sourceforge.net/projects/procps-ng/files/Production/procps-ng-3.3.8.tar.xz http://prdownloads.sourceforge.net/psmisc/psmisc-22.20.tar.gz http://ftp.gnu.org/gnu/readline/readline-6.2.tar.gz http://ftp.gnu.org/gnu/sed/sed-4.2.2.tar.bz2 http://pkg-shadow.alioth.debian.org/releases/shadow-4.1.5.1.tar.bz2 http://www.infodrom.org/projects/sysklogd/download/sysklogd-1.5.tar.gz http://download.savannah.gnu.org/releases/sysvinit/sysvinit-2.88dsf.tar.bz2 http://ftp.gnu.org/gnu/tar/tar-1.26.tar.bz2 http://prdownloads.sourceforge.net/tcl/tcl8.6.1-src.tar.gz http://www.iana.org/time-zones/repository/releases/tzdata2013d.tar.gz http://ftp.gnu.org/gnu/texinfo/texinfo-5.1.tar.xz http://www.freedesktop.org/software/systemd/systemd-206.tar.xz http://anduin.linuxfromscratch.org/sources/other/udev-lfs-206-1.tar.bz2 http://www.kernel.org/pub/linux/utils/util-linux/v2.23/util-linux-2.23.2.tar.xz ftp://ftp.vim.org/pub/vim/unix/vim-7.4.tar.bz2 http://tukaani.org/xz/xz-5.0.5.tar.xz http://www.zlib.net/zlib-1.2.8.tar.xz http://www.linuxfromscratch.org/patches/lfs/7.4/automake-1.14-test-1.patch http://www.linuxfromscratch.org/patches/lfs/7.4/bash-4.2-fixes-12.patch


(59)

No Alamat Unduh LSB Core 75

76

77

78 79 80 81 82

http://www.linuxfromscratch.org/patches/lfs/7.4/bzip2-1.0.6-install_docs-1.patch

http://www.linuxfromscratch.org/patches/lfs/7.4/coreutils-8.21-i18n-1.patch

http://www.linuxfromscratch.org/patches/lfs/7.4/kbd-1.15.5-backspace-1.patch

http://www.linuxfromscratch.org/patches/lfs/7.4/make-3.82-upstream_fixes-3.patch

http://www.linuxfromscratch.org/patches/lfs/7.4/perl-5.18.1-libc-1.patch

http://www.linuxfromscratch.org/patches/lfs/7.4/tar-1.26-manpage-1.patch

http://www.linuxfromscratch.org/patches/lfs/7.4/readline-6.2-fixes-1.patch

http://www.linuxfromscratch.org/patches/lfs/7.4/texinfo-5.1-test-1.patch

2. Creation Partition And User, Env, FHS (Filesystem Hierarchy System)

Tahap ini melakukan partisi, menentukan filesystem dan membuat pengguna, variabel global, membuat struktur direktori standar untuk sistem operasi yang akan dibangun.

File System yang digunakan pada partisi adalah BTRFS. Partisi dibagi beberapa bagian dalam 1 hardisk sebagai berikut :

Tabel III.10 Tabel Partisi yang Digunakan

No Partisi Fungsi File System

1 /dev/sda6 /boot Ext4

2 /dev/sda2 / Btrfs

3 /dev/sda7 swap swap

Pada File System Btrfs membuat sub volume untuk root dengan nama utama ROOT, sub volume merupakan layer khusus untuk penyimpanan berkas FHS kemudian mounting subvol ROOT pada /mnt/lfs.


(60)

Membuat virtual LSB core dengan cara membuat memasangkan /dev/sda2 pada /mnt/lfs, membuat direktori tools, sources pada LFS dan menjalankan swap untuk kebutuhan kompilasi.

Memindahkan LSB core pada $LFS/sources, mengecek kevalidan berkas, membuat pengguna LFS, lalu masuk pada pengguna, group LFS dan membuat environment pada pengguna LFS untuk kebutuhan virtual LSB core.

