Analisis Pelayanan Jaringan Internet Telkom Speedy

(1)

(2)

(3)

1

PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang demikian

cepat, masyarakat modern memerlukan adanya sarana komunikasi yang handal dan

canggih. Sarana komunikasi yang dibutuhkan tersebut harus berorientasi untuk

memenuhi kebutuhan layanan yang berlaku tidak saat ini, namun juga

diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan layanan dimasa mendatang. Untuk

memenuhi kebutuhan ini diperlukan suatu jaringan yang handal dengan kapasitas

tampung bandwidth yang besar dan kemudahan dalam penambahan kapasitas,

performansi yang lebih baik, tingkat ketersediaan yang tinggi dan fleksibilitas yang

baik.

PT. TELKOM sebagai satu–satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang telekomunikasi tidak mau tertinggal dari perkembangan

teknologi. PT. TELKOM membuat terobosan dengan meluncurkan produk

terbarunya, yaitu Speedy. Maraknya Internet Service Provider (ISP) dalam

memberikan akses internet sekaligus merupakan indikator bahwa akses internet

merupakan trend bisnis ke depan.

Belakangan ini, penggunaan akses internet sangat berkembang pesat. Kebutuhan

masyarakat yang menginginkan akses internet yang berkecepatan tinggi dengan

biaya murah semakin banyak. Dengan semakin banyaknya kebutuhan masyarakat

yang menggunakan akses internet tentunya PT. TELKOM akan semakin banyak

menerima pengaduan gangguan dari pengguna jasa internet. Pengaduan gangguan


(4)

modem, jaringan yang tidak bagus (koneksi putus-putus), kabel jaringan yang

rusak serta hal-hal yang berhubungan dengan akses internet.

Di latar belakangi oleh hal-hal tersebut, agar pelanggan dapat mengakses internet dengan nyaman tentunya PT. TELKOM sebagai penyedia jasa internet mempunyai banyak petugas jaringan yang dapat menangani gangguan-gangguan tersebut.

1.2 dentifikasi dan Rumusan Masalah

Sistem penggunaan jaringan internet speedy yang telah berjalan di PT. Telkom Kantor Cabang Majalaya umumnya telah berjalan baik, tetapi kami melihat adanya pada kelemahan pada sisrem tersebut. Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut :

1. Dalam sistem pendaftarannya customer harus memiliki jaringan telepon kabel untuk bisa mendapatkan layanan internet speedy.

2. Sistem pemasarannya hanya memasarkan satu produk dengan jenis teknologi modem yang sama yaitu ADSL.

3. Dalam pelaksanaan kerja diperlukan data teknis yang akan membantu pengerjaan tugas, maka PT.TELKOM memiliki software pembantu yang dikenal dengan I-SISKA (Integrated SISKA). Selain software tersebut PT. Telkom Kantor Cabang Majalaya juga memiliki data teknis yang diinput secara manual dalam bentuk bentuk Microsoft Excel. Namun dalam manajemen, data yang dimiliki software I-SISKA berbeda dengan keadaan fisiknya, hal ini dikarenakan ketidaksesuain pengerjaan tugas terhadap order yang diberikan, sehingga diperlukan penginputan manual. setiap saat untuk mengurangi perbedaan data pada database software dengan keadaan fisik.

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, berikut adalah rumusan masalahnya :

1. Bagaimana supaya sistem yang berjalan saat ini tidak tergantung pada jaringan telepon kabel.

2. Bagaimana cara pemasaran produk supaya tidak pada satu produk teknologi modem ADSL saja.


(5)

3. PT. Telkom mempunya software canggih yang bernama I-SISKA, bagaimana cara supaya tidak menginputkan suatu data secara manual lagi.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Maksud dilakasanakan Praktek Kerja Lapangan adalah untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya dilapangan, adapun tujuan dilaksakannya kerja paraktek adalah :

1. Memberikan praktek pengalaman kerja secara langsung serta menggali berbagai masalah/pekerjaan yang timbul di lapangan.

2. Ingin mengetahui bagaimana sistem yang berjalan sesungguhnya

3. Meningkatkan keterampilan dan wawasan baik secara teknis maupun hubungan kemanusiaan.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan dilaksakannya kerja paraktek adalah :

1. Memupuk rasa kebersamaan tim secara baik , terutama dalam mensukseskan suatu program kerja.

2. Membentuk perilaku positif bagi para mahasiswa peserta kerja praktek melalui penyesuaian diri dengan lingkungan tempat kerja sesungguhnya. 3. Mengukur kemampuan masing-masing mahasiswa, setelah yang

bersangkutan berhadapan dengan berbagai masalah di lapangan.

4. Dapat memberikan manfaat dan wawasan baru bagi dirinya serta tempat kerja praktek.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah yang kami teliti adalah sebatas hanya pada analisis system dan prosedur pemasaran dan pelayanan jaringan internet Telkom Speedy saja, dan dikareunakan kami kesulitan untuk meminta program aplikasi apa yang di pergunakan untuk pelayanan berlangganan Telkom Speedy dengan alasan keamanan perusahaan, untuk itu kami hanya memberikan penjelasan tentang garis besarnya saja.


(6)

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan laporan ini merupakan kegiatan pengamatan di lapangan ( kantor cabang majalaya ) dan studi kepustakaan.

Untuk pengamatan di lapangan/studi lapangan meliputi :

- Observasi : metode dengan melakukan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil di tempat kerja praktek.

- Interview (wawancara) : teknik pengumpulan data dengan melakukan Tanya jawab ata wawancara langsung dengan karyawan/pihak perusahaan yang berhubungan dengan permasalahan yang di ambil

Sedangkan untuk studi kepustakaan meliputi :

- Teknik pengumpulan data dengan cara pengumpulan bahan – bahan yang ada kaitannya dengan permasalahan yang di bahas.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang kami rancang untuk laporan ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang

1.2 dentifikasi dan Rumusan Masalah 1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud 1.3.2 Tujuan 1.4 Batasan Masalah 1.5 Metode Penelitian 1.6 Sistematika Penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Profil PT. TELKOM

2.1.1 Sejarah PT. TELKOM 2.1.2 Logo PT. TELKOM

2.1.3 Badan Hukum PT. TELKOM

2.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan dan Job Deskripsi 2.2Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Sistem 2.2.1.1 Element Sistem 2.2.1.2 Karakteristik Sistem 2.2.1.3 Klasifikasi Sistem 2.2.2 Pengertian Informasi


(7)

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi

2.2.3.1Hubungan Pengelola Dengan Sistem Informasi 2.2.3.2Perancangan Sistem Informasi

2.2.4 Metode Pendekatan dan pengembangan Sistem 2.2.4.1 Metode Pendekatan Sistem

2.2.5 Alat Bantu Analisis BAB III PEMBAHASAN 3.1. Definisi Telkom Speedy

3.1.1 Manfaat dan Kelebihan Speedy

3.1.2 Kendala yang ada dalam Telkom Speedy 3.2. Analisis Sistem ADSL

3.3. Analisis Dokumentasi Pelayanan Speedy 3.4. Analisis Prosedur Pemasaran dan Pelayanan BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

3.1Kesimpulan 3.2Saran


(8)

6

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Profil PT. TELKOM

2.1.1 Sejarah PT. TELKOM

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau dikenal dengan PT. Telkom adalah perusahaan penyedia jasa informasi dan komunikasi dengan produk unggulannya adalah Telepon Jaringan ( Telepon Rumah Telkom dan Telepon tanpa Jarungan / Wireless( FLEXI ).

Adapun sejarah singkat PT. Telkom adalah sebagai berikut : a. Era Kolonial

Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).

b. Perusahaan Negara

Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

c. Perumtel

Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk.(Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadiBadan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.


(9)

Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.

e. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomukikasi Indonesia. Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT INDOSAT sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yangditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dan INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.


(10)

2.1.3 Badan Hukum PT. TELKOM

Memasuki Repelita V pemerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan telekomunikasi karena merupakan infrastruktur yang diharapkan dapat memacu pembangunan sektor-sektor lainnya. Selain hal tersebut penyelenggaraan telekomunikasi membutuhkan manejemen yang lebih profesional, oleh sebab itu perlu menyesuaikan bentuk perusahaan. Untuk itu berdasarkan PP No. 25 tahun 1991 berdasarkan Akte Notaris Imas Fatimah No. 128 tanggal 24 September 1991, maka bentuk perusahaan umum (perum) di alihkan menjadi perusahaan perseroan (persero) sebagaimana dimaksudkan dalam UU No. 9 tahun 1969. Sejak itulah berdiri perusahaan Perseroan Telekomunikasi Indonesia atau PT Telkom.

2.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan dan Job Deskripsi

Untuk mengolah perusahaan dengan baik dan optimal, terutama terhadap sumber daya manusia, perusahaan menerapkan manajemen yang dituangkan dalam bentuk struktur organisasi merupakan sarana yang sangat penting untuk menjalankan fungsinya.

Adapun struktur organisasi ini sendiri dapat dikatakan sebagai suatu kerangka yang mewujudkan suatu pola tetapi dari hubungan antara kedudukan dan peranan dalam suatu kerjasama. Bentuk struktur organisasi yang dimiliki PT. Telkom Kandatel Jaksel adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Telkom Cabang Majalaya General

Manager

Manager Service

Manager OMAN Manager

Support

Service Point

Marketing Tekhnik


(11)

Berikut adalah dekskripsi kerja nya dari Struktur Organisasi PT. Telkom Cabang majalaya :

1. GENERAL MANAGER Kandatel jaksel, bertugas sebagai Pemimpin jalannya tugas tugas karyawan yang ada dikantor PT. Telkom Cabang Majalaya, dan bertanggung jawab atas jalannya tugas-tugas tersebut. 2. Manager SERVICE, bertugas sebagai koordinator dalam mengelola

penjualan produk (seperti : Telepon Wireline, Flexi dan Speedy ) serta memonitor dan memelihara kehandalan produk-produk yang dipasarkan. 3. Manager SUPPORT, bertugas sebagai penanggung jawab untuk

memonitor terhadap seluruh pendapatan serta laporannya, memonitor terhadap jumlah tunggakan baik Telepon, Flexi ataupun Speedy serta laporan pembukuannya dan mengendalikan cabutan / penghentian layanan terhadap pelanggan.