3. Compile Packages

Pada tahap ketiga ini betujuan untuk membangun virtual LSB core yang dibutuhkan untuk membangun LSB core master. Pada tahap kompilasi untuk membangun virtual LSB core, virtual LSB core akan ditempatkan pada direktori LFS=/mnt/lfs/tools. Hal terpenting dalam tahap kompilasi ini adalah mengkompilasi secara berurutan source code binutils, gcc compiler, header linux , glibc dan source code LSB core lainnya. Paket ini adalah paket penting untuk pembangunan dasar.

Pada tahap selanjutnya adalah membangun LSB core master, tahap ini melakukan mounting virtual kernel dari sistem operasi slackware, membuat environment untuk LSB core master sistem operasi linika, membuat FHS (Filesystem Hierarchy System) dan melakukan kompilasi LSB core untuk LSB core master.

4. Creation Boot and Sysconfig

Tahap ini membuat sistem operasi agar dapat berjalan pada saat proses booting dan mengaktifkan servis-servis dasar sistem operasi seperti pengaktifan swap, modules untuk driver dan sebagainya.

5. Building DE

Tahap ini membangun antarmuka berbasis GUI (Graphical User Interface). Memasang layer X dan pemasangan Desktop Environment.

Adapun gambaran umum bagaimana metode LFS berkerja digambarkan pada Gambar III.19 dan pada diagram block


(61)

Gambar III.18 Diagram Block Metode LFS

Metode LFS ini dikemukakan pada HTA Gambar III.19 pada proses nomor 4 (empat). Adapun penjelasan diagram HTA pembangunan sistem operasi linika dengan menggunakan metode LFS adalah sebagai berikut Gambar III.19 :


(62)

(63)

III.1.5.1. Spesifikasi Proses HTA Metode LFS

Deskripsi tekstual HTA Pembangunan Sistem Operasi Linika : 1. Memasang sistem operasi slackware pada laptop.

2. Mengunduh dan memasang library yang diperlukan untuk kebutuhan pembangunan sistem operasi.

3. Optmalisasi kinerja sistem operasi slackware. 4. Membuat sistem operasi linika

4.1 Pengunduhan library dan semua kebutuhan paket.

4.1.1 Pengunduhan paket LSB (Linux Standar Base). Adapun LSB adalah sebagai berikut :

LSB Core

Tabel III.11 LSB Core

Library Keterangan

Autoconf Paket ini berisi program untuk menghasilkan skrip yang secara otomatis dapat mengkonfigurasi kode sumber dari template pengembang.

Automake Paket ini berisi program untuk menghasilkan membuat file dari template untuk kebutuhan kompilasi.

Bash Paket ini memenuhi persyaratan inti LSB untuk menyediakan

antarmuka Bourne Shell ke sistem. Shell mempunyai kemampuan yang luas untuk interaksi antara pengguna dan sistem operasi.

Bc Paket ini memberikan presisi pengolahan bahasa numerik.

Merupakan persyaratan yang dibutuhkan ketika membangun kernel linux.

Binutils Paket ini berisi linker, assembler, dan alat-alat lain untuk menangani file objek. Program-program dalam paket ini diperlukan untuk mengkompilasi sebagian besar paket dalam sebuah sistem LFS dan seterusnya.

Bison Paket ini berisi versi GNU YACC (Yet Another Compiler

Compiler) dibutuhkan untuk membangun beberapa program LFS lain.

Bzip2 Paket ini berisi program untuk kompresi dan dekompresi file. Hal ini diperlukan untuk dekompresi paket LFS.


(64)

Library Keterangan

Check Paket ini berfungsi untuk pemeriksaan dependency sebelum proses kompilasi.

Coreutils Paket ini berisi sejumlah program penting untuk melihat dan memanipulasi file dan direktori. Program-program yang dibutuhkan untuk baris perintah manajemen file, dan diperlukan untuk prosedur instalasi dalam LFS.