4. Manager OMAN ( OPERATION & MAINTENANCE ACCESS NETWORK), bertugas sebagai Pemimpin pekerjaan lapangan pekerjaan, seperti pemasangan atau pengukuran kabel-kabel telepon.

5. Service Point, bertugas melayani pelanggan antara lain: Pasang Speedy, PSB, Pasangkembali, Mutasi, Gangguan Telepon, dan Informasi lainnya. 6. Technic OMAN, bertugas sebagai pelaksana dan pengendali operasional

langsung lapangan.

7. Marketing , bertugas menyimpan data customer dan membuat surat pemasangan (LA) untuk bagian teknisi.

2.2Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh


(12)

umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.

Kata “sistem” banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.

Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa yunani “system” yang

artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.

Berikut ini adalah beberapa Pengertian sistem menurut sejumlah para ahli :

1. L. James Havery

Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

2. John Mc Manama

Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.

3. C.W. Churchman.

Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.


(13)

4. J.C. Hinggins

Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.

5. Edgar F Huse dan James L. Bowdict

Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.

6. Ludwing Von Bartalanfy

Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

7. Anatol Raporot

Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.

8. L. Ackof

Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

Syarat-syarat sistem :

1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah. 2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan. 3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.

4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem.


(14)

2.2.1.1 Element Sistem

Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:

1. Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.

2. Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.

3. Hubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya. 4. Lingkungan, tempat di mana sistem berada.

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu :

1. Tujuan : Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2. Masukan : Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan). 3. Proses : Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.


(15)

4. Keluaran : Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas : Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik : Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan : Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.


(16)

2.2.1.2 Karakteristik Sistem

Karakteristik dari sistem terdiri dari : 1. Organisasi

Mencakup struktur dan fungsi organisasi, Organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya fungsi dari setiap bagian maupun sub bagian. Contoh :

- Fungsi direktur utama adalah bertanggung jawab penuh terhadap mati atau hidupnya perusahaan yang dipimpinnya. - Fungsi departemen keuangan dan administrasi adalah

bertanggung jawab atas kelancaran pengeluaran keuangan perusahaan.

- Fungsi departemen marketing adalah bertanggung jawab penuh atas kelancaran pembuatan produk dengan jalan mencari langganan pembeli.

2. Interaksi.

Saling keterhubungan antara bagian yang satu dengan lainnya. Contoh :

SA dengan P dengan DE dan sebaliknya. SA : Sistem Analis,

P : Programmer, DE : Data entry. 3. Interdependensi.

Bagian yang satu mempunyai ketergantungan dengan bagian yang lainnya.Contoh :

-Bagian marketing saling bergantung dengan bagian produksi dan bagian keuangan dan administrasi dalam hal penagihan pada customer.

4. Integritas.

Suatu keterpaduan antara subsistem-subsistem untuk mencapai tujuan.Contoh :

-Bagian marketing mendapat pesanan 100 buah mobil tapi hanya mampu menyediakan 50 unit. Untuk menangani masalah ini


(17)

diadakan kerjasama dengan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama.

5. Main objection ( tujuan utama ).

Pemusatan tujuan yang sama dari masing-masing subsistem. Contoh :

-suatu perusahaan memerlukan pemusatan tujuan. 2.2.1.3 Klasifikasi Sistem

Berikut adalah klasifikasi system: -Detereministik Sistem

Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang terjadi didalamnya dapat ditentukan/ diketahui dengan pasti.

Contoh :

Program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya.

-Probabolistik Sistem

Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti; (Selalu ada sedikit kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem).Contoh :

Sistem penilaian ujian -Open Sistem

Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan eksistensinya. Contoh :

Sistem keorganisasian memiliki kemampuan adaptasi.(Bisnis dalam menghadapi persaingan dari pasar yang berubah. Perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir).

-Closed System

Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut. Contoh :


(18)

reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup. -Relatively Closed System

Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu . Contoh :

Sistem komputer. (Sistem ini hanya menerima masukan yang telah ditentukan sebelumnya, mengolahnya dan memberikan keluaran yang juga telah ditentukan sebelumnya. Tidak terpengaruh oleh gejolak di luar sistem).

-Artificial System

Sistem yang meniru kejadian dalam alam. Sistem ini dibentuk berdasarkan kejadian di alam di mana manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam. Contoh : Sistem AI, yaitu program komputer yang mampu membuat komputer seolah-olah berpikir.

-Natiral System

Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam. Contoh : laut, pantai, atmosfer, tata surya, dll.

2.2.2 Pengertian Informasi

Secara bahasa Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.Namun demikian istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy, komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental.

Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada


(19)

definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.

Sedangkan konsep dasar Informasi: adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi == input - proses – output.

Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.

Representasi informasi merupakan pelambangan informasi, misalnya: representasi biner.

Kuantitas informasi merupakan satuan ukuran informasi. Tergantung representasi. Untuk representasi biner satuannya: bit, byte, word dll. Kualitas informasi: bias terhadap error, karena: kesalahan cara pengukuran dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur prmrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem. Umur informasi adalah kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi penggunanya. Ada condition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan operating information (menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).

Kualitas Informasi ; tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.

2. Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

3. Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Nilai Informasi ; ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih


(20)

efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost.

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya, atau Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data.

2.2.3.1 Hubungan Pengelola Dengan Sistem Informasi

Pada bagian 1 sudah disebutkan bahwa salah satu komponen dari sistem informasi adalah personel sebagai pengelola informasi. Oleh karena itu hubungan antara sistem informasi dengan pengelolanya sangat erat. Sistem informasi yang dibutuhkan sangat tergantung dari kebutuhan pengelolanya. Pengelola sistem informasi terorganisasi dalam suatu struktur manajemen. Oleh karena itu bentuk / jenis sistem informasi yang diperlukan sesuai dengan level manajemennya. Manajemen Level Atas: untuk perencanaan strategis, kebijakan dan pengambilan keputusan. Manejemen Level Menengah: untuk perencanaan taktis. Manejemen Level Bawah: untuk perencanan dan pengawasan operasi Operator: untuk pemrosesan transaksi dan merespon permintaan. Untuk pengembangan sebuah sistem informasi diperlukan struktur manajemen organisasi personil. Struktur dasarnya:

-Direktur Sistem Informasi -Manajer Pengembangan Sistem -Analis Sistem

-Programmer

-Manejer Komputer dan Operasi.

-Variasi struktur manajemen sangat tergantung pada Managerial Efficiency vs User Service.


(21)

2.2.3.2 Perancangan Sistem Informasi

Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.

Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi (SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLES - SDLC) Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sebagai berikut : 1. Analisis Sistem menganalisis dan mendefinisikan masalah dan

kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.

2. Perancangan Sistem: merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.

3. Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak.

4. Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.

5. Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.

6. Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.

2.2.4 Metode Pendekatan dan pengembangan Sistem 2.2.4.1 Metode Pendekatan Sistem

Disamping metode tradisional SDLC, ada beberapa metode yang dikembangkan untuk melengkapi kelemahan-kelemahan yang ada dalam metode SDLC. Metode-metode itu antara lain:

1. Structured analysis and structured design : Pendekatan ini lebih berfokus pada bagaimana mereduksi waktu dan maintenace


(22)

dalam pengembangan sistem. Pendekatan ini juga langsung mengintegrasikan perubahan jika diperlukan.

2. Object oriented analysis and design : Pendekatan baru untuk pengembangan sistem, sering disebut sebagai pendekatan ketiga setelah pendekatan yang berorientasi data dan berorientasi proses. OOAD adalah metode pengembangan sistem yang lebih menekankan pada objek dibandingkan dengan data atau proses. Ada beberapa ciri khas dari pendekatan ini yaitu object, Inheritance dan object clas

3. Prototyping adalah proses iterative dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses. Prototyping merupakan bentuk dari Rapid Application Development (RAD). Beberapa kerugian RAD:

-RAD mungkin mengesampingkan prinsip-prinsip rekayasa perangkat lunak

-Menghasilkan inkonsistensi pada modul-modul sistem

-Tidak cocok dengan standar Kekurangan prinsip reusability komponen

-Joint Application Design (JAD)

2.2.5 Alat Bantu Analisis

1. Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah – langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis dan programer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian. 2. Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari system. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan


(23)

sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

3. Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.


(24)

22

PEMBAHASAN 1.1.Definisi Telkom Speedy

Telkom Speedy adalah merupakan layanan internet berkecepatan tinggi berbasis teknologi ADSL yang memungkinkan terjadinya komunikasi data,voice,dan video bersamaan pada media jaringan akses kabel tembaga .

3.1.1 Manfaat dan Kelebihan Speedy

Berikut ini adalah manfaat dan Kelebihan dari Telkom Speedy:

- Akses internet kecepatan tinggi, Dengan Speedy Dapat mentransfer informasi dengan kecepatan tinggi hingga 512 Kbps hanya menggunakan kabel telepon dan ADSL modem yang tersedia di pasaran . Bila di konfigurasi maksimum , maka speed yang bisa dimaksimalkan dengan menggunakan ADSL sebesar 8 Mbps untuk downstream dan 1 Mbps untuk unstreamnya.

- Kenyamanan aplikasi multimedia, Berbagai aplikasi multimedia 3 dimensi yang padat dengan animasi , video, dan music hanya dapat di handle oleh speedy. Hal tersebut sangat tidak mungkin bila hanya menggunakan modem biasa (56 Kbps).

- Dua layanan pada saat Bersamaan, Layanan ini berbasis teknologi ADSL yang menghubungkan layanan data dan suara dari satu kabel telepon sehingga memungkinkan untuk mengakses internet dan menggunakan telepon secara bersamaan , bahkan untuk datanya bisa di share lagi ke beberapa computer .