DejaGNU Paket ini berisi kerangka kerja untuk menguji program lain. Hal ini hanya dipasang di toolchain sementara.

DiffUtils Paket ini berisi program-program yang menunjukkan perbedaan antara file atau direktori.

E2fsprogs Paket ini berisi utilitas untuk menangani ext2, ext3 dan ext4 file system. Ini adalah yang paling umum dan benar-benar teruji file sistem yang mendukung linux.

Expect Paket ini berisi program untuk melaksanakan dialog scripted dengan program interaktif.

File Paket ini berisi utilitas untuk menentukan jenis file tertentu atau file Find Utils Paket ini berisi program untuk pencarian file dalam sistem. Hal ini

digunakan dalam banyak paket membangun script.

Flex Paket ini berisi utilitas untuk menghasilkan program yang

mengenali pola dalam teks (penganalisa leksikal). Hal ini diperlukan untuk membangun beberapa paket LFS

Awk Paket ini berisi program untuk memanipulasi file teks, awk (Aho-Weinberg-Kernighan).

GDBM Paket ini berisi perpustakaan Database Manager GNU.

Gettext Paket ini berisi utilitas dan perpustakaan untuk internasionalisasi dan lokalisasi berbagai paket.

GMP Paket ini berisi perpustakaan matematika yang menyediakan fungsi yang berguna untuk aritmatika. hal ini diperlukan untuk membangun GCC.

Grep Paket ini berisi program untuk pencarian dam filterisasi isi atau pun file.

Groff Paket ini berisi program untuk memproses dan memformat teks. Salah satu fungsi penting dari program ini adalah untuk memformat halaman manual.


(65)

Library Keterangan

LILO Paket ini adalah Linux Loader. Ini adalah salah satu dari beberapa bootloader yang tersedia dan paling fleksibel.

Less Paket ini menampilkan teks memungkinkan teks dapat bergulir ke atas atau ke bawah saat melihat isi teks. Hal ini juga digunakan oleh Man-DB untuk melihat halaman manual.

Lana-etc Paket ini menyediakan data untuk layanan jaringan dan protokol. Inetutils Paket ini berisi program untuk administrasi jaringan dasar. Linux Kernel Paket ini adalah Sistem Operasi.

Libpipeline Paket Libpipeline berisi perpustakaan untuk memanipulasi sub proses dengan cara yang fleksibel.

IPRoute2 Paket ini berisi program untuk IPv4 dasar dan IPv6.

Kbd Paket ini berisi utilitas keyboard, keyboard non-US, dan sejumlah font konsol.

Kmod Paket ini berisi program yang dibutuhkan untuk mengelola modul kernel linux.

Libtool Paket ini berisi generik script perpustakaan dukungan GNU. M4 Paket ini berisi teks makro prosesor umum berguna sebagai alat

membangun untuk program.

Make Paket ini berisi program untuk mengarahkan pembangunan paket. Hal ini diperlukan oleh hampir setiap paket dalam LFS.

MAN-DB Paket ini berisi program untuk menemukan dan melihat halaman manual.

MAN-Page Paket ini berisi isi sebenarnya dari dasar halaman manual Linux.

MPC Paket ini berisi fungsi untuk aritmatika kompleks, paket ini

diperlukan oleh GCC.

MPFR Paket ini berisi fungsi untuk beberapa aritmatika presisi. Hal ini diperlukan oleh GCC.

Ncurses Paket ini berisi perpustakaan untuk penanganan

terminal-independen layar karakter atau disebut CUI (Character User Interface). Hal ini sering digunakan untuk memberikan kontrol kursor untuk sistem menu.

Patch Paket ini berisi program untuk memodifikasi atau membuat file dengan menggunakan file patch biasanya dibuat oleh program diff. Pkg-config Paket ini menyediakan program untuk mengembalikan nilai

metadata tentang perpustakaan atau paket yang diinstal.