- Dedicated Connection, Tidak seperti modem dial-up, speedy tidak perlu logging on/off atau menunggu dial tone. Dengan speedy koneksi 24 jam. 3.1.2 Kendala yang ada dalam Telkom Speedy

Berikut adalah kendala yang ada dalam Telkom Speedy:

- Kendala Dalam Pemasaran Speedy, Meski jumlah pemakai internet di Indonesia belum beranjak naik setara dengan persentase yang menyamai Negara tetangganya, tawaran variasi akses internet terus saja di kembangkan. Arah pengembangannya menuju pada peningkatan kecepatan akses , kemudahan penyambungnya , fleksibilitas lokasi tempat


(25)

mengakses, dan variasi alat yang dapat digunakan . Speedy, akses internet pita lebar (broadband) berteknologi ADSL denagn sasaran pemakai perorangan dan rumahan (segmen residensial) sangat potensial untuk menjadikan pita lebar sebagai layanan yang bersifat masal. Tarif ditekan serendah mungkin, sudah mendekati tarif yang berlaku di singapura dan Australia misalanya, yaitu Rp. 300.000,00 per bulan. Bedanya , tariff di kedua Negara tersebut untuk layanan tak terbatas , sedangkan disini untuk layanan terbatas hingga 500 Kb. Peluncurannya dilakukan di tempat-tempat yang ramai, seperti mal dengan tujuan bisa berbaur dengan keramaian mal karena kehebohan broadband ini memang ditujukan bagi kalangan muda yang menggadrungi game . Di balik rendahnya peluncuran itu . Tarif rupanya menimbulkan pertanyaan dan kebingungan yang besar bagi para ISP (internet service provider) yang selama ini jadi mitra Telkom untuk layanan ADSL. Sebagai mitra yang baik , para ISP memang ikut dalam mengisi stan-stan pameran yang meramaikan acara peluncuran. Namun, mereka mengaku sampai saaat ini mendekati peluncuran baru mengetahui besarnya tariff yang ditawarkan kepada masyarakan dan tarif tersebut sangat memberatkan bagi para ISP. Hal ini disebabkan dari total harga terdapat komponen link ADSL yang harus kembali ke Telkom yang porsinya dua kali dari porsi internetnya sendiri. Untuk sasaran segmen bisnis berlaku sebaliknya . Tarif dibuat sangat tinggi, baik untuk aktivasi maupun bulanannya. Untuk aktivasi naik lima kali lipat dari Rp 500.000,00 menjadi Rp 2.500.000,00 , sedangkan tarif bulanan link ADSL nya naik empat kali lipat dari Rp 1.200.000,00 menjadi Rp 4.800.000,00. Jelas terlihat bahwa Telkom menghindari segmen bisnis atau korporasi.

- Kendala Infrastruktur, Tampaknya terjadi persepsi dalam hal pengertian memasarkan Speedy yang berteknologi ADSL ini, mungkin karena hasil dengan telkomnet instan untuk broadband sehinggan menerapkan hak yang sama , yaitu memasarkannya ke segmen redensial. Persepsi ini tentu tidak salah karena Telkom sebagai ISP memang memiliki kelebihan yang tidak di miliki ISP mitranya, misalnya Telkom dapat memutus dan


(26)

mencabut fasilitas telepon apabila si penelepon menunggak pembayaran internet karena tagihannya di gabung. Kelebihan lainnya, yaitu pemakai akan dating sendiri ke loket –loket Telkom mendaftar atau membayar, sedangkan ISP mitra harus menjemput bola mencari pelanggan . Dari dua hal ini saja terlihat biaya operasional dan potensi hutang yang buruk akan lebih tinggi di ISP mitra . Kesimpulannya untuk layanan terbatas sangat sulit bagi ISP mitra ikut mengejar target. Sementara di layanan tidak terbatas ynag di sukai oleh segmen bisnis , peluang ISP mitra ini juga terhalang karena tarif yang naik secara luar biasa . Segmen bisnis bagi ISP mitra justru lebih aman dari sisi penagihandan segmen inin tidak ditinggalkan demi permasalahan tersebut. Broadband punya daya tarik itu benar adanya. Terbukti dari antrean calon pelanggan di beberapa sentral, Jakarta pusat, misalnya port sudah langka dan menjadi rebutan. Bila dibiarkan secara berlarut – larut akan menimbulkan black market, yaitu jual – beli di luar prosedur resmi. Yang sudah di gunakan oleh ISP mitra adalahsistem Siemens dan saat ini di beberapa sentaral portnya sudah habis. Mitra broadband Telkom lainnya adalah alcatel dan sudah agresif menjual baru satu ISP , yaitu ISP Telkom sendiri . Itulah sebabnya segencar apapun ISP mitra ikut memasarkan layanan ini.

1.2.Analisis Sistem ADSL

Sistem yang di gunakan PT.TELKOM adalah Sistem ADSL (saluran digital yang tidak simetris), system ini adalah merupakan system yang digunakan untuk jaringan internet Telkom Speedy. Seperti yang anda ketahui bahwa sebelumnya satu line kabel telepon rumah hanya bisa di sambungkan ke satu pesawat telepon . Demikian juga yang terjadi di wartel saat ini,jika ada empat KBU berarti harus ada empat line ( 4 pair kabel tembaga ).Berikut beberapa uraian yang menjelaskan kelebihan ADSL, yaitu :

- ADSL menyalurkan akses broadband via jaringan telepon Dengan ADSL pelanggan dapat mengakses aplikasi highspeed seperti streaming video, online gaming, multimedia applications, high speed internet accsess, and telecommuting.


(27)

- ADSL Selalu always-on Tidak seperti modem dial-up, ADSL tidak perlu logging-on/off atau menunggu dial tone. Dengan ADSL , koneksi 24 jam. Sebagai tambahan , dengan ADSL hubungan telepon masih dapat berlangsung . - BandwithADSL Dedicated Tidak seperti halnya cable modem (HFC) atau

wireless LAN , dengan ADSL pelanggan tidak perlu kuatir kecepatan akan turun jika semakin banyak pelanggan lain yang log on.

ADSL secure Koneksi ADSL adalah point-to-multipoint ataupun share bandwith sehingga factor security lebih handal.

1.3.Analisis Dokumentasi Pelayanan Speedy

Bentuk dokumen masukan adalah bentuk dari dokumen-dokumen yang masuk atau diterima untuk melakukan proses. Di bawah ini adalah uraian bentuk dokumen masukan dan dokumen keluaran yang ada dalam sistem penggunaan jaringan internet speedy .

- Bentuk dokumen masukan

1. Nama Dokumen : Formulir Permohonan Pemasangan Baru Fungsi : Untuk Pendaftaran pelanggan

Sumber : Customer Tujuan : Service Poin

Frekuensi : Setiap kali pendaftaran Jumlah : 2 Lembar

Bentuk : Lampiran Tel 2 Pelanggan 2. Nama Dokumen : Nomor Jasa Telepon

Fungsi : Untuk Pembayaran Tagihan Sumber : Customer

Tujuan : Kasir

Frekuensi : Setiap kali pembayaran (Setiap Bulan) Jumlah : 1 Lembar

Bentuk : Lampiran Bukti Pembayaran Jasa Telkom - Bentuk Dokumen Keluaran

1. Nama Dokumen : Paket Speedy

Fungsi : Untuk Penawaran dan informasi produk Sumber : Marketing


(28)

Tujuan : Customer

Frekuensi : Setiap kali ada promo Baru Jumlah : 1 Lembar

Bentuk : Lampiran Info produk

2. Nama Dokumen : PIN

Fungsi : Untuk Password Speedy Sumber : Teknisi

Tujuan : Customer

Frekuensi : Setiap kali pemasangan Baru Jumlah : 1 Lembar

3. Nama Dokumen: Password Speedy Nama Dokumen : Info Speedy Fungsi : Untuk Penanganan Keluhan Sumber : Service Point

Tujuan : Customer

Frekuensi : Setiap kali ada panggilan keluhan Jumlah : -

Bentuk : Layanan data & Internet

1.4.Analisis Prosedur Pemasaran dan Pelayanan

Adapun prosedur pemakaian jaringan internet speedy adalah sebagai berikut : 1. Prosedur pemasaran

Penawaran speedy kepada setiap pelanggan yang sudah memiliki telepon rumah untuk menggunakan internet di rumah. Penawaran dilakukan melalui telepon oleh operator Telkom Speedy dan pemasaran produk melalui plasa Telkom terdekat.

2. Prosedur pendaftaran

Prosedur pendaftaran telkom speedy customer bisa mendatangi atau menghubungi :

-Plasa Telkom terdekat


(29)

-SMS ke : 0811-114 147 (ketik : regspeedyno.telp tumpangan contact person) -Formulir Website : divre2.telkomspeedy.com, pilih menu Daftar , kemudian

isi formulir.

Customer juga harus memiliki persyaratan yang diajukan agar bisa memakai jasa jaringan internet speedy, adapun syarat – syaratnya sebagai berikut : - Harus mempunyai telepon rumah

- Fotocopy KTP dan Surat Keterangan kepemilikan telepon - Memiliki PC

Setelah memberikan persyaratan yang diminta, customer memilih paket internet yang tersedia. Formulir permohonan pasang baru (PSB) dan uang administrasi diberikan kepada Service Point. Surat pemasangan (SP) diserahkan kepada bagian teknisi untuk melakukan pemasangan sesuai form data customer baru.

3. Prosedur pemasangan

Pemasangan modem dan setting internet langsung dilakukan oleh bagian Technic OMAN di tempat customer. Surat pemasangan (SP) diserahkan ke bagian Marketing.

4. Prosedur penanganan gangguan internet

Pada kegiatan yang dilakukan ini adalah menerima pengaduan gangguan dari pelanggan baik yang datang ke Plasa maupun melalui telepon (IS) ke bagian pengaduan. Data-data yang harus diperoleh dari pelanggan dianataranya nama,no.jasa telepon (NJ), alamat, jenis gangguan . Kemudian data – data itu dimasukkan ke Service point untuk diproses. Jika penanganan tidak bisa dilakukan melalui telepon antara customer dengan bagian sevice point, maka dari plasa Telkom terdekat akan dikirim teknisi untuk penanganan gangguan internet.

5. Prosedur pembayaran

Proses ini dilakukan setiap bulan dan customer hanya memberikan no. jastel (NJ)/ pelanggan untuk melihat total tagihan bersasarkan tunggakan atau paket yang dipilih. Uang diserahkan kepada kasir, dan kasir mencetak bukti pembayaran 2 lembar, 1 untuk customer dan 1 untuk dikirim ke bagian marketing.