LSB Library C++

Tabel III.12 LSB Library C++

Library Keterangan

GCC Paket ini adalah Gnu Compiler Collection berisi C dan C + + compiler.


(66)

Library Keterangan

GlibC Paket ini berisi library C utama. Program Linux tidak akan berjalan dengan baik tanpa library ini.

LSB Desktop

Tabel III.13 LSB Desktop

Library Keterangan

Thunar Sebuah File Manager berguna untuk memanjemen file.

Libexo Sebuah library untuk mngenal ekstensi pada desktop XFCE Libgarcon Merupakan implementasi dari freedesktop.org compliant

menu

GTK-Xfce-Engine Merupakan sebuah aplikasi dan perpustakaan untuk

menghubungkan GTK dan desktop XFCE, hal ini berguna untuk mengubah tampilan desktop XFCE.

libxfce4ui Pengganti perpustakaan libxfcegui4old berfungsi untuk

widget pada desktop XFCE

libxfce4util Perpustakaan utilitas dasar untuk XFCE. Menyediakan fungsi yang berguna untuk penanganan user interface.

libxfcegui Perpustakaan widget untuk XFCE.

Orage Aplikasi untuk mengelola waktu pada lingkungan desktop

Xfce.

Thunar-volman Aplikasi volume manager untuk desktop XFCE.

Tumbler Tumbler adalah layanan D-Bus untuk aplikasi untuk meminta thumbnail untuk berbagai skema URI dan jenis MIME. Hal ini ditulis dalam obyek-fashion berorientasi menggunakan GLib dan GObject.

Xfce4-finder Aplikasi Pencarian

Xfce4-clipman-plugin Aplikasi untuk penyimpanan clipboard Xfce4-dev-tools Alat untuk pengembangan XFCE Xfce4-mixer Aplikasi Mixer untuk pengaturan volume Xfce4-notifyd Aplikasi Notifikasi XFCE

Xfce4-panel Panel untuk XFCE

xfce4-power-manager Pengaturan untuk fungsi manajemen daya xfce4-screenshooter Aplikasi Screenshoot


(67)

Library Keterangan xfce4-settings Pengaturan Xfce manajer front-end

xfce4-systemload-plugin

Plugin ini menampilkan beban sistem

xfce4-taskmanager Aplikasi task manager XFCE

xfce4-terminal Aplikasi terminal XFCE

xfce4-weather-plugin Plugin cuaca menampilkan kondisi cuaca

xfconf Sebuah daemon dan permintaan sistem untuk mengelola

penyimpanan dan pengambilan pengaturan untuk Xfce Desktop Environment, baik grafis maupun dari baris perintah.

Xfdesktop Xfdesktop adalah desktop manager untuk Xfce Desktop

Environment.

xfwm4 Paket ini berisi xfwm4 yang merupakan window manager

untuk Xfce4.

xfwm4-themes Paket ini berisi berbagai tema untuk xfwm4.

LSB Multimedia

Tabel III.14 LSB Multimedia

Library Keterangan

Alsa Menyediakan fungsionalitas audio dan MIDI ke sistem

operasi Linux.

FAAC Audio Coder Lanjutan (MPEG2-AAC, MPEG4-AAC).

Tujuan dari FAAC adalah untuk mengeksplorasi kemungkinan AAC melebihi kualitas terbaik MP3 encoders

FAAD HE, LC, profil UTAMA dan LTP, MPEG2 dan MPEG-4

AAC decoder. Faad2 termasuk kode untuk SBR (HE AAC) decode.

FLAC Free Lossless Audio Codec, merupakan decoding audio.

Gstreamer Library yang memungkinkan pembangunan grafik dari

komponen penanganan media, mulai dari yang sederhana Ogg / Vorbis pemutaran audio kompleks (pencampuran) dan video (non-linear editing) processing.

gst-ffmpeg Modul ini berisi Plugin GStreamer untuk FFmpeg, serta

salinan internal Ffmpeg.


(68)

Library Keterangan

dibutuhkan oleh banyak program dan perpustakaan lain yang menggunakan audio (beberapa contoh termasuk ogg123, Gaim, dan Vorbis Ogg perpustakaan). Paket ini menyediakan plugin untuk OSS, ESD, aRts, dan ALSA.

gst-plugins-bad Library untuk membangun gststreamer gst-plugins-base Library untuk membangun gststreamer

Libass Portabel subtitle penyaji untuk ASS / SSA (Advanced

Substation Alpha / Substation Alpha) subtitle berformat. Hal ini sebagian besar kompatibel dengan VSFilter.

Libcanberra Merupakan implementasi dari Tema Suara XDG dan Nama

Spesifikasi, untuk menghasilkan acara suara pada desktop gratis. Muncul dengan beberapa backends untuk beberapa sistem audio dan dirancang untuk menjadi portabel.

Libdiscid Menciptakan MusicBrainz DiscIDs dari CD audio. Ini

membaca daftar isi (TOC) dari CD dan identifier generatesan yang dapat digunakan untuk pencarian CD di MusicBrainz.Additionally, ia menyediakan URL pengajuan untuk menambahkan DiscID ke database.

Libdvdcss Library cross-platform untuk akses perangkat DVD

transparan dengan on-the-fly CSS decryption.

Libdvdnav Perpustakaan yang memungkinkan penggunaan yang mudah

dari DVD navigasi canggih fitur seperti menu DVD, pemutaran multiangle, dan permainan interaktif DVD bahkan.

Libdvdread Memberikan dasar sederhana untuk membaca DVD disk

video. Ini menyediakan fungsionalitas yang diperlukan untuk mengakses berbagai DVD. Ini mem-parsing file IFO, membaca NAV-blok, dan melakukan otentikasi CSS dan descrambling.

Libmad Decoder audio berkualitas tinggi MPEG. Saat ini mendukung

MPEG-1 dan MPEG-2. MAD menyediakan full 24-bit PCM output, aplikasi yang menggunakan MAD mampu menghasilkan audio berkualitas tinggi.

Libmpeg2 Perpustakaan gratis untuk decoding mpeg-2 dan mpeg-1

video stream. Hal ini dirilis di bawah persyaratan lisensi GPL.


(69)

Library Keterangan

menangani keduanya membuat ogg bitstreams dan mendapatkan paket dari ogg bitstreams.

Libsamplerate Sample Rate Converter untuk audio. Salah satu contoh di mana hal seperti itu akan berguna adalah mengkonversi audio dari sample rate CD 44.1kHz untuk sample rate 48kHz digunakan oleh pemain DAT.

Libsndfile Library C untuk membaca dan menulis file yang berisi contoh suara (seperti MS Windows dan Apple WAV / AIFF format SGI).

Libtheora Theora iss Xiph.Org yang pertama dirilis ke publik video codec, dimaksudkan untuk digunakan dalam Ogg multimedia sistem Foundation streaming.

Libvorbis Perpustakaan ini mendukung Vorbis Umum Kompresi Audio

Codec (umumnya dikenal sebagai Ogg Vorbis). Ogg Vorbis adalah terbuka penuh, non-eksklusif, paten-dan-bebas royalti, tujuan umum Format audio terkompresi untuk audio dan musik pada bitrate tetap.

Opus Audio codec standar oleh Internet Engineering Task Force

(IETF) sebagai RFC 6716 yang menerapkan teknologi dari Skype SILK codec dan Xiph.Org 's Celt codec.

SDL Simple Directmedia Layer, sebuah API umum yang

menyediakan akses tingkat rendah untuk audio, keyboard, mouse, joystick, hardware 3D via OpenGL, dan framebuffer 2D di beberapa platform.

Speex Library Kompresi audio.