(30)

Dari hasil analisa yang dilakukan pada PT. Telkom Cabang Majalaya, akhirnya dapat diketahui bentuk sistem secara garis besar yang sedang berjalan didalam perusahaan tersebut. Bentuk secara garis besarnya dapat dilihat dalam diagram berikut :

1. Flow map Prosedur Pemasaran dan Pelayanan Telkom Speedy

COSTUMER MARKETING SERVICE POINT TEKNISI OMAN

Gambar 4.1 Flow map Prosedur pemasaran dan pelayanan Telkom Speedy

START FORMULI R REGISTRA FORMULI R REGISTRA DATA COSTUME R Data base Daftar Costumer Daftar Costumer realisasi pemasa ngan. Bukti pemasangan dan id Pembu atan laporan . Laporan pemasang an Bukti pemasangan dan id Laporan pemasang an END


(31)

2. Diagram Kontek Prosedur Pemasaran dan Pelayanan Telkom Speedy

Gambar 4.2 Diagram kontek Prosedur pemasaran dan pelayanan Telkom Speedy Ket :

PSB = Formulir permohonan pasang baru DPT = Data Pembayaran Tagihan

NJ = Nomor Jastel DC = Data Customer


(32)

3. DFD Prosedur pemasaran dan Pelayanan Telkom Speedy

Gambar 4.3 DFD Prosedur Pemasaran dan Pelayanan Telkom Speedy Ket :

PS = Paket Speedy IS = Info Speedy SP = Surat Pemasangan

DPT = Data Pembayaran Tagihan DC = Data Customer


(33)

4. DFD Diagram Proses Sistem Berjalan Telkom Speedy


(34)

32

KESIMPULAN DAN SARAN 3.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah disusun dalam penulisan laporan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. System penggunaan layanan jaringan internet yang diterapkan pada PT. Telkom Kantor Cabang Majalaya sudah terkomputerisasi dan menggunakan teknologi yang modern yang memudahkan pekerjaan karyawan dalam setiap tugasnya. 2. Layanan jaringan yang diberikan memiliki kualitas yang baik,tetapi masih

memilik keterbatasan dalam hal jenis teknologi yang digunakan.

3. Paket produk yang ditawarkan beragam, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan customer.

3.2Saran

Pada dasarnya Sistem penggunaan layanan jaringan internet yang berjalan pada PT. Telkom Kandatel jaksel dirasa sudah baik, tetapi kurang efektif untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan, maka saran yang yang dapat di berikan adalah :

1. Memproduksi produk baru yang dapat dijangkau oleh semua pihak.

2. Agar tidak mengurangi informasi yang dibutuhkan pelanggan namun untuk lebih meningkatkan efesiensi dan efektifitas pada perusahaan itu.

3. Prosedur dan peralatan yang sudah dilengkapi agar lebih baik lagi untuk memberikan dampak yang positif bagi perkembangan ekonomi.

4. Sistem yang dapat membantu analisa seputar pada penggunaan layanan jaringan internet speedy tidak dihilangkan namun ditambahkan lagi agar lebih cepat, efektif dan efisien.

Demikian saran yang dapat diberikan penulis agar dapat dijalankan dengan baik guna kepentingan perusahaan.


(35)

33

1. Kandatel Bandung (1999), Pembinaan dan Pengembangan SDM, Bandung PT. Telekomunikasi Indonesia.

2. PT. Telkom, Pedoman Pedoman Pemasangan Jaringan Telkom Net Speedy, PT. Telkom Indonesia ( Persero ).

3. Gouzali Saydam, Prinsip Dasar Teknologi Jaringan Telekomunikasi, Angkasa Bandung.

4. Adam Mukhairil, Pedoman Penyusunan Laporan Kerja Praktek, UNIKOM Bandung 2011.


(36)

TELKOM SPEEDY

DI

PT. TELKOM KANTOR CABANG MAJALAYA

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

ASEP RAMDAN ( 10107635)

TAUFIK FIRDAUS ( 10107655 )

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(37)

i

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis telah menyelesaikan pelaksanaan kerja praktek yang dilaksanakan pada Juli-Agustus 2010 bertempat di PT. Telkom Kantor Cabang Majalaya. Dengan adanya kerja praktek ini, penulis mendapatkan pengalaman baik secara teknis maupun teoritis yang akan bermanfaat di dunia kerja.

Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan laporan ini:

a. Allah SWT, yang telah memberikan segala nikmat dan karunia-Nya

b. Orangtua, yang selalu memberikan dorongan semangat, moral, dan material kepada kami

c. Bpk Sudarsana, selaku kepala kantor PT. Telkom Kantor Cabang Majalaya

d. Bpk. Djuhana, Bpk. Entep, Bpk. Yana, Bpk. Carwin, Bpk. Firman Bpk. Oni, Ibu Nina dan seluruh staf dan karyawan lain yang telah membantu kami.

e. Teman-teman kerja praktek di PT. Telkom Kantor Cabang Majalaya, yang telah bekerja sama dengan baik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis butuhkan demi kemajuan di kemudian hari. Semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Bandung, ...


(38)

ii LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR………

DAFTAR ISI………..

DAFTAR GAMBAR………..…

DAFTAR SIMBOL……….…...

DAFTAR LAMPIRAN……….….

BAB I PENDAHLUAN……….……

1.1. Latar Belakang………..……. 1.2. dentifikasi dan Rumusan Masalah………. 1.3. Maksud dan Tujuan………...

1.3.1 Maksud……….….

1.3.2 Tujuan………..….. 1.4. Batasan Masalah... 1.5. Metode Penelitian………. 1.6. Sistematika Penulisan………

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………...………. 2.1. Profil PT. TELKOM……….…..……….