TagLib Library untuk membaca dan mengedit meta-data beberapa

format audio populer. Saat ini mendukung ID3v1 dan ID3v2 untuk file MP3, Ogg Vorbis komentar dan tag ID3 dan komentar Vorbis dalam file FLAC.

x264 Library untuk encoding H264/AVC video stream.


(70)

LSB Printing

Tabel III.15 LSB Printing

Library Keterangan

CUPS Common UNIX Printing System menyediakan lapisan cetak

portabel untuk UNIX (R)-seperti sistem operasi. Ini telah dikembangkan oleh Mudah Produk Software untuk mempromosikan solusi cetak standar untuk semua UNIX vendor CUPS menggunakan Internet Printing Protocol ("IPP") sebagai dasar untuk mengatur pekerjaan cetak dan antrian. Paket CUPS termasuk System V dan antarmuka baris perintah Berkeley, PostScript paket RIP untuk mendukung driver printer non-PostScript, dan alat untuk menciptakan driver printer tambahan dan layanan CUPS lainnya.

Hplip HP mengembangkan solusi untuk pencetakan, pemindaian,

dan faks dengan HP inkjet dan printer berbasis laser di Linux. Proyek HPLIP menyediakan dukungan pencetakan untuk lebih dari 1400 model printer HP, termasuk Deskjet, Officejet, Photosmart, PSC (Print Scan Copy), Inkjet Bisnis, LaserJet, dan LaserJet MFP.

LSB Runtime Language

Tabel III.16 LSB Runtime Language

Library Keterangan

Perl Paket ini adalah runtime bahasa pemrograman. Hal ini diperlukan untuk instalasi dan uji suite beberapa paket LFS.

4.1.2 Pengecekan File dengan md5sum. 4.2 Membuat partisi dan environment.

4.2.1 Membuat File System

4.2.1.1Membuat File System Btrfs, atau ext4. 4.2.1.2Membuat Swap.

4.2.2 Membuat direktori source dan tools


(71)

4.3 Kompilasi paket

4.3.1 Kompilasi paket LSB core. 4.3.2 Membuat Virtual Kernel . 4.3.3 Login Sebagai user LFS.

4.3.4 Membuat FHS (Filesysten Hierachy Standart).

4.3.5 Kompilasi paket LSB core untuk dimasukan pada FHS. 4.4 Membuat boot dan system config

4.4.1 Konfigurasi Network

4.4.1.1Membuat Stable Name untuk interface network. 4.4.1.2Membuat Konfigurasi Interface.

4.4.1.3Membuat File Resolve. 4.4.2 Alat-alat dan pemasangan modul.

4.4.2.1Konfigurasi Sysfs. 4.4.2.2Membuat Device Node.

4.4.2.3Konfigurasi modul dynamics handling. 4.4.3 Membuat sistem link untuk device.

4.4.3.1Konfigurasi Syslink Cd-Room 4.4.3.2Handling Duplicate Device. 4.4.4 Membuat Boot Script

4.4.4.1Pengunduhan Source Code Bootscript. 4.4.4.2Kompilasi Source Code.

4.4.4.3Konfigurasi sysinit, run level, hostname dan clock. 4.4.5 Membuat Sistem Bootable

4.4.5.1Membuat Fstab 4.4.5.2Kompilasi Kernel 4.4.5.3Konfigurasi LILO

4.4.5.4Membuat File Linika Rilis. 4.4.6 Restart PC

5. Pilih Sistem Operasi Linika pada LILO

6. Membangun DE (Desktop Environment) XFCE. 6.1 Mengunduh Source Code LSB Desktop.


(1)

IV.2.2.4 Pengujian Halaman Bootloader

Berikut dapat dilihat pengujian halaman Bootloader pada Tabel IV.114Tabel IV.110 Pengujian Halaman Gparted.

Tabel IV.114 Pengujian Halaman Bootloader Kasus dan Hasil Uji

Masukan Keluaran Pengamatan Kesimpulan

Event klik mouse pada tombol chroot

Mengeluarkan dialog instalasi

Tombol Jalankan harus di klik dengan klik kiri.

[√] Diterima [] Ditolak

Event klik mouse pada tombol close

Keluar Aplikasi Tombol Jalankan harus di klik dengan klik kiri.

[√] Diterima [] Ditolak

IV.2.2.5 Kesimpulan Pengujian Linika Installer

Hasil pengujian alpha dengan blackbox maka tidak terdapat kesalahan yang dilakukan oleh sistem.

IV.2.3 Pengujian Beta

Pengujian beta dilakukan di lingkungan mahasiswa-mahasiswi yang berlatar belakang IT. Pengujian ini merupakan pengujian yang bersifat langsung di lingkungan yang sebenarnya. Peneliti memberikan video tutorial kepada setiap calon pengguna lalu pengguna melakukan penilaian terhadap sistem. Peneliti mendapat penilaian sistem dengan cara menggunakan media kuesioner, dari hasil wawancara dan sebaran kuesioner tersebut dapat ditarik kesimpulan apakah sistem operasi yang dibangun telah sesuai dengan tujuan atau tidak.

IV.2.3.1 Kuesioner

Kuisioner disebarkan menggunakan teknik Simple Random Sampling dimana anggota sample dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi di lingkungan IT, kuesioner disebarkan kepada mahasiswa-mahasiswi berlatar belakang IT.


(2)

Dari kuesioner yang telah disebarkan kemudian akan dilakukan perhitungan untuk dapat mengambil kesimpulan terhadap penilaian dari sistem operasi yang telah dibangun. Kuesioner terdiri dari 5 pernyataan dengan menggunakan skala 1 sampai 5 (skala likert). Untuk mencari nilai presentase dari masing-masing jawaban kuesioner digunakan rumus skala likert sebagai berikut:

% Keterangan :

P = Total skor setiap pertanyaan

Q = Jumlah responden dikalikan skor nilai likert tertinggi Y = Nilai Persentase

Berikut ini adalah skor nilai likert yang diberikan untuk jawaban kuesioner yang telah diberikan kepada penelitian para penulis:

1. Jawaban STS diberi nilai 1 2. Jawaban TS diberi nilai 2 3. Jawaban CS diberi nilai 3 4. Jawaban S diberi nilai 4 5. Jawaban SS diberi nilai 5

Adapun interpretasi skor hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel IV.115.

Tabel IV.115 Interpretasi Skor Perhitungan

Nilai Keterangan

1% – 20% Sangat Tidak Setuju

21% – 40% Tidak Setuju

41% – 60% Cukup Setuju

61% – 80% Setuju

81% – 100% Sangat Setuju

Berikut ini adalah hasil presentase masing-masing jawaban yang sudah dihitung nilainya dengan menggunakan rumus yang telah disebutkan. Kuesioner ini diujikan kepada Mahasiswa-Mahasiswi berlatar belakang IT.


(3)

1. Apakah instalasi sistem operasi linika ini sangat mudah? Tabel IV.116 Hasil Pengujian Nomor 1

Pertanyaan Keterangan Jawaban Skor Presentase (%)

1

Sangat Tidak Setuju 0 0

Y=104/150*100% Y=69,3%

Tidak Setuju 2 4

Cukup Setuju 12 36

Setuju 16 64

Sangat Setuju 0 0

Jumlah 30 104

Berdasarkan hasil prosentase diatas perhitungan jawaban dari pertanyaan nomor satu adalah sebanyak 69,3 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengguna setuju instalasi sistem operasi linika sangat mudah.

2. Apakah sistem operasi linika ini mempunyai tampilan menarik? Tabel IV.117 Hasil Pengujian Nomor 2

Pertanyaan Keterangan Jawaban Skor Presentase (%)

2

Sangat Tidak Setuju 0 0

Y=114/150*100% Y=76%

Tidak Setuju 2 4

Cukup Setuju 8 24

Setuju 14 56

Sangat Setuju 6 30

Jumlah 30 114

Berdasarkan hasil prosentase diatas perhitungan jawaban dari pertanyaan nomor dua adalah 76 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengguna setuju sistem operasi linika mempunyai tampilan menarik.