2.1.1 Sejarah PT. TELKOM……… 2.1.2 Logo PT. TELKOM………..……….

2.1.3 Badan Hukum PT. TELKOM………. 2.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan dan Job Deskripsi………

2.2Landasan Teori………...…….. 2.2.1 Pengertian Sistem……….………

2.2.1.1 Element Sistem……….………….. 2.2.1.2 Karakteristik Sistem………..………. 2.2.1.3 Klasifikasi Sistem……….……….. 2.2.2 Pengertian Informasi………...………….. 2.2.3 Pengertian Sistem Informasi………...……….. 2.2.3.1Hubungan Pengelola Dengan Sistem Informasi……….…

i ii iv v vii 1 1 2 3 3 3 3 4 4 6 6 7 8 8 9 9 9 12 14 15 16 18 18


(39)

iii

2.2.4 Metode Pendekatan dan pengembangan Sistem……….. 2.2.4.1 Metode Pendekatan Sistem………..….. 2.2.5 Alat Bantu Analisis………..….

BAB III PEMBAHASAN………..……

3.1. Definisi Telkom Speedy………..…… 3.1.1 Manfaat dan Kelebihan Speedy……….. 3.1.2 Kendala yang ada dalam Telkom Speedy……….…….. 3.2. Analisis Sistem ADSL……….………

3.3. Analisis Dokumentasi Pelayanan Speedy……… 3.4. Analisis Prosedur Pemasaran dan Pelayanan……….…….

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………..……….

4.1Kesimpulan………...

4.2Saran……….

DAFTAR PUSTAKA……….………

19 19 20

22 22 22 22 24 25 26

32 32 32


(40)

iv

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Telkom Cabang Majalaya……….

Gambar 4.1 Flow map Prosedur pemasaran dan pelayanan Telkom Speedy………..

Gambar 4.2 Diagram kontek Prosedur pemasaran dan pelayanan Telkom Speedy…

Gambar 4.3 DFD Prosedur Pemasaran dan Pelayanan Telkom Speedy………..

Gambar 4.3 DFD Diagram Proses 2 Sistem Berjalan……….. 8 28 29 30 31


(41)

v

DAFTAR SIMBOL FLOW MAP

No. Simbol Nama Keterangan

1. Proses Menunjukan kegiatan proses

komputerisasi

2. Data Menunjukan data untuk proses

3. Seleksi Menunjukan kondisi apakah

terpenuhi atau tidak

4. Garis Alir Menunjukan alur proses

5 Terminator Menunjukan kondisi mulai dan

selesai

6. Penympanan Data Menunjukan media

penyimpanan data

DATA FLOW DIAGRAM ( DFD )

No. Simbol Nama Keterangan

1. Entitas Komponen – komponen

Eksternal

2. Proses Mengubah input jadi output

3. Garis Alir Menunjukan aus proses


(42)

vi

DIAGRAM KONTEKS

No. Simbol Nama Keterangan

1. Entitas Komponen – komponen

Eksternal

2. Proses Mengubah input jadi output


(43)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

1. NOTA DINAS……….

2. ABSENSI KERJA PRAKTEK……… 2.1 Asep Ramdan ( 10107635 )……….. 2.2 Taufik Firdaus ( 10107655 )………. 3. PENILAIAN KERJA PRAKTEK……….

3.1 Asep Ramdan ( 10107635 )……….………. 3.2 Taufik Firdaus ( 10107655 )………...

34 35 35 36 37 37 37


(44)

(45)

(1)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Telkom Cabang Majalaya………. Gambar 4.1 Flow map Prosedur pemasaran dan pelayanan Telkom Speedy……….. Gambar 4.2 Diagram kontek Prosedur pemasaran dan pelayanan Telkom Speedy… Gambar 4.3 DFD Prosedur Pemasaran dan Pelayanan Telkom Speedy……….. Gambar 4.3 DFD Diagram Proses 2 Sistem Berjalan………..

8 28 29 30 31


(2)

v

DAFTAR SIMBOL FLOW MAP

No. Simbol Nama Keterangan

1. Proses Menunjukan kegiatan proses

komputerisasi

2. Data Menunjukan data untuk proses

3. Seleksi Menunjukan kondisi apakah

terpenuhi atau tidak

4. Garis Alir Menunjukan alur proses

5 Terminator Menunjukan kondisi mulai dan selesai

6. Penympanan Data Menunjukan media

penyimpanan data

DATA FLOW DIAGRAM ( DFD )

No. Simbol Nama Keterangan

1. Entitas Komponen – komponen

Eksternal

2. Proses Mengubah input jadi output

3. Garis Alir Menunjukan aus proses


(3)

vi

DIAGRAM KONTEKS

No. Simbol Nama Keterangan

1. Entitas Komponen – komponen

Eksternal

2. Proses Mengubah input jadi output


(4)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

1. NOTA DINAS……….

2. ABSENSI KERJA PRAKTEK………

2.1 Asep Ramdan ( 10107635 )………..

2.2 Taufik Firdaus ( 10107655 )……….

3. PENILAIAN KERJA PRAKTEK……….

3.1 Asep Ramdan ( 10107635 )……….……….

3.2 Taufik Firdaus ( 10107655 )………...

34 35 35 36 37 37 37


(5)

(6)