(4)

3. Apakah sistem operasi linika ini mudah digunakan?

Tabel IV.118 Hasil Pengujian Nomor 3

Pertanyaan Keterangan Jawaban Skor Presentase (%)

3

Sangat Tidak Setuju 0 0

Y=119/150*100% Y=79.33%

Tidak Setuju 0 0

Cukup Setuju 5 15

Setuju 21 84

Sangat Setuju 4 20

Jumlah 30 119

Berdasarkan hasil prosentase diatas perhitungan jawaban dari pertanyaan nomor tiga adalah 79.33%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengguna setuju sistem operasi linika mudah digunakan.

4. Apakah anda tidak terkendala atas kelegitasan dan mendapatkan alat pemrograman pada sistem operasi linika ini?

Tabel IV.119 Hasil Pengujian Nomor 4

Pertanyaan Keterangan Jawaban Skor Presentase (%)

4

Sangat Tidak Setuju 0 0

Y=119/150*100% Y=79.33%

Tidak Setuju 0 0

Cukup Setuju 7 21

Setuju 17 68

Sangat Setuju 6 30

Jumlah 30 119

Berdasarkan hasil prosentase diatas perhitungan jawaban dari pertanyaan nomor tiga adalah 79.33%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengguna setuju tidak terkendala atas kelegitasan dan mendapatkan alat pemrograman pada sistem operasi linika.


(5)

5. Apakah Kebutuhan pemrograman di sistem operasi linika ini sudah terpenuhi? Tabel IV.120 Hasil Pengujian Nomor 5

Pertanyaan Keterangan Jawaban Skor Presentase (%)

5

Sangat Tidak Setuju 0 0

Y=119/150*100% Y=79.33%

Tidak Setuju 0 0

Cukup Setuju 3 9

Setuju 25 100

Sangat Setuju 2 10

Jumlah 30 119

Berdasarkan hasil prosentase diatas perhitungan jawaban dari pertanyaan nomor tiga adalah 79.33%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengguna setuju kebutuhan pemrograman di sistem operasi linika ini sudah terpenuhi.

IV.2.3.2 Kesimpulan Pengujian Beta

Berdasarkan pengujian beta yang telah dilakukan pembangunan sistem operasi linika ini sangat mudah digunakan oleh pengguna, pada proses instalasi sistem operasi cukup mudah diproses, memiliki tampilan menarik, kebutuhan pemrograman tersedia serta tidak ada kendala dari lisensi ataupun mendapatkan alat pemrograman.


(6)

143

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diulas tentang kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, desain, dan implementasi dari perancangan perangkat lunak yang dibangun dan telah dikembangkan serta saran-saran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pengembangan selanjutnya.

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari File System, pengujian installer-linika dengan menggunakan blackbox, dimana pengujian yang dilakukan adalah pengujian beta terhadap sistem operasi linika dengan metode LFS untuk kebutuhan pemrograman, maka kesimpulan yang didapat adalah sistem operasi linika dapat memudahkan pengguna untuk mendapatkan alat pemrograman baik desktop base ataupun web base dalam sistem operasi serta mempermudah konfigurasi dan pemasangan penggunaan kebutuhan pemrograman.

V.2 Saran

Dari semua hasil yang telah dicapai saat ini, tentunya masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki atau ditambah. Saran-saran terhadap penggunaan sistem yang telah dibuat adalah sebagai berikut :

1. Software LAMPP bundle digantikan dengan software standalone apache, mariadb dan PHP belum memiliki program GUI untuk mengaktifkan servis.

2. Software pemrograman sebaiknya ditambah sesuai aturan lisensi yang ada.